EVALUASI SUHU PENYEDUHAN TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEH ROSELLA (Hibiscus Sabdariffa) (Evaluation Of Antioxidant Activity In Rosella Tea (Hibiscus Sabdariffa) On The Various Brewing Temperature) Rahayu Dyah Astuti Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian (INTAN) Yogyakarta Jl. Magelang Km 5,6 Yogyakarta Email : [email protected]/HP:08122720730 ABSTRACT Utilization of rosella trees lately begun to shift, at first rosella trees used as a fiber but now the using of rosella shifts towards health product, such as rosella tea. In the brewing of tea using hot water, it is fearedthat it will damage the antioxidant content. The aims of the research was to evaluate the effect of temperature of the water used in brewing tea on the antioksidant activity.Rosella tea bought in KP4 UGM, weighed in containers weighing 3 g were 9 packs, and then divided into three treatment groups each with 3 replications. The first group was brewed with hot water of 100 oC, the second group was brewed with hot water of 90 oC and the third group was brewed with hot water of 80 oC. The volume of hot water used in the brewing of 200 cc with less long brewing 5 minutes for all treatments, then filtered. The Analysis of antioxidant activity uses spectrometer method.It has been found,that the temperatures of the water used for brewing significantly affect on antioxidant activity.The Levels of antioxidant activity in rosella tea are 25.13%, 15.71% and 12.89% for brewing water temperature 100 oC, 90 oC and 80 oC, respectively. Keywords: rosella tea, brewing temperature, antioxidants. ABSTRAK Pemanfaatan pohon rosella akhir-akhir ini mulai bergeser, semula dimanfaatkan seratnya namun sekarang pemanfaatan rosella bergeser ke arah kesehatan, antara lain sebagai teh rosella. Dalam penyeduhan digunakan suhu air yang tinggi, hal ini dikhawatirkan akan dapat merusak kandungan antioksidannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh suhu penyeduhan terhadap aktivitas antioksidan pada seduhan teh kelopak bunga rosella.Teh rosella yang dibeli di KP4 UGM ditimbang dalam kemasan seberat 3 g sebanyak 9 kemasan, kemudian dibagi ke dalam 3 kelompok perlakuan masing-masing dengan 3 ulangan. Kelompok I dilakukan 1 penyeduhan dengan air panas bersuhu 100 oC, Kelompok II penyeduhan dengan air panas bersuhu 90 oC dan kelompok III penyeduhan dengan air panas bersuhu 80oC. Volume air panas yang digunakan dalam penyeduhan sebesar 200 cc dengan lama penyeduhan 5 menit untuk semua perlakuan. Dilakukan penyaringan sebelum dianalisis. Analisis antioksidan menggunakan metode spektrometer.Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu air yang digunakan untuk penyeduhan berpengaruh nyata terhadap aktivitas antioksidan hasil seduhan teh rosella. Besar aktivitas antioksidan pada seduhan teh rosela berturut-turut adalah 25,13%, 15,71% dan 12,89% masingmsing untuk suhu air penyeduhan 100 oC, 90 oC dan 80oC. Kata kunci : teh rosella, suhu air seduh, antioksidan. yang lain yaitu Hibiscus sabdariffa PENDAHULUAN Rosella adalah tumbuhan var. sabdriffa lebih pendek, varietas yang berasal dari India dan memiliki ini mempunyai kelopak bunga yang nama latin Hibiscus sabdariffa L. berwarna merah cerah dan dapat Tanaman dimakan, batangnya berserat serat rosella