Rosella - SDS Worldwide

advertisement
Property of Haldin’s Library
Rosella (Hibiscus sabdarifa)
PENDAHULUAN
Tanaman Rosella ditemukan oleh seorang seorang ahli botani asal
Belanda bernama M. de L’Obel pada tahun 1576 di pekarangan rumah di
Pulau Jawa. Diduga tanaman ini dibawa oleh pedagang India saat datang
ke Indonesia sekitar abad ke-14.
Rosella termasuk dalam suku Malvaceae dan merupakan tanaman herba
tegak, satu tahunan, dengan tinggi mencapai 5 m. Batangnya membulat
berwarna hijau dengan bercak merah dengan daun berlekuk lima pangkal
daun tumpul hingga meruncing. Bagian bunganya soliter dengan kelopak
bunga tidak mudah gugur, menggenta, berbulu rata atau berdaging dan berwarna merah. Rosella
umumnya memiliki mahkota bunga berbentuk corong, terdiri dari lima daun mahkota yang
panjangnya 3-5 cm, bagian inilah yang merupakan bagian paling sering digunakan.
PEMANFAATAN ROSELLA
Di Indonesia sejak dahulu Rosella hanya ditanam sebagai tanaman penghasil serat, sedangkan
untuk di negara lain seperti Malaysia dan China penggunaan rosella lebih umum digunakan
kesehatan. Selain itu Rosella dikenal juga sebagai tumbuhan yang memiliki efek pendingin kulit.
Ketika dipakai untuk pemakaian kulit maka akan memperlancar aliran darah di epidermis dan
membuka pori-pori kulit sehingga kulit akan terasa dingin. Di Mexico sejak dulu sudah
memanfaatkan Rosella sebagai pelembap (lotion) pelindung kulit. Selain untuk kulit, Rosella juga
baik untuk perawatan rambut yaitu sebagai bahan pencegah kebotakan dan sebagai anti
ketombe, seperti Di Columbia, Rosella digunakan sebagai mengobati rambut rontok. Wanita
China dan Indian biasa menggunakan rosella sebagai stimulan pertumbuhan rambut dan dalam
mengatasi ketombe. Di China sari (juice) dari daun bunga Rosella digunakan untuk
menghitamkan alis.
Khasiat Rosella untuk Kecantikan :
- Mendinginkan kulit
- Melindungi dan melembapkan kulit
- Pencegah kebotakan dan Mengobati kerontokan
- Stimulan pertumbuhan rambut
- Anti ketombe
KANDUNGAN ZAT AKTIF DAN NILAI GIZI ROSELLA
a) Zat Aktif
Rosella mengandung pigmen Antosianin yang bertanggung jawab memberikan warna merah.
Antosianin merupakan salah satu komponen dari flavonoid (zat warna alami), dapat juga
ditemukan pada aglycons (anthocyanidins) dan (sering dijumpai) pada heterosides
(anthocyanosides), warna-warna yang ditimbulkan pun memiliki kisaran pH yang bervariasi.
Calyx-nya kaya dengan asam askorbat (vitamin C), asam sitrat, asam tartrat (tartaric acid)
dan asam malat Vitamin A (β-carotene), fat acid Niasin dan Kalsium, protein, asam amino
seperti arginine, cystine, histidine, isoleucine, leucine, lysine, methionine, phenylalanine,
threonine, tryptophan, tyrosine, valine, aspartic acid, glutamic acid, alanine, glycine, praline
dan serine.
Property of Haldin’s Library
b) Nilai Gizi
Dalam tiap 100 gr Rosella mengandung 260-280 mg vitamin C, vitamin D, B1 dan B2. Selain
itu Rosella mengandung kalsium tinggi ( 486 mg / 100 gr) , Magnesium serta Omega 3 dan
juga diperkaya oleh Vitamin A, Iron, Potasium, Beta Caroteen & Asam Esensial yang sangat
berguna untuk tubuh.
Kandungan vitamin C dalam Rosella ini 3 kali lipat lebih besar dari anggur hitam, 9 kali lipat
jeruk sitrus, 10 kali lipat lebih besar dari buah belimbing dan 2,5 kali lipat dibanding vitamin C
dalam jambu biji (kelutuk).
