..... . . .ttt Jurnal S. Pertanian Vol. 2 No.2 Agustus 2012 1SSN: 2088-0111 Jurnal Sains Pertanian (Pertanian, Petemakan dan Aquakultur) EDITORAHLI Nurheny (IPB, Agroforestry) lsni Nurruhwati (UNP AD, Jlmu Kelautan) Zulflkar Siregar (USU, Produksi Temak) Tongku Nizwan Siregar (UNSYJAH, Reproduksi Hewan) Nasir Arafat (UNSYIAH, Pemuliaan Tanaman) Muhammad Daud (UNSYIAH, Nutrisi Unggas) Irwan Sukri Banua (UNILA, Jlmu Tanah) Lukman (U~1MAL, Kultur Jaringan) Suryadi (UNIMAL, Agribisnis) Laela Sari (LIPI, Bioteknologi) Zahrul Fuady (UMUSLIM, Konservasi Laban) Rindhira Hurnairani Z (UMUSLIM, Aquakultur) Yusmadi (UMUSLIM, Nutrisi Ruminansia) EDITOR PELAKSANA Ketua: Iswahyudi (UMUSLIM, Ilmu Tanah) Sekretaris : Hafizuddin (UMUSLIM. Reproduksi Hewan) Anggota: Suryani (UMUSLIM. Produksi Ternak) Rini Fitri (lJ}...1USLIM, Pengelolaan DAS) Elfiana (UMUSLIM. Ekonomi Pertanian) Zuraida (UMUSUM, Aquakultur) ADMINISTRASI WEB Riyadhul Fajri SIRKULASI M. Fadhil Mustafa Kamal ALAMAT REDAKSI Fakultas Pertanian Universitas Almuslim Jl. Almuslim, Kampus Barat, Matangglumpangdua 24261, Bireuen-Aceh Telp./Fax (0644) 41384 e-mail : [email protected] http:/humal-sp.org Jumal Sains Pertanian merupakanjurnal yang menyajikan artikel ha<>il penelitian, analisis kebijakan dan review yang berhubungan dcngan pertanian, petemakan dan aquakultur dalam arti yang Juas. Jumal diterbitkan setahun 2 kali : Februari dan Agustus Rekening: 0207474603 BNI Cabang Bireuen an. Hafazuddin Jurnal S. Pertaniao 2 (2) : 243-249 (2012) ISSN : 2088-0111 Studi Kasus Tingkat lnfeksi, Gambaran Patologi Anatomis dan Histopatologis Newcastle Disease (ND) pada Ayam Kampung Yang Diseksi Di Laboratorium Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala Case Study on Infection Rate, Anatomical Pathology, and Hystopathological Changes of Native Chicken Infected Witlt Newcastle Disease (ND) Dissected at Pathology Laboratory Veterinary Medicine Faculty Syiah Kuala University 1 Nazaruddin 1, Dwinna Aliza\ dan Hafazuddin2 Bagian Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Program Studi Petemakan Fakultas Pertanian Universitas Almuslim Bireuen-Aceh 2 ABSTRAK Salah satu penyakit yang sering menyerang ayam adalah Newcastle Disease (NO) dan merupakan penyakit yang sangat menular dengan angka kematian yang tinggi, disebabkan oleh virus genus paramyxovirus dengan famili paramyxoviridae. Nama lain untuk ND adalah tetelo, pseudovogolpest, sampar ayam. rhaniket. pneumoencephalitis dan tontaor furrens. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit penting pada ayam. Melihat tingkat keganasan penyakit dan kematian tinggi pada ayam, maka dirasa perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui tingkat infeksi, gambaran patologi anatomis dan histopatologis ND. Sampcl penelitian yang digunakan adalah ayam yang menderita dan/atau menampakkan gejala-gejala penyakit sebanyak 90 ekor yang berasal dari setiap nekropsilbedah bangkai dan diperiksa perubahan patologi anatomis dan pemeriksaan histopatologis. Secara keseluruhan tin g~ at infeksi ND pada ayam kampung yang diseksi di Laboratorium FKH Unsyiah tinggi scperti halnya dengan kasus-kasus ND pada umurnnya dengan angka infeksi 86,7 %. Perubahan pascamati/patologi anatomis pada pada ayam yang terserang penyakit ND pada penl!litian ini serupa dengan kasus-kasus NO secara umum, meliputi pcradangan yang terjadi pada saluran pcncemaan dan saluran pemafasan. Perubahan histopatologis/mikroskopik meliputi hiperemi, hemoragi, dan nekrosis pada provcntrikulus, usus, seka tonsil, paru, otak, hati yang merupakan gambaran