BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Saat ini siapa yang tak mengenal BCA? Kepopuleran BCA meningkat sejak hadirnya program tabungan Tahapan BCA yang juga membawa efek berkelanjutan pada perkembangan produk dan layanan yang ditawarkan oleh BCA. Program Tahapan BCA merupakan program tabungan yang memberikan hadiah langsung bagi nasabah. BCA menyediakan berbagai macam produk dan layanan yang dapat nasabah pilih sesuai dengan kebutuhan mereka. Seperti produk simpanan Tahapan BCA, Tahapan Gold, Tapres, BCA Dolar, Giro BCA, dan Deposito Berjangka. BCA juga menyediakan berbagai macam program kredit perbankan bagi nasabah yang berniat ingin membeli apartemen, rumah, ataupun kendaraan bermotor. Seperti KPR BCA, KPR BCAXtra, Refinancing, KPA BCA dan KKB BCA. Kegiatan perbankan saat ini tak pernah lepas dari kehidupan kita sehari-hari. Seiring berkembangan jaman, dunia perbankan juga mengalami perkembangan yang sangat signifikan khususnya di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya produk dan fasilitas yang ditawarkan oleh pihak bank sama halnya dengan yang dilakukan BCA. Berbagai macam fasilitas dan fitur yang ditawarkan merupakan upaya pihak bank untuk semakin memudahkan nasabah dalam melakukan aktifitas perbankan. Seperti yang saat ini sering kita dengar yakni layanan e-commerce, e-banking, mbanking, transfer valas, KPR, dan lain sebagainya. Jaman sudah semakin berkembang, jika dahulu kala bank dimanfaatkan hanya sebagai media untuk menabung dan meminjam uang, kini bank dimanfaatkan sebagai sarana untuk melakukan transaksi. Oleh karena itu, perusahaan perbankan di seluruh 1 2 dunia termasuk bank-bank di Indonesia terus berinovasi dalam menyediakan produkproduk, layanan dan fasilitas untuk memberikan kemudahan bagi para nasabahnya dalam bertransaksi. Semakin banyak dan mudah sebuah bank melayani berbagai macam transaksi, akan semakin banyak pula nasabah yang memilihnya. Bank yang memiliki citra yang baik juga akan menjadi nilai tambah sebagai acuan bagi nasabah untuk memilih di bank mana mereka akan menabung dan melakukan kegiatan transaksi perbankan lainnya. Tabel 1.1 Peringkat Bank Berdasarkan Aset Tahun 2006-2011 (Sumber : http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/4F85578C-5D30-4D38-8102F9E24E1EF3EF/25443/BISPIDesember20111.pdf ) Menurut data statistik di atas dari Bank Indonesia volume 10, No. 1 Desember 2011, PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, menduduki peringkat pertama sebagai bank terbesar di Indonesia yang memiliki total aset Rp 493 triliun, disusul PT. BRI (Persero) Tbk di posisi kedua memiliki total aset Rp 456,3 triliun. Kemudian PT. Bank Central Asia Tbk., sebagai bank swasta selalu masuk peringkat 3 (tiga) besar berdasarkan banyaknya aset selama 6 (enam) tahun terakhir di Indonesia. PT Bank Central Asia Tbk atau yang sering kita sebut dengan BCA, tahun 2011 tercatat memiliki total aset Rp 380,9 triliun, meningkat dari sebelumnya pada tahun 3 2011 aset yang dimiliki PT. Bank Central Asia Tbk totalnya sebesar Rp 323,3 triliun. Sementara itu dikutip dari berita Seputar Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk membukukan laba bersih sepanjang tahun 2011 sebesar Rp 10,2 triliun atau naik 18% dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp 8,37 triliun. ( Sumber: www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/473093/) Berdasarkan informasi dan data dari website resmi BCA (Sumber: www.klikbca.com), BCA (sebelumnya bernama Bank Central Asia NV) secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 sampai tahun 2012 ini, BCA telah merayakan ulang tahunnya yang ke-55. Banyak hal telah dilalui sejak saat berdirinya itu, dan barangkali yang paling signifikan adalah krisis moneter yang terjadi di tahun 1997. Krisis ini membawa dampak yang luar biasa pada keseluruhan sistem perbankan di Indonesia. Secara