BAB .I PENGERTIAN INVESTASI 1.1. Pendahuluan Kegiatan investasi merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan oleh masyarakat pada umumnya dalam rangka memperbaiki taraf kehidupan yang lebih baik di waktu yang akan datang. Kebijakan investasi yang tepat dapat meningkatkan kekayaan di pemilik dana (investor) dan daya beli mereka juga meningkat dalam memperbaiki pola konsumsi yang tertunda. Oleh karena itu, agar supaya orang bisa berinvestasi harus berani mengorbankan sebagian pendapatan yang dimiliki untuk di investasikan dan menunda dulu keinginan-keinginan konsumsi yang tidak penting. 1.2. Definisi Investasi Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah keuntungan di waktu yang akan datang. Kegiatan investasi dapat dibagi atas dua yaitu investasi pada aset riil ( tanah, emas, mesin atau bangunan) dan investasi pada aset finansial (deposito, saham, obligasi, reksadana, warrants, option, dan futures). Aset finansial adalah klaim berbentuk surat berharga atas sejumlah aset-aset pihak penerbit surat berharga tersebut. Sekuritas yang mudah diperdagangkan (marketable securities) adalah aset-aset finansial yang bisa diperdagangkan dengan mudah dan dengan biaya transaksi yang murah pada pasar yang terorganisir. Investor adalah pihak-pihak yang melakukan kegiatan investasi Investor Individual (individual/retail investors) Investasi yang dilakukan oleh individu-individu Investor Institusional (institutional investors) Investasi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga penyimpanan dana (bank dan lembaga keuangan lainnya), lembaga dana pensiun, maupun perusahaan investasi 1 1.3. Tujuan Investasi Tujuan Umum: Untuk meningkatkan kesejahteraan investor (investor’s wealth). Kesejahteraan dalam hal ini adalah kesejahteraan moneter, yang bisa diukur dengan penjumlahaan pendapatan saat ini ditambah nilai ini pendapatan masa datang. Tujuan Khusus: Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa datang Mengurangi tekanan inflasi Dorongan untuk menghemat pajak 1.4. Proses Investasi Proses investasi meliputi pemahaman dasar-dasar keputusan investasi dan bagaimana mengorganisir aktivitas-aktivitas dalam proses keputusan investasi. Untuk memahami proses investasi, seorang investor terlebih dahulu harus mengetahui beberapa konsep dasar investasi, yang akan menjadi dasar pijakan dalam setiap tahap pembuatan keputusan investasi yang dibuat. Hal mendasar dalam proses keputusan investasi adalah pemahaman hubungan antara return yang diharapkan dan resiko suatu investasi. Hubungan antara resiko dan return yang diharapkan dari suatu investasi merupakan hubungan yang searah dan linier. Artinya semakin besar resiko yang ditanggung, semakin besar pula tingkat return yang diharapkan. Hubungan seperti itulah yang menjawab pertanyaan mengapa tidak semua investor hanya berinvestasi pada aset yang menawarkan tingkat return yang paling tinggi. Disamping memperhatikan return yang tinggi, investor juga harus mempertimbangkan tingkat resiko yang harus ditanggung. 1.5. Dasar Keputusan Investasi Expected Return (hasil yang diharapkan) 2 Alasan utama orang berinvestasi adalah untuk memperolah keuntungan. Dalam konteks manajemen investasi tingkat keuntungan investasi disebut sebagai return. Return yang diharapkan investor dari investasi yang dilakukannya merupakan kompensasi atas biaya kesempatan (opportunity cost) dan risiko penurunan daya akibat adanya pengaruh inflasi. Dalam konteks manajemen investasi, perlu dibedakan antara return yang diharapkan (expected return) dan return yang terjadi (realized return). Return yang diharapkan merupakan tingkat return yang diantisipasi investor dimasa datang. Sedangkan return yang terjadi atau return aktual merupakan tingkat return yang telah diperoleh investor pada masa lalu. Ketika investor menginvestasikan dananya, dia akan mensyaratkan tingkat return tertentu dan jika periode investasi telah berlalu, investor tersebut akan dihadapkan pada tingkat return yang sesungguhnya dia terima. Antara tingkat return yang diharapkan dan tingkat return aktual yang diperoleh investor dari investasi yang dilakukan mungkin saja berbeda. Perbedaan antara return yang diharapkan dengan return yang benar-benar diterima (return aktual) merupakan risiko yang harus dipertimbangkan dalam proses investasi. Risk (Resiko) Resiko bisa diartikan sebagai kemungkinan return aktual yang berbeda dengan return yang diharapkan. Dengan asumsi bahwa investor rasional, maka seorang investor disebut sebagai risk-averse investors, artinya menolak atau tidak menyukai resiko atau ketidakpastian. investor seperti ini tidak akan mau mengambil resiko suatu investasi jika investasi tersebut tidak memberikan harapan return yang layak sebagai kompensasi terhadap resiko yang harus ditanggung investor tersebut. Sikap investor terhadap resiko akan sangat tergantung kepada preferensi investor tersebut terhadap resiko. Investor yang lebih berani akan memilih resiko investasi yang lebih tinggi, yang diikuti oleh harapan tingkat return yang tinggi pula. Demikian pula sebaliknya, investor yang tidak mau menanggung resiko yang terlalu tinggi, tentunya tidak akan bisa mengharapkan tingkat return yang terlalu tinggi. Hubungan Tingkat Risiko dan Return yang Diharapkan Hubungan antara risiko dengan return bersifat searah dan linier, artinya semakin besar resiko suatu aset, semakin besar pula return yang diharapkan atas aset tersebut, demikian sebaliknya. 3 1.6. Proses Keputusan Investasi Proses keputusan investasi merupakan suatu proses keputusan yang berkesinambungan (on going process). Proses keputusan investasi terdiri dari lima tahap keputusan yang berjalan terus-menerus sampai tercapai keputusan investasi yang terbaik. Tahap-tahap keputusan investasi meliputi lima tahap sebagai berikut: Penentuan tujuan investasi Tahap pertama dalam proses keputusan investasi adalah menentukan tujuan investasi yang akan dilakukan. Tujuan investasi masing-masing investor bisa berbeda-beda tergantung pada investor yang membuat keputusan tersebut Penentuan kebijakan investasi Tahap kedua ini merupakan tahap penentuan kebijakan untuk memenuhi tujuan investasi yang telah ditetapkan. Tahap ini dimulai dengan penentuan keputusan alokasi aset (asset allocation decision). Keputusan ini menyangkut pendistribusian dana yang dimiliki pada berbagai klas-klas aset yang tersedia (saham, obligasi, real estat ataupu sekuritas luar negeri). Investor juga harus memperhatikan berbagai batasan yang mempengaruhi kebijakan investasi seperti seberapa besar dana yang dimiliki dan porsi pendistribusian dana tersebut serta beban pajak dan pelaporan yang harus ditanggung. Pemilihan strategi portofolio Strategi portofolio yang dipilih harus konsisten dengan dua tahap sebelumnya. Ada dua strategi portofolio yang bisa dipilih, yaitu strategi portofolio aktif dan strategi portofolio pasif. Strategi portofolio aktif meliputi kegiatan penggunaan informasi yang tersedia dan teknik-teknik peramalan secara aktif untuk mencari kombinasi portofolio yang terbaik. Strategi portofolio pasif meliputi aktivitas investasi portofolio yang seiring dengan kinerja indeks pasar. Asumsi strategi portofolio pasif ini adalah bahwa semua informassi yang tersedia akan diserap pasar dan direflesikan pada harga saham. Pemilihan aset 4 Setelah strategi portofolio ditentukan, tahap selanjutnya adalah pemilihan asetaset yang dimasukkan dalam portofolio. Tahap ini memerlukan pengevaluasian setiap sekuritas yang ingin dimasukkan dalam portofolio. Tujuan tahap ini adalah untuk mencari kombinasi portofolio yang efisien, yaitu portofolio yang menawarkan return yang diharapkan yang tertinggi dengan tingkat resiko tertentu atau sebeliknya menawarkan return yang diharapkan tertentu dengan tingkat resiko terendah Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio Tahap ini merupakan tahap paling akhir dari proses keputusan investasi. Meskipun demikian, adalah salah kaprah jika kita langsung mengatakan bahwa tahap ini bahwa tahap ini adalah tahap terakhir, karena sekali lagi, proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang berkesinambungan dan terus-menerus. Artinya, jika tahap pengukuran dan evaluasi kinerja telah dilewati dan ternyata hasilnya kurang baik, maka proses keputusan investasi harus dimulai lagi dari tahap pertama, demikian seterusnya sampai dicapai keputusan investasi yang paling optimal. Tahap pengukuran dan evalusasi kinerja ini meliputi pengukuran kinerja portofolio dan pembandingan hasil pengukuran tersebut dengan kinerja portofolio lainnya melalui proses benchmarking. Proses benchmarking ini bisanya dilakukan terhadap indeks portofolio pasar, untuk mengetahui seberapa baik kinerja portofolio yang telah ditentukan dibanding kinerja portofolio lainnya (portofolio pasar). 1.6. ANALISA SWOT IKLIM INVESTASI DIINDONESIA A. Kekuatan dan Tantangan Global I.Kekuatan: I.1.MENINGKATNYA CREDIT RATING 5 Indonesia 2011 mrt lembaga rating Internasional Sbb: Fitch naik : BB+ menjadi BBB Moody‟s naik Jcra : Ba1 menjadi Baa3 : BBB- Kategori “Investment Grade” Penghargaan dari lembaga pemeringkat International Fitch Ratings terhadap Indonesia dimana berhak menyandang Investment grade atau Negara yang dinilai layak Investasi Sehingga investor luar (Jepang,Cina ,India, Korsel termasuk Negara Timur Tengah )lebih percaya dan mengalihkan Investasinya ke Indonesia . Perkembangan Posisi hutang Indonesia 2008-2012 dibawah ini I.2 Perkembangan PDB Indonesia Pasca krisis Keuangan II. 6 PELUANG II. 1. Perkembangan PDB Indonesia setelah Amerika tahun 2008 baik: 4,58 % (2009) termasuk tiga Negara didunia yang pertumbuhan positif setelah India : 9,1 % (2009) dan Cina :9,2 % (2009) .PDB Indonesia tahun 2010 : 6,1 % tahun 2011/2012 ini diperkirakan 6,3 %. Sehingga dengan Krisis global Eropa sekarang para investor akan memilih Indonesia Negara Tujuan Investasi. (Lampiran : Perkembangan PDB diolah data Bank Dunia) II. 2. Sejak dilaksanakannya Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) pertama tahun 2005 pemerintah mempunyai komitmen untuk mendorong Pertumbuhan Ekonomi (Pro Growth) Mengurangi pengangguran (Pro poor) dan mengentaskan kemiskinan.Tiga pilar ini menjadi strategi pemerintah dalam menjalankan kebijaksaan fiscal yang mampu memacu pertumbuhan ekonomi. Perkembangan Penerimaan dari pajakdalam negeri meningkat tahun 2006 : 396 triliun menjadi 604,4 triliun tahun 2010. II.3 Disektor pasar modal Indonesia termasuk pengelola pasar modal terbaik nomor 3 dunia tercermin Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) dimana : (1). Pada Penutupan Desember 2010 penutupan Desember 2011 sebesar 3.703,5 menjadi 3821,9 pada (2) Kapitalisasi Bursa Efek mengalami kenaikan Rp 3.247,1 triliun menjadi Rp 3.518,6 triliun . (3) Perusahaan yang masuk pasar modal dari 515 naik menjadi 534 (4) Perusahaan yang mengeluarkan obligsi dari 188 naik menjadi 197 III. Ancaman Dunia Bahaya “negroflasi ” Dunia (negative growth dan inflation): lebih bahaya dari “stagflasi” (stagnasi dan inflasi): Konsumsi turun, ekspor turun, dan investasi turun disertai oleh “cost-push inflation” atau Permintan agregat turun . Tantangan : 7 Resesi global Eropa pertumbuhan ekonomi dunia rendah: Ekspor terpuruk : 10 komoditas turun 2010 – 2011 (1% - 67%) Daerah komoditas menjerit (17-36%): Kebijakan Jepang mengubah orientasi ekonomi ke dalam/internal (meningkatkan porsi Forigen Direct Investment (FDI) terhadap Gross Domestic Product ( GDP) Peranan FDI terhadap GDP beberapa negara: Jepang FDI/GDP = 1,2 % (2004) Inggris = 38,6 % AS = 25,1% Rata-rata Negara maju = 20 % IV Kelemahan Domistik Harga minyak dunia di atas US $100 per barrel Subsidi BBM membengkak: Beban anggaran semakin berat Pencabutan subsidi: “High cost economy” akan inflasi tinggi, dayabeli turun Pemutusan kerja buruh Protes dan demonstrasi buruh 8 LAMPIRAN PERKEMBANGAN PDB MENURUT BANK DUNIA No. NEGARA 1997 1998 2009 2010 I. ASEAN 1. INDONESIA 4,7 % -13,13% 4,92 % 4,58 % 6,1 % 2. MALAYSIA 7,32 % -7,36 % 8,86 % -1,71 % 7,16 % 3. SINGAPURA 8,55 % -2,11 % 9,07 % -0,77 % 14,47 % 4. THAILAND -1,37 % -10,51% 4,70 % -2,33 % 7,8 % 5. FHILIPINA 5,19 % -0,58 % 4,41 % 1,15 % 7,63 % II. ASIA 6. JEPANG 1,56 % -2,05 % 2,86 % -6,29 % 5,12 % 7. KOREA SELATAN 4,65 % -6,85 % 8,49 % 0,32 % 6,16 % 8. CINA 9,3 % 7,8 % 8,4 % 9,2 % 10,3 % 9. INDIA 4,05 % 6,19 % 4,03 % 9,1 % 9,72 % III. AMERIKA 10. AMERIKA 4,51 % 4,4 % 4,17 % 2,85 % -2,67 % IV. EROPA 11. JERMAN 1,8 % 2,03 % 3,21 % -4,72 % 3,62 % 12. SWEDIA 2,71 % 4,2 % 4,45 % -5,33 % 5,54 % 13. ITALIA 1,87 % 1,4 % 3,69 % -5,22 % 1,33 % 14. KANADA 4,23 % 4,1 % 5,23 % -2,46 % 3,07 % 15. MEKSIKO 6,78 % 4,91 % 6,60 % -6,08 % 5,5 % 16. PRANCIS 2,8 % 3,38 % 3,68 % -2,73 % 1,48 % 17. TURKI 7,58 % 2,31 % 6,77 % -4,83 % 8,95 % 18. RUSIA 1,4 % -5,3 % 10 % -7,81 % 4,03 % 19. BELANDA 4,28 % 3,92 % 3,94 % -3,92 % 1,77 % Sumber :Diolah dari Data Bank Dunia 9 2000 SELF STUDY 1.Proses keputusan investasi merupakan suatu proses keputusan yang berkesinambungan (on going process). Sebut dan jelaskan lima tahap keputusan investasi ? 2. Perkembangan minat investasi sangat di pengaruhi kondisi makro ekonomi, jelaskan ? BAB.II PEREKONOMIAN DUNIA DAN PENGARUH INVESTASI DI INDONESIA Manajemen Keuangan akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat sebagai dampak dari teknologi informasi.Produk-produk keuangan bermunculan sebagai sebagai tanggapan terhadap mudah berubahnya harga dan Nilai tukar mata uang termasuk mata uang asing .Tingginya tingkat 10 perubahan tersebut mengakibatkan resiko yang dihadapi oleh perusahaan juga semakin besar. Sementara itu perkembfangan teknologi informasi telah membawa perubahan yang sangat fundamental dibidang manajemen keuangan.Jika beberapa tahun yang lalu pimpinan puncak ( top managemnt) hanya dapat mengevaluasi kinerja perusahaan pertriwulan /kuartalan /semesteran/tahunan,tetapi pada saat ini dengan kemajuan teknologi Informasikinerja perusahaan dapat dievaluasi setiap hari dan setiap saat.Kondisi demikian memaksa perusahaan untuk berlomba dibidang teknologi informasi agar dapat mengatasi persaingan antar perusahaan . Dalam Era-Globalisasi dunia semakin bersatu dimana dalam perdagangan International tidak dikenal lagi batas negara ,pasar modal semakin terintegrasi dengan berdirinya blok –blok ekonomi yang baru sebagaai Upaya mempertahankan dan melindungi industri dalam seperti AFTA,AFTA+CHINA (CAFTA) ,NAFTA ,APEC Dengan adanya teknologi informasi usaha dapat dikendalikan dari desa yang terpencil produknya dapat dipasarkan keseluruh dunia melalaui internet yang biasa dikenal dengan E-COMMERCE Sistem pembayaran juga semakin cepat dan efisien dengan menggunakan PHONE BANKING,Dana dan modal pindah tempatdari satu negara ke negara lain secepat kita menekan tombol keyboard computer pribadi dirumah.Gejala ini mendorong seorang Pimpinan/manager Keuangan untuk lebih kreatif dan hati-hati dalam pengeloloan keuangan Perusahaan Perkembangan lain adalah efesiensi pasar modal mengalami perbaikan dan investor semakain pintar .Pasar modal yang efesien dapat digunakan sebagai alternatif untuk lebih mendesiplinkan pimpinan/manager perusahaan . Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesa pada tahun 1998,telah memberikan pelajaran yang sangat berharga betapa pentingnya pengelolaan keuangan yang benar dan baik “Krisis ditandai tekanan terhadap keseimbangan eksternal ,yakni kewajiban utang luar negeri besar tidak dapat diimbangi dengan oleh ketersedian cadangan devisa (Utang luar negeri USD 130 miliar sementara cadangan devisa BI hanya USD 20 miliar)”.Akibatnya: Permintaan terhadap valuta asing jauh melampaui penawarannya ,sehingga rupiah terdepresiasi sangat tajam dari USD 1=Rp Rp2.300 menjadi USD1 =Rp 10.000 Pertumbuhan Ekonomi berkontraksi (minus ) 13,7 persen Inflasi 78 persen . 