Kebijakan Penguatan Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Instansi

advertisement
Kebijakan Penguatan Akuntabilitas
Kinerja
di Lingkungan Instansi Pemerintahan
Hendro Witjaksono, Ak, Macc.
Asisten Deputi Pengembangan Sistem Pengawasan dan Akuntabilitas
Penguatan Akuntabilitas Kinerja
• Peningkatan Efektivitas Penerapan
SAKIP.
• Evaluasi Akuntabilitas Kinerja.
Peningkatan Efektivitas Penerapan
SAKIP
Umum: (perbaikan instrumen)
• Perencanaan Strategis
• Perencanaan Kinerja
• Perjanjian Kinerja (kontrak kinerja)
• Pengukuran Kinerja (utk monitoring kinerja)
• Evaluasi Kinerja Internal
• Pelaporan Kinerja yang efektif.
Monitoring & Evaluasi Kinerja
Mengandalkan
Indikator
Kinerja
Sistem
pengukuran kinerja
yang baik
Analisis &
Evaluasi kinerja
Pelaporan Kinerja
Perencanaan
Kinerja
Perjanjian
Kinerja
Pengumpulan &
Pengolahan
data kinerja
Pengukuran
Kinerja
Peningkatan Efektivitas Penerapan
SAKIP
Khusus:
• Integrasi perencanaan yang lebih berorientasi
kinerja dengan skenario evaluasi keberhasilannya.
• Pelaporan yang lebih berorientasi pada hasil dan
sesuai tanggung jawab pada tingkatan unit
pelapor.
• Secara bertahap penyelaraskan dan menyediakan
interface yang baik bagi pengintegrasian
manajemen keuangan dan manajemen kinerja.
Peningkatan Efektivitas Penerapan
SAKIP
Khusus:
• Perubahan paradigma perencanaan dan
perbaikan praktik perilaku perencanaan yang
berorientasi hasil.
• Perubahan gaya leadership dalam melakukan
monitoring dan pengendalian.
• Pemberian penghargaan kepada institusi yang
akuntabilitasnya baik.
• Publikasi dan menyebaran best practice dalam
penerapan SAKIP.
Penguatan Akuntabilitas Kinerja
sebagai area perubahan dalam RB
Penerapan SAKIP
• Peningkatan Akuntabilitas
Kinerja melalui
penerapan instrumen2
SAKIP.
• Peningkatan Kinerja,
melalui manajemen
kinerja yang menyediakan
informasi kinerja guna
monitoring dan evaluasi
kinerja yang handal.
Reformasi Birokrasi (RB)
• Peningkatan
Akuntabilitas Kinerja.
• Peningkatan Kinerja
Instansi Pemerintah.
Keterkaitan Grand Design & Roadmap dengan RPJP
dan RPJM
RPJP
2005-2025
Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025
RPJMN
2010-2014
RPJMN
2015-2019
RPJMN
2019-2030
Roadmap
Reforasi
Birokrasi
Roadmap
Reforasi
Birokrasi
Roadmap
Reforasi
Birokrasi
Perencanaan Strategis
• Penyusunan Renstra.
• Review Renstra.
• Review Indikator Kinerja Utama dalam
kaitannya dengan target-target Renstra dan
RPJMN.
Perencanaan Kinerja Tahunan
• Target Setting Kinerja sebelum perencanaan
operasional.
• Peninjauan dan adjustement target-2 kinerja
dalam Renstra di tahun yang direncanakan.
• Penguatan komitmen para manajer lini yang
bertanggung jawab atas kinerja unit kerja.
Perjanjian Kinerja /Kontrak Kinerja
(dokumen penetapan kinerja)
• Permen 29/2010, penyederhanaan.
• Instansi boleh melakukan tambahan
penjelasan dan tambahan format, sepanjang
minimum requirement-nya dipenuhi.
• Pengkaitan dengan anggaran, diusahakan
sepanjang alokasi anggaran masih dapat
dikenali/ diatribusi dan dihubungkan dengan
target kinerja yg ditetapkan.
Pengukuran Kinerja
• Setiap unit kerja harus punya IKU.
• Setiap unit kerja harus dapat diukur kinerjanya.
• Setiap tingkatan unit kerja harus memiliki IKU dan
dapat diukur kinerjanya.
• Setiap tahapan program/kegiatan harus dapat
diukur kemajuannya (hasil yang dicapai).
• Setiap tahapan manajemen kinerja harus
menggunakan indikator kinerja yang baik/ tepat
dan memadai.
Pelaporan Kinerja
• Diutamakan pelaporan pencapaian kinerja,
dengan menonjolkan pembahasan pencapaian
sasaran strategis unit kerja.
• Mengungkapkan capaian kienrja dengan
prioritas menguraikan pencapaian IKU.
• Analisis, pembandingan, dan evaluasi internal
perlu diungkapkan agar laporan dapat
“berbicara sendiri”.
