- Unsyiah

advertisement
..... . . .ttt
Jurnal S. Pertanian Vol. 2 No.2 Agustus 2012
1SSN: 2088-0111
Jurnal Sains Pertanian
(Pertanian, Petemakan dan Aquakultur)
EDITORAHLI
Nurheny (IPB, Agroforestry)
lsni Nurruhwati (UNP AD, Jlmu Kelautan)
Zulflkar Siregar (USU, Produksi Temak)
Tongku Nizwan Siregar (UNSYJAH, Reproduksi Hewan)
Nasir Arafat (UNSYIAH, Pemuliaan Tanaman)
Muhammad Daud (UNSYIAH, Nutrisi Unggas)
Irwan Sukri Banua (UNILA, Jlmu Tanah)
Lukman (U~1MAL, Kultur Jaringan)
Suryadi (UNIMAL, Agribisnis)
Laela Sari (LIPI, Bioteknologi)
Zahrul Fuady (UMUSLIM, Konservasi Laban)
Rindhira Hurnairani Z (UMUSLIM, Aquakultur)
Yusmadi (UMUSLIM, Nutrisi Ruminansia)
EDITOR PELAKSANA
Ketua:
Iswahyudi (UMUSLIM, Ilmu Tanah)
Sekretaris :
Hafizuddin (UMUSLIM. Reproduksi Hewan)
Anggota:
Suryani (UMUSLIM. Produksi Ternak)
Rini Fitri (lJ}...1USLIM, Pengelolaan DAS)
Elfiana (UMUSLIM. Ekonomi Pertanian)
Zuraida (UMUSUM, Aquakultur)
ADMINISTRASI WEB
Riyadhul Fajri
SIRKULASI
M. Fadhil
Mustafa Kamal
ALAMAT REDAKSI
Fakultas Pertanian Universitas Almuslim
Jl. Almuslim, Kampus Barat, Matangglumpangdua 24261, Bireuen-Aceh
Telp./Fax (0644) 41384 e-mail : [email protected] http:/humal-sp.org
Jumal Sains Pertanian merupakanjurnal yang menyajikan artikel ha<>il penelitian, analisis
kebijakan dan review yang berhubungan dcngan pertanian, petemakan dan aquakultur
dalam arti yang Juas. Jumal diterbitkan setahun 2 kali : Februari dan Agustus
Rekening: 0207474603 BNI Cabang Bireuen
an. Hafazuddin
Jurnal S. Pertaniao 2 (2) : 243-249 (2012)
ISSN : 2088-0111
Studi Kasus Tingkat lnfeksi, Gambaran Patologi Anatomis dan Histopatologis Newcastle
Disease (ND) pada Ayam Kampung Yang Diseksi Di Laboratorium Patologi Fakultas
Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala
Case Study on Infection Rate, Anatomical Pathology, and Hystopathological Changes of
Native Chicken Infected Witlt Newcastle Disease (ND) Dissected at Pathology Laboratory
Veterinary Medicine Faculty Syiah Kuala University
1
Nazaruddin 1, Dwinna Aliza\ dan Hafazuddin2
Bagian Patologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Program Studi Petemakan Fakultas Pertanian Universitas Almuslim Bireuen-Aceh
2
ABSTRAK
Salah satu penyakit yang sering menyerang ayam adalah Newcastle Disease (NO) dan
merupakan penyakit yang sangat menular dengan angka kematian yang tinggi, disebabkan oleh
virus genus paramyxovirus dengan famili paramyxoviridae. Nama lain untuk ND adalah tetelo,
pseudovogolpest, sampar ayam. rhaniket. pneumoencephalitis dan tontaor furrens. Penyakit ini
merupakan salah satu penyakit penting pada ayam. Melihat tingkat keganasan penyakit dan
kematian tinggi pada ayam, maka dirasa perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui tingkat
infeksi, gambaran patologi anatomis dan histopatologis ND. Sampcl penelitian yang digunakan
adalah ayam yang menderita dan/atau menampakkan gejala-gejala penyakit sebanyak 90 ekor
yang berasal dari setiap nekropsilbedah bangkai dan diperiksa perubahan patologi anatomis dan
pemeriksaan histopatologis. Secara keseluruhan tin g~ at infeksi ND pada ayam kampung yang
diseksi di Laboratorium FKH Unsyiah tinggi scperti halnya dengan kasus-kasus ND pada
umurnnya dengan angka infeksi 86,7 %. Perubahan pascamati/patologi anatomis pada pada ayam
yang terserang penyakit ND pada penl!litian ini serupa dengan kasus-kasus NO secara umum,
meliputi pcradangan yang terjadi pada saluran pcncemaan dan saluran pemafasan. Perubahan
histopatologis/mikroskopik meliputi hiperemi, hemoragi, dan nekrosis pada provcntrikulus,
usus, seka tonsil, paru, otak, hati yang merupakan gambaran patognomonik ND. Dari hasil
pendLian ini dapat disimpulkan tinggin)a tingk~t infeksi ND pacta ayam sa::c;at berhubungan
dengan galur virus, mte infeksi. faktor lingkungan. cara pemeliharaan. ataupun infeksi campuran
dcngan mikroorganisme lainnya.
