BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek penelitian 3.1.1 Sejarah singkat Keberadaan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan yang berdiri di salah satu kawasan hijau (area resapan) Ibukota Jakarta ini sebenarnya dimulai semenjak era akhir dari Pemerintahan Sukarno. Pada periode sekitar 1960-1965, Indonesia memiliki hubungan bilateral yang ekstensif dengan beberapa negara Blok Timur, salah satunya dengan yang terbesar yaitu Negara Rusia. Sebagai bagian dari hubungan kedua negara saat itu yang erat; Pemerintah Rusia memberikan bantuan dan kerjasama dalam banyak bidang, yang salah satunya adalah mendirikan rumah sakit di kawasan Jakarta Timur yang dikenal sebagai Rumah Sakit (RS) Persahabatan. Nama “persahabatan” pun dipilih secara simbolik untuk menggambarkan adanya hubungan yang mesra antara kedua negara pada zaman itu. Jika kita kembali melihat sejarah Nasional, pada awal Tahun 1960 Presiden Sukarno mulai menggunakan slogan Nasakom (Nasionalisme, Agama, Komunisme). Sejak itu dimulailah era dan pengakuan secara terbuka komunisme sebagai salah satu paham dan ideologi resmi negara di Indonesia. Presiden Rusia Nikita Kruschev pada tahun yang sama mengunjungi Jakarta, yang kemudian dibalas kunjungan Jendral Nasution ke Rusia pada akhir tahun 1960. Tak lama setelah pertukaran kunjungan tersebut, Rusia mulai mengucurkan bantuan dalam jumlah yang sangat besar saat itu kepada Indonesia, yang sebagian besar sebenarnya digunakan di bidang militer untuk menghadapi sisa-sisa pemberontakan PRRI, Permesta, Darul Islam di Sumatera, Sulawesi dan Jawa, memulai operasi Trikora untuk mengambil kembali Irian Barat, dan kemudian konfrontasi dengan Malaysia. Sebagian dana bantuan Rusia tersebut juga dipakai untuk mendirikan Monumen Nasional (Monas); salah satu peninggalan Presiden Sukarno kepada Indonesia yang sangat terkenal. 27 28 Pembangunan RSUP Persahabatan di Rawamangun Jakarta Timur, dimulai pada tahun 1961, berjalan selama 3 tahun, dan dipimpin langsung oleh para insinyur Rusia. Penyerahan bantuan rumah sakit secara resmi oleh Pemerintah Rusia kepada Pemerintah Indonesia dilakukan pada tanggal 7 November 1963. Tanggal tersebut kemudian dikenal sebagai hari jadi RS Persahabatan, yang setiap tahun dirayakan secara resmi dengan kehadiran wakil pemerintahan Indonesia (biasanya Menteri Kesehatan RI), perwakilan beberapa negara sahabat Indonesia, dan tentu saja kehadiran pemerintah Rusia (perwakilan dari Kedutaan Besar Rusia) sebagai tamu tetap. Setelah penyerahan resmi di tahun 1963 hingga saat ini RSUP Persahabatan mengalami berbagai perkembangan dalam hal perbaikan fasilitas yang semakin moderen dan peningkatan fungsinya sebagai pusat pelayanan kesehatan, sehingga sekarang diakui dan menjadi Rumah Sakit terbaik dalam pelayanan kesehatan di bidang respirasi (pernapasan) di Indonesia. Kita dapat membagi pertumbuhan dan perkembangan Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan ke dalam 6 periode, sebagai berikut: Periode I (1963 – 1975) Pada periode awal ini RS Persahabatan merupakan rumah sakit cabang (satelit) dari RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM). Tenaga-tenaga medis yang bekerja di RS Persahabatan pada periode ini terdiri atas dokter ahli (spesialis) dan para dokter asisten dari RSCM-FKUI dan dokter ahli dari Rusia. Setelah peristiwa G30SPKI, sesuai kebijakan Orde Baru, semua tenaga dokter ahli dari Rusia dikembalikan ke negaranya. Oleh karena RSCM merupakan rumah sakit