Bisnis Indonesia – 06/04/2017, Hal. 21 Asuransi Jiwa Makin

advertisement
Bisnis Indonesia – 06/04/2017, Hal. 21
Asuransi Jiwa Makin Gereget Kejar Aset
Bisnis Indonesia – 06/04/2017, Hal. 21
Hanwha Life Kejar Rp403 Miliar
Investor Daily – 06/04/2017, Hal. 23
Hanwha Life Targetkan Premi Tumbuh 92%
Harian Kontan - 06/04/2017, Hal. 24
Hanwha Life Bidik Premi Tumbuh 93%
05/04/2017
Asuransi Hanwha Life Tunggu Perusahaan Profit untuk Lakukan IPO
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/04/05/161146526/asuransi.hanwha.life.tunggu.perusaha
an.profit.untuk.lakukan.ipo
Perusahaan Asuransi Jiwa Hanwha Life Insurance Indonesia memastikan proses rencana pencatatan
saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Indonesia tetap berjalan. Hanwha Life menargetkan
rencana IPO ini dilaksanakan pada tahun 2020. Director Chief Bancassurance Anda Agency Officer
Hanwha Life, Henry Januar menerangkan, saat ini sedang mengupayakan untuk dapat International
Organization for Standardization (ISO) atau sertifikasi standar manajemen perusahaan.
Selain itu, kata dia, Hanwha Life juga masih mengupayakan agar untuk profit atau untung. Karena, hal itu
merupakan syarat dari perusahaan yang ingin melakukan IPO. Hingga saat ini, kata dia perusahaan masih
merugi. "Sejauh ini planning kita masih berjalan. Dan tahun persyaratannya kan sampai 2019 itu bisa
profit," ujar Henry di Jakarta, Rabu (5/4/2017). Henry menuturkan, perusahaan juga akan menambah
kantor cabang. Pada tahun ini perusahaan akan menambah enam kantor cabang di Medan, Solo,
Pekanbaru, Palembang, Makassar, dan Jakarta.
"Saat ini kan hanya 12 kantor cabang, tahun ini tambah jadi 18 kantor cabang. Kami akan terus tambah
kantor cabang, karena persyaratan kalau mau IPO harus ada 30 kantor cabang," jelas dia. Meski demikian
Henry optimistis pada 2020 perusahan dapat melakukan IPO. Nantinya, kata dia, sebanyak 20 persen
dilepas ke publik. "Diperkirakan kami meraih Rp 500 miliar dari IPO yang perusahaan lakukan," tandasnya.
Sekadar informasi, Hanwha life Insurance Indonesia merupakan perusahan asuransi jiwa asal Korea
Selatan. Hanwha Life Insurance Indonesia hadir di Indonesia sejak tahun 2013.
Penulis : Achmad Fauzi
05/04/2017
Hanwha Life Bidik Premi Tumbuh 93% di 2017
http://keuangan.kontan.co.id/news/hanwha-life-bidik-premi-tumbuh-93-di-2017
JAKARTA. PT Hanwha Life Insurance Indonesia menargetkan premi tahun 2017 mencapai Rp 403
miliar. Target tersebut tumbuh 93% dari pencapaian premi tahun 2016 sebesar Rp 209 miliar. Perusahaan
asal Korea Selatan ini optimistis dapat memenuhi target premi tersebut jika kontribusi dari masing-masing
sektor terpenuhi. Hanwha Life menargetkan sektor agency dapat berkontribusi sebesar Rp 128
miliar. Kemudian dari sisi pemasaran bancassurance sebesar Rp 25 miliar, dan Hanwha group sebesar Rp
250 miliar.
Untuk mendukung target tersebut, Hanwha Life memperkenalkan program pelatihan bertajuk Hanwa
Financial Planner (HFP) untuk tenaga pemasar. Selain itu, Hanwha Life juga meluncurkan produk
terbarunya yaitu Hanwa Health Protection (HHP). Produk baru HHP tersebut menawarkan beragam
manfaat yang unik bagi nasabah HLI baik di dalam maupun luar negeri. “Produk baru ini diperuntukkan
mulai dari bayi berusia satu bulan sampai dengan lansia yang berusia 64 tahun. Jaminan perlindungan ini
diberikan sampai dengan usia 75 tahun,” kata Fransisca Roeswita selaku Chief Actuary Hanwha Life, di
Jakarta, Rabu (5/4).
