Penelitian mengenai PT Bank Central Asia Tbk

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Permasalahan
Saat ini siapa yang tak mengenal BCA? Kepopuleran BCA meningkat sejak
hadirnya program tabungan Tahapan BCA yang juga membawa efek berkelanjutan pada
perkembangan produk dan layanan yang ditawarkan oleh BCA. Program Tahapan BCA
merupakan program tabungan yang memberikan hadiah langsung bagi nasabah. BCA
menyediakan berbagai macam produk dan layanan yang dapat nasabah pilih sesuai
dengan kebutuhan mereka. Seperti produk simpanan Tahapan BCA, Tahapan Gold,
Tapres, BCA Dolar, Giro BCA, dan Deposito Berjangka. BCA juga menyediakan
berbagai macam program kredit perbankan bagi nasabah yang berniat ingin membeli
apartemen, rumah, ataupun kendaraan bermotor. Seperti KPR BCA, KPR BCAXtra,
Refinancing, KPA BCA dan KKB BCA.
Kegiatan perbankan saat ini tak pernah lepas dari kehidupan kita sehari-hari.
Seiring berkembangan jaman, dunia perbankan juga mengalami perkembangan yang
sangat signifikan khususnya di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya
produk dan fasilitas yang ditawarkan oleh pihak bank sama halnya dengan yang
dilakukan BCA. Berbagai macam fasilitas dan fitur yang ditawarkan merupakan upaya
pihak bank untuk semakin memudahkan nasabah dalam melakukan aktifitas perbankan.
Seperti yang saat ini sering kita dengar yakni layanan e-commerce, e-banking, mbanking, transfer valas, KPR, dan lain sebagainya.
Jaman sudah semakin berkembang, jika dahulu kala bank dimanfaatkan hanya
sebagai media untuk menabung dan meminjam uang, kini bank dimanfaatkan sebagai
sarana untuk melakukan transaksi. Oleh karena itu, perusahaan perbankan di seluruh
1
2
dunia termasuk bank-bank di Indonesia terus berinovasi dalam menyediakan produkproduk, layanan dan fasilitas untuk memberikan kemudahan bagi para nasabahnya
dalam bertransaksi. Semakin banyak dan mudah sebuah bank melayani berbagai macam
transaksi, akan semakin banyak pula nasabah yang memilihnya. Bank yang memiliki
citra yang baik juga akan menjadi nilai tambah sebagai acuan bagi nasabah untuk
memilih di bank mana mereka akan menabung dan melakukan kegiatan transaksi
perbankan lainnya.
Tabel 1.1
Peringkat Bank Berdasarkan Aset Tahun 2006-2011
(Sumber : http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/4F85578C-5D30-4D38-8102F9E24E1EF3EF/25443/BISPIDesember20111.pdf )
Menurut data statistik di atas dari Bank Indonesia volume 10, No. 1 Desember
2011, PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, menduduki peringkat pertama sebagai bank
terbesar di Indonesia yang memiliki total aset Rp 493 triliun, disusul PT. BRI (Persero)
Tbk di posisi kedua memiliki total aset Rp 456,3 triliun. Kemudian PT. Bank Central
Asia Tbk., sebagai bank swasta selalu masuk peringkat 3 (tiga) besar berdasarkan
banyaknya aset selama 6 (enam) tahun terakhir di Indonesia.
PT Bank Central Asia Tbk atau yang sering kita sebut dengan BCA, tahun 2011
tercatat memiliki total aset Rp 380,9 triliun, meningkat dari sebelumnya pada tahun
3
2011 aset yang dimiliki PT. Bank Central Asia Tbk totalnya sebesar Rp 323,3 triliun.
Sementara itu dikutip dari berita Seputar Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk
membukukan laba bersih sepanjang tahun 2011 sebesar Rp 10,2 triliun atau naik 18%
dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp 8,37 triliun.
( Sumber: www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/473093/)
Berdasarkan
informasi
dan
data
dari
website
resmi
BCA
(Sumber:
www.klikbca.com), BCA (sebelumnya bernama Bank Central Asia NV) secara resmi
berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 sampai tahun 2012 ini, BCA telah merayakan
ulang tahunnya yang ke-55. Banyak hal telah dilalui sejak saat berdirinya itu, dan
barangkali yang paling signifikan adalah krisis moneter yang terjadi di tahun 1997.
