Metode Deffuzifikasi Mean of Maximum (MOM) Salah satu metode deffuzifikasi adalah Mean of Maximum. Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai rata-rata domain yang memiliki nilai keanggotaan maksimum. Berikut adalah representasi kurve Mean of Maximum seperti terlihat pada Gambar 6 berikut: Gambar 6 Representasi Kurva Mean of Maximum Kolik Kolik merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan berbagai macam ketidaknyamanan perut, yang disebabkan oleh berbagai macam sebab mulai dari usus bengkok sampai ke entrolit karena infestasi cacing. Tanda-tanda kolik bervariasi sesuai dengan keparahan kondisi tertentu. Sangat sedikit kuda menunjukkan semua tanda-tanda pada satu waktu. Pada penelitian ini hanya akan meninjau mengenai jenis kolik akibat gangguan sistem pencernaan. Kolik Impaksi Kolik impaksi disebabkan oleh adanya sumbatan berupa bahan makanan di usus besar. Kolik impaksi paling banyak terjadi pada bagian usus besar di bagian flexura pelvina dimana bagian ini relatif lebih menyempit dibandingkan bagian usus lainnya. Kolik impaksi dapat terjadi oleh berbagai alasan, salah satunya adalah karena kuda sering memakan serbuk yang biasa dipakai untuk alas dalam jumlah banyak. Kuda yang terkena kolik jenis ini menunjukkan gejala kesakitan yang hampir sama dengan kuda yang menderita kolik spasmodik. Kuda cenderung lebih banyak duduk dan berbaring bahkan jarang menunjukkan gejala seperti sedang mengalami kolik. Pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kolik tipe impaksi ini antara lain: pemberian minyak parafin, air garam dan beberapa agen untuk menstimulasi (merangsang) gerakan usus melalui selang tubing (stomach tube) serta pemberian obat penahan rasa sakit. Kolik Gas (Tympani) Kolik gas adalah kolik yang disebabkan adanya distensi gas pada usus, baik di usus besar dan atau di usus buntu. Gas yang berlebih dihasilkan dari fermentasi isi perut lebih cepat daripada yang dapat dihilangkan. Hal ini biasanya disebabkan oleh makan terlalu banyak gandum. Kuda yang terkena kolik gas menunjukkan gejala kesakitan yang tinggi (parah), berkeringat dan berguling. Pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi kolik gas adalah dengan memasukkan selang cubing kedalam organ pencernaan untuk menghilangkan distensi gas dan untuk beberapa kasus bila dilakukan dengan operasi. Twisted gut Tipe kolik yang terakhir adalah kolik yang disebabkan oleh adanya catastrophy pada usus atau lebih sering disebut twisted gut. Tipe kolik ini meliputi volvulus (memutar) pada usus, intussupsi (satu bagian usus menerobos ke bagian usus berikutnya) serta adanya rotasi usus mesentary yang dapat mengganggu suplai darah. Kuda yang terkena kolik ini menunjukkan gejala kesakitan yang hebat, berkeringat serta menunjukkan gelisah yang luar biasa. Keterlambatan penanganan terhadap kolik ini dapat menyebabkan kematian. Sampai saat ini, pengobatan yang dapat dilakukan terhadap kolik ini hanya dapat dilakukan sebatas mengurangi rasa sakit terhadap kuda hal ini dikarenakan alat operasi yang ada belum memadai untuk dilakukan operasi terhadap kuda yang menderita kolik twisted gut. METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Kemiripan gejala yang ditimbulkan oleh beberapa jenis kolik menimbulkan kesulitan dalam pendiagnosisan tentang jenis kolik yang diderita kuda. Dengan menggunakan pendekatan fuzzy dalam basis data pengetahuan diharapkan dapat mempermudah dalam proses diagnosis jenis kolik yang diderita kuda. 5 Keterbatasan jumlah tenaga dokter hewan di Indonesia merupakan salah satu kendala yang dihadapi pada saat ini . Hal ini menyebabkan kurang maksimalnya penanganan terhadap kolik. Keterbatasan tenaga dokter hewan dapat menyebabkan keterlambatan dalam mendiagnosa penyakit yang nantinya dapat menyebabkan keterlambatan dalam proses penyembuhan kuda bahkan dapat menyebabkan kematian. Identifikasi Masalah Pencarian Sumber Pengetahuan Akuisisi Pengetahuan Representasi Pengetahuan Pengembangan Mesin Inferensi Untuk pembuatan sistem ini, digunakan tahapan pembentukan sistem pakar yang dimulai dari tahapan identifikasi masalah, mencari sumber pengetahuan, akuisisi pengetahuan, representasi pengetahuan, pengembangan sistem inferensi, implementasi sistem, pengujian sistem. Sistem ini dibangun untuk membantu dokter hewan atau tenaga medis dalam mendiagnosis jenis kolik yang diderita kuda. