EVALUASI PEMBELAJARAN KASMAH, S. PD.I., M. PD Pengertian Evaluasi Evaluasi berasal dari kata “evaluation” Kata tersebut kemudian diserap dalam perbendaharaan istilah bahasa Indonesia dengan tujuan mempertahankan kata aslinya dengan sedikit penyesuaian lafal Indonesia menjadi “evaluasi” Kamus Oxford Advanced Learner’s of Current English Evaluasi adalah to find out decide the amount or value (suatu upaya untuk menentukan nilai atau jumlah). Selain arti berdasarkan terjemahan kata-kata yang terkandung di dalam definisi tersebutpun menunjukkan bahwa kegiatan evaluasi harus dilakukan secara hati-hati, bertanggung jawab, menggunakan strategi dan dapat di pertanggung jawabkan. Menurut Stufflebeam “ Evaluation is the process of delineating, obtaining and providing useful information for judging decision alternatives” Evaluasi adalah proses menggambarkan, memperoleh dan menyediakan informasi yang bermanfaat untuk menilai alternatif – alternatif keputusan. Menurut Brinkerhof Evaluasi merupakan proses yang menentukan sejauh mana tujuan pembelajaran dapat dicapai Suchman Evaluasi sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan Kesimpulan Evaluasi Kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam menentukan sebuah keputusan. Lanjutan Evaluasi pada proses pembelajaran dilakukan untuk menentukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran. Lanjutan # Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara: a. membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standar proses, b.mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru. # Evaluasi proses pembelajaran memusatkan pada keseluruhan kinerja guru dalam proses pembelajaran. Istilah yang digunakan dalam melakukan evaluasi Pengukuran (measurement) Penilaian (assessment) Evaluasi (evaluation) Cat: Ketiga istilah tersebut akan digunakan bergantian tanpa mengubah makna pembahasan Pengukuran penetapan angka dengan cara yang sistematik untuk menyatakan keadaan individu Penilaian mencakup semua cara yang digunakan untuk menilai unjuk kerja individu atau kelompok Evaluasi Proses mengumpulkan informasi untuk mengetahui pencapaian belajar kelas atau kelompok Lanjutan Menurut Griffin dan Nix Pengukuran, penilaian dan evaluasi bersifat hirarki, karena: Pengukuran membandingkan hasil pengamatan dengan kriteria, penilaian menjelaskan dan menafsirkan hasil pengukuran, sedang evaluasi adalah penetapan nilai atau implikasi suatu perilaku. Sifat hirarkis ini menunjukkan bahwa setiap kegiatan evaluasi pasti melibatkan pengukuran dan penilaian. Pengukuran (Measurement) Dalam evaluasi pembelajaran alat ukur yang digunakan dapat berupa: Tugas rumah, Kuis, Ulangan tengah semester dan akhir semester. Alat ukur yang digunakan harus memiliki bukti kesahihan dan kehandalan Kesahihan Alat ukur dapat dilihat dari konstruk alat ukur, yaitu mengukur seperti yang direncanakan. Menurut teori pengukuran substansi yang di ukur harus satu dimensi. Ex Aspek bahasa, maka kerapian tulisan tidak perlu diskor. Lanjutan Kesahihan alat ukur dapat dilihat dari kisikisi alat ukur yang berisi tentang materi yang diujikan, bentuk soal, tingkat berfikir yang terlibat, bobot soal dan cara penskoran. Perbandingan Arah Penilaian Kurikulum 1975 Aspek Kognitif dan hanya mengarah kehasil saja KBK Semua aspek yang mendukung kompetensi yang diharapkan, baik secara keseluruhan dalam bentuk kompetensi lulusan maupun kompetensi yang terdapat dalam setiap kompetensi dasar dari standar kompetensi KTSP Seluruh yang terjadi di kelas (Penilaian Kelas) PENILAIAN KELAS KASMAH PENILAIAN PENDIDIKAN Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan dapat dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu: -Guru (pendidik) penilaian Internal (Internal Assessment) proses dan hasil belajar penjaminan mutu - Pemerintah Penilaian Eksternal (External Assessment) Berlangsung pada ujian nasional pengendali mutu Perbandingan arah penilaian Kurikulum 1975: arah penilaian hasil belajar pada aspek kognitif. KTSP: menguasai semua aspek yang mendukung semua kompetensi yang diharapkan, baik secara keseluruhan dalam SKL maupun kompetensi yang terdapat dalam setiap KD dari SK. Untuk mengetahui pencapaian kompetensi, perlu diadakan penilaian secara