patognomonik ND. Dari hasil pendLian ini dapat disimpulkan tinggin)a tingk~t infeksi ND pacta ayam sa::c;at berhubungan dengan galur virus, mte infeksi. faktor lingkungan. cara pemeliharaan. ataupun infeksi campuran dcngan mikroorganisme lainnya. Kata kunci: Ayam kampung, Newcastle Disease (ND), patologi anatomis, histopatologis ABSRACT Newcastle disease {ND) is a disease that often attacks chickens and a highly infectious disease with high mortality rates. ND was caused by a virus of the genus paramyxovirus and family paramyxoviridae. Other name of ND was tetelo, pseudovogolpesl, chicken plaque, rhaniket, pneumoencephalitis, and lontaor furrens. This disea~e is one of the important diseases in poultry. Due to the contagiousness level and high mortality rate of the dis ·ase, this research was carried out in order to examine the contagious level, anatomical pathology. and hystopathological changes of ND. The samples used in this research were ND infected chicken or clinically shown the symptoms of the disease as much as QO chickens dissected and examined th<> anatomical pathology and hystopathology. The infection rate of ND on 1wth·e chicken dissected at Pathology Laboratorr. Veteriuary Medicine Faculty, Syiah Kuala Unil·ersity was as high as other general ca.\·es with the number of86. 7%. Post mortum examination of ND infected chicken in this sllll~l' similar to other ND cases was inflammation of the dige.~;th·e and respiratory tract. whereas hyperemia, edema, hemorrhage. and necrosis ~~the proventricullus which is an ND pathognomonic symptom were observed as histopathological change~. From the result c?f this study it can b<> concluded that the high rate.\ of ND il!{t!clion on natil·e chicken was closely rl!lated to virus strain, infection route, environmental factors, mai111enance, and cross infection with other microorganisms. Key word~. Naliw chicken, Newcastle Disease (ND). anatomical pathology, hystopathology 243 Nazaruddin (2012) Studi Kasus Tingkat. .. PENDAHULUAN Salah satu penyakit yang sering menyerang ayam adalah Newcastle Disease (ND) dan merupakan penyakit yang sangat menular dengan angka kematian yang tinggi, disebabkan oleh vtrus genus paramyxovirus dengan famili paramyxoviridae. Nama lain untuk ND adalah tetelo, pseudovogolpest, sampar ayam, rhaniket, pneumoencephalitis dan tontaor furrens. Penyakit ini dipandang sebagai salah satu penyakit penting di bidang perunggasan. Kejadian wabah penyakit ND seringkali terjadi pada kelompok ayam yang tidak memiliki kekebalan atau pada kelompok yang memiliki kekebalan rendah akibat terlambat divaksinasi atau karena kegagalan program vaksinasi (Anonimus, 2007). Wabah penyakit ND yang ganas masih banyak dijumpai pada berbagai petemakan di Indonesia, meskipun usaha pencegahannya melalui vaksinasi telah banyak dilakukan (Darminto dan Ronoharjo, 1995). Sepanjang tahun 1995 tingkat kejadian (prevalensi) dari kasus ND di Indonesia berfluktuasi dari 20-85%, tergantung daerahnya Kcmgian yang ditimbulkan ND antara lain berupa kematian ayam~ penurunan produksi tclur pada ayam pctelur, gangguan pertumbuhan dan penurunan berat badan pada ayam pedaging (Admin, 2008). Pcnyakit NO disebabkan oleh virus yang beramplop dengan genom yang terdiri atas RNA berserat tunggal, tidak bcrsegmen, dan berpolaritas negatif. Genom virus ND mempunyai enam protein, yakni nukleokapsid (NP), Phosphoprotein (P), matrix (M), Fusion (F), hemagglutinin. neuraminiduse (lIN)~ dan RNA polymerase (L) (De Leeuw dan Peeters, 1999). Masa inkubasi pcnyakit ini bervariasi: antara 2-15 had, tergantung dari