pendidikan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), maka secara otomatis RS Persahabatan pun menjadi rumah sakit pendidikan FKUI yang notabene adalah fakultas kedokteran terbaik di Indonesia. Hal ini menyebabkan mayoritas dokter yang kemudian bekerja di RS Persahabatan sampai sekarang merupakan lulusan terbaik di bidangnya masing-masing. Periode II (1975 – 1992) Periode 1975-1992 ditandai dengan adanya perubahan “status” RS Persahabatan menjadi rumah sakit mandiri, lepas dari RSCM, dan selanjutnya menjadi rumah sakit umum (RSU) kelas B-3 wilayah Jakarta Timur. Walaupun 29 demikian, RSU Persahabatan tetap menjadi salah satu rumah sakit pendidikan FKUI, terlepas dari statusnya yang sudah mandiri. Sebagian dokter yang tadinya berasal RSCM, kemudian mengkhususkan diri, mendalami, dan mengembangkan cabang ilmu kedokteran di bidang respirasi (sistem dan organ pernapasan) – seperti pulmonologi, bedah toraks, patologi respirasi, radiologi respirasi dll. -- akhirnya mampu menjadikan RSU Persahabatan sebagai menjadi rumah sakit rujukan Nasional untuk penyakit paru. Tidak hanya di tingkat Nasional, bahkan WHO memberikan pengakuan Internasional atas pencapaian dokter-dokter RSU Persahabatan dengan menyematkan sertifikasi Laboratorium Kuman Tuberkulosis RSU Persahabatan sebagai salah satu “Collaborating Center” penting WHO. Periode III (1992 - 2002) RSU Persahabatan ditetapkan menjadi Rumah Sakit Swadana sejak tanggal 2 September 1992 dengan SK Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 747/Men.Kes/SK/IX/1992. Tahun 1997 RSU Persahabatan memperoleh akreditasi penuh dari Departemen Kesehatan RI untuk 5 kegiatan melalui 7 standar pelayanan rumah sakit. Pada periode ini Depkes RI mulai mengarahkan dan menetapkan RSU Persahabatan sebagai rumah sakit yang mengembangkan ilmu kedokteran di bidang respirasi dan rumah sakit rujukan (nasional) untuk kesehatan respirasi. Periode IV ( 2002 - 2005) Tahun 2002 dengan Peraturan Pemerintah No. 118 tahun 2000 tentang Pendirian Perusahaan Jawatan, status RSU Persahabatan berubah menjadi Perusahaan Jawatan. Pada tahun 2005 RSUP Persahabatan telah lulus akreditasi dari Departemen Kesehatan RI untuk 16 standar pelayanan rumah sakit. Periode V ( 2005 - 2011) Tahun 2005 dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI, nomor : 1679/MENKES/PER/XII/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, menyebutkan bahwa RS Persahabatan adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Departemen Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Jenderal Bina Pelayanan Medik. Pola pengelolaan keuangan adalah Badan Layanan Umum (BLU) yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Departemen Keuangan. 30 Periode VI (2011 - .... Pada Tanggal 3 Maret 2011 terjadi peningkatan kelas dan fungsi RSUP Persahabatan menjadi rumah sakit Kelas A oleh karena penilaian yang dilakukan Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa “...fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum Pusat telah memenuhi persyaratan dan kemampuan pelayanan sebagai Rumah Sakit Umum Kelas A.”, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 514/MENKES/SK/III/2011. Hal ini tidak hanya merupakan pengakuan dan penghargaan terhadap kemampuan pelayanan kesehatan yang diberikan RSUP Persahabatan tetapi juga merupakan peningkatan beban tanggungjawab kepada masyarakat untuk senantiasa dapat memberikan tingkat pelayanan kesehatan tertinggi dalam skala kelas rumah sakit rujukan di Indonesia. 