Vitamin C dan pigmen antosianin sebagai komponen zat aktif dalam Rosella berfungsi
sebagai senyawa antioksidan. Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur
molekul yang dapat memberikan elektronnya dengan cuma-cuma kepada molekul radikal
bebas tanpa menganggu sama sekali dan dapat memutus reaksi berantai dari radikal bebas.
Karena kandungannya yang dapat menangkap radikal bebas serta dapat mencegah
terjadinya reaksi berantai yang dapat mengakibatkan kerusakan besar, antioksidan pada
vitamin C dan antosianin berfungsi sebagai anti kerut dan anti penuaan dini pada kulit wajah.
ANTIOKSIDAN
Ir Didah Nurfaridah (2005) pada penelitiannya terhadap Rosella menyatakan bahwa aktivitas
antioksidan yang terkandung dalam kelopak kering Rosella jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
tanaman kumis kucing dan bunga knop. Kadar antioksidan yang tinggi pada kelopak Rosella
dapat menghambat radikal bebas sehingga sangat cocok sekali untuk digunakan pada kulit yang
banyak bersentuhan dengan partikel-partikel bebas di udara yang dapat membahayakan kulit.
Hal ini diperkuat oleh John McIntosh, seorang peneliti dari Institute Food Nutrition and Human
Health, Massey University, Selandia Baru, mengekstrak Rosella dengan mengeringkan kelopak
bunganya pada suhu 50C selama 36 jam. Selanjutnya 3 gram Rosella hasil pengeringan di
encerkan kedalam 300ml air yang kemudian dimasukkan ke dalam alat spektrofotometer.
Hasilnya Rosella terbukti mengandung 24% antioksidan dan 51% antosianin. Dengan adanya
antioksidan menunjukkan sel-sel yang dapat merusak inti sel dapat dihilangkan. Itu sebabnya
Rosella memiliki efek anti kanker. Selain itu antosianin berperan menjaga kerusakan sel dari
sinar ultraviolet berlebih yang diserap oleh tubuh.
Antioksidan pada rosella berfungsi sebagai efek anti kanker dan efektif melindungi kulit dari sinar
ultra violet sehingga sangat potensial untuk digunakan sebagai anti kerut dan anti penuaan dini.
a) Anti Penuaan Dini (Anti Ageing)
Penuaan dini merupakan proses penuaan kulit yang lebih cepat daripada yang seharusnya.
Usia kulit terdiri dalam dua proses, yaitu kronologis dan faktor lingkungan. Penuaan secara
kronologis merupakan penuaan alamiah yang ditunjukkan dengan perubahan struktur, fungsi,
dan metabolisme kulit yang berlangsung sesuai dengan bertambahnya usia. Sedangkan
penuaan yang terjadi karena faktor lingkungan dapat terjadi karena sinar matahari. Sinar
ultraviolet dapat membentuk radikal. Radikal bebas juga dapat terbentuk karena polusi dan
asap rokok, makanan yang mengandung pengawet dan pewarna, alkohol, depresi, lelah,
stres.
Radikal bebas merupakan suatu zat atau bahan kimia yang terbentuk dalam tubuh akibat
metabolisme oksidasi. Radikal bebas sebenarnya penting bagi kesehatan dan fungsi tubuh
yang normal dalam memerangi peradangan, membunuh bakteri, mengendalikan tonus otot
polos pembuluh darah dan organ-organ tubuh kita. Namun jika jumlahnya berlebihan, dapat
mengancam tubuh. Selain karena dapat merusak sel kulit, juga dapat menimbulkan
Property of Haldin’s Library
kerusakan di berbagai sel dalam tubuh, menyebabkan terjadinya penyakit (tumor, kanker,
arteroklerosis, katarak, keriput, dan penyakit generatif lainnya). Untuk mengendalikannya
diperlukan antioksidan yang akan menghambat proses oksidasi. Antioksidan menangkap
radikal bebas sebelum bereaksi dengan molekul dalam tubuh, memperbaiki molekul-molekul
yang rusak akibat radikal bebas.
Antioksidan banyak terdapat dalam tumbuh-tumbuhan yang kaya vitamin C seperti Rosella.
Pemakaian topikal yang mengandung vitamin C sangatlah penting untuk efek anti penuaan
dini hal ini berkaitan dengan hilangnya struktur dan fungsional jaringan kulit yang terjadi saat
terjadi terkena sinar ultra violet (Kirsten Sauermann.,et al., 2004).
