evaluasi pembelajaran bahasa arab

advertisement
EVALUASI PEMBELAJARAN
KASMAH, S. PD.I., M. PD
Pengertian Evaluasi
Evaluasi
berasal
dari
kata
“evaluation”
Kata
tersebut
kemudian diserap dalam
perbendaharaan istilah
bahasa
Indonesia
dengan
tujuan
mempertahankan
kata
aslinya
dengan sedikit penyesuaian lafal
Indonesia menjadi “evaluasi”
Kamus Oxford Advanced Learner’s of Current
English
 Evaluasi adalah to find out decide the
amount or value (suatu upaya untuk
menentukan nilai atau jumlah).
 Selain arti berdasarkan terjemahan
kata-kata yang terkandung di dalam
definisi tersebutpun menunjukkan
bahwa kegiatan evaluasi harus
dilakukan secara hati-hati,
bertanggung jawab, menggunakan
strategi dan dapat di pertanggung
jawabkan.
Menurut Stufflebeam
“ Evaluation is the process of delineating,
obtaining and providing useful information
for judging decision alternatives”
Evaluasi adalah proses menggambarkan,
memperoleh dan menyediakan informasi
yang bermanfaat untuk menilai alternatif –
alternatif keputusan.
Menurut Brinkerhof
Evaluasi
merupakan
proses yang menentukan
sejauh
mana
tujuan
pembelajaran
dapat
dicapai
Suchman
Evaluasi
sebuah
proses menentukan hasil
yang telah dicapai beberapa
kegiatan yang direncanakan
untuk mendukung
tercapainya tujuan
Kesimpulan
Evaluasi
Kegiatan
untuk mengumpulkan informasi
tentang bekerjanya sesuatu,
yang selanjutnya informasi
tersebut digunakan untuk
menentukan alternatif yang
tepat dalam menentukan sebuah
keputusan.
Lanjutan
Evaluasi pada proses pembelajaran
dilakukan untuk menentukan kualitas
pembelajaran secara keseluruhan,
mencakup tahap perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, dan penilaian hasil
pembelajaran.
Lanjutan
#
Evaluasi proses pembelajaran
diselenggarakan dengan cara:
a. membandingkan
proses
pembelajaran yang dilaksanakan
guru dengan standar proses,
b.mengidentifikasi
kinerja
guru
dalam proses pembelajaran sesuai
dengan kompetensi guru.
# Evaluasi proses pembelajaran
memusatkan pada keseluruhan
kinerja
guru
dalam
proses
pembelajaran.
Istilah yang digunakan dalam
melakukan evaluasi
Pengukuran (measurement)
Penilaian (assessment)
Evaluasi (evaluation)
Cat: Ketiga istilah tersebut akan digunakan
bergantian
tanpa
mengubah
makna
pembahasan
Pengukuran
penetapan angka dengan
cara yang sistematik untuk menyatakan keadaan
individu
Penilaian
mencakup semua cara yang
digunakan untuk menilai unjuk kerja individu atau
kelompok
Evaluasi
Proses mengumpulkan informasi
untuk mengetahui pencapaian belajar kelas atau
kelompok
Lanjutan
Menurut Griffin dan Nix Pengukuran, penilaian dan
evaluasi bersifat hirarki, karena:
Pengukuran membandingkan hasil pengamatan
dengan kriteria,
 penilaian menjelaskan dan menafsirkan hasil
pengukuran,
sedang evaluasi adalah penetapan nilai atau
implikasi suatu perilaku.
Sifat hirarkis ini menunjukkan bahwa setiap
kegiatan evaluasi pasti melibatkan pengukuran
dan penilaian.
Pengukuran (Measurement)
Dalam evaluasi pembelajaran alat ukur yang
digunakan dapat berupa: Tugas rumah, Kuis,
Ulangan tengah semester dan akhir semester.
Alat ukur yang digunakan harus memiliki bukti
kesahihan dan kehandalan
Kesahihan Alat ukur dapat dilihat dari konstruk
alat
ukur,
yaitu
mengukur
seperti
yang
direncanakan.
Menurut teori pengukuran substansi yang di ukur
harus satu dimensi. Ex
Aspek bahasa, maka
kerapian tulisan tidak perlu diskor.
Lanjutan
Kesahihan alat ukur dapat dilihat dari kisikisi alat ukur yang berisi tentang materi
yang diujikan, bentuk soal, tingkat berfikir
yang terlibat, bobot soal dan cara
penskoran.
Perbandingan Arah Penilaian
Kurikulum 1975
Aspek Kognitif dan
hanya mengarah kehasil saja
KBK
Semua aspek yang mendukung
kompetensi yang diharapkan, baik secara
keseluruhan dalam bentuk kompetensi lulusan
maupun kompetensi yang terdapat dalam
setiap
kompetensi
dasar
dari
standar
kompetensi
KTSP
Seluruh yang terjadi di kelas
(Penilaian Kelas)
PENILAIAN KELAS
KASMAH
PENILAIAN PENDIDIKAN
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta
didik.
Penilaian pendidikan dapat dilakukan oleh dua
belah pihak, yaitu:
-Guru (pendidik)
penilaian Internal (Internal
Assessment)
proses
dan
hasil
belajar
penjaminan mutu
- Pemerintah
Penilaian Eksternal (External
Assessment)
Berlangsung pada ujian nasional
pengendali mutu
Perbandingan arah penilaian
Kurikulum 1975: arah penilaian
hasil belajar pada
aspek kognitif.