11 Pengaruh Investasi di Indonesia pasca krisis Banyak Perusahaan dilikuidasikan ,merger bank , Investasi sektor stagnan,kondisi pasar uang dan modal melorot dan tidak berkembang. riel Krisis tahun 2008 di Amerika Serikat terjadi karena meletusnya Gelembung Ekonomi dan Financial (Economic and Financial Bubbles mengakibatkan ) : (i)Bursa efek sangat terpukul karena emiten ( perusahaan yang menjual sahamnya di bursa ) mengalami tekanan jual (Panic selling ) (ii)Harga dan kinerja perusahaan merosot ,perusahaan tumbuh melambat dan bahkan ada bangkrut (negatif) (iii). Pengangguran meluas (Perusahan banyak mem-PHK-kan karyawan) Pengaruh Investasi di Indonesia pasca krisis Amerika Serikat Perekonomian Indonesia PDB tumbuh dalam 2008 4,5 persen,karena harga batubara,minyak sawit,karet,tembga timah meningkat .Kondisi perusahaan kinerja masih tumbuh .Bursa efek berkembag karena banyak investor di Amerika serikat dari Jepang,korsel,china,India berinvestasi pada pasar uang dan modal diIndonesia. Pertumbuhan PDB pada saat itu disebabkan: Penyanggah dari kelompok masyarakat berpendapatan menengah Penyanggh dari komoditas premier yang tinggi Rendahnya eksposur perbankan . (Baca Analisa SWOT Iklim Investasi DiIndonesia ) Krisis tahun 2012 dan dinamika eksternal Krisis ekonomi global dipicu oleh masih belum jelasnya efektivitas kebijakan yang dilakukan zona Euro dan Amerika Serikat untuk meredam memburuknya perekonomian didua wilayah itu.Gejolak Yunani defisit 300 milyar euro ditalangi oleh Jerman dan Perancis sebesar 230 milyar euro.Semua obligasi Pemerintah Yunani yang jatuh tempo dapat dibayar sehingga stabilitas pasar financial global dapat diselamatkan dari kepanikan Namun ancaman ada negara yang mirp Yunani dengan sekala yang lebih besar yakni Sepanyol (euro 640 milyar ) dan Italia (1,8 triliun euro ). Pengaruh Investasi Indonesia pasca krisis Zona -Euro ANCAMAN Bahaya “negroflasi ” (negative growth dan inflation) DUNIA lebih bahaya dari “stagflasi” (stagnasi dan inflasi): 12 Konsumsi turun, ekspor turun, dan investasi turun disertai oleh “cost-push inflation” atau Zona Euro diambang resesi ,pertumbuhan kuartal -2 /tahun 2012 minus 2 % . belum jelasnya efektivitas kebijakan yang dilakukan zona Euro dan Amerika Serikat untuk meredam memburuknya perekonomian kedua zona Moody‟s Investor Service menurunkan peringkat hutang dab obligasi Spanyol terancam peringkat “Obligasi Sampah “ (junk),kalau ini terjadi Spanyol semakin sulit menjual Obligasinya kepasar financial. Permintaan agregat akan turun . TANTANGAN /KELEMAHAN Defisit Neraca perdagangan (Import harga minyak tetap tinggi nilai ekspor turun karena 10 komoditas utama permintaan dan harganya turun) tahun 2012 Infrastruktur rendah Rasio Anggaran Infrastruktur terhadap PDB beberapa negara adalah: (Tahun 2012 ) Indonesia =2,1 % Pilifina =3,0% India =8 % China =9% Vietnam =10 % PELUANG Reolaksi Investasi beberapa negara (China,India ,jepang,Korsel dan AS) dari Zona euro ke Indonesia . KEKUATAN Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pertumbuhan Ekonomi Dunia (3,5 %) (sekitar 6 %) diatas perkiraan Perkembangan Pasar Modal Indonesia sangat menarik Investor asing Kapitalisasi bursa efek trend meningkat dari tahun 2011 Jumlah Perusahaan Yang masuk pasar modal dan menerbitkan obligasi meningkat. 13 Manajemen Investasi Tugas Bahan Bacaan (Reading Assigment ) Ancaman Dunia bagi dalam negeri dan luar negeri Dunia akan semakin terbagi menjadi bipolar yaitu dunia yang ditempati oleh orang kaya, dan selebihnya dunia yang ditempati oleh orang miskin. Dari seluruh populasi dunia, dunia orang kaya hanya akan dihuni oleh sekitar 15% dari populasi dunia yang memiliki akses terhadap pasokan konsumsi, sedangkan 42% (atau hampir setengah) dari populasi dunia lainnya akan hidup di kantong-kantong kemiskinan yaitu di kawasan-kawasan yang terdegradasi dan marginal. Diantara kedua kelompok tersebut selebihnya populasi dunia akan berada dalam posisi di tengah-tengah atau moderat. Ancaman lain dari ketersediaan lahan-lahan pertanian adalah semakin meningkatnya harga tanah. Penelitian di beberapa negara di Amerika Latin dan Eropa menyebutkan bahwa satu dasawarsa terakhir harga tanah telah meningkat menjadi empat kalinya. Lahanlahan pertanian subur merupakan lahan yang diincar oleh para pengembang perumahan. Pengalaman dari krisis ekonomi yang terjadi, tabungan lahan akan menjadi aset menguntungkan di masa yang akan datang. Kaum spekulan bersedia untuk menahan lahan, karena lahan terbukti tahan terhadap inflasi dan akan menjadi aset menguntungkan di masa yang akan datang. Lahan tidak lagi dilihat dari aspek utamanya sebagai area produktif, tetapi telah jatuh dan dilihat sebagai aset spekulasi kapital semata. Semakin terbatasnya dan langkanya lahan, akan menambah tinggi dari harga lahan tersebut. Di sisi lain, berkurangnya kesuburan atas lahan-lahan terdegradasi telah menyebabkan meningkatnya laju penyerobotan kawasan-kawasan subur, yang pada umumnya kawasan lindung dan konservasi, menjadi tidak terhindarkan di masa-masa yang akan datang. Padahal, kawasankawasan lindung dan konservasi merupakan area penting bagi cadangan kekayaaan genetik dunia, pusat keragaman hayati, dan kawasan penting untuk mengurangi dampak dan mitigasi dari pola perubahan iklim. Para pakar menyimpulkan bahwa hilangnya kawasankawasan subur akan memiliki kaitan yang erat dengan meningkatnya kemiskinan dan meningkatnya arus migrasi manusia untuk mencari lahan-lahan lain yang subur. Dengan logika diatas, para pakar menyebutkan “zero degradation policy” atau kebijakan nol degradasi lahan merupakan hal yang penting untuk dilakukan segera, dengan secara khusus di antara negara-negara berkembang. Tanpa nol degradasi lahan, dapat dipastikan targettarget tujuan pembangunan milenium untuk mengurangi kemiskinan akan sulit untuk dicapai. Realokasi Industri Rencana usulan relokasi perusahaan industri padat karya keluar dari DKI Jakarta dan sekitarnya semakin menguat. Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) berencana mengusulkan program ini ke sejumlah industri padat karya, karena imbas mahalnya upah buruh dDKI Jakarta dan sekitarnya. Menakertrans Muhaimin Iskandar menuturkan, pihaknya terus mengkaji penciptaan kawasan khusus baru untuk tempat relokasi perusahaan padat karya dari DKI Jakarta dan sekitarnya. “Pastinya kawasan itu nanti akan ditempatkan jauh di luar Jakarta. Tujuannya untuk meminimalisasi dampak tingginya upah,” kata Muhaimin di Jakarta kemarin. 14 Dia menuturkan, bahwa rencana relokasi ini merupakan satu dari sekian banyak rumusan solusi penyelamatan nasib industri padat karya. Jika tidak direlokasi, industri padat karya ini limbung, karena beban membayar upah buruh tinggi. Seperti pernah ia uraikan, pergeseran ini bisa mencapai Jawa Tengah (Sragen, Salatiga, dan Kendal) atau bahkan Jawa Timur. Muhaimin berharap, dalam waktu dekat keputusan relokasi industri padat karya ini bisa diputuskan untuk dilaksanakan atau tidak. Menurut Muhaimin, cara lain untuk menyiasati upah mahal di DKI Jakarta bagi perusahaan padat karya itu adalah pemberian kelonggaran atau penangguhan upah minimum. “Tentu kami akan selektif memberikan izin penangguhan. Khususnya bagi industri yang benar-benar sangat lemah secara finansial,” kata dia. Dia berharap, dalam waktu dekat keluar keputusan perusahaan-perusahaan yang mendapatkan izin penangguhan tersebut. Tahun ini UMP DKI Jakarta ditetapkan sebesar Rp2,2 juta per bulan. Sedangkan untuk UMP DKI Jakarta tahun depan, mulai ada permintaan dari kalangan buruh sebesar Rp3,7 juta per bulan. Pemerintah berupaya mencari lokasi relokasi dengan besaran upah minimum rata-rata di kisaran Rp1 juta-Rp1,5 juta per bulan. Selain itu, Muhaimin juga menejalaskan, pemerintah daerah (pemda) diminta untuk memberikan tambahan anggaran dari APBD untuk membantu kinerja dewan pengupahan daerah. Dengan tambahan suntikan anggaran ini, Muhaimin berharap, kinerja dewan pengupahan daerah bisa berjalan efektif. “Penambahan anggaran ini penting, karena sebentar lagi dewan pengupahan mulai membahas besaran UMP 2014,” katanya. Muhaimin berpesan, setelah mendapatkan suntikan anggaran, dewan pengupahan bisa bekerja secara efektif. Misalnya dalam melakukan survei kebutuhan hidup layak (KHL) harus dipersiapkan dengan melibatkan Badan Pusat Statistik (BPS). Dengan sistem survei yang objektif, Muhaimin berharap, hasil survei dewan pengupahan yang logis, bisa dipakai dasar penetapan upah minimum yang layak oleh pemda. (wan) Kondisi Cadangan Devisa Kendati sepanjang 2013 ada penurunan cadangan devisa, hal tersebut dapat dipahami karena memang terjadi aliran dana keluar (capital outflow) dan juga permintaan valas dalam jumlah besar yang mengakibatkan pengurangan jumlah cadangan devisa. "Bahwa ketika ada inflow (aliran dana masuk) yang besar selama tiga sampai empat tahun terakhir, cadangan devisa kita juga meningkat. Kalau seandainya ada capital outflow karena ada isu pengurangan stimulus moneter di AS, cadangan devisa kita jadi agak turun," ujarnya. Agus mengatakan, baru-baru ini cadangan devisa sudah kembali mengalami peningkatan dari US$92 miliar menjadi US$95 miliar, yang jumlah tersebut sudah memenuhi lebih dari lima bulan kebutuhan impor dan pembayaran utang luar negeri. Perkembangan perekonomian dunia dan pengaruh investasi di Indonesia 15 Menurut Samuelson dan Nordhaus (1996:136) invesatasi merupakan suatu hal yang penting dalam pembangunan ekonomi karena investasi dibutuhkan sebagai faktor penunjang didalam meningkatkan proses produksi. Investasi merupakanlangkah awal mengorbankan konsumsi untuk memperbesar konsumsi di masa yang akan datang. Selain itu, mendorong terjadinya akumulasi modal. Menurut Suparmokodan Irawan (2002: 262) ada beberapa cara untuk meningkatkan investasi, diantaranya yaitu: (1) meningkatkan tabungan dengan mengurangi konsumsi, (2) pemerintahmenjual obligasi dengan bunga menarik sehingga masyarakat tertarik untuk membelinga, (3) pembatasan impor barang barang konsumsi bila memungkinkan membatasai barang barang kapital agar ada inovasi di dalam negeri, (4) mengadakan pinjaman luar negeri, (5) memperluas sektor perdagangan luar negeri dengan menaikkan “terms of trade” (Mardalena, 2009). Salah satu teori pertumbuhan ekonomi yang banyak digunakan sebagai acuan dalam studi ekonomi pembangunan adalah teori Harrod Domar. Konsep pokok dalam teori ini adalah Capital Output Ratio (COR), dimana untuk menumbuhkan perekonomian diperlukan investasi baru sebagai tambahan stok modal. Sedangakan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) menunjukkan hubungan jumlah kenaikan output (∆Y) disebabkan kenaikan tertentu pada stok modal (∆K). Semakin tinggi peningkatan stok modal, semakin tinggi pula output yang dihasilkan. Ini dapatdigambarkan sebagai ∆K/∆Y (Jhingan, 1999). Selanjutnya Arsyad (1999) menyatakan bahwa pentingnya COR dan ICOR ini tampak ketika menguji konsistensi antaratarget 16 pembangunan dengan tambahan modal yang mungkin terkumpul dari tabunganyang berjalan. Dalam rangka memperkirakan kebutuhan dana untuk mencapai pertumbuhan, diperlukan perkiraan mengenai volume investasi, baik yang bersal dari pemerintah maupun swasta (PMDN/PMA) untuk mencapai sasaran pertumbuhan output tersebut. Dengan demikian COR dan ICOR dapat dipakai untuk menentukan laju pertumbuhan suatu perekonomian (Mardalena, 2009). Pengaruh investasi di Indonesia paska krisis moneter Menteri Perindustrian, Mohammad Suleman Hidayat, mengatakan Indonesia akan mengandalkan investasi untuk menggenjot perekonomian menyusul melemahnya nilai tukar rupiah dan turunnya indeks bursa saham. "Jadi kebijakan-kebijakan kita untuk sementara kan kalau perdagangan kurang, maka bargaining kita investasi harus masuk," katanya di Istana Negara, Rabu, 21 Agustus 2013.Menurut dia, beberapa sektor industri akan menjadi andalan untuk menggenjot investasi yaitu sektor pertambangan, agrobisnis, petrokimia, dan logam dasar. Dalam dua hari mendatang, pemerintah akan menyiapkan paket stimulus yang salah satunya untuk memicu investasi agar Indonesia bisa mencegah terseret dalam krisis menyusul pelemahan rupiah dan penurunan bursa saham. Hidayat mengatakan paket kebijakan stimulus berfokus untuk melakukan relaksasi pada aturan-aturan investasi yang selama ini dianggap terlalu ketat bagi pelaku usaha."Intinya ada relaksasi pada aturan-aturan yang selama ini dianggap berlebihan," katanya. Ia mencontohkan nantinya di bidang perizinan di sektor migas, seluruh aturan yang memberatkan akan dipangkas. "Perizinan di bidang migas akan dipotong habis selain itu juga di sektor mineral." Program stimulus investasi lain, kata Hidayat, adalah pemerintah akan mengeluarkan aturan perpajakan yang bisa memberikan keringanan untuk pengusaha. Sebelumnya, Hidayat 17 pernah menyingung mengenai pemberintah insentif pajak bagi industri padat karya untuk mencegah terjadinya pemutusan hubungan kerja.Hidayat optimis bahwa investor asing masih tetap menggelontorkan dananya ke Indonesia. Pelemahan rupiah dan potensi perlambatan ekonomi,kata dia, dinilai investor sebagai kejadian yang terjadi sementara dan tidak akan mengancam ekonomi Indonesia dalam waktu panjang. "Saya masih melakukan groundbreaking proyek pelumas dengan investasi US$150 juta, artinya dalam situasi seperti ini, para investor menilai instabilitas hanya untuk sementara," katanya. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari ini menggelar rapat ekonomi di Istana Negara menyusul terus melemahnya nilai rupiah dan penurunan indeks harga saham. Dalam rapat tersebut, pemerintah akan menyiapkan paket kebijakan dan akan diluncurkan pada Jumat nanti. Paket kebijakan tersebut diharapkan dapat meminimalkan dampak krisis global pada ekonomi Indonesia sehingga jika terjadi perlambatan, penurunan pertumbuhan ekonomi tidak sampai drastis dari target 6,3 persen. Investasi Indonesia paska krisis Amerika Serikat Krisis moneter di Amerika Serikat kali ini menumbulkan dampak luar biasa secara global. Hal ini bisa dilihat dari kepanikan investor dunia dalam usaha mereka menyelamatkan uang mereka di pasar saham. Mereka ramai-ramai menjual saham sehingga bursa saham terjun bebas. Sejak awal 2008, bursa saham China anjlok 57%, India 52%, Indonesia 41% (sebelum kegiatannya dihentikan untuk sementara), dan zona Eropa 37%. Sementara pasar surat utang terpuruk, mata uang negara berkembang melemah dan harga komoditas anjlok, apalagi setelah para spekulator komoditas minyak menilai bahwa resesi ekonomi akan mengurangi konsumsi energi dunia. Di AS, setelah melihat bursa saham Wall Street terus melorot, akhirnya kongres menyetujui program penyelamatan sektor keuangan (troubled asset recovery program - TARP) senilai US$ 700 miliar yang diajukan oleh pemerintah. Namun, karena lamanya negosiasi politik antara pemerintah dan kongres, investor kecewa melihat politikus di Washington tidak memiliki sense of crisis. 