Vitamin C terbukti secara klinis membantu penyembuhan kulit yang rusak akibat intensnya
kulit terkena sinar ultra violet dan aged skin (penuaan yang terjadi secara alamiah bukan
karena sinar UV). Dengan bertambahnya usia semakin lambat regenerasi kulit diikuti dengan
berkurangnya jumlah papilae yang berada antara lapisan epidermis dan dermis kulit.
Akibatnya kulit kering dan elastisitasnya berkurang dan keriput tidak dapat dihindari. Menurut
hasil suatu studi, pemakaian asam askorbat / vitamin C sebanyak 3% mampu meningkatkan
kembali kepadatan dan jumlah dermal papillae. Dermal papillae adalah jaringan yang
penghubung antara lapisan epidermis dan dermis kulit.
Suatu riset yang dilakukaan oleh Humbert P.G.,dkk.(2003) Perawatan kulit dengan
menggunakan 5% krim vitamin C terbukti efektif dalam perbaikan kulit yang rusak karena
sinar UV (photodamaged skin) dan mencegah dari efek negatif sinar UV yang dapat
menyebabkan penuaan.Kerusakan kulit ini ditandai dengan kerutan halus (fine line), kulit
yang kasar(roughnes), pigmentasi kulit (aged spot), bercak kulit yang sangat kecil (freckles).
Vitamin C dalam Rosella terbukti efektif terhadap perbaikan kulit yang rusak karena sinar UV
(photodamaged skin) dan aged skin (penuaan yang terjadi secara alamiah bukan karena
sinar UV).
b) Anti Kerut / Keriput (Anti wrinkle)
Penuaan dini yang terjadi biasanya diikuti dengan kulit menjadi keriput, kusam, timbul
bercak-bercak coklat kehitaman yang disebut melasma; atau bisa berupa warna kulit yang
lebih hitam. Bila tidak segera ditangani, bercak-bercak hitam yang umumnya terjadi pada
wanita bisa semakin meluas.
Selain kaya akan vitamin C, Rosella juga mengandung asam sitrat, asam tartrat, asam malat
dan lain-lain. Asam-asam tersebut digolongkan sebagai AHA (alpha hydroxy acid). AHA
mampu secara efektif meminimalisasi keriput, bintik-bintik dan kerutan halus pada kulit
wajah. AHA berkerja di lapisan terluar kulit (upper dermis) dengan cara menghilangkan selsel kulit mati yang menumpuk kemudian menghaluskannya.
Terbukti secara klinis bahwa pemakaian vitamin C selama 12 minggu memberikan perbaikan
yang bermakna terhadap keriput. Perbaikan tersebut disebabkan karena vitamin C dapat
membentuk kolagen baru pada kulit (Fitzpatrick RE and Rostan EF, 2002). Kolagen dalam
kulit berfungsi untuk menjaga tetap padat dan kenyal juga melindungi dari keriput.
Vitamin C, asam sitrat, asam malat dan asam tartrat dalam Rosella terbukti efektif dalam
meminimalisasi keriput yang disebabkan oleh efek negatif sinar UV.
Property of Haldin’s Library
MEKANISME ZAT AKTIF SEBAGAI ANTIOKSIDAN
a) Antosianin
Elastase merupakan enzim penghambat (inhibitor enzyme) yang secara alamiah melimpah di
kulit, yang berfungsi sebagai katalisator penurunan elastin. Keberadaan enzim ini erat
kaitannya dengan perusakan jaringan dan peradangan pada kulit. Elastin adalah suatu
protein yang ada di jaringan penghubung (connective tissue) yang bertanggungjawab
terhadap keelastisitasan kulit. Selama terjadi peradangan dan proses penuaan, elastin akan
terpecah menjadi protein terlarut (soluble peptide) dan kandungan dermis dari protein akan
berkurang. Penghambatan enzim elastase ini akan menjaga tingkat protein pada kulit serta
keelastisitasannya.
Antosianin yang terdapat dalam hibiscus sabdariffa merupakan senyawa yang dapat
menghambat penurunan elastin. Berdasarkan hasil penelitian ternyata senyawa antosianin
dapat menghambat aktifitas enzim elastase sampai 81.57%.
