STEVIA ISSN No. 2087-6939 Vol. III No. 01-Januari 2013 Perilaku Petani Sayuran Dalam Mengakses Informasi Pasar Di Kecamatan Berastagi Kabupaten Tanah Karo Juliana Simbolon*) *) Dosen Fakultas Pertanian Universitas Quality ABSTRACT This study is a research that contains "Behavior vegetable farmers in accessing market information in Tanah Karo district Berastagi" from the study were obtained calculating Z count value is greater than 5.72 1.645 Z table (with alpha = 0.05). In this research note that Ho is rejected and Ha accepted. In other words, the hypothesis that the majority of vegetable farmers in accessing market information on the stages of the information seeking behavior etable market 50% of the market behavior using information channels can be received. Behavior vegetable farmers in accessing market information is at the stage of looking for market information. Because the behavior of vegetable farmers in accessing market information is still at the stage of looking for market information, while at the stage of using market information channel is still low so that people who engage in interpersonal channels need to be empowered, so that the people involved can invite other vegetable growers in order can increase farmer up on the phase behavior using market information channel. Keywords: Behavior, vegetable farmers, access, market information bergantung pada menu nabati (Vincent dkk 1995). Secara psikologis, perilaku atau aktivitas yang ada pada individu itu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari stimulus yang diterima oleh organisme yang bersangkutan baik stimulus internal maupun eksternal. Perilaku individu merupakan respon dari stimulus, namun dalam diri individu tersebut ada kemampuan untuk menentukan perilaku yang diambilnya (Walgito 1978). Pendahuluan Perilaku Makan adalah perilaku alami untuk menyantap, mencerna, dan menggunakan gizi guna mempertahankan hidup. Menurut definisi, ilmu gizi (kata Inggris nutrition) adalah ilmu dan proses yang berkaitan dengan penggunaan zat gizi melalui berbagai lintasan biokimia untuk pertumbuhan, perkembangan, dan pemeliharaan tubuh. Pangan merupakan sumber energi dan makanan, dan seluruh pangan berasal langsung atau tidak langsung dari tanaman yang sebagian besar termasuk dala kelompok sayuran. Sekitar dua pertiga dari jumlah penduduk dunia Pola pencarian informasi pasar oleh petani Menurut Widjaja (1986), komunikasi adalah suatu tingkah laku perbuatan atau kegiatan penyampaian [ 52 ] STEVIA ISSN No. 2087-6939 Vol. III No. 01-Januari 2013 maka proses adopsi akan berlangsung relatif lebih cepat dibandingkan dengan inovasi yang harus disampaikan lewat antarpribadi. Sebaliknya, jika inovasi tersebut sulit disampaikan lewat media massa atau sasarannya belum mampu, dapat memanfaatkan media antarpribadi. Inovasi yang disampaikan lewat media antarpribadi akan lebih cepat dapat diadopsi oleh masyarakat sasarannya (Soekartawi 1988). atau pengoperan lambang-lambang yang mengandung makna atau arti. Atau perbuatan penyampaian suatu gagasan atau informasi dari seseorang kepada orang lain. Atau suatu pemindahan atau penyampaian informasi mengenai pikiran dan perasaan-perasaan. Dalam masyarakat modern, dapat dikatakan bahwa komunikasi pertanian yang berisikan informasi pertanian sudah dianggap suatu “komoditi” yang diperlukan oleh masyarakat karena peserta komunikasi (komunikan) berkeinginan untuk mendapatkan informasi (Soekartawi 1988). Semakin banyak tersedia saluran komunikasi di sekitarnya petani diharapkan pola pencarian informasi juga semakin besar. Baik melalui komunikasi antarpribadi, peran PPL, kelompok tani, dan media massa. Bahan dan Metode Petani dalam penelitian ini adalah orang yang menjalankan usahatani tanam sayur. Sampel petani diambil dengan metode simple random sampling dengan ukuran sampel sebanyak 98 sampel. a. Pembuktian hipotesis Untuk menguji hipotesis