MODUL PERKULIAHAN XIV PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK GEREJA DIANTARA PLURALITAS Fakultas Program Studi MKCU PSIKOLOGI Tatap Muka 15 Kode MK Disusun Oleh 90038 Drs. Sugeng Baskoro, M.M Abstract Kompetensi Man was created with the number. Therefore, man should be addressing the number it rationally in order to become an adult. This lecture discusses a number of community and see it as the teachings of the Church. Mahasiswa memiliki pendalaman yang memadai untuk melihat dan menjelaskan kenyataan yang plural dan perjuangan untuk saling menghargai. Mahasiswa bisa memberikan aksi nyata untuk gerakan perdamaian masyarakat yang plural. Materi BAB XIII GEREJA KATOLIK UNTUK PERDAMAIAN DUNIA YANG PLURAL 13.1. Pengantar Sebagai bahan pengayaan, kali ini kita akan melihat bagaimana Gereja Katolik bisa menjadi kunci vital penjaga pluralitas keberagamaan. Saya hanya akan memberikan komentarkomentar singkat atas beberapa berita yang menggambarkan betapa Gereja Katolik dengan tokoh-tokohnya bisa sangat konsen terhadap perjuangan kemanusiaan. Kemanusiaan merupakan puncak perjuangan hidup bersama yang bisa diangkat dalam kerja sama yang lebih nyata. Di antara beberapa berita tersebut, saya tertarik dengan tema-tema persaudaraan yang dibangun. Di antaranya adalah Lantunan Ayat Alquran di Vatikan, Kunjungan Paus ke Palestina, Kesan Syikh Al Azhar Tentang Paus Yohanes Paulus II, dan Ibu Teressa Bagi Semua Agama. Sebenarnya, ada beberapa berita lagi yang bisa diangkat, namun saya membatasinya agar mahasiswa bisa mencari sendiri tema-tema serupa. Di antaranya, tokoh-tokoh Muhammadiyah yang datang diundang ke Vatican untuk dialog antar agama, hubungan baik Gusdur dan Romo Mangun, Tahlilan di Seminari, dll. Semoga saja, peristiwa-peristiwa itu sungguh menjadi seruan perdamaian untuk dunia. Menjadi catatan awal adalah bahwa sepertinya kita disibukkan dengan para penganut agama Islam. Ya, konsen kita sementara memang dengan dunia Islam. Meskipun 13.2. Berita dan Komentar 13.2.1.Lantunan Alquran di Vatikan a. Berita Liputan6.com, Vatikan - Untuk pertama kalinya dalam sejarah, lantunan ayat Alquran dan doa dari kaum muslim akan dibacakan di tempat suci umat Katolik, Vatikan. Umat Islam, Kristen, dan Yahudi akan berkumpul untuk berdoa bersama di Vatikan pada Minggu 8 Juni 2014 besok. Hal ini dalam rangka upaya Paus Fransiskus mendamaikan Israel dan Palestina. Dalam lawatannya ke Timur Tengah pekan lalu, Paus mengundang Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas dan Presiden Israel Shimon Peres untuk berkumpul di Vatikan. Seperti dimuat Al-Arabiya, Sabtu (7/6/2014), pihak Vatikan menyebut pertemuan antara Paus, Abbas, dan Peres sebagai suatu "jeda politik". Artinya, tak ada unsur politik selain untuk mendamaikan Israel dan Palestina. 2013 2 Pendidikan Agama Katolik Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dalam rilis yang diterima Times of Israel dari juru bicara Presiden Peres, pada acara nanti, akan dibacakan doa dan lantunan ayat dari 3 kitab, yakni kitab Alquran, Injil, dan Taurat. Acara ini juga menghadirkan sejumlah orang dari ketiga agama tersebut. Umat Islam, Kristen, dan Yahudi bakal duduk bersama di Vatikan. Ini merupakan yang kali pertama, kebersamaan antar-agama terjadi di Vatikan. Pertemuan tokoh antar-agama yang juga dihadiri Presiden Giorgio Napolitano