Fungsi antosianin dalam hibiscus sabdariffa untuk kulit :
- menjaga elastisitas kulit
- mempercepat penyembuhan proses peradangan kulit
- sebagai anti penuaan (anti aging agent)
b) Vitamin C
Penggunaannya vitamin C untuk kesehatan kulit sebenarnya didasarkan pada proses
penuaan yang salah satunya dipicu oleh radikal bebas dimana keganasannya turut
dipengaruhi oleh faktor usia, penyakit, gizi buruk, polusi dan sinar ultraviolet. Akibatnya
banyak terjadi kerusakan kulit yang membuat kulit tampak kusam dan berkerut serta
pemunculan flek-flek hitam. Oleh akibat ini, vitamin C bekerja dalam meningkatkan
kekebalan tubuh serta mempercepat proses penyembuhan, sekaligus juga terhadap jaringan
kulit sehingga kulit bisa tampil lebih awet muda.
Fungsi vitamin C pada kulit yaitu mampu mengaktifkan fibroblast (sel pembuat kolagen
dan elastin yang merupakan protein jaringan pembentuk dinding setiap sel tubuh). Selain
membantu pembentukan kolagen, keberadaan vitamin C ini seperti lem atau dapat
melekatkan sel. Karena kolagen memang menjadi bagian utama dari jaringan penghubung
tak hanya pada kulit tapi juga tulang dan persendian. Kolagen terdiri dari protein yang
terdapat pada lapisan dermis kulit dan berfungsi menjaga kekenyalan dan kelenturan kulit.
Lebih lanjut, vitamin C juga berfungsi dalam menjaga kualitas pembentukan serta melindungi
kolagen ini dari resiko kerusakannya oleh berbagai pemicu. Oleh fungsi inilah, vitamin C
sebenarnya akan bekerja meningkatkan perlekatan kolagen sehingga pada penggunaannya,
keluhan kerutan dan permukaan kulit yang terlihat kasar dapat teratasi.
Selain itu vitamin C dapat menghambat kerja enzim tirosinase yang berperan dalam
pembentukan pigmen. Enzim tironase ini dipicu oleh sinar matahari sehingga merangsang
pembentukan pigmen sehingga bila proses tersebut dihambat kulit akan terlihat lebih bersih,
bersinar dan cerah meski sebenarnya tak secara permanen bertambah putih.
Fungsi Vitamin C untuk Kulit :
- Menjaga kekenyalan dan kelenturan kulit karena terbentuknya kolagen
- Menghambat pigmentasi dan bercak-bercak coklat pada kulit sehingga kulit akan terlihat
lebih bersih dan cerah
Property of Haldin’s Library
Article & Study for Roselle on Skin
PALM BASED COSMETIC PRODUCTS WITH ROSELLE
EXTRACT
By: RUBAAH MASRI; ROSNAH ISMAIL and SALMIAH AHMAD
For the past few years, MPOB has been approached by many small- and medium-scale cosmetic
companies to help develop a product or a range of cosmetic products utilizing palm-based oleo
chemicals as the major raw material. This positive development is not unfounded as recent
development in the cosmetic industry is advocating the use of natural, renewable and plant
derived ingredients.
Currently, palm-based oleo chemicals, such as glycerin, fatty alcohol, fatty esters and fatty amine
are widely used in cosmetics and personal care formulations to serve various functions such as
emulsifiers, humectants, emollients, lubricants and conditioners. The range of palm-based skin
care products with Roselle extract as the active ingredient highlighted in this publication is a result
of a collaboration between MPOB and Monrose Sdn Bhd. Roselle or Hibiscus sabdariffa L. is a
member of the Malvaceae family. It is also known as Florida Cranberry due to its similarity in
taste and flavor to cranberry.
Believed to have originated from Sudan, Roselle is grown as a rain-fed crop in Sudan and Egypt.
Today, it is widely grown in the tropics (Monrose product brochure). Nutritional analysis carried
out at different parts of the world has shown that Roselle edible portions contain different types of
vitamins and minerals as shown in Table 1 (Morton, 1987).
Roselle extract has been used in skin care products such as skin protecting creams/lotions
((Iwayama et al., 1982). It is also widely used in hair care products such as shampoos,
conditioners and hair tonics (Suetsugu et al., 2000).
Roselle extract is rich in ascorbic acid, citric acid and other fruit acid which can be grouped as αhydroxy acid (AHA). AHA has been proven to be effective in minimizing the appearance of
wrinkles, age spots and fine lines especially on facial skin. They work by loosening the bonding of
the upper dermis, thereby gently exfoliating the dead dull skin cells
(http://abratherpeutics.com/articles/ofa.html.).