sabdariffa L.) (Hibiscus termasuk famili namun kurang kuat (Anonim, 2006). malvaceae dan terdapat dua tipe Rosella merupakan utama, yaitu Hibiscus sabdariffa var. tanaman yang indah dan menarik, altassima dan Hibiscus sabdariffa namanya terkenal hampir di seluruh var. sabdriffa. Hibiscus sabdariffa penjuru dunia. Memang tidak banyak var. altassima lebih mempunyai nilai yang mengetahui kalau pohon rosella ekonomi bukan kedua, dibandingkan karena menghasilkan varietas ditanam serat. Serat saja seratnya yang bisa untuk diambil manfaat namun dari akar, ini batang, serat, daun dan kelopak merupakan bahan baku pembuatan bunga dan biji tali dan pengganti rami untuk karung bermanfaat. Bagian rosellla yang goni. Namun beberapa tahun terakhir dapat dijadikan bahan pangan dan ini karung yang terbuat dari serat selama ini dipercaya rosella telah tergusur oleh adanya dalam karung yang terbuat dari bahan kelopak bunga atau buahnya yang plastik (Anonim, 2006). Tipe rosella disebut kaliks. Kaliks ini dikeringkan kesehatan semua dapat bermanfaat adalah bagian 2 dan diseduh sebagai teh, digunakan flavonols dan pigmen antosianin. dalam campuran juice, juga dipakai Pigmen dalam sebagai membentuk warna ungu kemerahan dan menarik di kelopak bunga maupun pengharum. Daun rosella yang asam teh hasil seduhan rosella. Antosianin bisa dipakai sebagai pemberi rasa berfungsi sebagai antioksidan yang asam pada makanan seperti soup diyakini dapat tomyam dan soup ikan. penyakit degeneratif. campuran pewarna kue merah alami antosianin ini yang menyembuhkan Antosianin Di Indonesia pemanfaatan pada rosella berada dalam bentuk rosella di bidang kesehatan memang glukosida yang terdiri dari cyanidin- belum begitu populer, namun akhir- 3-sambubioside, delphinidin-3- akhir ini minuman berbahan dasar glucose, delphinidin-3- rosella mulai banyak dikenal sebagai sambubioside. minuman kesehatan. Kelopak bunga flavonols terdiri dari gossypetin, rosella merah yang rasanya masam hibiscetine, biasa dibuat teh, sirup maupun juice. Antosianin merupakan pigmen yang Sebagai mampu memberikan warna biru, obat tradisional secara dan Sementara dan quercetia. empiris rosella bersifat astrigen atau ungu, penyejuk bisa Antosianin banyak terdapat pada digunakan sebagai obat batuk, diare beras merah, beras, hitam, selada dan berak berdarah. ungu, berry, wortel, ubi jalar dan dan Rosella antiseptik, sangat potensial cabe lembayung itu, merah. dan Pigmen merah. antosianin untuk dikembangkan sebagai bahan berbeda antara yang satu dengan baku makanan dan minuman karena yang lainnya dalam jumlah dan nilai nutrisi yang terkandung dalam kedudukan yang terikat dari gugus- buah rosella. Kandungan penting gugus yang terdapat pada kelopak bunga metoksil pada cincin A, B dan C rosella adalah pigmen antosianin (Jackman,et.al.,1987). yang membentuk flavonoid yang berperan sebagai Flavonoid rosella antioksidan. terdiri dari hidroksil, glikosil Antosianin atau tergolong pigmen yang disebut flavonoid yang dapat larut dalam air. Struktur 3 molekul antosianin mengandung besi yang cukup tinggi. Kandungan kation flavilium yang mempunyai zat besi pada kelopak segar rosella kerangka atom karbon C6-C3-C6 dapat mencapai 8,98 mg/100 g, sehingga pigmen dianggap sedangkan pada daun rosella sebesar sebagai flavonoid. Flavonoid 5,4 