dan Menteri Luar Negeri Federica Mogherini ini akan disiarkan langsung oleh Vatikan ke seluruh penjuru dunia. Meski acara yang diusung Paus yang bertujuan untuk menciptakan kerukunan antar umat beragama, namun pimpinan umat Katolik di Palestina mengaku pesimistis perdamaian segera terjalin. "Menurutku, tak seorang pun yang berpikir bahwa damai bisa begitu saja terjadi," ujarnya. (Sss) b. Komentar Semoga peristiwa ini bisa menghapus ketegangan ketiga agama yang selama ini terjadi. Duduk bersama tiga agama merupakan sebuah peristiwa yang selain menarik juga diharapkan bisa menyampaikan pesan-pesan injil yang sesungguhnya. Yesus melampaui agama. Kemuridan Yesus adalah kemuridan yang menarik karena bagiNya, injil yang disampaikan adalah injil cinta kasih. Adalah sangat aneh, manakala kedua agama (khususnya Islam dan Yahudi yang sedang berselisih) yang menyembah Allah yang satu dan sama, punya nabi yang sama, tapi selalu berselisih yang sama di tanah yang konon tanah suci bagi ketiga agama besar dunia. Usaha ini menunjukkan bahwa perdamaian itu sesungguhnya masih mungkin terjadi. Kalaupun kemudian perdamaian tak kunjung terjadi, sesungguhnya bukan pada faktor agama, melainkan pada politisasi agama. 13.2.2. Paus Fransiscus Mengunjungi Palestina a. Berita KETIKA kemarin, Minggu, 25 Mei 2014, Paus Fransiskus mengunjungi Bethlehem, ada pesan khusus yang muncul dari kota di Tepi Barat yang kini masuk wilayah Palestina, itu. Meski Paus kelahiran Argentina itu menegaskan bahwa kunjungannya ke Tanah Suci adalah untuk berziarah dan semata-mata urusan agama, kunjungannya ke Bethlehem lebih dahulu—bertemu pemimpin Palestina Mahmoud Abbas, setelah dari Amman, Jordania—dan tidak lebih dulu ke Tel Aviv, Israel, telah menegaskan sikap Vatikan terhadap konflik IsraelPalestina yang sudah melampaui abad itu. Kunjungan itu juga menegaskan sikap Vatikan terhadap status Palestina, yang hingga kini belum diakui oleh Israel sebagai negara merdeka dan berdaulat penuh. 2013 3 Pendidikan Agama Katolik Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Setelah dari Bethlehem, barulah Fransiskus ke Tel Aviv lalu ke Jerusalem. Yang menarik, dari Bethlehem ke Tel Aviv, pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia itu tidak melalui jalan darat, tetapi naik helikopter. Padahal, Bethlehem dan Tel Aviv, yang hanya berjarak 59 kilometer, dihubungkan jalan bebas hambatan yang begitu mulus. Akan tetapi, Paus memilih menggunakan helikopter, terbang dari Bethlehem ke Bandara Ben Gurion di Tel Aviv, untuk mengawali kunjungan resmi ke Israel. Cara itu diambil karena ia tidak mau melintasi perbatasan antara Israel dan Palestina yang belum diakui secara internasional. Inilah sikap kehati-hatian yang sekaligus memberikan pesan jelas bahwa Vatikan juga belum mengakui perbatasan antara Israel dan Palestina yang ditentukan secara sepihak oleh Israel, bahkan ditegaskan dengan membangun tembok. Jelaslah kiranya, tidak mungkin kunjungan Paus Fransiskus ini ”hanyalah” kunjungan keagamaan dan bersih dari dimensi politik. Karena konsep politik menurut Vatikan adalah memperjuangkan terwujudnya kesejahteraan bersama. Dalam konteks kali ini, tentu kesejahteraan antara Israel dan Palestina. Kesejahteraan baru bisa terwujud kalau tercipta perdamaian antara Israel dan Palestina. Mewujudkan perdamaian di Tanah Palestina hingga