KTSP: menguasai semua aspek yang mendukung semua
kompetensi yang diharapkan, baik secara keseluruhan
dalam SKL maupun kompetensi yang terdapat dalam
setiap KD dari SK.
Untuk mengetahui pencapaian kompetensi, perlu diadakan
penilaian secara menyeluruh yang dalam KTSP dikenal
dengan nama Penilaian kelas
Penilaian Kelas & Penilaian Program
Pembelajaran
Penilaian Kelas merupakan penilaian internal yang
dilakukan oleh pendidik yang berkaitan dengan
pencapaian kompetensi dasar setelah mengikuti
proses pembelajaran, baik yang dilaksanakan di
ruang kelas maupun ditempat lain. Dalam panduan
pusat kurikulum, ada 7 jenis penilaian kelas, Yaitu
Penilaian tertulis dan lisan
Penilaian produk
Penilaian Unjuk kerja
Penilaian portofolio
Penilaian proyek
Penilaian Sikap
Penilaian Diri
Ingat
Kelas: sekelompok peserta didik yang
dalam waktu yang sama belajar hal
yang sama di bawah bimbingan seorang
guru.
Lanjutan
Penilaian
program
pembelajaran
yaitu
penilaian yang dilakukan terhadap keseluruhan
proses pembelajaran yang meliputi komponenkomponen yang menjadi faktor penentu
keberhasilan pembelajaran.
Faktor-faktor yang dimaksud adalah
Siswa
Sarana
Guru
Materi
Pengelolaan
Lingkungan
Tujuan Penilaian
Menurut Chittenden (1991) ada 4
tujuan penting yang ingin dicapai
dalam dalam penilaian kelas
 Penelusuran (keeping track)
(apakah kegiatan
pembelajaran sdh sesuai dgn perencanaan yg telah disusun sebelumnya)
 Pengecekan (checking up)
(apakah ada permasalahan
atau kelemahan yg dialami PD dlm proses pembelajaran, sehingga pendidik dpt mengetahui
kelemahanx serta kelemahan PDx)
 Pencarian (finding out)
(upaya untuk mencarai dan
menemukan hal2 yg menyebabkan terjadinya kelemahan dan kesalahan dalam pembelajaran)
 Penyimpulan (summning up)(upaya untuk
mengambil keputusan ttng berlakux sebuah kebijakan)
Manfaat penilaian
1. Memberikan umpan balik kpd PD untuk
mengetahui kekuatan dan kelemahannya
dalam pencapaian kompetensi
2. Memantau kemajuan peserta didik, agar
pendidik
dapat
mendiagnosis
kesulitan
belajar yang dialami PD.
3. Memberikan informasi kpd pendidik untuk
dijadikan dasar dalam memperbaiki unsur,
pendekatan, kegiatan dan sumber belajar
yang digunakan
Fungsi Penilaian
Fungsi informasi (Kemampuan PD, kesulitan
belajar PD, kekuatan dan kelemahan PBM)
Fungsi motivasi
Fungsi sebagai kontrol bagi pendidik, kepala
sekolah dan sekolah itu sendiri tentang kemajuan
perkembangan PD baik secara perseorangan,
kelompok maupun kelompok seluru sekolah
PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN KELAS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Prinsip secara umum yang berlaku bagi sebuah alat ukur: persyaratan
Validitas, reliabilitas.
Komperhensif (Menyeluruh): mencakup seluruh domain yang tertuang
dalam KD dan mencakup semua materi yang ditulis dalam RPP untuk
mencapai kompetensi tertentu. Harus menggunakan beragam cara dan alat
dalam menilai beragam kompetensi.
Adil dan Objektif: hrs didasarkan atas kenyataan (data dan fakta) yg
sebenarnya, bkn hasil manipulasi dan rekayasa.
Berkesinambungan: penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan
terus menerus untuk memperoleh gambaran pencapaian kompetensi PD
dalam kurun waktu tertentu
Mendidik:Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi,
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran bagi pendidik agar
PD tumbuh dan berkembang secara optimal
Kooperatif: pendidik hendaknya bekerjasama dengan semua pihak (OT PD,
Pddk, Kpl Skl, termasuk sma PD)
Praktis: Mudah digunakan, baik oleh pddk yg menyusun alat evaluasi
maupun orng lain yng menggunakannya.
Kaitan Penilaian Kelas dan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
Analisis data
Dan umpan balik
Program
Pembelajaran
Penilaian Kelas
Kaitan antara penilaian, pembelajaran dan indikator
(tujuan pembelajaran)
Triangulasi
Indikator
Pembelajaran
Penilaian
Tiga dasar program belajar
(Alur kegiatan) (Burhanuddin Tola)
Bagan SBB
Tujuan
Proses
Pembelajaran
Penilaian
LANGKAH-LANGKAH
PELAKSANAAN PENILAIAN
KASMAH
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
PENILAIAN
Beberapa urutan kerja yang harus dilakukan
dalam pelaksanaan penilaian kelas:
1. Menjabarkan kompetensi dasar menjadi
indikator pencapaian hasil belajar
2. Menetapkan kriteria ketuntasan setiap
indikator
3. Pemetaan standar kompetensi, kompetensi
dasar, indikator, kriteria ketuntasan dan
aspek yang terdapat pada raport
1. Menjabarkan kompetensi dasar menjadi
indikator pencapaian hasil belajar
 Indikator merupakan ukuran, karakteristik,
ciri-ciri, pembuatan atau proses yang
menunjukan ketercapaian suatu
kompetensi dasar
 Indikator dirumuskan dengan
menggunakan kata kerja operasionalyang
dapat diukur, seperti: mengidentifikasi,
mengitung, membedakan menyimpulkan,
menceritakan kembali/improvisasi,
mempraktekkan, mendemonstrasikan dan
mendeskripsikan
Lanjutan
 Indikator pencapaian hasil belajar
dikembangkan oleh pendidik dengan
memperhatikan perkembangan dan
kemampuan setiap peserta didik, keluasan
dan kedalaman kompetensi dasar, dan
daya dukung sekolah.