menggunakan uji proporsi Ho = P Ha = P Ho = Diduga lebih atau sama dengan 50% petani mempunyai perilaku akses informasi pada tahapan mencari informasi pasar. Ha = Diduga kurang dari 50% petani mempunyai perilaku akses informasi pada tahapan mencari informasi pasar. Saluran komunikasi yang digunakan Agar pesan dapat diterima dengan jelas, maka saluran yang digunakan harus terbebas dari gangguan. Baik gangguan teknis (jika menggunakan media massa), ataupun gangguan sosial budaya (jika menggunakan media antarpribadi) (Mardikanto 1993). Komunikasi berlangsung secara tatap muka, baik komunikasi antarpribadi atau komunikasi kelompok kecil, sedangkan jika komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya atau jauh tempatnya dan banyak jumlahnya, komunikasi berlangsung bermedia, dengan nirmassa atau media massa (Effendi 1993). Jika inovasi dapat dengan mudah dan jelas, dapat disampaikan lewat media massa, atau sebaliknya jika kelompok sasarannya dapat dengan mudah menerima inovasi yang disampaikan melalui media massa, b. Tingkat signifikansi 0,05 (5%), n = 98 c. Statistik pengujian Z hit = x/n-Po Po (1Po ) n Dimana : X = jumlah rata-rata petani sampel yang memiliki perilaku mencari informasi pasar n = jumlah keseluruhan petani sampel Po = 50% [ 53 ] STEVIA ISSN No. 2087-6939 Vol. III No. 01-Januari 2013 penyakit, dan informasi pengetahuan bertani/berusahatani. Sebagian besar petani sayuran memiliki perilaku mencari informasi informasi penendalian hama dan penyakit yaitu sebesar 93,87% rata-rata jiwa lalu sebanyak 90,81% rata-rata jiwa pada perilaku mencari informasi penyaluran (distribusi), ada 85,71% rata-rata jiwa perilaku mencari informasi produk, kemudian perilaku mencari informasi harga sebesar 62,22%, dan ada 61,22% rata-rata jiwa mencari informasi berusahatani. Petani yang memiliki perilaku mencari informasi pengendalian hama dan penyakit lebih besar jumlahnya karena petani sudah memikirkan kualitas dari produksi sayuran, setelah kualitas produksi terjamin petani memikirkan cara pemasarannya. Pemasaran yang baik akan menarik minat petani untuk mencari produk sayuran yang lebih baik kualitasnya dari produksi sebelumnya, setelah itu perilaku harga menjadi pertimbangan petani karena kualitas produksi sayuran dapat menaikkan harga produksi sayuran sekitar Rp.50-100, dari petani lainnya, walaupun di tempat pemasaran harga sudah ditetapkan para pedagang, dan dari perilaku mencari tersebut akan menjadi pertimbangan petani untuk mencari informasi berusahatani agar kehidupan perekonomian petani dan keluarga dapat tercukupi dan semakin lebih baik dari perekonomian sebelumnya. d. Kriteria pengujian Z hit Z tabel : Ho ditolak, Ha diterima Z hit Z tabel : Ho diterima, Ha ditolak Hasil dan Pembahasan Perilaku petani sayuran dalam mengakses informasi pasar yang dilakukan dalam penelitian ini terbagi atas 2 (dua) tahap, yaitu : 1) perilaku pada tahapan mencari, dan perilaku pada tahapan menggunakan. Untuk mengetahui distribusi petani menurut perilaku dalam akses informasi pasar sayuran dapat dilihat pada tabel.1 berikut. Tabel 1. Distribusi Petani Sayuran Menurut Perilaku Mencari Informasi Pasar 2004 No 1 2 3 4 5 Perilaku Mencari Informasi Produk Informasi Harga Informasi Penyalur an (distribusi ) Informasi Pengend alian Hama dan Penyakit Informasi Berusaha tani Jumlah Ya (Jiwa) 84 Rata-rata (%) 85,71 Tidak (Jiwa) 14 (%) 14,29 61 62,22 37 37,78 89 90,81 9 9,91 92 93,87 6 6,31 60 61,22 38 37,78 386 393,83 105 106,07 77 78,79 21 21,21 Sumber : Analisis data primer, 2004 Dari tabel 1. Menunjukan bahwa ada 77 rata-rata jiwa atau 78,79% ratarata jiwa petani sayur memiliki perilaku mencari informasi pasar. Perilaku mencari informasi pasar tersebut terbagi atas 5 (lima) bagian yaitu: informasi produk, informasi harga, informasi penyaluran (distribusi), informasi pengendalian hama dan [ 54 ] STEVIA ISSN No. 2087-6939 Vol. III No. 01-Januari 2013 