EVALUASI SUHU PENYEDUHAN TERHADAP AKTIVITAS

advertisement
EVALUASI SUHU PENYEDUHAN TERHADAP
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEH ROSELLA (Hibiscus Sabdariffa)
(Evaluation Of Antioxidant Activity
In Rosella Tea (Hibiscus Sabdariffa) On The Various Brewing Temperature)
Rahayu Dyah Astuti
Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian (INTAN) Yogyakarta
Jl. Magelang Km 5,6 Yogyakarta
Email : [email protected]/HP:08122720730
ABSTRACT
Utilization of rosella trees lately begun to shift, at first rosella trees used as
a fiber but now the using of rosella shifts towards health product, such as rosella
tea. In the brewing of tea using hot water, it is fearedthat it will damage the
antioxidant content. The aims of the research was to evaluate the effect of
temperature of the water used in brewing tea on the antioksidant activity.Rosella
tea bought in KP4 UGM, weighed in containers weighing 3 g were 9 packs, and
then divided into three treatment groups each with 3 replications. The first group
was brewed with hot water of 100 oC, the second group was brewed with hot
water of 90 oC and the third group was brewed with hot water of 80 oC. The
volume of hot water used in the brewing of 200 cc with less long brewing 5
minutes for all treatments, then filtered. The Analysis of antioxidant activity uses
spectrometer method.It has been found,that the temperatures of the water used
for brewing significantly affect on antioxidant activity.The Levels of antioxidant
activity in rosella tea are 25.13%, 15.71% and 12.89% for brewing water
temperature 100 oC, 90 oC and 80 oC, respectively.
Keywords: rosella tea, brewing temperature, antioxidants.
ABSTRAK
Pemanfaatan pohon rosella akhir-akhir ini mulai bergeser, semula
dimanfaatkan seratnya namun sekarang pemanfaatan rosella bergeser ke arah
kesehatan, antara lain sebagai teh rosella. Dalam penyeduhan digunakan suhu
air yang tinggi, hal ini dikhawatirkan akan dapat merusak kandungan
antioksidannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh
suhu penyeduhan terhadap aktivitas antioksidan pada seduhan teh kelopak
bunga rosella.Teh rosella yang dibeli di KP4 UGM ditimbang dalam kemasan
seberat 3 g sebanyak 9 kemasan, kemudian dibagi ke dalam 3 kelompok
perlakuan masing-masing dengan 3 ulangan. Kelompok I dilakukan
1
penyeduhan dengan air panas bersuhu 100 oC, Kelompok II penyeduhan
dengan air panas bersuhu 90 oC dan kelompok III penyeduhan dengan air
panas bersuhu 80oC. Volume air panas yang digunakan dalam penyeduhan
sebesar 200 cc dengan lama penyeduhan 5 menit untuk semua perlakuan.
Dilakukan penyaringan sebelum dianalisis. Analisis antioksidan menggunakan
metode spektrometer.Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu air yang
digunakan untuk penyeduhan berpengaruh nyata terhadap aktivitas
antioksidan hasil seduhan teh rosella. Besar aktivitas antioksidan pada
seduhan teh rosela berturut-turut adalah 25,13%, 15,71% dan 12,89% masingmsing untuk suhu air penyeduhan 100 oC, 90 oC dan 80oC.
Kata kunci : teh rosella, suhu air seduh, antioksidan.
yang lain yaitu Hibiscus sabdariffa
PENDAHULUAN
Rosella adalah tumbuhan
var. sabdriffa lebih pendek, varietas
yang berasal dari India dan memiliki
ini mempunyai kelopak bunga yang
nama latin Hibiscus sabdariffa L.
berwarna merah cerah dan dapat
Tanaman
dimakan, batangnya berserat serat
rosella
sabdariffa
L.)
(Hibiscus
termasuk
famili
namun kurang kuat (Anonim, 2006).
malvaceae dan terdapat dua tipe
Rosella
merupakan
utama, yaitu Hibiscus sabdariffa var.
tanaman yang indah dan menarik,
altassima dan Hibiscus sabdariffa
namanya terkenal hampir di seluruh
var. sabdriffa. Hibiscus sabdariffa
penjuru dunia. Memang tidak banyak
var. altassima lebih mempunyai nilai
yang mengetahui kalau pohon rosella
ekonomi
bukan
kedua,
dibandingkan
karena
menghasilkan
varietas
ditanam
serat.