Kata kunci: Ayam kampung, Newcastle Disease (ND), patologi anatomis, histopatologis
ABSRACT
Newcastle disease {ND) is a disease that often attacks chickens and a highly infectious disease
with high mortality rates. ND was caused by a virus of the genus paramyxovirus and family
paramyxoviridae. Other name of ND was tetelo, pseudovogolpesl, chicken plaque, rhaniket,
pneumoencephalitis, and lontaor furrens. This disea~e is one of the important diseases in poultry. Due to
the contagiousness level and high mortality rate of the dis ·ase, this research was carried out in order to
examine the contagious level, anatomical pathology. and hystopathological changes of ND. The samples
used in this research were ND infected chicken or clinically shown the symptoms of the disease as much
as QO chickens dissected and examined th<> anatomical pathology and hystopathology. The infection rate
of ND on 1wth·e chicken dissected at Pathology Laboratorr. Veteriuary Medicine Faculty, Syiah Kuala
Unil·ersity was as high as other general ca.\·es with the number of86. 7%. Post mortum examination of ND
infected chicken in this sllll~l' similar to other ND cases was inflammation of the dige.~;th·e and respiratory
tract. whereas hyperemia, edema, hemorrhage. and necrosis ~~the proventricullus which is an ND
pathognomonic symptom were observed as histopathological change~. From the result c?f this study it can
b<> concluded that the high rate.\ of ND il!{t!clion on natil·e chicken was closely rl!lated to virus strain,
infection route, environmental factors, mai111enance, and cross infection with other microorganisms.
Key word~. Naliw chicken, Newcastle Disease (ND). anatomical pathology, hystopathology
243
Nazaruddin (2012) Studi Kasus Tingkat. ..
PENDAHULUAN
Salah satu penyakit yang sering
menyerang ayam adalah Newcastle Disease
(ND) dan merupakan penyakit yang sangat
menular dengan angka kematian yang
tinggi, disebabkan oleh vtrus genus
paramyxovirus
dengan
famili
paramyxoviridae. Nama lain untuk ND
adalah tetelo, pseudovogolpest, sampar
ayam, rhaniket, pneumoencephalitis dan
tontaor furrens. Penyakit ini dipandang
sebagai salah satu penyakit penting di
bidang perunggasan. Kejadian wabah
penyakit ND seringkali terjadi pada
kelompok ayam yang tidak memiliki
kekebalan atau pada kelompok yang
memiliki kekebalan rendah akibat terlambat
divaksinasi atau karena kegagalan program
vaksinasi (Anonimus, 2007).
Wabah penyakit ND yang ganas
masih banyak dijumpai pada berbagai
petemakan di Indonesia, meskipun usaha
pencegahannya melalui vaksinasi telah
banyak dilakukan (Darminto dan Ronoharjo,
1995). Sepanjang tahun 1995 tingkat
kejadian (prevalensi) dari kasus ND di
Indonesia
berfluktuasi dari
20-85%,
tergantung daerahnya
Kcmgian yang
ditimbulkan ND antara lain berupa kematian
ayam~ penurunan produksi
tclur pada ayam pctelur, gangguan
pertumbuhan dan penurunan berat badan
pada ayam pedaging (Admin, 2008).
