PDF - Jurnal UNESA

advertisement
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK (GROUP
INVESTIGATION) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
EKONOMI KELAS X SMA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK (GROUP
INVESTIGATION) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
EKONOMI KELAS X SMA
Siti Dutufiyah
Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya.
Email : [email protected]
Dr. Waspodo Tjipto Subroto, M.Pd
Dosen Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya.
Email : [email protected]
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Investigasi Kelompok (Group
Investigation) terhadap keterampilan proses dan mengetahui pengaruh model pembelajaran Investigasi
Kelompok (Group Investigation) terhadap hasil belajar dan mengetahui pengaruh model pembelajaran Investigasi
Kelompok (Group Investigation) terhadap keterampilan proses dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 18
Surabaya. Penelitian ini termasuk dalam eksperimen semu dengan pendekatan kuantitatif. Desain penelitian
adalah Nonequivalent control group designdengan menggunakan kelas eksperimen (penerapan model
pembelajaran Investigasi Kelompok) dan kelas kontrol (pembelajaran konvensional). Subjek penelitian adalah
siswa kelas X IIS 1 sebagai kelas eksperimen dan X IIS 2 sebagai kelas kontrol di SMA Negeri 18 Surabaya
tahun ajaran 2016/2017. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, lembar observasi, dan dokumentasi. Uji
hipotesis menggunakan uji MANOVA. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa model pembelajaran Investigasi
Kelompok (Group Investigation) berpengaruh signifikan terhadap keterampilan proses dengan nilai F sebesar
11,761 denan nilai sig < 0,05 dan model pembelajaran Investigasi Kelompok (Group Investigation) berpengaruh
signifikan terhadap hasil belajar ranah kognitif dengan nilai F sebesar 38,006 dengan nilai sig < 0,05 dan model
pembelajaran Investigasi Kelompok (Group Investigation) berpengaruh signifikan terhadap keterampilan proses
dan hasil belajar dengan nilai F sebesar 20,040 dengan nilai sig < 0,05 siswa kelas X SMA Negeri 18 Surabaya.
Kata Kunci: Pembelajaran Group Investigation, Keterampilan Proses, Hasil Belajar
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of Group Investigation learning model on process skills, to know
the effect of Group Investigation learning model on learning outcomes, and to know the influences of Group
Investigation learning model on process skills and student learning outcomes X SMA Negeri 18 Surabaya. This
research belongs to a quasi-experimental experiment with a quantitative approach. The study design was
Nonequivalent control group design using experimental class (application of Group Investigation learning model)
and class control (conventional learning). The subject of the study was the students of X grade IIS 1 as the
experimental class and X IIS 2 as the control class at SMA Negeri 18 Surabaya academic year 2016/2017. Data
collection techniques use tests, observation sheets, and documentation. Hypothesis test using MANOVA test. The
result of this study concludes that the experiment to Group Investigation learning model has significant effect on
the process skill with the value of F equal to 11,761 with the sig <0,05 value and the Group Investigation learning
model has significant effect to cognitive domain learning result with F value equal to 38,006 with sig value <0,05
and Group Investigation learning model has significant effect to process skill and learning result with F value
equal to 20,040 with sig <0,05 student grade X SMA 18 Surabaya.
Keywords: Group Investigation Learning, Process Skills, Learning Outcom.
1
Jurnal Pendidikan Ekonomi. Volume 5 Nomor 3 (2017)
diarahkan di sekolah menegah Nyando District,
kenya. Sampel ini terdiri dari 153 , setelah diberi
perlakuan selama lima minggu pada kelas
eksperimen, hasil penelitian menunjukkan bahwas
strategi keterampilan proses memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap prestasi siswa.
Di dalam pernyataan tersebut diperlukan
inovasi dalam pembelajaran berupa metode dan
model
pembelajaran
dalam
penguasaan
keterampilan proses. Tujuan dari penggunakan
metode
pembelajaran
untuk
meningkatkan
kemampuan siswa dalam belajar dan setiap metode
atau model pembelajaran mengarahkan guru agar
lebih kreatif dan menarik dalam pembelajaran
sehingga membantu peserta didik dalam proses
pembelajaran sehingga tujuan pembelajaranpun
tercapai.