18 Krisis pasar modal (saham dan surat utang) global pada dasarnya hanya memengaruhi investor pasar modal. Tetapi krisis perbankan global bisa mempengaruhi sektor riil ekonomi dunia, termasuk Indonesia. Inti cerita yang terjadi adalah sektor perbankan AS sedang terpuruk, kekurangan modal, dan enggan meminjamkan dolarnya, termasuk ke bank-bank internasional di Eropa dan Asia. Akibatnya, perbankan internasional kekurangan dolar untuk memberi pinjaman ke para pengusaha dunia yang membutuhkan dolar untuk investasinya (untuk impor mesin, bahan baku, dan sebagainya), termasuk di Indonesia. Kita sudah tahu bahwa dolar AS merupakan mata uang inti dalam dunia usaha. Akibatnya, walaupun suku bunga bank sentral AS (atau Fed Funds Target Rate) sampai diturunkan ke 1,5%, suku bunga London Inter-Bank Offer Rate(LIBOR), sebagai patokan suku bunga yang digunakan oleh pelaku ekonomi, melonjak tajam. Masalah rumit yang terjadi sekarang, macetnya sistem pembayaran dan penyaluran kredit global sebagai „oksigen untuk napasnya dunia bisnis‟. Suku bunga bank sentral bisa rendah, tetapi suku bunga kredit untuk pelaku bisnis, kalaupun bisa dapat pinjaman, sangat tinggi karena perbankan ketakutan meminjamkan dananya. Menurut para ahli ekonomi, sebenarnya hal itu merupakan bahaya sektor perbankan global. Jadi, bukan anjloknya pasar saham, yang sebetulnya bisa melumpuhkan pertumbuhan ekonomi dunia secara perlahan. Akhirnya, bank sentral dunia mengerti betapa pentingnya melakukan kebijakan yang terkoordinasi. Tujuh bank sentral (termasuk US Federal Reserve, European Central Bank, Bank of England dan Bank of Canada) akhirnya memangkas suku bunganya 0,5%. Ini merupakan yang pertama kalinya kebijakan suku bunga bank sentral dilakukan secara bersamaan dalam skala yang besar. Terjadi di tahun 2008 ini. Hal lain yang dilakukan adalah kebijakan terkoordinasi bank sentral dan pemerintah dunia selebihnya harus ditujukan untuk memenuhi tiga sasaran. Pertama, memulihkan kembali sistem perbankan dan pembayaran global yang lumpuh agar sirkulasi dana internasional bisa normal kembali – dan bank bisa memberi kredit lagi. Kedua, mengeluarkan aset bermasalah (terutama surat utang KPR subprime) dari perbankan AS dan memperbesar modal perbankan agar lebih bisa memberi kredit dalam jumlah yang bisa mendukung pertumbuhan ekonomi. Ketiga, bank sentral dunia harus berani terus menurunkan suku bunga (untuk membantu meringankan bunga kredit) dan, yang lebih penting, pemerintah harus memperbesar belanjanya untuk pembangunan infrastruktur dan memberi stimulus ekonomi – karena investor swasta enggan berinvestasi dalam krisis likuiditas. Kebijakan di atas bisa berhasil, bisa juga gagal. Hal tersebut beralasan karena kebijakan ekonomi berskala global belum pernah dilakukan dalam sejarah, tetapi 19 risiko terjadinya resesi ekonomi dunia yang parah akan lebih besar kalau bank sentral dan pemerintah dunia tidak melakukan apa-apa. Kalau berhasil, kapan hasilnya akan kelihatan? Paling cepat dua tahun. Artinya, resesi ekonomi AS dan Eropa akan lebih parah (sementara pertumbuhan ekonomi dunia melambat) pada 2009, sebelum pulih pada 2010. Kenapa? Karena titik terburuk ekonomi AS dan Eropa belum tercapai: misalnya, turunnya harga properti AS (pemicu krisis subprime) belum berakhir (jumlah rumah yang belum terjual masih terlalu banyak), pabrik masih melakukan PHK masal dan masih banyak bank yang harus bangkrut. Selain itu, dampak stimulus kebijakan moneter dan fiskal memang makan waktu lebih dari satu tahun. Kalau ekonomi dunia baru pulih 2010, kapan pasar saham global pulih? Paling cepat semester 1, 2009, karena pasar saham biasanya menguat 6-9 bulan sebelum sektor riil ekonomi pulih. Pengaruh investasi Indonesia paska krisis zona euro Indonesia memiliki pengalaman yang sangat berharga saat melalui goncangan-goncangan eksternal seperti tahun 2008 ketika Amerika mengalami krisis subrime mortgage. Meskipun goncangan tersebut tidak begitu terasa di sektor riil namun pasar financial Indonesia cukup tergoncang ketika krisis tersebut semakin mengkhawatirkan dari waktu ke waktu. Kurs Rupiah melemah terhadap U$D sepanjang tahun 2008 sebesar 19,10% dari Rp9.433 ke level Rp11.235 pada akhir tahun 2008. IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) turun bebas -50,35% dari 2731,35 ke level 1340,89 pada akhir tahun 2008. Cadangan devisa Bank Indonesia pun terkuras dari USD 55,9 miliar menjadi USD 51,6 miliar pada akhir tahun 2008 yang menunjukan kepanikan pasar terhadap krisis sehingga banyak modal asing yang mencari save haven yang lebih aman. Setelah rush yang terus berkelanjutan pada tahun 2008, hanya dalam waktu singkat pada tahun 2009 perekonomian Indonesia kembali pulih yang tampak dari menguatnya Rupiah terhadap U$D 16,82%, IHSG kembali menguat hingga 86,98% ke level 2518,99, cadangan devisa 20 tampak kembali menggelembung hingga USD 66,1 miliar. Pulihnya Indonesia dalam periode yang relatif singkat menunjukan kuatnya fundamental perekonomian Indonesia sehingga meskipun dalam jangka pendek terjadi rush ekonomi namun pasar akan kembali rasional untuk kembali masuk ke Indonesia. Rush itu wajar karena banyak orang yang tidak berani mengambil risiko saat terjadi krisis ekonomi global, apalagi Indonesia saat itu belum memiliki rating kredit layak investasi dari lembaga pemeringkat internasional sehingga persepsi Indonesia masih sangat berisiko bagi para investor sebagai emerging market. Saat ini penulis percaya krisis subprime mortgage telah memberikan pengalaman yang berharga bagi para regulator untuk menghadapi goncangan-goncangan yang terjadi pada Eropa yang saat ini dapat dikatakan mengalami subprime debt yaitu krisis hutang yang mengancam kesatuan Eurozone atau European Union yang disebabkan besarnya hutang dari negara PIGS (Portugal, Ireland, Greece, and Spain). Setiap negara Eurozone saling terintegrasi dalam kebijakan moneter maupun fiskalnya sehingga jika salah satu dari negara-negara tersebut mengalami gagal bayar (default) berarti keseimbangan fiskal Eropa dapat mengalami kegoncangan dan mengancam zona Eropa secara keseluruhan. Dampak langsung dari potensi goncangan perekonomian Eropa yang terjadi saat ini kembali menggoncang pasar finansial Indonesia dengan melemahnya IHSG hingga 3654,58 pada 4 Juni 2012 padahal IHSG sempat menyentuh level 4224 pada 3 Mei 2012. Kurs Rupiah terhadap USD pada awal tahun 2012 senilai 9090 dan terdepresiasi ke level 9615 pada 31 Mei 2012 seiring kekhawatiran kawasan regional terhadap krisis hutang Yunani disertai hasil dari pemilu Yunani pada pertengahan Juni 2012 dan besarnya bantuan dana yang diminta pemerintah Spanyol untuk merekapitalisasi bank-bank Spanyol yang bermasalah sebesar 100 miliar Euro atau USD 125 miliar. Namun menurut penulis seharusnya Indonesia tidak perlu terlalu khawatir karena 21 fundamental perekonomian Indonesia yang kuat tetap menjadi daya tarik yang menarik. Guncangan memang akan tetap ada namun dalam jangka panjang pasar akan kembali rasional. Saat ini peranan eksport terhadap GDP hanya 10% sehingga perlambatan perekonomian global seharusnya tidak akan terlalu mempengaruhi sektor riil, GDP Indonesia didominasi oleh besarnya konsumsi domestik dan karena itulah perekonomian Indonesia seharusnya lebih imun terhadap perlambatan perekonomian Eropa. Inflasi yang masih di dalam kendali, suku bunga yang pro terhadap pertumbuhan ekonomi, rasio hutang terhadap GDP yang rendah yaiti 26% dan defisit APBN yang rendah yaitu kurang dari 3%, data keuangan emiten yang menunjukan keuntungan yang terus bertumbuh disertai pertumbuhan ekonomi yang tinggi telah menjadikan Indonesia sebagai negara yang kuat saat ini. Jika dibandingkan pada tahun 2008 cadangan devisa Indonesia sebesar USD 52 miliar tentu saat ini Bank Indonesia memiliki kekuatan yang lebih besar untuk melakukan intervensi terhadap kestabilan kurs Rupiah terhadap U$D karena saat ini pada 31 Mei 2012 tercatat jumlah cadangan devisa Bank Indonesia telah mencapai lebih USD 111 miliar. Intervensi yang dilakukan saat ini tidak hanya dengan menjual Dollar dan buyback obligasi yang dilikuidasi, namun Bank Indonesia juga telah menerbitkan instrument term deposit berdenominasi dollar untuk menstabilkan kurs Rupiah dan kewajiban menempatkan devisa hasil ekspor (DHE) ke dalam sistem perbankan nasional. Karena itu seharusnya Indonesia lebih percaya diri saat ini untuk mengahadapi perlambatan ekonomi global jika dibandingkan dengan tahun 2008. Tahun ini Indonesia juga telah memperoleh rating investment grade dari Moodys dan Fitch sehingga kredibilitas Indonesia semakin terdongkrak ditengah lesunya perekonomian global. Penulis optimis perekonomian Indonesia akan tetap kuat menghadapi berbagai tantangan perekonomian 22 BAB. III THE INVESTMENT ENVIRONMENT ( LINGKUNGAN INVESTASI) 1.Tiga Sektor financial environment (Lingkungan investasi/Finansial ) yaitu : 23 (i) households, (Sektor Usaha rumah tanggga) (ii) businesses (Sektor dunia usaha/businessman) (iii) government ( Sektor Pemerintah/sektor publik) 2.Masing-masing sektor lingkungan investasi memiliki posisi keuangan (Financial Position) terdiri dari : 2.1. Real Assets terdiri dari (i) investasi dalam aktiva berwujud (Tangible Assets) disebut Kapasitas Produktif perekonomian (productive Capacity ) karena jenis aset ini memberi kontribusi langsung terhadap kapasitas poduktif perekonomian secara langsung seperti tanah,Bangunan,Mesin Pabrik,Keterampilan SDM .Aset fisik berserta sumberdaya manusia yang terampil menghasilkan keseluruhan output yang dikonsumsi masyarakat. 2.2 .Financial Assets yaitu investasi dalam bentuk Surat berharga (Investasi dalam saham dan Obligasi) dimana aset ini tidaklah mewakili kekayaan masyarakat dan tidak memberikan kontribusi langsung terhadap kapasitas produktif perekonomian Namun Aset finansial mampu memberikan kontribusi secara tidak langsung terhadap kapasitas produktif perekonomian seperti deposito,Cadangan Asuransi jiwa,Cadangan dana pensiun, trade credit dll.Financial Assets memberi kontribusi terhadap kapasitas produktif perekonomian secara tidak langsung karena : ( i)Mampu memisahkan kepemilikan dan manajemen perusahaan (ii )Memfasilitasi tranfer dana keperusahaan dengaan peluang investasi yang lebih menarik. (iii)Memberikan kontribusi secara pasti terhadap individu /perusahaan yang memilikinya (iv).Mempunyai hak klaim terhadap income yang dihasilkan oleh asset riel atau klaim atas income pemerintah 2.3 Hutang dan Net Worth seperti Bond Modal/Hak Milik Pemegang Saham ,bank loan ,trade debt, other loans, 3.Respon Lingkungan Terhadap permintaan Lingkungan Investasi Tabel III-1 Balance Sheet of Nonfinancial U.S Business, 1986 (Farm, Corporate, Noncorporate) Assets A.Tangible 24 Jutaan Rp % Total Liabilities Worth nd Net Jutaan Rp % Total Assets Equipment and 4.510 strucures 49,4 Money securities Land 2.045 22,4 Bonds mortgages 863 9,5 7.418 81,3 Inventories Total tangibles market 76 .8 and 1.535 16.8 Bank loans 604 6.6 Other loans 349 3.8 Trade debt 519 5.7 Other 341 3.7 3.424 37.5 Total liabilities B.Financial Assets Deposits cash and 307 3,4 Marketable securities 244 2,7 Consumer credit 93 1,0 Trade credit 636 6,7 Other 423 4,6 Total financial 1.703 assets 18,7 Total ( A+B) 100,0 9.121 Net worth 5.697 62.5 9.121 100.0 Sumber :INVESTMENT BODIE & KANE Tabel :III-2 Balance sheet of financial institutions, 1986 Assets 25 Jutaan % Total Rp Liabilities Net Worth nd Jutaan Rp % Total Tanggible Assets Equipment structures Liabilities and 2.2 Deposits 3.097 37,4 0.1 Mutual shares fund 413 5,0 2.4 Life insurance reserves 264 3,2 1.886 22,8 Money market securities 821 9,9 Bonds and mortagages 272 3,3 Other 1.100 13.3 Total liabilities 7.853 94,9 186 Land 12 Total tangibles 198 Pension reserves Financial Assets Deposits and cash 3.6 299 Government Securities 1.676 20.3 Corporate Bond 9.4 776 Money securities market 4.4 366 Mortgages 1.598 19.3 630 7.6 972 11.8 969 11,7 Consumer credit Other loans Corporate equity 26 Other 9,5 788 Total financial assets Net worth 8.074 419 97.6 TOTAL 8.172 8.172 5,1 100,0 100,0 Sumber :INVESTMENT BODIE & KANE 3.Markets and Market Structure(Pasar dan Struktur Pasar ). Seperti haalnya surat berharga dan institusinya berkembang ,struktur pasar berevolusi untuk memenuhi kebutuhan perkembangan surat berharga tersebut,sehingga muncul berbagai jenis pasar. 3.1.Ada 2 type pasar yaitu : (i) Pasar pencarian Langsung (Direct Search of market:) Semua surat berharga dipasarkan /dijual pada tipe pasar ini .Pada pasar pencarian langsung merupakan pasar yang paling tidak terorganisir ,para pembeli dan penjual harus mencari secara langsung Contoh :Pasar Barang bekas (OLX Com ) Show room Mobil bekas (Susah mengukur standar barang yang dijual) (ii)Pasar Pialang (Brokered market Broker ) Pasar dimana perdagangan barang cukup aktif,pialang dapat memperoleh keuntungan dengan menawarkan jasa pencaria dan penjuala barang Contoh ;Pasar Real Estate ,pasar sekuritas Pasar Pialang dalam sekuritas terdiri dari a.Premary market (Pasar Primer ) Pada umumnya perusahaan menyerahkan permasalahan yang berhubungan dengan IPO (Initial Public Offering ) kepada banker investasi yang mempunyai keahlian didalam penjualan sekuritas .Penjualan saham baru yang melibatkan banker investasi ini dijual dipasar primer (Primary market ) .Pada Pasar investasi primer ,para bankir dengan fungsi-fungsi: investasi berperan sebagai pialang *advisory Function -Pemberi saran *Underwriting function -berfungsi sebagai pembeli saham *Marketing function . Sekuritas yang telah dibeli dijual kembali kepublik disebut dengan istilah Penjamin Emisi (Underwriting).Proses underwriting ini disebut underwriter .Bankir investasi mengambil keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual sekuritas / saham disebut spread.Cara Penjamin emesi seperti ini diman banker 27 investasimembeli semua swekuritas kesanggupan penuh (full commitment ) dari emiten disebut dengan basis b.Secondary market (Pasar Sekunder) Pasar sekunder adalah tempat perdagangan surat berharga yang sudah beredar .Setelah sekuritas baru selesai dijual diapasar primer melalui Bnker investasi kemudian sekuritas tersebut diperdagangkan ke public dipasar sekunder bersamasama sekuritas lainnya yang sudah ada.Pasar sekunder dibedakan menjadi bursa saham ( stock exchange ) biasanya sekuritas untuk perusahan besar dan Over time counter (OTC) market biasanya bursa saham untuk perusahaan kecil. c.Auction market Pasar modal yang melakukan transaksisecara terbuka dan harga ditentukan oleh penawaran dan permintaandari anggota bursa .Proses penjualan saham dibursa saham (stock exchange ) umumnya menggunakan system lelang (Auction ),sehingga pasar sekunder ini disebut Auction Market (aski price atau offer price istilah harga penawaran terendah untuk jual dan bid price harga permintaan tertinggi untuk beli) Contoh: New York Stock Exchange(NYTE) ,Tokyo Stock Exchange (TSE),Bursa Efek Jakarta (BEJ),Bursa Efek Surabaya (BES) d. Pasar penawaran perdana (Initial Public Offering- IPO) yaitu pasar bagi saham-saham perusahaan yang sedang dalam proses go-public. . Initial Public Offering merupakan penawaran saham perusahaan untuk pertama kalinya .Bila perusahaan memutuskkan untuk go-public dan melemparkan saham perdananya kepublik (IPO).Umumnya perusahaan menyerahkan permasalahan yang berhubungan dengan IPO kepada banker investasi (Investment banker) Banker investasi akan menyediakan saran-saran yang penting yang dibutuhkan selama proses rencana penawaran sekuritas kepublik .Saran yang diberikan dapat berupa :(i) tipe sekuritas /saham apa yang akan ditawarkan ,(ii) harga dari sekuritas/saham dan (iii) kapan waktu yang paling tepat. Pada pasar bursa saham diperdagangkan dengan tingkat harga tertentu yang akan berfluktuasi dari waktu kewaktu 3.2.Klasifikasi Pasar Keuangan Orang individu ,para pengusaha dan pemerintah yang membutuhkan dana akan dipertemukan dengan para investor yang memiliki kelibihan dana dipasar keuangan (financial markets).Pasar Keuangan dapat diklasifikasikan menjadi: (i).Pasar aktiva fisik dan Pasar Aktiva keuangan 28 Pasar aktiva fisik (Tangible assets) adalah pasar untuk aktva berwujud seperti Mobil, mesin pabrik ,real estat ,komputer ,batubara,timah,minyak sawit,karet ,gandum ,beras dll Pasar Keuangan (Financial markets) pasar yang berhubungan dengan saham,obligasi,wesel,hipotek dan klaim atas aktiva berwujud lainya serta sekuritas derivatif yang terkait aktiva berwujud. (ii).Pasar tunai (Spot market) dan Pasar berjangka (Futures markets) Spot markets adalah pasar dimana aktiva –aktiva diperdagangkan (dibeli dan dijual) untuk pengiriman langsung atau on the sport. Pasar berjangka adalah pasar dimana pihak –pihak yang terlibat setuju pada hari ini untuk membeli atau menjual suatu aktiva pada suatu tanggal masa yng akan datang.Contoh Penjualan Minyak sawit /kacang kedelei penjual dan pembeli setuju menjual dengan satuan yang disepakati dengan penyerahan 3 bulan yang akan datang. (iii).Pasar Uang(Money markets )dan Pasar Modal(Capital markets) Pasar uang dimana uang dipinjam atau dipinjamkan dalam jangka waktu pendek yang sangat liquid kurang dari satu tahun. Pasar modal adalah pasar keuangan untuk saham ,hutang jangka menengah dang hutang jangka panjang seperti bursa sahm Jakarta,bursa efek surabaya,bursa efek New