menyeluruh yang dalam KTSP dikenal dengan nama Penilaian kelas Penilaian Kelas & Penilaian Program Pembelajaran Penilaian Kelas merupakan penilaian internal yang dilakukan oleh pendidik yang berkaitan dengan pencapaian kompetensi dasar setelah mengikuti proses pembelajaran, baik yang dilaksanakan di ruang kelas maupun ditempat lain. Dalam panduan pusat kurikulum, ada 7 jenis penilaian kelas, Yaitu Penilaian tertulis dan lisan Penilaian produk Penilaian Unjuk kerja Penilaian portofolio Penilaian proyek Penilaian Sikap Penilaian Diri Ingat Kelas: sekelompok peserta didik yang dalam waktu yang sama belajar hal yang sama di bawah bimbingan seorang guru. Lanjutan Penilaian program pembelajaran yaitu penilaian yang dilakukan terhadap keseluruhan proses pembelajaran yang meliputi komponenkomponen yang menjadi faktor penentu keberhasilan pembelajaran. Faktor-faktor yang dimaksud adalah Siswa Sarana Guru Materi Pengelolaan Lingkungan Tujuan Penilaian Menurut Chittenden (1991) ada 4 tujuan penting yang ingin dicapai dalam dalam penilaian kelas Penelusuran (keeping track) (apakah kegiatan pembelajaran sdh sesuai dgn perencanaan yg telah disusun sebelumnya) Pengecekan (checking up) (apakah ada permasalahan atau kelemahan yg dialami PD dlm proses pembelajaran, sehingga pendidik dpt mengetahui kelemahanx serta kelemahan PDx) Pencarian (finding out) (upaya untuk mencarai dan menemukan hal2 yg menyebabkan terjadinya kelemahan dan kesalahan dalam pembelajaran) Penyimpulan (summning up)(upaya untuk mengambil keputusan ttng berlakux sebuah kebijakan) Manfaat penilaian 1. Memberikan umpan balik kpd PD untuk mengetahui kekuatan dan kelemahannya dalam pencapaian kompetensi 2. Memantau kemajuan peserta didik, agar pendidik dapat mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami PD. 3. Memberikan informasi kpd pendidik untuk dijadikan dasar dalam memperbaiki unsur, pendekatan, kegiatan dan sumber belajar yang digunakan Fungsi Penilaian Fungsi informasi (Kemampuan PD, kesulitan belajar PD, kekuatan dan kelemahan PBM) Fungsi motivasi Fungsi sebagai kontrol bagi pendidik, kepala sekolah dan sekolah itu sendiri tentang kemajuan perkembangan PD baik secara perseorangan, kelompok maupun kelompok seluru sekolah PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN KELAS 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Prinsip secara umum yang berlaku bagi sebuah alat ukur: persyaratan Validitas, reliabilitas. Komperhensif (Menyeluruh): mencakup seluruh domain yang tertuang dalam KD dan mencakup semua materi yang ditulis dalam RPP untuk mencapai kompetensi tertentu. Harus menggunakan beragam cara dan alat dalam menilai beragam kompetensi. Adil dan Objektif: hrs didasarkan atas kenyataan (data dan fakta) yg sebenarnya, bkn hasil manipulasi dan rekayasa. Berkesinambungan: penilaian dilakukan secara terencana, bertahap dan terus menerus untuk memperoleh gambaran pencapaian kompetensi PD dalam kurun waktu tertentu Mendidik:Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran bagi pendidik agar PD tumbuh dan berkembang secara optimal Kooperatif: pendidik hendaknya bekerjasama dengan semua pihak (OT PD, Pddk, Kpl Skl, termasuk sma PD) Praktis: Mudah digunakan, baik oleh pddk yg menyusun alat evaluasi maupun orng lain yng menggunakannya. Kaitan Penilaian Kelas dan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Analisis data Dan umpan balik Program Pembelajaran Penilaian Kelas Kaitan antara penilaian, pembelajaran dan indikator (tujuan pembelajaran) Triangulasi Indikator Pembelajaran Penilaian Tiga dasar program belajar (Alur kegiatan) (Burhanuddin Tola) Bagan SBB Tujuan Proses Pembelajaran Penilaian LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN PENILAIAN KASMAH LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN PENILAIAN Beberapa urutan kerja yang harus dilakukan dalam pelaksanaan penilaian kelas: 1. Menjabarkan kompetensi dasar menjadi indikator pencapaian hasil belajar 2. Menetapkan kriteria ketuntasan setiap indikator 3. Pemetaan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, kriteria ketuntasan dan aspek yang terdapat pada raport 1. Menjabarkan kompetensi dasar menjadi indikator pencapaian hasil belajar Indikator merupakan ukuran, karakteristik, ciri-ciri, pembuatan