3.1.2 Bidang Usaha Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan adalah Rumah Sakit Umum Pemerintah Kelas A yang berada di Jakarta Timur, tepatnya di Jalan Persahabatan Raya. Saat ini RSUP Persahabatan memiliki kapasitas 600 tempat tidur, terakreditasi untuk 16 bidang pelayanan kesehatan, dan merupakan rumah sakit pusat rujukan (top referral) Nasional untuk masalah kesehatan respirasi. Alamat Jl. Persahabatan Raya No.1 Jakarta Timur 13230 Telp. (021) 4891708, 4891745 Fax. (021) 4711222, 4890778 3.1.3 Visi dan Misi Perusahaan Visi : Menjadi Rumah Sakit Terdepan Dalam Menyehatkan Masyarakat Dengan Unggulan Kesehatan Respirasi Kelas Dunia Misi : Menyelenggarakan Pelayanan, Pendidikan dan Peneletian Dalam bidang Kesehatan Secara Profesional Dan berorientasi pada Pasien 31 3.1.4 Layanan Layanan Unggulan 1. KLINIK BERHENTI MEROKOK Klinik berhenti merokok RSUP Persahabatan memberikan layanan terpadu dalam upaya pasien untuk berhenti merokok. Konsep berhenti merokok yang di kembangkan merupakan integrasi konseling, obat dan tatalaksana withdrawal effect. Fasilitas yang disediakan meliputi: I. II. Konseling Obat-obatan untuk berhenti merokok III. Behavior therapy (Terapi Perilaku) IV. Rehabilitasi Medis V. VI. VII. VIII. Hipnoterapi Konsultasi Gizi Pemeriksaan kadar nikotin Pemeriksaan fungsi paru dan fungsi jantung 2. CPX (Cardiopulmonary Exercise Test) atau Uji Latih Jantung Merupakan alat yang dapat menilai performance paru dan jantung seseorang serta dapat menentukan apakah gangguan di sebabkan sistem pernapasan atau sistem kardiovaskuler maupun metabolisme sel. 3. Body Pletysmograph I. Mengukur volume paru-paru II. Mengukur takaran jalan nafas III. Mengukur kapasitas difungsi karbonmonoksida IV. Mengukur basal metabolic rate 4. TB DOTS Pelaksanaan pengobatan pasien TB dilakukan dengan strategi DOTS. DOTS adalah strategi yang meliputi 5 komponen yaitu : I. II. Komitmen Diagnosis mikroskopis III. Pengobatan jangka pendek yang diawasi langsung IV. Penyediaan obat rutin V. Pencatatan dan pelaporan 32 Dengan strategi DOTS ini dapat dicapai angka keberhasilan pengobatan yang tinggi dan terutama dapat mencegah kasus TB MDR. 5. Pulmonologi Intervensi Pengobatan penyakit paru yang berfokus pada modalitas diagnostik dan terapi invasiv pada saluran nafas dan gangguan pleura I. II. Trans Bronchial Lung Biopsy (TBLB) III. EndoBronchial Ultrasound Transbroncial Needle Aspiration (EBUS TBNA) IV. Trans Thoracal Needle Aspiration (TTNA) V. VI. 6. Bronkoskopi Pemasangan Stent Pleuroskopi (Torakoskopi medik/diagnostik) Respiratory Intensive Care Unit (RICU) Melakukan observasi dan perawatan intensif pasien kegawatan non-bedah (sepsis, syok), khususnya kegawatan paru (gagal napas, acute lung injury/ALI, acute respiratory distress syndrome/ARDS). Di RICU dilakukan penilaian klinis, monitoring, pemeriksaan penunjang, terapi definitif, terapi suportif, terapi simptomatik. 7. Klinik Gangguan Tidur (Sleep Lab) Polisomnografi (PSG) adalah suatu pemeriksaan yang digunakan untuk merekam pola tidur seseorang yang biasa dikerjakan di laboratorium tidur. Pasien yang memiliki masalah dengan tidurnya, dilakukan evaluasi oleh tim yang terdiri dari multi disiplin selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan polisomnografi. 8. Kardiologi Intervensi (cath Lab) Pemeriksaan dan penanganan invasif non bedah atas penyakit jantung koroner dengan menggunakan cateter (tabung) dan pencitraan khusus untuk mengevaluasi aliran dan tekanan darah di dalam jantung. 