virus yang menginfeksi. umur, dan status kekebalan ayam, infeksi dcngan mikroorganisme lain, kondisi lingkungan, dan jalur pcnularan. Kejadian infeksi oleh virus ND tcrutama tcrjadi secara inhalasi (Sigh K et a!.. 2005) Ayam yang pernah tcrinfeksi ND dan tidak mengalami kematian akan 244 memiliki kekebalan selama 6-12 bulan terhadap ND. Demikian juga dengan kekebalan yang diperoleh dari vaksinasi. Sifat spesifik virus antara lain mempunyai kemampuan untuk mengaglutinasi dan melisiskan eritrosit ayam. Selain eritrcsit ayam, virus ND juga mampu mengaglutinasi eritrosit marnalia dan unggas lain serta reptilia. Virus ND hila dipanaskan pada suhu 56° C akan kehilangan kemampuan untuk mengaglutinasi eritrosit ayarn, karena protein hemaglutininnya rusak. Selain itu juga akan merusak infcktivitas dan imunogenesitas virus (Admin, 2008). Melihat keganasan dan kerugian ekonomis yang cukup besar yang ditimbulkan oleh penyakit ND maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui tingkat kejadian infeksi pada unggas (ayam), perubahan patologi anatomis dan histopatologis dengan mengambil sampel dari ko-asistensi patologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala. MATERI DAN METODA PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian m1 dilakukan di Laboratorium Patologi Fakultas Kedokteran I le\van Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh, dilaksanakan pada bulan Nopemher 2011 sarnpai Januari 2012. Sampel penelitian yang digunakan untuk pemeriksaan patologi anatomis adalah a}am yang menderita dan/atau menampak.kan gejala-gejala penyakit sebanyak 90 ekor yang berasal dari setiap nekropsi/bedah bangkai di Bagian Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala. Untuk pemeriksaan patologi anatomis dan histopatologis diambil proventrikulus, scka tonsil, otak, paru, usus. hati dan Iimpa yang merupakan organ yan~:; menampakkan gejala patognomonik ND secara umum. Alat dan Bahan Penelitian A.lat yang digunakan untuk pemeriksaan patologi anatomis adalah seperangkat alat bedah minor terdiri dari pisau. gunting, skalpel, pinsct, dan untul· pcmbuatan prcparat histopatologis adalah ISSN : 2088-01 11 Jurnal S. Pertanian 2 (2) : 243-249 (2012) satu set mikrotom rotari, oven parafin, wetcrbath, slide warmer, objek glass, cover glass, dan fotomokrograf. Bahan-bahan yang digunakan adalah neutral buffred formalin (NBF) I 0%, alkohol seri. alkohol absolut, xilol, parafm blok dan albumin telur sedang untuk pcwarnaan digunakan hematoksilin dan eosin (HE). Metoda Penelitian Ayam yang rnengalami gejala urnurn penyakit diseksi dan diperiksa secara patologi anatomis. Ayam yang didiagnosa ND diambil organ yang menunjukkan perubahan patognomonik untuk dibuat preparat histopatologis guna pemeriksaan histopatologis diwamai dcngan pewarnaan hematosilin eosin (HE), sesuai dengan prosedur teknik standar yang dilakukan di Bagian Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala. Jumlah ayam yang diagnosa ND ditabulasikan, sedangkan organ yang telah dibuat sediaan histopatologis dilakukan pengamatan dengan mikroskop cahaya biokuler terhadap gambaran histopatologis organ dan kamudian dilakukan pemotretan dengan fotornikrograf. Analisis Data Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis secara deskriptif berdasarkan kejadian penyakit pada ayam dan perubahan histopatologis. HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkat lnfeksi Hasil diagnosis dari 90 ekor ayam yang menderita NO dapat dilihat pada 1 abel 1. berikut ini: Tabel 1. Tingkat infeksi NO pada ayam kampung yang diseksi di Laboratorium Patologi FKH Uns iah Tingkat Infeksi/bulan No Total Nopember. Desember I. Oktobcr 2. 