Kelompok - File UPI

advertisement


Parpol Berhenti/gagal menjalankan fungsi-fungsi
yang merupakan kunci menuju penyelenggaraan
dari demokrasi yang sehat dan baru-baru
mendemokrasikan jajaran pemerintah.
peranan dan kepentingan partai-partai politik di
dalam demokrasi-demokrasi yang baru atau
sedang berkembang adalah tidak mungkin
mengiringi tanpa petunjuk terhadap peranan
mereka dan kepentingan dalam demokrasi yang
lebih mantap, khususnya mereka yang ada di Eropa
Barat.
Ada dua alasan utama demokrasi yang baik :


pertama, pada kenyataannya partai-partai politik
dalam demokrasi-demokrasi yang mapan telah
berkembang
untuk
memperoleh
status
yang
substansial dan keabsahan, dan mereka telah lama
mengoperasikan seiring kunci mekanisme untuk
representasi politik, organisasi pemerintah, dan
pemeliharaan pertanggung jawaban demokratis.
Kedua, banyak dari literature terpelajar yang
memberitahukan pemahaman kita tentang peranan
dan kepentingan dari partai-partai politik dalam
demokrasi yang modern mengambil istilah-istilah
tentang acuan itu sendiri terutama dari pengalaman
Barat.
Perbedaan Demokr:si di Negara maju&Berkembang :
 Pertama, berdasarkan era atau konteks, peranan dan
kepentingan dari partai-partai dalam setiap demokrasi
akan cenderung untuk berkembang kurang lebih sama
dengan ragam evolusioner.
 Kedua, peranan dan kepentingan dari partai-partai
dalam semua demokrasi akan cenderung mencerminkan
kemerataan – dan kian bertambahnya standardisasi –
keadaan social, ekonomi, dan kepemerintahan dimana
partai-partai ini bersaing. Kita bisa berharap
menemukan kesamaan-kesamaan substansial diantara
partai-partai yang bersaing dalam demokrasi masa kini
mau tidak mau dari lokasi atau tahapan mereka dari
pendemokratisasian
 Ketiga, bahwa peranan dan kepentingan dari partaipartai politik dalam demokrasi-demokrasi masa kini
akan cenderung memvariasikan berdasarkan keadaankeadaan dari formasi dan perkembangan pertama
mereka.


integrasi dan mobilisasi penduduk, artikulasi dan
agregasi kepentingan, formulasi hukum publik, dan
rekruitmen pemimpin politik. Termasuk fungsi
organisasi parlemen dan pemerintah ada di dalamnya.
Representasi dan Institusi
fungsi perwakilan, seperti penyampaian pendapat, dan
pembentukan peraturan. Di sisi yang lain, mereka juga
melaksanakan fungsi institusional dan prosedural,
termasuk merekrut pemimpin politik dan organisasi
parlemen dan pemerintah. partai massa yang modern
tidak hanya menjadi produk historis, proses mobilisasi
sosial, industrialisasi, dan urbanisasi dengan mobilisasi
politik, ekspansi, dan organisasi politi, tetapi juga
periode historis yang cenderung mundur sebagai
politik itu sendiri.


satu kualifikasi penting yang perlu digarisbawahi;
ketika fungsi representatif partai menurun dalam
demokrasi yang telah terbangun, setidaknya
sepanjang hal ini terwadahi secara langsung
melalui partai , dan ketika mereka juga
berkembang buruk dalam pembaharu-pembaharu
demokrasi, hal yang sama tidak dapat dikatakan
pada fungsi prosedural dan fungsi institusional.
pergantian dalam keseimbangan fungsi partai dari
persatuan
peran
representasi
dan
peran
prosedural, yang merupakan karakteristik partai
masa dalam masa kejayaannya, menjadi fungsi
prosedural yang lebih eksklusif.
Diantara keuntungan yang lain, hal ini melekatkan
partai dalam kotak pengambil keputusan, dimana
mampu menciptakan kondisi dan dukungan hukum
yang sesuai dengan kondisi. mereka bisa
mendapatkan keuntungan terhadap hak publik
dengan cara yang memperluas sumber dan posisi
mereka.
 peningkatan hak-hak istimewa publik mengalami
kemunduran
kualitas
keterwakilan
dapat
mempertahankan partai dalam jangka pendek, ini
juga bisa menghancurkan legitimasi dalam jangka
panjang.
 untuk memahami kemunduran partai dan institusi
saat ini dalam demokrasi dibangun peran institusi
yangterjaga&berkembang.Diimbangioleh
pengikisan relevansi dalam masyarakat luas.