atau proses yang menunjukan ketercapaian suatu kompetensi dasar Indikator dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasionalyang dapat diukur, seperti: mengidentifikasi, mengitung, membedakan menyimpulkan, menceritakan kembali/improvisasi, mempraktekkan, mendemonstrasikan dan mendeskripsikan Lanjutan Indikator pencapaian hasil belajar dikembangkan oleh pendidik dengan memperhatikan perkembangan dan kemampuan setiap peserta didik, keluasan dan kedalaman kompetensi dasar, dan daya dukung sekolah. Setiap kd dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator pencapaian hasil belajar dan indikator-indikator tersebut dari setiap kd merupakan acuan yang digunakan untuk melakukan penilaian Contoh: Menjabarkan kompetensi dasar menjadi indikator pencapaian hasil belajar Standar Kompetensi /kompetensi inti Kompetensi dasar Peserta didik mampu memahami sistim bunyi dan makna kata, mampu mengucapkan dengan nyaring dan menulis kalimat sederhana dengan menggunakan اسم ضمير مؤنث/ متصل مفرد مذكرyang terdapat dalam teks interaksional dan naratif yang disertai Menulis kalimat sederhana tentang أسرة الصديق Dengan pola kalimat yang meliputi: gambar ضمير متصل مفرد مؤنث Indikator 1. Menulis huruf Arab yang diprogramkan dalam kata-kata dan kalimat Arab 2. Menggunakan mufradat dengan tepat dalam kalimatkalimat yang disediakan 2. Menetapkan kriteria ketuntasan setiap indikator Rentang persentase kriteria (tingkat pencapaian indikator) ketuntasan setiap indikator adalah antara 0 – 100 %. Kriteria ketuntasan yang ideal untuk masing-masing indikator adalah 75% Namun satuan pendidikan dapat menetapkan kriteria apakah 50%, 60% atau 70% Lanjut Nilai KKM ditetapkan pd awal thn pelajaran yg dilakukan oleh forum guru baik yg berada dilingkungan sklh itu sendiri maupun oleh forum KKG atau MGMP setempat Penetapan nilai KKM dilkukan melalui analisis ketuntasan belajar minimum pada setiap KD. Maksudx dilkukan melalui analisis Indikator Pencapaian (IP) pada KD yg terkait Nilai KKM setiap KD merupakan nilai rata-rata setiap indikator Setiap KD dan IP memungkinkan adanya perbedaan nilai KKM, dan penetapannya harus memperhatikan: 1. Tingkat esensial (kepentingan) setiap IP terhadap KD, dan KD terhadap SK yg harus dicapai oleh setiap peserta didikpd tiap semester Lanjut 2. Tingkat kompleksitas (kesulitan dan kerumitan)setiap IP/KD yg harus dicapai olh peserta didik 3. Kemampuan sumberdaya pedukung dalam penyelenggaraanpembelajaran 4.Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik pada sklh yg bersangkutan Dari ke empat unsur tsb minimal ada 3 unsur yang harus dijadikan dasar. Format penetapan KKM KD dan Indikato r Kriteria ketuntasan Minimal Kriteria Penetapan ketuntasan Essensial Komplek sitas Daya dukung Intake Tinggi 3 Rendah 3 Tinggi 3 Sedang 2 KKM 91,7 Contoh: Penetapan kriteria ketuntasan setiap indikator Standar Kompetensi Kompetensi dasar Indikator KK Peserta didik mampu memahami sistim bunyi dan makna kata, mampu mengucapkan dengan nyaring dan menulis kalimat sederhana dengan menggunakan اسم ضمير مؤنث/ متصل مفرد مذكرyang terdapat dalam teks interaksional dan naratif yang disertai Menulis kalimat sederhana tentang أسرة الصديق Dengan pola kalimat yang meliputi: 1. Menulis huruf Arab yang diprogramkan dalam kata-kata dan kalimat Arab 2. Menggunakan mufradat dengan tepat dalam kalimat-kalimat yang disediakan 80% gambar ضمير متصل مفرد مؤنث 75% 3. Pemetaan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, kriteria ketuntasan dan aspek SK KD Peserta didik mampu memahami sistim bunyi dan makna kata, mampu mengucapkan dengan nyaring dan menulis kalimat sederhana dengan menggunakan اسم ضمير متصل مفرد مؤنث/ مذكرyang terdapat dalam teks interaksional dan naratif yang disertai gambar Menulis kalimat sederhana tentang أسرة الصديق Dengan pola kalimat yang meliputi: ضمير متصل مفرد مؤنث INDIKATOR 1. Menulis huruf Arab yang diprogramkan dalam kata-kata dan kalimat Arab 2. Menggunakan mufradat dengan tepat dalam kalimat-kalimat yang disediakan KK 80% 75% ASPEK TP Penguasaan konsep Tertulis Komunikasi Unjuk kerja PENILAIAN UNJUK KERJA Senin 7 Maret 2010 Kasmah Pengantar Penilaian unjuk kerja adalah penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu: Ex.. Praktek sholat, praktek dalam penampilan berkomunikasi, bermain peran, bernyanyi, membaca puisi dll. Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya. Jika tes tertulis mengungkap apa yang diketahui atau dikuasai peserta didik yang tersimpan dalam pikiran dan tidak dapat diamati dari luar, penilaian unjuk kerja menilai apa yang betul-betul dapat dilihat oleh penilai Konsep dasar penilaian unjuk kerja Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang tertuju pada kegiatan peserta didik ketika melakukan sesuatu dan yang diamati adalah penampilan dalam bentuk kegiatan yang terkait, maka penilaiannya tidak dilakukan dengan apapun kecuali dengan pengamatan dan hanya cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi kinerja yang menuntut peserta didik untuk melakukan tugas tertentu. Lanjut Kata lain dari istilah unjuk kerja adalah penampilan, menunjuk pada sebuah tampilan yang dapat dilihat oleh mata, telinga, rabaan tangan, dll. Penilaian unjuk kerja mengarah pada unsur-unsur kegiatan atau unsur-unsur penampilan dari objek yang dinilai. Unsur unjuk kerja adalah semua hal yang berpengaruh pada keseluruhan penampilan sebagai hasil upaya penampilan Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam penilaian unjuk kerja Langkah-langkah kinerja yang harus dilakukan oleh peserta didik untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi Kelengkapan dan ketetapan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehinga semua dapat diamati Kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak sehingga semua dapat diamati Teknik dan Instrumen penilaian unjuk kerja Unjuk kerja merupakan satu penampilan siswa yang penilaiannya harus tertuju pada proses, berarti sesuatu yang sedang bergerak, oleh karena itu dalam deretan hal-hal yang dipertimbangkan disebutkan bahwa kemampuan yang akan dinilai harus diurutkan sesuai dengan urutan penampilannya. Instrument yang dapat digunakan dalam penilaian unjuk kerja Model Daftar cek (cek list) {ya/tidak} Model skala penilaian (Rating scale){3,4 atau 5 gradasi} 1. Model Daftar cek Daftar cek adalah sebuah daftar yang menghendaki penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek. Kelemahan dari model ini sudah jelas, yaitu ketika pendidik menjumpai ada kondisi yang keadaannya terletak diantara dua kubu yang mutlak. Ex.. Daftar cek penilaian kemampuan berpidato dalam bahasa Arab No Objek yang diamati 1 Pandangan kearah semua hadirin 2 Cara mengawali pidato mengundang para hadirin 3 Suara cukup terdengar oleh hadirin 4 Intonasi cara berbicara tepat 5 Cara memotong kalimat/jedah kurang baik 6 Mengundang tawa hadirin 7 Hadirin terpukau oleh sajiannya 8 Menyelipkan beberapa humor yang menarik 9 10 Penampilannya kaku menegangkan Cara mengakhiri pidato terkesan mendadak Ya Tidak 2. Model skala penilaian Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum dimana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian terentang dari “sangat tidak sempurna” sampai “sangat sempurna”. Misalnya: 1= STS, 2= TS, 3= Baik, 4=S dan 5= SS Lanjut Instrumen untuk daftar cek sama dengan contoh sebelumnya. Skala penilaian, jika kita menghendaki 5 jenjang maka kita perlu mencari 4 indikator agar penilaiannya menjadi: Skor Skor Skor Skor Skor 5 4 3 2 1 ketika ketika ketika ketika ketika ada ada ada ada ada 4 3 2 1 0 indikator indikator indikator indikator indikator yang yang yang yang yang terpenuhi terpenuhi terpenuhi terpenuhi terpenuhi Ex… Penilaian untuk menilai unjuk kerja pembaca puisi No Pernyataan yang dinilai 1 Variasi mimik yang ditampilkan 2 Improvisasi 3 Komunikasi dengan penonton 4 Kesesuaian antara kata-kata dgn gerak 5 4 3 2 1 Mengolah hasil penilaian & menentukan nilai akhir Mengolah hasil penilaian artinya menentukan skor total, kemudian mengubahnya menjadi nilai. Untuk menentukan skor guru hanya menjumlah skor dari centangan yang ada dalam instrumen 1. Skor total dari daftar cek, menghitung banyaknya centangan dalam kolom “ya”. Jika ada 5 centangan berarti skor totalnya 5 Lanjut 2. Skor total dari skala penilaian adalah menjumlahkan perkalian dari skor pada centangan yang ada pada tiap kolom yang terdapat pada kolom tertentu, dikalikan dengan banyaknya skor. Contoh No Pernyataan yang