Selain itu, untuk jumlah jaringan pemasaran, Hanwha juga melakukan perluasan. Sampai saat ini, jumlah
tenaga agensi Hanwha Life telah mencapai 3.300 agen. Ditargetkan tahun ini dapat mencapai 4.631 agen.
Adanya target peningkatan jumlah agen membuat Hanwha Life juga melakukan perluasan pasar. Marcello
menuturkan jika saat ini Hanwha Life telah memiliki 12 kantor pemasaran yang ada di seluruh Indonesia.
“Ditargetkan tahun 2017 ini dapat menambah enam cabang kantor pemasaran di daerah Medan, Solo,
Pekanbaru, Palembang, Jakarta, dan Makassar. Jadi, tahun ini ditargetkan totalada 18 cabang kantor
pemasaran,” ujar Marcello. Pada 2016, Hanwha Life telah membukukan hasil investasi sebesar Rp 28,8
miliar. Untuk 2017 ini, Hanwha Life mematok target hasil investasi mencapai Rp 130 miliar atau meningkat
350% dari pencapaian sebelumnya.
Reporter Anisah Novitarani
05/04/2017
Hanwha Life Indonesia Genjot Profit, Capai IPO 2020
http://finansial.bisnis.com/read/20170405/215/642956/hanwha-life-indonesia-genjot-profit-capai-ipo2020
Bisnis.com, JAKARTA - Chief Bancassurance and Agency Officer PT Hanwha Life Insurance Indonesia Henry
Januar, menambahkan selanjutnya perusahaan akan secara aktif melakukan penjajakan dan identifikasi
potensi bisnis pada setiap jalur distribusi dan mengembangkan variasi produk. Kendati demikian
perusahaan masih ingin fokus pada empat produk di distribusi keagenan, dan dua produk di bank.
“Kalau menjual produk yang itu-itu saja maka aktivitas agen pasti juga akan turun, makanya kami
meluncurkan produk supaya aktivitas agen juga naik atau diperbaharui ,” kata Henry, Rabu(5/4/2017).
Lebih jauh, dia mengatakan upaya-upaya tersebut dilakukan untuk mencapai profit supaya dapat
memenuhi syarat untuk melakukan Initial Public Offering (IPO) pada 2020. Dia memperkirakan nantinya
sebanyak 20% akan dilepas ke publik atau dapat meraih Rp500 miliar.
“Sejauh ini rencana masih berjalan, dan tahun persyaratannya kan sampai 2019 itu bisa profit,” katanya.
Henry menuturkan, perusahaan juga akan menambah kantor cabang. Pada tahun ini perusahaan akan
menambah enam kantor cabang di Medan, Solo, Pekanbaru, Palembang, Makassar, dan Jakarta.
"Saat ini kan hanya 12 kantor cabang, tahun ini tambah jadi 18 kantor cabang. Kami akan terus tambah
kantor cabang, karena persyaratan kalau mau IPO harus ada 30 kantor cabang," jelas dia.
Oleh :Asteria Desi Kartika Sari
05/04/ 2017
Hanwha Life Targetkan Jadi Top Ten Asuransi 2020
http://finansial.bisnis.com/read/20170405/215/642784/hanwha-life-targetkan-jadi-top-ten-asuransi2020
Bisnis.com, JAKARTA- Hanwha Life Indonesia berkomitmen untuk menjadi perusahaan 10 asuransi terbaik
pada tahun 2020.
Guna merealisasikan komitmen tersebut, Hanwha memperkenalkan pelatihan bertajuk Hanwha Financial
Planner untuk tenaga pemasar.
Selain itu, Hanwha juga meluncurkan produk baru yaitu Hanwha Health Protection. Secara aktif, Hanwha
terus melakukan penjajakan dan identifikasi potensi bisnis pada setiap distribusi.
"Seiring dengan perkembangan industri asuransi yang dinamis di Indonesia, sekaligus menjawab
kebutuhan pasar yang semakin tinggi akan produk asuransi, Hanwha terus berinovasi," kata Cho Kool
Whan, CEO Hanwha Life Insurance Indonesia.
Dia berharap pada tahun 2017, dan juga tahun-tahun berikutnya Hanwha dapat bertumbuh lebih pesat,
sehingga harapan untuk menjadi asuransi top ten dapat tercapai.
Hanwha Life merupakan perusahaan asuransi jiwa yang berasal dari Korea di bawah naungan Hanwha
group. Perusahaan tersebut berdiri sejak 24 Oktober 2013 di Indonesia.
Hingga saat ini, Hanwha Life telah memiliki lebih dari 3.300 agen yang telah tersertifikasi. Untuk lebih
mengembangkan kinerjanya, akan lebih mengembangkan keagenan.
