PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK (GROUP INVESTIGATION) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS X SMA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK (GROUP INVESTIGATION) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS X SMA Siti Dutufiyah Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya. Email : [email protected] Dr. Waspodo Tjipto Subroto, M.Pd Dosen Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya. Email : [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Investigasi Kelompok (Group Investigation) terhadap keterampilan proses dan mengetahui pengaruh model pembelajaran Investigasi Kelompok (Group Investigation) terhadap hasil belajar dan mengetahui pengaruh model pembelajaran Investigasi Kelompok (Group Investigation) terhadap keterampilan proses dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 18 Surabaya. Penelitian ini termasuk dalam eksperimen semu dengan pendekatan kuantitatif. Desain penelitian adalah Nonequivalent control group designdengan menggunakan kelas eksperimen (penerapan model pembelajaran Investigasi Kelompok) dan kelas kontrol (pembelajaran konvensional). Subjek penelitian adalah siswa kelas X IIS 1 sebagai kelas eksperimen dan X IIS 2 sebagai kelas kontrol di SMA Negeri 18 Surabaya tahun ajaran 2016/2017. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Uji hipotesis menggunakan uji MANOVA. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa model pembelajaran Investigasi Kelompok (Group Investigation) berpengaruh signifikan terhadap keterampilan proses dengan nilai F sebesar 11,761 denan nilai sig < 0,05 dan model pembelajaran Investigasi Kelompok (Group Investigation) berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar ranah kognitif dengan nilai F sebesar 38,006 dengan nilai sig < 0,05 dan model pembelajaran Investigasi Kelompok (Group Investigation) berpengaruh signifikan terhadap keterampilan proses dan hasil belajar dengan nilai F sebesar 20,040 dengan nilai sig < 0,05 siswa kelas X SMA Negeri 18 Surabaya. Kata Kunci: Pembelajaran Group Investigation, Keterampilan Proses, Hasil Belajar ABSTRACT This study aims to determine the effect of Group Investigation learning model on process skills, to know the effect of Group Investigation learning model on learning outcomes, and to know the influences of Group Investigation learning model on process skills and student learning outcomes X SMA Negeri 18 Surabaya. This research belongs to a quasi-experimental experiment with a quantitative approach. The study design was Nonequivalent control group design using experimental class (application of Group Investigation learning model) and class control (conventional learning). The subject of the study was the students of X grade IIS 1 as the experimental class and X IIS 2 as the control class at SMA Negeri 18 Surabaya academic year 2016/2017. Data collection techniques use tests, observation sheets, and documentation. Hypothesis test using MANOVA test. The result of this study concludes that the experiment to Group Investigation learning model has significant effect on the process skill with the value of F equal to 11,761 with the sig <0,05 value and the Group Investigation learning model has significant effect to cognitive domain learning result with F value equal to 38,006 with sig value <0,05 and Group Investigation learning model has significant effect to process skill and learning result with F value equal to 20,040 with sig <0,05 student grade X SMA 18 Surabaya. Keywords: Group Investigation Learning, Process Skills, Learning Outcom. 