Metode pembelajaran yang dipilih oleh
seoarang guru seharusnya sesuai dengan materi,
dengan tujuan kurikulum 2013 revisi yang
digunakan
sekarang.
Untuk
menciptakan
pembelajaran yang menarik, upaya yang baik dan
harus dilakukan oleh guru. Seoarang guru harus
berhati-hati dan teliti didalam memilih model
pembelajaran yang akan digunakan, upaya ini
dilakukan agar mencapai tujuan yang telah
ditetapkan yaitu meningkatkan hasil belajar yang
optimal.
Kenyataannya
dalam
pembelajaran
ekonomi di kelas X, dimana kurikulum K13 siswa
dituntut untuk lebih aktif. model pembelajaran yang
diterapkan oleh sebagian guru dengan model
ceramah, namun guru juga menyisipkan modelmodel pembelajaran lain agar siswa tidak pasif dan
latihan soal dalam memberikan pembelajaran
ekonomi, pada saat proses pembelajaran
berlangsung siswa fokus terhadap guru. Berdasarkan
observasi yang di SMAN 18 Surabaya, guru
menggunakan model pembelajaran ceramah, namun
guru juga menggunakan model-model pembelajaran
berkelompok agar siswa tidak pasif. Didalam proses
pembelajaran berlangsung saat guru menerapkan
model pembelajaran berkelompok, ada sebagian
anggota kelompok yang tidak ikut berpartisipasi.
Dari 29 siswa hanya 10-13 siswa yang aktif
berkontribusi dalam kegiatan pembelajaran. Dalam
upaya-upaya yang dilakukan guru dengan pemilihan
modelopembelajaranoyang
sesuai,
akan
meningkatkan hasil belajar yang optimal. Menurut
Purwanto (2014:48) Hasil belajar merupakan hasil
perubahan perilaku setelah mengalami proses
pembelajaran.
PENDAHULUAN
Peran penting untuk membentuk manusia
yang berkualitas adalah pendidikan. Sebab itu
diperlukan pendidikan yang berorientasi pada
kebutuhan dan perkembangan zaman.
Menurut Soyomukti (2008:30) bahwa
pendidikan sejati bertugas menularkan ide,
pengetahuan,
cara berfikir, wawasan dan
kemampuan teknik pada anak-anak dan generasi
muda. Pendidikan yang bermanfaat adalah
pendidikan yang menyebarkan ide-ide dan
pengetahuan yang benar, wawasan dan kemampuan
teknik yang berguna bagi generasi itu dan
masyarakat. Jadi sangatlah penting untuk kita
memahami betul apa arti pendidikan yang
sesungguhnya dan bagaimana seorang guru
mendidik muridnya agar menjadi seseorang yang
memiliki karakter yang penuh dengan kesetaraan,
demokratis dan berkeadilan.
Oleh sebab itu pemerintah mengupayakan
perbaikan sistem pendidikan di Indonesia, misalnya
dengan perubahan kurikulum dari KTSP menjadi
kurikulum K13, dan K13 diperbaiki lagi menjadi
Kurnas (Kurikulum Nasional) atau yang bisa dikenal
dengan K13 revisi, yang sekarang sedang diterapkan
di semua sekolah. Perubahan kurikulum membuat
pihak sekolah seperti kepala sekolah dan guru
kebingungan dalam menerapkan metode, model,
teknik dan media pembelajaran yang digunakan
dalam kurnas yang dimana dituntut siswa lebih aktif
dari pada guru.
Komponen yang bekerja dalam sistem
pendidikan meliputi konteks input, proses, dan
output
(Purwanto,
2014:21).
Jadi
untuk
meningkatkan pendidikan yang maju dan
berkualitas faktor yang mempengaruhi salah satunya
adalah proses belajar. Proses belajar adalah proses
yang sengaja merubah perilaku siswa dengan tujuan
dan perencanaan pembelajaran. Belajar dalam arti
luas adalah semua yang dilakukan seseorang dalam
interaksi dengan lingkungan yang menimbulkan
perubahan tingkah laku (Purwanto, 2014:23).
Dimana proses belajar sangatlah penting
menerapkan model untuk menunjang keberhasilan
dalam
proses
pembelajaran.