khusus, kondisi ini mempengaruhi aliran dana tunai di BCA dan bahkan sempat mengancam kelanjutannya. Banyak nasabah menjadi panik lalu beramairamai menarik dana mereka. Kemudian Bahan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) lalu mengambil alih BCA tahun 1998. Namun di tahun yang sama, BCA berhasil pulih kembali pada tahun yang sama. Di bulan Desember 1998, dana pihak ke tiga telah kembali ke tingkat sebelum krisis. Aset BCA mencapai Rp 67,93 triliun, padahal sebelumnya di bulan Desember 1997 hanya Rp 53,36 triliun. Kepercayaan masyarakat pada BCA telah sepenuhnya pulih, dan BCA diserahkan oleh BPPN ke Bank Indonesia di tahun 2000 (Sumber: www.klikbca.com/individual/silver/company.html) Selain produk tabungan dan kredit BCA juga menyediakan fasilitas Debit BCA, Kartu Kredit BCA, yang dapat mempermudah transaksi belanja dan membuat nasabahnya lebih leluasa yang disertai dengan berbagai penawaran promo menarik bagi 4 para pengguna kartu BCA. Sekarang tesedia pula kartu prabayar multifungsi Flazz. Dengan memanfaatkan perkembangan dunia internet dan tingginya mobilitas masyarakat saat ini, BCA menyediakan layaran perbankan untuk memudahkan transaksi bagi para nasabahnya. Nasabah BCA dapat mengunakan layanan perbankan non-tunai BCA dengan cepat dan mudah melalui fasilitas BCA by Phone, m-BCA (mobile banking) dan KlikBCA untuk fasilitas internet banking. Layanan perbankan non-tunai tersebut dapat dinikmati dengan menggunakan pesawat telepon, ponsel maupun komputer. Masih banyak produk-produk yang ditawarkan oleh BCA yang sejalan dengan visi yang dimiliki BCA dikutip dari laporan tahunan BCA dari website resmi BCA (www.klikbca.com) yakni “Bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia.” Hal ini terbukti pada jumlah rekening yang terus bertambah dari tahun ke tahun. Tabel 1.1 Data Jumlah Rekening JUMLAH TAHUN (Dalam ribuan) 2006 6.825 2007 7.341 2008 7.954 2009 8.574 2010 9.292 ( Sumber : Annual Report PT Bank Central Asia Tbk 2010) Laporan tahunan 2010 BCA mencatat jumlah rekening pada tahun 2010 mengalami peningkatan dari sebelumnya sekitar 8,57 juta rekening menjadi sekitar 9,29 juta rekening. Tentu peningkatan ini didukung oleh rangkaian strategi yang dilakukan oleh BCA sehingga para nasabah tetap mempercayakan BCA sebagai bank pilihannya. 5 Menurut survei Indonesian Bank Loyalty Index (IBLI) tahun 2011 yang dilakukan oleh Infobank bersama MarkPlus Insight, BCA menduduki peringkat pertama sebagai bank yang memiliki nasabah paling loyal. Hal ini menunjukkan bahwa BCA telah memiliki tempat tersendiri di hati para nasabahnya. Berikut 10 bank yang memiliki nasabah tabungan paling loyal : Tabel 1.1 Indonesian Bank Loyalty Index 2011 Nama Bank Peringkat BCA 1 Bank Mandiri 2 BNI 3 BRI 4 Bank Danamon 5 Bank Bukopin 6 Panin Bank 7 Bank OCBC NISP 8 Bank UOB Buana 9 BII 10 (Sumber : www.infobanknews.com/2011/01/10-bank-yang-memiliki-nasabah-tabunganpaling-loyal/) Kegiatan-kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh PT Bank Central Asia Tbk antara lain adalah event-event baik eksternal maupun internal, iklan melalui media cetak, internet, digital dan media-media lainnya serta kegiatan edukasi kepada masyarakat mengenai produk dan tentang perusahaan, ditambah lagi kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang secara keseluruhan saling berintegrasi dengan baik sehingga kegiatan komunikasi pemasaran dapat saling mendukung satu sama lain dan kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan perusahaan dapat berlangsung secara efektif dan tepat sasaran. Oleh sebab itu penulis ingin membahas mengenai strategi 6 komunikasi pemasaran PT Bank Central Asia Tbk, sebagai objek penelitian untuk dapat menjelaskan serta menganalisis lebih dalam strategi komunikasi pemasaran yang digunakan oleh PT Bank Central Asia Tbk yang berhasil mempertahankan peringkat 3 (tiga) besar bank umum terbesar di Indonesia berdasarkan jumlah aset yang dimiliki, mampu meningkatkan laba yang cukup signifikan, serta menduduki peringkat pertama berdasarkan tingkat loyalitas dari nasabah tabungan. 