 Setiap kd dapat dikembangkan menjadi
beberapa indikator pencapaian hasil belajar
dan indikator-indikator tersebut dari setiap
kd merupakan acuan yang digunakan untuk
melakukan penilaian
Contoh: Menjabarkan kompetensi dasar
menjadi indikator pencapaian hasil belajar
Standar Kompetensi
/kompetensi inti
Kompetensi dasar
Peserta didik mampu
memahami sistim
bunyi dan makna
kata, mampu
mengucapkan
dengan nyaring dan
menulis kalimat
sederhana dengan
menggunakan ‫اسم ضمير‬
‫مؤنث‬/‫ متصل مفرد مذكر‬yang
terdapat dalam teks
interaksional dan
naratif yang disertai
Menulis kalimat
sederhana tentang
‫أسرة الصديق‬
Dengan
pola kalimat yang
meliputi:
gambar
‫ضمير متصل مفرد مؤنث‬
Indikator
1. Menulis huruf
Arab yang
diprogramkan dalam
kata-kata dan
kalimat Arab
2. Menggunakan
mufradat dengan
tepat dalam kalimatkalimat yang
disediakan
2. Menetapkan kriteria ketuntasan
setiap indikator
 Rentang persentase kriteria (tingkat
pencapaian indikator) ketuntasan
setiap indikator adalah antara 0 –
100 %.
 Kriteria ketuntasan yang ideal untuk
masing-masing indikator adalah 75%
 Namun satuan pendidikan dapat
menetapkan kriteria apakah 50%,
60% atau 70%
Lanjut
Nilai KKM ditetapkan pd awal thn pelajaran yg dilakukan oleh forum guru
baik yg berada dilingkungan sklh itu sendiri maupun oleh forum KKG atau
MGMP setempat
Penetapan nilai KKM dilkukan melalui analisis ketuntasan belajar minimum
pada setiap KD. Maksudx dilkukan melalui analisis Indikator Pencapaian
(IP) pada KD yg terkait
Nilai KKM setiap KD merupakan nilai rata-rata setiap indikator
Setiap KD dan IP memungkinkan adanya perbedaan nilai KKM, dan
penetapannya harus memperhatikan:
1. Tingkat esensial (kepentingan) setiap IP terhadap KD, dan KD
terhadap SK yg harus dicapai oleh setiap peserta didikpd tiap
semester
Lanjut
2. Tingkat kompleksitas (kesulitan dan
kerumitan)setiap IP/KD yg harus dicapai olh
peserta didik
3. Kemampuan sumberdaya pedukung dalam
penyelenggaraanpembelajaran
4.Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta
didik pada sklh yg bersangkutan
Dari ke empat unsur tsb minimal ada 3 unsur yang
harus dijadikan dasar.
Format penetapan KKM
KD dan
Indikato
r
Kriteria ketuntasan Minimal
Kriteria Penetapan ketuntasan
Essensial
Komplek
sitas
Daya
dukung
Intake
Tinggi
3
Rendah
3
Tinggi
3
Sedang
2
KKM
91,7
Contoh:
Penetapan kriteria ketuntasan
setiap indikator
Standar Kompetensi
Kompetensi dasar
Indikator
KK
Peserta didik mampu
memahami sistim
bunyi dan makna
kata, mampu
mengucapkan dengan
nyaring dan menulis
kalimat sederhana
dengan
menggunakan ‫اسم ضمير‬
‫مؤنث‬/‫ متصل مفرد مذكر‬yang
terdapat dalam teks
interaksional dan
naratif yang disertai
Menulis kalimat
sederhana tentang
‫أسرة الصديق‬
Dengan
pola kalimat yang
meliputi:
1. Menulis huruf
Arab yang
diprogramkan dalam
kata-kata dan
kalimat Arab
2. Menggunakan
mufradat dengan
tepat dalam
kalimat-kalimat
yang disediakan
80%
gambar
‫ضمير متصل مفرد مؤنث‬
75%
3. Pemetaan standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, kriteria
ketuntasan dan aspek
SK
KD
Peserta didik
mampu memahami
sistim bunyi dan
makna kata,
mampu
mengucapkan
dengan nyaring
dan menulis
kalimat sederhana
dengan
menggunakan ‫اسم‬
‫ضمير متصل مفرد‬
‫مؤنث‬/‫ مذكر‬yang
terdapat dalam
teks interaksional
dan naratif yang
disertai gambar
Menulis kalimat
sederhana
tentang ‫أسرة‬
‫الصديق‬
Dengan pola
kalimat yang
meliputi:
‫ضمير متصل مفرد‬
‫مؤنث‬
INDIKATOR
1. Menulis huruf
Arab yang
diprogramkan
dalam kata-kata
dan kalimat Arab
2. Menggunakan
mufradat dengan
tepat dalam
kalimat-kalimat
yang disediakan
KK
80%
75%
ASPEK
TP
Penguasaan
konsep
Tertulis
Komunikasi
Unjuk
kerja
PENILAIAN UNJUK KERJA
 Senin 7 Maret 2010
 Kasmah
Pengantar
 Penilaian unjuk kerja adalah penilaian yang dilakukan dengan
mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu
 Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian
kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas
tertentu: Ex.. Praktek sholat, praktek dalam penampilan
berkomunikasi, bermain peran, bernyanyi, membaca puisi dll.
 Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis
karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan
peserta didik yang sebenarnya. Jika tes tertulis mengungkap
apa yang diketahui atau dikuasai peserta didik yang tersimpan
dalam pikiran dan tidak dapat diamati dari luar, penilaian
unjuk kerja menilai apa yang betul-betul dapat dilihat oleh
penilai
Konsep dasar penilaian unjuk kerja
 Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian
yang tertuju pada kegiatan peserta didik
ketika melakukan sesuatu dan yang diamati
adalah penampilan dalam bentuk kegiatan
yang terkait, maka penilaiannya tidak
dilakukan dengan apapun kecuali dengan
pengamatan dan hanya cocok digunakan
untuk menilai ketercapaian kompetensi
kinerja yang menuntut peserta didik untuk
melakukan tugas tertentu.
Lanjut
 Kata lain dari istilah unjuk kerja adalah
penampilan, menunjuk pada sebuah
tampilan yang dapat dilihat oleh mata,
telinga, rabaan tangan, dll.
 Penilaian unjuk kerja mengarah pada
unsur-unsur kegiatan atau unsur-unsur
penampilan dari objek yang dinilai.
 Unsur unjuk kerja adalah semua hal yang
berpengaruh pada keseluruhan penampilan
sebagai hasil upaya penampilan
Hal-hal yang harus dipertimbangkan
dalam penilaian unjuk kerja
 Langkah-langkah kinerja yang harus dilakukan
oleh peserta didik untuk menunjukkan kinerja
dari suatu kompetensi
 Kelengkapan dan ketetapan aspek yang akan
dinilai dalam kinerja tersebut
 Kemampuan-kemampuan khusus yang
diperlukan untuk menyelesaikan tugas
 Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak
terlalu banyak, sehinga semua dapat diamati
 Kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu
banyak sehingga semua dapat diamati
Teknik dan Instrumen penilaian
unjuk kerja
Unjuk kerja merupakan satu
penampilan siswa yang penilaiannya
harus tertuju pada proses, berarti
sesuatu yang sedang bergerak, oleh
karena itu dalam deretan hal-hal
yang dipertimbangkan disebutkan
bahwa kemampuan yang akan dinilai
harus diurutkan sesuai dengan urutan
penampilannya.
Instrument yang dapat digunakan
dalam penilaian unjuk kerja
 Model Daftar cek (cek list)
{ya/tidak}
 Model skala penilaian (Rating
scale){3,4 atau 5 gradasi}
1. Model Daftar cek
 Daftar cek adalah sebuah daftar yang
menghendaki penilaian unjuk kerja
dapat dilakukan dengan
menggunakan daftar cek.
 Kelemahan dari model ini sudah jelas,
yaitu ketika pendidik menjumpai ada
kondisi yang keadaannya terletak
diantara dua kubu yang mutlak.
Ex.. Daftar cek penilaian kemampuan
berpidato dalam bahasa Arab
No
Objek yang diamati
1
Pandangan kearah semua hadirin
2
Cara mengawali pidato mengundang para hadirin
3
Suara cukup terdengar oleh hadirin
4
Intonasi cara berbicara tepat
5
Cara memotong kalimat/jedah kurang baik
6
Mengundang tawa hadirin
7
Hadirin terpukau oleh sajiannya
8
Menyelipkan beberapa humor yang menarik
9
10
Penampilannya kaku menegangkan
Cara mengakhiri pidato terkesan mendadak
Ya
Tidak
2. Model skala penilaian
 Penilaian unjuk kerja yang menggunakan
skala penilaian memungkinkan penilai
memberi nilai tengah terhadap penguasaan
kompetensi tertentu, karena pemberian
nilai secara kontinum dimana pilihan
kategori nilai lebih dari dua.
 Skala penilaian terentang dari “sangat tidak
sempurna” sampai “sangat sempurna”.
Misalnya: 1= STS, 2= TS, 3= Baik, 4=S
dan 5= SS
Lanjut
 Instrumen untuk daftar cek sama dengan
contoh sebelumnya.
 Skala penilaian, jika kita menghendaki 5
jenjang maka kita perlu mencari 4 indikator
agar penilaiannya menjadi:





Skor
Skor
Skor
Skor
Skor
5
4
3
2
1
ketika
ketika
ketika
ketika
ketika
ada
ada
ada
ada
ada
4
3
2
1
0
indikator
indikator
indikator
indikator
indikator
yang
yang
yang
yang
yang
terpenuhi
terpenuhi
terpenuhi
terpenuhi
terpenuhi
Ex… Penilaian untuk menilai unjuk
kerja pembaca puisi
No
Pernyataan yang dinilai
1
Variasi mimik yang ditampilkan
2
Improvisasi
3
Komunikasi dengan penonton
4
Kesesuaian antara kata-kata dgn gerak
5
4
3
2
1
Mengolah hasil penilaian &
menentukan nilai akhir
 Mengolah hasil penilaian artinya menentukan
skor total, kemudian mengubahnya menjadi
nilai.
 Untuk menentukan skor guru hanya
menjumlah skor dari centangan yang ada
dalam instrumen
1. Skor total dari daftar cek, menghitung
banyaknya centangan dalam kolom “ya”. Jika
ada 5 centangan berarti skor totalnya 5
Lanjut
2. Skor total dari skala penilaian adalah
menjumlahkan perkalian dari skor
pada centangan yang ada pada tiap
kolom yang terdapat pada kolom
tertentu, dikalikan dengan
banyaknya skor.