Krisis ini membawa dampak yang luar biasa pada keseluruhan sistem perbankan di
Indonesia. Secara khusus, kondisi ini mempengaruhi aliran dana tunai di BCA dan
bahkan sempat mengancam kelanjutannya. Banyak nasabah menjadi panik lalu beramairamai menarik dana mereka. Kemudian Bahan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN)
lalu mengambil alih BCA tahun 1998.
Namun di tahun yang sama, BCA berhasil pulih kembali pada tahun yang sama.
Di bulan Desember 1998, dana pihak ke tiga telah kembali ke tingkat sebelum krisis.
Aset BCA mencapai Rp 67,93 triliun, padahal sebelumnya di bulan Desember 1997
hanya Rp 53,36 triliun. Kepercayaan masyarakat pada BCA telah sepenuhnya pulih, dan
BCA diserahkan oleh BPPN ke Bank Indonesia di tahun 2000 (Sumber:
www.klikbca.com/individual/silver/company.html)
Selain produk tabungan dan kredit BCA juga menyediakan fasilitas Debit BCA,
Kartu Kredit BCA, yang dapat mempermudah transaksi belanja dan membuat
nasabahnya lebih leluasa yang disertai dengan berbagai penawaran promo menarik bagi
4
para pengguna kartu BCA. Sekarang tesedia pula kartu prabayar multifungsi Flazz.
Dengan memanfaatkan perkembangan dunia internet dan tingginya mobilitas
masyarakat saat ini, BCA menyediakan layaran perbankan untuk memudahkan transaksi
bagi para nasabahnya. Nasabah BCA dapat mengunakan layanan perbankan non-tunai
BCA dengan cepat dan mudah melalui fasilitas BCA by Phone, m-BCA (mobile
banking) dan KlikBCA untuk fasilitas internet banking. Layanan perbankan non-tunai
tersebut dapat dinikmati dengan menggunakan pesawat telepon, ponsel maupun
komputer.
Masih banyak produk-produk yang ditawarkan oleh BCA yang sejalan dengan
visi yang dimiliki BCA dikutip dari laporan tahunan BCA dari website resmi BCA
(www.klikbca.com) yakni “Bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan
sebagai pilar penting perekonomian Indonesia.” Hal ini terbukti pada jumlah rekening
yang terus bertambah dari tahun ke tahun.
Tabel 1.1 Data Jumlah Rekening
JUMLAH
TAHUN
(Dalam ribuan)
2006
6.825
2007
7.341
2008
7.954
2009
8.574
2010
9.292
( Sumber : Annual Report PT Bank Central Asia Tbk 2010)
Laporan tahunan 2010 BCA mencatat jumlah rekening pada tahun 2010
mengalami peningkatan dari sebelumnya sekitar 8,57 juta rekening menjadi sekitar 9,29
juta rekening. Tentu peningkatan ini didukung oleh rangkaian strategi yang dilakukan
oleh BCA sehingga para nasabah tetap mempercayakan BCA sebagai bank pilihannya.
5
Menurut survei Indonesian Bank Loyalty Index (IBLI) tahun 2011 yang
dilakukan oleh Infobank bersama MarkPlus Insight, BCA menduduki peringkat pertama
sebagai bank yang memiliki nasabah paling loyal. Hal ini menunjukkan bahwa BCA
telah memiliki tempat tersendiri di hati para nasabahnya. Berikut 10 bank yang memiliki
nasabah tabungan paling loyal :
Tabel 1.1
Indonesian Bank Loyalty Index 2011
Nama Bank
Peringkat
BCA
1
Bank Mandiri
2
BNI
3
BRI
4
Bank Danamon
5
Bank Bukopin
6
Panin Bank
7
Bank OCBC NISP
8
Bank UOB Buana
9
BII
10
(Sumber : www.infobanknews.com/2011/01/10-bank-yang-memiliki-nasabah-tabunganpaling-loyal/)
Kegiatan-kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh PT Bank Central
Asia Tbk antara lain adalah event-event baik eksternal maupun internal, iklan melalui
media cetak, internet, digital dan media-media lainnya serta kegiatan edukasi kepada
masyarakat mengenai produk dan tentang perusahaan, ditambah lagi kegiatan Corporate
Social Responsibility (CSR) yang secara keseluruhan saling berintegrasi dengan baik
sehingga kegiatan komunikasi pemasaran dapat saling mendukung satu sama lain dan
kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan perusahaan dapat berlangsung secara
efektif dan tepat sasaran. Oleh sebab itu penulis ingin membahas mengenai strategi
6
komunikasi pemasaran PT Bank Central Asia Tbk, sebagai objek penelitian untuk dapat
menjelaskan serta menganalisis lebih dalam strategi komunikasi pemasaran yang
digunakan oleh PT Bank Central Asia Tbk yang berhasil mempertahankan peringkat 3
(tiga) besar bank umum terbesar di Indonesia berdasarkan jumlah aset yang dimiliki,
mampu meningkatkan laba yang cukup signifikan, serta menduduki peringkat pertama
berdasarkan tingkat loyalitas dari nasabah tabungan.
