sewa, bunga dan keuntungan sewa ekonomi dan pendapatan

advertisement
SEWA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN SEWA
EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN
SEWA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN SEWA EKONOMI DAN
PENDAPATAN PINDAHAN
Dalam menerangkan mengenai sewa ekonomi dan pendapatan pindahan
ada beberapa persoalan yang perlu diperkenalkan terlebih dahulu.
Pertama sekali akan diterangkan dua definisi yang berbeda
mengenai sewa ekonomi. Sesudah itu akan diterangkan tentangsewa
tanah, yang merupakan satu bentuk khusus dari sewa ekonomi.
Selanjutkan akan diterangkan perbedaan pengertian di antara sewa
ekonomi dan pendapatan pindahan.
DEFINISI SEWA EKONOMI
Dalam membicarakan mengenai sewa ekonomi perlu dibedakan di
antara definisi yang bersifat umum dan definisi yang mengaitkan sewa
ekonomi dengan pendapatan pindahan atau transfer earnings.
Definisi Umum
Dalam
pengertian
yang
umum
pada
dasarnya sewa
ekonomidapatlah diartikan sebagai harga yang dibayar ke atas
penggunaan tanah dan faktor-faktor produksi lainnya yang jumlah
penawarannya tidak dapat ditambah.
Definisi Lain
Segolongan ahli ekonomi mendefinisikan sewa ekonomi secara
berikut: sewa ekonomi adalah bagian pembayaran ke atas sesuatu
faktor produksi yang melebihi dari pendapatan yang diterimanya
dari pilihan pekerjaan lain yang terbaik yang mungkin
dilakukannya.
TANAH DAN SEWA EKONOMI
Tanah merupakan faktor produksi yang jumlahnya tidak dapat
diubah, yaitu jumlahnya tidak dapat ditambah atau dikurangi. Yang dapat
dilakukan adalah memperbaiki mutu dari tanah yang tersedia, misalnya
dengan menyediakan irigasi yang baik di tanah-tanah yang digunakan
untuk persawahan, dan membuat proyek-proyek mencegah banjir di
tanah-tanah yang sering digenangi air. Sebagai akibat dari sifat
penawaran tanah seperti yang dinyatakan ini, di dalam analisi ekonomi
kurva penawaran tanah bersifat tidak elastis sempurna.
SEWA TANAH ADALAH SUATU SURPLUS
Dipandang dari sudut penawarannya, tanah adalah sangat berbeda
dengan faktor-faktor produksi yang lainnya. Ia merupakan satu-satunya
faktor produksi yang tidak dapat berubah penawarannya. Tenaga kerja
akan selalu bertambah, begitu juga dengan modal dan keahlian
keusahawanan. Juga dibandingkan harta tetap lainnya, seperti misalnya
rumah, bangunan perkantoran dan bangunan pertokoan, terdapat
perbedaan seperti yang dijelaskan tersebut. Harta-harta tetap yang
belakangan dinyatakan ini juga jumlahnya dapat ditambah.
SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN
Dalam menguraikan arti sewa ekonomi telah dinyatakan dua definisi
dari pengertian tersebut. Yang pertama adalah definisi yang sederhana,
dan yang kedua adalah definisi yang telah lebih disempurnakan lagi oleh
ahli-ahli ekonomi. Di dalam bagian ini lebih lanjut akan diterangkan
difinisi sewa ekonomi yang telah disempurnakan tersebut.
MODAL DAN SUKU BUNGA





Pembayaran ke atas modal yang dipinjam dari pihak lain
dinamakan bunga. Ia biasanya dinyatakan sebagai persentasi dari modal
yang dipinjam, seperti misalnya 10 persen, 12 persen atau 15 persen.
Bunga yang dinyatakan sebagai persentasi dari modal dinamakan suku
bunga. Pada umumnya persentasi yang dinyatakan menunjukkan suku
bunga dari sejumlah modal di dalam satu tahun. Dengan demikian kalau
dinyatakan suku bunga adalah 15 persen, artinya adalah: modal yang
dipinjamkan memperoleh suku bunga sebanyak 15 persen setahun.
Di dalam perekonomian modern perusahaan-perusahaan memerlukan
modal untuk menjalankan dan memperbesar usahanya. Sebaliknya
rumah tangga memiliki kelebihan pendapatan yang dapat dipinjamkan
dengan harapan untuk memperoleh bunga. Analisis dalam bagian ini
bertujuan untuk menerangkan hal-hal berikut:
Faktor utama yang menentukan permintaan dana modal.
Faktor utama yang menentukan penawaran tabungan oleh masyarakat.
