pengelolaan sumber daya aparatur dalam reformasi birokrasi

advertisement
PENGORGANISASIAN DALAM PENGELOLAAN
SUMBER DAYA APARATUR
( BAG. 2 )
ILMU ADMINISTRASI NEGARA
2016
HTTP://HERWANP.STAFF.FISIP.UNS.AC.ID
1
HTTP://HERWANP.STAFF.FISIP.UNS.AC.ID
2
HTTP://HERWANP.STAFF.FISIP.UNS.AC.ID
3
HTTP://HERWANP.STAFF.FISIP.UNS.AC.ID
4
STRATEGI REFORMASI BIROKRASI NASIONAL
UU APARATUR SIPIL NEGARA
Peraturan Pelaksana: 19 PP, 4 PERPRES, 1 PERMEN
1. Makro :
Kerangka
Regulasi Nasional
RUU Administrasi Pemerintahan
RUU Sistem Pengawasan Internal Pemerintah
9 Program Percepatan Reformasi Birokrasi
2. Mikro :
Program/kegiatan
pd tingkat Instansi
(K/L dan Pemda)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Penataan Struktur Organisasi Pemerintah
Penataan Jumlah dan Distribusi PNS
Pengembangan Sistem Seleksi dan Promosi Secara Terbuka
Peningkatan Profesionalisasi PNS
Pengembangan Sistem Pemerintahan Elektronik yang terintegrasi
Peningkatan Pelayanan Publik
Peningkatan Integritas dan Akuntabilitas Kinerja Aparatur
Peningkatan Kesejahteraan Pegawai Negeri
Peningkatan Efisiensi Belanja Aparatur
8 Area Perubahan
HTTP://HERWANP.STAFF.FISIP.UNS.AC.ID
5
TUJUAN UTAMA UU ASN
Meningkatkan:
• Independensi dan Netralitas
• Kompetensi
• Kinerja/ Produktivitas Kerja
• Integritas
ASN
• Kesejahteraan
• Kualitas Pelayanan Publik
• Pengawasan Dan Akuntabilitas
HTTP://HERWANP.STAFF.FISIP.UNS.AC.ID
6
PRINSIP DASAR UU ASN
Pengembangan “sistem merit ” dalam kebijakan dan
manajemen ASN dengan ciri-ciri:
1. Seleksi dan promosi secara adil dan kompetitif
2. Menerapkan prinsip fairness
3. Penggajian, reward and punishment berbasis kinerja
4. Standar integritas dan perilaku untuk kepentingan publik
5. Manajemen SDM secara efektif dan efisien
6. Melindungi pegawai dari intervensi politik & dari tindakan
semena-mena.
Sistem Merit adalah kebijakan dan Manajemen ASN yang berdasarkan pada
kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa
membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis
kelamin, status pernikahan, umur, ataupun kondisi kecacatan.
HTTP://HERWANP.STAFF.FISIP.UNS.AC.ID
7
ASN SEBAGAI PROFESI
• Memiliki standar pelayanan profesi
• Memiliki dan menegakkan kode etik dan
kode perilaku profesi
• Memiliki sistem pendidikan dan pelatihan
profesi
• Memiliki standar sertifikasi profesi
• Memiliki organisasi profesi yang independen
HTTP://HERWANP.STAFF.FISIP.UNS.AC.ID
8
PEGAWAI ASN
1. PNS (PASAL 1 BUTIR
3 & PASAL 7)
2. PPPK (PASAL 1
BUTIR 4 & PASAL 7)
•Berstatus pegawai
tetap dan Memiliki NIP
secara Nasional;
•Diangkat dengan
perjanjian kerja sesuai
kebutuhan instansi dan
ketentuan UndangUndang.
•Menduduki jabatan
pemerintahan.
•Melaksanakan tugas
pemerintahan.
