Jawaban Terhadap Kelompok Pengagung Nama YAHWEH (Gerakan Nama Suci): Kelompok yang mengharuskan menyebut nama Pencipta dengan YAHWEH, melarang menyebut nama Allah, Melarang Menyebut Nama Yesus, Kembali pada tradisi/ perayaan Yahudi, ibadah Sabatikal,dlsb. 1. Tuhan Yesus sendiri tidak memakai, mengharuskan dan mengkhususkan penggunaan nama Yahweh untuk mengacu kepada SANG PENCIPTA YANG AGUNG. Tidak ada satupun sebutan Yesus kepada Bapa dengan nama YAHWEH, bahkan sekalipun ketika Ia mengutip dari PL yang memakai nama YHWH (Lih. Dalam Luk. 4:18-19, yang dikutip dari Yes. 61:1-2; Mat. 4:4; Luk. 4:4- pernyataan Yesus yang dikutip dari Ul. 8:3,dll). 2. Kitab Suci yang kudus dan mulia sendiri – melakukan penerjemahan YHWH (dalam bahasa Ibrani) menjadi Kurios dalam Bahasa Yunani (PL & PB). Para penulis yang diinspirasikan oleh Allah melakukan penerjemahan dan pengubahan nama, apakah kita tidak boleh? Jika kita telah berani mengatakan penulis Perjanjian Baru salah, maka Alkitab kita salah, sehingga ALLAH JUGA SALAH, sebelum melangkah pada poin ini, baiklah kita mengaku di hadapan Allah, bahwa kitalah yang salah!! 3. Kalau Allah memang menghendaki bahwa nama 'YAHWEH / YHWH' itu tetap dipakai, mengapa Ia membiarkan hilangnya pengucapan yang sebenarnya dari nama tersebut, sehingga pada jaman sekarang tidak seorangpun bisa yakin bagaimana seharusnya mengucapkan nama YHWH itu? Kelompok pengagung nama YAHWEH sendiri menyebut nama tersebut dengan sangat beragam - YAH VEH, YAHH, YAHWEH, IAHUEH, YAHWAH, YAOHU, YAHUWAH, YAHUAH, IHVH, JHVH, JHWH, YHVH, YHWH, JEHOVAH, JAHAVEH, JAHVAH, JAHVE, JAHVEH, YAHVE, YAHVEH, YAHWE, dll. 4. Pengagung nama YHWH mengatakan bahwa semua nama tidak boleh diterjemahkan jadi nama YHWH tidak boleh diterjemahkan. Ini jelas SALAH. Dalam Alkitab ada beberapa nama yang diterjemahkan. Kis. 9:36a: Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita--dalam bahasa Yunani Dorkas. (Baca juga Matius 27:33 , Luk. 23:33; Yohanes 1:42; 19:17, Why 9:11). 5. Pengagung nama YHWH mengatakan bahwa kitab suci PB ditulis dalam bahasa Ibrani. Ini adalah SALAH. Faktanya, tidak ada satupun salinan PB yang lengkap dalam bahasa Ibrani. Kitab suci Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani, dari sekitar 5000 manuskrip (salinan) yang ada, hampir semuanya ditemukan dalam bahasa Yunani, dan tentunya di dalamnya tidak ada satupun tulisan nama YHWH. 6. Dalam kitab Ester tidak ada ditulis nama Allah atau Yahweh. Jangankan namaNya, pribadiNya pun ditulis dengan kabur/ tidak jelas. Demikian juga dalam kitab Pengkhotbah tidak sekalipun memakai nama Yahweh. Jika Allah memang terlalu mengutamakan namaNya saja dari segalanya (seperti konsep pengagung nama YAHWEH), bagaimana mungkin Allah menghendaki kitab-kitab ini menjadi firmanNya? Tuhan saja tidak marah/ tidak pusing namaNya tidak disebut, mengapa pengagung nama YAHWEH kurang pekerjaan menuntut berlebihan penggunaan nama YAHWEH… ini jelas golongan pencari masalah. 7. Betulkah sedemikian rendah pemahaman Allah tentang namaNya, Pribadinya dan penyebutan umatNya? Bagaimana dengan pelayan Paulus dalam Kis. 17:23? Paulus tidak berbicara soal nama tetapi pribadi… bahkan Paulus menghubungkannya dengan apa yang mereka sembah sebelumnya? Ini merupakan prinsip Penginjilan. Allah lebih menghendaki manusia mengenal pribadiNya dengan benar daripada hanya sekedar menyebut namaNya? Ia yang menciptakan banyak bahasa tentu mengijinkan bahasa tersebut untuk menyebut namaNya, jika tidak tentu Allah hanya akan menciptakan satu bahasa saja atau bahasa Ibrani saja agar semua tahu dan hanya menyebut nama YAHWEH. 8. Pengagung nama YHWH melarang menyebut nama Allah, karena merupakan nama dewa/ sesembahan umat Islam, tetapi mereka tidak sadar selalu menggunakan sebutan elohim yang juga merupakan sebutan nama dewadewa/ ilah palsu. Sebanyak 260 dari 2.570 penggunaannya dalam PL mengacu kepada dewa/ ilah-ilah (lih. Kej. 35:2, 4; Kel. 12:12; 18:11; 23:24, dll). Ini menunjukkan perlakuan yang tidak adil terhadap penyebutan nama Allah. Kita juga berhak melarang mereka menyebut Elohim. 9. Pengagung nama YAHWEH mengharamkan penyebutan nama Yesus dan mengganti dengan nama Yashua, dll. Mereka mengatakan bahwa nama Yesus berasal dari sebutan dewa Zeus. Ini adalah SALAH. Nama Yesus berasal dari bahasa Yunani yaitu Iesous, dan dalam bahasa Ibrani disebut Jeshua atau Joshua. Hal ini terbukti sebab nama Yosua dalam kitab suci PL (Ibrani) diterjemahkan Iesous dalam PL bahasa Yunani (Septuaginta) Tidak mungkin sarjana Yahudi menerjemahkan pahlawan besar mereka Yosua menjadi dewa Zeus. 10. Pengagung nama YAHWEH mengatakan keselamatan tergantung pada ketepatan pengucapan nama YAHWEH atau YASHUA. Inilah adalah SESAT. Alkitab dengan tegas mengatakan bahwa kita diselamatkan oleh karena kasih karunia Allah yang kita terima melalui iman (Yoh. 3:16; Rm. 3:24, 6:23; Ef.2:8-9;dll). Diluar daripada kebenaran ini adalah ajaran SESAT/ BIDAT. INGAT: Janganlah beri waktu atau telinga kita untuk mendengarkan kebohongan dan kesesatan mereka. Sekalipun disertai dengan janji materi, berkat, isu politik, dll. Ingatkan saudara & keluarga kita. D. Crosnoy Sinaga, M.Th/ Dosen STT Erikson - Tritt Jika Anda Ingin Mencetak/ Menerbitkan Buku: Hubungi_Calvary Ministry Publishing_0852-9311-6588