york (New york Stock exchange) Jangka pendek kurang dari satu tahun,jangka menengah 1-5 tahun,jangka panjang lebih dari 5 tahun. (iv).Pasar primer dan Pasar sekunder Pasar primer atau pasar perdana adalah pasar dimana perusahaan mendapatkan modal dengan menerbitkan sekuritas-sekuritas baru. Pasar sekunder adalah pasar dimana sekuritas dan aktiva keuangan lainnya diperdagangkn diantara para investor setelah diterbitkan oleh perusahaan.Bursa saham Jakarta ,New York stock exchange adalah pasar sekunder karena berkaitan dengan saham dan obligasi yang beredar (bukan yang baru diterbitkan.) IPO atau Pasar Penawaran Perdana adalah turunan dari pasar primer,pasar dimana perusahaan –perusahaan melakukan “go public” dengan menawarkan sahamnya kepada publik. (v)Pasar Privat dan Pasar publik Pasar Privat :pasar dimana transaksi-transaksinya dilakukan secara langsung oleh kedua belah pihak (pasar tertutup). Pasar Publik ;pasar dimana kontrak-kontrak yang telah distandarisasi diperdagangkan dalam suatu pertukaran yang terorganisir (pasar terbuka) 29 3.3.Ada 4 trend masa kini dari LingkunganKeuangan/Investasi yaitu : (i). Globalisasi .Globalisasi membutuhkan teknologi komunikasi yang efisien dan perubahan batasan peraturan Globalisasi Sekarang ini telah terjadi globalisasi perdagangan , bidang keuangan dan investasi demikian juga dengan kemajuan teknologi informasi.Tren-tren ini mengarah pada persaingan dan munculnya resiko baru . Perkembangan lain adalah efesiensi pasar modal mengalami perbaikan dan investor semakain pintar .Pasar modal yang efesien dapat digunakan sebagai alternatif untuk lebih mendesiplinkan pimpinan/manager perusahaan . Contoh: Commercial Paper/Promsory Notes/promes (ii).Securitization of automobile Loans (Perusahaan jasa kredit ) Contoh: Asset Backed Obligation dari The First Boston Corporation (iii). Credit Enhancement Contoh Surety bond (IV ).Bundling and Un-bundling dalam bentuk Rekayasa keuangan yang mengacu pada penciptaan dan perancangan aktiva keuangan (skuritas ). Contoh Hipotek yang dipisahmenjadi dua kelompok.Kelompok pertama Mendapat pembayaran Pokok pinjaman dari kumpulan Aktiva keuangan Hipotek dan Kelompok kedua hanya menerima pembayaran bunga. (V).Revolusi jaringan Informasi dan Komunikasi Internet dan teknologi maju dalam jaringan komputertelah mengubah perekonomian dan sektor keuangan yaitu inovasi perdagangn online ,pemisahaan informasi online ,otomatisasi perdagangan dan perbankan investasi melalui internet. Selain itu ada tren lain yang memberi arti penting pada Financial Environment Derivatif Derivatif adalah sekuritas yang nilainya diturunkan (derived) dari aktiva lain yang mendasarinya .Derivatif dapat mengurangi resiko atau dapat dipakai untuk motif spekulatif ( 1). Instrument Derivatif , dapat dikelompokkan menjadi: Forward Contract = kontrak berjangka Adalah kesepakatan untuk mengirimkan atau menerima sejumlah mata uang asing untuk ditukar dengan mata uang luar negeri. Future Contract = kontrak Jauh 30 Adalah kesepakatan untuk membeli atau mengirim sejumlah mata uang asing pada masa yang akan datang dengan harga yang ditetapkan Option Adalah hak pembeli untuk membeli atau menjual mata uang dari penjual dengan harga ditentukan sebelumnya. Swap Mata Uang Pertukaran awal dari dua mata uang yang berbeda dengan kurs yang ditetapkan sebelumnya. ( 2).Bahan Dasar Instrument Derevatif adalah Saham Suku Bunga Obligasi Nilai Tukar Komoditas Indeks (3). STRATEGI PERLINDUNGAN RESIKO STRATEGI PERLINDUNGAN RESIKO LINDUNG NILAI NERACA Strategi mengurangi menungkapan valuta asing dengan memvariasikan aktiva dan kewajiban suatu perusahaan dalam bentuk mata uang LINDUNG OPERASIONAL NILAI Strategi perlindungan resiko valuta asing yang memfokuskan pada variablevariabel yang mempengaruhi pendapatan dari pengeluaran valuta asing suatu perusahaan. LINDUNG KONTRAKTUAL NILAI Strategi pencegahan resiko kontraktual yang berkembang untuk memberikan fleksibelitas pada perusahaan dalam melakukan langkah perlindungan pada valuta asing. (4).INSTITUSI KEUANGAN Perpindahan modal yang terjadi antara investor/penabung dan yang membutuhkan modal /parapebisnis terjadi dalam tiga cara yakni: 31 (i)Perpindahan Langsung uang dan sekuritas : Perpindahan dana secara langsung dari investor ke Pengusahamemang terjadi dan dimungkinkan dalam kasus tertentu.Namun akan lebih efisien bagi pengusaha untuk menggunakan jasa dari Badan Perbankan Investasi . (ii).Perpindahan melalui Badan Perbankan Investasi yang bertindak selaku perantara Badan Perbankan Investasi adalah Suatu Organisasi yang menjamin dan mendistribusikan sekuritas Investasi Baru dan membantu Para pengusaha mendapat kan pendanaan ( Contoh :Mandiri Sekuritas dari Bank Mandiri ) Kalau di AS seperti Merrill Lynch,Salomon Smith Barney,Morgan Stanley Dean Witter atau Goldman Sachs. (iii).Perpindahan melalui Perantara Keuangan yang menciptakan sekuritassekuritas baru.Perantara Keuangan adalah Perusahaan keuangan spesialis yang memfasilitasi perpindahan dana dari investor kepada pihak/pemilik yang membutuhkan modal (5).KELOMPOK UTAMA PERANTARA 5.1.Bank Komersial seperti Bank Mandiri,Bank BNI,BCA 5.2.Perusahan Jasa Keuangan : Adalah Sebuah Perusahaan yang menawarkan beragam jasa keuangan termasuk perbankan investasi ,operasi pialang ,asuransi dan bank komersil. Di Indonesia dikenal dengan Lembaga-Lembaga Keuangan Non Bank seperti Perusahaan asuransi,dana pensiun,Pegadaian Taspen,Jamsostek,Askes ,dana reksa MANAJEMEN INVESTASI Tugas Bahan Bacaan MEMAHAMI KERUMITAN DUNIA DERIVATIF (Sumber:Investment : Bodie/Kane/Marcus ) 32 Apa yang dimaksud dengan derivatif, dan mengapa orang-orang menceritakan banyak hal yang buruk tentang derivatif? Sebagian yang anti memandang pasar derivatif sebagai suatu rumah kartu bernilai jutaan dolar yang terdiri atas banyak transaksi yang saling terkait dengan jumlah utang yang tinggi. Mereka khawatir bahwa gagal bayar dari satu pemain besar saja dapat menggoyahkan dunia sistem keuangan. Tetapi pihak lainnya, termasuk pemimpin Federal Reserve (bank sentral AS), Alan Greenspan, mengatakan risiko semacam itu tidak terlalu berarti. Para pendukung menekankan bahwa bahaya derivatif sangat tidak sebanding dengan manfaat derivatif untuk membantu bank, korporasi, dan investor dalam mengelola risiko mereka. Karena ilmu derifatif ini relatif baru, tidak ada cara yang mudah untuk mengukur dampak pasti dari instrument ini. Saat ini terdapat lebih dari 1200 jenis derifatif di pasar, kebanyakan memerlukan program komputer untuk menghitungnya. Hasil survei dan lusinan ahli derivatif memberikan wawasan berikut : T : Apa definisi yang paling luas dari derivatif? J : Derivatif merupakan struktur keuangan antara dua pihak yang pembayarannya didasarkan pada, atau “diturunkan” (derived) dari, kinerja beberapa tolok ukur yang disepakati. Derivatif dapat diterbitkan berdasarkan mata uang, komoditas, utang pemerintah atau perusahaan, hipotek rumah, saham, tingkat bunga, atau kombinasi apapun. Opsi saham perusahaan, misalnya, memperbolehkan karyawan dan eksekutif untuk mengambil keuntungan dari perubahan harga saham perusahaan tanpa benar-benar memiliki saham tersebut. Tanpa disadari, para pemilik rumah sering kali menggunakan suatu jenis kontrak “berjangka” yang diperdagangkan secara pribadi pada saat mereka mengajukan hipotek dan mengunci tingkat pinjaman untuk penutupan rumah mereka, biasanya sekitar 60 hari kedepan. T : Apa bentuk yang paling umum dari derivatif? J : Derivatif dibagi menjadi dua kategori dasar, kontrak jenis opsi dan kontrak jenis forward. Derivatif ini ada yang diperdagangkan di bursa, seperti futures dan opsi saham, atau diperdagangkan secara tertutup. Opsi memberikan pembelinya suatu hak, dan bukannya kewajiban, untuk membeli atau menjual asset pada harga yang telah ditentukan selama periode tertentu. Harga opsi biasanya merupakan persentase kecil dari nilai asset yang mendasarinya. 33 Kontrak berjenis forward, yang mencakup forward, futures, dan swap, memberikan komitmen pada pembeli dan penjual untuk memperdagangkan asset tertentu pada harga tertentu pada tanggal tertentu di masa depan. Jenis ini merupakan perjanjian “penetapan harga” yang membebani pembeli dengan risiko harga yang sama halnya dengan benar-benar memiliki asset tersebut. Tetapi umumnya, tidak ada pertukaran uang sampai tanggal penyerahan, saat kontrak tersebut sering kali diselesaikan secara tunai daripada dengan penyerahan asset yang bersangkutan. T : Dalam bisnis, apa kegunaan dari derivatif? J : Meskipun derivatif dapat menjadi instrument spekulatif yang sangat berguna, pebisnis paling sering menggunakannya untuk melakukan lindung nilai. Misalnya, perusahaan sering kali menggunakan forward dan futures yang tercatat di bursa berjangka untuk melakukan proteksi terhadap fluktuasi mata uang atau harga komoditas, sehinggamembantu untuk mengelola biaya impor dan bahan baku mentah. Opsi dapat digunakan untuk tujuan serupa ; opsi tingkat bunga seperti cap (batas atas tingkat bunga) dan floor (batas bawah tingkat bunga) membantu perusahaan mengontrol biaya pendanaan perusahaan. Hal ini serupa dengan batas atas bunga dari suatu hipotek yang tingkat bunganya dapat disesuaikan bagi para pemilik rumah. T : Bagaimana derivatif tidak tercatat di bursa (over-the-counter) umumnya berasal? J : Seorang pedagang derivatif, umumnya bank atau perusahaan sekuritas, menandatangani kontrak pribadi dengan sebuah perusahaan, investor, atau pedagang lainnya. Kontrak tersebut memberikan komitmen kepada pedagang tersebut untuk memberikan suatu imbal hasil yang dihubungkan dengan tingkat bunga, mata uang, atau asset lain yang diinginkan. Misalnya, dalam swap tingkat bunga, pedagang tersebut mungkin menerima tingkat bunga mengambang sebagai hasil dari pembayaran dari tingkat bunga tetap yang dilakukannya. T : Mengapa derivatif memiliki potensi berbahaya? J : Karena kontrak ini membuat kedua belah pihak terkena risiko dari pergerakan pasar tanpa atau dengan sedikit uang yang benar-benar dipertukarkan ; kontrak ini melibatkan leverage. Dan utang tersebut bisa meningkat dengan cepat melalui syarat-syarat tertentu. Jika segala sesuatu berjalan dengan baik, leverage tersebut memberikan imbal hasil yang besar, dibandingkan dengan jumlah modal yang terkena risikonya. Tetapi kontrak tersebut juga menyebabkan kerugian besar yang sama jika pasar bergerak kea rah yang tidak diinginkan. Bahkan perusahaan yang menggunakan derivatif untuk lindung nilai, daripada berspekulasi, bisa juga terkena risiko, karena jalannya derivatif jarang menghasilkan keuntungan yang mampu mengompensasi seluruh kerugian. 34 T : Jika memang sedemikian bahaya, mengapa banyak bisnis yang menggunakan derivatif? J : Derivatif adalah salah satu instrumen termurah dari yang paling siap tersedia di pasar bagi perusahaan yang ingin melindungi diri dari lonjakan nilai mata uang, harga komoditas, dan tingkat bunga. Donald Nicoliasen, ahli derivatif Price Waterhouse, mengatakan bahwa derivatif “merupakan suatu alat baru di dalam tas setiap orang untuk mengelola, imbal hasil dan risiko bisnis SELF STUDY 1.Sebutkan dan jelaskan perbedaan pasar aktiva fisik dan Pasar aktiv keuangan 2.Jelaskan perbedaan antara pasar uang dan dan pasar modal 3.Jelaskan perbedaan antara pasar primer dan pasar sekunder 4.Jelaskan pengertian pasar penawaran perdana (IPO) 5.Apa yang disebut dengan derivatif ,sebut dan.jelaskan instrument derivatif 6.Apa definisi yang paling luas dari derivatif? 7. Dalam bisnis, apa kegunaan dari derivative ? 8. Walaupun Derivative berbahaya, mengapa banyak bisnis yang menggunakan derivatif?.Jelaskan BAB.IV JENIS-JENIS INVESTASI KEUANGAN Investasi ke dalam aktiva keuangan dapat berupa investasi langsung dan investasi tidak langsung . Investasi langsung dilakukan dengan membeli langsung aktiva keuangan dari suatu perusahaan atau dengan cara yang lain .sebaliknya investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli saham dari perusahaan investasi yang mempunyai portofolio aktiva-aktiva keuangan dari perusahaanperusahaan lain. Gambar 1.5. menunjukkan investasi langsung dan tidak langsung. Investasi tidak langsung investasi langsung Investo r 35 Perusahaan investasi Aktiva-aktiva keuangan Investasi langsung Gambar 1.5. Investasi langsung dan investasi tidak langsung. 4.1. investasi langsung Investasi langsung dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang dapat diperjual-belikan di pasar uang (money market),pasar modal (capital market) ,atau pasar turunan (derivative market) .investasi langsung juga dapat dilakukan dengan membeli aktiva keuangan yang tidak dapat diperjual-belikan .aktiva keuangan yang tidak dapat diperjual-belikan biasanya diperoleh melalui bank komersial .aktivaaktiva ini dapat berupa tabungan di bank atau sertifikat deposito. Aktiva yang dapat diperjual-belikan di pasar uang (money market) berupa aktiva yang mempunyai risiko gagal kecil,jatuh temponya pendek dengan tingkat cair yang tinggi .contoh aktiva ini dapat berupa treasury-bill (T-bill) yang banyak digunakan di penelitian keuangan sebagai proksi return bebas risiko(risk-free rate of return) contoh yang lain adalah sertifikat deposito yang dapat dinegosiasi . istilah negosiasi berarti dapat dijual kembali. Tidak seperti halnya pasar uang yang bersifat jangka pendek, pasar modal sifatnya adalah untuk investasi jangka panjangh. Yang diperjual-belikan di pasar modal adalah aktiva keuangan berupa surat-surat berharga pendapatan-tetap (fixed income securities) dan saham-saham (equity securities) . fixed income securities dapat berupa Treasury-bond(T-bond), yaitu seperti T-bill tetapi dengan jatuh tempo jangka-panjang berkisar 10-30 tahun, surat-surat berharga agen federal (federal agency securities),1 munical bond (surat berharga yang dikeluarkan oleh pemerintah kota, airport), corporate bond (dikeluarkan oleh perusahaanperusahaan) dan convertible bond( bond yang dapat dikonversikan ke saham). Aktiva yang dapat diperjual-belikan di equity market adalah preferred stock dan common stock. Opsi (option) dan futures contract merupakan surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar turunan (derivative market). Disebut dengan surat-surat berharga turunan (derivative) karena nilainya merupakan jabaran dari surat berharga lain yang terkait . opsi dapat berupa put and call options . put(call) option memberi hak kepada pemegangnya untuk menjual (membeli) sejumlah saham perusahaan lain dalam kurun waktu tertentu dengan harga yang sudah ditetapkan. Tipe lain dari opsi adalah waran (warrant). Waran adalah suatu hak yang diberikan kepada pemegangnya untuk membeli saham dari perusahaan bersangkutan dengan harga yang tertentu dalam kurun waktu yang sudah ditentukan. Nilai dari waran merupakan jabaran (turunan dari harga saham yang terkait. Futures contract merupakan persetujuan untuk menyediakan aktiva dimasa 36 mendatang (futures) dengan harga pasar yang sudah ditentukan di muka. Aktiva yang diperdagangkan umumnya adalah komoditi hasil bumi. A. Macam-macam investasi langsung dapat disarikan sebagai berikut ini. a. Investasi langsung yang tidak dapat diperjual-belikan Tabungan . Deposito. b.Investasi langsung dapat diperjual-belikan . T-bill. Deposito yang dapat dinegosiasikan . B. Investasi langsung di pasar modal. a. Surat-surat berharga pendapatan tetap(fixed income securities) - T-bond - federal agency securities. - municipal bond - corporate bond - convertible bond b. Saham-saham (equity securities) - Saham preferen (preferred stock) - Saham biasa (common stock) C. Investasi langsung di pasar turunan a. opsi -waran ( warrant) -opsi put (put option). - opsi call (call option) b. futures contract. 