Contoh
No
Pernyataan yang dinilai
1
Variasi mimik yang ditampilkan
2
Improvisasi
3
Komunikasi dengan penonton
4
Kesesuaian antara kata-kata dgn gerak
5
4
3
2
v
v
v
v
1
Penyelesaiannya
 2x5 + 1x4 + 1x3 = 10+4+3 =17
 Skor maksimum yang diharapkan
adalah 4x5 = 20
 Nilai yang diharapkan adalah 100,
jadi nilai yang diperoleh siswa
tersebut adalah
 S/SMxNH = 17/20x100 = 85
TES TERTULIS
 KASMAH
 28 MARET 2010
Pendahuluan
 PENILAIAN JENIS INI CENDERUNG
DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR
KEMAMPUAN PESERTA DIDIK BERKAITAN
DENGAN KONSEP, PROSEDUR DAN ATURAN
ATURAN.
Pengertian
 Tes: himpunan pertanyaan yang harus
dijawab, atau pernyataan2 yang harus
dipilih/ditanggapi oleh peserta didik
 Tes: suatu pertanyaan atau tugas yang
terencana untuk memperoleh informasi
tentang objek atau sasaran tes yang setiap
butir pertanyaan atau tugas tersebut
mempunyai jawaban atau ketentuan yang
dianggap benar.
Lanjut
Tes untuk mengukur prestasi, baik untuk aspek
pengetahuan maupun aspek keterampilan dapat
dibagi menjadi dua yaitu: tes kemampuan (power
test) dan tes kecepatan (speed test).
 Prinsip tes kemampuan (power test) adalah tidak
adanya batasan waktu di di dalam pengerjaan tes,
karena jika waktunya dibatasi diperkirakan akan
menyebabkan orang menjadi tidak dapat
menunjukkan kebolehan yang sesungguhnya dan skor
yang dihasilkan tidak menunjukkan kemampuan yang
sebenarnya.
 Prinsip tes kecepatan (speed test) adalah yang diukur
adalah kecepatan didalam memikirkan dan
mengerjakan tes.
Karakteristik tes yang baik
1. Harus jujur (honest)
 Materi yang diteskan harus sesuai dengan
materi yang diajarkan
 Tingkat kesulitannya harus sesuai dengan
level pembelajaran (tujuan pembelajaran)
 Tidak boleh ada pertanyaan yang menjebak
atau menyesatkan
 Setiap bobot nilai suatu item soal harus
dijelaskan dan ditulis secara eksplisit
Lanjut
2. Harus Seimbang (balance)
 Lamanya waktu yang digunakan dalam
mengajarkan materi seimbang dengan
bobotnya dalam tes.
 Waktu yang diberikan untuk menjawab
soal harus seimbang dengan tingkat
kesulitan soal tersebut
 Rentang kesulitannya dari yang mudah
ke yang sulit
Lanjut
3. Harus teratur
 Instruksi atau perintah yang harus
dilakukan dalam menjawab soal
harus jelas
 Urutan soal harus sesuai dengan
urutan materi yang telah diajarkan
 Penampilan soal-soal ujian harus
terkesan profesional
Proses penyusunan, penyajian dan
pemanfaatan tes prestasi belajar
1. Penentuan tujuan tes
2. Penyusunan kisi-kisi tes (suatu format yang
memuat informasi yang dapat dijadikan pedoman
untuk menulis soal atau merakit soal menjadi
tes). Kegunaannya: Sebagai pedoman dalam
penulisan dan perakitan tes. Syarat kisi-kisi yang
baik:
 Mewakili isi kurikulum yang akan diujikan
 Komponen2nya rinci, jelas dan mudah dipahami
 soal-2nya dapat dibuat sesuai dengan indikator dan
bentuk soal yang ditetapkan
Lanjut (Kisi-Kisi)
Contoh format penulisan Kisi-kisi






No
Nama Sekolah
Mata pelajaran
Kelas
Alokasi waktu
Jumlah soal
Bentuk soal
TP
SK
:
:
:
:
:
:
Materi
Indikator
No urut
soal
Lanjut (proses penyusunan)
3. Penulisan soal
4.Telaah / review dan revisi soal (sebaiknya dilakukan
oleh orang lain)
5. Uji coba soal (untuk mengetahui tingkat keterbacaan
soal, tingkat kesukaran soal, pola jawaban, tingkat
daya pembeda dsb)
6.Perakitan soal
7.Penyajian tes kepada peserta didik
8.Skoring
9. Pelaporan hasil tes (kepada peserta didik ybs, orang
tua dan kepala sekolah
10.Pemanfaatn hasil tes
Bentuk-bentuk soal
1.Uraian
2.Pilihan ganda
3.Menjodohkan
4.Isian/melengkapi
5.Jawaban singkat
1.Soal Uraian
 Adalah suatu soal yang jawabannya menuntut siswa untuk
mengingat dan mengorganisasikan gagasan atau hal2 yang telah
dipelajarinya dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan
gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis.