Pcnyakit NO disebabkan oleh virus
yang beramplop dengan genom yang terdiri
atas RNA berserat tunggal, tidak bcrsegmen,
dan berpolaritas negatif. Genom virus ND
mempunyai
enam
protein,
yakni
nukleokapsid (NP), Phosphoprotein (P),
matrix (M), Fusion (F), hemagglutinin. neuraminiduse (lIN)~ dan RNA polymerase
(L) (De Leeuw dan Peeters, 1999). Masa
inkubasi pcnyakit ini bervariasi: antara 2-15
had,
tergantung
dari
virus
yang
menginfeksi. umur, dan status kekebalan
ayam, infeksi dcngan mikroorganisme lain,
kondisi lingkungan, dan jalur pcnularan.
Kejadian infeksi oleh virus ND tcrutama
tcrjadi secara inhalasi (Sigh K et a!.. 2005)
Ayam yang pernah tcrinfeksi ND
dan tidak mengalami kematian akan
244
memiliki kekebalan selama 6-12 bulan
terhadap ND. Demikian juga dengan
kekebalan yang diperoleh dari vaksinasi.
Sifat spesifik virus antara lain mempunyai
kemampuan untuk mengaglutinasi dan
melisiskan eritrosit ayam. Selain eritrcsit
ayam, virus ND juga mampu mengaglutinasi
eritrosit marnalia dan unggas lain serta
reptilia. Virus ND hila dipanaskan pada
suhu 56° C akan kehilangan kemampuan
untuk mengaglutinasi eritrosit ayarn, karena
protein hemaglutininnya rusak. Selain itu
juga akan merusak infcktivitas dan
imunogenesitas virus (Admin, 2008).
Melihat keganasan dan kerugian
ekonomis
yang cukup besar yang
ditimbulkan oleh penyakit ND maka perlu
dilakukan penelitian untuk mengetahui
tingkat kejadian infeksi pada unggas (ayam),
perubahan
patologi
anatomis
dan
histopatologis dengan mengambil sampel
dari
ko-asistensi
patologi
Fakultas
Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala.
MATERI DAN METODA PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian
m1
dilakukan
di
Laboratorium Patologi Fakultas Kedokteran
I le\van Universitas Syiah Kuala Darussalam
Banda Aceh, dilaksanakan pada bulan
Nopemher 2011 sarnpai Januari 2012.
Sampel penelitian yang digunakan
untuk pemeriksaan patologi anatomis adalah
a}am
yang
menderita
dan/atau
menampak.kan
gejala-gejala
penyakit
sebanyak 90 ekor yang berasal dari setiap
nekropsi/bedah bangkai di Bagian Patologi
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas
Syiah Kuala. Untuk pemeriksaan patologi
anatomis dan
histopatologis
diambil
proventrikulus, scka tonsil, otak, paru, usus.
hati dan Iimpa yang merupakan organ yan~:;
menampakkan gejala patognomonik ND
secara umum.
Alat dan Bahan Penelitian
A.lat
yang
digunakan
untuk
pemeriksaan patologi anatomis adalah
seperangkat alat bedah minor terdiri dari
pisau. gunting, skalpel, pinsct, dan untul·
pcmbuatan prcparat histopatologis adalah
ISSN : 2088-01 11
Jurnal S. Pertanian 2 (2) : 243-249 (2012)
satu set mikrotom rotari, oven parafin,
wetcrbath, slide warmer, objek glass, cover
glass, dan fotomokrograf.
Bahan-bahan yang digunakan adalah
neutral buffred formalin (NBF) I 0%,
alkohol seri. alkohol absolut, xilol, parafm
blok dan albumin telur sedang untuk
pcwarnaan digunakan hematoksilin dan
eosin (HE).