1.2
Rumusan Masalah
Melihat keberhasilan dalam strategi komunikasi pemasaran PT Bank Central
Asia Tbk tersebut, maka penulis tertarik untuk mengetahui strategi komunikasi
pemasaran yang digunakan oleh PT Bank Central Asia Tbk dalam pengaruhnya terhadap
ketertarikan minat konsumen.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
“Bagaimana pengaruh strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan PT Bank
Central Asia Tbk terhadap ketertarikan minat konsumen.” (Studi Deskriptif : PT
Bank Central Asia Tbk)
Dalam analisis penelitian masalah, penulis menggunakan teori Promotion Mix
atau bauran promosi. Promotion mix merupakan turunan dari teori Marketing
Mix yang dipopulerkan oleh E. J. McCarthy.
1.3
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian mengenai PT Bank Central Asia Tbk penulis mempunyai tujuan dan
manfaat. Berikut tujuan dan manfaat yang penulis harapkan :
1.3.1
Tujuan Penelitian
Penelitian dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :
7
1.
Sebagai prasyarat mendapatkan gelar strata 1 (S1) jurusan
marketing communication divisi Public Relations.
2.
Untuk mengetahui dan menganalisis strategi komunikasi pemasaran
PT Bank Central Asia Tbk pengaruhnya terhadap minat konsumen.
3.
Untuk
mengetahui
dan
menganalisis
pelaksanaan
strategi
komunikasi pemasaran PT Bank Central Asia Tbk terhadap minat
konsumen.
4.
Untuk mengetahui dan menganalisis hambatan-hambatan yang
muncul dan cara mereka mengatasinya serta melaksanakan strategi
komunikasi pemasaran PT Bank Central Asia Tbk dalam menarik
minat konsumen.
1.3.2
Manfaat Penelitian
1.3.2.1
Manfaat Akademis
Penelitian yang dilakukan oleh penulis diharapkan dapat memberikan
manfaat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan pada umumnya dan
khususnya mengenai Marketing Communication, serta lebih khusus lagi
pada pelaksanaan strategi komunikasi perusahaan perbankan dalam hal
ini PT Bank Central Asia Tbk terhadap minat konsumen.
1.3.2.2
Manfaat Praktis
Diharapkan agar penelitian ini dapat memberi solusi dan masukan bagi
penyempurnaan strategi komunikasi pemasaran PT Bank Central Asia
Tbk (BCA) di masa mendatang. Sedangkan bagi penulis, melalui
penelitian ini penulis berharap mendapatkan pengetahuan mengenai
pengaplikasian strategi komunikasi pemasaran dalam dunia perbankan
8
dan membuka cara berpikir baru tentang bagaimana menggunakan
strategi komunikasi pemasaran yang terus diupdate dalam pengaruhnya
terhadap menarik minat konsumen. Disamping itu, penulis juga berharap
melalui penelitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai penerapan
strategi komunikasi pemasaran yang telah dilakukan dalam dunia
perbankan khususnya mengenai PT Bank Central Asia Tbk.
1.4
Metodologi
1.4.1
Metodologi Penelitian
Dalam penelitian mengenai strategi komunikasi pemasaran yang
dilakukan PT Bank Central Asia ini, penulis menggunakan metodologi penelitian
kualitatif yang bersifat deskriptif. Dimana penulis hanya memaparkan situasi
atau peristiwa suatu objek yang akan diteliti. Metode ini bertujuan untuk
melukiskan secara sistematis gambaran atau uraian mengenai suatu keadaan
dengan sejelas-jelasnya dengan tidak memberikan perlakuan khusus terhadap
objek penelitian.
Seperti yang dikutip oleh Whitney dalam buku Metode Penelitian dari
Moh. Nasir, penelitian merupakan sebuah metode untuk menemukan kebenaran
yang juga merupakan sebuah pemikiran kritis (critical thinking).