Tabel 2. Distribusi Petani Menurut Perilaku Menggunakan Saluran Informasi Pasar 2004 No 46,94 Tidak (Jiwa) 52 2 Media PPL 46 46,94 52 53,06 3 Media Kelompok Tani Media AntarPribadi Jumlah 47 47,96 51 52,04 96 97,96 2 2,04 235 239,80 157 160,20 Rata-rata 58 59,95 40 39,25 1 4 Perilaku Ya Menggunakan (Jiwa) Media Massa 46 (%) pasar sayuran adalah sebesar 78,79% sedangkan perilaku menggunakan saluran informasi pasar adalah 59,95% rata-rata jiwa. Sehingga hipotesis pertama dapat diterima karena perilaku petani dalam mengakses informasi pasar dalam tahapan perilaku mencari informasi pasar sayuran dari perilaku menggunakan saluran informasi pasar sayuran. Untuk uji statistiknya dari hipotesis ini menggunakan uji proporsi dengan alpha 5%. Analisis datanya sebagai berikut: (%) 53,06 Sumber: Analisis data primer, 2004 Berdasarkan tabel 2. Dapat diketahui bahwa penelitian ini mengunakan 4 (empat) saluran informasi sebagai media untuk mendapatkan informasi sayuran. Saluran informasi pasar yang digunakan tersebut yaitu: media massa, media PPL, media kelompok tani, dan media antarpribadi. Tabel 2. Menunjukan petani sebagian besar memiliki perilaku menggunakan media antarpribadi sebesar 97,96% rata-rata jiwa, lalu ada 47,96% rata-rata jiwa memiliki perilaku menggunakan media kelompok tani, dan ada 46,94% petani memiliki perilaku menggunakan media massa dan media PPL. Dari tabel 2. Tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar petani memiliki perilaku menggunakan media antarpribadi. Petani dengan perilaku menggunakan media kelompok tani, media massa dan media PPL termasuk kecil karena petani kurang merasakan dampaknya secara nyata sewaktu kegiatan berusahatani. Perilaku yang diteliti adalah petani sayuran dalam mengakses informasi pasar. Berdasarkan tabel 1. Dan tabel 2. Dapat diketahui bahwa perilaku petani mencari informasi pasar sayuran luran informasi pasar. Rata-rata jiwa yang memiliki perilaku mencari informasi Z hit = x/n-Po Po (1Po ) n Z hit = 77/98-0,5 0,5 (10.5) 98 Z hit = 0,786/0,5 0,25) 98 = 5,72 Dari perhitungan diatas di peroleh nilai Z hitung 5,72 lebih besar dari Z tabel 1,645 (dengan alpha = 0,05). Hal ini bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa sebagian besar petani sayuran dalam mengakses informasi pasar pada tahapan perilaku mencari informasi pasar sayuran dari perilaku menggunakan saluran informasi pasar dapat diterima. Kesimpulan dan Saran Perilaku petani sayuran dalam mengakses informasi pasar adalah pada tahaan mencari informasi pasar. Oleh karena perilaku petani sayuran dalam mengakses informasi pasar masih pada tahap mencari informasi pasar, sementara pada tahap menggunakan saluran informasi pasar [ 55 ] STEVIA ISSN No. 2087-6939 Vol. III No. 01-Januari 2013 masih rendah sehingga orang-orang yang terlibat dalam saluran antarpribadi perlu diberdayakan, agar orang-orang yang terlibat tersebut dapat mengajak petani sayuran lainnya supaya dapat meningkatkan perilaku petani sampai pada tahapan menggunakan saluran informasi pasar. Daftar Pustaka Effendi. 1993. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Penerbit PT.Citra Aditya Bakti, Bandung. Mardikanto. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret University Press, Surakarta. Soekartawi. 1988. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. Penerbit Universitas Indonesia. UI-Press, Jakarta. Vincent.E,Rubatzky, Mas Yamaguchi. 1995. World Vegetables : Principles, Production, and Nutritive Valves. (Sayuran Dunia 1 : Prinsip, Produksi, dan Gizi, alih bahasa Ir. Catur Herison, M.Sc). Penerbit ITB, Bandung. Walgito. 1978. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Andi Offset, Yogyakarta. Widjaja. 1986. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Sekretaris Program Studi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Fakultas Hukum. Universitas Sriwijaya. Palembang. Penerbit PT. Bina Aksara, Jakarta. [ 56 ]