Berlandaskan
penjelasan tersebut maka dibutuhkan suatu inovasi
waktu pembelajaran yang bisa membantu siswa
pada penguasaan keterampilan proses. Jika
keterampilan proses siswa tinggi akan berdampak
pada hasil belajar yang tinggi juga. Sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Abungu (2014), yang
2
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK (GROUP
INVESTIGATION) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
EKONOMI KELAS X SMA
Berdasarkan uraian diatas, maka menurut
peneliti mata pelajaran ekonomi perlu adanya model
pembelajaran yang cocok untuk melihat apakah ada
pengaruh terhadap keterampilan proses dan hasil
belajar siswa. Dalam upaya untuk melihat adanya
pengaruh terhadap keterampilan proses dan hasil
belajar dan kerjasama yang baik antar siswa saat
pembelajaran, dan mampu membuat semua siswa
ikut berpartisipasi dalam proses pembelajaran
berkelompok, dan memahami konsep-konsep yang
sulit untuk dimengerti sehingga akan didapatkan
hasil belajar yang maksimal
dan demi
meningkatnya keterampilan berdiskusi dalam proses
pembelajaran mungkin dapat dilakukan dengan
model pembelajaran invetigasi kelompok (Group
Investigation). Model ini membawa semua siswa
untukomelaksanakan
proses
pencarianopengetahuan berkaitan dengan materi
melalui bebagai aktivitas proses belajar ekonomi,
oleh karena itu siswa dibimbing agar mendapatkan
berbagai fakta, dan membuat konsep
Group Investigation termasuk salah satu
model pembelajaran
kooperatif. Tahapan
pembelajaran kooperatif model group investigation
yakni: Guru membagi siswa dalam beberapa
kelompok, guru menjelaskan maksud pembelajaran
dan tugas kelompok, guru memanggil ketua
kelompok dan setiap kelompok mendapat tugas satu
materi yang berbeda dengan kelompok yang lain,
masing-masing kelompok membahas materi yang
sudah ada secara kooperatif yang bersifat penemuan,
setelah
diskusi
kelompok,
juru
bicara
menyampaikan hasil pembahasan kelompok, guru
memberikan penjelasan singkat sekaligus memberi
kesimpulan (Geminastiti dan Nurlita, 2014:12).
Membuat pembelajaran yang aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan (PAKEM) dapat melalui
berbagai cara, seperti yang cukup efektif untuk
memecahkan masalah yang terjadi di SMA adalah
menggunakan Model Pembelajaran Kelompok
Investigasi (Group Investigation).
“Menurut Bloom (Dalam Mudjono dan
Dimyati, 2015: 28) hasil belajar mencangkup
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan,
ingatan),
comprehension
(pemahaman,
menjelaskan, meringkas, contoh), application
(menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan
hubungan),
synthesis
(mengorganisasikan,
merencanakan, membentuk bangunan baru), dan
evaluation (menilai). Domain afektif adalah
receiving
(sikap
menerima),
responding
(memberikan respons), valuing (nilai), organization
(organisasi),
characterization
(karakterisasi).
Indikator pada hasil belajar siswa ini mencangkup
kemampuan kognitif berupa lembar tes siswa (Pretest dan Post-test)”.
Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini
bertujuan untuk 1. mendeskripsikan perbedaan
keterampilan proses siswa yang menggunakan
model pembelajaran Group Investigation dengan
siswa yang menggunakan model pembelajaran
konvensional. 2.mendeskripsikan perbedaan hasil
belajar siswa yang menggunakan model
pembelajaran Group Investigation dengan siswa
yang
menggunakan
model
pembelajaran
konvensional.
3.mendeskripsikan
perbedaan
keterampilan proses dan hasil belajar siswa yang
menggunakan
model
pembelajaran
Group
Investigation dengan siswa yang menggunakan
model pembelajaran konvensional pada mata
pelajaran ekonomi kelas X SMA.
METODE PENELITIAN
Penelitian
ini
termasuk
penelitian
kuantitatif dengan pendekatan eksperimental.
Eksperimen ini sendiri adalah pengamatan di bawah
kondisi buatan (artificial condition) dimana kondisi
tersebut dibuat dan diatur oleh si peneliti. Penelitian
ini, peneliti membandingkan dua kelas yang
berbeda, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Kelas eksperimen diberi treatment dengan model
pembelajaran
group
investigation
dalam
pembelajaran materi manajemen, sedangkan kelas
kontrol tidak diberi treatment dengan model
pembelajaran
group
investigation
dalam
pembelajaran materi manajemen, dalam artian kelas
kontrol menggunakan metode konvensional.