3. + 29 = (%) -r :;:: (%) 96,6 26 4 86,6 Secara keseluruhan tingkat infeksi ND pada ayam kampung yang discksi di Laboratorium FKH Universitas Syiah Kuala tinggi seperti halnya dengan kasus-kasus ND pada umwnnya dengan angka infeksi Tingginya angka infeksi 86,7 %. disebabkan banyak faktor seperti lingkungan, sanitasi yang buruk, ayam tidak divaksinasi secara bcrkala, sistem pemeliharaan dan lain sebagainya. Seperti diketahui bahwa sistem pemeliharaan ayam terutama ayam kampung dalam masyarakat, masih merupakan usaha sampingan dan pemeliharaan masih bersifat tradisional, tanpa vaksinasi maupun pengobatan. Faktor ini mcndukung untuk tctjadinya pcnyakit, seperti yang dijclaskan olch De Lccuw dan Peeters ( 1999) bahwa kasus ND pada unggas dapat bcrsif~tt fatui dengan tingkat prevalcnsi dan kcmatian mcncapai 100% karena sifat kcganasan virus dan tidak adanya vaksinasi. Lcbih lanjut Tabbu (2000) mcnyatakan pada ka~us ND di Indonesia + 23 = (%) 7 76,7 + 78 = (%) 12 86,7 yang menyerang unggas baik pada suatu pctcmakan maupun pada unggas yang dipelihara secara tradisional tingkat kematian rnencapai 100% karena tipe virus yang mcnyerang ayam adalah tipe vclogenik dan menyebabkan penyakit akut serta patogenitas virus sangat tinggi. Pendapat ini juga didukung oleh Admin (2008) yang menyatakan tingginya tingkat infeksi ND ini (86, 7%) juga dikarenakan semua jcnis unggas rentan tcrhadap virus NO disamping sifat keganasan virus dan wabah ND di Indonesia umwnnya disebabkan olch velogenik tipe Asia yang lebih banyak menimbulkan kematian daripada tipe Amerika. Yelogenik T'elof?eni tipe Asia disebut JUga risceritropik. Hal yang sama juga dilaporkan oleh Adil <.:1 a!. (2008), bahwa unggas darat maupun unggas air rcntan tcrhadap virus NO. termasuk ayam, kalkun, itik. angsa, merpati. dan unggas liar. 245 Nazaruddin (2012) Studi Kasus Tingkat... Kerentanan unggas tersebut disebabkan karena sifat virus maupun cara penularan. Tingginya tingkat infeksi juga disebabkjan oleh cara penularan virus. Menurut Ressang (1984) penularan virus ND dari satu tempat ke tempat lain tetjadi melalui alat transportasi, pekerja kandang, Iitter dan peralatan kandang, burung dan hewan lain. Debu kandang, angin, serangga, makanan dan karung makanan yang tercemar. dapat pula melalui telur terinfeksi yang pecah dalam inkubator dan mengkontaminasi kerabang telur lain. Penyebaran virus NO olch angin bisa mencapai radius 5 km. Burung-burung pengganggu, ayam kampung dan burung peliharaan lain merupakan reservoir ND. Pendapat ini juga didukung oleh Spradbow ( 1992) dan Admin (2008) yang menyatakan penularan ND terutama melaui udara mclalui batuk, virus mudah terlepas dari saluran pernapasan penderita ke udara dan mencemari pakan, air minum, sepatu, pakaian dan alat-alat sekitamya. Virus dengan capat menyebar dari ayam ke ayam lain, dari satu kandang kc kandang lain. Sckresi. ekskresi dan bangkai penderita merupakan sumber penularan penting bagi NO. Virus yang tercampur lendir atau dalam feses dan urine mampu bertahan dua bulan, bahkan dalam keadaan kering tahan labih lama lagi. . Tingkat prevalcnsi dan kematian sangat tinggi kadang-kadang mencapai I 00% yang disebabkan juga oleh sifat virus yang sangat mempcngaruhi kondisi dan 246 nafsu makan ayam. Pendapat ini dijelaskan oleh Admin (2008), bahwa virus velogenik menyebabkan ayam kehilangan nafsu makan, diare kehijauan, Jesu, sesak nafas. megap-megap, ngorok, dan bersin. Faktorfaktor ini sangat berpengaruh pada daya tahan ayam