Metoda Penelitian
Ayam yang rnengalami gejala urnurn
penyakit diseksi dan diperiksa secara
patologi anatomis. Ayam yang didiagnosa
ND diambil organ yang menunjukkan
perubahan patognomonik untuk dibuat
preparat histopatologis guna pemeriksaan
histopatologis diwamai dcngan pewarnaan
hematosilin eosin (HE), sesuai dengan
prosedur teknik standar yang dilakukan di
Bagian Patologi Fakultas Kedokteran
Hewan Universitas Syiah Kuala. Jumlah
ayam yang diagnosa ND ditabulasikan,
sedangkan organ yang telah dibuat sediaan
histopatologis
dilakukan
pengamatan
dengan mikroskop cahaya biokuler terhadap
gambaran
histopatologis
organ
dan
kamudian dilakukan pemotretan dengan
fotornikrograf.
Analisis Data
Data yang diperoleh dari penelitian
ini dianalisis secara deskriptif berdasarkan
kejadian penyakit pada ayam dan perubahan
histopatologis.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tingkat lnfeksi
Hasil diagnosis dari 90 ekor ayam
yang menderita NO dapat dilihat pada
1 abel 1. berikut ini:
Tabel 1. Tingkat infeksi NO pada ayam kampung yang diseksi di Laboratorium Patologi FKH
Uns iah
Tingkat Infeksi/bulan
No
Total
Nopember.
Desember
I.
Oktobcr
2.
3.
+
29
=
(%)
-r
:;::
(%)
96,6
26
4
86,6
Secara keseluruhan tingkat infeksi
ND pada ayam kampung yang discksi di
Laboratorium FKH Universitas Syiah Kuala
tinggi seperti halnya dengan kasus-kasus
ND pada umwnnya dengan angka infeksi
Tingginya angka infeksi
86,7 %.
disebabkan
banyak
faktor
seperti
lingkungan, sanitasi yang buruk, ayam tidak
divaksinasi
secara
bcrkala,
sistem
pemeliharaan dan lain sebagainya. Seperti
diketahui bahwa sistem pemeliharaan ayam
terutama ayam kampung dalam masyarakat,
masih merupakan usaha sampingan dan
pemeliharaan masih bersifat tradisional,
tanpa vaksinasi maupun pengobatan. Faktor
ini mcndukung untuk tctjadinya pcnyakit,
seperti yang dijclaskan olch De Lccuw dan
Peeters ( 1999) bahwa kasus ND pada
unggas dapat bcrsif~tt fatui dengan tingkat
prevalcnsi dan kcmatian mcncapai 100%
karena sifat kcganasan virus dan tidak
adanya vaksinasi. Lcbih lanjut Tabbu (2000)
mcnyatakan pada ka~us ND di Indonesia
+
23
=
(%)
7
76,7
+
78
=
(%)
12
86,7
yang menyerang unggas baik pada suatu
pctcmakan maupun pada unggas yang
dipelihara
secara
tradisional
tingkat
kematian rnencapai 100% karena tipe virus
yang mcnyerang ayam adalah tipe vclogenik
dan menyebabkan penyakit akut serta
patogenitas virus sangat tinggi.
Pendapat ini juga didukung oleh
Admin (2008) yang menyatakan tingginya
tingkat infeksi ND ini (86, 7%) juga
dikarenakan semua jcnis unggas rentan
tcrhadap virus NO disamping sifat
keganasan virus dan wabah ND di Indonesia
umwnnya disebabkan olch velogenik tipe
Asia yang lebih banyak menimbulkan
kematian daripada tipe Amerika. Yelogenik
T'elof?eni
tipe
Asia
disebut
JUga
risceritropik. Hal yang sama juga
dilaporkan oleh Adil <.:1 a!. (2008), bahwa
unggas darat maupun unggas air rcntan
tcrhadap virus NO. termasuk ayam, kalkun,
itik. angsa, merpati. dan unggas liar.
245
Nazaruddin (2012) Studi Kasus Tingkat...
Kerentanan unggas tersebut disebabkan
karena sifat virus maupun cara penularan.