dinilai 1 Variasi mimik yang ditampilkan 2 Improvisasi 3 Komunikasi dengan penonton 4 Kesesuaian antara kata-kata dgn gerak 5 4 3 2 v v v v 1 Penyelesaiannya 2x5 + 1x4 + 1x3 = 10+4+3 =17 Skor maksimum yang diharapkan adalah 4x5 = 20 Nilai yang diharapkan adalah 100, jadi nilai yang diperoleh siswa tersebut adalah S/SMxNH = 17/20x100 = 85 TES TERTULIS KASMAH 28 MARET 2010 Pendahuluan PENILAIAN JENIS INI CENDERUNG DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PESERTA DIDIK BERKAITAN DENGAN KONSEP, PROSEDUR DAN ATURAN ATURAN. Pengertian Tes: himpunan pertanyaan yang harus dijawab, atau pernyataan2 yang harus dipilih/ditanggapi oleh peserta didik Tes: suatu pertanyaan atau tugas yang terencana untuk memperoleh informasi tentang objek atau sasaran tes yang setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar. Lanjut Tes untuk mengukur prestasi, baik untuk aspek pengetahuan maupun aspek keterampilan dapat dibagi menjadi dua yaitu: tes kemampuan (power test) dan tes kecepatan (speed test). Prinsip tes kemampuan (power test) adalah tidak adanya batasan waktu di di dalam pengerjaan tes, karena jika waktunya dibatasi diperkirakan akan menyebabkan orang menjadi tidak dapat menunjukkan kebolehan yang sesungguhnya dan skor yang dihasilkan tidak menunjukkan kemampuan yang sebenarnya. Prinsip tes kecepatan (speed test) adalah yang diukur adalah kecepatan didalam memikirkan dan mengerjakan tes. Karakteristik tes yang baik 1. Harus jujur (honest) Materi yang diteskan harus sesuai dengan materi yang diajarkan Tingkat kesulitannya harus sesuai dengan level pembelajaran (tujuan pembelajaran) Tidak boleh ada pertanyaan yang menjebak atau menyesatkan Setiap bobot nilai suatu item soal harus dijelaskan dan ditulis secara eksplisit Lanjut 2. Harus Seimbang (balance) Lamanya waktu yang digunakan dalam mengajarkan materi seimbang dengan bobotnya dalam tes. Waktu yang diberikan untuk menjawab soal harus seimbang dengan tingkat kesulitan soal tersebut Rentang kesulitannya dari yang mudah ke yang sulit Lanjut 3. Harus teratur Instruksi atau perintah yang harus dilakukan dalam menjawab soal harus jelas Urutan soal harus sesuai dengan urutan materi yang telah diajarkan Penampilan soal-soal ujian harus terkesan profesional Proses penyusunan, penyajian dan pemanfaatan tes prestasi belajar 1. Penentuan tujuan tes 2. Penyusunan kisi-kisi tes (suatu format yang memuat informasi yang dapat dijadikan pedoman untuk menulis soal atau merakit soal menjadi tes). Kegunaannya: Sebagai pedoman dalam penulisan dan perakitan tes. Syarat kisi-kisi yang baik: Mewakili isi kurikulum yang akan diujikan Komponen2nya rinci, jelas dan mudah dipahami soal-2nya dapat dibuat sesuai dengan indikator dan bentuk soal yang ditetapkan Lanjut (Kisi-Kisi) Contoh format penulisan Kisi-kisi No Nama Sekolah Mata pelajaran Kelas Alokasi waktu Jumlah soal Bentuk soal TP SK : : : : : : Materi Indikator No urut soal Lanjut (proses penyusunan) 3. Penulisan soal 4.Telaah / review dan revisi soal (sebaiknya dilakukan oleh orang lain) 5. Uji coba soal (untuk mengetahui tingkat keterbacaan soal, tingkat kesukaran soal, pola jawaban, tingkat daya pembeda dsb) 6.Perakitan soal 7.Penyajian tes kepada peserta didik 8.Skoring 9. Pelaporan hasil tes (kepada peserta didik ybs, orang tua dan kepala sekolah 10.Pemanfaatn hasil tes Bentuk-bentuk soal 1.Uraian 2.Pilihan ganda 3.Menjodohkan 4.Isian/melengkapi 5.Jawaban singkat 1.Soal Uraian Adalah suatu soal yang jawabannya menuntut siswa untuk mengingat dan mengorganisasikan gagasan atau hal2 yang telah dipelajarinya dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut dalam bentuk uraian tertulis. Keunggulannya: dapat mengukur kemampuan siswa dalam hal mengorganisasikan pikirannya, mengemukakan pendapatnya dan mengekspresikan gagasannya dengan menggunakan kata2 siswa sendiri Kelemahannya: 1. jumlah materi atau pokok yang bahasan yang ditanyakan sangat terbatas, 2. Waktu untuk memeriksa jawaban siswa cukup lama 3. Penskorannya relatif subjektif 4. Tingkat reliabilitasnya relatif lebih rendah dari soal pilihan ganda Kaidah penulisan soal bentuk uraian 1. Materi 1. Soal harus sesuai dengan indikator 2. Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan harus jelas 3. Isi materi yang ditanyakan harus sesuai dengan jenjang sekolah dan tingkat kelas Lanjut 2. Konstruksi Rumusan kalimat soal atau pertanyaan harus menggunakan kata-kata tanya, atau perintah yang menuntut jawaban terurai: seperti mengapa (Limaaza, limaa), uraikan (), jelaskan (bayyin), bandingkan (kharin), tafsirkan (fassir), terjemahkan (tarjim),dll. Buatlah petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal Buatlah pedoman penyekoran Lanjut 3. Bahasa Rumusan kalimat harus komunikatif Rumusan soal tidak mengandung kata2 yang dapat menimbulkan penafsiran ganda Rumusan soal tidak mengandung kata2 yang dapat menyinggung perasaan Penyusunan pedoman penyekoran soal uraian objektif Nama sekolah Bahan kls/semester Indikator Butir soal Langkah : : : : Kunci Jawaban Skor maksimum Skor Penyusunan pedoman penyekoran soal uraian subjektif Nama sekolah Bahan kls/semester Indikator Butir soal Langkah : : : : Kunci Jawaban Skor maksimum Skor 2. Tekhnik penulisan Soal bentuk pilihan ganda Soal pilihan ganda: suatu soal yang jawabannya harus dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan Secara umum soal pilihan ganda terdir dari pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option) yang terdiri dari kunci jawaban dan pengecoh (distractor) Keunggulan dan kelemahannya Keunggulannya: dapat diskor dengan mudah, cepat serta objektif dan dapat mencakup ruang lingkup materi yang sangat luas Kelemahannya: memiliki waktu yang relatif lama untuk menulis soalnya, sulit membuat pengecoh yang homogen dan berfungsi, serta terdapat peluang untuk menebak kunci jawaban Kaidah penulisan soal 1. Materi Soal harus sesuai dengan indikator Pengecoh harus berfungsi Setiap soal mempunyai satu jawaban yang benar artinya setiap soal mempunyai satu kunci jawaban 2. Konstruksi Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas Rumusan soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja Pokok soal jangan memberi petunjuk kearah jawaban benar Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda. Kecuali untuk keterampilan bahasa jika yang ingin diukur justru pengertian negatif ganda itu sendiri Lanjut Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan semua oilihan diatas benar Pilihan jawaban berbentuk angka atau waktu harus berdasarkan urutan dari yang terkecil atau yang terbesar Gambar, grafik, diagram dan sejenisnya harus jelas dan berfungsi Butir soal jangan bergantung pada butir soal sebelumnya Lanjut 3.Bahasa Setiap soal harus sesuai dengan kaidah tata bahasa Menggunakan bahasa yang komunikatif, sehingga mudah dimengerti Daya pembeda Indeks yang dapat mengukur perbedaan kemampuan siswa antara kelompok yang berkemampuan tinggi dan rendah Sama dengan validitas soal Daya pembeda soal berkisar antara -1 sampai dengan +1. tanda negatif berarti kelompok siswa berkemampuan rendah yang menjawab benar soal tertentu lebih banyak dari kelompok siswa yng berkemampuan tinggi Soal yang baik adalah soal dengan daya pembeda bertanda positif untuk kunci jawaban dan negatif untuk distraktornya. Penghitungan daya pembeda DP= 2(KA - KB) n KA= jmlh siswa kelompok atas yang menjawab benar KB=jmlh siswa kelompok bawah yang menjawab benar DP= KA - KB nA nB Contoh terlampir Kriterianya Daya pembeda Kriteria DP Dp >0,25 0 < Dp < 0.25 DP < 0 keterangan diterima diperbaiki ditolak Tingkat kesukaran Soal dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukkan bahwa soal tersebut terlalu sukar, sebaliknya jika indeks kesukarannya 1,0 menunjukkan soal tersebut terlalu mudah. Penghitungan Tingkat kesukaran Rumus: P=B JS P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab benar soal tersebut JS = Jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes Kriteria indeks kesukaran Kriteria P = 0,00 – 0,30 P = 0,30 – 0,70 P = 0,70 – 1,00 Contoh terlampir Keterangan Soal TerlaluSulit soal sedang soal terlalu mudah Pola jawaban soal Pola jawaban soal : distribusi testee dalam hal menentukan jawaban pada soal bentuk pilihan ganda Diperoleh dengan menghitung banyaknya peserta yang memilih jawaban a, b, c atau d dan yang tidak memilkih pilihan manapun. Dalam istilah evaluasi dikenal dengan omit disingkat O. Sebuah item dikatakan baik jika omitnya (kolom pilihan paling kanan) tidak lebih