Teori-teori yang menerangkan penentuan suku bunga.
Sebab-sebabnya
terdapat
beberapa
tingkat
bunga
di
dalam
perekonomian.
Perbedaan di antara suku bunga nominal dan suku bunga riil.
PRODUKTIVITAS MODAL
Peranan Modal dalam Perekonomian
Investasi atau penanaman
modal adalah pengeluaran
sektor
perusahaan untuk membeli/memperoleh barang-barang modal yang baru
yang lebih modern atau untuk menggantikan barang-barang modal lama
yang sudah tidak digunakan lagi atau yang sudah usang.
Produktivitas Modal
Permintaan dana modal yang akan digunakan untuk investasi
tergantung kepada produktivitas dari dana modal tersebut. Dengan
demikian, seperti juga dengan tenaga kerja, faktor yang terutama yang
menetukan permintaan ke atas dana modal adalah produktivitasnya.
Produktivitas dari modal dihitung dengan cara menentukan besarnya
pendapatan rata-rata tahunan neto (yaitu setelah dikurangi dengan
penyusutan modal yang digunakan) dan dinyatakan sebagai persentasi
dari
modal
yang
ditanamkan.
Produktivitas
modal
tersebut
dinamakan tingkat pengembalian modal atau rate of return.
Menentukan Tingkat Pengembalian Modal
Di dalam kegiatan perusahaan yang sebenarnya perhitungan tingkat
pengembalian modal adalah lebih rumit daripada contoh yang baru saja
diterangkan. Kerumitan tersebut timbul sebagai akibat dari usia barang
modal yang panjang, yaitu ia dapat digunakan selama beberapa tahun,
dan bahkan banyak yang penggunaannya dapat dilakukan selama
berpuluh-puluh tahun. Dengan demikian pendapatan yang diperoleh dari
sesuatu investasi pada umumnya meliputi lebih dari satu tahun.
PERMINTAAN TERHADAP DANA MODAL
Berbagai jenis investasi mempunyai pengembalian modal yang
berbeda. Ada yang tingkat pengembalian modalnya tinggi dan ada pula
yang tingkat pengembalian modalnya rendah. Apabila para pengusaha
mengetahui sepenuhnya berbagai kemungkinan untuk melakukan
investasi, mereka akan mendahulukan investasi yang tingkat
pengembalian modalnya tinggi. Baru setelah proyek tersebut
dilaksanakan mereka akan mengembangkan proyek yang tingkat
pengembalian modalnya lebih rendah.
SUKU BUNGA DAN TABUNGAN MASYARAKAT
Dalam suatu perekonomian tidak semua pendapatan yang diterima
masyarakat akan digunakan untuk pengeluaran konsumsi. Sebagian dari
pendapatan tersebut akan disisihkan oleh penerima pendapatan sebagai
tabungan. Penabungan ini dilakukan untuk beberapa tujuan, seperti untuk
membiayai pengeluaran konsumsi semasa sudah mencapai usia pension,
untuk mengumpulkan biaya pendidikan anak-anak pada masa merek
dewasa, dan untuk berjaga-jaga di dalam menghadapi kesusahan di masa
yang akan datang.
Pandangan Klasik
Dalam analisis ekonomi terdapat dua pandangan yang berbeda
tentang faktor penting yang menentukan jumlah tabungan dalam
masyarakat. Pandangan tradisional, yaitu pandangan ahli-ahli ekonomi
yang degolongkan sebagai ahli ekonomi Klasik (ahli-ahli ekonomi yang
hidup di akhir abad kedelapan belas sehingga permulaan abad kedua
puluh), berkeyakinan bahwa jumlah tabungan yang dilakukan masyarakat
ditentukan oleh suku bunga. Semakin tinggi suku bunga, semakin besar
jumlah tabungan yang akan dilakukan masyarakat.
Pandangan Keynes
Menurut pandangan modern, yaitu pandangan sesudah masa
Klasik, tabungan tergantung kepada pendapatan nasional (pendapatan
seluruh penduduk dalam perekonomian). Pada tingkat pendapatan
nasional yang rendah tabungan adalah negatif, yaitu konsumsi
masyarakat lebih tinggi dari pendapatan nasional. Semakin tinggi
pendapatan nasional, semakin tinggi tabungan masyarakat.
