Laporan Pendahuluan Typhoid

advertisement
Laporan Pendahuluan Typhoid
Di UGD
RSU AL-ISLAM H.M.MAWARDI
KRIAN-SIDOARJO
DISUSUN OLEH :
Rani Nurlelasari
1101040
AKADEMI KEBIDANAN MITRA SEHAT SIDOARJO
TAHUN AJARAN 2011-2012
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya
laporan mengenai Asuhan Kebidanan pada Ny “A” usia 30 Tahun dengan Thypoid.
Penyusunan laporan Asuhan Kebidanan dibuat penulis untuk memenuhi praktetk belajar dan
melengkapi pembekalan pengetahuan.
Bersama ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semuapihak yang telah membantu
dan membimbing dalam pembuatan laporan ini. Kepada yang terhormat :
1. dr. Suhadi selaku direktur RSU. AL-ISLAM H.M.MAWARDI
2. Abdul Hasan, AMd.Kep
3. Ibu Vidia Atika M.S.ST.S.PSi selaku pembimbing akademik di akademik kebidanan
Mitra Sehat Sidoarjo
4. Ibu Ria, S.St selaku dosen pembimbing Akademi di Akademi kebidanan Mitra Sehat
Sidoarjo
5. Seluruh karyawan/karyawati yang telah membantu menyelesaikan penyusunan
masalah ini.
6. Teman-teman yang membantu dalam menyelesaikan ASKEB I
Penulis memahami dan menyadari bahwa penyusunan laporan mengenai Asuhan
Kebidanan ini masih banyak kekurangan sehingga penulis mengharap kritik dan saran dari
pembaca demi kesempurnaan laporan.
Semoga askeb ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan pembaca serta deapat
dijadikan bahan referensi maupun tambahan ilmu pengetahuan.
Sidoarjo, April 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Thypoid atau tipus abdominalis adalah suatu infeksi aku yang terjadi pada usus kecil yang
disebabkan oleh kumansalmonella typhi. Typhoid merupakan penyakit infeksi yang dijumpai
secara luas di daerah tropis dan subtropis, terutama di daerah dengan kualitas sumber air yang
tidak memmadai dengan standar hygiene dan sanitasi yang rendah. Beberapa hal yang
mempercepat terjadinya penyebaran typhoid di negara sedang berekmbang adalah urbansasi,
kepadatan penduduk, sumber air minum dan standar hygiene industri pengelolahan makanan
yang masih rendah.
(Soegeng Soegijanto, 2002)
Di Indonesia sendiri, kejadian typhoid ini mencapai 760-810 kasus per 100 ribu
penduduk pertahun dari 16 juta kasus tiap tahunnya di dunia.
(Anonim, 2007)
Penularan dapat terjadi dimana saja, kapan saja, sejak seseorang mulai dapat
mengkonsumsi makanan dari luar, apabila makanan atau mnuman yang dikonsumsi kurang
bersih. Biasanya baru dipikirkan suatu demam typhoid bila terdapat demam terus-menerus
lebih dari 1 minggu yang tidak dapat turun dengan obat demam dan diperkuat dengan kesan
lemas, pucat, sakit perut, tidak buang air besar beberapa hari.
(Latif Bahtiar, 2008)
Typhoid sendiri memiliki masa tunas 10-20 hari, yang tersingkat 4 hari jika infeksi
terjadi melalui makanan, sedangkan jika melalui minuman yang terlama 30 hari. Selama tidak
enak badan, lesu, nyeri kepala, pusing, tidak bersemangat, nafsu makan berkurang.
(Adriananers.blogspot.com)
Hal ini dapat dicegah dengan mencuci tangan setelah dari toilet dan khususnya
sebelum makan atau mempersiapkan makanan, hindari minum air mentah, rebus terlebih
dahulu air sampai mendidih, dan hindari makan-makanan pedas dan asam.
(Adriananers.blogspot.com)
1.2 Batasan Masalah dan Rumusan Masalah
1.2.1
Batasan Masalah
Mengingat luasnya pembahasan tentang kasus typhoid sedangkan waktu yang dimiliki
terbatas, maka penulisannya dibatasi oleh penulis yang isinya mempermasalahkan
Typhoid pada Asuhan Kebidanan pada An ”A”.
1.2.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah pada latar belakang dan kenyataan yang ada penulis
merumuskan masalah yaitu “Bagaimana Asuhan Kebidanan pada An ”A” dengan
typhoid di UGD RSU AL-ISLAM H.M MAWARDI.