Pertama, kita harus membangun pemahaman yang
jelas bagaimana peran sejarah partai politik dalam
proses demokratisasi berbeda dengan yang dilihat
dari sudut pandang yang lebih modern.
Kedua, kita perlu bertanya apakah peran
institusional secara eksklusif , atau apa yang harus
kita rujuk sebagai kapasitas untuk integrasi
institusional, sudah cukup untuk mempertahankan
partai-partai yang terlihat tidak mampu lagi
melakukan peran representasinya atau tidak lagi
menikmati kapasitas sebagai integrasi politis.
integrasi politik dan integrasi institusional.
 Integrasi politik memerlukan kontrol individu dan
kelompok, dengan partai yang membentuk,
mengatur, mempengaruhi dan mengkontrol sikap
pemilih, kelompok berkepentingan, pergerakan
sosial, dan sistem parlementer melalui sistem
loyalitas identifikasi partisan, dan jaringan klien.
 Integrasi institusional, memerlukan harmonisasi
semua tata institusi, termasuk seleksi dan
sosialisasi orang-orang politik, formasi mayoritas
parlemen,
organisasi
pendukung
eksekutif,
akomodasi konflik dan tekanan antara pebedaan
institusi, wilayah, dan subsistem fungsional.
 bahwa kapasitas integrasi politik partai sudah
mulai terkikis
untuk mengintegrasikan arena institusi ynag berbeda
(seperti yang terdapat pada hubungan antara parlemen
dan formasi kabinet), partai politik harus mampu
menghasilkan sebuah hirarki internal yang koheren dan
berada dalam posisi “menduplikasi” atau “mengekspor”
hirarki tersebut menuju arena yang mereka ingin atur
dan disiplinkan.
 partai perlu memperbaiki otonomi dan konherensi yang
merupakan kunci dimensi integritas instisusional mereka.
 Tantangan otonomi dan koherensi partai berasal dari
bagian dimana institusi besar nasional dan pemerintah
menambah lapisan baru pembuatan keputusan. Secara
historis, partai merupakan alat pemusatan konflik,
identitas dan kebutuhan nasional.
 Tantangan ketiga adalah kehilangan legitimasi dimata
masyarakat





Banyak analisis yang memberikan pandangan bahwa partai
dan institusi demokrasi yang mereka artikulasikan adalah
ekspresi konsolidasi dan control batasan terhadap Negara
modern.
Salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh partai
politik adalah eksistensi mereka dalam menjalankan fungsinya
sebagai partai politik yang menjadi wadah aspirasi rakyat dan
menjadi tempat agregasi dan artikulasi berbagai macam
kepentingan rakyat banyak yang mengharapkan banyak sekali
perubahan yang dilakukan oleh partai politik dalam kinerjanya.
Partai politik modern saat ini seharusnya memiliki
integritas yang tinggi, baik di dalam institusionalnya, maupun
di dalam prosedural sebagai salah satu organisasi yang
merupakan tempat penyampaian pendapat, pembentukan
aturan.
Yang menjadi persoalannya adalah apakah partai politik
mampu
menjalankan
peran
representasinya
dalam
mempertahankan eksistensinya sebagai parpol ataukah tidak?
Download