Serat
saja
seratnya
yang
bisa
untuk
diambil manfaat namun dari akar,
ini
batang, serat, daun dan kelopak
merupakan bahan baku pembuatan
bunga
dan
biji
tali dan pengganti rami untuk karung
bermanfaat. Bagian rosellla yang
goni. Namun beberapa tahun terakhir
dapat dijadikan bahan pangan dan
ini karung yang terbuat dari serat
selama ini dipercaya
rosella telah tergusur oleh adanya
dalam
karung yang terbuat dari bahan
kelopak bunga atau buahnya yang
plastik (Anonim, 2006). Tipe rosella
disebut kaliks. Kaliks ini dikeringkan
kesehatan
semua
dapat
bermanfaat
adalah
bagian
2
dan diseduh sebagai teh, digunakan
flavonols dan pigmen antosianin.
dalam campuran juice, juga dipakai
Pigmen
dalam
sebagai
membentuk warna ungu kemerahan
dan
menarik di kelopak bunga maupun
pengharum. Daun rosella yang asam
teh hasil seduhan rosella. Antosianin
bisa dipakai sebagai pemberi rasa
berfungsi sebagai antioksidan yang
asam pada makanan seperti soup
diyakini
dapat
tomyam dan soup ikan.
penyakit
degeneratif.
campuran
pewarna
kue
merah
alami
antosianin
ini
yang
menyembuhkan
Antosianin
Di Indonesia pemanfaatan
pada rosella berada dalam bentuk
rosella di bidang kesehatan memang
glukosida yang terdiri dari cyanidin-
belum begitu populer, namun akhir-
3-sambubioside,
delphinidin-3-
akhir ini minuman berbahan dasar
glucose,
delphinidin-3-
rosella mulai banyak dikenal sebagai
sambubioside.
minuman kesehatan. Kelopak bunga
flavonols terdiri dari gossypetin,
rosella merah yang rasanya masam
hibiscetine,
biasa dibuat teh, sirup maupun juice.
Antosianin merupakan pigmen yang
Sebagai
mampu memberikan warna biru,
obat
tradisional
secara
dan
Sementara
dan
quercetia.
empiris rosella bersifat astrigen atau
ungu,
penyejuk
bisa
Antosianin banyak terdapat pada
digunakan sebagai obat batuk, diare
beras merah, beras, hitam, selada
dan berak berdarah.
ungu, berry, wortel, ubi jalar dan
dan
Rosella
antiseptik,
sangat
potensial
cabe
lembayung
itu,
merah.
dan
Pigmen
merah.
antosianin
untuk dikembangkan sebagai bahan
berbeda antara yang satu dengan
baku makanan dan minuman karena
yang lainnya dalam jumlah dan
nilai nutrisi yang terkandung dalam
kedudukan yang terikat dari gugus-
buah rosella. Kandungan penting
gugus
yang terdapat pada kelopak bunga
metoksil pada cincin A, B dan C
rosella adalah pigmen antosianin
(Jackman,et.al.,1987).
yang membentuk flavonoid yang
berperan
sebagai
Flavonoid
rosella
antioksidan.
terdiri
dari
hidroksil,
glikosil
Antosianin
atau
tergolong
pigmen yang disebut flavonoid yang
dapat
larut
dalam
air.
Struktur
3
molekul
antosianin
mengandung
besi yang cukup tinggi. Kandungan
kation flavilium yang mempunyai
zat besi pada kelopak segar rosella
kerangka atom karbon C6-C3-C6
dapat mencapai 8,98 mg/100 g,
sehingga
pigmen
dianggap
sedangkan pada daun rosella sebesar
sebagai
flavonoid.
Flavonoid
5,4 mg/ 100 g. Selain itu, kelopak
mengandung cincin benzene yang
rosella mengandung 1,12% protein,
dihubungkan oleh tiga atom C.
12% serat kasar, 21,89 mg/ 100 g
Ketiga atom C tersebut dirapatkan
sodium, vitamin C dan vitamin A.
oleh suatu atom oksigen sehingga
Satu hal yang unik dari rosella adalah
membentuk
rasa masam pada kelopak rosella
cincin
ini
diantara
dua
cincin benzene (Winarno, 1995).