Penelitian ini menggunakan “Nonequivalent
Control Group Design”.
E
01
K
03
X
02
04
Gambar 3.1 Nonequivalent Control Group
Design (Sugiono, 2014:79)
1. Subjek Penelitian penelitian ini yakni siswa kelas
X IPS SMA Negeri 18 Surabaya tahun pelajaran
2016-2017. Siswa kelas X IPS 1 menjadi kelas
eksprerimen dan kelas X IPS 2 menjadi kelas
kontrol.
3
Jurnal Pendidikan Ekonomi. Volume 5 Nomor 3 (2017)
2. Teknik Pengumpulan Data yakni meliputi
observasi, lembar penilaian (pre-test dan post-test),
dan dokumentasi).
a.
3. Teknik Analisis Data
Analisis data dimanfaatkan untuk melihat
perbedaan hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen dengan menggunakan model
pembelajaran group investigasion dan kelas
kontrol yang menggunakan pembelajaran
seperti biasa tanpa adanya tindakan:
1. Uji Instrumen
a. Uji validitas soal
Uji validitas soal yaitu digunakan
dalam mengukur validitas butir soal.
sebuah soal dikatakan valid apabila
mempunyai dukungan yang besar
terhadap skor total (Arikunto,
2012:90).
Rumus untuk mengukur validitas
butir soal sebagai berikut:
b.
1.
2.
3.
Menyusun hipotesis
H0 : Sampel berdistribusi normal.
Ha : Sampel tidak berdistribusi normal.
Menyusun nilai pretest pada tabel distribusi
frekuensi.
Menghitung nilai mean.
(Sudjana, 2005:67)
Keterangan:
= Jumlah frekuensi.
= Jumlah kelas interval.
4. Menghitung
dengan rumus Chi Kuadrat.
Keterangan:
= Koefisien kolerasi antara
variabel X dan variabel Y
= Jumlah siswa
= Skor item nomor soal yang
akan diujikan validitas.
= Skor total
Realibilitas
Uji reliabilitas yaitu dapat
digunakan
untuk
menguji
reliabilitas butir soal. Rumus yang
akan digunakan sebagai berikut :
(Sugiono,2013:107)
Keterangan :
= Chi Kuadrat.
= Frekuensi yang di observasi.
= Frekuensi yang akan di harapkan.
5. Menentukan taraf signifikan (α) = 0,05.
6. Menentukan dk = (k-1) dengan k = banyaknya
sebuah kelas interval.
7. Kriteria pengujian
ditolak jika apabila
≥
(1- α) (k-1).
Uji
normalitas
pada
penelitian
ini
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnova pada
SPSS16.
Dalam penelitian ini perhitungan
validitas soal, realibilitas dengan
menggunakan aplikasi SPSS16
2.
Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan yaitu
Chi Kuadrat ( ) karena untuk
mengetahui bahwa sampel berasal
dari populasi yang terdistribusi
normal.
(Sugiono
2013:107)
merupakan prasyarat dari uji hipotesis
menggunakan
uji
MANOVA.
Langkah – Langkah menggunakan uji
Chi Kuadrat yaitu:
b.
Analisis data penelitian terhadap hasil pretest siswa
teknik analisis data yang digunakan
untuk menjawab rumusan masalah atau
menguji hipotesis yang telah dirumuskan
(Sugiyono, 2015:333).
3.
4
Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk
mengetahui bahwa variansi-variansi pada
populasi sama atau homogen.
Uji Hipotesis.
a. Uji MANOVA
Uji
MANOVA
digunakan
untuk
mengetahui apakah terdapat perbedaan
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK (GROUP
INVESTIGATION) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
EKONOMI KELAS X SMA
beberapa variable dependant (Y) antara
beberapa kelompok yang berbeda.
1. Analisis MANOVA dapat
dilihat dengan analisis Pillae
Trace, Wilk Lambda, Hotelling
Trace,Roy’s Largest Root.