dari 10% dari peserta tes Penghitungannya Rumusnya: O = PO x 100 N PO = Jumlah peserta yang tidak memilih jawaban a, b, c atau d N = Jumlah seluruh peserta tes Contoh terlampir PENILAIAN PORTOFOLIO KASMAH SENIN 5 APRIL 2010 PENILAIAN PORTOFOLIO Portofolio: kumpulan hasil kerja seseorang dalam bentuk sesuatu yang dapat diamati atau dengan kata lain bukti fisik kinerja seseorang Penilaian dengan metode pengumpulan informasi atau data secara sistematik, atas hasil pekerjaan seseorang (Popham,1994). Salah satu metode penilaian berkesinambungan yang memiliki hasil penilaian dengan akurasi yang tinggi. Kumpulan hasil belajar / karya peserta didik (hasil-hasil tes, tugas perorangan, praktikum) yang dinilai proses kemajuannya baik secara analitik, holistik atau kombinasi keduanya. Berfungsi sebagai alat untuk mengetahui kemajuan (progress) tentang kompetensi yang telah dicapai dan mendiagnosis kesulitan belajar dll.(bagi guru, peserta didik dan orang tua). PENILAIAN PORTOFOLIO lanjutan … Sangat efektif untuk proses perbaikan dan penyempurnaan kegiatan pembelajaran dan dapat memberikan umpan balik Dalam praktiknya guru dapat mengembangkan berbagai cara sesuai dengan kreatifitas masingmasing. Jenis penilaian portofolio dapat diterapkan di antaranya pada kemampuan menulis (bahasa) dan melukis (seni) Contoh: portofolio menulis, dipakai untuk mengukur kemampuan khusus menulis yang menilai proses kemajuannya dan mendiagnosis bidang-bidang yang memerlukan peningkatan. PENILAIAN PORTOFOLIO lanjutan … Evaluasi produk portofolio berdasarkan penskoran holistik, analitik atau kombinasi keduanya. Penskoran holistik berdasarkan keseluruhan impresi dari produk bukan hanya sekedar pertimbangan unsur-unsur individu. Keputusan global dibuat dengan menggunakan skor numerik untuk setiap produk. Penskoran analitik memerlukan keputusan untuk setiap ka-rakteristik yang berbeda dari suatu produk. Sebagai contoh: penilaian kemampuan menulis seperti organisasi, vocabulary, gaya, ideide, dan mekanik dinilai terpisah. Portofolio dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan dalam penilaian kelas 1. Mengetahui perkembangan yang dialami siswa 2. Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung 3. Memberi perhatian pada prestasi kerja siswa yang terbaik 4. Merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan ekperimentasi 5. Meningkatkan efektifitas proses pembelajaran 6. Bertukar informasi dgn orang tua, wali siswa dan guru lain 7. Membina dan mempercepat pertumbehan konsep diri positif pada siswa 8. Meningkatkan kemampuan merefleksikan diri 9. Membantu siswa dalam merumuskan tujuan Hal pokok yang harus diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Karya peserta didik adalah benar2 karya peserta didik Adanya sikap saling percaya antara pendidik dan peserta didik Kerahasiaan bersama antara pendidik dan peserta didik Milik bersama antara pendidik dan peserta didik Kepuasan Kesesuaian Penilaian proses dan hasil Penilaian dan pembelajaran karya-karya yang dapat dikumpulkan untuk penil portfolio Puisi Karangan Gambar / Lukisan Desain Paper Sinopsis Naskah pidato / khotbah Naskah Drama Rumus Doa Surat Komposisi Musik Teks Lagu Resep Makanan Laporan Observasi/ Penyelidikan / Eksperimen Dsb. Contoh Portofolio Mata Pelajaran : Bahasa Arab Alokasi Waktu : 1 Semester Nama Siswa : _________________ Kelas : X/1 Kriteria No SK / KD Periode Tata bahasa 1. Menulis karangan deskriptif 30/7 10/8 dst. 2. Membuat resensi buku Ketera ngan 1/9 30/9 10/10 Dst. Kosa kata Kelengkapan gagasan Sistematika penulisan PENILAIAN SIKAP KASMAH Pengantar Beberapa pakar berpendapat bahwa sikap terdiri dari tiga komponen: Komponen afektif (perasaan yang dimiliki oleh seseorang terhadap sesuatu objek) Komponen kognitif (kepercayaan atau keyakinan yang menjadi pegangan seseorang) Komponen konatif (kecenderungan untuk bertingkah laku dan berbuat dengan caracara tertentu terhadap suatu objek) Lanjut Sehubungan dengan pembelajaran, secara umum objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran berbagai mata pelajaran adalah: 1. 2. 3. 4. 