mg/ 100 g. Selain itu, kelopak mengandung cincin benzene yang rosella mengandung 1,12% protein, dihubungkan oleh tiga atom C. 12% serat kasar, 21,89 mg/ 100 g Ketiga atom C tersebut dirapatkan sodium, vitamin C dan vitamin A. oleh suatu atom oksigen sehingga Satu hal yang unik dari rosella adalah membentuk rasa masam pada kelopak rosella cincin ini diantara dua cincin benzene (Winarno, 1995). Zat lain yang tak kalah yang menyegarkan, karena memiliki dua komponen senyawa asam yang penting terkandung dalam rosella dominan yaitu asam sitrat dan asam adalah kalsium, niasin, riboflavin dan malat (Anonim, 2006) Gambar 1. Teh rosella produksi KP4 UGM. Di India barat dan tempat- perasa dalam membuat anggur tempat tropis lainnya, kelopak segar rosella, jeli, sirup, gelatin, minuman rosella digunakan untuk pewarna dan segar, pudding dan cake. Kelopak 4 bunga rosella yang berwarna cantik warna merah yang lebih menarik dapat ditambahkan pada salat untuk dibandingkan teh yang terbuat dari mempercantik warnanya. Kelopak daunnya.(Mardiah dkk., 2009). bunga rosella juga dapat dimasak Antioksidan adalah molekul sebagai pengganti kubis (Maryani yang berkemampuan memperlambat dan Kristiana, 2005). Kelopak kering ataupun mencegah oksidasi molekul bisa dimanfaatkan untuk membuat lain. teh, jeli, selai, es krim, serbat, senyawa penting dalam menjaga mentega, pai, tart dan makanan kesehatan tubuh karena berfungsi pencuci Pada sebagai penangkap radikal bebas pembuatan jelli rosella tidak perlu yang banyak terbentuk dalam tubuh ditambahkan (Raharjo, 2005). memperbaiki tekstur, karena kelopak antioksidan yang sudah mengandung pektin 3.19%. menyebabkan stres oksidatif dan Bahkan rosella merusak sel-sel tubuh. Karena itulah direkomendasikan sebagai sumber efek pengobatan rosella ini terhadap pektin untuk industri pengawetan berbagai buah (Anonim, 2006). merupakan efek dari antioksidannya mulut lainnya. pektin di Pakistan, untuk Teh rosella merupakan salah Antioksidan penyakit merupakan Kandungan rendah dapat sebenarnya (Anonim, 2009). satu jenis teh merah yang paling Antioksidan adalah senyawa populer dan disukai konsumen. Teh yang mempunyai struktur molekul rosella nama yang dapat memberikan elektronnya beragam, seperti hibiscus tea, teh dengan cuma-cuma kepada molekul mekkah, teh yaman, karkade (Arab), radikal bebas tanpa terganggu sama dan kezeru (Jepang). Teh rosella sekali dan dapat memutus reaksi dapat dibuat dari kelopak bunga dan berantai dari radikal bebas. Pada daunnya, tetapi umumnya dibuat dari umumnya antiokasidan mengandung kelopak bunga untuk mendapatkan struktur inti sama yang mengandung khasiatnya yang optimal. Teh dari 10 cincin benzene tidak jenuh disertai kelopak lebih gugusan hidroksi atau gugus amino. dan Aktivitas antioksidan terdiri dari dikenal bunga memberikan dengan rosella sensasi aroma 5 beberapa mekanisme diantaranya yang larut dalam air atau aqueous mencegah reaksi berantai, mencegah antioxidant pembentukan peroksida, mencegah 2008).Vitamin C adalah vitamin pengambilan hidrogen, yang penting dalam diet manusia. mereduksi, dan menangkap radikal Vitamin ini banyak ditemukan dalam (Su et al., 2004; Kim, 2005). jaringan tanaman. Daun-daunan yang atom ( Hery Winarsi, Salah satu uji untuk hijau mengandung vitamin C dalam menentukan aktivitas