Jika Fhitung Pillae Trace, Wilk
Lambda, HotellingTrace, Roy’s
Largest Root > 0.05, maka Ho
diterima
Jika Fhitung Pillae Trace, Wilk
Lambda, HotellingTrace, Roy’s
Largest Root < 0.05 , maka Ho
ditolak
2. tests of between-subjects effects,
untuk melihat bahwa terdapat
hubungan antara variabel bebas
(x) dengan variabel terikat (y).
Jika Fhitung > 0.05, maka H0
diterima
Jika Fhitung < 0.05 , maka H0
ditolak
uji
normalitas
menggunakan
uji
Kolmogorov-Smirnova yang di olah
dengan bantuan SPSS16 .
Tabel 4.2 Test of Normality
Kolmogorov-Smirnova
Kelas
Sig.
pret eksperimen
.135
29
est
.115
29 .200*
kontrol
.192
Kolmogorov-Smirnova
Kelas
Statistic
df
Sig.
KP eksperimen
.127
29
.200*
kontrol
.154
29
.076
(Sumber: output olah data SPSS16)
Hipotesis:
Ha : Hasil dari nilai pre-test tidak berdistribusi
normal
Ho : Hasil dari nilai pre-test yang berdistribusi
normal
Dapat diputuskan apabila:
1. Jika α = 0,05 > nilai signifikan, maka Ha
dapat diterima dan Ho ditolak, artinya tidak
berdistribusi normal.
2. Jika α = 0,05 < nilai signifikan, maka Ho
dapat diterima dan Ha ditolak, artinya
berdistribusi normal.
Berdasarkan
uji
normalitas
diatas
menunjukkan bahwa masing-masing nilai sig pretest kelas eksperimen sebesar 0.192, sedangkan nilai
sig pre-test kelas eksperimen sebesar 0.200 dan nilai
sig keterampilan proses kelas eksperimen sebesar
0,200 dan kelas kontrol sebesar 0,076. Nilai sig pretest dan keterampilan proses kelas eksperimen dan
kelas kontrol melebihi nilai sig yang telah ditetapkan
0,05 (95%). Dapat disimpulkan data yang diambil
berasal dari populasi yang berdistribusi normal,
karena nilai signifikansinya melebihi 0,05.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dapat dipakai sebagai salah
satu syarat untuk mempengaruhi apakah sampel
yang digunakan mempunyai kemampuan yang
homogen. Uji homogenitas dapat diketahui dari nilai
signifikansi, berdasarkan uji homogenitas peneliti
melakukan perhitungan dengan SPSS16 . dapat
dilihat dibawah ini:
Tabel 4.1 Realibilitas Soal Pre-test dan
post-test
.897
df
(Sumber: output olah data SPSS16)
Tabel 4.3 Test of Normality KP
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Validitas Soal
Berdasarkan uji validitas soal menggunakan
aplikasi SPSS16 diperoleh hasil dari 26 soal
yang valid hanya 20 soal saja.
b. Realibilitas Soal
Berdasarkan uji realibilitas soal menggunakan
aplikasi SPSS16 diperoleh hasil
Cronbach's Alpha
Statistic
N of Items
26
(Sumber: output olah data SPSS16)
Pada tabel diatas nilai Cronbach’s Alpha
untuk soal pre tes dan Post-test 0,897 >
0,444. Sehingga soal dinyatakan reliabel,
yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya
untuk menghasilkan skor yang ajeg, relatif
tidak berubah walaupun diteskan pada situasi
yang berbeda-beda.
B. Normalitas dan Homogenitas
a. Uji Normalitas
Uji normalitas berfungsi untuk
mengetahui apakah data berdistribusi
normal. Uji normalitas dilakukan untuk
melihat hasil pre-test kelas kontrol dan
hasil kelas eksperimen. Dibawah ini hasil
5
Jurnal Pendidikan Ekonomi. Volume 5 Nomor 3 (2017)
4. Uji Hipotesis
Tabel 4.4 Test of Homogenety of Variances
Pre-test
Tabel 4.7 Hasil test of Between-subjects effects
Levene Statistic
df1
df2
Sig.
Depende
.000
1
56
.985
(Sumber: output olah data SPSS16)
Type III
Mean
Sour nt
Sum of
Squa
ce
Squares df
Variable
Corr hb
Tabel 4.5 Test of Homogenety of Variances
ecte
KP
d
Levene Statistic
df1
2.192
df2
1
Sig.