5. Sikap terhadap materi pelajaran Sikap terhadap pengajar Sikap terhadap proses pembelajaran Sikap terhadap hal yang berkaitan dengan nilai/norma yang berhubungan dengan suatu materi pelajaran Sikap yang berhubungan dengan kompetensi afektif lintas kurikulum yang relevan dengan mata pelajaran Pentingnya Penilaian sikap dalam pembelajaran Secara umum semua mata pelajaran memiliki 3 domain tujuan: 1. 2. 3. Peningkatan kemampuan kognitif Peningkatan kemampuan afektif Peningkatan kemampuan keterampilan berhubungan dengan berbagai kompetensi dasar dan indikator yang ada dalam suatu mata pelajaran Namun akhir2 ini kenyatannya penekanan yang sangat menonjol, baik dalam proses pembelajaran maupun dalam pelaksanaan penilaiannya adalah pada domain kognitif. Domain afektif dan psikomotor agak terabaikan, sehingga yang terjadi lembaga2 pendidikanmenghasilkan lulusan yang kurang memilki sikap positif sesuai dengan nilai yang berlaku dan kurang terampil untuk menjalani kehidupan dalam masyarakat lingkungannya. Untuk itulah penilaian sikap perlu dilaksanakan dengan sebaikbaiknya dan hasilnya perlu ditindaklanjuti. Cara menilai sikap 1. Observasi perilaku 2. Bertanya langsung 3. Laporan Pribadi/Pengajuan pendapat pribadi secara tertulis 4. Skala Sikap (Skala diferensiasi semantik dan Skala likert) Skala diferensiasi semantik: Langkah-langkah semantik: 1. 2. 3. pengembangan skala diferensiasi Memilih dan membuat daftar dari konsep dan kata sifat yang relevan dengan objek penilaian sikap, misalnya: menarik, penting, menyenangkan, dll. Menentukan objek sikap yang akan dikembangkan skalanya, misalnya mata pelajaran “Bahasa Arab” Menentukan rentan skala pasangan bipolar dan pensorannya Contoh SIKAP TERHADAP PRAKTIKUM Menyenangkan | | | | | | Membosankan Akrab | | | | | | Individualistis Waktu Santai | | | | | | Waktu mencekam Laboran cekatan | | | | | | Laboran Lamban Pensekoran Skor maksimum untuk contoh di atas adalah 4x5=20 Skor terendah 4x1=4 Interpretasi secara umum SBB Skor = 12 sikap siswa netral Skor > 12 Sikap siswa positif Skor < 12 sikap siswa negatif Selain interpretasi secara umum dapat juga diinterpretasikan berdasarkan pernyataan setiap butir sikap. Skala Likert 1. 2. 3. Langkah-langkah pengembangan Skala Likert : Menentukan objek sikap yang akan dikembangkan. Misalnya “Perkampungan Bahasa” Menyusun kisi-kisi instrumen butir Menulis butir-butir pernyataan 1. 2. 3. 4. 5. Hindari pernyataan yang mengandung banyak interpretasi Satu pernyataan hendaknya dirumuskan dalam kalimat sederhana Hindari penggunaan kata-kata : semua, selalu, tidak pernah dan sejenisnya Hindari pernyataan yang tentang fakta atau dapat diinterpretasikan sebagai fakta (Contoh: STAIN Watampone terletak di Watampone) Antara pernyataan yang positif dan negatif hendaknya relatif seimbang Petunjuk Pengisian skala sikap untuk rencana perkampungan Bahasa Contoh: Kisi2 Instrumen Kisi-Kisi Instrumen Skala Sikap Terhadap Perkampungan Bahasa No Komp.objek Komponen Sikap cognitif Jml Total No.Soal Jumlah afektif Jml No.Soal konatif Jml No.Soal Pensekoran dan Interpretasi Pensekorannya dapat dilakukan SBB: a) b) Untuk pernyataan positif: SS=5, S=4, N=3, TS=2 dan STS=1 Untuk pernyataan Negatif: SS=1, S=2, N=3, TS=4 dan STS=5 Interpretasi Skor yang dicapai oleh siswa merupakan jumlah dari seluruh angka untuk seluruh pernyataan yang telah direspon. Perbedaan angka yang dicapai oleh para siswa dapat ditafsirkan sebagai perbedaan sikap positif atau negatif. Perbedaan skor dari seorang siswa dari test-retest menunjukkan perkembangan atau perubahan siswa yang bersangkutan dari waktu kewaktu. Kesimpulan akhir yang diharapkan adalah gambaran tentang sikap siswa ketika dilakukan penilaian . Dengan mengetahui kondisi sikap siswa, guru dapat mengantisipasi dalam menghadapi siswa secara perorangan dan berupaya untuk mengembangkan sikap yang sudah baik dan mengurangi munculnya sikap yang tidak baik PENILAIAN DIRI KASMAH Pengantar Penilaian diri: penilaian yang dilakukan oleh peserta didik sendiri dengan maksud untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan dirinya. Tujuannya : Siswa dapat mencari penyebab hasil perilakunya sendiri dan sebagai sarana untuk melakukan introspeksi. Model Penilaian diri Dapat dilakukan dengan melatih siswa untuk menemukan kekurangannya sendiri Meminta tolong kepada orang lainuntuk menilai dirinya. Menuliskan kekurangan diri