Instrumen
•
•
•
•
•
Renstra
IKU
RKT
PK
LAKIP: PPS
Indikator
Kinerja
Monitoring: Kartu Kinerja (performance
scorecard)
Sasaran
strategic
Objecrive
Indicators
target
Indicators
Target
Realisasi
SKPD
Objective
Realisasi
Objective
Indicator
target
Indicator
Target
Realisasi
Unit Pelaksana/
Bidang
Realisasi
BAGAN ARSITEKTUR PROGRAM
STRUKTUR ORGANISASI
STRUKTUR ANGGARAN
STRUKTUR PERENCANAAN
KEBIJAKAN
STRUKTUR MANAJEMEN
KINERJA
FUNGSI
PRIORITAS
SASARAN POKOK
SUB-FUNGSI
FOKUS PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA
FOKUS PRIORITAS
(OUTCOME)
MISI/SASARAN
K/L
ORGANISASI
ESELON 1
PROGRAM
TUJUAN PROGRAM
INDIKATOR KINERJA
PROGRAM (OUTCOME)
ESELON 2
KEGIATAN
KEGIATAN
PRIORITAS
INDIKATOR KINERJA
KEGIATAN (OUTPUT)
JENIS BELANJA
16
Hubungan keselarasan antar instrumen sistem
akuntabilitas kinerja
IKU
PermenPAN 9
RENSTRA
Renja_K/L/SKPD
Dokumen
Penganggaran
LapKeu
RKT
PK
Inpres 5
LAKIP
Akuntabilitas kinerja
Yang direncanakan
Yang diperjanjikan
Yang
direncanakan
kemudian
(Ad hoc)
Yang dilaksanakan
Yang dilaporkan
Yang dievaluasi
Beberapa Upaya Penyelarasan dan
Penyediaan Interface
Financial
Management
Performance Management
Target
setting
Measurement
Monitoring and
Reporting
Evaluation
Budget making
A
B
C
D
Budget
Implementation
E
F
G
H
Accounting and
Reporting
I
J
K
L
M
N
O
P
Audit
Kombinasi dari dua hal tsb, paling tidak diperlukan penyelarasan dan interfacing
terhadap 16 titik persinggungan.
Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Target Kinerja s.d. 2014
Indikator pencapaian sasaran
AWAL
2014
2,8
5,0
Opini BPK atas Laporan Keuangan K/L
dengan status WTP
42,17%
100%
Opini BPK atas Lap keu Pemda dengan
WTP
2,73%
60%
Skor integritas pelayanan publik pada
unit pelayanan K/L
6,64
8
Skor integritas pelayanan publik pada
unit pelayanan Pemda
6,46
8
Skor Indeks Efektivitas Pemerintahan
(skala -2,5 s.d. 2,5)
-0,29
0,5
Instansi Pemerintah yang akuntabel
(yang akuntabilitas kinerjanya baik)
24%
80%
IPK (Indeks Persepsi Korupsi)
Evaluasi Akuntabilitas Kinerja,
Aspek yang Dievaluasi:
ASPEK
BOBOT
KOMPONEN
1. Perencanaan
Kinerja
35
Misal: Renstra, Rencana Kinerja
Tahunan, Penetapan Kinerja
2. Pengukuran
Kinerja
20
Pemenuhan Pengukuran, Kualitas
Pengukuran, Implementasi Pengukuran
3. Pelaporan
Kinerja
15
Pemenuhan Pelaporan, Penyajian
Informasi Kinerja, Pemanfaatan
Informasi Kinerja
4. Evaluasi
Kinerja
10
Pemenuhan Evaluasi, Kualitas
Evaluasi, Pemenfaatan Hasil Evaluasi
5. Pencapaian
Kinerja
20
Kinerja yang dilaporkan (Output dan
Outcome), dan Knerja lainnya
TOTAL
100
PENGKATEGORIAN PERINGKAT (RATING)
No.
Predikat
Nilai
absolut
1.
AA
>85-100
Memuaskan
Memimpin perubahan, berbudaya kinerja,
berkinerja tinggi, dan sangat akuntabel
2.
A
>75-85
Sangat Baik
Akuntabel, berkinerja baik, memiliki sistem
manajemen kinerja yang andal.
3.
B
>65-75
Baik, dan perlu sedikit
perbaikan
Akuntabilitas kinerjanya sudah baik, memiliki
sistem yang dapat digunakan untuk manajemen
kinerja, dan perlu sedikit perbaikan.
4.
CC
>50-65
Cukup baik
(memadai), perlu
banyak perbaikan yang
tidak mendasar
Akuntabilitas kinerjanya cukup baik, taat
kebijakan, memiliki sistem yang dapat digunakan
untuk memproduksi informasi kinerja untuk
pertanggung jawaban, perlu beberapa perbaikan
tidak mendasar.
5.
C
>30-50
Agak kurang, perlu
banyak perbaikan,
termasuk perubahan
yang mendasar
Sistem dan tatanan kurang dapat diandalkan,
memiliki sistem untuk manajemen kinerja tapi
perlu banyak perbaikan minor dan perbaikan
yang mendasar.
6.
D
0-30
Kurang, perlu banyak
sekali perbaikan &
perubahan yang
sangat mendasar.
Sistem dan tatanan tidak dapat diandalkan untuk
manajemen kinerja, perlu banyak perbaikan,
sebagian perubahan yang sangat mendasar.
Interpretasi
Karakteristik Instansi
PERKEMBANGAN AKUNTABILITAS KINERJA
KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2009 - 2010
TAHUN 2009
Akuntabilitas Kinerja
Yg Baik 47,37%
TAHUN 2010
Akuntabilitas Kinerja
Yg Baik 63,29%
2009  2010 Naik sebesar 15,92%
Rata2 Nilai Hasil Evaluasi 2010
ASPEK YG DINILAI
Proporsi
Perencanaan
35%
Rata2 Nilai
K/L Th 2010
19,22
Pengukuran Kinerja
20%
10,06
Pelaporan Kinerja
15%
8,20
Evaluasi Kinerja
10%
3,79
Capaian Kinerja
20%
10,41
Total
100 %
51,68
Tindak Lanjut Hasil Evaluasi 2010
• Sosialisasi IKU, Review IKU K/L, sinkronisasi &
integrasi kebijakan.
• Surat Edaran ttg Evaluasi (SE-MENPAN&RB no.
03/2011)
• Bintek : Pengukuran Kinerja & penggunaannya
untuk monitoring dan evaluasi.
Download