kini tetap merupakan persoalan besar yang belum bisa dipecahkan. Bahkan perundingan proses perdamaian saat ini kandas lagi. Paus Fransiskus bukanlah Paus pertama yang mengunjungi Tanah Palestina sejak konflik antara Israel dan Palestina pecah. Pada tahun 1964, Paus Paulus VI selama 12 jam mengunjungi Tanah Palestina, antara lain ke Nazareth. Ketika itu belum ada hubungan diplomatik antara Vatikan dan Israel sehingga Paus Paulus VI sama sekali tidak mengucapkan kata ”Israel”. Pada tahun 2000, Paus Johannes Paulus II mengunjungi Tanah Palestina. Ia lebih ”maju” dibandingkan dengan pendahulunya. Paus Johannes Paulus II mengunjungi tempat suci tiga agama Abrahamik. Ia juga bertemu dengan para pemimpin politik dan agama, baik Israel maupun Palestina. Bahkan di Bethlehem, ia bertemu dengan Yasser Arafat. Paus Benediktus XVI pun pernah mengunjungi Tanah Suci. Dibandingkan dengan kunjungan tiga Paus sebelumnya, kunjungan Paus Fransiskus sekarang ini sangatlah berbeda. Sikap Paus Fransiskus sangat tegas—dengan terbang dari Amman ke Bethlehem tidak ke Tel Aviv—menunjukkan dukungan yang kuat terhadap kedaulatan negara Palestina. Dalam dunia diplomatik, gerak-gerik, sikap, langkah, dan tindakan lebih penting ketimbang kata-kata. Inilah kiranya misi Paus Fransiskus yang dibawa dari Vatikan ke Tanah Palestina. Bethlehem, dari dulu hingga kini, tetap menjadi simbol lahirnya babak baru. b. Komentar 2013 4 Pendidikan Agama Katolik Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Tak ada cara menuju keberhasilan, kecuali kita memulainya. Demikianlah Paus Fransiscus yang berlatar belakang Amerika Latin bisa membuat sebuah gerakan yang membuat orang Katolik sendiri bahkan tercengang-cengang. Amerika Latin adalah lahirnya sebuah teologi pembebasan yang diangkat dari kenyataan dunia yang timpang, dunia yang penuh dengan ketidakadilan dan dosa-dosa sosial. Dalam konteks luas yang lebih mendesak, Paus mengerti betul agar agama tidak dipolitisasi dan direndahkan martabatnya semata pada urusan dunia. Oleh karena itulah, kunjungannya ke tanah Suci bisa memberikan pesan perdamaian bagi dunia, terutama bagi rakyat Palestina yang akhirnya menjadi korban. Dalam konteks keindonesiaan, sepertinya kesan bahwa konflik Palestina adalah konflik agama, sudah bisa dibantah dan dipatahkan dengan peristiwa ini. Konflik Israel Palestina adalah konflik politik. Dan dengan demikian, langkah-langkah politik harus dibuat bersama di ranah internasional untuk menyelesaikan konflik tersebut. 13.2.3. Syeikh Al-Azhar: Paulus II Wariskan Prinsip Dialog Antar Agama a. Berita KAIRO--MIOL: Syeikh Agung Al-Azhar Prof Dr. Mohamad Sayed Tantawi menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Sri Paus Johanes Paulus II seraya mengengenang bahwa pemimpin umat Katholik se-dunia itu "telah mewariskan prinsip-prinsip dasar dialog antar-agama." "Mendiang Sri Paus Paulus II telah meletakkan prinsip-prinsip dasar dialog antar-agama yang merupakan warisan pemikiran berharga bagi perdamaian umat manusia," kata Syeikh Al-Azhar, dalam pernyataannya setelah diumumkan Sri Paus Paulus Yohanes II telah berpulang pada Sabtu (2/4) malam (Minggu dini hari WIB). Pemimpin universitas Islam tertua di dunia, yang telah beberapa kali melakukan pertemuan dengan Sri Paulus II untuk upaya dialog-antar Islam-Kristen itu. Syekh memuji mendiang sebagai