Oleh :Asteria Desi Kartika Sari
05/04/2017
Genjot Agen, Hanwha Bidik Premi Rp403 Miliar
http://infobanknews.com/genjot-agen-hanwha-bidik-premi-rp403-miliar/2/
Jakarta–Perusahaan asuransi jiwa asal Korea Selatan, Hanwha Life Insurance Indonesia memperkenalkan
program pelatihan bertajuk Hanwa Financial Planner (HFP) untuk Tenaga Pemasar. Perseroan juga
meluncurkan produk terbarunya yaitu Hanwa Health Protection.
HFP merupakan program pelatihan tenaga pemasar yang mengakomodasi kepentingan pasar menengah
atas. Tenaga pemasar yang sudah dilatih ini diharapkan mampu menjaga hubungan dan memberikan
pendekatan perencanaan holistik dan proteksi kekayaan.
“Seiring dengan perkembangan industri asuransi yang dinamis di indonesia, sekaligus menjawab
kebutuhan pasar yang semakin tinggi akan produk-produk asuransi yang berkualitas, Hanwa Life Insurance
Indonesia terus berinovasi dalam menyediakan produk terbaik yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Indonesia,” kata CEO Hanwha Life Insurance Indonesia, Cho Kook Whan di Jakarta, Rabu, 5 April 2017.
(Bersambung ke halaman berikutnya)
Di tempat yang sama, Chief Bancassurance and Agency Officer Hanwha, Henry Januar mengatakan, sejak
2014, Hanwa secara aktif terus melakukan penjajakan dan identifikasi potensi bisnis pada setiap jalur
distribusi.
Dengan banyak agen berkualitas diharapkan dapat mendorong perolehan premi perusahaan bisa lebih
baik lagi.
Saat Ini Hanwha Life Insurance Indonesia telah memiliki lebih dari 3.330 agen yang telah tersertifikasi.
Untuk lebih mengembangkan kinerjanya, Hanwha Life insurance Indonesia memiliki strategi dalam
pengembangan keagenan guna mewujudkan tenaga pemasar yang profesional untuk menumbuhkan
bisnis keagenan dengan FTA (Full Time Agent). FTA didukung oleh Program HFP (Hanwha Financial Planner)
yang telah bekerja sama dengan FPSB Indonesia (Financial Planning Standard Board).
“Dalam perencanaan 2017, premi kita Rp403 miliar dan agen mencapai 4.631. kontribusi agensi terhadap
premi masih dominan sebesar Rp128 miliar,” kata Henry. (*)
By Dwitya Putra
05/04/2017
OJK Minta Relife Perkuat Modal
http://www.beritasatu.com/asuransi/423541-ojk-minta-relife-perkuat-modal.html
Jakarta- PT Asuransi Jiwa Recapital atau Relife mendapat perhatian khusus dari Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) terkait kesehatannya di bawah standar, terutama jika dilihat dari risk basedcapital (RBC) yang berada
di bawah ketentuan 120%. Atas tingkat kesehatan yang rendah, OJK pun telah menyurati direksi dan
komisaris Relife, di mana isi surat itu adalah sanksi pembatasan kegiatan usaha. Pembatasan kegiatan
usaha tersebut terkait dengan upaya Relife yang tanpa hasil setelah OJK memberikan sanksi peringatan
pertama dan terakhir.
Bahkan, berdasarkan laporan hasil pemeriksaan final, diketahui bahwa rasio tingkat solvabilitas Relife
minus 827,34% per 31 Desember 2015. Dikonfirmasi terkait permasalahan Relife, Ketua
Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan, jika ada perusahaan asuransi dengan RBC di
bawah standar, maka pihaknya akan melakukan pengawasan sesuai dengan yang berlaku.”Ada SP (surat
peringatan) satu, SP 2 dan lain sebagainya. Kalau tidak memenuhi aturan kan ada tahapan-tahapannya.
Mau mempailitkan pun ada aturannya,” ujarnya di Jakarta, Rabu (5/4). Menurut Muliaman, kasus seperti
Relife merupakan hal yang biasa, namun OJK meminta Relife harus memenuhi ketentuan RBC mininum
120%. Sejauh ini, OJK tidak memberikan rekomendasi atau saran kepada Relife untuk memenuhi
ketentuan RBC. Muliaman menegaskan, Relife bisa mencari dana sendiri untuk memenuhi ketentuan RBC
tersebut.