1 Jurnal Pendidikan Ekonomi. Volume 5 Nomor 3 (2017) diarahkan di sekolah menegah Nyando District, kenya. Sampel ini terdiri dari 153 , setelah diberi perlakuan selama lima minggu pada kelas eksperimen, hasil penelitian menunjukkan bahwas strategi keterampilan proses memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi siswa. Di dalam pernyataan tersebut diperlukan inovasi dalam pembelajaran berupa metode dan model pembelajaran dalam penguasaan keterampilan proses. Tujuan dari penggunakan metode pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam belajar dan setiap metode atau model pembelajaran mengarahkan guru agar lebih kreatif dan menarik dalam pembelajaran sehingga membantu peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaranpun tercapai. Metode pembelajaran yang dipilih oleh seoarang guru seharusnya sesuai dengan materi, dengan tujuan kurikulum 2013 revisi yang digunakan sekarang. Untuk menciptakan pembelajaran yang menarik, upaya yang baik dan harus dilakukan oleh guru. Seoarang guru harus berhati-hati dan teliti didalam memilih model pembelajaran yang akan digunakan, upaya ini dilakukan agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu meningkatkan hasil belajar yang optimal. Kenyataannya dalam pembelajaran ekonomi di kelas X, dimana kurikulum K13 siswa dituntut untuk lebih aktif. model pembelajaran yang diterapkan oleh sebagian guru dengan model ceramah, namun guru juga menyisipkan modelmodel pembelajaran lain agar siswa tidak pasif dan latihan soal dalam memberikan pembelajaran ekonomi, pada saat proses pembelajaran berlangsung siswa fokus terhadap guru. Berdasarkan observasi yang di SMAN 18 Surabaya, guru menggunakan model pembelajaran ceramah, namun guru juga menggunakan model-model pembelajaran berkelompok agar siswa tidak pasif. Didalam proses pembelajaran berlangsung saat guru menerapkan model pembelajaran berkelompok, ada sebagian anggota kelompok yang tidak ikut berpartisipasi. Dari 29 siswa hanya 10-13 siswa yang aktif berkontribusi dalam kegiatan pembelajaran. Dalam upaya-upaya yang dilakukan guru dengan pemilihan modelopembelajaranoyang sesuai, akan meningkatkan hasil belajar yang optimal. Menurut Purwanto (2014:48) Hasil belajar merupakan hasil perubahan perilaku setelah mengalami proses pembelajaran. PENDAHULUAN Peran penting untuk membentuk manusia yang berkualitas adalah pendidikan. Sebab itu diperlukan pendidikan yang berorientasi pada kebutuhan dan perkembangan zaman. Menurut Soyomukti (2008:30) bahwa pendidikan sejati bertugas menularkan ide, pengetahuan, cara berfikir, wawasan dan kemampuan teknik pada anak-anak dan generasi muda. Pendidikan yang bermanfaat adalah pendidikan yang menyebarkan ide-ide dan pengetahuan yang benar, wawasan dan kemampuan teknik yang berguna bagi generasi itu dan masyarakat. Jadi sangatlah penting untuk kita memahami betul apa arti pendidikan yang sesungguhnya dan bagaimana seorang guru mendidik muridnya agar menjadi seseorang yang memiliki karakter yang penuh dengan kesetaraan, demokratis dan berkeadilan. Oleh sebab itu pemerintah mengupayakan perbaikan sistem pendidikan di Indonesia, misalnya dengan perubahan kurikulum dari KTSP menjadi kurikulum K13, dan K13 diperbaiki lagi menjadi Kurnas (Kurikulum Nasional) atau yang bisa dikenal dengan K13 revisi, yang sekarang sedang diterapkan di semua sekolah. Perubahan kurikulum membuat pihak sekolah seperti kepala sekolah dan guru kebingungan dalam menerapkan metode, model, teknik dan media pembelajaran yang digunakan dalam kurnas yang dimana dituntut siswa lebih aktif dari pada guru. Komponen yang bekerja dalam sistem pendidikan meliputi konteks input, proses, dan output (Purwanto, 2014:21). Jadi untuk meningkatkan pendidikan yang maju dan berkualitas faktor yang mempengaruhi salah satunya adalah proses belajar. Proses belajar adalah proses yang sengaja merubah perilaku siswa dengan tujuan dan perencanaan pembelajaran. Belajar dalam arti luas adalah semua yang dilakukan seseorang dalam interaksi dengan lingkungan yang menimbulkan perubahan tingkah laku (Purwanto, 2014:23). Dimana proses belajar sangatlah penting menerapkan model untuk menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran. Berlandaskan penjelasan tersebut maka dibutuhkan suatu inovasi waktu pembelajaran yang bisa membantu siswa pada penguasaan keterampilan proses. Jika keterampilan proses siswa tinggi akan berdampak pada hasil belajar yang tinggi juga. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Abungu (2014), yang 2 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK (GROUP INVESTIGATION) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS X SMA Berdasarkan uraian diatas, maka menurut peneliti mata pelajaran ekonomi perlu adanya model pembelajaran yang cocok untuk melihat apakah ada pengaruh terhadap keterampilan proses dan hasil belajar siswa. Dalam upaya untuk melihat adanya pengaruh terhadap keterampilan proses dan hasil belajar dan kerjasama yang baik antar siswa saat pembelajaran, dan mampu membuat semua siswa ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran berkelompok, dan memahami konsep-konsep yang sulit untuk dimengerti sehingga akan didapatkan hasil belajar yang maksimal dan demi meningkatnya keterampilan berdiskusi dalam proses pembelajaran mungkin dapat dilakukan dengan model pembelajaran invetigasi kelompok (Group Investigation). Model ini membawa semua siswa untukomelaksanakan proses pencarianopengetahuan berkaitan dengan materi melalui bebagai aktivitas proses belajar ekonomi, oleh karena itu siswa dibimbing agar mendapatkan berbagai fakta, dan membuat konsep Group Investigation termasuk salah satu model pembelajaran kooperatif. Tahapan pembelajaran kooperatif model group investigation yakni: Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok, guru memanggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat tugas satu materi yang berbeda dengan kelompok yang lain, masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara kooperatif yang bersifat penemuan, setelah diskusi kelompok, juru bicara menyampaikan hasil pembahasan kelompok, guru memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi kesimpulan (Geminastiti dan Nurlita, 2014:12). Membuat pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM) dapat melalui berbagai cara, seperti yang cukup efektif untuk memecahkan masalah yang terjadi di SMA adalah menggunakan Model Pembelajaran Kelompok Investigasi (Group Investigation). “Menurut Bloom (Dalam Mudjono dan Dimyati, 2015: 28) hasil belajar mencangkup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respons), valuing (nilai), organization (organisasi), characterization (karakterisasi). Indikator pada hasil belajar siswa ini mencangkup kemampuan kognitif berupa lembar tes siswa (Pretest dan Post-test)”. Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini bertujuan untuk 1. mendeskripsikan perbedaan keterampilan proses siswa yang menggunakan model pembelajaran Group Investigation dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. 2.mendeskripsikan perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Group Investigation dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. 3.mendeskripsikan perbedaan keterampilan proses dan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Group Investigation dengan siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran ekonomi kelas X SMA. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan eksperimental. Eksperimen ini sendiri adalah pengamatan di bawah kondisi buatan (artificial condition) dimana kondisi tersebut dibuat dan diatur oleh si peneliti. Penelitian ini, peneliti membandingkan dua kelas yang berbeda, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi treatment dengan model pembelajaran group investigation dalam pembelajaran materi manajemen, sedangkan kelas kontrol tidak diberi treatment dengan model pembelajaran group investigation dalam pembelajaran materi manajemen, dalam artian kelas kontrol menggunakan metode konvensional. Penelitian ini menggunakan “Nonequivalent Control Group Design”. E 01 K 03 X 02 04 Gambar 3.1 Nonequivalent Control Group Design (Sugiono, 2014:79) 1. Subjek Penelitian penelitian ini yakni siswa kelas X IPS SMA Negeri 18 Surabaya tahun pelajaran 2016-2017. Siswa kelas X IPS 1 menjadi kelas eksprerimen dan kelas X IPS 2 menjadi kelas kontrol. 3 Jurnal Pendidikan Ekonomi. Volume 5 Nomor 3 (2017) 2. Teknik Pengumpulan Data yakni meliputi observasi, lembar penilaian (pre-test dan post-test), dan dokumentasi). a. 3. Teknik Analisis Data Analisis data dimanfaatkan untuk melihat perbedaan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran group investigasion dan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran seperti biasa tanpa adanya tindakan: 1. Uji Instrumen a. Uji validitas soal Uji validitas soal yaitu digunakan dalam mengukur validitas butir soal. sebuah soal dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total (Arikunto, 2012:90). Rumus untuk mengukur validitas butir soal sebagai berikut: b. 1. 