4.2. Investasi Tidak Langsung Investasi tidak langsung dilakukan dengan membeli surat-surat berharga dari perusahaan investasi . perusahaan investasi adalah perusahaan yang menyediakan jasa keuangan dengan cara menjual sahamnya ke publik dan dan menggunakaan dana yang diperoleh untuk diinvestasikan ke dalam portofolionya. Ini berarti bahwa perusahaan investasi membentuk portofolio (diharapkan 37 portofolionya optimal) dan menjualnya eceran kepada publik dalam bentuk sahamsahamnya. Investasi tidak langsung lewat perusahaan investasi ini menarik bagi investor paling tidak karena dua alasan utama, yaitu sebagai berikut. Investor dengan modal kecil dapat menikmati keuntungan karena pembentukan portofolio. Jika investor ini harus membuat portofolio sendiri,maka dia harus membeli beberapa saham dalam jumlah yang cukup besar nilainya. Investor yang tidak mempunyai danaa cukup untuk membentuk portofolio sendiri dapat membeli saham yang ditawarkan oleh perusahaan investasi ini. Membentuk potofolio membutuhkan pengetahuan dan pengalaman yang mendalam. Investor awam yang kurang mempunyai pengetahuan dan pengalaman tidak akan dapat membentuk portofolio yang optimal ,tetapi dapat membeli saham yang ditawarkan oleh perusahaan investasi yang telah membentuk portofolio optimal. 4.3.KLASIFIKASI PERUSAHAAN INVESTASI. Perusahaan investasi dapat diklasifikasikan sebagai unit investment trust, closedend investment companies dan open end investment companies. 4.3.1 Unit investment trust merupakan trust yang menerbitkan portofolio yang dibentuk dari surat-surat berharga berpenghasilan tetap( misalnya bond) dan ditangani oleh orang kepercayaan yang independen . sertifikat portofolio ini dijual kepada investor sebesar nilai bersih total aktiva yang tergabung didalam portofolio ditambah dengan komisi . investor dapat menjual balik sertifikat ini kepada trust sebesar nilai bersih sertifikat tersebut. (net asset value atau NAV) . Besarnya NAV per-sertifikat adalah total nilai pasar dari sekuritas-sekuritas yang tergabung di portofolio dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi dan dibagi dengan jumlah sertifikat yang diedarkan. 4.3.2. Closed-end investment companies merupakan perusahaan investasi yng hanya menjual sahamnya dalam jumlah yang tetap yaitu sebanyak saat penawaran perdana(intial public offering) saja. Biasanya perusahaan investasi ini tidak menawarkan lagi tambahan saham ,kecuali jika ada penawaran publik berikutnya . lembar saham yang sudah beredar dari penawaran perdana diperdagangkan di pasar sekunder (stock exchange) dengan harga pasar yang terjadi di pasr bursa. Perbedaan antara pasar primer dan sekunder 4.3.3. Open-end investment companies dikenal dengan nama perusahaan reksadana (mutual funds). Menurut undang-undang pasar modal No. 8 tahun 1995, pasal 1 ayat (27) reksadana didefinisikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk 38 selanjutnya di investasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Perusahaan reksadana (mutual fund) ini adalah perusahaan investasi yang mengelola portofolio dan menjual kepemilikan portofolionya di pasar modal. Perusahaan investasi ini masih terus menjual kepemilikan portofolionya kepada investor. Juga pemegang kepemilikan portofolio dapat menjual kembali kepemilikan portofolionya ke perusahaan reksadana bersangkutan. Dengan demikian, perusahaan reksadana ini mempunyai besarnya portofolio yang berubah ubah di pasar modal. Nilai total portofolio yang dibentuk disebut dengan Nilai Aktiva Bersih atau NAB (Net Asset Value atau NAV). Misalnya suatu reksa dana sudah mempunyai NAB sebesar Rp2 miliar dalam bentuk 1 juta unit kepemilikan,maka NAB per unitnya adalah Rp2.000,-. Jika investor baru membeli reksadana ini sebanyak 100.000 unit kepemilikan , maka nilai NAB reksadana berubah menjadi sebesar Rp 2 miliar + 100.000 x Rp2.000,- = Rp 2,2 miliar dan NAB per unitnya Rp2,2 miliar/ (1 juta + 100.000)= Rp2.000,-. Klasifikasi Rerksadana Ditinjau dari aktiva yang di investasikan ,reksadaana diklasifikasikan menjadi beberapa macam sebagai berikut ini: dapat 1.Reksadana pasar uang (money market mutual fund). Reksadana ini membentuk portofolionya dengan aktiva-aktiva surat berharga utang jangka pendek yang jatuh tempony kurang dari satu tahun. Tabel 1.1 menunjukkan beberapa kinerja reksadana pasar uang tanggal 28 oktober 2007 (sebelum krisis global) yang dibandingkan dengan kinerja tanggal 3 maret 2009 (setelah krisis global). 2.Reksadana pendapatan tetap (fixed income mutual mund). Reksadana ini berisi dengan paling tidak80% aktiva obligasi dan sisanya dapat berupa aktiva lain ,misalnya saham, tujuannya untuk membentuk portofolio yang lebih aman.2 tabel 1.2. berikut ini menunjukkan beberapa raksadanaa pendapatan tetap pada tanggal 28 oktober 2007 (sebelum krisis global) yang dibandingkan dengan kinerja tanggal 3 maret 2009 (setelah krisis global). Hasil return yang lebih tinggi , karena heigher risk,higer return. Kalau aktivanya kurang berisiko , maka penurunan risikonya akan tidak besar. Portofolio ini biasanya dibuat untuk investor yang kurang berani menghadapi risiko. Dari hasil tabel diatas,nilai aktiva bersih reksadana pendapatan tetap ratarata hanya mengalami penurunan yang kecil untuk periode krisis . walaupun beberapa reksadana memberikan return yang negatif ,tetapi beberapa masih memberikan return yang positif meskipun tetap lebih rendah dibandingkan dengan return sebelum periode krisis. 39 3.Reksadana saham atau reksadana ekuitas (equity mutual fund) reksadana ini berisi dengan paling tidak 80% aktiva saham dan sisanya dapat berupa aktiva lain,misalnya obligasi .tujuannya untuk menghasilkan return yang tinggi . tabel 1.3. berikut ini menunjukkan macam-macam reksadana ekuitas (saham) pada tanggal 28 oktober 2007(sebelum krisis global) yang dibandingkan dengan kinerja tanggal 3 maret 2009(setelah krisis global Dari hasil di tabel di atas terlihat bahwa nilai aktiva bersih (NAB) reksadana ekuitas menurun dengan tajam lebih dari nilai sebelumnya para periode krisis. Demikian juga dengan return yang diberikan turun dengan drastis menjadi bernilai negatif . ini menunjukkan bahwa saham merupakan aktiva yang berisiko dan walaupun sudah dibentuk dalam portofolio masih mempunyai risiko penurunan nilai yang besar. 4.Reksadana campuran (mixed mutual fund) Reksadana ini berisi dengan aktiva campuran dalam bentuk obligasi ,saham dan aktiva lainnya . tabel 1.4. berikut ini menun jukkan macam-macam reksadana campuran pada tanggal 28 oktober 2007 (sebelum krisis global) yang dibandingkan dengan kinerja tanggal 3 maret 2009 (setelah krisis global). Karena reksadana campuran berisi campuran obligasi dan saham , walaupun nilai reksadananya mengalami penurunan di periode krisis ,tetapi penurunannya tidak sebesar yang dialami oleh reksadana ekuitas. 5.Reksadana terproteksi (protected mutual fund) Reksadana terproteksi memproteksi investor dari kerug ian penurunan nilai investasinya. Proteksi ini dilakukan oleh reksadana dengan cara memasukkan obligasi-obligasi yang akan jatuh tempo dalam jangka pendek ke dalam portofolionya . obligasi jatuh tempo akan membayar utuh sebesar nilai nominalnya . jika nilai obligasi turun saat ini, misalnya menjadi Rp 900.000,- maka investor dapat menunggu untuk menjualnya pada saat jatuh tempo dengan nilai obligasinya kembali ke nilai nominalnya , misalnya Rp 1 juta (lihat pembahasan di Bab 6 mengenai obligasi),sehingga nilai investasi awal investor terproteksi minimal tidak akan di bawah nilai nominal obligasinya. 5.3. Kegunaan dari Reksa Dana: Adalah perusahaan yang menerima uang dari para investor/penabung dan kemudian menggunakannya untuk membeli saham ,obligasi jangka panjang atau instrumen –instrumen jangka pendek yang dikeluarkan/diterbitkan oleh perusahan atau pemerintah yang membutuhkan dana.Dengan Reksa dana : 40 dapat mengurangi resiko dengan melakukan diversifikasi sekuritas dapat mencapai skala ekonomi melalui analisis sekuritas mengelola portofolio dan membeli dan menjual sekuritas. Self Study 1.Jelaskan pengertian dari reksa dan sebutkan beberpa kegunaanya 2.Sebut dan jelaskan klasifikasi dari Reksa dana 3.Reksadana pendapatan tetap (fixed income mutual fund) adalah : a.Reksadana ini berisi dengan paling tidak80% aktiva obligasi dan sisanya dapat berupa aktiva lain ,misalnya saham b.reksadana ini berisi dengan paling tidak 80% aktiva saham dan sisanya dapaat berupa aktiva lain,misalnya obligasi .tujuannya untuk menghasilkan return yang tinggi . c.Reksadana ini membentuk portofolionya dengan aktiva-aktiva surat berharga utang jangka pendek yang jatuh tempony kurang dari satu tahun d.Semuanya salah. 4.Salah satu langkah persiapan Going Public adalah perusahaan harus askan menugaskan pakar-pakar pasar modal dan instusi-institusi pendukung dibawah ini : a.Kantor Akuntan Publik b.Kantor Notaris Publik c.Perusahaan penilai d. Semuanya benar 5. Jenis –jenis investasi langsung di pasar turunan adalah: a.Swap b.Hedging c.warrant d.Futures contract BAB V PASAR DAN INSTRUMEN PASAR V.1.Pasar Modal 41 Secara umum pasar modal diartikan sebagai suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank komersial dan semua lembaga perantara dibidang keuangan serta keseluruhan surat berharga yang beredar. Dalam arti sempit adalah pasar yang dikelola secara terorganisir dengan aktivitas perdagagan surat berharga sperti saham,obligasi,option ,warrant ,right dengan menggunakan jasa perentara,komisioner dan underwriter Berdasarkan Keputusan Presiden no 52 tahun 1976 tentang Pasar Modal menyebutkan bahwa pasar modal adalah Bursa Efek seperti yang dimaksud dalam undang-undang (UU) no 15 tahun 1952 nomor 67).Menurut UU tersebut bursa adalah gedung atau ruangan yang ditetapkan sebagai kantor dan tempat kegiatan perdagangan efek,sedangkan surat berharga yang dikatagorikan sebagai efek adalah saham,obligasi,serta surat bukti lainnya yang lazim dikenal dengan efek. Fungsi intermediasi dana dilakukan juga dipasar modal karena pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus fungsi keuangan (Husnan, 2005). Fungsi pertama dari sudut pandang ekonomi yaitu pasar modal berfungsi sebagai salah satu sistem mobilitas dana jangka panjang yang efisien bagi swasta /pemerintah sehingga keberadaannya pasar modal sebagai lembaga penyedia dana sangat diperlukan bagi kalangan investor dan pelaku bisnis baik swasta maupun Badan Usaha Milik Negara. Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain. Fungsi kedua menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan seperti salah satunya investasi saham. Disamping itu Pasar modal dikatagorikan mempunyai fungsi sarana alokasi dana yang produktif untuk memindahkan dana dari pemberi pinjaman kepeminjam ( Yogiyanto, 2013). Alokasi dana yang produktif terjadi jika individu yang mempunyai kelebihan dana dapat meminjamkan ke individu lain yang lebih produktif yang membutuhkan dana. Untuk menarik partisipasi penyedia dana dan para investor maka pasar modal harus likuid dan efisien. Ross mendifinisikan pasar modal yang efisien ( efficient capital market ) adalah “Market in which security price reflect available information” sedangkan Efficient Markets Hypotesis (EMH) is “The Hyphothesis is that actual capital markets “ Dalam pelaksanaannya suatu pasar modal dikatakan likuid dan efisien jika penyedia dana dapat menjual dan para investor dapat membeli surat-surat berharga dengan cepat. Pasar modal dikatakan efisien jika harga dari suratsurat berharga dapat mencerminkan nilai dari perusahaan yang akurat. 42 Transaksi-transaksi bursa saham diklasifikasi menjadi tiga jenis (Birmingham & Houston) yakni (i) pasar sekunder dimana saham-saham yang telah beredar dari perusahaan terbuka diperdagangkan setelah diterbitkan oleh perusahaan (ii).Pasar primer dimana perusahaan terbuka menerbitkan sekuritas baru tambahan untuk mendapatkan modal korporat (iii).Pasar penawaran perdana (Initial Public Offering- IPO) yaitu pasar bagi saham-saham perusahaan yang sedang dalam proses go-public.Pada pasar bursa saham diperdagangkan dengan tingkat harga tertentu yang akan berfluktuasi dari waktu kewaktu.Harga saham ditentukan melalui proses penawaran dan permintaan pada pasar sekunder.Harga terbentuk sesuai dengan harga lelang ,dengan proses tawar menawar didasarkan pada prioritas waktu(Husan,2001 –dalam Joni Devitra ) . Jika pasar efisien ,harga-harga saham akan dengan cepat mencerminkan seluruh informasi yang tersedia .Para teoritis keuangan mengemukakantiga bentuk atau tingkatan efisiensi pasar yang dikenal dengan hipotesis pasar yang efisien (Efficient Markets Hypothesis-EMH) yakni :efisiensi dalam bentuk lemah,efisiensi dalam bentuk semi kuat dan efisiensi dalam bentuk kuat (Birmingham& Houston 2004 ) Grossman dan Stiglitz menyatakan bahwa investor akan tertarik untuk meluangkan waktu dan sumber dayanya untuk menganalisis dan mencari informasi baru, hanya jika kegiatan tersebut dapat meningkatkan keuntungan investasinya. Informasi yang ada, selain diproses langsung oleh investor juga banyak didapat dari hasil penelitian para ahli. Dengan motivasi meraih keuntungan sebesar-besarnya serta sumber informasi yang beragam dan terbit untuk umum, terjadilah mekanisme pasar sehingga terbentuk harga yang wajar, dimana telah mencerminkan semua informasi yang ada. Derajat efisiensi dapat bervariasi antar pasar dan antar saham. sehingga harga saham blue chips akan lebih efisien dibandingkan harga saham kecil. 43 Ada beberapa kondisi yang harus terpenuhi untuk tercapainya pasar yang efisien, yaitu: 1. Ada banyak investor yang rasional dan berusaha untuk memaksimalkan profit. Investor-investor tersebut secara aktif berpartisipasi di pasar dengan menganalisis, menilai dan melakukan perdagangan saham. Disamping itu mereka juga merupakan price taker, sehingga tindakan dari satu investor saja tidak akan mampu mempengaruhi harga dari sekuritas. 2. Semua pelaku pasar dapat memperoleh informasi pada saat yang sama dengan cara yang murah dan mudah serta Informasi yang terjadi bersifat random 3. Investor bereaksi secara cepat terhadap informasi baru, sehingga harga sekuritas akan berubah sesuai dengan perubahan nilai sebenarnya akibat informasi tersebut Peran sektor perbankan perlu didukung oleh sumber pendanaan yang cukup besar dari berbagai sumber, terutama yang bersumber dari pendanaan eksternal. Pendanaan eksternal, salah satunya berasal dari para investor yang menginvestasikan dananya pada bank-bank yang tercatat dibursa saham. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai Desember 2012 telah tercatat 32 bank yang telah melakukan Go-Public di BEI. Dengan semakin banyaknya sektor perbankan yang sudah Go-Pulic dipasar modal memberikan banyak pilihan bagi investor untuk berinvestasi pada saham Bank dengan harapan akan memberikan Return (imbal hasil) yang maksimal baik dalam bentuk pemberian dividen dan atau mendapatkan Capital gain dari peningkatan harga saham yang dimiliki. Untuk mendapatkan return yang maksimal investor akan memperhatikan dan menganalisis kinerja bank –bank yang masuk pasar modal dan pergerakan ekspektasi dari pergerakan saham secara keseluruhan kedepan V.2. PERANAN PASAR MODAL Fokus pembahasan dari buku ini adalah pasar modal, khususnya pasar saham atau pasar ekuitas(equty market). Seperti halnya pada umumnya, pasar modal merupakan tempat bertemu antara pembeli dan penjual dengan risiko untung dan rugi. Kebutuhan dana jangka pendek umumnya diperoleh di pasar uang (misalnya bank komersial). Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan 44 dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Saham merupakan bukti pemilikan sebagian dari perusahaan. Obligasi (bond) merupakan suatu kontrak yang mengharuskan peminjam untuk membayar kembali pokok pinjaman ditambah dengan bungan dalam kurun waktu yang sudah disepakati. Untuk menarik pembeli dan penjual untuk berpartisipasi pasar modal harus bersifat likuid dan efisien. Suatu pasar modal dikatakan likuid jika penjual dapat menjual dan membeli dapat membeli surat-surat berharga dengan cepat . pasar modal dikatakan efisien jika harga dari surat-surat berharga mencerminkan nilai dari perusahaan secara akurat. Jika pasar modal sifatnya efisien, harga dari surat berharga juga mencerminkan penilaian dari investor terhadap proyek laba perusahaan dimasa mendatang srta kualitas dari manajemennya. Jika calon investor meragukan kualitas dari manajemen,keraguan ini dapat tercermin di harga suratberharga turun. Dengan demikian pasar modal dapat digunakan sebagai sarana tidak langsung pengukur kualitas Pengukur kualitas manajemen. Juga pemegang saham mempunyai hak mengawasi manajemen lewat hak veto di dalam pertemuan dan pemilihan manajemen . hak veto pemegang saham dapat dilakukan langsung atau dapat dialihkan ke pihak kedua lewat suatu wakil atau proksi (proxy). Jika pemegang saham tidak puas dengan manajemen, maka dapat terjadi perang proksi (proxy fight) untuk mengganti manajemen. Pasar modal juga mempunyai fungsi sarana alokasi dana yang produktif untuk memindahkan dana dari pemberi pinjaman ke peminjam. Alokasi dana yang produktif terjadi jika individu yang mempunyai kelebihan dana dapat meminjamkannya ke individu lain yang lebih produktif yang membutuhkan dana sebagai akibatnya, pemin jam dan pemberi pinjaman akan lebih diuntungkan dibandingkan jika past ,modal tidak ada. Dengan adanyan pasr modal yang menguntungkan, individu dapat bergeser dari titik C ke E (lihat Gambar 1.6). titik C merupakan titik di mana individu memperoleh keputusan sebesar U2 karena adanya kesempatan untuk investasi di produksi yang efisien (lihat gambar 1.4). dengan investasi di pasar modal titik E akan memberikan kekayaan yang lebih besar (W 0**) dibandingkan jika tidak melakukan investasi di titik B (dengan kekayaan sebesar W 0) atau dengan investasi di produksi yang efisien di titik C (dengan kekayaan sebesar W 0*). Karena adanya pasar modal yang ditunjukkan oleh garis pasar modal (W1**W0**),individu sekarang dapat bergeser dari titik E ke titik manapun sepanjang garis pasar modal sampai menyinggung kurva utilitinya, yaitu di titik F. Titik F ini akan memberikan kepuasan yang lebih tinggi (U3) dibandingkan dengan kepuasan di titik C (U2). Pasar modal menyediakan fasilitas transfer dana di antara peminjam dan pemberi pinjama .Diasumsikan bahwa tingkat pengembalian adalah positif sebesar r, maka dana yang dipinjamkan sekarang akan menjadi sebesar pokoknya (misalnya W 0) di tambah dengan keuntungan .pada akhir periode pinjaman dana yang dipinjamkan 45 akan menjadi sebesar W1= W0 +W0.r, atau sebesar W1= W0. ( 1+r).slope dari garis pasar modal ini adalah ( 1+ r) seperti tampak di gambar 1.6. V.2. 1. Pasar Uang dan Pasar Modal Pasar uang dimana uang dipinjam atau dipinjamkan dalam jangka waktu pendek yang sangat liquid kurang dari satu tahun .Pasar uang mencakup surat berharga yang berjangka waktu pendek mudah dipasarkan dan mudah dirubah menjadi Kas/bank dan beresiko rendah.Karena keamananya dan kemudahannya dirubah menjadi kas maka instrumenpasar uang sering disebut ekuivalen KAS.Pasar uang juga merupakan sub-sektor pasar modal. Pasar modal adalah pasar keuangan untuk saham ,hutang jangka menengah dan hutang jangka panjang seperti bursa efek Jakarta,bursa efek surabaya,bursa efek New york (New york Stock exchange) ,jangka menengah 1-5 tahun Pasar Modal pendapatan tetap adalah pasar modal yang instumennya berjangka panjang lebih dari 5 tahun.Instrumennya seperti Obligasi Pemerintah,Obligasi Pemerintah daerah,sekuritas mortgage ,Treasury Notes dan Bonds V.2.1.Sekuritas Ekuitas Saham biasa dikenal sebagai sekuritas ekuitas mewakili kepemilikan sahamperusahaan .masing-masing saham biasa berhak atas satu suara dalam hal pengeloloan perusahaan yang dapat memberikan suara pada rapat umum pemegang saham (RUPS). V.3..Scurities Market =SM (Pasar Surat Berharga). Ada 5 (lma ) fungsi dasar pasar Surat Berharga dalam suatu ekonomi kapitalis 1.Memungkinkan munculnya /naiknya modal bagi perusahaan dan pemerintah . Karakteristik dari pada SM adalah efesiensi ,ini berarti perubahan dalam penilaian investor secara kolektif tentang nilai dasar dari perusahaan secara tepat dan cepat direfleksi dari harga saham dan obligasi dijual belikan dengan distorsi yang minimum karena transaksi ,peraturan atau fakor eksternal lainnya. 2.Membantu pemindahan modal kearah Penggunaan yang produktif Untuk mengalokasikan modal pada manfaat yang paling produktif dengan mengizinkan saham dan sekuritas lainnya untuk bersaing ,sehingga harga surat berharga tidak akan melonjak oleh blok2 perdagangan dan spekulan 3.Adanya suatu peluang bagi masyarakat untuk menabung (savings) yang dapat meningkatkan investasi. 46 Adalah untuk mendapatkan kesempatan bagi masyarakat untuk investasi dan meningkatkan saving dan mendorong kearah investasi.Disamping itu adanya proteksi bagi investor kecil dari dominasi investor besar. 4.Mengumumkan penilaian investor mengenai kapasitas pendapatan yang potensial dari perusahaan ,sehingga memberikan petunjuk/ arahan bagi manajer perusahaan Scurities Markets adalah untuk mengontrol manajemen perusahaan melalui Pertama:Harga yang dijual belikan ,penilaian Publik tentang prospek,serta sumber daya manusia .Kedua : Pemegang saham mempunyai hak kepemilikan melalui RUPS sedangkan kepentingan pemegang saham untuk memaksimalkan laba dan membayarnya sebagai deviden 5.Meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan Adanya penambahan modal (investasi ) memberikan kesempatan perusahaan untuk meningkatkan volume usaha,sehingga memerlukan tambahan tenaga kerja yang baru. Adanya kesempatan kerja dapat memberikan penghasilan kepada tenaga kerja yang bersangkutan V.4.Instrumen instrumen Surat Berharga Tabel dibawah ini menyajikan daftar dari instrumen –instrumen paling penting yang diperdagangkan diberbagai pasar keuangan .Instrumen instrumen tersebut disusun dari bawah- keatas menurut umur dan periode jatuh tempo masing –masing surat berharga . Dari tabel tersebut juga diketahui jenis dan varians dari Obligasi perusahaan mulai dari Obligasi polos sampai obligasi yang dapat dikonversikan menjadi saham biasa (Convertible Bonds). V.5. BURSA SAHAM Adalah pasar sekunder dimana harga-harga dari saham perusahaan ditentukan memiliki arti penting karena tujuan utama dari manajemen keuangan adalah untuk memaksimalkan harga saham (Termasuk menilai kinerja para manager).Ada dua jenis dasar dari bursa saham : (1).Bursa yang memiliki lokasi fisik New York Stock Exchange (NYSE) American Stock Exchange (Amek),dan beberapa bursa saham regional yaitu Organisasi formal yang memiliki lokasi fisik berwujud yang melakukan pasar lelang atas sekuritas yang ditentukan. (2).Pasar dealer berbasis elektronik yang meliputi bursa saham Nasdaq,pasar diluar bursa (over the –counter) yang tidak terlalu formal Akhir-akhir ini dikembangkan jaringan komunikasi elektronik (Electronic communications Net work-ECN). 47 Pasar diluar bursa (over the –counter) adalah sekelompok besar pialang dan dealer yang terhubung secara electronik melalui telepon dan komputer yang memfasilitasi transaksi bagi sekuritas –sekuritas yang tidak terdaftar. Pasar dealer meiputi seluruh fasilitas yang dibutuhkan untuk melaksanakan transaksi sekuritas yang tidak dilaksanakan dibursa dengan lokasi fisik. Fasilitasfasilitas terdiri atas: @Jumlah dealer yang relatif sedikit memiliki persedian sekuritas @Ribuan pialang yang bertindak selaku agen yang mempertemukan para dealer dengan para investor. @ Komputer ,terminal dan jaringan electronikyang menjadi rantai komunikasi antara dealer dan pialang. MANAJEMEN INVESTASI I.SELF STUDY 1.Saudara diminta mencari reading tentang Pasar Modal Coba sdr jelaskan perkembangan sejarah pasar modal diindonesia sejak dengan zaman penjajahan sampai dengan sekarangaika (jelaskan minimal satu halaman kertas folio bergaris) 2.Sebutkan dan jelaskan perbedaan pasar aktiva fisik dan Pasar aktiva keuangan 3.Jelaskan perbedaan antara pasar uang dan dan pasar modal II. Tugas Bahan Bacaan I.Kapitalisasi Bursa efek 2013 Manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan ada 10 perusahaan yang masuk pipeline bursa untuk melakukan penawaran perdana saham pada 2013. Sepanjang 2013, sudah 25 emiten yang mencatatkan perdana saham/ innitial public offering di BEI. Perwakilan BEI, R Haidir Musa menuturkan, hingga kini sebanyak 479 perusahaan publik telah tercatat di bursa saham Indonesia. Sebanyak 25 emiten yang sudah menggelar penawaran perdana saham pada tahun ini semakin memperkaya likuiditas pasar modal. "Ada 10 perusahaan lain yang berencana 48 melakukan Innitial Public Offering/IPO hingga akhir tahun ini. Mereka sudah masuk pipe line kami," tutur dia, Kamis (24/10/2013). Selain jumlah emiten yang meningkat, transaksi perdagangan saham di bursa juga naik pada 2013. Haidir mengatakan, nilai transaksi perdagangan di bursa saham mencapai Rp 6,5 triliun per hari atau mengalami peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya sekitar Rp 4,5 triliun-Rp 5,5 triliun. Dia menambahkan, sektor keuangan masih merajai bursa saham Indonesia, disusul sektor consumer goods dan perdagangan. "Tapi kami harus tetap memantau perdagangan karena ekspektasi investor untuk melakukan penjualan bersih masih cukup besar," kata Haidir. Adapun sejumlah emiten yang sedang proses melakukan penawaran perdana saham pada semester kedua antara lain PT Arita Prima Indonesia Tbk dan PT Grand Kartech Tbk. Selain itu, sejumlah perusahan lain yang akan melakukan penawaran perdana saham yaitu PT Sido Muncul, PT Bank Indeks Selindo, PT Link Net, PT Andira Agro. (Fik/Ahm) Pengeluaran Obligasi pada tahun 2013 PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) menyatakan sampai dengan akhir September 2013 baru menyerap 39,03 persen atau setara Rp292,78 miliar dari total dana hasil penerbitan surat utang (obligasi) senilai Rp750 miliar. Direktur ADHI Djoko Prabowo menjelaskan, hasil bersih perolehan obligasi perseroan adalah sebesar Rp748,34 miliar yang telah dipangkas dari biaya penawaran umum sebesar Rp1,65 miliar. Sedangkan hasil bersih dari Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2013 adalah sebesar Rp623,62 miliar. Sementara itu, hasil bersih Sukuk Madharabah Berkelanjutan I ADHI Tahap II Tahun 2013 adalah sebesar Rp124 miliar. "Hingga 30 September 2013, realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum berkelanjutan I ADHI II Tahun 2013 adalah sebesar Rp292,78 miliar dan realisasi sukuk Madharabah berkelanjutan I ADHI Tahap II Tahun 2013 masih belum terserap," kata Djoko dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (11/10/2013). Dalam rencana penggunaan dana menurut prospektus hingga akhir September 2013 adalah sebesar Rp748,34 miliar. Namun realisasi hingga akhir bulan lalu, sisa dana hasil penawaran umum yang belum terserap sebesar Rp455,55 miliar. Sebagai informasi, pada 17 Juli 2013 lalu, perseroan telah merealisasikan aksi korporasi berupa Penawaran Umum Berkelanjutan I ADHI Tahap II Tahun 2013 yang terdiri atas obligasi seri A senilai Rp125 miliardanSeri-BsebesarRp500miliar. Selain itu, ADHI juga telah merealisasikan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I ADHI Tahap II Tahun 2013 sebesar Rp125 miliar. Sehingga total penerbitan obligasi perseroan di kuartal III/2013 tersebut mencapai Rp750 miliar. Perkembangan pasar modal 2013 di Indonesia 49 Pasar modal Indonesia mengalami perjalanan pasang surut sejak awal dikembangkan. Pertumbuhan pasar modal Tanah Air tidak hanya dipengaruhi faktor internal, tetapi juga kondisi eksternal perekonomian dunia. Untuk mengetahui apa penyebab naik turunnya perdagangan saham, catatan pasang surut pasar modal bisa jadi informasi menarik. Perdagangan saham di masa Orde Baru mulai berkembang pesat pada tahun 1989, sejak diterbitkannya Keputusan Menteri Keuangan No.1055/KMK.013/1989. Investor asing diberikan kesempatan untuk memiliki saham perusahaan di Indonesia sampai batas maksimum 49 persen di pasar perdana, maupun 49 persen saham yang tercatat di bursa efek dan bursa parallel (ketika itu ada Bursa Efek Jakarta, yang diselenggarakan oleh Bapepam, dan Bursa Parallel Indonesia). Pada tahun 1989, tercatat 37 perusahaan go public yang sahamnya tercatat (listed) di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Momentum bersejarah terjadi pada tahun 1995, ketika pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal. Pada 1995 itu mulai diberlakukan sistem JATS (Jakarta Automatic Trading System) yang merupakan sistem perdagangan di lantai bursa yang secara otomatis mencocokkan antara harga jual dan beli saham. Sebelum diberlakukannya JATS, transaksi dilakukan secara manual yakni dengan menggunakan papan tulis sebagai papan untuk memasukkan harga jual dan beli saham. Sejak menggunakan JATS, aktivitas perdagangan saham pun meningkat tajam dilihat dari volume dan nilai transaksi yang terjadi setiap hari. Perdagangan saham memasuki era scriptless trading, yaitu perdagangan saham tanpa warkat (bukti fisik kepemilikkan saham) di periode 2000. Lalu seiring kemajuan teknologi, bursa menerapkan sistem remote trading, yaitu sistem perdagangan jarak jauh. Para pialang saham tidak perlu datang ke lantai bursa untuk memasukkan order jual dan beli, order dapat dilakukan dari kantor pialang. Bursa efek di Indonesia juga mengalami fase-fase restrukturisasi, pada tanggal 24 Juli 1995, BES merger dengan Bursa Paralel Indonesia -Indonesian Parallel Stock Exchange (IPSX), sehingga sejak itu Indonesia hanya memiliki dua bursa efek, yaitu BES dan BEJ. Kemudian, pada 30 November 2007, Bursa Efek Surabaya bergabung ke dalam Bursa Efek Jakarta dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tahun 2008 terjadi krisis subprime morgage di Amerika Serikat, seluruh dunia terkena imbasnya. Kabar bangkrutnya salah satu bank investasi terbesar, Lehman Brothers, akibat krisis kredit perumahan di Amerika Serikat membuat bursa saham global terguncang. Di Indonesia, 8 Oktober 2008 pukul 11.05 WIB, BEI melakukan suspend atau penutupan transaksi di lantai bursa. Sebuah langkah yang belum pernah terjadi dalam sejarah lantai bursa di Indonesia, setelah Rusia sebelumnya juga melakukan hal yang sama. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam. Tahun 2010 merupakan salah satu tahun keemasan dari Bursa Efek Indonesia. IHSG mencatatkan pertumbuhan terbaik di Asia Pasifik. Tahun 2012, krisis keuangan kembali menghantui pasar modal dunia. Indikasi default atau tidak mampu membayar atas obligasi yang diterbitkan oleh beberapa pemerintah Eropa 50 membuat kepanikan bagi para investor. Negara yang terancam krisis pada waktu itu adalah Yunani, Spanyol, Italia dan Portugal. Namun, IHSG masih menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik di tengah kondisi krisis perekonomian global tersebut. Tahun 2013, BEI secara berturut-turut memecahkan rekor harga tertingginya. Namun, sedikit terganggu dengan kondisi Siprus di Eropa yang dianggap berpotensi krisis. Kenaikan BBM yang memacu inflasi di dalam negeri juga ikut menurunkan IHSG yang sebelumnya memecahkan rekor menembus 5.000. Pada tahun ini pula, jam perdagangan di BEI dimajukan 30 menit lebih awal dan Bapepam- LK telah melebur ke menjadi OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Perusahaan pasar modal 2013 di Indonesia Pasar modal Indonesia mengalami perjalanan pasang surut sejak awal dikembangkan. Pertumbuhan pasar modal Tanah Air tidak hanya dipengaruhi faktor internal, tetapi juga kondisi eksternal perekonomian dunia. Untuk mengetahui apa penyebab naik turunnya perdagangan saham, catatan pasang surut pasar modal bisa jadi informasi menarik. Perdagangan saham di masa Orde Baru mulai berkembang pesat pada tahun 1989, sejak diterbitkannya Keputusan Menteri Keuangan No.1055/KMK.013/1989. Investor asing diberikan kesempatan untuk memiliki saham perusahaan di Indonesia sampai batas maksimum 49 persen di pasar perdana, maupun 49 persen saham yang tercatat di bursa efek dan bursa parallel (ketika itu ada Bursa Efek Jakarta, yang diselenggarakan oleh Bapepam, dan Bursa Parallel Indonesia). Pada tahun 1989, tercatat 37 perusahaan go public yang sahamnya tercatat (listed) di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Momentum bersejarah terjadi pada tahun 1995, ketika pemerintah mengeluarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal. Pada 1995 itu mulai diberlakukan sistem JATS (Jakarta Automatic Trading System) yang merupakan sistem perdagangan di lantai bursa yang secara otomatis mencocokkan antara harga jual dan beli saham. Sebelum diberlakukannya JATS, transaksi dilakukan secara manual yakni dengan menggunakan papan tulis sebagai papan untuk memasukkan harga jual dan beli saham. Sejak menggunakan JATS, aktivitas perdagangan saham pun meningkat tajam dilihat dari volume dan nilai transaksi yang terjadi setiap hari. Perdagangan saham memasuki era scriptless trading, yaitu perdagangan saham tanpa warkat (bukti fisik kepemilikkan saham) di periode 2000. Lalu seiring kemajuan teknologi, bursa menerapkan sistem remote trading, yaitu sistem perdagangan jarak jauh. Para pialang saham tidak perlu datang ke lantai bursa untuk memasukkan order jual dan beli, order dapat dilakukan dari kantor pialang. 