9. Radiologi Intervensi Adalah sub spesialisasi dalam bidang Radiologi yang selain berperan untuk tujuan diagnosis, juga terlibat dalam memberi terapi kepada pasien.Seperti Angiografi, Angioplasti, Stenting, Embolisasi, Drainase cairan empedu, Pemasangan filter vena cava, Trombolisis, TACI (Transarterial (Transarterial Chemoembolization) Layanan Khusus Chemotherapy Infusion), TACE 33 a. Layanan Isolasi Flu Burung (Avian Influenza) RSUP Persahabatan memiliki ruang isolasi Avian Influenza (H5N1) yang diperuntukkan bagi pasien yang terkena infeksi yang disebabkan oleh virus influenza A subtipe H5N1. Fasilitas di ruang isolasi Flu Burung : I. II. 4 Ruang Rawat dan 2 Ruang ICU dilengkapi fasilitas tekanan negatif Ruang Nurse Station III. Body Clean IV. Ventilator V. VI. VII. Monitor Bed Side UV Sterilizer EKG VIII. Laringoskopi IX. Bronkoskopi X. X-Ray Mobile XI. Oksigen Konsentrator XII. Intubasi Set b. Layanan KLINIK TB MDR RSUP Persahabatan adalah rumah sakit pertama di Indonesia yang melaksanakan program pelayanan pasien TB MDR. Klinik TB MDR ini ditujukan untuk para pasien TB yang sudah resisten terhadap obat TB lini pertama, yaitu isoniazid dan rifampisin secara bersamaan. c. Layanan Kaki Diabetes Klinik kaki merupakan suatu tempat untuk memberikan edukasi dan perawatan kaki dalam rangka mencegah masalah kaki diabetik dengan memberikan pelayanan pemeriksaan kaki seperti: I. II. Kapalan Kelainan Luka ( Cantengan) III. Kelainan Jari Kaki IV. Luka Kecil Pelayanan Sosial & Pasien Jaminan 34 INSTALASI PELAYANAN SOSIAL DAN PASIEN JAMINAN (IPSPJ) Adalah instalasi yang dibentuk pada tahun 2005, merupakan instalasi yang bertugas untuk : a. Menyelenggarakan pelayanan administrasi pasien jaminan, sejak pasien masuk sampai dengan pasien keluar b. Melakukan pengendalian biaya pasien jaminan , terutama pasien Jamkesmas. Jamkesda, Jampersal c. Menyelenggarakan pengelolaan piutang pasien jaminan dan non jaminan Griya Puspa Pusat kesehatan respirasi nasional dan layanan spesialistik terpadu “Griya Puspa” yang dibuka sejak tanggal 23 Desember 2003. Instalasi Griya Puspa berorientasi kepada pelayanan publik yang handal, pusat respirasi kelas dunia dan Green Hospital. Instalasi Griya Puspa dikhususkan bagi pasien dengan kelas ekonomi menengah keatas yang menyediakan pelayanan Rawat Inap dan Rawat Jalan kelas eksekutif. 3.1.5 Struktur Organisasi 35 Gambar 3.1 Jajaran Direksi RSUP Persahabatan 1. Direktur Utama : Dr. Mohammad Ali Toha, MARS. 2. Direktur Medik dan Keperawatan : Dr.Tri Hesty Widyastoeti,Sp.M 3. Direktur Umum, SDM, dan Pendidikan : Drg. Marliana Poerba, MM 4. Direktur Keuangan : Drg. Poppy Mariani Juliati, MARS Gambar 3.2 36 Struktur Departemen Akuntansi RSUP Persahabatan Berdasarkan Uraian dan tugas pokok yang dibuat oleh RSUP Persahabatan berikut adalah masing-masing tugas dan kegiatan dari pegawai Departmen Akuntansi: a) Kepala Bagian Akuntansi Mempunyai 17 tugas pokok yaitu: 1. Menyusun rencana kegiatan Bagian Akuntansi dengan menganalisis hasil kegiatan tahun sebelumnya, proyeksi kegiatan yang akan datang serta petunjuk dan arahan atasan agar pelaksanaan kegiatan dapat dilaksanakan efektif dan efisien. 2. Menyusun tata cara kerja di lingkungan bagian Akuntansi meliputi, pelaksanaan tugas, pendistribusian tugas dan penentuan target kerja, serta bimbingan dan pengendalian pelaksanaanya. 3. Mengoordinir pengendalian kegiatan Akuntansi Manajemen dan Verifikasi, Akuntansi Keuangan dan Sistem Informasi Keuangan. 4. Melakukan analisa terhadap laporan keuangan dan laporan akuntansi manajemen Rumah Sakit. 5. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan bidang keuangan sesuai dengan target yang ditentukan. 37 6. Membantu penyusunan Rencana Bisnis Anggaran Rumah Sakit (RBA). 7. Membuat sistem dan prosedur Akuntansi dan keuangan dan bentukbentuk pelaporan. 8. Menyampaikan Laporan Keruangan (Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas dan Laporan Arus Ka) secara berkala yang disertai dengan Catatan Atas Laporan Keuangan (bulanan, triwulanan, maupun akhir tahun) sesuai dengan Pedoman Akuntansi Rumah Sakit (PARS) kepada Direktur. 9. Menyampaikan laporan keuangan (Laporan Realisasi Anggaran, Neraca) secara berkala disertai dengan Catatan Atas Laporan Keuangan (bulanan, triwulanan, maupun akhir tahun) sesuai dengan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) kepada Direktur. 10. Melakukan kajian kelayakan atestasi dalam aktiva tetap maupun surat-surat berharga, sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 11. Melakukan kinerja manajemen unit-unit operasi terhadap anggaran dan strandar biaya. 12. Menghitung tarif rumah sakit. 13. Melakukan kompilaso, analisa dan evaluasi piutang usaha setiap bulan. 14. Melakukan kegiatan dan menilai mutu hasil pekerjaan bawahan di lingkungan bagian Akuntansi dengan menilai hasil pelaksanaan kegiatan serta menilai prestasi kerja bawahan ke dalam DP3 untuk pengembangan karier pegawai. 15. Membantu kesiapan data laporan keuangan dan pendukungnya yang dibutuhkan oleh Auditor dalam rangka pemeriksaan oleh Kantor Akuntan Publik dan pemeriksaan lainnya. 16. Memberikan catatan atau disposisi surat masuk/keluar. 17. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam rangka pelaksanaan tugas. b) Kepala Sub Bagian Akuntansi Keuangan Mempunyai delapan tugas pokok dan kegiatan, yaitu: 1. Menyusun rencana kegiatan Sub bagian Akuntansi Keuangan dengan menganalisis hasil kegiatan tahun sebelumnya, proyeksi kegiatan yang 38 akan datang serta petunjuk dan arahan atasan agar pelaksanaan kegiatan dapat dilaksanakan efektif dan efisien. 2. Menyusun tata cara kerja di lingkungan Sub bagian Akuntansi keuangan meliputi, pelaksanaan tugas, pendistribusian tugas dan penentuan target kerja, serta bimbingan dan pengendalian pelaksanaanya di Sub bagian Akuntansi. 3. Menyusun bagan akun perkiraan standar sesuai dengan karakteristik RSUP Persahabatan dengan berpedoman pada Pedoman Akuntansi Rumah Sakit (PARS) 4. Menyusun jurnal. 5. Melakukan posting dari jurnal ke buku besar (general ledger), dan buku tambahan (subsidary ledger) masing-masing sesuai dengan bagan akun. 6. Membuat laporan keuangan secara berkala (triwulan, semester dan tahunan) yang dilengkapi dengan analisis laporan keuangan. 7. Mengevaluasi kegiatan dan menilai mutu hasil pekerjaan bawahan di lingkungan Sub Bagian Akuntansi Keuangan dengan menilai hasil pelaksanaan kegiatan serta menilai prestasi kerja bawahan ke dalam DP3 untuk perkembangan karir pegawai. 8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atas dalam rangka pelaksanaan tugas. c) Kepala Sub Bagian Akuntansi Manajemen dan Verifikasi Mempunyai delapan tugas pokok dan kegiatan, yaitu: 1. Menyusun rencana kegiatan Sub bagian Akuntansi Manajemen dan Verifikasi dengan menganalisis hasil kegiatan tahun sebelumnya, proyeksi kegiatan yang akan datang serta petunjuk dan arahan atasan agar pelaksanaan kegiatan dapat dilaksanakan efektif dan efisien. 