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan denyut jantung, suara usus, gastric reflux serta lama kejadian. Teknik yang digunakan untuk menangani ketidakpastian adalah dengan sistem inferensi fuzzy. Tahap Pengembangan Sistem Penelitian ini dilaksanakan dengan mengacu pada tahap pembangunan sistem pakar dalam Marimin (2005). Metode ini terdiri atas tahapan kegiatan berikut: (1) Identifikasi Masalah, (2) Pencarian Sumber Pengetahuan, (3) Akuisisi Pengetahuan, (4) Representasi Pengetahuan, (5) Pengembangan Mesin Inferensi, (6) Implementasi, dan (7) Pengujian. Skema tahapan ini dapat dilihat pada Gambar 7. Tahap Identifikasi Masalah Tahap identifikasi masalah meliputi tahap pemilihan masalah, identifikasi tujuan dan sumber pengetahuan. Kemiripan gejala yang ditimbulkan pada kolik terkadang menimbulkan kesulitan di dalam mendiagnosis jenis kolik yang diderita. Dengan menggunakan pendekatan fuzzy dalam database pengetahuan berbasis rule, diharapkan proses diagnosis jenis kolik pada kuda dapat lebih mudah dilakukan. Untuk mendiagnosis jenis kolik pada kuda ini melibatkan pihak lain seperti dokter hewan Fakultas Kedokteran Hewan IPB dan dokter hewan praktisi yang mempunyai klinik kesehatan hewan terutama kuda sebagai sumber pakar. Implementasi Pengujian tidak Mewakili Human Expert ya Selesai Gambar 7 Tahap pembangunan sistem pakar (Marimin 2005). Pencarian Sumber Pengetahuan Pencarian sumber pengetahuan meliputi kegiatan pencarian pakar serta literatur. Pakar merupakan seseorang yang memiliki keahlian dan pengetahuan dalam bidang yang dikaji yang dalam hal ini adalah mengenai kolik pada kuda. Studi literatur merupakan kajian yang menjadi modal awal dalam berkomunikasi dengan pakar mengenai domain permasalahan kolik kuda. Sumber pengetahuan yang digunakan pada pembangunan sistem pakar ini berasal dari pakar manusia (human experts), buku referensi, jurnal serta sumber-sumber dari internet. Pakar untuk sistem ini berasal dari Fakultas Kedokteran Hewan IPB. Akuisisi Pengetahuan Akuisisi pengetahuan merupakan proses transfer keahlian dalam suatu program. Fasilitas akuisisi pengetahuan digunakan sebagai alat untuk mendapatkan pengetahuan, fakta, dan aturan yang diperlukan oleh sistem. Penyerapan pengetahuan dari pakar dilakukan dengan melakukan wawancara langsung serta melakukan kajian pustaka 6 untuk menambah pengetahuan tentang jenis kolik pada kuda. Data yang digunakan untuk sistem ini diperoleh dengan menggunakan 2 metode, yaitu : 1. 2. Metode wawancara Wawancara langsung dilakukan kepada dokter hewan yaitu : - Drh. Budhy Jasa W. staf dosen di Fakultas Kedokteran Hewan IPB. Beberapa informasi tambahan diperoleh dari buku serta internet yang berhubungan dengan pengembangan sistem pakar serta informasi mengenai kolik pada kuda. Representasi Pengetahuan Pengetahuan yang diperoleh dari proses akuisisi kemudian direpresentasikan untuk membentuk basis pengetahuan. Basis pengetahuan terdiri atas pengetahuan yang dimaksud dan spesifikasi dari pokok persoalan yang akan diselesaikan (Marimin 2005). Metode representasi pengetahuan yang digunakan dalam sistem ini adalah representasi fuzzy. Pada tahap ini disusun himpunan fuzzy dan aturan-aturan (rules) IF-THEN fuzzy sistem. Untuk sistem ini terdapat 72 aturan yang didapat dari diskusi dengan pakar. Pengembangan Mesin Inferensi Mesin inferensi merupakan komponen sistem pakar yang mengarahkan pengetahuan dari basis pengetahuan sehingga tercapai kesimpulan. Tugas utama mesin inferensi adalah menguji fakta dan kaidah serta menambahkan