antioksidan jumlah yang sama dengan yang penangkap radikal adalah metode dikandung dalam khlorofil. Vitamin DPPH (1,1 Diphenyl-2- C terdapat dalam jumlah besar pada picrylhidrazyl). Metode DPPH berbagai tanaman, namun fungsinya memberikan informasi reaktivitas bagi tanaman relatif kecil. Asam senyawa yang diuji dengan suatu askorbat radikal stabil. DPPH memberikan berbagai proses fisiologis tanaman, serapan kuat pada panjang termasuk pertumbuhan, diferensiasi gelombang 517 nm dengan warna dan metabolismenya (Foyer, 1993) violet gelap. Penangkap radikal memiliki peran dalam Pemanfaatan pohon rosella bebas menyebabkan elektron atau rami akhir-akhir ini mulai menjadi berpasangan yang kemudian bergeser, menyebabkan penghilangan warna dimanfaatkan seratnya sebagai bahan yang sebanding dengan jumlah karung goni namun beberapa tahun elektron yang diambil (Sunarni, terakhir 2005). bergeser ke arah kesehatan. Salah Antioksidan tidak hanya semula pohon rosella pemanfaatan cenderung satu produk yang populer adalah teh digunakan dalam industri farmasi, kelopak tetapi juga digunakan secara luas menyeduh teh kelopak bunga rosella dalam industri makanan, industri ini diperlukan air panas bersuhu petroleum, tinggi. industri karet dan sebagainya (Tahir dkk, 2003). Vitamin askorbat C merupakan atau bunga Oleh sebab rosella.Untuk itu perlu dievaluasi efek suhu penyeduhan L-asam terhadap aktivitas antioksidan pada antioksidan seduhan teh kelopak bunga rosella. 6 Hasil penelitian ini diharapkan dapat antioksidan digunakan memberi spektrometer sedang informasi masyarakat penikmat kepada teh rosella agar dapat menggunakan suhu yang alat preparasi diperlukan beberapa alat gelas. Metodologi Penelitian tepat dalam menyeduh teh rosella Teh rosella yang dibeli di supaya memperoleh manfaat yang KP4 optimum kemasan seberat 3 g sebanyak 9 dari mengkonsumsi teh rosella. UGM, (sembilan) ditimbang kemasan, dalam kemudian dibagi ke dalam 3 (tiga) kelompok METODE PENELITIAN perlakuan masing-masing dengan 3 Bahan Penelitian (tiga) kali ulangan. Kelompok I, akan Bahan yang diperlukan dalam penelitian adalah rosella panas bersuhu 100ᴼ C, kelompok II komersial yang telah beredar di dilakukan penyeduhan dengan air pasaran, air panas untuk menyeduh panas bersuhu 90ᴼ C dan kelompok dan untuk III dilakukan penyeduhan dengan air analisis. Teh rosella dibeli di KP4 panas bersuhu 80ᴼ C. Jumlah air Universitas Gadjah Mada, dipilih yang digunakan dalam penyeduhan yang belum adalah sama, yaitu 200 CC demikian kimia juga waktu yang digunakan dalam untuk analisis aktivitas antioksidan penyeduhan juga sama, yaitu 5 meliputi larutan standar DPPH dan menit. bahan-bahan masih kadaluwarsa. baik teh dilakukan penyeduhan dengan air kimia atau Bahan-bahan metanol. Setelah penyeduhan selesai, dilakukan penyaringan teh rosella Alat Penelitian Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi alat-alat kemudian dilakukan analisis aktivitas antioksidan. untuk menyeduh teh rosella, berupa cangkir atau gelas transparan yang Cara Analisis Aktivitas Antioksidan bertutup, alat penyaring teh dan Analisis termometer untuk mengukur suhu air menggunakan metode spektrometer penyeduh. Untuk analisis aktivitas (Slamet Sudarmadji, et al., 1989). aktivitas antioksidan 7 Cara analisis aktivitas antioksidan ruang