56
Inter hb
cept
Tabel 4.6 Box's M
Sig.
642.224b 1
el
(Sumber: output olah data SPSS16)
Box's M
kp
Mod
.144
1656.897a 1
369601.72
4
kp
(Sumber: output olah data SPSS16)
301680.84
5
Tabel (Test of Homogenety of Variance)
dan (Box's M) menunjukkan hasil uji homogenitas
dari kelas kontrol dan kelas eksperimen. Untuk
dapat menguji apakah varians tersebut homogen
dapat dianalisis sebagai berikut:
Ha : Hasil dari nilai pre-test tidak homogen
Ho : Hasil dari nilai pre-test yang homogen
Dapat diputuskan apabila:
1. Jika α = 0,05 > nilai signifikan, maka Ha
dapat diterima dan Ho ditolak, artinya tidak
homogen.
2. Jika α = 0,05 < nilai signifikan, maka Ho
dapat diterima dan Ha ditolak, artinya
berdistribusi homogen.
Hasil dari uji homogenitas (Test of
Homogeneity of Variances) menggunakan aplikasi
SPSS16 menunjukkan bahwa instrumen memiliki
varian-varian yang homogen (sama), hal ini
dibuktikan dengan nilai sig pre-test kelas
eksperimen dan kelas kontrol adalah 0,985. Nilai
sig keterampilan proses kelas eksperimen dan
kontrol adalah 0,144. Dimana nilai kelas kontrol
dan kelas eksperimen melebihi nilai taraf
signifikansi yang telah ditentukan 0,05 (95%).
Hasil dari uji homogenitas (Box's M)
menggunakan aplikasi SPSS16 diperoleh nilai
signifikansi 0,63 Dimana nilai kelas kontrol dan
kelas eksperimen melebihi nilai taraf signifikansi
yang telah ditentukan 0.05 (95%).
kela hb
s
kp
rror hb
kp
Tota hb
l
897
642.2
24
4
3016
1 80.84
5
642.224 1
3057.931
1656.
1 01.72
1656.897 1
2441.379
F
3696
7.575
.063
re
1656.
897
642.2
24
Sig.
38.006 .000
11.761 .001
8.478E
3
5.525E
3
.000
.000
38.006 .000
11.761 .001
5 43.59
6
6
5 54.60
6
6
373700.00 5
0 8
kp
305381.00 5
0 8
Corr hb
ecte
d
Tota
l
4098.276
kp
3700.155
5
7
5
7
(Sumber: output olah data SPSS16)
Menguji hipotesi ke-1 dan ke-2 pada hasil
tabel 4.7 menunjukkan bahwa model pembelajaran
GI terhadap keterampilan proses dengan nilai Fhitung
sebesar 11,761 dengan signifikansi 0,001 dan model
pembelajaran GI terhadap hasil belajar dengan nilai
Fhitung sebesar 38,006 dengan sig 0,000. Dapat
6
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI KELOMPOK (GROUP
INVESTIGATION) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR
EKONOMI KELAS X SMA
disimpulan bahwa terdapat perbedaan keterampilan
proses dan hasil belajar yang disebabkan oleh
perbedaan model pembelajara.
Dengan menggunakan model pembelajaran
Group Investigation siswa lebih antusias
dikarenakan pada tahapan model pembelajaran
Group Investigation menuntut siswa satu kelompok
saling bekerja sama dan bertanggungjawab terhadap
dirinya sendiri.
Model ini mengajarkan pada siswa untuk
berkomunikasi pada dalam kelompok dan proses
berkelompok yang baik, group investigation
dikembangkang
untuk
mengembangkan
kemampuan siswa diranah psikomotorik, afektif dan
kognitif. Model group investigation mengarahkan
pada siswa untuk mengkonstruksi sendiri
pengetahuannya berdasarkan aktifitas belajarnya.
Siswa memilih topik, melakukan investigasi,
membuat kesimpulan, dan mengkritisi hasil
perkejaan kelompok, sehingga siswa terlatih teliti,
terbuka, dan bersikap ingin tau, untuk memperoleh
pemahaman yang tepat. Selain itu group
investigation pada mata pelajaran ekonomi dapat
melatih siswa menghormati pendapat orang lain,
bekerja sama dengan teman yang berbeda latar
belakangnya, meningkatkan kemampuan berfikir
dalam memecahkan masalah, meningkatkan
kemampuan, dan meningkan hubungungan sosial
anggota kelompok.