2. Menyusun tata cara kerja di lingkungan Sub bagian Akuntansi manajemen dan verifikasi meliputi, pelaksanaan tugas, pendistribusian tugas dan penentuan target kerja, serta bimbingan dan pengendalian pelaksanaanya. 3. Menyusun perhitungan unit cost. 4. Menyusun perhitungan tarif. 5. Memverifikasi penerimaan dan pengeluaran keuangan. 39 6. Mengevaluasi kegiatan dan menilai mutu hasil pekerjaan bawahan di lingkungan Sub Bagian Akuntansi manajemen dan verifikasi dengan menilai hasil pelaksanaan kegiatan serta menilai prestasi kerja bawahan ke dalam DP3 untuk perkembangan karir pegawai. 7. Memberikan catatan atau disposisi surat masuk/keluar. 8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atas dalam rangka pelaksanaan tugas. d) Akuntansil Akuntansil di dalam RSUP Persahabatn terdiri dari 9 bagian akuntansil, yaitu: 1. Penanggung jawab Ketata Usahaan Pengarsipan dan Tarif 2. Verifikasi Loket 3. Verifikasi Pasien 4. Penanggung jawab Manajmen dan Verifikasi 5. Verifikasi Pasien Rawat Inap 6. Pencatatan terkait JPK PNS 7. Pencatatan terkait Piutang dan Pendapatan 8. Penggunaan Dana Rumah Sakit 9. Penanggung jawab Laporan Keuangan 3.1.6 Proses Akuntansi dan Pembuatan Laporan Keuangan Kegiatan yang dilakukan RSUP Persahabatan akan digambarkan dibawah ini: Gambar 3.3 40 Kegiatan Bisnis RSUP Persahabatan Pasien Daftar Pasien Baru Pasien Lama Memilih Poli yang dituju Membuat Kartu Pasien RSUP Persahabatan Melakukan pemeriksaan Membayar ke kasir Antri Kegiatan di atas adalah gambaran secara keseluruhan kegiatan bisnis yang terjadi di dalam RSUP Persahabatan setiap harinya. Sedangkan terkait proses akuntansi dan pembuat laporan keuangan terdapat beberapa proses yang terjadi dalam RSUP Persahabatan: 1. Proses pengesehan pada Kementrian Keuangan Gambar 3.4 Proses Pengesahan Kemenkeu 2. Proses Pembuatan Laporan Keuangan I. Pencatatan Piutang i. Memverifkasi voucher piutang pasien data rawat inap dan rawat jalan. ii. Membuat jurnal piutang pasien. iii. Entri jurnal piutang pasien perusahaan. iv. Rekonsiliasi saldo piutang pasien. v. Membuat jurnal penyesuaian piutang pasien. vi. Membuat daftar piutang. 41 vii. Entri jurnal piutang dalam buku besar atau GL (General Ledger). viii. Memverifikasi pembayaran piutang perusahaan rekening koran dan voucher tagihan. ix. Entry jurnal pembayaran piutang ke dalam GL. II. Penanggung Jawab Pencatatan Pendapatan dan Piutang i. Memverifikasi laporan harian pendapatan dan penerimaan rawat jalan serta penunjang dengan data-data yang disampaikan oleh kasir ke bagian akuntansi. ii. Melakukan input data pendapatan dan penerimaan rawat jalan serta penunjang ke dalam excel. iii. Membuat jurnal pendapatan dan penerimaan rawat jalan. iv. Menginput jurnal pendapatan dan penerimaan rawat jalan serta penunjang ke dalam software akuntansi atau buku besar (GL) v. Rekonsiliasi pendapatan rawat jalan dan penunjang serta penerimaan dengan kasir dan bendahara penerima. vi. Menyajikan data pendapatan rawat jalan dan penunjang setiap periode (bulan/triwulan/semester/tahunan) III. Verifikasi Pendapatan dan Piutang i. Melakukan verifikasi data piutang yang berasal dari data pendapatan ii. Memverifikasi vocher piutang yang diterima dari IPSPJ kemudian melakukan cross check dengan data sumber yang diterima dari pendapatan iii. Membuat jurnal piutang setelah hasil verifikasi. iv. Melakukan entry data jurnal penagihan piutang ke dalam software akuntansi (GL) v. Memverifikasi penerimaan pasien jaminan vi. Membuat jurnal penerimaan piutang vii. Melakukan rekonsiliasi piutang viii. Membuat berita acara rekonsiliasi piutang dengan