Moh. Nasir kemudian mengutip Woody tahun 1927 yang mengatakan
bahwa, penelitian meliputi pemberian definisi dan redefinisi terhadap masalah,
memformulasikan hipotesis atau jawaban sementara, membuat kesimpulan dan
sekurang-kurangnya
mengadakan
pengujian
yang
hati-hati
atas
semua
kesimpulan untuk menentukan apakah ia cocok dengan hipotesis. (Moh.Nasir,
2003:13)
9
Kemudian Whitney (Moh. Nazir, 2003) juga mengutip definisi tentang
penelitian dari Parsons (1946) yakni penelitian adalah pencarian atas sesuatu
(inquiry) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan
terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan.
Dari beberapa definisi di atas, pada hakikatnya penelitian dilakukan
untuk mencari kebenaran atas sesuatu masalah dan bertujuan untuk mendapatkan
solusi dari penemuan masalah tersebut.
Menurut Dedy Mulyana dalam buku Metode Penelitian Komunikasi,
peneliti kualitatif terkadang disebut jurnalis, ilmuwan lunak (soft scientist). Dedy
juga mengutip pernyataan Denzin & Lincoln dimana hasil penelitian mereka para
peneliti kualitatif disebut tidak ilmiah, atau hanya penjelajahan (exploratory) atau
bersifat personal atau mengandung bias. (Mulyana & Solatun, 2007:5).
Dedy Mulyana (2007:5) memberikan definisi sederhana mengenai
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurutnya adalah penelitian yang
bersifat interpretif atau menggunakan penafsiran yang melibatkan banyak
metode dalam menelaah masalah penelitiannya.
Mulyana dan Solatun dalam bukunya Metode Penelitian Komunikasi
mengutip Denzin&Lincoln tahun 1998 yang mengatakan bahwa, sesuai dengan
prinsip epitemologisnya, peneliti kualitatif lazim menelaah hal-hal yang berada
dalam lingkungan alamiahnya, berusaha memahami, atau menafsirkan, fenomena
berdasarkan makna-makna yang orang berikan kepada hal-hal tersebut. (2007:5)
Terdapat perbedaan mendasar antara penelitian kualitatif dengan
penelitian kuantitatif berdasarkan jenis data. Menurut Jonathan Sarwono dalam
buku Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif edisi pertama (2006:259), pada
10
pendekatan kualitatif, data bersifat deskriptif, maksudnya data dapat berupa
gejala-gejala yang digategorikan ataupun dalam bentuk lainnya, seperti foto,
dokumen, artefak dan catatan-catatan lapangan pada saat penelitian dilakukan.
Sebaliknya penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif datanya bersifat
kuantitatif/angka-angka
statistik
ataupun
koding-koding
yang
dapat
dikuantifikasi. Data tersebut berbentuk variabel-variabel dan operasionalisasinya
dengan skala ukuran tertentu, misalnya skala nominal, ordinal, interval dan
radio.
Metode penelitian kualitatif dipilih karena metode penelitian kualitatif
menggunakan pendekatan emik yang menggunakan sepenuhnya pendapat dari
subjek penelitian atau audiens. Selain itu metode penelitian kualitatif
menggunakan data yang bersifat induktif, dimana semua data yang digunakan
dalam penelitian itu penting. Seperti yang dikatakan oleh Sarwono dalam buku
Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif yakni, analisis data dalam penelitian
kualitatif bersifat induktif dan berkelanjutan yang tujuan akhirnya menghasilkan
pengertian-pengertian, konsep-konsep dan pembangunan suatu teori baru
(2006:261). Dan juga hanya metode penelitian kualitatif yang dapat menjelaskan
perasaan, opini, minat, selera, perilaku respondennya secara jelas untuk
menemukan motivasi yang dimiliki audiens tersebut.
Dengan begitu, kita dapat mengerti secara jelas apa yang diinginkan,
perasaan, minat dan selera dari subjek penelitian dan bisa mendapatkan solusi
yang tepat bagi penelitian.
11
1.4.2
Metode Pengumpulan Data
Penulis dalam penelitian mengenai strategi komunikasi pemasaran PT
Bank Central Asia Tbk terhadap minat konsumen, menggunakan dua metode
pengumpulan data yakni data primer dan data sekunder.
DATA PRIMER
Data primer diperoleh dari hasil wawancara secara mendalam terhadap
narasumber dan observasi lapangan secara langsung mengenai kegiatan yang
dilakukan oleh BCA berkaitan dengan kegiatan komunikasi pemasaran.