PENENTUAN SUKU BUNGA
Pandangan Klasik
Menurut ahli ekonomi Klasik suku bunga ditentukan
permintaan ke atas tabungan dan penawaran tabungan.
oleh
Pandangan Keynes
Ahli-ahli ekonomi sesudah Klasik pada umumnya memberikan
sokongan kepada pandangan Keynes berikut: suku bunga bergantung
kepada (i) jumlah uang yang beredar (penawaran uang) dan (ii)
preferensi likuiditas (permintaan uang). Yang dimaksudkan dengan
preferensi likuiditas adalah permintaan ke atas uang oleh seluruh
masyarakat dalam perekonomian. Keynes menyatakan bahwa permintaan
uang oleh masyarakat mempunyai tiga motivasi/tujuan, yaitu (i) untuk
transaksi, yaitu masyarakat meminta uang untuk membayar konsumsi
yang dilakukannya, (ii) untuk berjaga-jaga, yaitu untuk menghadapi
masalah yang tidak terduga-duga, seperti kematian dan kehilangan
pekerjaab, dan (iii) untuk spekulasi, yaitu untuk ditanamkan ke sahamsaham atau surat berharga lain.
FAKTOR PENYEBAB PERBEDAAN SUKU BUNGA
Dalam teori, analisis mengenai penentuan suku bunga selalu
menganggap bahwa dalam perekonomian terdapat hanya satu suku
bunga. Di dalam kenyataan, keadaannya adalah sangat berbeda, yaitu di
dalam perekonomian terdapat beberapa suku bunga. Seseorang yang
menabung uangnya di bank menerima suku bunga yang berbeda dari
seseorang yang meminjam uang dari bank. Suku bunga pinjaman
pemerintah berbeda dengan suku bunga yang dibayar konsumen. Dan
bank mengenakan suku bunga yang berbeda kepda nasabah-nasabahnya.
Perbedaan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Yang terpenting di
antaranya diterangkan di bawah ini.
Perbedaan Risiko
Pinjaman pemerintah membayar suku bunga yang lebih rendah dari
suku bunga pinjaman swasta. Walaupun begitu pemerintah masih dapat
memperoleh pinjaman yang diperlukannya karena risiko
dari
meminjamkan kepda pemerintah adalah sangat kecil. Salah satu
pertimbangan bank-bank di dalam menentukan suku bunga yang akan
dikenakannya adalah risiko dari memberikan pinjaman tersebut. Kepada
usaha yang telah lama berkembang, atau kepada usaha yang tidak
banyak risikonya, mereka bersedia mengenakan suku bunga yang
rendah. Kepada usaha yang sangat tinggi risikonya mereka akan
mengenakan suku bunga yang tinggi.
Jangka Waktu Pinjaman
Semakin lama sejumlah modal dipinjamkan, semakin besar tingkat
bunga yang harus dibayar. Salah satu sebab dari keadaan ini adalah
karena risiko yang ditanggung peminjam akan menjadi semakin besar
apabila jangka waktu peminjaman bertambah panjang. Sebab lain adalah
karena pemilik modal kehilangan kebebasan untuk menggunakan
modalnya dalam jangka waktu yang lebih lama. Di samping itu para
peminjam bersedia membayar tingkat bunga ynag lebih tinggi karena
mereka mempunyai waktu yang lebih lapang untuk mengembalikan
pinjamannya.
Biaya Administasi Pinjaman
Jumlah dana yang dipinjam sangat berbeda, sedangkan biaya
administrasi untuk memproses pinjaman tersebut tidak banyak berbeda.
Apakah sesuatu perusahaan meminjam Rp 100 juta atau Rp 10 juta,
biaya administrasinya adalah sama. Maka diukur dari sudut biaya
administasi untuk pinjaman per rupiah, pinjaman sebesar Rp 10 juta akan
menelan biaya yang lebih tinggi dari pinjaman sebesar Rp 100 juta.
Dengan demikian, berdasarkan kepada pertimbangan biaya administrasi,
pinjaman yang relative lebih kecil jumlahnya akan membayar suku bunga
yang lebih tinggi.
SUKU BUNGA NOMINAL DAN SUKU BUNGA RIIL
Di dalam meminjamkan uang pemilik modal bukan saja harus
memperhatikan suku bunga yang diterima, tetapi juga tingkat inflasi
(persentasi tahunan kenaikan harga-harga) yang berlaku. Apabila tingkat
inflasi adalah lebih tinggi dari suku bunga, pemilik modal akan mengalami
kerugian dalam meminjamkan uangnya karena modal ditambah
bunganya, nilai riilnya adalah lebih rendah dari nilai riil modal sebelum
dibungakan.
PENDAPATAN PARA PENGUSAHA: KEUNTUNGAN
Dalam kegiatan perusahaan, keuntungan ditentukan dengan cara
mengurangkan berbagai biaya yang dikeluarkan dari hasil penjualan yang
diperoleh. Biaya yang dikeluarkan meliputi pengeluaran untuk bahan
mentah, pembayaran upah, pembayaran bunga, sewa tanah, dan
penghapusan (depresiasi). Apabila hasil penjualan yang diperoleh
dikurangi dengan biaya-biaya tersebut nilainya adalah positif maka
diperolehlah keuntungan.