51 Bursa efek di Indonesia juga mengalami fase-fase restrukturisasi, pada tanggal 24 Juli 1995, BES merger dengan Bursa Paralel Indonesia -Indonesian Parallel Stock Exchange (IPSX), sehingga sejak itu Indonesia hanya memiliki dua bursa efek, yaitu BES dan BEJ. Kemudian, pada 30 November 2007, Bursa Efek Surabaya bergabung ke dalam Bursa Efek Jakarta dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tahun 2008 terjadi krisis subprime morgage di Amerika Serikat, seluruh dunia terkena imbasnya. Kabar bangkrutnya salah satu bank investasi terbesar, Lehman Brothers, akibat krisis kredit perumahan di Amerika Serikat membuat bursa saham global terguncang. Di Indonesia, 8 Oktober 2008 pukul 11.05 WIB, BEI melakukan suspend atau penutupan transaksi di lantai bursa. Sebuah langkah yang belum pernah terjadi dalam sejarah lantai bursa di Indonesia, setelah Rusia sebelumnya juga melakukan hal yang sama. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam. Tahun 2010 merupakan salah satu tahun keemasan dari Bursa Efek Indonesia. IHSG mencatatkan pertumbuhan terbaik di Asia Pasifik. Tahun 2012, krisis keuangan kembali menghantui pasar modal dunia. Indikasi default atau tidak mampu membayar atas obligasi yang diterbitkan oleh beberapa pemerintah Eropa membuat kepanikan bagi para investor. Negara yang terancam krisis pada waktu itu adalah Yunani, Spanyol, Italia dan Portugal. Namun, IHSG masih menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik di tengah kondisi krisis perekonomian global tersebut. Tahun 2013, BEI secara berturut-turut memecahkan rekor harga tertingginya. Namun, sedikit terganggu dengan kondisi Siprus di Eropa yang dianggap berpotensi krisis. Kenaikan BBM yang memacu inflasi di dalam negeri juga ikut menurunkan IHSG yang sebelumnya memecahkan rekor menembus 5.000. Pada tahun ini pula, jam perdagangan di BEI dimajukan 30 menit lebih awal dan Bapepam- LK telah melebur ke menjadi OJK (Otoritas Jasa Keuangan) BAB VI INVESTASI PADA AKTIVA TETAP (REAL ASSETS) VI.1. Proposal Investasi Dikenal beberapa istilah antara lain Sudi kelayakan proyek, Project appraisal, Project preparation dan Cost-Benefit Analsis serta istilah lain dalam beberapa literatur adalah Capital Budgeting Proposal Investasi dapat dikelompokan kedalam beberapa katagori: A. Pembangunan proyek baru( Pabrik ,real estate,Infrastruktur ) B. Investasi ekspansi : 52 (i). (ii). Penambahan kapasitas produksi dari lini produksi yang telah ada . Adanya ksempatan yang lebih baik didasarkan atas pengalaman peusahaan. (iii). Cost Reduction Program (CRP) termasuk modifikasi pabrik dalam rangka penghematan energi seperti perubahan dari pemakaian Bahan bakar minyak ke pemakain batubara dalam sistem produksi. (iv). Dalam praktek Keputusan ekspansi dan penggantian seringkali diperlakukan sama. C. Investasi penambahan produk baru Investasi ini dapat berupa perluasan maupun diversifikasi produk yang telah ada D. Investasi lain yang tidak termasuk ketiga katagori diatas seperti: (i). Investasi alat pengendalian polusi /Limbah industri (ii). Investasi karena faktor pertimbangan kelestarian lingkungan maupun tanggung jawab sosial (iii). Investasi untuk keamanan pabrik VI.2. Empat metode penilaian dalam capital budgeting yang biasa dipergunakan: 1.Metode Payback. 2.Net present Value . {VPV) 3.Internal Rate of Return.(IRR) 4.Profitability Index. ( P.I ) VI.2.1.PAY-BACK Metode Pay Back menilai suatu investasi dengan melihat waktu yang diperlukan agar akumulasi arus kas bersih sama dengan initial investment, atau mengukur jangka waktu yang diperlukan agar investasi dapat kembali. Jika arus kas bersih dimasa datang sama setiap tahun maka untuk mencari periode payback menjadi tebih mudah, dengan membagi net investment dengan arus kas bersih setiap tahun. Periode Payback = 53 Investasi Neto Arus Kas Bersih Tahunan Jika arus; kas bersih setiap tahun tidak sama maka untuk mencari periode payback dilakukan dengan cara interpolasi sampai investasi neto kembali. Kelebihan metode payback ini adalah bahwa metode ini sederhana, metode ini juga mengukur likuiditas proyek, dalam beberapa hal juga dapat dipergunakan untuk mengukur risiko. Di lain pihak, metode payback tidak tepat apabila dipergunakan untuk mengukur profitabilitas dan oleh karena itu metode payback tidak baik untuk pembuatan keputusan. Metode payback tidak memperhatikan nilai waktu uang arus kas selain itu juga tidak memperhatikan arus kas setelah payback. SELF STUDY VI.2.1.1 Suatu perusahaan sedang mempertimbangkan pembelian mesin seharga Rp. 50 Juta dgn umur guna atau umur ekonomis mesin tersebut ditaksir 10 thn. Depresiasi garis lurus akan diterapkan dgn asumsi tidak ada nilai residu. Artinya mesin itu nantinya tak akan laku dijual sebagai besi tua. Pendapatan tahunan berjumlah 10 juta sebelum depresiasi dan pajak. Andaikata tarif pajak adalah 40%, maka periode pengembalian dihitung sebagai berikut : P = I C Pendapatan sebelum penyusutan dan pajak Kurang : Penyusutan ( 50 juta: 10 thn) Pendapatan sebelum pajak Kurang : Ditambah penyusutan 10 juta 5 juta Rp. Pajak pendapatan (40%) Pendapatan bersih 54 Rp. 5 juta 2 juta Rp. 3 juta 5 juta Arus uang kas hasil operasi Rp. Periode pengambilan Rp. 50 juta / Rp. 8 juta 8 juta = 6,25 tahun VI.2.2. Net present value (NPV) Metode NPV suatu Penilaian investasi adalah selisih atas Nilai Sekarang arus kas bersih (di mana cost of capital sebagai discount ratenya) dengan investasi bersih atau present value net investment. 1. Net present value (NPV) adalah: n NPV = At (1 k ) t 1 t o Di mana At adalah arus kas bersih, k adalah biaya modal yang menunjukkan tingkat keuntungan minimal yang diminta investor, n adalah usia aktiva yang diharapkan, Io adalah investasi netto atau initial investment. 1Dengan metode NPV suatu investasi akan diterima apabila NPV investasi tersebut positif dan menolak investasi apabila NPV investasi itu negatif atau bila present value arus kas bersih lebih rendah dari pads investasi neto. 2Jika suatu investasi memiliki NPV = 0 maka harus diterima investasi itu, karena investasi yang NPV = 0 tersebut telah memberikan keuntungan sebesar discount ratenya. Jika investor dihadapkan pada proyek yang bersifat saling meniadakan maka haruslah dipihh proyek yang memiliki NPV paling besar. 3.Metode NPV lebih baik jika dibandingkan dengan metode payback, karena metode NPV memperhatikan nilai waktu uang. Metode ini juga mudah digunakan untuk menilai suatu investasi, karena investasi yang memiliki NPV positif akan meningkatkan kemakmuran pemilik perusahaan. 55 Self Study VI.2.2.1 Pengeluaran pokok untuk sebuah proyek berjumlah Rp. 40 juta. Diperkirakan akan ada arus uang kas hasil operasi sebesar Rp. 10 juta setiap tahun selama 10 tahun. Andaikata tingkat pendapatan minimum adalah 16%, maka NPV dihitung sewbagai berikut. Nilai tunai Rp. 1.000 yang tiap-tiap tahun diterima selama 10 tahun, dengan tingkat pendapatan minimum 16 %, adalah 4,833. Maka arus uang kas yang didiskontokan dengan tingkat pendapatan minimum tersebut adalah : 4,833 x Rp. 10 juta = Rp. 48.330.000 Maka nilai tunai netto (net present value) adalah : NPV = arus uang kas yang didiskontokan dengan tingkat pendapatan minimum – investasi pokok = Rp. 48.330.000 – Rp. 40.000.000 = Rp. 8.330.000 Karena NPV ternyata positif, maka proyek itu menguntungkan dan karena itu dapat diterima. E. Internal Rate of Return (IRR) IRR. adalah discount rate yang menyamakan present value arus kas bersih dengan present value investasi neto. Dengan kata lain IRR adalah discount rate yang membuat NPV investasi sama dengan nol. Internal rate of return adalah: n At (1 r ) t 1 t o Di mana r adalah internal rate of return, yang dicari dengan cara trial and error. 56 Dengan metode IRR suatu investasi akan diterima apabila investasi tersebut lebih besar dari pada biaya modal (k) dan menolak investasi apabila, IRR lebih kecil dari pada biaya modal (k). 3 Seperti halnya NPV metode IRR juga memperhatikan nilai waktu uang. Dalam hal memutuskan proyek yang mutually exclusive maka pilihlah investasi yang memiliki IRR paling tinggi. 4 Kesulitan yang mungkin akan dihadapi dalam hal menilai suatu investasi dengan IRR adalah bila arus, kas tidak seperti biasanya, berubah dari positif ke negatif dan ini dapat menghasilkan multiple: IRR. VI.3 Metode mana yang seharusnya dipergunakan untuk menilai suatu investasi merupakan pertanyaan penting dalam penganggaran modal. Ternyata NPV adalah merupakan metode yang selalu tepat untuk dipergunakan hal itu disebabkan karena tiga hal: A. Net present value suatu proyek menunjukkan besarnya perubahan kemakmuran pemilik perusahaan yang disebabkan karena investasi tersebut. Arus kas didiscounted pads tingkat discount rate sebesar biaya modal setelah pajak yang tidak lain adalah tingkat keuntungan minimal yang diminta investor. Kelebihan arus kas atas tingkat keuntungan yang diminta oleh investor menghasilkan NPV positif. Pemegang saham akan menerima keuntungan sebesar NPV yang positif tersebut. B. Dengan mendiscountedkan baik arus kas masuk maupun arus kas keluar dengan tingkat discount rate sebesar biaya modal rata-rata memisahkan keputusan investasi dengan keputusan pemenuhan kebutuhan dana. Yang dimaksud dengan arus kas adalah arus kas setelah pajak yang akan diterima perusahaan jika tidak ads utang. Pertimbangan pemenuhan kebutuhan dana hanya akan mempengaruhi biaya modal tetapi tidak pada, arus kas karena adanya beban bungs telah disesuaikan. C. Membandingkan metode NPV dan IRR akan menunjukkan bahwa metode NPV memang lebih baik. 1. Metode internal rate of return menggunakan asumsi reinvestment rate atau opportunity cost yang salah, di mana aliran kas diasumsikan akan diinvestasikan kembali dengan tingkat keuntungan penginvestasian kembali sebesar internal rate of return 57 Proyek yang memiliki risiko yang sama seharusnya, memiliki opportunity cost yang sama, tetapi karena internal rate of return berbeda maka diasumsikan bahwa reinvestment ratenya berbeda. Sementara itu metode net present value (NPV) mendiscountedkan aliran kas atas dasar cost.of capital yang sesuai dengan risiko proyek yang bersangkutan. Dengan demikian maka proyek yang memiliki risiko yang sama didiscounted dengan discount rate yang sama. 2. Kriteria internal rate of return dapat melanggar prinsip, penambahan nilai. a. Metode net present value selalu memperhatikan penambahan nilai. b. Dengan menggunakan NPV, nilai perusahaan adalah merupakan jumlah nilai keseluruhan proyek. IRR dapat memberikan hasil adanya multiple rate of return. VI. 4.Pemilihan alternatif kesempatan investasi Terdapat dua jenis dasar dari proposal yaitu PERTAMA: Proposal yang bersifat “MUTTUALLY EXCLUSIVE “(Saling meniadakan ) adalah suatu kesempatan investasi yang hanya dapat diambil salah satu saja dengan konsekuensi meniadakan yang lain. Misalnya @ Dalam angkutan material (Materials handling ) apakah perusahaan akan mengunakan Conveyor belts (ban berjalan ) atau dengan fork-lift.?DUMP-TRUCK @ Dalam penggunaan energi sistem proses produksi apakah perusahaan akan menggunakan Bahan Bakar Minyak/ GAS atau batubara KEDUA : PROYEK YANG INDEPENDEN adalah suatu proyek investasi dimana keputusan Menerima (Go) atau Keputusan Menolak (NOT GO) tidak memiliki pengaruh apapun terhadap proyek yang lain ( misalnya alternatif investasi untuk membeli perlengkapan materials handing atau mesin pengepakan (packing plant ). Dalam praktek banyak perusahaan menghadapi masalah lain dalam memiliki kesempatan sementara dipihak lain perusahaan dihadapkan pada keterbatasan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dana. Adanya keterbatasan dana dalam memilih kesempatan investasi ini sering disebut dengan Capital Rationing . Salah satu metode untuk memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dalam batasan dana dapat dilakukan dengan “Analisis Profitability Index”,untuk mengatasi hal tersebut dilakukan : (i). Membuat Ranking Proposal untuk menentukan proyek-proyek yang mana saja yang harus diterima dengan melihat profitability index setiap investasi. 58 (ii).Pilih proyek yang memiliki profitability index dari yang terbesar sampai seluruh dana yang ada dapat dipergunakan. (iii).Hanya proyek-proyek yang memiliki profitability index diatas satu saja sebaiknya yang diambil.Dalam kondisi lain mungkin akan terjadi bahwa dana yang tersedia tidak dapat dimanfaatkan sepenuhnya karena alternatif proyek berikutnya memerlukan dana yang besar. (iv).Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan dengan cara lain yaitu mencari kombinasi lain yang memberikan Net Present Value (NPV) yang maksimum. Profitability Index (PI) atau sering disebut. dengan Benefit Cost Ratio (BCR) adalah rasio antara present value anuitas arus kas bersih dengan investasi netto.Profitability Index (PI) adalah adalah hasil bagi dari pada PV-Annuity Arus Kas Masuk selama masa proyek dibagi Initial Outlay (Io) Profitability Index dapat dinyatakan: Untuk proyek yang arus kas masuknya sama setiap tahun memakai formula : n PI = At (1 k ) t 1 Io t = PVIFA =Present Value Interest Factor Annunity 1.Untuk proyek yang arus kas masuknya pertahun tidak sama memakai formula” 1 konsep bunga majemuk dengan simbol = ( PVIF ) n ( 1 r) 2. Metode profitability index (PI) menyarankan,suatu investasi sebaiknya diterima apabila memiliki PI lebih besar dari pada satu atau sama dengan satu. 3. Metode profitability index memiliki kelebihan dan kelemahan seperti halnya metode NPV. Kelemahan metode NPV adalah sulit dipahami bagi orang yang kurang terlatih tidak seperti halnya metode payback. NPV mengukur kenaikan kemakmuran pemilik perusahaan secara absolut sementara PI mengukur kenaikan kemakmuran secara relatif. 