 Keunggulannya: dapat mengukur kemampuan siswa dalam hal
mengorganisasikan pikirannya, mengemukakan pendapatnya dan
mengekspresikan gagasannya dengan menggunakan kata2 siswa
sendiri
 Kelemahannya:
1. jumlah materi atau pokok yang bahasan yang ditanyakan sangat
terbatas,
2. Waktu untuk memeriksa jawaban siswa cukup lama
3. Penskorannya relatif subjektif
4. Tingkat reliabilitasnya relatif lebih rendah dari soal
pilihan ganda
Kaidah penulisan soal bentuk uraian
1. Materi
1. Soal harus sesuai dengan indikator
2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang
diharapkan harus jelas
3. Isi materi yang ditanyakan harus sesuai
dengan jenjang sekolah dan tingkat
kelas
Lanjut
2. Konstruksi
 Rumusan kalimat soal atau pertanyaan harus
menggunakan kata-kata tanya, atau perintah
yang menuntut jawaban terurai: seperti
mengapa (Limaaza, limaa), uraikan (), jelaskan
(bayyin), bandingkan (kharin), tafsirkan (fassir),
terjemahkan (tarjim),dll.
 Buatlah petunjuk yang jelas tentang cara
mengerjakan soal
 Buatlah pedoman penyekoran
Lanjut
3. Bahasa
 Rumusan kalimat harus komunikatif
 Rumusan soal tidak mengandung kata2
yang dapat menimbulkan penafsiran
ganda
 Rumusan soal tidak mengandung kata2
yang dapat menyinggung perasaan
Penyusunan pedoman penyekoran
soal uraian objektif




Nama sekolah
Bahan kls/semester
Indikator
Butir soal
Langkah
:
:
:
:
Kunci Jawaban
Skor maksimum
Skor
Penyusunan pedoman penyekoran
soal uraian subjektif




Nama sekolah
Bahan kls/semester
Indikator
Butir soal
Langkah
:
:
:
:
Kunci Jawaban
Skor maksimum
Skor
2. Tekhnik penulisan Soal bentuk
pilihan ganda
 Soal pilihan ganda: suatu soal yang
jawabannya harus dipilih dari
beberapa kemungkinan jawaban yang
telah disediakan
 Secara umum soal pilihan ganda
terdir dari pokok soal (stem) dan
pilihan jawaban (option) yang terdiri
dari kunci jawaban dan pengecoh
(distractor)
Keunggulan dan kelemahannya
 Keunggulannya: dapat diskor dengan
mudah, cepat serta objektif dan dapat
mencakup ruang lingkup materi yang
sangat luas
 Kelemahannya: memiliki waktu yang relatif
lama untuk menulis soalnya, sulit membuat
pengecoh yang homogen dan berfungsi,
serta terdapat peluang untuk menebak
kunci jawaban
Kaidah penulisan soal
1.
Materi
 Soal harus sesuai dengan indikator
 Pengecoh harus berfungsi
 Setiap soal mempunyai satu jawaban yang benar
artinya setiap soal mempunyai satu kunci jawaban
2. Konstruksi
 Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas
 Rumusan soal dan pilihan jawaban harus merupakan
pernyataan yang diperlukan saja
 Pokok soal jangan memberi petunjuk kearah
jawaban benar
 Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang
bersifat negatif ganda. Kecuali untuk keterampilan
bahasa jika yang ingin diukur justru pengertian
negatif ganda itu sendiri
Lanjut
 Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari
segi materi
 Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama
 Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan
semua oilihan diatas benar
 Pilihan jawaban berbentuk angka atau waktu harus
berdasarkan urutan dari yang terkecil atau yang
terbesar
 Gambar, grafik, diagram dan sejenisnya harus jelas
dan berfungsi
 Butir soal jangan bergantung pada butir soal
sebelumnya
Lanjut
3.Bahasa
 Setiap soal harus sesuai dengan
kaidah tata bahasa
 Menggunakan bahasa yang
komunikatif, sehingga mudah
dimengerti
Daya pembeda
 Indeks yang dapat mengukur perbedaan kemampuan
siswa antara kelompok yang berkemampuan tinggi
dan rendah
 Sama dengan validitas soal
 Daya pembeda soal berkisar antara -1 sampai
dengan +1. tanda negatif berarti kelompok siswa
berkemampuan rendah yang menjawab benar soal
tertentu lebih banyak dari kelompok siswa yng
berkemampuan tinggi
 Soal yang baik adalah soal dengan daya pembeda
bertanda positif untuk kunci jawaban dan negatif
untuk distraktornya.
Penghitungan daya pembeda
 DP= 2(KA - KB)
n
KA= jmlh siswa kelompok atas yang
menjawab benar
KB=jmlh siswa kelompok bawah yang
menjawab benar
 DP= KA - KB
nA nB
Contoh terlampir
Kriterianya Daya pembeda
 Kriteria DP
 Dp >0,25
 0 < Dp < 0.25
 DP < 0
keterangan
diterima
diperbaiki
ditolak
Tingkat kesukaran
Soal dengan indeks kesukaran 0,0
menunjukkan bahwa soal tersebut
terlalu sukar, sebaliknya jika indeks
kesukarannya 1,0 menunjukkan soal
tersebut terlalu mudah.
Penghitungan Tingkat kesukaran
 Rumus:
P=B
JS
 P = Indeks kesukaran
 B = Banyaknya siswa yang menjawab
benar soal tersebut
 JS = Jumlah seluruh siswa yang
mengikuti tes
Kriteria indeks kesukaran




Kriteria
P = 0,00 – 0,30
P = 0,30 – 0,70
P = 0,70 – 1,00
Contoh terlampir
Keterangan
Soal TerlaluSulit
soal sedang
soal terlalu mudah
Pola jawaban soal
 Pola jawaban soal : distribusi testee dalam
hal menentukan jawaban pada soal bentuk
pilihan ganda
 Diperoleh dengan menghitung banyaknya
peserta yang memilih jawaban a, b, c atau
d dan yang tidak memilkih pilihan
manapun. Dalam istilah evaluasi dikenal
dengan omit disingkat O.