DATA SEKUNDER
Selain itu penulis juga menggunakan data sekunder. Data sekunder
merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan dengan baik
oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain. Untuk itu, penulis melakukan
studi pustaka dengan membaca buku literatur yang berhubungan dengan
penelitian skripsi serta memperoleh data dari internal perusahaan seperti laporan
tahunan yang dikeluarkan PT Bank Central Asia Tbk, data strukturisasi
perusahaan, dan lain sebagainya.
1.4.3
Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini teknik analisis data, penulis menggunakan teknik
analisis data yang dikenal sebagai Model Miles dan Huberman. Dikutip dari
buku ‘Metode Penelitian Untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif’ karya
Ardianto, menurut Miles dan Huberman ada 3 (tiga) jenis kegiatan dalam analisis
data, diantaranya (2010:233):
1) Reduksi
12
Reduksi bukan sesuatu yang terpisah dari analisis. Reduksi data adalah
suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memfokuskan,
membuang, menyusun data dalam suatu cara dimana kesimpulan akhir
dapat digambarkan. Reduksi data terjadi secara berkelanjutan hingga
laporan akhir.
2) Model Data (Data display)
Kita mendefinisikan model sebagai suatu kumpulan informasi yang
tersusun yang membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan
tindakan. Bentuk yang paling sering dari model data kualitatif selama ini
adalah teks naratif.
3) Penarikan/Verifikasi Kesimpulan
Dari permulaan pengumpulan data, peneliti kualitatif mulai memutuskan
apakah makna sesuatu, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan,
konfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat, dan proposi-proposi.
Pembagian jenis data yang diungkapkan oleh Miles dan Huberman
kemudian penulis terapkan dalam penelitian ini. Reduksi data digunakan dengan
mengumpulkan dan memfokuskan kepada data-data penting yang berkaitan
dengan tema penelitian. Kemudian menyusun kumpulan informasi tersebut
dengan mengelompokkan dan menjadikannya sebuah narasi. Selanjutnya penulis
menarik kesimpulan yang sesuai dengan alur yang diinginkan.
1.4.4
Narasumber
Narasumber adalah orang yang memberi (mengetahui secara jelas atau
menjadi sumber) informasi yang disebut juga sebagai informan (Sumber:
13
www.sentra-edukasi.com/2009/08/materi-bindo-definisi-pengertianarti_8059.html, ditelusur tanggal 9 Mei 2012 Pk. 13.48)
Data dan informasi yang akan digunakan dalam penelitian ini akan
ditanyakan langsung kepada orang yang tepat dan kompeten serta berhubungan
dengan penelitian penulis.
Berikut daftar narasumber yang membantu penulis dalam pembuatan
laporan kerja praktek melalui wawancara secara mendalam:
1) Esther
Meliana
Wibowo,
sebagai
Kepala
Subdivisi
Marketing
Communication PT Bank Central Asia Tbk.
2) Yuni Astuti, sebagai Kepala Biro Marketing Communication Aspek
Komunikasi Konsumen PT Bank Central Asia Tbk.
3) Evoni Barlianto, sebagai Manager Aspek Humas Eksternal PT Bank
Central Asia Tbk.
4) Rini Ismarini, sebagai Manager Aspek Humas Internal PT Bank Central
Asia Tbk.
5) Yoseph Haryono Hadi, sebagai Manager Humas Corporate Social
Responsibility PT Bank Central Asia Tbk.
6) Matthew Airlangga, sebagai Wakil Manager Biro Advertising and Media
PT Bank Central Asia Tbk.
1.4.5
Teknik Validasi Data
Validitas data dalam sebuah penelitian merupakan hal sangat vital dan
sangat perlu diperhatikan. Hal tersebut dikarenakan jika dalam sebuah penelitian
data yang terkumpul tidak valid, maka akan menghasilkan kesimpulan yang tidak
sesuai dengan kenyataan. Bachtiar dalam jurnal “Meyakinkan Validitas Data
14
melalui Triangulasi Pada Peneltian Kualitatif” mengutip apa yang dikatakan
Alwasilah bahwa tantangan bagi segala jenis penelitian pada akhirnya adalah
terwujudnya produksi ilmu pengetahuan yang valid, sahih, benar dan beretika.