dan banyak menimbulkan kematian. Ayam juga bisa mengalarni pada sebagian atau total. kelumpuhan Kemampuan menyibak virus F merupakan faktor utama yang mempengaruhi virulensi. Perubahan Patologi Anatomis Perubahan pascamati/patologi anatomis pada a yam yang tcrserang penyakit NO pada penelitian ini serupa dengan kasuskasus ND pada umumnya meliputi peradangan yang ditandai dengan adanya hemoragi dan hiperemi pada proventrikulus. usus l•alus, seka tonsil, trakhea, paru, otak. juga ditemukan pembengkakan organ disamping hemoragi dan hiperemi pada hati dan limpa. Bentuk pendarahan dapat berupa petekie atau ekimosis. Pendarahan yang terjadi merupakan reaksi adanya peradangan secara umum, karena adanya antigen pada lokasi tersebut. Darah akan mcngalir secara berlebihan dengan membawa sel-sel anti radang dan juga ditcmukan limfosit. Orgrm lain seperti kantong udara menebal dan suram. Pada akhir perjalanan penyakit tedadi pembesaran hati, limpa dan kadangkadang atrofi. Perubahan patolologi anatomis lebih jelas dapat dilihat pacta Gambar l. Jurnal S. Pertanian 2 (2) : 243-249 (2012) ISSN : 2088-0111 kiri ke kanan (tanda panah) menunjukkan gambaran · pada proventrikulus. usus halus. seka tonsil, trakhea, paru. Kckeruhan kantung hawa, pembesaran hati dan limpa (bidang sayatan terbuka). Seperti halnya yang dijelaskan oleh De Leeuv.. dan Peeters ( 1999). bahwa pada kasus ND terjadi perubahan yang dapat dilihat secara makroskopis atau patologi anatomis seperti hemoragi mukosa trakea, perdarahan berdiametcr kurang dari 1 mm/pctekie dan lebih dari 1 mm/ekimosis pada proventriktllus, terutama pada sekitar muara kelenjar Hemoragi. nekrosis atau ulserasi jaringan limfoid pada dinding rnukosa usus seperti seka tonsil (illeocaltonsil). Peradangan pada saluran pemapasan (trakheitis) dan pneumonia, hemoragi usus. Perubahan patologi anatornis yang menonjol adalah pendarahan pada alat-alat pencernaan, Pendapat di atas didukung oleh Anonimus (2008) yang melaporkan tcntang perubahan patologi anatomis yang ditimbulkan olch ND. Perubahan 1111 bcrhubungan dcngan galur virus, rute infeksi, faktor lingkungan. ataupun infcksi campuran dengan mikroorganisme lainnya. Perubahan paskamati/makroskopis yang terlihat pada unggas pendcrita antara lain. mehputi pctekic, bcrupa bintik-bintik perdarahan pada provcntrikulus dan scka tonsil. cksudat dan peradangan pada saluran pernapasan serta nekrosis pada usus. Trakhea penderita NO terlihat lebih merah daripada trakhea normal, karena adanya pcradangan perdarahan dan terjadi nekrosis usus. Perubahan makroskopik ini karena terjadi pcrdarahan dan aglutinasi eriotrosit olch virus sehingga mcnirnbulkan wama kemerahan yang berupa bintik-bintik. Pendapat ini didukung olch Ressang ( 1984) yang melaporkan perubahan makroskopik yang terlihat pada NO tersifat oleh adanya nekrosis dan hemoragi ::>ada organ yang terserang seperti saluran pencernaan meliputi proventrikulus, ventrikulus dan berbagai bagian, perubahan pada saluran nafas scperti hemoragi dan kongesti berat pada trakea. Penebalan kantong udara disertai timbunan eksudat kataral sampai mengcju pada permukaannya. Menurut Jestin (1991) pcrubahan ini disebabkan oleh penggumpalan eritrosit oleh virus tipe velogenik. Perubahan Histopatologis Perubahan histopatologis/mikroskopik meliputi hiperemi. cmfiscma. hcmoragi, dan nekrosis pada saluran penccrnaan provcntriku!us. -;ah.cran pemufasan (paru) 247 Nazaruddin (2012) Studi Kasus Tingkat... yang merupakan gambaran patognomonik. Perubahan ini disebabkan oleh aktivitas virus yang menimbulkan kerusakan pada organ dari