1.2 Rumusan Masalah Melihat keberhasilan dalam strategi komunikasi pemasaran PT Bank Central Asia Tbk tersebut, maka penulis tertarik untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang digunakan oleh PT Bank Central Asia Tbk dalam pengaruhnya terhadap ketertarikan minat konsumen. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana pengaruh strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan PT Bank Central Asia Tbk terhadap ketertarikan minat konsumen.” (Studi Deskriptif : PT Bank Central Asia Tbk) Dalam analisis penelitian masalah, penulis menggunakan teori Promotion Mix atau bauran promosi. Promotion mix merupakan turunan dari teori Marketing Mix yang dipopulerkan oleh E. J. McCarthy. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian mengenai PT Bank Central Asia Tbk penulis mempunyai tujuan dan manfaat. Berikut tujuan dan manfaat yang penulis harapkan : 1.3.1 Tujuan Penelitian Penelitian dilakukan dengan tujuan sebagai berikut : 7 1. Sebagai prasyarat mendapatkan gelar strata 1 (S1) jurusan marketing communication divisi Public Relations. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis strategi komunikasi pemasaran PT Bank Central Asia Tbk pengaruhnya terhadap minat konsumen. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran PT Bank Central Asia Tbk terhadap minat konsumen. 4. Untuk mengetahui dan menganalisis hambatan-hambatan yang muncul dan cara mereka mengatasinya serta melaksanakan strategi komunikasi pemasaran PT Bank Central Asia Tbk dalam menarik minat konsumen. 1.3.2 Manfaat Penelitian 1.3.2.1 Manfaat Akademis Penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat memberikan manfaat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan pada umumnya dan khususnya mengenai Marketing Communication, serta lebih khusus lagi pada pelaksanaan strategi komunikasi perusahaan perbankan dalam hal ini PT Bank Central Asia Tbk terhadap minat konsumen. 1.3.2.2 Manfaat Praktis Diharapkan agar penelitian ini dapat memberi solusi dan masukan bagi penyempurnaan strategi komunikasi pemasaran PT Bank Central Asia Tbk (BCA) di masa mendatang. Sedangkan bagi penulis, melalui penelitian ini penulis berharap mendapatkan pengetahuan mengenai pengaplikasian strategi komunikasi pemasaran dalam dunia perbankan 8 dan membuka cara berpikir baru tentang bagaimana menggunakan strategi komunikasi pemasaran yang terus diupdate dalam pengaruhnya terhadap menarik minat konsumen. Disamping itu, penulis juga berharap melalui penelitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai penerapan strategi komunikasi pemasaran yang telah dilakukan dalam dunia perbankan khususnya mengenai PT Bank Central Asia Tbk. 1.4 Metodologi 1.4.1 Metodologi Penelitian Dalam penelitian mengenai strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan PT Bank Central Asia ini, penulis menggunakan metodologi penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Dimana penulis hanya memaparkan situasi atau peristiwa suatu objek yang akan diteliti. Metode ini bertujuan untuk melukiskan secara sistematis gambaran atau uraian mengenai suatu keadaan dengan sejelas-jelasnya dengan tidak memberikan perlakuan khusus terhadap objek penelitian. Seperti yang dikutip oleh Whitney dalam buku Metode Penelitian dari Moh. Nasir, penelitian merupakan sebuah metode untuk menemukan kebenaran yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis (critical thinking). Moh. Nasir kemudian mengutip Woody tahun 1927 yang mengatakan bahwa, penelitian meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah, memformulasikan hipotesis atau jawaban sementara, membuat kesimpulan dan sekurang-kurangnya mengadakan pengujian yang hati-hati