Another active compound, which can be isolated from Roselle extract is anthocyanins. It is a
natural colorant and has antioxidant activity which is equivalent to vitamin E
Property of Haldin’s Library
(Wang, 1998). Anthocyanins are used for their antioxidant properties in skin care products,
particularly for mature skins and sunscreen products. An analysis on Roselle extract showed that
it contained high concentration of vitamin C, vitamin A, thiamine and riboflavin. Below is the
summary for each of the products developed for Monrose Sdn. Bhd
PALM-BASED FACIAL CLEANSER
Most facial contamination is oily, either from make-up or sebum combined with perspiration and
atmospheric pollution. These oily residues can be removed by using facial cleanser, which is
normally in the milk form of (pourable) oil in water emulsion. This palm-based cleansing milk with
Roselle extract is formulated with high quality palm-based materials and mild emulsifiers to
emulsify the oil residues, enabling it to be removed with damp cotton wool, leaving the skin
feeling cleaned and refreshed. The ability of the formulation to remove soil is evaluated using silk
soiled cloth (silk soiled with cosmetic
soil/sebum) at 0.1% concentration, water hardness 50 ppm and 350 ppm and room temperature.
The results indicated that palm-based cleansing milk with Roselle extract removes soil better at
50 ppm and 350 ppm water hardness compared to the commercial sample as indicated in Figure
1.
This palm-based cleansing milk is also formulated with mild surfactants to provide a cleansing
and moisturizing effect to the skin. Evaluation by in vitro irritection assay for ocular irritation found
that the product fall into the minimal eye irritant potential with irritection draize equivalent (IDE)
score of between 6.4 - 9.8 only ( Table 3).
Table 2 showed the qualifying prediction for the ocular irritancy classification.
Property of Haldin’s Library
Property of Haldin’s Library
PALM-BASED FACIAL TONER
This palm-based facial toner formulation is intended to be used after cleansing the face with facial
cleansing milk to close the exposed pores after cleansing. The formulation contains natural
moisturizing factor to impart smooth and soothing feel after application.
PALM-BASED MOISTURIZING CREAM
Property of Haldin’s Library
When our skin is clean and refresh, it needs protection and replenishment of lost natural oils and
moisture
regulators. Palm-based moisturizing cream with Roselle is particularly designed to be worn during
daytime to protect the skin from the environment. The presence of Roselle extracts which is rich
in natural vitamin C, vitamin A, thiamine and riboflavin helps to moisturize the skin throughout the
day. Efficacy study conducted on 20 human volunteers showed that the product is able to
moisturize the skin after one application and the skin remains moisturized even after 4 hr of
application compared to the untreated area. The study also showed that the presence of Roselle
extract (DC2) further improved skin moisture as shown in Figure 2 compared to the placebo (DC3
- without Roselle extract).
PALM-BASED HAND AND BODY LOTION
This product is formulated to be used on hand and all over the body to help moisturize the skin at
all times. Efficacy study conducted on the volar arms of 20 volunteers showed that the product
was able to significantly increase skin moisture after just one application and remained
moisturized for another 3 hr compared to the untreated area. HB3, that is the hand and body
lotion with Roselle extract also showed
better performance compared to the base formulation (HB2 - without Roselle extract) as in Figure
3.
PALM-BASED SUNBLOCK CREAM
The main objective of creating a sun block cream is to protect the skin from the harmful effect of
UV radiation. This palm-based sun block cream is a 2 in 1 formula formulated to act as foundation
for the face while protecting it from the harmful effect of UV radiation. The cream has a sun
protection factor (SPF) of 25 as shown in Table 4. It is also enriched with the natural goodness of
natural palm-based vitamin E, A and Co-Enzyme Q10.
Property of Haldin’s Library
REFERENCES
1. http://palmoilis.mpob.gov.my/publications/TOT/tt156.pdf
2. MONROSE PRODUCT BROCHURE.
3. MORTON, J (1987). Roselle Hibiscus sabdariffa L.
(http://www.hort.purdue.edu/newcrop/morton/roselle.html).
4. IWAYAMA, Y et al. (1982). Japanese patent JP 57099517.
5. SUETSUGU, K et al. (2000). Japanese patent JP 2000154134.
http://abratherapeutics.com/articles/ofa.html. Organic fruit acids.
6. WANG, H (1998). Agricultural Research Service. United States Department of
Agriculture.
Download