• berkedudukan sebagai unsur aparatur negara
• melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan
• harus bebas dari pengaruh/intervensi golongan & partai politik
HTTP://HERWANP.STAFF.FISIP.UNS.AC.ID
9
JABATAN ASN
JABATAN ADMINISTRASI
• Jabatan Administrator
memimpin pelaksanaan
seluruh kegiatan
pelayanan dan
administrasi
• Jabatan Pengawas
mengendalikan
pelaksanaan kegiatan
• Jabatan Pelaksana
melaksanakan kegiatan
pelayanan dan
administrasi
pemerintahan dan
pembangunan
JABATAN FUNGSIONAL
• Jabatan fungsional keahlian,
terdiri atas:
a. ahli utama;
b. ahli madya;
c. ahli muda; dan
d. ahli pertama.
• Jabatan fungsional
keterampilan, terdiri atas:
a. penyelia;
b. mahir;
c. terampil; dan
d. pemula.
JABATAN PIMPINAN
TINGGI
• JPT utama;
• JPT madya; dan
• JPT pratama.
Berfungsi memimpin dan
memotivasi setiap Pegawai
ASN melalui:
• kepeloporan
• pengembangan kerja
sama; dan
• keteladanan.
1. Jabatan ASN diisi dari Pegawai ASN.
H T T TNI
P : / / H dan
E R W Aanggota
N P . S T A F F . Polri
FISIP.UNS.AC.ID
2. Jabatan ASN tertentu dapat diisi dari prajurit
10
HAK PEGAWAI ASN
PNS
PNS berhak memperoleh:
• gaji, tunjangan, dan
fasilitas;
• cuti;
• jaminan pensiun dan
jaminan hari tua;
• perlindungan; dan
• pengembangan
kompetensi.
PPPK
PPPK berhak
memperoleh:
• gaji dan tunjangan;
• cuti;
• perlindungan; dan
• pengembangan
kompetensi.
HTTP://HERWANP.STAFF.FISIP.UNS.AC.ID
11
PEMBINAAN DAN MANAJEMEN ASN
1. Presiden selaku pemegang kekuasaan
pemerintahan merupakan pemegang kekuasaan
tertinggi dalam kebijakan, pembinaan profesi, dan
Manajemen ASN.
2. Untuk menyelenggarakan kekuasaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Presiden
mendelegasikan sebagian kekuasaannya kepada:
• Menteri/Kementerian PANRB;
• KASN;
• LAN; dan
• BKN.
HTTP://HERWANP.STAFF.FISIP.UNS.AC.ID
12
KEWENANGAN & HUB OTORITAS LEMBAGA
BKN
MENTERI/KEMENTERIAN PANRB
1.
Perumusan dan penetapan
kebijakan,
2.
Koordinasi dan sinkronisasi
kebijakan,
3.
Pengawasan atas pelaksanaan
kebijakan ASN;
LAN
1.
2.
Penelitian, pengkajian kebijakan
manajemen ASN,
Pembinaan dan
penyelenggaraan Diklat ASN
1.
Penyelenggaraan manajemen ASN
2.
Pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan NSPK manajemen
ASN
( Mengelola Pegawai ASN )
KASN
Monitoring, evaluasi kebijakan, dan
rekomendasi yang mengikat untuk
menjamin perwujudan sistem merit &
pengawasan penerapan asas, kode
etik,
dan kode perilaku ASN
HTTP://HERWANP.STAFF.FISIP.UNS.AC.ID
13
MANAJEMEN PNS
Manajemen PNS meliputi:
d.
penyusunan dan penetapan kebutuhan; i.
j.
pengadaan;
k.
pangkat dan jabatan;
l.
m.
pengembangan karier;
e.
pola karier;
f.
promosi;
g.
mutasi;
h.
Penilaian kinerja
a.
b.
c.
n.
penggajian dan tunjangan;
penghargaan;
disiplin;
pemberhentian;
pensiun dan tabungan hari
tua; dan
perlindungan.
HTTP://HERWANP.STAFF.FISIP.UNS.AC.ID
14
…TERIMAKASIH…
HTTP://HERWANP.STAFF.FISIP.UNS.AC.ID
15
Download