fakta baru jika memungkinkan serta memutuskan perintah sesuai dengan hasil penalaran yang telah dilaksanakan (Marimin 2005). Proses penentuan jenis kolik dimulai dari sekumpulan fakta mengenai hasil pemeriksaan pada kuda yang kemudian dianalisis dan digunakan untuk penentuan kesimpulan. Karena input pemeriksaan ini bersifat fuzzy, digunakanlah fuzzy inference system (FIS) untuk memproses input tersebut. Metode FIS yang digunakan adalah metode Mamdani. Setiap masukan dari pengguna dihitung nilai keanggotaannya sesuai dengan fungsi keanggotaan yang digunakan. Nilai keanggotaan yang diperoleh kemudian digunakan untuk mengevaluasi aturan-aturan (rules) yang ada pada basis pengetahuan. Hasil evaluasi aturan-aturan yang telah diagregasi kemudian didefuzzifikasi sehingga diperoleh jenis kolik yang diderita kuda. Implementasi program Tahapan implementasi merupakan tahapan untuk membuat aplikasi dari data yang telah didapatkan. Pembuatan program mencakup pembuaran inferensia berdasar basis pengetahuan yang dikodekan ke dalam sistem. Untuk data fuzzy digunakan Fuzzy Inference System sebagai mesin inferensinya. Pengujian Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah sesuai dengan kebutuhan pakar atau belum. Tahap pengujian dilakukan dengan uji coba program kepada pakar. Pada tahap ini dilakukan evaluasi terhadap berbagai kriteria yang berkaitan dengan aplikasi, seperti kelengkapan, ketepatan dan konsistensi pengetahuan, serta kemudahan menggunakan aplikasi. Pengembangan Sistem Metode Pengembangan sistem dilakukan dengan menggunakan pendekatan System Development Life Cycle (SDLC). Metode ini merupakan model fundamental dari aktivitas pengembangan perangkat lunak (Soumerville, 2001), yang terdiri atas analisis kebutuhan, desain sistem, implementasi sistem, integrasi sistem dan pemeliharaan sistem. Analisis Kebutuhan Desain Sistem Implementasi Sistem Integrasi Sistem Pemeliharaan Sistem Gambar 8 Alur Pengembangan Software Analisis Kebutuhan Lifecycle (Soumerville, 2001) 7 Pada tahap ini dilakukan pendefinisian masalah jenis kolik yang memiliki kesamaan gejala khas kolik. Gejala khas pada kolik merupakan gejala yang biasa muncul apabila kuda mengalami kolik. Kemiripan gejala itulah yang menyebabkan kesulitan dalam mendiagnosis jenis kolik yang diderita kuda. SPDKPK yang dibangun akan melakukan proses diagnosis awal untuk membantu di dalam pengambilan keputusan berikutnya serta memberikan pertolongan pertama agar kolik yang diderita kuda tidak bertambah parah. Desain Sistem Desain sistem dibuat untuk memberikan gambaran tentang sistem yang dibangun. Desain sistem ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu : yang digunakan dalam membangun sistem ini harus mendukung. Pengujian Pengujian dilaksanakan dengan melakukan uji coba sistem kepada pakar. Pada pengujian juga dilakukan verifikasi dan validasi hasil keluaran sistem tentang kombinasi masukan kepada pakar. Tujuan tahap ini adalah untuk memeriksa apakah sistem pakar yang dibangun telah cukup mewakili human expert. Tahapan kegiatan dapat diulangi pada proses akuisisi untuk menambah pengetahuan perbaikan pada representasi pengetahuan, ataupun perbaikan pada mesin inferensi bila sistem belum cukup mewakili expert. Sistem pakar yang dibuat diintegrasikan dalam bentuk simulasi program setelah melalui tahapan-tahapan sebelumnya. a. Desain masukan. Rancang Bangun Sistem Pengguna akan melakukan proses pemasukan data. Pada SPDKPK ini data masukan dapat dilihat pada Tabel berikut : Sistem Pakar Diagnosa Kolik pada Kuda (SPDKPK) dikembangkan dengan bahasa pemrograman php. Diagram pendiagnosisan Sistem Pakar Diagnosa Kolik pada Kuda (SPDKPK) diperlihatkan pada Gambar 9. Kuda yang menderita kolik menunjukkan kondisi yang secara umum gelisah, gulingguling, nafsu makan menurun, sehingga dapat dibedakan dengan kuda yang dalam kondisi sehat. Tabel 1 Parameter Gejala Masukan No. Gejala Satuan 1 Denyut jantung kali/menit 2 Suara usus