tokoh dunia yang ikhlas dan tabah memperjuangkan perdamaian antar-umat beragama. "Dunia membutuhkan keikhlasan dan kejujuran seorang pemimpin dalam memperjuangkan perdamaian dan kedamaian umat manusia, dan hal itu telah ditunjukkan oleh mendiang yang patut diwarisi," kata Syekh Al-Azhar. Al-Azhar dan Tahta Suci Vatikan secara fundamental telah menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) pada 1997 mengenai prinsip-prinsip dasar dialog antar Islam-Kristen. Prinsip-prinsip dialog Islam-Kristen yang ditandatangani Vatikan-Al-Azhar itu, antara lain menyebutkan bahwa dialog hendaknya masing-masing pihak secara ikhlas dan jujur 2013 5 Pendidikan Agama Katolik Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id menghormati pemikiran yang diajukan, namun sama sekali menghindari pemikiran yang menyerang nilai-nilai sakral yang dianut pihak lain. "Misi utama dialog adalah mengupayakan perdamaian dan kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat, di mana umat Kristiani-Muslim wajib hidup berdampingan secara damai kapan dan di mana pun mereka berada," demikian antara lain inti MOU yang ditandatangani Al-Azhar-Vatikan. Sebelumnya, Al-Azhar menyampaikan pujian dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kebranian Sri Paus, yang pada awal tahun 2000, secara terbuka menyampaikan permintaan maaf kepada umat Islam mengenai Perang Salib pada Abad Pertengahan. Perang Salib yang diserukan Paus Urban III (1042-1099) pada tahun 1095 untuk merebut Kota Suci Jerusalem dari kekuasaan Islam itu, oleh para sejarawan, dinilai sebagai puncak konflik umat Kristiani-Muslim, yang merembet hingga beberapa dekade berikutnya. Kurang lebih seabad berikutnya, muncul pahlawan legendaris Islam, Salahuddin Yusuf AlAyyubi (1137-1193), kembali merebut Kota Suci Jerusalem, dalam perang dahsyat selama tiga tahun (1189-1192), melawan Richard I dan Inggris dan Philip II dari Perancis, yang ketika itu secara bersama mengusai Jerusalem. "Sejarah kelam konflik Kristen-Muslim ini hendanya tidak terulang lagi di mana dan kapan pun. Dan hal itu dapat tercapai lewat dialog antarpemimpin agama yang terus-menerus dari generasi ke generasi, sebagaimana telah diletakkan prinsip-prinsipnya oleh almarhum Sri Paus John Paulus II," demikian Syeikh Al-Azhar. b. Komentar Setiap orang memang akan mati, tapi masih ada orang yang bisa mengabadikan diri melalui karya-karya besarnya. Yohanes Paulus kedua adalah tokoh yang sangat kharismatis yang senantiasa berjuang untuk perdamaian dunia. Saya sendiri sangat terkesan dengan peristiwa penembakan yang terjadi pada dirinya dan menariknya, beliau tidak sakit hati dan mendendam. Setelah sembuh, Paus kemudian mengunjungi penembaknya, Ahmed Ali Aqca. Peristiwa ini kemudian menjadi peristiwa persaudaraan yang menarik dunia. Demikian juga yang kemudian terjadi jauh di Mesir. Al Azhar, Kairo menjadi kiblat otoritas Islam yang sangat berpengaruh. Dengan demikian, kita berharap agar cara-cara dialog tersebut tidak menjadi sebuah retorika saja, tetapi sungguh menjadi kenyataan di tengah kehausan masyarakat akan perdamaian dan penghargaan pada kemajemukan. 