"Pokonya dia (Relife) harus memenuhi RBC 120% secara umum mereka bisa cari dana sendiri untuk bisa
memenuhi 120% tersebut," tuturnya. Lebih lanjut Muliaman mengatakan, secara menyeluruh industri
asuransi dalam keadaan baik dan penuh harapan, di mana semua orang saat ini sudah mulai sadar
berasuransi seiring meningkatnya pendapatannya. Relife merupakan bagian dari Recapital Grup yang
didirikan oleh Sandiaga Uno, dan Elvin Ramli, yang kini mempunyai usaha di sektor keuangan dan sektor
non keuangan.
Lona Olavia/MPA
04/04/2017
OJK Batasi Kegiatan Bisnis Relife
http://www.beritasatu.com/asuransi/423210-ojk-batasi-kegiatan-bisnis-relife.html
Jakarta- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah membatasi kegiatan bisnis salah satu usaha Recapital Grop,
yakni PT Asuransi Jiwa Recapital (Relife) seiring rasio risk based capital atau rasio solvabilitas (RBC) yang
dibawah ketentuan yakni di level 120%. Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB)
OJK Dumoli Pardede mengatakan, saat ini OJK masih memberikan waktu kepada Relife untuk
meningkatkan permodalannya mencapai 120% seperti dalam peraturan OJK. "Kami berikan kesempatan
untuk restrukturisasi permodalannya agar mencapai 120%," ujarnya di Jakarta, Selasa (4/4).
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas IKNB, Firdaus Djaelani mengatakan, OJK memberikan batas waktu
tiga bulan kepada perusahaan tersebut bisa menguatkan permodalannya. "Recapital punya RBC di bawah
120% itu masuk sanksi administrasi berupa tidak boleh terbitkan polis baru, tapi tetap harus membenahi
polis yang telah diterbitkan," ucap Fidaus. Menurutnya, OJK sendiri telah bertemu dengan manajemen
Relife dan akan memberikan sanksi yang tegas jika perusahaan tidak bisa menyelesaikan persoalan
tersebut sesuai waktu yang diberikan.
"Kami sudah bertemu dengan pemilik dan manajemen, kami beri waktu agar ini diselesaikan, satu langkah
kalau tidak bisa diatasi kami cabut," tutur Fidaus. Berdasarkan informasi, Relife diberikan sanksi
pembatasan kegiatan usaha sejak 1 Februari 2017 hingga tiga bulan ke depan. Relife dinilai memiliki rasio
pencapaian tingkat solvabilitas atau kemampuan untuk memenuhi semua kewajiban sebesar minus
827,34%. Recapital Grop didirikan oleh Rosan Roeslani, Sandiaga Uno, dan Elvin Ramli, yang kini
mempunyai usaha di sektor keuangan dan sektor non keuangan
Lona Olavia/MPA
06/04/2017
Taspen Life Targetkan Aset Tumbuh 11%
http://finansial.bisnis.com/read/20170406/215/643047/taspen-life-targetkan-aset-tumbuh-11
Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku industri asuransi jiwa menargetkan pertumbuhan yang signifikan dari sisi
aset seiring dengan adanya upaya pengembangan bisnis yang direalisasikan pada tahun ini.
Direktur Utama PT Asuransi Jiwa Taspen (Taspen Life) Maryoso Sumaryono mengatakan pada 2017, aset
perusahaan ditargetkan bisa mencapai Rp3,3 triliun atau tumbuh sekitar 11% jika dibandingkan aset pada
tahun lalu yaitu Rp2,97 triliun.
“Pertumbuhan aset di tahun ini akan didorong oleh faktor pertumbuhan premi dan investasi,” kata
Maryoso kepada Bisnis, Rabu (5/4/2017).
Dikatakan, sepanjang 2017 Taspen Life menargetkan pendapatan premi bisa tumbuh 20% jika
dibandingkan capaian tahun sebelumnya yaitu Rp385 miliar.
Adapun, untuk hasil investasi, pada tahun ini perseroan menargetkan imbal hasil investasi bisa mencapai
kisaran 8% atau lebih tinggi jika dibandingkan imbal hasil invetasi pada tahun sebelumnya.
Pada 2016, jumlah investasi Taspen Life mencapai Rp2,7 triliun, imbal hasil investasiperusahaan berkisar
Rp195 miliar atau sekitar 7%.
Untuk mencapai target tersebut, pihaknya akan melakukan pergeseran investasi dari instrumen deposito
ke instrumen investasi yang dinilai dapat memberikan imbal hasillebih optimal seperti saham, reksadana,
dan obligasi korporasi.