bagian IPSPJ ix. Mengentry laporan stock opname fisik persediaan ke dalam aplikasi SIMAK-BMN 42 x. Melakukan rekonsiliasi stock opname fisik persediaan dengan bagian logistik umum IV. Penggunaan Dana Rumah Sakit i. Melakukan verifikasi voucher pengeluaran rumah sakit yang berasal dari dana BLU/DIPA, termasuk pengeluaran uang muka kerja maupun uang muka yang belum dipertangungung jawabkan. ii. Rekonsiliasi surat pertanggungjawaban belanja dari dana rumah sakit (BLU) antara bagian akuntansi dengan bendahara pengeluaran. iii. Memverifikasi voucher pelunasan uang muka kerja dan mencari data uang muka kerja sebelumnya baik yang berasal dari dana rumah sakit (BLU) mau[un DIPA. iv. Menjurnal voucher pengeluaran ke dalam software akuntansi termasuk pengeluaran uang muka kerja dan pertanggungjawaban uang muka kerja. v. Melakukan rekonsiliasi uang muka kerja dengan bendahara pengeluaran dan sub bagian anggaran. vi. Menyajikan data aktiva tetap dan menghitung biaya penyusutan sesuai dengan PARS setiap periode pelaporan (triwulan/semester/tahunan). vii. Menyajikan uang muka kerja setiap periode laporan keuangan (triwulan/semester/tahunan). viii. Menyajikan data aktiva tetap sesuai dengan Strandar Akuntansi Pemerintahan (SAP) kemudian meneruskan kepada penanggungjawab SIMAK-BMN ix. Melakukan rekonsiliasi data aktiva tetap dengan penanggungjawab SIMAK-BMN x. Melakukan rekonsiliasi dengan KPPN atas program SAI dan melakukan perbaikan jika terdapat ketidak cocokan data. xi. Melakukan rekonsiliasi atas data SIMAK-BMN kemudian memposting ke dalam software SAI. xii. Menerima Arsip Data Komputer (ADK) dari satuan kerja. 43 xiii. Melakukan rekonsiliasi data SAK wilayah dengan Kanwil XI Departemen Keuangan setiap periode laporan (triwulan/semeter/tahunan). V. Laporan Keuangan i. enjurnal voucher penerimaan dari bendahara penerima dan mengentry ke dalam software akuntansi (GL). ii. elakukan rekonsiliasi penerimaan RS Persahabatan dengan bendahara penerima. iii. emverifikasi laporan persediaan dari logistik umum, farmasi, laboratoriun, dan apotik kemudian membuat jurnal dan mengentri ke dalam software akuntansi (GL) iv. elakukan rekonsiliasi persediaan dengan logistik v. Melakukan verifikasi piutang apotik kemudian membuat jurnal piutang apotik. vi. Melakukan entri kedalam software akuntansi dan melakukan rekonsiliasi ke apotik. vii. Memverifikasi aras piutang dan penerimaan NCH kemudian membuat jurnal piutang dan penerimaan dan mengentri kedalam software akuntansi (GL). viii. Melakukan rekonsiliasi piutang dan penerimaan NCH dengan IPSPJ. ix. Melakukan rekonsiliasi data penerimaan rumah sakit dengan rekening koran. x. Menyiapkan data-data pendukung laporan keuangan. xi. Meneliti angka pos-pos laporan keuangan. xii. Menghitung jumlah angka-angka ayat jurnal penyesuaian. xiii. Memperisapkan worksheet sebagai bahan pembuatan laporan keuangan. xiv. Membuat draft laporan keuangan. 44 3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Jenis dan Sumber Data Terdapat dua jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang didapat secara langsung dari objek penelitian tanpa perantara dari pihak lain. Sumber data primer dalam penelitian didapat dari hasil wawancara pada pihak-pihak terkait objek penelitian, observasi langsung dan dokumen-dokumen yang berasal dari objek penelitian. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, artinya adalah data diambil dari data yang sudah ada sebelumnya. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah Peraturan yang diterbitkan oleh pemerintah, jurnal, buku dan juga literatur-literatul ilmiah. 3.2.2 Metode Pengumpulan Data 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Merupakan pengumpulan data sekunder melalui teks tertulis yaitu buku, ebook, artikel, jurnal, dan juga peraturan dan undang-undang dari pemerintah yang berkaitan dengan penelitian ini dengan tujuan dapat memahami dan menjelaskan pemsalahan terkait. Buku dan artikel digunakan untuk pengambilan data terkait teori, sedangkan untuk jurnal digunakan untuk acuan dalam pengambilan saran dan metode yang digunakan dalam skripsi ini. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian dilakukan secara langsung ke RSUP Persahabatan untuk mendapatkan informasi dan gambaran yang lebih jelas terkait rmasalah yang diteiliti penulis. Hal yang dilakukan dalam penelitian lapangan adalah dengan cara seperti berikut: a. Metode Wawancara (Interview) Pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan wawancara atau tanya jawab langsung dengan berbagai pihak terkait yang berkaitan dengan skripsi penulis, yaitu Kepala Bagian Akuntansi, Kepala Sub Bagian Akuntansi, dan staff akuntansi yang memiliki peran penting dalam proses pembuatan pelaporan keuangan. Tujuan yang ingin dicapai dari proses wawancara ini adalah untuk mengetahui bagaimana 45 proses pembuatan laporan keuangan dan juga kebijakan akuntansi serta basis yang digunakan dalam laporan keuangan RSUP Persahabatan. b. Metode Dokumentasi (Documentation) Mengumpulkan dokumen-dokumen terkait yang berhubungan dengan proses serta tahapan penyusunan laporan keuangan. Dokumen yang diambil seperti laporan keuangan, bagan akuntansi, buku pedoman PABLU, dan modul sistem akuntansi yang digunakan dalam RSUP Persahabatan. 3.2.3 Metode analisis Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penulisan yang bersifat deskriptif kualitatif, yaitu adalah suatu pendekatan penelitian yang membicarakan beberapa kemungkinan untuk memecahkan masalah aktual dengan cara mengumpulkan data, menyusun, mengklarifikasi, dan menganalisis. Penelitian deskriptif ini menunjukkan penelitian non hipotesis, sehingga dalam langkah penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis. Penelitian yang mengevaluasi laporan keuangan SAI tahunan anggaran 2010-2014 RSUP Persahabatan sebagai lembaga kesehatan sektor publik, diawali dengan analisis komparatif terhadap objek penelitian dengan konsep pembandingan, antara kebijakan akuntansi dan peraturan pemerintah dengan penyajian laporan keuangan RSUP Persahabatan. Ukuran pembanding terdiri dari tiga unsur : 1. PP No.71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahaan 2. UU No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara 3. UU No.1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Langkah-Langkah yang perlu dilakukan dalam prosedur analisis data adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi format pelaporan yang digunakan 2. Mengidentifikasi pengklasifikasian aktiva bersih 3. Mengidentifikasi pengklasifikasian kewajiban 4. Mengidentifikasi perubahan kelompok aktiva bersih 5. Mengidentifikasi perubahan kelompok kewajiban 6. Mengidentifikasi perlakuan terhadap pendapatan 46 7. Mengidentifikasi perlakuan terhadap beban 8. Mengidentifikasi pengungkapan terhadap informasi pendapatan dan beban 9. Mengidentifikasi pengungkapan terhadap informasi pemberian jasa 10. Mengidentifikasi klasifikasi penerimaan dan pengeluaran kas. 11. Mengidentifikasi basis yang digunakan dalam laporan keuangan.