Zat lain yang tak kalah
yang menyegarkan, karena memiliki
dua komponen senyawa asam yang
penting terkandung dalam rosella
dominan yaitu asam sitrat dan asam
adalah kalsium, niasin, riboflavin dan
malat
(Anonim,
2006)
Gambar 1. Teh rosella produksi KP4 UGM.
Di India barat dan tempat-
perasa
dalam
membuat
anggur
tempat tropis lainnya, kelopak segar
rosella, jeli, sirup, gelatin, minuman
rosella digunakan untuk pewarna dan
segar, pudding dan cake. Kelopak
4
bunga rosella yang berwarna cantik
warna merah yang lebih menarik
dapat ditambahkan pada salat untuk
dibandingkan teh yang terbuat dari
mempercantik warnanya. Kelopak
daunnya.(Mardiah dkk., 2009).
bunga rosella juga dapat dimasak
Antioksidan adalah molekul
sebagai pengganti kubis (Maryani
yang berkemampuan memperlambat
dan Kristiana, 2005). Kelopak kering
ataupun mencegah oksidasi molekul
bisa dimanfaatkan untuk membuat
lain.
teh, jeli, selai, es krim, serbat,
senyawa penting dalam menjaga
mentega, pai, tart dan makanan
kesehatan tubuh karena berfungsi
pencuci
Pada
sebagai penangkap radikal bebas
pembuatan jelli rosella tidak perlu
yang banyak terbentuk dalam tubuh
ditambahkan
(Raharjo,
2005).
memperbaiki tekstur, karena kelopak
antioksidan
yang
sudah mengandung pektin 3.19%.
menyebabkan stres oksidatif dan
Bahkan
rosella
merusak sel-sel tubuh. Karena itulah
direkomendasikan sebagai sumber
efek pengobatan rosella ini terhadap
pektin untuk industri pengawetan
berbagai
buah (Anonim, 2006).
merupakan efek dari antioksidannya
mulut
lainnya.
pektin
di
Pakistan,
untuk
Teh rosella merupakan salah
Antioksidan
penyakit
merupakan
Kandungan
rendah
dapat
sebenarnya
(Anonim, 2009).
satu jenis teh merah yang paling
Antioksidan adalah senyawa
populer dan disukai konsumen. Teh
yang mempunyai struktur molekul
rosella
nama
yang dapat memberikan elektronnya
beragam, seperti hibiscus tea, teh
dengan cuma-cuma kepada molekul
mekkah, teh yaman, karkade (Arab),
radikal bebas tanpa terganggu sama
dan kezeru (Jepang). Teh rosella
sekali dan dapat memutus reaksi
dapat dibuat dari kelopak bunga dan
berantai dari radikal bebas. Pada
daunnya, tetapi umumnya dibuat dari
umumnya antiokasidan mengandung
kelopak bunga untuk mendapatkan
struktur inti sama yang mengandung
khasiatnya yang optimal. Teh dari 10
cincin benzene tidak jenuh disertai
kelopak
lebih
gugusan hidroksi atau gugus amino.
dan
Aktivitas antioksidan terdiri dari
dikenal
bunga
memberikan
dengan
rosella
sensasi
aroma
5
beberapa
mekanisme
diantaranya
yang larut dalam air atau aqueous
mencegah reaksi berantai, mencegah
antioxidant
pembentukan peroksida, mencegah
2008).Vitamin C adalah vitamin
pengambilan
hidrogen,
yang penting dalam diet manusia.
mereduksi, dan menangkap radikal
Vitamin ini banyak ditemukan dalam
(Su et al., 2004; Kim, 2005).
jaringan tanaman. Daun-daunan yang
atom
(
Hery
Winarsi,
Salah satu uji untuk
hijau mengandung vitamin C dalam
menentukan aktivitas antioksidan
jumlah yang sama dengan yang
penangkap radikal adalah metode
dikandung dalam khlorofil. Vitamin
DPPH (1,1 Diphenyl-2-
C terdapat dalam jumlah besar pada
picrylhidrazyl). Metode DPPH
berbagai tanaman, namun fungsinya
memberikan informasi reaktivitas
bagi tanaman relatif kecil. Asam
senyawa yang diuji dengan suatu
askorbat
radikal stabil. DPPH memberikan
berbagai proses fisiologis tanaman,
serapan kuat pada panjang
termasuk pertumbuhan, diferensiasi
gelombang 517 nm dengan warna
dan metabolismenya (Foyer, 1993)
violet gelap. Penangkap radikal
memiliki
peran
dalam
Pemanfaatan pohon rosella
bebas menyebabkan elektron
atau rami akhir-akhir ini mulai
menjadi berpasangan yang kemudian
bergeser,
menyebabkan penghilangan warna
dimanfaatkan seratnya sebagai bahan
yang sebanding dengan jumlah
karung goni namun beberapa tahun
elektron yang diambil (Sunarni,
terakhir
2005).