13.2.4. Pemakaman Kenegaraan untuk Ibu Teresa a. Berita 2013 6 Pendidikan Agama Katolik Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Calcutta, Sabtu. Dari dunia yang serba gemerlap hingga daerah kumuh yang begitu gelap di seluruh dunia, mengalir ungkapan duka ke Calcutta, India. Mulai dari para pemimpin negara dan pemerintahan, para politisi, para pemimpin agama hingga kaum gelandangan yang tak punya tempat berteduh dan tidur, semuanya mengungkapkan kesedihannya begitu terbetik berita, Ibu Teresa (87), "Ibu kaum papa", "Ibu warga dunia", meninggal dunia. "Saya tak dapat bernapas lagi." Dengan kata-kata itu, Ibu Teresa yang oleh Paus Yohanes Paulus II disebut "wanita luar biasa di abad 20" itu, terjatuh ke tempat tidurnya. Dan, meninggal dunia, Jumat malam, pukul 21.30 waktu Calcutta (23.00 WIB). "Orang Kudus dari Kaum Gelandangan" itu meninggal dalam kesederhanaannya yang merupakan devosi, kesetiaan utamanya, di pusat biara Suster-suster Ordo Misionaris Cinta Kasih, Calcutta, India. Seluruh hidupnya dicurahkan untuk kaum papa dan mereka yang membutuhkan batuan di seluruh dunia. Karena itu, pemerintah India, Sabtu (6/9) tanpa ragu melanggar tradisi dan memutuskan untuk mengadakan pemakaman Ibu Teresa secara kenegaraan. Pemakaman kenegaraan biasanya hanya dilakukan bagi kepala negara dan perdana menteri. Perdana Menteri India, Inder Kumar Gujral dalam sidang kabinet istimewa, menyatakan hari perkabungan nasional dua hari pada Sabtu dan saat hari pemakanan, 13 September di pusat biara Suster-suster Ordo Misionaris Cinta Kasih, Calcutta. Juru bicara kantor perdana menteri menyatakan, para pejabat tinggi dari ketiga angkatan bersenjata akan ambil bagian upacara pemakaman. "Ini berarti ia (Ibu Teresa) adalah orang yang unik," komentar juru bicara itu ketika ditanya pemerintah berani melanggar tradisi dan protokol pemerintah. Rasa duka dan kehilangan atas meninggalnya Ibu Teresa juga dirasakan di Indonesia. Berkenaan dengan itu, akan diselenggarakan Misa Arwah di Gereja Katedral Jakarta, Senin (8/9), pukul 18.00 WIB dipimpin Uskup Agung Jakarta, Julius Kardinal Darmaatmadja SJ. Dunia berduka Ratu Elizabeth II dari Inggris begitu mendengar berita duka itu, segera melambungkan pujian pada Allah bagi Ibu Teresa, hanya beberapa jam setelah memberi penghormatan terakhir kepada Putri Diana. Ibu Teresa yang menolak kekayaan duniawi dan Putri Diana yang begitu gemerlap saling berketetapan hati membantu kaum papa dan tertindas. Paus Yohanes Paulus II menyatakan sangat terguncang dan sedih. Paus juga menyatakan sangat berterima kasih kepada Tuhan karena telah memberikan seorang manusia, seorang suster yang "teguh akan imannya" kepada dunia dan Gereja Katolik. "Sebuah contoh luar biasa dari misi kemurahan hati yang diam-diam ini, yang lahir dari perenungan akan Kristus, diberikan Ibu Teresa dari Calcutta. Ia kembali ke rumah Bapa kemarin," kata Paus. 2013 7 Pendidikan Agama Katolik Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id "Ibu Teresa menandai sejarah abad kita: dengan penuh keberanian ia membela kehidupan; ia melayani semua umat manusia dengan meninggikan martabat dan kehormatan mereka; dan membuat orang-orang yang sudah dikalahkan kehidupan, merasakan kelembutan hati Tuhan," lanjut Paus. Presiden AS Bill Clinton mengatakan, dunia kehilangan "salah satu kekuataan di abad ini". Para ulama dan ilmuwan Islam di negara bagian Jammu dan Kashmir, mengatakan kematian Ibu Terasa merupakan kehilangan besar bagi seluruh umat beragama. "Dengan meninggalnya Ibu Teresa, kita kehilangan seorang manusia yang