Tingginya tingkat infeksi juga
disebabkjan oleh cara penularan virus.
Menurut Ressang (1984) penularan virus
ND dari satu tempat ke tempat lain tetjadi
melalui alat transportasi, pekerja kandang,
Iitter dan peralatan kandang, burung dan
hewan lain. Debu kandang, angin, serangga,
makanan dan karung makanan yang
tercemar. dapat pula melalui telur terinfeksi
yang
pecah
dalam
inkubator
dan
mengkontaminasi kerabang telur lain.
Penyebaran virus NO olch angin bisa
mencapai radius 5 km. Burung-burung
pengganggu, ayam kampung dan burung
peliharaan lain merupakan reservoir ND.
Pendapat ini juga didukung oleh Spradbow
( 1992) dan Admin (2008) yang menyatakan
penularan ND terutama melaui udara
mclalui batuk, virus mudah terlepas dari
saluran pernapasan penderita ke udara dan
mencemari pakan, air minum, sepatu,
pakaian dan alat-alat sekitamya. Virus
dengan capat menyebar dari ayam ke ayam
lain, dari satu kandang kc kandang lain.
Sckresi. ekskresi dan bangkai penderita
merupakan sumber penularan penting bagi
NO. Virus yang tercampur lendir atau dalam
feses dan urine mampu bertahan dua bulan,
bahkan dalam keadaan kering tahan labih
lama lagi.
.
Tingkat prevalcnsi dan kematian
sangat tinggi kadang-kadang mencapai
I 00% yang disebabkan juga oleh sifat virus
yang sangat mempcngaruhi kondisi dan
246
nafsu makan ayam. Pendapat ini dijelaskan
oleh Admin (2008), bahwa virus velogenik
menyebabkan ayam kehilangan nafsu
makan, diare kehijauan, Jesu, sesak nafas.
megap-megap, ngorok, dan bersin. Faktorfaktor ini sangat berpengaruh pada daya
tahan ayam dan banyak menimbulkan
kematian. Ayam juga bisa mengalarni
pada sebagian atau total.
kelumpuhan
Kemampuan menyibak virus F merupakan
faktor utama yang mempengaruhi virulensi.
Perubahan Patologi Anatomis
Perubahan
pascamati/patologi
anatomis pada a yam yang tcrserang penyakit
NO pada penelitian ini serupa dengan kasuskasus ND pada umumnya meliputi
peradangan yang ditandai dengan adanya
hemoragi dan hiperemi pada proventrikulus.
usus l•alus, seka tonsil, trakhea, paru, otak.
juga ditemukan pembengkakan organ
disamping hemoragi dan hiperemi pada hati
dan limpa. Bentuk pendarahan dapat berupa
petekie atau ekimosis. Pendarahan yang
terjadi merupakan reaksi adanya peradangan
secara umum, karena adanya antigen pada
lokasi tersebut. Darah akan mcngalir secara
berlebihan dengan membawa sel-sel anti
radang dan juga ditcmukan limfosit. Orgrm
lain seperti kantong udara menebal dan
suram. Pada akhir perjalanan penyakit
tedadi pembesaran hati, limpa dan kadangkadang
atrofi.
Perubahan
patolologi
anatomis lebih jelas dapat dilihat pacta
Gambar l.
Jurnal S. Pertanian 2 (2) : 243-249 (2012)
ISSN : 2088-0111
kiri ke kanan (tanda panah) menunjukkan gambaran
· pada
proventrikulus. usus halus. seka tonsil, trakhea, paru. Kckeruhan kantung hawa, pembesaran hati
dan limpa (bidang sayatan terbuka).
Seperti halnya yang dijelaskan oleh
De Leeuv.. dan Peeters ( 1999). bahwa pada
kasus ND terjadi perubahan yang dapat
dilihat secara makroskopis atau patologi
anatomis seperti hemoragi mukosa trakea,
perdarahan berdiametcr kurang dari 1
mm/pctekie dan lebih dari 1 mm/ekimosis
pada proventriktllus, terutama pada sekitar
muara kelenjar Hemoragi. nekrosis atau
ulserasi jaringan limfoid pada dinding
rnukosa usus seperti seka tonsil (illeocaltonsil). Peradangan pada saluran pemapasan
(trakheitis) dan pneumonia, hemoragi usus.