1.3 Tujuan
1.3.1
Tujuan Umum
Agar mahasiswa dapat mengerti dan mengetahui tentang penyakit typhoid, tandatanda yang terjadi selama typhoid agar dapat mendeteksi secara dini dan mengatasi
terjadinya komplikasi.
1.3.2
Tujuan Khusus
Dihadapkan mahasiswa mampu melakukan :
a. Melakukan pengkajian data
b. Menegakkan diagnosa
c. Mampu mengantisipasi terjadinya masalah potensial
d. Dapat melakukan intervensi
e. Dapat mengidentifikasi kebutuhan segera
f. Dapat melaksanakan implementasi dengan tepat
g. Melakukan evaluasi pada setiap asuhan yang diberikan
1.4 Manfaat
1.4.1
Bagi Instansi
Memberi tambahan sumber kepustakaan dan pengetahuan dibidang kebidanan.
1.4.2
Bagi Masyarakat
Memberi pengetahuan dan informasi kepada masyarakat/klien tentang penyakit
typhoid beserta tanda-tanda, gejala, dan masalah yang mungkin terjadi.
1.4.3
Bagi Penulis
Mendapatkan pengetahuan tambahan dan pengalaman serta ddapat menerapkan apa
yang telah didapatkan untuk melaksanakan Asuhan Kebidanan.
1.5 Metode Penulisan dan Pengumpulan Data
1.5.1
Metode Penulisan
Metode yang dipakai dalam penulisan ini adalah deskriptif yang merupakan studi
kasus yang melakukan pengkajian secara intensif yang tergabung dari kasus dengan
mempertimbangkan waktu sehingga mendapat suatu gambaran unit subyektif yang jelas.
1.5.2
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data y6ang digunakan oleh penulis untuk melengkapi dan
mengumpulkan data adalah sebagai berikut :
a. Anamnesa langsung dengan pasien
b. Observasi atau mengamati langsung kepada pasien
c. Pemeriksaan fisik : melakukan pemeriksaan fisik langsung kepada pasien
dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi, aukultasi, dan pemeriksaan.
d. Dokumentasi : Pendokumentasian kondisi dan perkembangan pasien selama
ada di UGD.
1.6 Waktu dan Tempat Penulisan
Asuhan kebidanan tentang penyakit typhoid ini dilakukan pada saat praktek di RSU
AL-ISLAM H.M MAWARDI Krian Sidoarjo pada tanggal 26 Maret 2012 – 21 April
2012.
1.7 Sistematika Penulisan
Secara garis besar sistematika penulisan asuhjan kebidanan adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan
Asuhan Kebidanan, metode pengumpulan data, waktu dan tempat penulisan data serta
sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka terdiri dari konsep dasar teori typhoid, konsep dasar teori Asuhan
Kebidanan.
BAB III TINJAUAN KASUS
Tinjauan kasus meliputi pengkajian, identifikasi diagnosa, masalah dan kebutuhan
antisipasi masalah potensial, identifikasi masalah segera, intervensi, dan evaluasi.
BAB IV PEMBAHASAN
Berisi pembahasan mengenai kesenjangan yang penulis temukan antara tinjauan teori
dan fakta yang ditemukan selama pelaksanaan Asuhan Kebidanan.
BAB V PENUTUP
Terdiri dari kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Dasar Typhoid
2.1.1 Pengertian
Typhoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan
dengan gejala demam yang lebih dari 7 hari, gangguan pada pencernaan dan gangguan
kesadaran.
(Arief, Mansjoer, 2000)
Typhoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan
( usus halus ) yang di sebabkan oleh salmonella thypi.
(Syaifullah Noer, 1996)
Typhoid adalah penyakit infeksi sistematik akut yang disebabkan infeksi
salmonella thypi. Organisme ini masuk melalui makanan dan minuman yang sudah
terkontaminasi oleh feses dan urine dari orang yang terinfeksi kuman salmonella.
(Bruner and Sudart, 1994)
Typhoid adalah penyakit infeksi pada usus halus, typhoid disebut juga paratyphoid
fever, enteric fever, typhus dan typhus abdominalis.