begitu agung, panduan dan sumber inspirasi dunia saat ini," tutur Mohammad Maqbool Shah, seorang ilmuwan Islam di Kashmir. "Saya rasa tak ada yang dapat menggantikan Ibu Teresa, yang telah melakukan apa yang harus dilakukan semua umat beragama," kata Mufti Mohammad Bashir-Ud-Din, pemimpin umat Islam Jammu dan Kashmir. Sheikh Abdul Aziz, seorang sufi mengatakan, "Tuhan hanya mengirimkan sedikit orang seperti Ibu Teresa ke bumi ini. Ibu Teresa seorang Sufi agung. Ia tidak meninggal." "Ibu Teresa adalah simbol kemanusiaan dalam dunia kontemporer saat ini, dan dengan meninggalnya Ibu Teresa, saya merasa menjadi anak yatim saat ini," keluh Namaiayah Noor, bocah berusia 15 tahun. Di Sri Lanka, ratusan orang bergabung dengan para suster Ordo Misionaris Cinta Kasih, di "Shanti Niwas", Colombo bersama-sama mendoakan Ibu Teresa. "Kami di Sri Lanka, seperi orang-orang lain di berbagai belahan dunia, memiliki pengalaman dan diperkaya oleh karya yang telah dilakukan Ordo Misionaris Cinta Kasih yang dipimpinnya," kata Presiden Sri Lanka, Chandrika Bandara-naike Kumaratunga. \ Perdana Menteri Singapura, Goh Chok Tong mengaku sangat bersedih atas meninggalnya Ibu Teresa yang dianggapnya sebagai "simbol harapan bagi kaum papa, yang menderita dan sekarat." Bahkan, Perdana Menteri Selandia Baru, Jim Bolger menyebut Ibu Teresa sebagai "malaikat murah hati" yang sesungguhnya, "yang memberikan si-nar bimbingan bagi kita semua." "Cinta kasih dan cinta baktinya yang sudah ditunjukkan Ibu Teresa akan dikenang sepanjang masa," tegas Presiden Korsel, Kim Young-sam yang mengaku sangat berduka. Mantan Presiden AS, Ronald Reagan dan istrinya, Nancy, menyatakan sangat berduka dan menyebut tutup usianya Ibu Teresa sebagai "kehilangan monumental bagi semua orang dari berbagai agama." Sementara mantan Presiden George Bush menyatakan ia sangat kehilangan seorang "wanita sangat baik." Direktur Jenderal Unesco, Federico Mayor memuji Ibu Teresa karena "tanpa henti dan tanpa mengenal lelah berkarya bagi kaum papa." 2013 8 Pendidikan Agama Katolik Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Seorang Ibu Kedukaan tidak hanya menyelimuti India tetapi di pelbagai belahan dunia yang masih memiliki kepekaan akan penderitaan sesama. Karya Ibu Teresa tak terhalangi perbedaan suku, ras, dan agama. Karya cinta kasihnya melintasi segala perbedaan itu. Ia muncul dan tampil sebagai seorang "Ibu" bagi mereka yang tertindas, yang papa, yang tersingkirkan, yang tidak mendapatkan belas kasih. "Seluruh hidupnya dibaktikan bagi orang-orang yang putus harapan dan membawa mereka ke harapan baru dan martabat kemanusiaan baru,"komentar Presiden Banglades Shahabuddin Ahmed. Bahkan Presiden Swiss mengatakan, "seluruh hidupnya dikorbankan untuk melayani orangorang sangat miskin dan lemah." Ibu Teresa, menurut Presiden Jerman, Roman Herzog adalah "tokoh agung zaman kita" yang merupakan sumber harapan, karyanya merupakan contoh bagi semua orang. Bahwa karya Ibu Teresa melintasi dan menembus segala macam perbedaan manusia, sangat terlihat di Pakistan. Negeri yang hampir 130 juta penduduknya Muslim itu memberi perhatian begitu besar. Berita utama koran-koran di negeri itu baik yang berbahasa Inggris maupun Urdu memberitakan tentang meninggalnya Ibu Teresa. Shahi Imam Ahmed Bukhari, pemimpin Mesjid Jamma New Delhi, mesjid paling besar di