yang bersifat hiperemi sampai nekrosis sel dan aglutinasi darah. Seperti yang dijelaskan oleh Ressang (1984) perubahan histopatologik yang ditimbulkan oleh ND ini pada proventrikulus bersifa karena aktivitas virus yang mengaglutinasi darah sehingga terbentuk bintik perdarahan pada organ. Pada paru dan proventrikulus bersifat patognomonik dan berhubungan dengan galur virus. Lebih lal\iut Anonimus (2008) rnenguatkan pendapat tentang akibat lebih lanjut pada organ terjadi kernatian sel karena suplai nutrisi sel terhambat, disamping itu juga terjadi infiltrasi sel radang pada usus dan hati. Pada paru terjadi emfisema akibat rupturnya dinding alveoli karena radang. Perubahan hiperemi terjadi karena adanya kerusakan pada sel oleh aktivitas virus yang mengeluarkan histamin dan mempengaruhi peningkatan aliran darah dalam kapiler Jestin (1991 ). Histamin juga merangsang dilatasi dan peningkatan aliran daerah lokal sehingga menimbulkan daerah yang berwarna kemerahan akibat akumulasi eritrosit (Reitter et a!., 1995). Bila kondisi ini berlanjut maka akan terjadi hemoragi yang disebabkan oleh rusaknya atau pelebaran epitel pembuluih darah (Horvath et al., 1992). Kerusakan yang berkelanjutan menyebabkan penirnbunan cairan di jaringan atau di dalam lumen buluh darah yang dikenal dengan udema dan berlanjut hingga nekrosis (Himawan, 1994). Perubahan pada saluran pencernaan dan pemafasan serta organ painnya akibat ND ini juga berhubungan dengan predileksi virus ND pada organ tersebut dan menimbulkan kerusakan seperti yang dilaporkan di atas. ~ Gambar 2. Gambaran histopatologis beberapa organ yang terserang ND. (a) hiperemi proventrikulus, (b) hiperemi otak, (c) hiperemi paru dan (d) emfisema paru, (e) hemoragi usus dan (f) infiltrasi sel radang pada usus, (g) hemoragi trakhea, (h) infiltrasi sel radang pada hati KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Tingkat infeksi ND pada ayam yang diseksi di 1,aboratorium Patologi Fakultas Kedokteran Hcwan Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh cukup tinggi yang mencapai 86,7%, dan menampakkan perubahan patologi anatomis bcrupa: pctckie 248 (bintik-bintik perdarahan) pada proventrikulus, seka tonsil, usus, peradangan pada saluran pernapasan (paru dan trakhea), perdarahan dan kekeruhan kantung hawa rongga dada, pembengkakan hati dan limpa. Perubahan histopatologis yang ditimbulkan oleh ND adalah gambaran hiperemi, hemoragi. emfiscma, nekrosis, pada pro.ven~rikulus, scka tonsiL usus, otak, Jurnal S. Pertanian 2 (2) : 243-249 (2012) peradangan paru dan trakhca. perdarahan, kekeruhan kantung hawa rongga dada, pembengkakan hati dan limpa. Perubahan proventrikulus, usus, seka tonsil dan otak bersifat patognomonik. Saran Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap infeksi ND dengan mengambil sampel di daerah wabah dalam jumlah yang lebih besar. Semua organ yang mengalami perubahan diperiksa secara histopatologis untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dan lengkap, serta perlu dipelajari pola penyebaran penyakit lcbih Ianjut. DAFTAR PUSTAKA Adil. M., M.A. Nyoman, S.A.P. Ketut, dan M. Yasunobu. 2008. Detection of Newcastle disease Virus by Nested Reverse Transcriptase-Polymerase Chain Reaction. Laboratorium Patologi, dan Laboratorium Virologi, Fakultas Kcdokteran Hewan, Jl. PB Universitas Udayana Sudirman. Denpasar, Bali. Admin. 2008. Perunggasan Newcastle Disease Paramymviridae Majalah Paramyxorirus infi!ksi, Poultry Indonesia Online. Anonimus. 2007. NO IBD dan Marek. http:!.'directory.umm.ac.id Data%20 pdf/minggu Elmu/ 9.ND 1BD dan Marek s baru.pdf. Ananonimus. 