adalah sebagai berikut : sampel Dilakukan sebanyak gr, larutan metanol sampai volume 5 ml, dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian divorteks. Dibuat larutan kemudian ditambahkan 10 ml larutan blangko 1 ml DPPH ditambah metanol dan diforteks. Diambil 1 ml dengan larutan filtrat jenuh hasil forteks di atas Dilakukan pengukuran penyerapan kemudian ditambahkan 1 ml larutan sinar DPPH panjang lebih 200 kurang 1 mikromolar, gelap 4 selama 30 menit. pengenceran ml dengan dengan metanol. spetrometer gelombang 517 pada nm. disentrifugasi dan diinkubasi dalam HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis aktivitas antioksidan seduhan teh rosella beserta analisis ragamnya disajikan pada Tabel 1 dan Tabel 2 di bawah ini. Tabel 1. Hasil Analisis Aktivitas Antoksidan Seduhan Teh Rosella Pada Berbagai Suhu Penyeduhan (%). No. 100 ᴼ C 90ᴼC 80 ᴼ C 1 25,149 15,868 12,874 2 25,449 15,269 13,174 3 24,814 16,012 12,622 Tabel 2. Analisis Ragam Aktivitas Antioksidan Seduhan Teh Rosella Pada Berbagai Suhu Penyeduhan. Sumber DB JK KT F Keragaman Hitung Tabel 2 246,7406 123,3703 1.113,4503 10,925 % 6 0,6652 0,1108 5,141 % Total 8 247,7058 8 Hasil analisis ragam aktivitas antioksidan seduhan teh semakin rosella tinggi. Antosianin merupakan pigmen yang mampu ternyata bahwa suhu penyeduhan memberikan 1000C memberikan hasil tertinggi lembayung yaitu 25,137%. Aktivitas antioksidan antosianin berbeda antara yang satu yang tinggi ini mungkin karena pada dengan yang lainnya dalam jumlah suhu penyeduhan 0 warna dan biru, merah. ungu, Pigmen 100 C dan kedudukan yang terikat dari menghasilkan ekstraksi antosianin gugus-gugus hidroksil, glikosil atau pada teh rosella paling tinggi. Hal ini metoksil pada cincin A, B dan C terbukti dari warna teh hasil seduhan (Jackman, et.al, yang merah pekat dibanding yang antosianin tersusun lain. (molekul gula) atau sebuah aglikon Dalam Anonim (2009) dinyatakan bahwa semakin pekat (tanpa warna merah, rasanya akan semakin antosianidin. asam dan kandungan gula) 1987). Pigmen dari yang glikon berupa antosianin 30 a 25 % 20 b 15 c 10 5 0 100 90 Suhu Penyeduhan (ᴼC) 80 Gambar 2. Aktivitas Antioksidan Seduhan Teh Rosella Pada Berbagai Suhu Penyeduhan. 9 Antosianin tergolong pigmen antioksidan yang disebut flavonoid yang dapat antioksidan larut dalam air yang berperan sebagai Antioksidan enzim meliputi antioksidan. Flavonoid rosella terdiri superoksida dismutase (SOD), dari katalase dan glutation peroksidase flavonols dan pigmen terbagi enzim menjadi dan antosianin. Pigmen antosianin ini (GSH.Prx). yang lebih populer sebagai antioksidan membentuk warna ungu Antioksidan vitamin. kemerahan menarik di kelopak bunga dibandingkan maupun teh hasil seduhan rosella. vitamin mencakup alfa tokoferol Selain antosianin sebagai antioksidan (vitamin E), beta karoten dan asam ternyata di dalam seduhan teh rosella askorbat (vitamin C) yang banyak juga di dapatkan komponen lain yang didapatkan dari tanaman dan hewan. juga sebagai Antioksidan yaitu Selama ini diketahui bahwa 2006). vitamin C adalah vitamin yang Kandungan vitamin C dalam 100 gr sangat tidak stabil terhadap suhu teh kelopak bunga rosella lebih tinggi, kurang 200 mg, kandungan ini lebih penelitian ini suhu penyeduhan 1000 tinggi jika dibanding kandungan C memberikan hasil