Sementara itu, untuk mencapai target pertumbuhan premi di tahun ini, Maryoso mengungkapkan
pihaknya berencana melakukan perluasan produk dengan meluncurkan produk asuransi jiwa berbalut
investasi (unit-linked) yang akan difokuskan untuk menyasar segmen ritel.
Oleh :Fitri Sartina Dewi
06/04/2017
OJK Minta Asuransi Jiwa Recapital Tingkatkan Modalnya
http://www.tribunnews.com/bisnis/2017/04/06/ojk-minta-asuransi-jiwa-recapital-tingkatkan-modalnya
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Asuransi Jiwa Recapital (Relife) diminta regulator untuk segera
meningkatkan permodalannya, mengingat risk based capital (RBC) yang dimilikinya di bawah ketentuan
minimum 120 persen.
Seiring tingkat kesehatan keuangan Relife yang rendah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah melayangkan
surat ke direksi dan komisaris perusahaan asuransi tersebut dengan sanksi pembatasan kegiatan usaha
karena upaya tingkatkan modal belum berhasil.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan, perusahaan asuransi dengan RBC di bawah
standar maka OJK melakukan pengawasan yang berlaku dalam peraturan.
"Ada SP (surat peringatan) satu, SP 2 dan lainnya, kalau tidak memenuhi aturan ada tahapan-tahapannya,
mau mempailitkan pun ada aturannya," ujar Muliaman, Jakarta, Rabu (5/4/2017).
Menurut Muliaman, kasus seperti Relife merupakan hal yang biasa, namun OJK meminta Relife harus
memenuhi ketentuan RBC mininum 120 persen.
Sejauh ini, OJK tidak memberikan rekomendasi atau saran kepada Relife untuk memenuhi ketentuan RBC.
Muliaman menilai, Relife dapat mencari dana sendiri untuk memenuhi ketentuan RBC tersebut.
"Pokonya dia (Relife) harus memenuhi RBC 120 persen, secara umum mereka bisa cari dana sendiri untuk
bisa memenuhi 120 persen tersebut," tuturnya.
Lebih lanjut Muliaman mengatakan, secara menyeluruh industri asuransi dalam keadaan baik dan penuh
harapan, dimana semua orang saat ini sudah mulai sadar berasuransi seiring meningkatnya
pendapatannya.
Berdasarkan laporan hasil pemeriksaan final, diketahui bahwa rasio tingkat solvabilitas Relife minus 827,34
persen per 31 Desember 2015.
Relife merupakan bagian dari Recapital Grup yang didirikan oleh Rosan Roeslani, Sandiaga Uno, dan Elvin
Ramli, yang kini mempunyai usaha di sektor keuangan dan sektor non keuangan.
Seno Tri Sulistiyono
04/04/2017
Empat Asuransi Jiwa Berencana Bentuk DPLK
http://finansial.bisnis.com/read/20170404/215/642403/empat-asuransi-jiwa-berencana-bentuk-dplk
Bisnis.com, JAKARTA – Empat perusahaan asuransi jiwa tengah menjajaki pembentukan Dana Pensiun
Lembaga Keuangan.
Wakil Ketua Perkumpulan - DPLK Nur Hasan Kurniawan menjelaskan empat perusahaan asuransi jiwa
tersebut tengah mempersiapkan diri.
Kendati begitu, dia belum bisa mengungkapkan nama perusahaan tersebut. Dua di antara asuransi itu,
ujarnya, merupakan perusahaan patungan asing atau joint venture.
“Sudah ada empat asuransi yang ingin bentuk [DPLK],” ungkapnya kepada Bisnis, Senin (3/4/2017).
Nur Hasan menilai meningkatnya minat perusahaan asuransi jiwa untuk membentuk DPLK tidak terlepas
dari besarnya potensi di salah satu sektor jasa keuangan non bank itu.
Sebaliknya, dia meyakini hal itu sama sekali tidak terkait dengan adanya aliran dana repatriasi dari program
pengampunan pajak atau tax amnesty.
“Pertumbuhan jumlah DPLK karena memang industri ini dilihat potensial,” ungkapnya.
Oleh :Oktaviano DB Hana
Kompas – 06/04/2016, Hal. 10
(SEREMONIA) Commonwealth Life Raih Kembali Digital Brand Of Year 2017
Kompas – 06/04/2016, Hal. 10
(SEREMONIA) Bertabur Bintang di Panggung Commonwealth Life Starlight Awards Dinner 2017
Download