Perubahan patologi anatornis yang menonjol
adalah
pendarahan
pada
alat-alat
pencernaan,
Pendapat di atas didukung oleh
Anonimus (2008) yang melaporkan tcntang
perubahan
patologi
anatomis
yang
ditimbulkan olch ND. Perubahan 1111
bcrhubungan dcngan galur virus, rute
infeksi, faktor lingkungan. ataupun infcksi
campuran dengan mikroorganisme lainnya.
Perubahan paskamati/makroskopis yang
terlihat pada unggas pendcrita antara lain.
mehputi pctekic,
bcrupa bintik-bintik
perdarahan pada provcntrikulus dan scka
tonsil. cksudat dan peradangan pada saluran
pernapasan serta nekrosis pada usus.
Trakhea penderita NO terlihat lebih merah
daripada trakhea normal, karena adanya
pcradangan perdarahan dan terjadi nekrosis
usus. Perubahan makroskopik ini karena
terjadi pcrdarahan dan aglutinasi eriotrosit
olch virus sehingga mcnirnbulkan wama
kemerahan yang berupa bintik-bintik.
Pendapat ini didukung olch Ressang ( 1984)
yang melaporkan perubahan makroskopik
yang terlihat pada NO tersifat oleh adanya
nekrosis dan hemoragi ::>ada organ yang
terserang seperti
saluran pencernaan
meliputi proventrikulus, ventrikulus dan
berbagai bagian, perubahan pada saluran
nafas scperti hemoragi dan kongesti berat
pada trakea. Penebalan kantong udara
disertai timbunan eksudat kataral sampai
mengcju pada permukaannya. Menurut
Jestin (1991) pcrubahan ini disebabkan oleh
penggumpalan eritrosit oleh virus tipe
velogenik.
Perubahan Histopatologis
Perubahan
histopatologis/mikroskopik
meliputi
hiperemi. cmfiscma. hcmoragi,
dan
nekrosis
pada
saluran
penccrnaan
provcntriku!us. -;ah.cran pemufasan (paru)
247
Nazaruddin (2012) Studi Kasus Tingkat...
yang merupakan gambaran patognomonik.
Perubahan ini disebabkan oleh aktivitas
virus yang menimbulkan kerusakan pada
organ dari yang bersifat hiperemi sampai
nekrosis sel dan aglutinasi darah. Seperti
yang dijelaskan oleh Ressang (1984)
perubahan histopatologik yang ditimbulkan
oleh ND ini pada proventrikulus bersifa
karena aktivitas virus yang mengaglutinasi
darah sehingga terbentuk bintik perdarahan
pada organ. Pada paru dan proventrikulus
bersifat patognomonik dan berhubungan
dengan galur virus. Lebih lal\iut Anonimus
(2008) rnenguatkan pendapat tentang akibat
lebih lanjut pada organ terjadi kernatian sel
karena suplai nutrisi sel terhambat,
disamping itu juga terjadi infiltrasi sel
radang pada usus dan hati. Pada paru terjadi
emfisema akibat rupturnya dinding alveoli
karena radang.
Perubahan hiperemi terjadi karena
adanya kerusakan pada sel oleh aktivitas
virus yang mengeluarkan histamin dan
mempengaruhi peningkatan aliran darah
dalam kapiler Jestin (1991 ). Histamin juga
merangsang dilatasi dan peningkatan aliran
daerah lokal sehingga menimbulkan daerah
yang berwarna kemerahan akibat akumulasi
eritrosit (Reitter et a!., 1995). Bila kondisi
ini berlanjut maka akan terjadi hemoragi
yang disebabkan oleh rusaknya atau
pelebaran epitel pembuluih darah (Horvath
et al., 1992). Kerusakan yang berkelanjutan
menyebabkan penirnbunan
cairan di
jaringan atau di dalam lumen buluh darah
yang dikenal dengan udema dan berlanjut
hingga
nekrosis
(Himawan,
1994).