bergeser ke arah kesehatan. Salah
Antioksidan
tidak
hanya
semula
pohon
rosella
pemanfaatan cenderung
satu produk yang populer adalah teh
digunakan dalam industri farmasi,
kelopak
tetapi juga digunakan secara luas
menyeduh teh kelopak bunga rosella
dalam industri makanan, industri
ini diperlukan air panas bersuhu
petroleum,
tinggi.
industri
karet
dan
sebagainya (Tahir dkk, 2003).
Vitamin
askorbat
C
merupakan
atau
bunga
Oleh
sebab
rosella.Untuk
itu
perlu
dievaluasi efek suhu penyeduhan
L-asam
terhadap aktivitas antioksidan pada
antioksidan
seduhan teh kelopak bunga rosella.
6
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
antioksidan
digunakan
memberi
spektrometer
sedang
informasi
masyarakat penikmat
kepada
teh rosella
agar dapat menggunakan suhu yang
alat
preparasi
diperlukan beberapa alat gelas.
Metodologi Penelitian
tepat dalam menyeduh teh rosella
Teh rosella yang dibeli di
supaya memperoleh manfaat yang
KP4
optimum
kemasan seberat 3 g sebanyak 9
dari mengkonsumsi teh
rosella.
UGM,
(sembilan)
ditimbang
kemasan,
dalam
kemudian
dibagi ke dalam 3 (tiga) kelompok
METODE PENELITIAN
perlakuan masing-masing dengan 3
Bahan Penelitian
(tiga) kali ulangan. Kelompok I, akan
Bahan yang diperlukan dalam
penelitian
adalah
rosella
panas bersuhu 100ᴼ C, kelompok II
komersial yang telah beredar di
dilakukan penyeduhan dengan air
pasaran, air panas untuk menyeduh
panas bersuhu 90ᴼ C dan kelompok
dan
untuk
III dilakukan penyeduhan dengan air
analisis. Teh rosella dibeli di KP4
panas bersuhu 80ᴼ C. Jumlah air
Universitas Gadjah Mada, dipilih
yang digunakan dalam penyeduhan
yang
belum
adalah sama, yaitu 200 CC demikian
kimia
juga waktu yang digunakan dalam
untuk analisis aktivitas antioksidan
penyeduhan juga sama, yaitu 5
meliputi larutan standar DPPH dan
menit.
bahan-bahan
masih
kadaluwarsa.
baik
teh
dilakukan penyeduhan dengan air
kimia
atau
Bahan-bahan
metanol.
Setelah penyeduhan selesai,
dilakukan penyaringan teh rosella
Alat Penelitian
Peralatan
yang
digunakan
dalam penelitian ini meliputi alat-alat
kemudian dilakukan analisis aktivitas
antioksidan.
untuk menyeduh teh rosella, berupa
cangkir atau gelas transparan yang
Cara Analisis Aktivitas Antioksidan
bertutup, alat penyaring teh dan
Analisis
termometer untuk mengukur suhu air
menggunakan metode spektrometer
penyeduh. Untuk analisis aktivitas
(Slamet Sudarmadji, et al., 1989).
aktivitas
antioksidan
7
Cara analisis aktivitas antioksidan
ruang
adalah sebagai berikut : sampel
Dilakukan
sebanyak
gr,
larutan metanol sampai volume 5 ml,
dimasukkan ke dalam tabung reaksi
kemudian divorteks. Dibuat larutan
kemudian ditambahkan 10 ml larutan
blangko 1 ml
DPPH ditambah
metanol dan diforteks. Diambil 1 ml
dengan
larutan
filtrat jenuh hasil forteks di atas
Dilakukan pengukuran penyerapan
kemudian ditambahkan 1 ml larutan
sinar
DPPH
panjang
lebih
200
kurang
1
mikromolar,
gelap
4
selama
30
menit.
pengenceran
ml
dengan
dengan
metanol.
spetrometer
gelombang
517
pada
nm.
disentrifugasi dan diinkubasi dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil analisis aktivitas antioksidan seduhan teh rosella beserta analisis
ragamnya disajikan pada Tabel 1 dan Tabel 2 di bawah ini.