(2010:54)
Namun Bachri mengatakan bahwa dalam penelitian kualitatif yang
memiliki karakteristik post positivisme bahwa kebenaran itu tidak mutlak. Pada
penelitian kualitatif, validitas lebih merupakan tujuan bukan hasil, bukan sesuatu
yang dapat dibuktikan atau dianggap biasa-biasa saja. Bachri kemudian kembali
mengutip apa yang dikatan oleh Alwasilah bahwa validitas juga relatif (nisbi)
dalam pengertian bahwa ia sebaiknya dinilai dalam kaitannya dengan tujuan dan
lingkungan penelitian itu sendiri, bukan sekedar persoalan metode atau
kesimpulan yang terlepas dari konteksnya. Ancaman terhadap validitas hanya
mungkin ditangkis dengan bukti, bukan dengan metode. Metode hanyalah cara
untuk mendapatkan bukti yang dapat dipakai untuk menangkis ancaman itu.
(Bachri, 2010:54)
Maka dalam penelitian ini, penulis menggunakan triangulasi sebagai
teknik validasi data dalam menganalisis strategi komunikasi pemasaran PT Bank
Central Asia Tbk dalam menarik minat konsumen.
Bachri mengutip apa yang dikatakan oleh Wiliam Wiersma dalam buku
Sugiono tahun 2007 halaman 372 bahwa “Triangulation is qualitative crossvalidation. It assesses the suffiency of the data according to the convergence of
multiple data source or multiple data collection procedures” yang diartikan
bahwa triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan
data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu, sehingga
15
triangulasi dapat dikelompokkan dalam tiga jenis, yakni triangulasi sumber,
triangulasi teknik pengumpulan data dan waktu. (2010:56)
Berkaitan dengan penelitian ini, penulis menggunakan teknik validasi
dengan memanfaatkan jenis triangulasi sumber. Triangulasi sumber berari
membandingkan mencek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang
diperoleh melalui sumber yang berbeda. (Bachri, 2010:56)
Dengan
pemilihan
teknik
validasi
data
tersebut,
penulis
akan
membandingkan informasi yang diperoleh dari beberapa narasumber di divisi
terkait PT Bank Central Asia Tbk yang akan dibahas pada bab 3 (tiga) Objek
Penelitian dengan informasi yang diperoleh penulis dari hasil wawancara dengan
para responden yakni konsumen perbankan yang akan dibahas pada bab 4
(empat) Hasil Penelitian. Kemudian akan ditarik kesimpulan berdasarkan
informasi yang diperoleh dari objek dan subjek penelitian yang akan dibahas
pada bab 5 (lima) Kesimpulan dan Saran.
1.5
Sistematika Penulisan
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini membahas latar belakang mengenai objek penelitian dan alasan penelitan
dilakukan. Kemudian dirumuskan dalam sebuah perumusan masalah. Setelah ada
perumusan masalah kemudian dibuat tujuan penelitian agar dapat diperoleh
manfaat baik secara akademis maupun praktis secara lebih terarah. Dari tujuan
dan manfaat penelitian, ditentukan metode penelitian yang akan digunakan
dalam penelitian.
16
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang kumpulan teori-teori yang berkaitan dengan topik
penelitian guna menunjang maupun memperkuat penulisan skripsi ini. Teoriteori tersebut berasal dari konsep yang dikemukakan oleh para ahli dalam
bidangnya masing-masing, khususnya dalam bidang komunikasi dan marketing
atau pemasaran.
BAB III
OBYEK PENELITIAN
Bab ini mengulas mengenai obyek penelitian dalam hal ini adalah PT Bank
Central Asia Tbk. Hal-hal yang akan dibahas dari obyek penelitian berkaitan
dengan struktur organisasi perusahaan, kemudian prosedur yang berlaku dalam
perusahaan dan termasuk pula pembahasan mengenai teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian. Permasalahan yang ditemui dalam penelitian
serta alternatif pemecahan masalah tersebut juga akan dibahas dalam bab ini.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan membahas mengenai hasil analisa dari penelitian yang telah
dilakukan. Pada bab empat ini secara detil akan membahas mengenai solusi dari
permasalahan yang ditemui dalam obyek penelitian. Kemudian disertai pula
uraian tentang penyajian data penelitian, pengolahan data penelitian dan
pembahasan secara mendalam mengenai hasil penelitian.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Merupakan bab terakhir dalam skripsi yang akan memberikan kesimpulan dari
semua analisis dan pembahasan, serta memberikan saran berupa pemikiran untuk
meningkatkan strategi komunikasi pemasaran yang sudah ada sebelumnya.
Download