seduhan yang viamin C yang ada pada buah jeruk, paling masam rasanya dibanding buah belimbing dan pepaya. Vitamin yang lain. Hal ini menunjukkan C adalah vitamin yang penting dalam bahwa vitamin C masih toleran pada diet manusia. Vitamin ini banyak suhu penyeduhan 1000 C. Warna ditemukan dalam jaringan tanaman. merah yang pekat dan rasa yag Daun-daunan hijau masam di dalam hasil seduhan teh dalam rosella semakin menguatkan bahwa vitamin C mengandung antioksidan enzim. vitamin (Anonim, yang vitamin C namun penyeduhan ternyata 1000 pada jumlah yang sama dengan yang suhu C dikandung dalam khlorofil. Vitamin menghasilakan seduhan yang tinggi C juga dikenal sebagai antioksidan kandungan antioksidannya. non enzimatis (Hery Winarti, 2008) Pendapat ini diperkuat oleh Sofia (2006) yang menyatakan bahwa 10 KESIMPULAN 1. Suhu penyeduhan berpengaruh nyata terhadap aktivitas antioksidan pada hasil seduhan teh rosella. 2. Besar aktivitas antioksidan pada hasil seduhan teh rosella berturutturut adalah 25,137%, 15,716% dan 12,890% masing-masing untuk suhu penyeduhan 1000 C, 900 C dan 800 C. 3. Untuk mendapat manfaat yang optimal dari teh rosella maka air panas yang Gaspersz, V. 1994. Metode Perancangan Percobaan. CV. Armico Bandung. digunakan untuk menyeduh bersuhu 100ᴼC. DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2006. Hibiscus sabdariffa L. http://www.floridata.com. Anonim, 2006. Hibiscus sabdariffa L. http://www.hort.purdue.edu. Anonim, 2006. Teh rosela. CV.Sawdah. http://www.indonetwork.co.id. Anonim, 2009. http://www.kaskus.us/showthreod.ph ?p=1240565#post124056959. Foyer, C.1993. Ascorbic Acid dalam : Antioxidants in Higher Plants. R.G.Alscher daan J.L. Hess (Eds). Boca Raton : CRC Press. Hery Winarsi, 2008. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas : Potensi dan Aplikasinya Dalam Kesehatan. Kanisius. ackman, R.L., Yada, R.L., Tung, M.A., and Speers, R.A. 1987. Anthocyanins as Food Colorant- A Review. Journal of Food Biochemistry., 11:201-247. Kim, O.S. 2005. Radical scavenging capacity and antioxidant activity of the E vitamer fraction in rice bran. J. Food Sci. 70(3): 208-213. Maryani, H. dan L. Kristiana, 2005. Khasiat dan Manfaat Rosela. AgroMedia Pustaka, Jakarta. Mardiah, Arifah R., Reki W.A., dan Sawarni., 2005. Budidaya dan Penggolahan Rosela Si Merah Segudang Manfaat. PT AgroMedia Pustaka, Jakarta. Raharjo, M , 2005. Tanaman Berkhasiat Antioksidan. Penebar Suradaya. Jakarta. Slamet , S., B. Haryono, dan Suhardi. 1989. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta. Sunarni,T., (2005). Aktivitas Antioksidan Penangkap Radikal Bebas Beberapa kecambah Dari Biji Tanaman Familia Papilionaceae, Jurnal Farmasi Indonesia 2 (2), 2001, 53-61. 11 Su, Y-L, J-Z. Xu, C.H. Ng, L.K.K. Leung, Y. Huang, and Z-Y. Chen. 2004. Antioxidant activity of tea theaflavins and methylated catechin in canola oil. JAOCS 31(3): 269274. Sofia, D. Antioksidan dan Radikal bebas, situs Web Kimia Indonesia (online), (http: org, diaksess 28 November 2006. Tahir, I., Wijaya, K., Widianingsih, D., (2003). Terapan Analisis Hansch Untuk Aktivitas Antioksidan senyawa Turunan Flavon/Flavonol. Seminar on ChemometricsChemistry Dept Gadjah Mada University, Winarno, F.G. 1995. Kimia Pangan dan Gizi. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 12