Tabel 1. Hasil Analisis Aktivitas Antoksidan Seduhan Teh Rosella Pada Berbagai
Suhu Penyeduhan (%).
No.
100 ᴼ C
90ᴼC
80 ᴼ C
1
25,149
15,868
12,874
2
25,449
15,269
13,174
3
24,814
16,012
12,622
Tabel 2. Analisis Ragam Aktivitas Antioksidan Seduhan Teh Rosella Pada
Berbagai Suhu Penyeduhan.
Sumber
DB
JK
KT
F
Keragaman
Hitung
Tabel
2
246,7406
123,3703
1.113,4503 10,925 %
6
0,6652
0,1108
5,141 %
Total
8
247,7058
8
Hasil analisis ragam aktivitas
antioksidan
seduhan
teh
semakin
rosella
tinggi.
Antosianin
merupakan pigmen yang mampu
ternyata bahwa suhu penyeduhan
memberikan
1000C memberikan hasil tertinggi
lembayung
yaitu 25,137%. Aktivitas antioksidan
antosianin berbeda antara yang satu
yang tinggi ini mungkin karena pada
dengan yang lainnya dalam jumlah
suhu
penyeduhan
0
warna
dan
biru,
merah.
ungu,
Pigmen
100 C
dan kedudukan yang terikat dari
menghasilkan ekstraksi antosianin
gugus-gugus hidroksil, glikosil atau
pada teh rosella paling tinggi. Hal ini
metoksil pada cincin A, B dan C
terbukti dari warna teh hasil seduhan
(Jackman,
et.al,
yang merah pekat dibanding yang
antosianin
tersusun
lain.
(molekul gula) atau sebuah aglikon
Dalam
Anonim
(2009)
dinyatakan bahwa semakin pekat
(tanpa
warna merah, rasanya akan semakin
antosianidin.
asam
dan
kandungan
gula)
1987).
Pigmen
dari
yang
glikon
berupa
antosianin
30
a
25
%
20
b
15
c
10
5
0
100
90
Suhu Penyeduhan (ᴼC)
80
Gambar 2. Aktivitas Antioksidan Seduhan Teh Rosella Pada Berbagai Suhu
Penyeduhan.
9
Antosianin tergolong pigmen
antioksidan
yang disebut flavonoid yang dapat
antioksidan
larut dalam air yang berperan sebagai
Antioksidan
enzim
meliputi
antioksidan. Flavonoid rosella terdiri
superoksida
dismutase
(SOD),
dari
katalase dan glutation peroksidase
flavonols
dan
pigmen
terbagi
enzim
menjadi
dan
antosianin. Pigmen antosianin ini
(GSH.Prx).
yang
lebih populer sebagai antioksidan
membentuk
warna
ungu
Antioksidan
vitamin.
kemerahan menarik di kelopak bunga
dibandingkan
maupun teh hasil seduhan rosella.
vitamin mencakup alfa tokoferol
Selain antosianin sebagai antioksidan
(vitamin E), beta karoten dan asam
ternyata di dalam seduhan teh rosella
askorbat (vitamin C) yang banyak
juga di dapatkan komponen lain yang
didapatkan dari tanaman dan hewan.
juga
sebagai
Antioksidan
yaitu
Selama ini diketahui bahwa
2006).
vitamin C adalah vitamin yang
Kandungan vitamin C dalam 100 gr
sangat tidak stabil terhadap suhu
teh kelopak bunga rosella lebih
tinggi,
kurang 200 mg, kandungan ini lebih
penelitian ini suhu penyeduhan 1000
tinggi jika dibanding kandungan
C memberikan hasil seduhan yang
viamin C yang ada pada buah jeruk,
paling masam rasanya dibanding
buah belimbing dan pepaya. Vitamin
yang lain. Hal ini menunjukkan
C adalah vitamin yang penting dalam
bahwa vitamin C masih toleran pada
diet manusia. Vitamin ini banyak
suhu penyeduhan 1000 C. Warna
ditemukan dalam jaringan tanaman.