kali/menit 3 Gastric reflux liter 4 Lama kejadian jam b. Desain proses Mulai Desain ini dilakukan untuk mendeskripsikan urutan kejadian dari mulai proses masuknya data sampai dengan keluaran sistem. Kolik tidak ya c. Desain keluaran Desain keluaran dirancang untuk memudahkan pengguna mengetahui keluaran sistem. Pada SPDKPK ini keluaran hanya dibatasi berupa jenis kolik yang diderita kuda. Setelah pengguna mengetahui jenis kolik yang diderita kuda, disarankan segera konsultasikan dulu kepada dokter hewan guna memberikan pertolongan pertama terhadap kuda yang menderita kolik. Keluar ‐ ‐ ‐ ‐ Denyut Jantung Suara usus Gastric reflux Lama kejadian Fuzzy Inference System Implementasi Sistem Di bagian ini, kebutuhan perangkat lunak yang mendukung SPDKPK ditentukan seperti sistem operasi, tools tertentu yang relevan dan bahasa pemrograman yang digunakan. Di samping itu perangkat keras Identifikasi jenis kolik Gambar 9 Proses pendiagnosisan jenis kolik pada sistem 8 Penentuan perangkat keras dan perangkat lunak yang akan digunakan untuk mengembangkan sistem • Perangkat keras (hardware) Perangkat keras yang digunakan pada saat pengembangan sistem adalah komputer dengan spesifikasi Processor Intel Core 2 Duo 1.83Ghz, RAM 2 Gb, Harddisk 250 GB. • Perangkat lunak (software) Perangkat lunak yang digunakan adalah perangkat lunak yang dapat merepresentasikan sistem fuzzy seperti Matlab R2009. Di sisi lain perangkat lunak tambahan menggunakan Adobe Dreamweaver CS3 sebagai editor pembuatan website serta Adobe Photoshop CS3 digunakan untuk pengolahan gambar. HASIL DAN PEMBAHASAN Pemodelan Sistem Sistem pakar diagnosis kolik pada kuda dikembangkan untuk mendeteksi jenis kolik yang sedang diderita oleh kuda. Gejala kolik pada kuda memperlihatkan ada banyaknya kemiripan sehingga diperlukan ketelitian dari pakar atau dokter hewan terhadap setiap perubahan yang terjadi pada organ tubuh atau kebiasaan kuda yang mengindikasikan pada kolik, bahkan tidak mungkin apabila kemiripan gejala tersebut menghasilkan hasil diagnosis yang berbeda dengan kolik yang diderita kuda sebenarnya. Keterbatasan jumlah tenaga dokter hewan di Indonesia merupakan salah satu kendala yang dihadapi pada saat ini . Hal ini menyebabkan kurang maksimalnya penanganan terhadap kolik. Keterbatasan tenaga dokter hewan dapat menyebabkan keterlambatan dalam mendiagnosis penyakit yang nantinya dapat menyebabkan keterlambatan dalam proses penyembuhan kuda bahkan dapat menyebabkan kematian. Guna meningkatkan kelancaran dalam usaha penanganan kolik maka penting adanya suatu sistem yang bisa membantu diagnosis sehingga dapat dilakukan tindakan prefentif guna mencegah kolik menjadi semakin parah. masukan (input) yang digunakan dalam mengembangkan Fuzzy Inference System seperti yang disajikan pada Gambar 10 berikut : Gambar 10 FIS Editor Sistem Pakar Diagnosa Kolik Pada Kuda Gambar di atas menunjukkan ada empat variabel yang dimasukan ke dalam fuzzy inference system dengan menggunakan metode Mamdani. Variabel tersebut digunakan oleh sistem untuk menentukan jenis kolik yang diderita oleh kuda. Proses Inferensia Fuzzy Proses Fuzzifikasi Proses fuzzifikasi yang dilakukan oleh sistem disesuaikan dengan variabel atau gejala yang digunakan untuk menentukan jenis kolik. Ada empat variable fuzzy yang dimodelkan dalam sistem ini, yaitu : a. Denyut Jantung Pada sistem pengguna akan memasukkan denyut jantung dalam satuan kali per menit. Denyut jantung sangat erat kaitannya dengan rasa sakit yang diderita oleh kuda. Denyut jantung semakin kencang menandakan rasa sakit yang diderita semakin parah. Denyut jantung dapat dikelompokkan menjadi normal, meningkat dan tinggi. Rentang nilai kecocokan denyut jantung ini adalah 30 – 100 (Debora Johnson, 2009). Fungsi keanggotaan denyut dapat dirumuskan sebagai berikut : 0; 50 50 1; jantung 50 40 ; 40 50 30 40 Pada sistem diagnosis kolik pada kuda digunakan metode mamdani untuk menghasilkan output. Ada 4 buah variabel 9