Perubahan pada saluran pencernaan dan
pemafasan serta organ painnya akibat ND
ini juga berhubungan dengan predileksi
virus ND pada organ tersebut dan
menimbulkan kerusakan seperti yang
dilaporkan di atas.
~
Gambar
2. Gambaran histopatologis beberapa organ yang terserang ND. (a) hiperemi
proventrikulus, (b) hiperemi otak, (c) hiperemi paru dan (d) emfisema paru, (e) hemoragi usus
dan (f) infiltrasi sel radang pada usus, (g) hemoragi trakhea, (h) infiltrasi sel radang pada hati
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Tingkat infeksi ND pada ayam yang
diseksi di 1,aboratorium Patologi Fakultas
Kedokteran Hcwan Universitas Syiah Kuala
Darussalam Banda Aceh cukup tinggi yang
mencapai
86,7%, dan menampakkan
perubahan patologi anatomis bcrupa: pctckie
248
(bintik-bintik
perdarahan)
pada
proventrikulus,
seka
tonsil,
usus,
peradangan pada saluran pernapasan (paru
dan trakhea), perdarahan dan kekeruhan
kantung hawa rongga dada, pembengkakan
hati dan limpa. Perubahan histopatologis
yang ditimbulkan oleh ND adalah gambaran
hiperemi, hemoragi. emfiscma, nekrosis,
pada pro.ven~rikulus, scka tonsiL usus, otak,
Jurnal S. Pertanian 2 (2) : 243-249 (2012)
peradangan paru dan trakhca. perdarahan,
kekeruhan kantung hawa rongga dada,
pembengkakan hati dan limpa. Perubahan
proventrikulus, usus, seka tonsil dan otak
bersifat patognomonik.
Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut terhadap infeksi ND dengan
mengambil sampel di daerah wabah dalam
jumlah yang lebih besar. Semua organ yang
mengalami perubahan diperiksa secara
histopatologis untuk mendapatkan gambaran
yang lebih jelas dan lengkap, serta perlu
dipelajari pola penyebaran penyakit lcbih
Ianjut.
DAFTAR PUSTAKA
Adil. M., M.A. Nyoman, S.A.P. Ketut, dan
M. Yasunobu. 2008. Detection of
Newcastle disease Virus by Nested
Reverse Transcriptase-Polymerase
Chain
Reaction.
Laboratorium
Patologi, dan Laboratorium Virologi,
Fakultas
Kcdokteran
Hewan,
Jl.
PB
Universitas
Udayana
Sudirman. Denpasar, Bali.
Admin. 2008. Perunggasan Newcastle
Disease
Paramymviridae
Majalah
Paramyxorirus infi!ksi,
Poultry Indonesia Online.
Anonimus. 2007. NO IBD dan Marek.
http:!.'directory.umm.ac.id Data%20
pdf/minggu
Elmu/
9.ND 1BD dan Marek s baru.pdf.
Ananonimus. 2008. Newcastle Di sease~
http://Vv'\\'\V. vet-klinik.com/
Perun:1gasan
/NewcastleDiscase.html.
Darminto dan P. Konohardjo. 1995.
Ne\' castle disease pada unggas di
Indonesia : situasi tcrakhir dan
relevansinya tcrhadap pengcndalian
penyakit. Abstrak Seminar Nasional
Pctcrnakan dan \ eten.ter. Cisarua 78 November 1995. Buslitbangnak.
Bogor.
ISSN: 2088-0111
De Leeuw and B. Peeters. 1999. Complete
sequence of Newcastle disease virus:
evidence for the existence of a new
genus
within
the
subfamily
Paramyxovirinae.
Himawan, S. 1994. Patologi. Edisi Pertama.
Universitas Indonesia Press, Jakarta
Horvath, C.M., R.G. Paterson, M.A.
Shaughnessy, R. Wood, and R.A.