2008. Newcastle Di sease~ http://Vv'\\'\V. vet-klinik.com/ Perun:1gasan /NewcastleDiscase.html. Darminto dan P. Konohardjo. 1995. Ne\' castle disease pada unggas di Indonesia : situasi tcrakhir dan relevansinya tcrhadap pengcndalian penyakit. Abstrak Seminar Nasional Pctcrnakan dan \ eten.ter. Cisarua 78 November 1995. Buslitbangnak. Bogor. ISSN: 2088-0111 De Leeuw and B. Peeters. 1999. Complete sequence of Newcastle disease virus: evidence for the existence of a new genus within the subfamily Paramyxovirinae. Himawan, S. 1994. Patologi. Edisi Pertama. Universitas Indonesia Press, Jakarta Horvath, C.M., R.G. Paterson, M.A. Shaughnessy, R. Wood, and R.A. Lamb. 1992. Biological activity of paramyxovirus fusion proteins: Factors influencing formation of syncytia. Jestin, V. and A. Jestin. 1991. Detection of Newcastle disease virus RNA in infected allantoic fluids by invitro enzymatic amplification (PCR). Mahatmi, H., A. Setiyono, R.D. Soejoedono, dan F.H. Pasaribu. 2007. Deteksi Coxiella burnettii Penyebab Q fever pada Sapi, Domba, Kambing di Bogor dan Bali. Reitter, J.N., T. Sergei, and T.G. Morrison. 1995 . Mutational analysis of the Leucine Zipper motif in the Newcastle disease virus fusion protein. Ressang, A.A. 1984. Patologi Veteriner. Team Leader IFAD Projek:Bali Cattle Disease Invctigasion Unit. Dcnpasar, Bali. Sigh. K.. N Jildal, S.L. Gupta. A.K. Gupta, and D. Mittal. 2005. Detection of Newcastle disease virus genome from field outbreaks in poultr} by reverse transcription-polymerase chain reaction. Sr.:~ientanka, K., 7. Minta, and K. Domanska-Bl icharz. 2006. Detection of Newcastle disease virus in infected chicken embryos and chicken tissues by RT-PCR. Tabbu. C.R. 2000. Penyakit Ayam dan I. Penanggulangannya. Vol. Kanisius, Yogyakarta. Wambura, P.N. 2006a. Impregnation and storage of Newcatle disease virus on to filter papers and detection of viral RNA by single tube RT-PCR assay. 249 ISSN: 2088-0111 lsi (Content) Halaman Fasciola gigantica : Studi Tentang Gambaran Patogenesa Organ dan Darah pada Sapi di Banda Aceh (Wina~uddin dan Muha mmad Hanafiah) 188-194 Kecemaan In - Vivo pada Domba Lokal fantan yang Diberikan Pakan Amoniasi Ampas Tebu {Yunasri Usman) 195-202 Lembaga Hukum Adat Laot Sebagai Kearifan Lokal Dalam Pengelolaam Sumber Daya Alam Masyarakat Pesisisr Aceh (Setia Budi) 203-211 Akibat Pemberian Kortikosteroid dan lnfeksi Candida albicans menyebabkan Kondisi lmunosupresi Organ Limpa pada Ayam pedaging (Faisal famin) 212-216 Analisis Pendapatan Budidaya Udang Windu dan lkan Bandeng di Desa Alue Kuta Kecamatan jangka Kabupaten Bireuen (Irwan) 217-224 Fermentasi Ampas Tebu dengan Aspergillus niger terhadap Kandungan Bahan Kering dan Bahan Organik (Suryani) 225-232 Deteksi Residu Antibiotika Pada Daging Dada dan Hati Ayam Potong dari Pasar Tradisional Kota Banda Aceh (Razali dan Fakhrurrazi) 233-236 Keberadaan Panglima Laot Dahulu dan Sekarang (Mulyadi) 237-242 Studi Kasus Tingkat lnfeksi, Gambaran Patologi Anatomis dan Histopatologis Newcastle Disease (ND) pada Ayam Kampung Yang Diseksi Di Laboratorium Patologi Fakultas Kedokteran Hewan ~,... ___ Universitas Syiah Kuala (Nazaruddin, Dwinna Aliza, dan Hafizuddin) ~~3-24_~_-: "=-:: ~ :;;;- -- , Pengaruh Lama Penyimpanan Pengencer Semen NaCI-Kuning Telur yang Ditambahkan Sari Wortel terhadap Daya Fertilitas Ayam Kampung (Hamdan, Dasrul, Cut Nita Thasmi, Aidilsyah dan Miqsalmina) 250-255 Pengamatan Kesempurnaan Pengeluaran Darah Pada Karkas Ayam 256-261 Yang Diperdagangkan di Sekitar Kota Banda Aceh (Azhari) 9 ! 72088 011 025