atas semua kesimpulan untuk menentukan apakah ia cocok dengan hipotesis. (Moh.Nasir, 2003:13) 9 Kemudian Whitney (Moh. Nazir, 2003) juga mengutip definisi tentang penelitian dari Parsons (1946) yakni penelitian adalah pencarian atas sesuatu (inquiry) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan. Dari beberapa definisi di atas, pada hakikatnya penelitian dilakukan untuk mencari kebenaran atas sesuatu masalah dan bertujuan untuk mendapatkan solusi dari penemuan masalah tersebut. Menurut Dedy Mulyana dalam buku Metode Penelitian Komunikasi, peneliti kualitatif terkadang disebut jurnalis, ilmuwan lunak (soft scientist). Dedy juga mengutip pernyataan Denzin & Lincoln dimana hasil penelitian mereka para peneliti kualitatif disebut tidak ilmiah, atau hanya penjelajahan (exploratory) atau bersifat personal atau mengandung bias. (Mulyana & Solatun, 2007:5). Dedy Mulyana (2007:5) memberikan definisi sederhana mengenai penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurutnya adalah penelitian yang bersifat interpretif atau menggunakan penafsiran yang melibatkan banyak metode dalam menelaah masalah penelitiannya. Mulyana dan Solatun dalam bukunya Metode Penelitian Komunikasi mengutip Denzin&Lincoln tahun 1998 yang mengatakan bahwa, sesuai dengan prinsip epitemologisnya, peneliti kualitatif lazim menelaah hal-hal yang berada dalam lingkungan alamiahnya, berusaha memahami, atau menafsirkan, fenomena berdasarkan makna-makna yang orang berikan kepada hal-hal tersebut. (2007:5) Terdapat perbedaan mendasar antara penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif berdasarkan jenis data. Menurut Jonathan Sarwono dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif edisi pertama (2006:259), pada 10 pendekatan kualitatif, data bersifat deskriptif, maksudnya data dapat berupa gejala-gejala yang digategorikan ataupun dalam bentuk lainnya, seperti foto, dokumen, artefak dan catatan-catatan lapangan pada saat penelitian dilakukan. Sebaliknya penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif datanya bersifat kuantitatif/angka-angka statistik ataupun koding-koding yang dapat dikuantifikasi. Data tersebut berbentuk variabel-variabel dan operasionalisasinya dengan skala ukuran tertentu, misalnya skala nominal, ordinal, interval dan radio. Metode penelitian kualitatif dipilih karena metode penelitian kualitatif menggunakan pendekatan emik yang menggunakan sepenuhnya pendapat dari subjek penelitian atau audiens. Selain itu metode penelitian kualitatif menggunakan data yang bersifat induktif, dimana semua data yang digunakan dalam penelitian itu penting. Seperti yang dikatakan oleh Sarwono dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif yakni, analisis data dalam penelitian kualitatif bersifat induktif dan berkelanjutan yang tujuan akhirnya menghasilkan pengertian-pengertian, konsep-konsep dan pembangunan suatu teori baru (2006:261). Dan juga hanya metode penelitian kualitatif yang dapat menjelaskan perasaan, opini, minat, selera, perilaku respondennya secara jelas untuk menemukan motivasi yang dimiliki audiens tersebut. Dengan begitu, kita dapat mengerti secara jelas apa yang diinginkan, perasaan, minat dan selera dari subjek penelitian dan bisa mendapatkan solusi yang tepat bagi penelitian. 11 1.4.2 Metode Pengumpulan Data Penulis dalam penelitian mengenai strategi komunikasi pemasaran PT Bank Central Asia Tbk terhadap minat konsumen, menggunakan dua metode pengumpulan data yakni data primer dan data sekunder. DATA PRIMER Data primer diperoleh dari hasil wawancara secara mendalam terhadap narasumber dan observasi lapangan secara langsung mengenai kegiatan yang dilakukan oleh BCA berkaitan dengan kegiatan komunikasi pemasaran. DATA SEKUNDER Selain itu penulis juga menggunakan data sekunder. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan dengan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain. Untuk itu, penulis melakukan studi pustaka dengan membaca buku literatur yang berhubungan dengan penelitian skripsi serta memperoleh data dari internal perusahaan seperti laporan tahunan yang dikeluarkan PT Bank Central Asia Tbk, data strukturisasi perusahaan, dan lain sebagainya. 1.4.3 Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini teknik analisis data, penulis menggunakan teknik analisis data yang dikenal sebagai Model Miles dan Huberman. Dikutip dari buku ‘Metode Penelitian Untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif’ karya Ardianto, menurut Miles dan Huberman ada 3 (tiga) jenis kegiatan dalam analisis data, diantaranya (2010:233): 1) Reduksi 12 Reduksi bukan sesuatu yang terpisah dari analisis. Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memfokuskan, membuang, menyusun data dalam suatu cara dimana kesimpulan akhir dapat digambarkan. Reduksi data terjadi secara berkelanjutan hingga laporan akhir. 2) Model Data (Data display) Kita mendefinisikan model sebagai suatu kumpulan informasi yang tersusun yang membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk yang paling sering dari model data kualitatif selama ini adalah teks naratif. 3) Penarikan/Verifikasi Kesimpulan Dari permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai memutuskan apakah makna sesuatu, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan proposi-proposi. Pembagian jenis data yang diungkapkan oleh Miles dan Huberman kemudian penulis terapkan dalam penelitian ini. Reduksi data digunakan dengan mengumpulkan dan memfokuskan kepada data-data penting yang berkaitan dengan tema penelitian. Kemudian menyusun kumpulan informasi tersebut dengan mengelompokkan dan menjadikannya sebuah narasi. Selanjutnya penulis menarik kesimpulan yang sesuai dengan alur yang diinginkan. 1.4.4 Narasumber Narasumber adalah orang yang memberi (mengetahui secara jelas atau menjadi sumber) informasi yang disebut juga sebagai informan (Sumber: 13 www.sentra-edukasi.com/2009/08/materi-bindo-definisi-pengertianarti_8059.html, ditelusur tanggal 9 Mei 2012 Pk. 13.48) Data dan informasi yang akan digunakan dalam penelitian ini akan ditanyakan langsung kepada orang yang tepat dan kompeten serta berhubungan dengan penelitian penulis. Berikut daftar narasumber yang membantu penulis dalam pembuatan laporan kerja praktek melalui wawancara secara mendalam: 1) Esther Meliana Wibowo, sebagai Kepala Subdivisi Marketing Communication PT Bank Central Asia Tbk. 2) Yuni Astuti, sebagai Kepala Biro Marketing Communication Aspek Komunikasi Konsumen PT Bank Central Asia Tbk. 3) Evoni Barlianto, sebagai Manager Aspek Humas Eksternal PT Bank Central Asia Tbk. 4) Rini Ismarini, sebagai Manager Aspek Humas Internal PT Bank Central Asia Tbk. 5) Yoseph Haryono Hadi, sebagai Manager Humas Corporate Social Responsibility PT Bank Central Asia Tbk. 6) Matthew Airlangga, sebagai Wakil Manager Biro Advertising and Media PT Bank Central Asia Tbk. 1.4.5 Teknik Validasi Data Validitas data dalam sebuah penelitian merupakan hal sangat vital dan sangat perlu diperhatikan. Hal tersebut dikarenakan jika dalam sebuah penelitian data yang terkumpul tidak valid, maka akan menghasilkan kesimpulan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Bachtiar dalam jurnal “Meyakinkan Validitas Data 14 melalui Triangulasi Pada Peneltian Kualitatif” mengutip apa yang dikatakan Alwasilah bahwa tantangan bagi segala jenis penelitian pada akhirnya adalah terwujudnya produksi ilmu pengetahuan yang valid, sahih, benar dan beretika. (2010:54) Namun Bachri mengatakan bahwa dalam penelitian kualitatif yang memiliki karakteristik post positivisme bahwa kebenaran itu tidak mutlak. Pada penelitian kualitatif, validitas lebih merupakan tujuan bukan hasil, bukan sesuatu yang dapat dibuktikan atau dianggap biasa-biasa saja. Bachri kemudian kembali mengutip