 Sebuah item dikatakan baik jika omitnya
(kolom pilihan paling kanan) tidak lebih
dari 10% dari peserta tes
Penghitungannya
 Rumusnya:
O = PO x 100
N
PO = Jumlah peserta yang tidak
memilih jawaban a, b, c atau d
N = Jumlah seluruh peserta tes
Contoh terlampir
PENILAIAN PORTOFOLIO
KASMAH
SENIN 5 APRIL 2010
PENILAIAN PORTOFOLIO
 Portofolio: kumpulan hasil kerja seseorang dalam bentuk sesuatu
yang dapat diamati atau dengan kata lain bukti fisik kinerja
seseorang
 Penilaian dengan metode pengumpulan informasi atau data
secara sistematik, atas hasil pekerjaan seseorang
(Popham,1994).
 Salah satu metode penilaian berkesinambungan yang memiliki
hasil penilaian dengan akurasi yang tinggi.
 Kumpulan hasil belajar / karya peserta didik (hasil-hasil tes,
tugas perorangan, praktikum) yang dinilai proses kemajuannya
baik secara analitik, holistik atau kombinasi keduanya.
 Berfungsi sebagai alat untuk mengetahui kemajuan (progress)
tentang kompetensi yang telah dicapai dan mendiagnosis
kesulitan belajar dll.(bagi guru, peserta didik dan orang tua).
PENILAIAN PORTOFOLIO lanjutan
…
 Sangat efektif untuk proses perbaikan dan
penyempurnaan kegiatan pembelajaran dan dapat
memberikan umpan balik
 Dalam praktiknya guru dapat mengembangkan
berbagai cara sesuai dengan kreatifitas masingmasing.
 Jenis penilaian portofolio dapat
diterapkan di antaranya pada kemampuan
menulis (bahasa) dan melukis (seni)
 Contoh: portofolio menulis, dipakai untuk
mengukur kemampuan khusus menulis
yang menilai proses kemajuannya dan
mendiagnosis bidang-bidang yang
memerlukan peningkatan.
PENILAIAN PORTOFOLIO lanjutan …
 Evaluasi produk portofolio berdasarkan penskoran
holistik, analitik atau kombinasi keduanya.
 Penskoran holistik berdasarkan keseluruhan
impresi dari produk bukan hanya sekedar
pertimbangan unsur-unsur individu. Keputusan
global dibuat dengan menggunakan skor numerik
untuk setiap produk.
 Penskoran analitik memerlukan keputusan untuk
setiap ka-rakteristik yang berbeda dari suatu
produk. Sebagai contoh: penilaian kemampuan
menulis seperti organisasi, vocabulary, gaya, ideide, dan mekanik dinilai terpisah.
Portofolio dapat digunakan untuk mencapai
beberapa tujuan dalam penilaian kelas
1. Mengetahui perkembangan yang dialami siswa
2. Mendokumentasikan proses pembelajaran yang
berlangsung
3. Memberi perhatian pada prestasi kerja siswa yang
terbaik
4. Merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan
melakukan ekperimentasi
5. Meningkatkan efektifitas proses pembelajaran
6. Bertukar informasi dgn orang tua, wali siswa dan guru
lain
7. Membina dan mempercepat pertumbehan konsep diri
positif pada siswa
8. Meningkatkan kemampuan merefleksikan diri
9. Membantu siswa dalam merumuskan tujuan
Hal pokok yang harus diperhatikan dan
dijadikan pedoman dalam penggunaan
penilaian portofolio
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Karya peserta didik adalah benar2 karya peserta
didik
Adanya sikap saling percaya antara pendidik dan
peserta didik
Kerahasiaan bersama antara pendidik dan peserta
didik
Milik bersama antara pendidik dan peserta didik
Kepuasan
Kesesuaian
Penilaian proses dan hasil
Penilaian dan pembelajaran
karya-karya yang dapat
dikumpulkan untuk penil portfolio
















Puisi
Karangan
Gambar / Lukisan
Desain
Paper
Sinopsis
Naskah pidato / khotbah
Naskah Drama
Rumus
Doa
Surat
Komposisi Musik
Teks Lagu
Resep Makanan
Laporan Observasi/ Penyelidikan / Eksperimen
Dsb.
Contoh Portofolio
Mata Pelajaran : Bahasa Arab
Alokasi Waktu : 1 Semester
Nama Siswa : _________________
Kelas : X/1
Kriteria
No
SK / KD
Periode
Tata bahasa
1.
Menulis karangan
deskriptif
30/7
10/8
dst.
2.
Membuat resensi
buku
Ketera
ngan
1/9
30/9
10/10
Dst.
Kosa kata
Kelengkapan
gagasan
Sistematika
penulisan
PENILAIAN SIKAP
KASMAH
Pengantar
 Beberapa pakar berpendapat bahwa sikap
terdiri dari tiga komponen:
 Komponen afektif (perasaan yang dimiliki
oleh seseorang terhadap sesuatu objek)
 Komponen kognitif (kepercayaan atau
keyakinan yang menjadi pegangan
seseorang)
 Komponen konatif (kecenderungan untuk
bertingkah laku dan berbuat dengan caracara tertentu terhadap suatu objek)
Lanjut
Sehubungan dengan pembelajaran, secara umum objek
sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran
berbagai mata pelajaran adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
Sikap terhadap materi pelajaran
Sikap terhadap pengajar
Sikap terhadap proses pembelajaran
Sikap terhadap hal yang berkaitan dengan nilai/norma yang
berhubungan dengan suatu materi pelajaran
Sikap yang berhubungan dengan kompetensi afektif lintas
kurikulum yang relevan dengan mata pelajaran
Pentingnya Penilaian sikap
dalam pembelajaran
 Secara umum semua mata pelajaran memiliki 3 domain
tujuan:
1.