2. 3. Menyusun hipotesis H0 : Sampel berdistribusi normal. Ha : Sampel tidak berdistribusi normal. Menyusun nilai pretest pada tabel distribusi frekuensi. Menghitung nilai mean. (Sudjana, 2005:67) Keterangan: = Jumlah frekuensi. = Jumlah kelas interval. 4. Menghitung dengan rumus Chi Kuadrat. Keterangan: = Koefisien kolerasi antara variabel X dan variabel Y = Jumlah siswa = Skor item nomor soal yang akan diujikan validitas. = Skor total Realibilitas Uji reliabilitas yaitu dapat digunakan untuk menguji reliabilitas butir soal. Rumus yang akan digunakan sebagai berikut : (Sugiono,2013:107) Keterangan : = Chi Kuadrat. = Frekuensi yang di observasi. = Frekuensi yang akan di harapkan. 5. Menentukan taraf signifikan (α) = 0,05. 6. Menentukan dk = (k-1) dengan k = banyaknya sebuah kelas interval. 7. Kriteria pengujian ditolak jika apabila ≥ (1- α) (k-1). Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnova pada SPSS16. Dalam penelitian ini perhitungan validitas soal, realibilitas dengan menggunakan aplikasi SPSS16 2. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan yaitu Chi Kuadrat ( ) karena untuk mengetahui bahwa sampel berasal dari populasi yang terdistribusi normal. (Sugiono 2013:107) merupakan prasyarat dari uji hipotesis menggunakan uji MANOVA. Langkah – Langkah menggunakan uji Chi Kuadrat yaitu: b. Analisis data penelitian terhadap hasil pretest siswa teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan (Sugiyono, 2015:333). 3. 4 Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui bahwa variansi-variansi pada populasi sama atau homogen. Uji Hipotesis. a. Uji MANOVA Uji MANOVA digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK (GROUP INVESTIGATION) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS X SMA beberapa variable dependant (Y) antara beberapa kelompok yang berbeda. 1. Analisis MANOVA dapat dilihat dengan analisis Pillae Trace, Wilk Lambda, Hotelling Trace,Roy’s Largest Root. Jika Fhitung Pillae Trace, Wilk Lambda, HotellingTrace, Roy’s Largest Root > 0.05, maka Ho diterima Jika Fhitung Pillae Trace, Wilk Lambda, HotellingTrace, Roy’s Largest Root < 0.05 , maka Ho ditolak 2. tests of between-subjects effects, untuk melihat bahwa terdapat hubungan antara variabel bebas (x) dengan variabel terikat (y). Jika Fhitung > 0.05, maka H0 diterima Jika Fhitung < 0.05 , maka H0 ditolak uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnova yang di olah dengan bantuan SPSS16 . Tabel 4.2 Test of Normality Kolmogorov-Smirnova Kelas Sig. pret eksperimen .135 29 est .115 29 .200* kontrol .192 Kolmogorov-Smirnova Kelas Statistic df Sig. KP eksperimen .127 29 .200* kontrol .154 29 .076 (Sumber: output olah data SPSS16) Hipotesis: Ha : Hasil dari nilai pre-test tidak berdistribusi normal Ho : Hasil dari nilai pre-test yang berdistribusi normal Dapat diputuskan apabila: 1. Jika α = 0,05 > nilai signifikan, maka Ha dapat diterima dan Ho ditolak, artinya tidak berdistribusi normal. 2. Jika α = 0,05 < nilai signifikan, maka Ho dapat diterima dan Ha ditolak, artinya berdistribusi normal. Berdasarkan uji normalitas diatas menunjukkan bahwa masing-masing nilai sig pretest kelas eksperimen sebesar 0.192, sedangkan nilai sig pre-test kelas eksperimen sebesar 0.200 dan nilai sig keterampilan proses kelas eksperimen sebesar 0,200 dan kelas kontrol sebesar 0,076. Nilai sig pretest dan keterampilan proses kelas eksperimen dan kelas kontrol melebihi nilai sig yang telah ditetapkan 0,05 (95%). Dapat disimpulkan data yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal, karena nilai signifikansinya melebihi 0,05. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dapat dipakai sebagai salah satu syarat untuk mempengaruhi apakah sampel yang digunakan mempunyai kemampuan yang homogen. Uji homogenitas dapat diketahui dari nilai signifikansi, berdasarkan uji homogenitas peneliti melakukan perhitungan dengan SPSS16 . dapat dilihat dibawah ini: Tabel 4.1 Realibilitas Soal Pre-test dan post-test .897 df (Sumber: output olah data SPSS16) Tabel 4.3 Test of Normality KP HASIL DAN PEMBAHASAN a. Validitas Soal Berdasarkan uji validitas soal menggunakan aplikasi SPSS16 diperoleh hasil dari 26 soal yang valid hanya 20 soal saja. b. Realibilitas Soal Berdasarkan uji realibilitas soal menggunakan aplikasi SPSS16 diperoleh hasil Cronbach's Alpha Statistic N of Items 26 (Sumber: output olah data SPSS16) Pada tabel diatas nilai Cronbach’s Alpha untuk soal pre tes dan Post-test 0,897 > 0,444. Sehingga soal dinyatakan reliabel, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak berubah walaupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda. B. Normalitas dan Homogenitas a. Uji Normalitas Uji normalitas berfungsi untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan untuk melihat hasil pre-test kelas kontrol dan hasil kelas eksperimen. Dibawah ini hasil 5 Jurnal Pendidikan Ekonomi. Volume 5 Nomor 3 (2017) 4. Uji Hipotesis Tabel 4.4 Test of Homogenety of Variances Pre-test Tabel 4.7 Hasil test of Between-subjects effects Levene Statistic df1 df2 Sig. Depende .000 1 56 .985 (Sumber: output olah data SPSS16) Type III Mean Sour nt Sum of Squa ce Squares df Variable Corr hb Tabel 4.5 Test of Homogenety of Variances ecte KP d Levene Statistic df1 2.192 df2 1 Sig. 56 Inter hb cept Tabel 4.6 Box's M Sig. 642.224b 1 el (Sumber: output olah data SPSS16) Box's M kp Mod .144 1656.897a 1 369601.72 4 kp (Sumber: output olah data SPSS16) 301680.84 5 Tabel (Test of Homogenety of Variance) dan (Box's M) menunjukkan hasil uji homogenitas dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Untuk dapat menguji apakah varians tersebut homogen dapat dianalisis sebagai berikut: Ha : Hasil dari nilai pre-test tidak homogen Ho : Hasil dari nilai pre-test yang homogen Dapat diputuskan apabila: 1. Jika α = 0,05 > nilai signifikan, maka Ha dapat diterima dan Ho ditolak, artinya tidak homogen. 2. Jika α = 0,05 < nilai signifikan, maka Ho dapat diterima dan Ha ditolak, artinya berdistribusi homogen. Hasil dari uji homogenitas (Test of Homogeneity of Variances) menggunakan aplikasi SPSS16 menunjukkan bahwa instrumen memiliki varian-varian yang homogen (sama), hal ini dibuktikan dengan nilai sig pre-test kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 0,985. Nilai sig keterampilan proses kelas eksperimen dan kontrol adalah 0,144. Dimana nilai kelas kontrol dan kelas eksperimen melebihi nilai taraf signifikansi yang telah ditentukan 0,05 (95%). Hasil dari uji homogenitas (Box's M) menggunakan aplikasi SPSS16 diperoleh nilai signifikansi 0,63 Dimana nilai kelas kontrol dan kelas eksperimen melebihi nilai taraf signifikansi yang telah ditentukan 0.05 (95%). kela hb s kp rror hb kp Tota hb l 897 642.2 24 4 3016 1 80.84 5 642.224 1 3057.931 1656. 1 01.72 1656.897 1 2441.379 F 3696 7.575 .063 re 1656. 897 642.2 24 Sig. 38.006 .000 11.761 .001 8.478E 3 5.525E 3 .000 .000 38.006 .000 11.761 .001 5 43.59 6 6 5 54.60 6 6 373700.00 5 0 8 kp 305381.00 5 0 8 Corr hb ecte d Tota l 4098.276 kp 3700.155 5 7 5 7 (Sumber: output olah data SPSS16) Menguji hipotesi ke-1 dan ke-2 pada hasil tabel 4.7 menunjukkan bahwa model pembelajaran GI terhadap keterampilan proses dengan nilai Fhitung sebesar 11,761 dengan signifikansi 0,001 dan model pembelajaran GI terhadap hasil belajar dengan nilai Fhitung sebesar 38,006 dengan sig 0,000. Dapat 6 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK (GROUP INVESTIGATION) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS X SMA disimpulan bahwa terdapat perbedaan keterampilan proses dan hasil belajar yang disebabkan oleh perbedaan model pembelajara. Dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation siswa lebih antusias dikarenakan pada tahapan model pembelajaran Group Investigation menuntut siswa satu kelompok saling bekerja sama dan bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri. Model ini mengajarkan pada siswa untuk berkomunikasi pada dalam kelompok dan proses berkelompok yang baik, group investigation dikembangkang untuk mengembangkan kemampuan siswa diranah psikomotorik, afektif dan kognitif. Model group investigation mengarahkan pada siswa untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuannya berdasarkan aktifitas belajarnya. Siswa memilih topik, melakukan investigasi, membuat kesimpulan, dan mengkritisi hasil perkejaan kelompok, sehingga siswa terlatih teliti, terbuka, dan bersikap ingin tau, untuk memperoleh pemahaman yang tepat. Selain itu group investigation pada mata pelajaran ekonomi dapat melatih siswa menghormati pendapat orang lain, bekerja sama dengan teman yang berbeda latar belakangnya, meningkatkan kemampuan berfikir dalam memecahkan masalah, meningkatkan kemampuan, dan meningkan hubungungan sosial anggota kelompok. Tabel 4.8 Hasil Uji MANOVA Valu Effect e Interce Pillai's pt Trace .994 Wilks' Lambd .006 a Hotellin g's Trace Roy's Largest Root Kelas Pillai's Trace 937 937 .422 .578 Hotellin .729 Trace Roy's Largest Root esis df 4.206 E3a 4.206 E3a E3a 152. 4.206 a g's F 152. 4.206 Wilks' Lambd Hypoth Error .729 E3a 20.04 0a 20.04 0a 20.04 0a 20.04 0a 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 df Sig. 55.00 0 55.00 0 55.00 0 55.00 0 55.00 0 55.00 0 55.00 0 55.00 0 .000 .000 .000 .000 .000 PENUTUP .000 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1. Terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan proses antara siswa yang belajar dengan model pembelajaran Group Investigation dengan siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional yang artinya pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation memiliki pengaruh yang positif terhadap keterampilan proses siswa. 2. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar antara siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran Group Investigation dengan siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional yang yang artinya pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Group Investigation memiliki pengaruh yang positif terhadap hasil belajar siswa 3. Terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan proses dan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol .000 .000 (Sumber: output olah data SPSS16) Selanjutnya untuk menguji hipotesis ke 3 dengan menggunakan uji MANOVA dari tabel 4.8 dibuktikan hasil analisis bahwa F untuk Pillae Trace, Wilk Lambda, Hotelling Trace, Roy’s Largest Root.x memiliki signifikansi yang lebih kecil dari 0,05. Artinya, nilai Fhitung 20,040 dan taraf signifikan Pillae Trace, Wilk Lambda, Hotelling Trace, Roy’s Largest Root yaitu 0,000 semuanya lebih kecil dari 0.05. Jadi, terdapat perbedaan KP (Y1) dan HB (Y2) yang menggunakan model pembelajaran GI dan model pembelajaran seperti biasa. 7 Jurnal Pendidikan Ekonomi. Volume 5 Nomor 3 (2017) Saran 1. diharapkan kepada peneliti selanjutnya hendaknya lebih meningkatkan pemahaman terhadap aspek keterampilan proses. 2. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk memperhatikan besarnya kontribusi atau keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga semua siswa memiliki kesempatan untuk menggali informasi, bereksplorasi, mengembangkan gagasan, dan menyampaikan gagasannya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan pada saat pembelajaran berkelompok dengan model pembelajaran Group Investigation lebih diperhatikan lagi waktu pelaksanaannya DAFTAR PUSTAKA Abungu, E Hesbon, dkk. 2014. “The Effect of Science Process Skills Teaching Approach on Secondary School Students’ Achievement in Chemistry in Nyando District, Kenya”.Journal of Educational and Social Research MCSER Publishing, Rome-Italy. Vol 4, no.6 Arikunto, Suhasimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Dimyati dan Mudjiono. 2015. Belajar Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta dan Kurniasih, Imas dan Sani, Berlin. 2016. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran Untuk Peningkatan Profesionalitas Guru. Kata Pena Purwanto. 2014. Evaluasi Hasil Belaja. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Slavin, Robert E. 2016. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Penerbit Nusa Media Soyomukti, Nurani. 2008. Metode Pendidikan Marxis Sosialis. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Sudjana, 2005. Metode Statistika. Bandung: PT. Tarsito Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta 8