apa yang dikatan oleh Alwasilah bahwa validitas juga relatif (nisbi) dalam pengertian bahwa ia sebaiknya dinilai dalam kaitannya dengan tujuan dan lingkungan penelitian itu sendiri, bukan sekedar persoalan metode atau kesimpulan yang terlepas dari konteksnya. Ancaman terhadap validitas hanya mungkin ditangkis dengan bukti, bukan dengan metode. Metode hanyalah cara untuk mendapatkan bukti yang dapat dipakai untuk menangkis ancaman itu. (Bachri, 2010:54) Maka dalam penelitian ini, penulis menggunakan triangulasi sebagai teknik validasi data dalam menganalisis strategi komunikasi pemasaran PT Bank Central Asia Tbk dalam menarik minat konsumen. Bachri mengutip apa yang dikatakan oleh Wiliam Wiersma dalam buku Sugiono tahun 2007 halaman 372 bahwa “Triangulation is qualitative crossvalidation. It assesses the suffiency of the data according to the convergence of multiple data source or multiple data collection procedures” yang diartikan bahwa triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu, sehingga 15 triangulasi dapat dikelompokkan dalam tiga jenis, yakni triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data dan waktu. (2010:56) Berkaitan dengan penelitian ini, penulis menggunakan teknik validasi dengan memanfaatkan jenis triangulasi sumber. Triangulasi sumber berari membandingkan mencek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui sumber yang berbeda. (Bachri, 2010:56) Dengan pemilihan teknik validasi data tersebut, penulis akan membandingkan informasi yang diperoleh dari beberapa narasumber di divisi terkait PT Bank Central Asia Tbk yang akan dibahas pada bab 3 (tiga) Objek Penelitian dengan informasi yang diperoleh penulis dari hasil wawancara dengan para responden yakni konsumen perbankan yang akan dibahas pada bab 4 (empat) Hasil Penelitian. Kemudian akan ditarik kesimpulan berdasarkan informasi yang diperoleh dari objek dan subjek penelitian yang akan dibahas pada bab 5 (lima) Kesimpulan dan Saran. 1.5 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas latar belakang mengenai objek penelitian dan alasan penelitan dilakukan. Kemudian dirumuskan dalam sebuah perumusan masalah. Setelah ada perumusan masalah kemudian dibuat tujuan penelitian agar dapat diperoleh manfaat baik secara akademis maupun praktis secara lebih terarah. Dari tujuan dan manfaat penelitian, ditentukan metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. 16 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang kumpulan teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian guna menunjang maupun memperkuat penulisan skripsi ini. Teoriteori tersebut berasal dari konsep yang dikemukakan oleh para ahli dalam bidangnya masing-masing, khususnya dalam bidang komunikasi dan marketing atau pemasaran. BAB III OBYEK PENELITIAN Bab ini mengulas mengenai obyek penelitian dalam hal ini adalah PT Bank Central Asia Tbk. Hal-hal yang akan dibahas dari obyek penelitian berkaitan dengan struktur organisasi perusahaan, kemudian prosedur yang berlaku dalam perusahaan dan termasuk pula pembahasan mengenai teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian. Permasalahan yang ditemui dalam penelitian serta alternatif pemecahan masalah tersebut juga akan dibahas dalam bab ini. BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil analisa dari penelitian yang telah dilakukan. Pada bab empat ini secara detil akan membahas mengenai solusi dari permasalahan yang ditemui dalam obyek penelitian. Kemudian disertai pula uraian tentang penyajian data penelitian, pengolahan data penelitian dan pembahasan secara mendalam mengenai hasil penelitian. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Merupakan bab terakhir dalam skripsi yang akan memberikan kesimpulan dari semua analisis dan pembahasan, serta memberikan saran berupa pemikiran untuk meningkatkan strategi komunikasi pemasaran yang sudah ada sebelumnya.