2.
3.


Peningkatan kemampuan kognitif
Peningkatan kemampuan afektif
Peningkatan kemampuan keterampilan berhubungan dengan
berbagai kompetensi dasar dan indikator yang ada dalam suatu
mata pelajaran
Namun akhir2 ini kenyatannya penekanan yang sangat menonjol,
baik dalam proses pembelajaran maupun dalam pelaksanaan
penilaiannya adalah pada domain kognitif. Domain afektif dan
psikomotor agak terabaikan, sehingga yang terjadi lembaga2
pendidikanmenghasilkan lulusan yang kurang memilki sikap positif
sesuai dengan nilai yang berlaku dan kurang terampil untuk
menjalani kehidupan dalam masyarakat lingkungannya.
Untuk itulah penilaian sikap perlu dilaksanakan dengan sebaikbaiknya dan hasilnya perlu ditindaklanjuti.
Cara menilai sikap
1. Observasi perilaku
2. Bertanya langsung
3. Laporan Pribadi/Pengajuan pendapat
pribadi secara tertulis
4. Skala Sikap (Skala diferensiasi
semantik dan Skala likert)
Skala diferensiasi semantik:
 Langkah-langkah
semantik:
1.
2.
3.
pengembangan
skala
diferensiasi
Memilih dan membuat daftar dari konsep dan kata sifat yang relevan
dengan objek penilaian sikap, misalnya: menarik, penting,
menyenangkan, dll.
Menentukan objek sikap yang akan dikembangkan skalanya, misalnya
mata pelajaran “Bahasa Arab”
Menentukan rentan skala pasangan bipolar dan pensorannya
Contoh
SIKAP TERHADAP PRAKTIKUM
Menyenangkan
| | | | | | Membosankan
Akrab
| | | | | | Individualistis
Waktu Santai
| | | | | | Waktu mencekam
Laboran cekatan
| | | | | | Laboran Lamban
Pensekoran
Skor maksimum untuk contoh di atas adalah 4x5=20
Skor terendah 4x1=4
Interpretasi secara umum SBB
Skor = 12 sikap siswa netral
Skor > 12 Sikap siswa positif
Skor < 12 sikap siswa negatif
Selain interpretasi secara umum dapat juga diinterpretasikan berdasarkan pernyataan
setiap butir sikap.
Skala Likert

1.
2.
3.
Langkah-langkah pengembangan Skala Likert :
Menentukan objek sikap yang akan dikembangkan. Misalnya
“Perkampungan Bahasa”
Menyusun kisi-kisi instrumen butir
Menulis butir-butir pernyataan
1.
2.
3.
4.
5.
Hindari pernyataan yang mengandung banyak interpretasi
Satu pernyataan hendaknya dirumuskan dalam kalimat sederhana
Hindari penggunaan kata-kata : semua, selalu, tidak pernah dan sejenisnya
Hindari pernyataan yang tentang fakta atau dapat diinterpretasikan sebagai
fakta (Contoh: STAIN Watampone terletak di Watampone)
Antara pernyataan yang positif dan negatif hendaknya relatif seimbang
Petunjuk Pengisian skala sikap untuk rencana perkampungan Bahasa
Contoh: Kisi2 Instrumen
Kisi-Kisi Instrumen Skala Sikap Terhadap
Perkampungan Bahasa
No
Komp.objek
Komponen Sikap
cognitif
Jml
Total
No.Soal
Jumlah
afektif
Jml
No.Soal
konatif
Jml
No.Soal
Pensekoran dan Interpretasi

Pensekorannya dapat dilakukan SBB:
a)
b)
Untuk pernyataan positif: SS=5, S=4, N=3, TS=2 dan STS=1
Untuk pernyataan Negatif: SS=1, S=2, N=3, TS=4 dan STS=5

Interpretasi
Skor yang dicapai oleh siswa merupakan jumlah dari seluruh angka untuk
seluruh pernyataan yang telah direspon.
Perbedaan angka yang dicapai oleh para siswa dapat ditafsirkan sebagai
perbedaan sikap positif atau negatif.
Perbedaan skor dari seorang siswa dari test-retest menunjukkan
perkembangan atau perubahan siswa yang bersangkutan dari waktu
kewaktu.
Kesimpulan akhir yang diharapkan adalah gambaran tentang sikap siswa
ketika dilakukan penilaian . Dengan mengetahui kondisi sikap siswa,
guru dapat mengantisipasi dalam menghadapi siswa secara
perorangan dan berupaya untuk mengembangkan sikap yang sudah
baik dan mengurangi munculnya sikap yang tidak baik
PENILAIAN DIRI
KASMAH
Pengantar
Penilaian diri: penilaian yang dilakukan
oleh peserta didik sendiri dengan
maksud untuk mengetahui
keberhasilan atau kegagalan dirinya.
Tujuannya : Siswa dapat mencari
penyebab hasil perilakunya sendiri
dan sebagai sarana untuk melakukan
introspeksi.
Model Penilaian diri
 Dapat dilakukan dengan melatih
siswa untuk menemukan
kekurangannya sendiri
 Meminta tolong kepada orang
lainuntuk menilai dirinya.
 Menuliskan kekurangan diri
Download