merah yang pekat dan rasa yag
Daun-daunan
hijau
masam di dalam hasil seduhan teh
dalam
rosella semakin menguatkan bahwa
vitamin
C
mengandung
antioksidan
enzim.
vitamin
(Anonim,
yang
vitamin
C
namun
penyeduhan
ternyata
1000
pada
jumlah yang sama dengan yang
suhu
C
dikandung dalam khlorofil. Vitamin
menghasilakan seduhan yang tinggi
C juga dikenal sebagai antioksidan
kandungan antioksidannya.
non enzimatis (Hery Winarti, 2008)
Pendapat ini diperkuat oleh Sofia
(2006)
yang
menyatakan bahwa
10
KESIMPULAN
1. Suhu penyeduhan berpengaruh
nyata
terhadap
aktivitas
antioksidan pada hasil seduhan
teh rosella.
2. Besar aktivitas antioksidan pada
hasil seduhan teh rosella berturutturut adalah 25,137%, 15,716%
dan
12,890%
masing-masing
untuk suhu penyeduhan 1000 C,
900 C dan 800 C.
3. Untuk mendapat manfaat yang
optimal dari teh rosella maka air
panas
yang
Gaspersz,
V.
1994.
Metode
Perancangan Percobaan. CV. Armico
Bandung.
digunakan
untuk
menyeduh bersuhu 100ᴼC.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2006. Hibiscus sabdariffa
L. http://www.floridata.com.
Anonim, 2006. Hibiscus sabdariffa
L. http://www.hort.purdue.edu.
Anonim,
2006.
Teh
rosela.
CV.Sawdah.
http://www.indonetwork.co.id.
Anonim,
2009.
http://www.kaskus.us/showthreod.ph
?p=1240565#post124056959.
Foyer, C.1993. Ascorbic Acid dalam
: Antioxidants in Higher Plants.
R.G.Alscher daan J.L. Hess (Eds).
Boca Raton : CRC Press.
Hery Winarsi, 2008. Antioksidan
Alami dan Radikal Bebas : Potensi
dan Aplikasinya Dalam Kesehatan.
Kanisius.
ackman, R.L., Yada, R.L., Tung,
M.A., and Speers, R.A. 1987.
Anthocyanins as Food Colorant- A
Review.
Journal
of
Food
Biochemistry., 11:201-247.
Kim, O.S. 2005. Radical scavenging
capacity and antioxidant activity of
the E vitamer fraction in rice bran. J.
Food Sci. 70(3): 208-213.
Maryani, H. dan L. Kristiana, 2005.
Khasiat dan Manfaat Rosela.
AgroMedia Pustaka, Jakarta.
Mardiah, Arifah R., Reki W.A., dan
Sawarni., 2005. Budidaya dan
Penggolahan Rosela Si Merah
Segudang Manfaat. PT AgroMedia
Pustaka, Jakarta.
Raharjo, M , 2005. Tanaman
Berkhasiat Antioksidan. Penebar
Suradaya. Jakarta.
Slamet , S., B. Haryono, dan Suhardi.
1989. Analisa Bahan Makanan dan
Pertanian. Liberty. Yogyakarta.
Sunarni,T.,
(2005).
Aktivitas
Antioksidan Penangkap Radikal
Bebas Beberapa kecambah Dari Biji
Tanaman Familia Papilionaceae,
Jurnal Farmasi Indonesia 2 (2),
2001, 53-61.
11
Su, Y-L, J-Z. Xu, C.H. Ng, L.K.K.
Leung, Y. Huang, and Z-Y. Chen.
2004. Antioxidant activity of tea
theaflavins and methylated catechin
in canola oil. JAOCS 31(3): 269274.
Sofia, D. Antioksidan dan Radikal
bebas, situs Web Kimia Indonesia
(online), (http: org, diaksess 28
November 2006.
Tahir, I., Wijaya, K., Widianingsih,
D., (2003). Terapan Analisis Hansch
Untuk
Aktivitas
Antioksidan
senyawa Turunan Flavon/Flavonol.
Seminar
on
ChemometricsChemistry Dept Gadjah Mada
University,
Winarno, F.G. 1995. Kimia Pangan
dan Gizi. Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta
12
Download