(Soeparman, 1996)
2.1.2 Etiologi
Penyebab utama dari penyakit ini adalah kuman salmonella thypi. Kuman ini
banyak terdapat dikotoran, tinja manusia dan makanan atau minuman yang terkena
kuman yang dibawa lalat. Sumber utama dari epnyakit ini adalah lingkungan yang kotor
dan tidak sehat. Tidak seperti virus yang dapat berterbangan di udara, bakteri ini hidup di
sanitasi yang buruk seperti lingkungan kumuh, makanan dan minuman yang tidak
hygienis “kuman ini masuk kedalam tubuh manusia melalui mulut, lalu menyerang
ttubuh, terutama saluran terna.”
2.1.3 Patofisiologi
Infeksi terjadi pada saluran pencerrnn daraan. Basil diserap di usus halus melalui
pembuluh limfe lalu masuk kedalam peredaran darah sampai di organ-organ lain,
terutama hati dan limfa. Basil yang tidak dihancurkan berkembang biak dalam hati dan
limfe sehingga organ-organ tersebut akan membesar (hipertropi) disertai nyeri pada
perabaan, kemudian basil masuk kembali kedalam darah (bakteremia) dan menyebar ke
seluruh tubuh terutama kedalam kalenjar limfoid usus halus, sehingga menimbulkan
perdarahan dan perforasi usus. Gejala demam disebabkan oleh endoktosin, sedangkan
gejala pada saluran pencernaan disebabkan oleh kelainan pada usus.
2.1.4 Manifestasi Klinis
Pada umunya demam berangsur naik, terutama sore hari dan malam hari. Dengan
keluhan dan gejala demam, nyeri otot, nyeri kepala, anorexia dan mual, batuk, epifaksis,
obstipasi/diare, perasaan tidak enak diperut.pada minggu kedua gejala sudah jelas dapat
berupa demam, lidah yang khas (putih, kotor, pinggirnya hiperemi), hipatomegali,
meteorismus, penurunan kesadaran.
2.1.5 Komplikasi
Komplikasi demam typhoid dibagi dalam :
a. Komplikasi Intestinal
 Perdarahan Usus
 Perforasi Usus
b. Komplikasi ekstra Intestinal
 Komplikasi kardiovaskuler : kegagalan sirkulasi
 Komplikasi darah : anemia hemolitik
 Komplikasi paru : pneumonia
 Komplikasi hepar dan kandung empedu : hepatitis
 Komplikasi ginjal : arthritis
 Komplikasi neuropsikiatrik : meningitis
2.1.6 Penatalaksanaan
a. Diet
Diet yang sesuai seperti jenis makanan padat, lunak dan cair, cukup kalori dan
tinggi protein seperti rendah serat banyak mengkonsumsi vuitamin c dan b
kompleks. Pada penderita yang akut diberi bubur saring seteelah bebas demam
diberi bubur kasar selama 2 hari lalu nasi tim dilanjtkan dengan nasi biasa setelah
penderita bebas dari demam selama 7 hari .
b. Pencegahan
Cara pencegahan yang dilakukan pada demam typhoid adalah mencuci tangan
setelah dari toilet dan khususnya sebelum makan atau mempersiapkan makanan,
hindari minun air mentah, rebus air mendidih dan hindari makanan pedas.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Typhoid ialah suatu infeksi pada saluran pencernaan (usus halus) yang disebabkan oleh
bakteri salmonella thypi dengan masa tunas 10-20 hari yang tersingkat 4 hari jika terinfeksi
melalui makanan. Jika melalui minuman selama 30 hari. Dengan gejala demam, lidah khas
(putih, kotor), meteorimus, dan perasaan tidak enak di perut. Dan penyebabnya adalah kuman
salmonella thypi yang kuman yang dibawa lalat.
Dengan adanya kasus ini, maka diharapkan semua orang lebih menjaga kebersihan diri,
seperti mencuci tangan setelah dari toilet dan khususnya sebelum makan atau mempersiapkan
makanan, serta hindari minum air mentah.
3.2 Saran


Bagi mahasiswa
Agar mahasiswa mengetahui tentang typhoid.
Bagi pembaca
Agar pembaca dapat mengetahui pencegahan dan penanganan yang tepat jika
terjadi typhoid.

Bagi instansi
Diharapkan dapat memberikan lahan praktek yang lebih luas, sehingga
mahasiswa dapat lebih menambah wawasan dan prakteknya, serta dapat
meningkatkan kualitas mahasiswa AKBID MITRA SEHAT SIDOARJO.
Download