Lamb. 1992. Biological activity of
paramyxovirus
fusion
proteins:
Factors influencing formation of
syncytia.
Jestin, V. and A. Jestin. 1991. Detection of
Newcastle disease virus RNA in
infected allantoic fluids by invitro
enzymatic amplification (PCR).
Mahatmi, H., A. Setiyono, R.D. Soejoedono,
dan F.H. Pasaribu. 2007. Deteksi
Coxiella burnettii Penyebab Q fever
pada Sapi, Domba, Kambing di
Bogor dan Bali.
Reitter, J.N., T. Sergei, and T.G. Morrison.
1995 . Mutational analysis of the
Leucine Zipper motif in the
Newcastle disease virus fusion
protein.
Ressang, A.A. 1984. Patologi Veteriner.
Team Leader IFAD Projek:Bali
Cattle Disease Invctigasion Unit.
Dcnpasar, Bali.
Sigh. K.. N Jildal, S.L. Gupta. A.K. Gupta,
and D. Mittal. 2005. Detection of
Newcastle disease virus genome
from field outbreaks in poultr} by
reverse
transcription-polymerase
chain reaction.
Sr.:~ientanka,
K., 7. Minta, and K.
Domanska-Bl icharz. 2006. Detection
of Newcastle disease virus in
infected chicken embryos and
chicken tissues by RT-PCR.
Tabbu. C.R. 2000. Penyakit Ayam dan
I.
Penanggulangannya.
Vol.
Kanisius, Yogyakarta.
Wambura, P.N. 2006a. Impregnation and
storage of Newcatle disease virus on
to filter papers and detection of viral
RNA by single tube RT-PCR assay.
249
ISSN: 2088-0111
lsi (Content)
Halaman
Fasciola gigantica : Studi Tentang Gambaran Patogenesa Organ dan
Darah pada Sapi di Banda Aceh
(Wina~uddin
dan Muha mmad Hanafiah)
188-194
Kecemaan In - Vivo pada Domba Lokal fantan yang Diberikan Pakan
Amoniasi Ampas Tebu {Yunasri Usman)
195-202
Lembaga Hukum Adat Laot Sebagai Kearifan Lokal Dalam Pengelolaam
Sumber Daya Alam Masyarakat Pesisisr Aceh (Setia Budi)
203-211
Akibat Pemberian Kortikosteroid dan lnfeksi Candida albicans
menyebabkan Kondisi lmunosupresi Organ Limpa pada Ayam pedaging
(Faisal famin)
212-216
Analisis Pendapatan Budidaya Udang Windu dan lkan Bandeng di Desa
Alue Kuta Kecamatan jangka Kabupaten Bireuen (Irwan)
217-224
Fermentasi Ampas Tebu dengan Aspergillus niger terhadap Kandungan
Bahan Kering dan Bahan Organik (Suryani)
225-232
Deteksi Residu Antibiotika Pada Daging Dada dan Hati Ayam Potong dari
Pasar Tradisional Kota Banda Aceh (Razali dan Fakhrurrazi)
233-236
Keberadaan Panglima Laot Dahulu dan Sekarang (Mulyadi)
237-242
Studi Kasus Tingkat lnfeksi, Gambaran Patologi Anatomis dan
Histopatologis Newcastle Disease (ND) pada Ayam Kampung Yang
Diseksi Di Laboratorium Patologi Fakultas Kedokteran Hewan ~,... ___
Universitas Syiah Kuala (Nazaruddin, Dwinna Aliza, dan Hafizuddin)
~~3-24_~_-:
"=-:: ~ :;;;- --
,
Pengaruh Lama Penyimpanan Pengencer Semen NaCI-Kuning Telur
yang
Ditambahkan Sari
Wortel terhadap Daya Fertilitas Ayam
Kampung (Hamdan, Dasrul, Cut Nita Thasmi, Aidilsyah dan Miqsalmina)
250-255
Pengamatan Kesempurnaan Pengeluaran Darah Pada Karkas Ayam
256-261
Yang Diperdagangkan di Sekitar Kota Banda Aceh (Azhari)
9
!
72088 011 025
Download