Tabel 4.8 Hasil Uji MANOVA
Valu
Effect
e
Interce Pillai's
pt
Trace
.994
Wilks'
Lambd
.006
a
Hotellin
g's
Trace
Roy's
Largest
Root
Kelas Pillai's
Trace
937
937
.422
.578
Hotellin
.729
Trace
Roy's
Largest
Root
esis df
4.206
E3a
4.206
E3a
E3a
152. 4.206
a
g's
F
152. 4.206
Wilks'
Lambd
Hypoth Error
.729
E3a
20.04
0a
20.04
0a
20.04
0a
20.04
0a
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
2.000
df
Sig.
55.00
0
55.00
0
55.00
0
55.00
0
55.00
0
55.00
0
55.00
0
55.00
0
.000
.000
.000
.000
.000
PENUTUP
.000
Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat
disimpulkan bahwa:
1. Terdapat
perbedaan
yang
signifikan
keterampilan proses antara siswa yang belajar
dengan model pembelajaran Group Investigation
dengan siswa yang belajar dengan menggunakan
model pembelajaran konvensional yang artinya
pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Group Investigation memiliki
pengaruh yang positif terhadap keterampilan
proses siswa.
2. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar
antara siswa yang belajar menggunakan model
pembelajaran Group Investigation dengan siswa
yang belajar dengan model pembelajaran
konvensional yang yang artinya pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran
Group Investigation memiliki pengaruh yang
positif terhadap hasil belajar siswa
3. Terdapat
perbedaan
yang
signifikan
keterampilan proses dan hasil belajar siswa kelas
eksperimen dan siswa kelas kontrol
.000
.000
(Sumber: output olah data SPSS16)
Selanjutnya untuk menguji hipotesis ke 3
dengan menggunakan uji MANOVA dari tabel 4.8
dibuktikan hasil analisis bahwa F untuk Pillae
Trace, Wilk Lambda, Hotelling Trace, Roy’s Largest
Root.x memiliki signifikansi yang lebih kecil dari
0,05. Artinya, nilai Fhitung 20,040 dan taraf signifikan
Pillae Trace, Wilk Lambda, Hotelling Trace, Roy’s
Largest Root yaitu 0,000 semuanya lebih kecil dari
0.05. Jadi, terdapat perbedaan KP (Y1) dan HB (Y2)
yang menggunakan model pembelajaran GI dan
model pembelajaran seperti biasa.
7
Jurnal Pendidikan Ekonomi. Volume 5 Nomor 3 (2017)
Saran
1. diharapkan
kepada
peneliti
selanjutnya
hendaknya lebih meningkatkan pemahaman
terhadap aspek keterampilan proses.
2. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk
memperhatikan besarnya kontribusi atau
keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Sehingga semua siswa memiliki kesempatan
untuk menggali informasi, bereksplorasi,
mengembangkan gagasan, dan menyampaikan
gagasannya sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar siswa.
3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan
pada saat pembelajaran berkelompok
dengan
model
pembelajaran
Group
Investigation lebih diperhatikan lagi waktu
pelaksanaannya
DAFTAR PUSTAKA
Abungu, E Hesbon, dkk. 2014. “The Effect of
Science Process Skills Teaching Approach
on
Secondary
School
Students’
Achievement in Chemistry in Nyando
District, Kenya”.Journal of Educational
and Social Research MCSER Publishing,
Rome-Italy. Vol 4, no.6
Arikunto, Suhasimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Dimyati dan Mudjiono. 2015. Belajar
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
dan
Kurniasih, Imas dan Sani, Berlin. 2016. Ragam
Pengembangan Model Pembelajaran
Untuk Peningkatan Profesionalitas Guru.
Kata Pena
Purwanto. 2014. Evaluasi Hasil Belaja. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.
Slavin, Robert E. 2016. Cooperative Learning Teori,
Riset, dan Praktik. Bandung: Penerbit Nusa
Media
Soyomukti, Nurani. 2008. Metode Pendidikan
Marxis Sosialis. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media
Sudjana, 2005. Metode Statistika. Bandung: PT.
Tarsito
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta
8
Download