Ditinjaun
dari
sudut
pandangan
perusahaan/pembukuan
perusahaan, keuntungan adalah perbedaan nilai uang dari hasil penjualan
yang diperoleh dengan seluruh biaya yang dikeluarkan. Dalam teori
ekonomi
definisi
itu
dipandang
terlalu
luas
karena
tidak
mempertimbangkan biaya tersembunyi, yaitu biaya produksi yang tidak
dibayar dengan uang tetapi perlu dipandang sebagai bagian dari biaya
produksi.
SUMBER KEUNTUNGAN EKONOMI: KEAHLIAN KEUSAHAWANAN
Seperti juga upah, sewa dan bunga, keuntungan adalah
pembayaran ke atas “jasa” yang diberikan oleh sesuatu faktor produksi.
Keuntungan merupakan pembayaran kepada “keahlian keusahawanan”
yang disediakan oleh para pengusaha. Keahlian keusahawanan tersebut
akan digunakan para pengusaha di dalam membuat keputusan-keputusan
berikut: (i) menentukan barabg apa yang perlu diproduksikan dan dijual
ke pasar, dan berapa banyaknya, dan (ii) menentukan cara memproduksi
yang terbaik dan kombinasi faktor-faktor produksi yang paling efisien
dalam memproduksikan barang tersebut.
Disamping pandangan di atas, ahli-ahli ekonomi telah mengemukakan
beberapa teori lain yang bertujuan untuk menerangkan sumber dari
wujudnya keuntungan ekonomi. Pada umumnya teori-teori tersebut



menjelaskan bahwa keuntungan adalah pendapatan yang diperoleh para
pengusaha sebagai pembayaran dari melakukan kegiatan berikut:
Menghadapi risiko ketidakpastian di masa yang akan datang.
Melakukan inovasi/pembaruan di dalam berbagai kegiatan ekonomi.
Mewujudkan kekuasaan monopoli di dalam pasar.
KEUNTUNGAN ADALAH PEMBAYARAN TERHADAP RISIKO
Mendirikan dan menjalankan kegiatan perusahaan adalah kegiatan
ekonomi yang dipenuhi oleh berbagai risiko. Tidak terdapat jaminan
bahwa sesuatu udaha akan pasti berhasil. Setiap tahun banyak
perusahaan baru yang muncul. Tetapi banyak pula perusahaan yang
gulung tikar dan pemiliknya mengalami kerugian dalam bentuk uang mau
pun tenaga yang dikeluarkan. Maka, ditinjau dari sudut risiko yang
dihadapi oleh setiap jenis usaha, keuntungan dipandang sebagai
pembayaran untuk menghadapi risiko.
PEMBAYARAN UNTUK KEGIATAN INOVASI
Kegiatan perusahaan untuk melakukan inovasi, yaitu mengadakan
pembaruan dalam manajemen, pemasaran dan teknik memproduksi,
memegang peranan penting di dalam menjamin kesuksesan usaha
tersebut. Dengan melakukan inovasi, teknik memproduksi yang baru
dapat diperkenalkan. Dengan demikian keuntungan dapat pula dipandang
sebagai pembayaran ke atas kegiatan inovasi.
SEBAGAI AKIBAT KEKUASAAN MONOPOLI
Dari analisis berbagai pasar dapat disimpulkan bahwa di dalam
perekonomian terdapat perusahaan-perusahaan yang dapat menghalangi
kemasukan perusahaan-perusahaan baru ke dalam pasar. Sebagai
akibatnya untuk beberapa barang tertantu hanya terdapat beberapa
perusahaan atau ia terdiri dari satu perusahaan saja. Terdapatnya
kemungkinan
untuk
membatasi
persaingan
ini
memungkinkan
perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang melebihi normal di
dalam jangka panjang. Keadaan ini dicapai oleh perusahaan-perusahaan
tersebut dengan membatasi produksi dan menjamin agar tingkat harga
adalah melebihi rata-rata. Kemungkinan untuk memperoleh keuntungan
secara yang baru diterangkan ini menyebabkan ahli-ahli ekonomi
berpendapat bahwa keuntungan boleh pula dipandang sebagai
pendapatan dari kekuasaan monopoli yang dimiliki perusahaan.
Daftar Pustaka
Sukirno, Sadono. Teori Pengantar Edisi Ketiga Mikro Ekonomi. PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 1994
Download