India, mengatakan, "Kematian Ibu Teresa melemparkan seluruh bangsa, dunia, ke dalam kedukaan begitu dalam. Ia telah mendedikasikan hidupnya untuk semua orang. Benih-benih yang telah ditaburnya akan tetap tumbuh sumber di hati setiap orang. Ia orang kudus terkemuka." Ratusan penduduk Calcutta, terutama, besar-kecil, laki-perempuan, tua-muda tanpa menghiraukan hujan, secara teratur antre untuk memberi penghormatan terakhir kepada Ibu Teresa. Di bawah lautan payung, mereka berkumpul di luar biara. Yang berkesempatan masuk, secara tertib satu per satu berdoa di depan jenazah dan menyentuh kaki Ibu Teresa. Anak-anak sekolah berseragam putih berdiri di luar biara yang dijaga polisi dan dibatasi barikade. "Ibu, Anda akan hidup selama-lamanya", "Ibu, Anda akan selalu kami kenang dalam hati," demikian antara lain bunyi poster yang dibawa murid-murid sekolah itu. Beberapa karangan bunga dan buket terletak di dekat kaki Ibu Teresa yang disebut sebagai "Orang Kudus dari Kaum Gelandangan" yang kini telah tiada. Jenazah Ibu Teresa akan disemayamkan di Gereja St Thomas, Calcutta mulai Minggu (7/9) sampai menjelang dimakamkan, Sabtu (13/9). (AFP/AP/Rtr/ias) b. Komentar Potret paling lengkap berkaitan dengan pluralitas dan penghargaan Gereja pada keberagaman adalah pada diri ibu Teressa. Ada Hindu, ada Buddha, ada Kristen, ada 2013 9 Pendidikan Agama Katolik Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Katolik, ada Islam, bahkan ada Atheis. Kita bersyukur kepada Tuhan bahwa sudah menganugerahkan bunda Teressa untuk Gereja Katolik pada khususnya, dan pada dunia. Seandainya tidak Katolik, saya tidak yakin bunda Teressa akan sebesar itu karya-karyanya. Kekatolikan memberikan ruang untuk hidup membiara dan dengan demikian bisa memberikan seluruh hidupnya untuk kemanusiaan. 13.3. Penutup Peristiwa-peristiwa tersebut konkret dan sudah terjadi. Kekristenan adalah agama terbesar di dunia saat ini, semoga dengan pengaruhnya yang besar pula, perdamaian dunia yang menghargai asas-asas dasar pluralitas bisa terwujud. Hanya sekarang, memang di Indonesia umat Katolik yang relatif sedikit sepertinya kurang berperan dalam perdamaian. Faktanya, peran KWI terutama berkaitan dengan HAAK (Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan) memiliki andil dan peran yang sangat besar bagi perdamaian. Kita harus mensyukuri hal ini sebagai orang Katolik. Memang, banyak peristiwa yang sekarang harus nyata di depan mata yang menunjukkan cita-cita kebersamaan itu belum terwujud. Ada Gereja yang kesulitan untuk digunakan, ada penyerangan terhadap orang yang sedang beribadah, ada politik identitas yang berbau SARA dan saat ini masih banyak terjadi di Indonesia. Kita semua berharap dan berdoa, yang semacam ini sudah tidak terjadi lagi ke depan. Amin. 2013 10 Pendidikan Agama Katolik Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka 1. Kompendium Katekismus Gereja Katolik, Kanisius, Yogyakarta, 2009 (sebuah dokumen) 2. Budhy Munawar Rachman dan Moh Shofan, Argumen Islam Untuk Pluralisme, Grasindo, Jakarta, 2010 3. Dr. E. Armada Riyanto CM, Dialog Interreligius, Kanisius, Yogyakarta, 2010 4. Herulono Murtopo, Beriman di Arus Jaman, Indiepublishing, Depok, 2014 5. Keith Ward, Benarkah Agama Berbahaya?, Kanisius, Yogayakarta, 2009, 2013 11 Pendidikan Agama Katolik Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id