59 Self Study 1V-4.1 (Arus Kas Bersih sama ) Saudara sebagai manajer keuangan sebuah perusahaan yang sedang berkembang. Saat ini dihadapkan pada empat kesempatan investasi yang independen dan usia ekonomis masing-masing investasi adalah 4 tahun. Biaya modal 14%. Arus kas masing- masing investasi adalah: Investasi Initial Outlay Arus Kas Bersih W Rp. 50.000.000,- Rp. 20.000.000,- X RP 35.000.000,- RP 15.000.000,- Y 20.000.000,- 8.000.000,- z 15.000.000,- 5.000.000,- Saudara diminta : Dengan menggunakan metode NPV, investasi mana yang sebaiknya dilakukan? Misalkan perusahaan menghadapi kendala dimana hanya tersedia dana sebesar Rp. 70.000.000,- investasi mana saja yg sebaiknya dilakukan? Pergunakan metode rata-rata profitability index, dan apakah memberikan hasil yg sama dgn metode NPV? Jawaban: Self Study V-1 (Arus Kas bersih sama ) n NPV = At (1 k ) t 1 t o n NPV = t=1 60 Ao __ 1 ___ - Io (1 +k)t NPVW = Rp.20.000.000,- (PVIFA14%,4) - Rp.50.000.000,= Rp.20.000.000,- (2,9137) - Rp.50.000.000,= Rp 58.274.000 – Rp 50.000.000 = Rp.8.274.000,- Dst NPVX = Rp.15.000.000,- (PVIFA14%,4) - Rp.35.000.000,= Rp.15.000.000,- (2,9137) - Rp.35.000.000;= Rp 43.705.000 – Rp 35.000.000 = Rp.8.705.000,NPVy = Rp.8.000.000,- (PVIFA 14%,4) - Rp.20.000.000,= Rp.8.000.G00,- (2,9137) - Rp.20.000.000,= Rp.3.310.000,NPVZ = Rp.5.000.000,- (PVIFA14%,4) - Rp.15.000.000,= Rp.5.000.000,- (2,9137) - Rp.15.000.000, = Rp 14.568.500 –Rp 15.000.000 (431.500) = (Rp.432.000,-) Proyek W, X, dan Y memiliki net present value yang positif dan dapat diterima sementara hanya proyek Z yang memiliki net present value negatif oleh karena seharusnya ditolak. Untuk memilih proyek mana saia sebaiknya yang harus dilaksanakan terdapat dua pilihan. Kombinasinya W dan Y atau X dan Y. Karena net present value dapat ditambahkan maka: NPV(W) + NPV(Y-) = Rp. 8.274.000,- + Rp.3.310.000,= Rp.11.584.000,NPV(X) + NPV(Y) = Rp. 8.705.000,- + Rp.3.310.000,= Rp. 12.015.000,- Dengan demikian maka kombinasi yang terbaik adalah investasi X dan. Y dengan total investasi sebesar Rp.55.000.000,-. Terdapat sisa dana yang tidak dapat dipergunakan sebesar Rp.15.000.000,- dapat diinvestasikan ke dalam Surat berharga. B. Profitability index investasi (Arus Kas Bersih sama ) 61 Proyek W: n PI = At (1 k ) t 1 t Io PV IFA Arus kas masuk selama masa proyek adalah PV A (14 %,4 TAHUN) = Rp 20.000.000 x 2,91371 (Lihat tabel annuity PVIFA) PVIFA Aruskas masuk Rp.50.000.000 Rp 58.274.000 .Initial Outlay Profitability index investasi- W adalah : PlW= = Plxy Rp.58.274.000 = ,Rp.50.000.000 = ,1,165. Rp.43.705.000 = ,= Rp.35.000.000 ,= 1,249. PIyz = Rp.23.310.000 ,Rp.20.000.000 ,= 1,166. Investasi W dan Y memiliki rata-rata tertimbang PI: = 50/70 (1,165) + 20/70 (1,166) = 0,823 + 0,333 = 1,165 Investasi X dan Y memiliki rata-rata tertimbang PI: = = 35/70 (1,249) 20/70(1,166) + 15/70 (1) (1) 0,625 + 20/70 0,333 0,214 1,172 + 0,214 Dengan menggunakan metode profitability index rata-rata tertimbang temyata memang kombinasi investasi X dan Y memiliki profitability index rata-rata tertimbang yang lebih besar, seperti halnya apabila kita gunakan metode net present value. 62 Self Study IV-4 .1(Arus Kas Bersih tidak sama ) Sebuah perusahaan saat ini sedang mempertimbangkan kesempatan investasi yang bersifat mutually exclusive. Investasi tersebut memerlukan dana, Rp.5.000.000,- dengan Arus kas bersih setiap tahun masing-masing: Tahun Investasi A Investasi B 1 Rp.2.000.000,- Rp.3.000.000,- 2 Rp.3.000.000,- Rp.2.000.000,- 3 Rp 1.500.000,Rp.1.500.000,- Rp. 1.500.000,- Biaya modal perusahaan adalah 10% Diminta : Saudara diminta untuk menilai kedua proyek dengan menggunakan : a.Metode payback period b.Net Present Value kedua proyek tersebut. c. Profitability Index ,Bagaimana komentar saudara. Jawaban: Rp.1.500.000,- Kedua proyek tersebut memiliki payback period yang sama yaitu kurang lebih 2 tahun. 1 = ( PVIF ) n ( 1 r) NPV proyek A: - (RP 5.000.0000 ) + Rp.2.000.000,- + Rp.3.000.000,- + ( 1 + 10%)1 (1 + 10%) 2 Rp.1.500.000, (1 + 10%)3 -IO -Rp 5.000.000 + 2.000.000/0,90090 + 3.000.000/0,828448 + 1.500.000/0,751315 -Rp 5000.000 +(Rp2.220.002 +Rp.3.621,229 +Rp.1.999.649) = 7.840.880 NPV (Nilai Sekarang bersih Proyek A) =Rp 2.840.880 NPV proyek B: 63 Rp.3.000.000 = - Rp.5.000.000,- + _________ (1+10%)1 = -Rp 5.000.000 Rp.2.000.000, + _________ (1+10%)2 Rp.1.500.000,- + ____________ (1+10%) 3 + 3.000.000/0,90090 +2.000.000/0,828448+ 1.500.000/0,751315 = -Rp 5.000.000 + Rp 3.330.003 + Rp 2.414.153 +Rp 1.999.649 =7.743.805 NPV (Nilai Sekarang bersih Proyek B) =Rp 2.743.805 Apabila memperhatikan payback period kedua Investasi tersebut adalah sama saja, hal ini disebabkan karena metode payback tidak memperhatikan nilai waktu uang. Tetapi dengan menggunakan metode NPV, maka proyek A ternyata lebih baik jika dibandingkan dengan proyek B hal ini disebabkan karena proyek A memiliki NPV yang lebih besar Profitability Index NPV proyek A: Present Value Rp.2.000.000,- + Rp.3.000.000,- + Rp.1.500.000, = Rp 7.840.880 ( 1 + 10%)1 (1 + 10%) 2 (1 + 10%)3 NPV proyek B: Present Value = RP 7.743.80 Rp.3.000.000 Rp.2.000.000, Rp.1.500.000, _________ + _________ +____________ =Rp 7.743.805 (1+10%)1 (1+100)2 (1+10%) 3 Rp 7.840.880 Profitability Proyek A -------------------------- = 1,568175 Rp 5.000.000 Rp.7.743.805 Profitability Proyek B --------------------- = 1,548761 Rp 5.000.000 Dengan demikian menggunakan metode profitability index proyek layak untuk dilaksanakan adalah proyek A sama dengan menggunakan analisa metode NPV 64 Bila cara semacam ini masih mengakibatkan adanya dana yang tidak dapat dimanfaatkan maka sebaiknya dana itu diinvestasikan pads surat berharga ber jangka pendek hingga periode berikutnya. Atau dipergunakan untuk membayar sebagian utang sehingga utang perusahaan akan turun atau dapat untuk membayar deviden. Ingat bahwa kebijakan untuk menahan laba yang diperoleh guna investasi pada periode yang akan datang atau akan dibagikan dalam bentuk dividen (kebijakan dividen) hanya dapat dibenarkan sepanjang investasi tersebut memberikan tingkat keuntungan yang lebih besar dari pads biaya modalnya (biaya modal di sisi lain adalah merupakan tingkat keuntungan minimal yang diminta oleh investor). V.5 ARUS KAS INVESTASI DAN RESIKO Dalam arus kas investasi Estimasi aliran kas baik aliran kas masuk maupun aliran kas keluar yang berkaitan dengan keputusan investasi merupakan masalah yang amat penting di dalam manajemen aktiva tetap. Ada tiga katagori CASH FLOW yang perlu diperhatikan Cash Out Flow /Arus Kas Keluar Cash Out Flow sering disebut Initial Investment Outlay Arus Kas keluar yang segera dibutukan untuk membiayai proyek investasi/aktiva serta pengeluaran lainnya sampai proyek itu beroperasi secara komersiel ,Contoh Pra Operation Cost Pembelian mesin /Aktiva/Equipment proyek investasi Biaya masuk Ocean freight Inland Transportation Bangunan Pabrik Biaya tenaga ahli lokal asing Biaya pelatihan Interest During Construction ( Bunga masa kontruksi) MODAL KERJA Trial Run Operation Hasil penjualan mesin lama 65 Cash In Flow/Proceed /Arus Kas Masuk Adalah Arus kas masuk yang diperoleh dari proyek investasi /investasi baru ( a) Laba rugi setelah Pajak (b).Depresiasi (c) Cost Reduction Program (CRP) termasuk modifikasi pabrik dalam rangka penghematan energi seperti perubahan dari pemakaian Bahan bakar minyak ke pemakain batubara dalam sistem produksi. (d) Penghematan biaya tenaga kerja ( iii) Terminal Cash Flow (Salvage value) Katagori ketiga adalah Cash Flow yang berkaitan dengan masa akhir proyek ,contoh Nilai sisa (Nilai Residu ) ,karena akan mempengurhi besarnya depresiasi. Aliran kas yang berkaitan dengan suatu proyek merupakan dasar bagi penilaian proyek itu. PERTAMA :Aliran kas harus diukur atas dasar incremental cash flows. Aliran kas dari suatu proyek adalah selisih aliran kas antara perusahaan yang melakukan proyek tersebut dibanding dengan aliran kas tanpa melakukan proyek tersebut. KEDUA :Aliran kas harus diperhitungkan ATAS DASAR LABA SETELAH PAJAK (after tax basis). Pengaruh tidak langsung lainnya atas suatu proyek harus turut diperhitungkan pula Untuk mengestimasikan aliran kas masuk dapat dipergunakan tiga persamaan: Top-down Approach: Aliran Kas = (1 - T) EBIT + Depresiasi Di mana EBIT harus didasarkan atas dasar setelah pajak, karena pajak adalah aliran kas keluar. Juga depresiasi harus ditambahkan kembali dalam aliran kas karena depresiasi merupakan non cash expense. 2. Bottom-up Approach: aliran kas masuk = EAT + Depresiasi + (1 - T) I Di mana I adalah biaya bunga, dan aliran kas masuk ini didasarkan atas laba setelah pajak. 3.Membandingkan sebelum dan sesudah INVESTASI 66 aliran kas masuk = (DS-DO-DD) (1-T ) + D atau aliran kas masuk = (S2-S1) –( 02-01)- ( D2 - D1) x (1-T) + ( D2 - D1) dimana S1 = sales sebelum investasi S2 = Sales sesudah investasi baru =operating cost sebelum investasi baru = Operating cost sesudah investasi D1 = Depresiasi lama D2 = Depresiasi baru Sebaiknya di dalam memperhitungkan aliran kas ini, bunga tidak diperhitungkan dengan demikian keputusan investasi ini tidak memperhatikan cara pemenuhan kebutuhan dananya. Lebih jauh bila beban bunga dikurangkan dari aliran kas kemudian sisanya didiscountedkan untuk mencari present valuenya, maka cara semacam ini akan mengakibatkan adanya penghitungan ganda (double counting) atas nilai waktu uang karena memperhitungkan bunga dua kali. 4.Terdapat dua aliran kas potensial yang jugs harus diperhatikan yaitu adanya nilai sisa atau solvage value dan modal kerja. Masalahnya akan berkembang apabila ads pajak dan realisasi nilai sisa atas suatu aktiva tidak sama dengan taksirannya. Perlu diperhatikan bahwa kedua batasan aliran kas tersebut adalah independen terhadap biaya pemenuhan modal. Biaya modal akan dibicarakan tersendiri. Untuk mendukung penilaian yang baik diperlukan data yang akurat dan tepat. Estimasi atas, penghematan biaya maupun kenaikan pendapatan yang dapat dipercaya merupakan faktor kritis dalam penilaian. Tidak tepatnya estimasi ini akan mengakibatkan analisa yang dibuat menjadi tidak berarti karena memberikan hasil yang salah atau menyesatkan (misleading). Pencatatan yang efektif untuk meaningful post-audits adalah sangat penting. Individu yang sangat tekun dan ahli di bidangnya merupakan persyaratan utama setelah data yang akurat tersedia. 5. Pengembangan suatu prosedur untuk membuat ranking berbagai kesempatan investasi: Agar keputusan investasi yang diambil optimal, harus . memperhatikan empat kriteria berikut ini: Harusmemilih proyek-proyek yang memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. 67 Harus mempertimbangkan semua arus, kas, baik aliran kas keluar maupun aliran kas masuk. Mendiscountedkan arus kas tersebut dengan market opportunity cost of capital. Keputusan atas pemilihan kombinasi beberapa proyek tidak boleh bertentangan dengan keputusan pemilihan proyek secara. Individu V.6. Kasus khusus dalam. INVESTASI AKTIVA TETAP A. Proyek yang memiliki usia ekonomis berbeda. l., Untuk menilai proyek yang memiliki usia ekonomis Yang berbeda maka harus-dilakukan dengan asumsi Skala waktu, Yang sama:Artinya apabila terdapat dua proyek A dan-proyek B, proyek memilik usia ekonomis 2 tahun sementara, B usia ekonimisnya 3 Itahun Maka harus diasumsikafi untuk Skala waktu - ftng membuat sama ke&a investasi tersebut misal 6 tahun, jadi A dikalikan tiga dan B dikalikan dua. 2. Untuk menghitung net present value proyek tersebut adalah: NPV (n, ~) = NPV (n) (I + k)n (1 + k)n - 1 Di mana NPV (n, ~) adalah NPV proyek pada, n tahun yang dikalikan tak terhingga dan NPV (n) adalah NPV proyek n tahun. B. Proyek yang memiliki skala (investasi neto) yang tidak sama. Skala investasi yang berbeda juga akan menimbulkan masalah khususnya dalam kondisi capital rationing. Semua investasi yang memiliki NPV positif dapat dilaksanakan tanpa memperhatikan skala investasi, karena semua proyek yang memiliki NPV positif (dengan discount rate biaya modal rata-rata yang tepat) dapat dipenuhi kebutuhan dananya. Untuk mengatasi kendala modal, dapat menggunakan liner progamming untuk menyelesaikannya. Selain itu profitability indek dapat juga dipergunakan untuk proyek yang skalanya berbeda. Mulailah dengan melaksanakan proyek yang memiliki profitabilitas yang paling tinggi C. Proyek yang dibiayai dengan Modal Asing (Utang). 1. Misalkan terdapat suatu proyek senilai Rp.30.000.000,- dan akan dibiayai dengan 100% utang dengan bunga 18% per tahun. Tarif pajak 0%. Proyek tersebut hanya berusia 1 tahun (dengan demikian depresiasinya Rp.30.000.000.- 68 Penghasilan Penjualan Rp.55.000.000,- Biaya tunai RP.15.000.000.- Depresiasi RP. 30.000.000. Biaya HPP dan Biaya Operasi Rp.45.000.000 Laba sebelum bunga dan pajak Rp. 10.000.000, - Biaya bunga 18% Rp. 5.400.000,- Laba sebelum pajak Rp. 4.600.000, Pajak penghasilan 0% Grace Priods) ___________0 Laba setelah pajak (EAT) Rp 4.600.000 Discount rate yang relevan apabila tingkat pajak 0% adalah 18% (1-0%) = 18%. Dengan demikian apabila kita memperhitungkan proceed adalah = EAT + Depresiasi atau sebesar Rp.34.600.000,- maka: NPV = - Rp.30.000.000,- + Rp.34.600.000,- (1+18%) = - Rp.677.966,10. >>> Proyek ditolak Tetapi apakah benar kita harus menolak investasi semacam itu? Coba saudara perhatikan bahwa investasi semacam itu telah memberikan tambahan kekayaan kepada saudara satu tahun yang akan datang sebesar Rp.4.600.000,-. Selain itu satu tahun yang akan datang saudara dapat mengembalikan pinjaman (dengan dana dari depresiasi) dan bunganya. Akhirnya mengapa saudara harus menolak suatu investasi yang membuat saudara lebih kaya Rp.4.600.000,- satu tahun lagi. Untuk itu penghitungan proceed seharusnya = EAT + Depres + (1 - pajak) Bungs atau sebesar: Arus Kas masuk = Rp. 4.600.000,- + Rp 30000.000 + (1-0%) Rp. 5.400.000 = Rp 40.000.000,- NPV = - Rp.30.000.000,- + Rp.40.000.000,- (1+18%) = + Rp. 3.898.305,08. >>> Proyek diterima Perhatikan bahwa nilai sekarang tambahan kekayaan kits adalah memang persis sebesar: 69 = Rp.4.600.000,- >>> Rp. 3.898.305,08. (1 + 18%) 2. Contoh lain misalkan dengan data yang sama tetapi tarif pajak sebesar 40% Dengan Demikian maka discount rate yang relevan adalah sebesar 18% (1 - 40%) = 10,8%. Penghasilan Rp.55.000.000,- Biaya tunai Rp. 15.000.000,Depresiasi 30.000.000,- Laba sebehun bunga dan pajak Rp.45.000.000,Rp. 10.000.000,- Biaya bunga 18% 5.400.000,- Laba sebelum pajak Rp. 4.600.000,- Pajak penghasilan 40% 1.840.000,- Laba setelah pajak, . Rp. 2.760.000,- Misalkan saudara memperhitungkan bahwa Arus Kas Bersih itu sebesar laba setelah pajak ditambah depresiasi, maka adalah Rp.32.760.000,-. Dengan demikian maka net present value investasi tersebut adalah: Rp.32.760.000,NPV = Rp.30.000.000,- + (1 + 10,8%) = - Rp.433.213, >>> Proyek ditolak. Untuk itu penghitungan proceed seharusnya = EAT + Depresiasi+ (1 - Pajak) x Bunga atau. sebesar: Arus Kas masuk = Rp.2.760.000,- + Rp.30.000.000,- + (1 - 40%) Rp.5.400.000,= Rp.36.000.000,NPV = Rp.30.000.000,- + Rp.36.000.000,(1 + 10,8%) = + Rp.2.490.974,73 >>> Proyek diterima Perhatikan bahwa nilai sekarang tambahan kekayaan kita adalah memang persis sebesar: = Rp. 2.760.000 70 (1+10,8%) >>>> Rp.2.490.974,73 SELF STUDY- IV.5.1 Perusahaan saudara memiliki kesempatan untuk melakukan investasi pada mesin baru senilai Rp.135.750.000,- Mesin tersebut diharapkan memiliki usia ekonomis 7 tahun dan dapat memberikan arus kas bersih setiap tahun sebesar Rp.45.000.000,- Apabila biaya modal untuk proyek mesin baru tersebut 16 persen, saudara diminta: Berapakah net present value investasi itu? Berapa internal rate of return investasi? Haruskah saudara melakukan investasi mesin tersebut? Jawaban: ( PVIFA) a. NPV t=I = - 135.750.000,- + E 45.000.000 (1 + 16%)t = ( Rp 135.750.000 ) + Rp.45.000.000,- [PVIFA16%,7 tahun) = ( Rp.135.750.000 ) + Rp.45.000.000,- (4,0386) = (Rp.135.750.000 )+ Rp.181.737.000,= + Rp.45.987.000,b. Internal rate of return dapat dicari: 0 = NPV = Rp.135.750.000,- + E 45.000.000 t=I (1 + IRR)t = Rp.135.750.000, + 45.000.000 – [PVIFA IRR,7] = Rp 135.750.000 – (45.000.000- [PVIFA IRR,7] 45.000.000 PVIFA = Rp 135.750.00 PVIFA = Rp.135.750.000, / 45.000.000 = 3,01667 Dengan TRIAL AND ERROR dan bantuan tabel pada baris, tahun ke tujuh maka PVIFA sebesar 3,01667 terletak antara tingkat discount 25% dan 27%. Kemudian kits dapat mencari internal rate of return 71 Discount Discount Aliran Kas Present Value Rate Factor per tahun 25% 3,1611 Rp.45.000.000,- 27% 3,0087 45.000.000,- Rp.135.391.500,- 2% Aliran Kas Rp.142.249.500,- Rp. 6.858.000,- IRR = 25% + 142.249.500 – 135.750.000 x (27% 25%) 142.249.500 - 135.391.500 = 25% + 1,90% >>>>>> IRR = 26,90%. c.Kesempatan investasi tersebut sebaiknya dilakukan NPV investasi itu positif dan internal rate of return dihasilkan ternyata lebih besar daripada biaya modal. SELF STUDY 1.Sebut dan jelaskan unsur-unsur dari Aliran Kas Masuk (Cash In Flow)? 2. Mengestimasi Aliran Kas Masuk dapat menggunakan tiga macam cara sebut dan jelaskan? Cash Out Flow sering disebut Initial Investment Outlay Cash In Flow/Proceed/Arus Kas Masuk 3.Terminal cash flow (salvage value) kategori ketiga adalah cash flow 4..Jelaskan pengertian peralatan analisa keuangan yang umum dipakai i: a.Nilai Kemudian (Future Value) dengan Notasi FVr,n = Po (FVIF (r,n)) b.Nilai Sekarang (Present Value) dengan Notasi Po = FVr,n (PVIF (r,n)) c.Anuitas Nilai Kemudian (Future Value Annuity) dengan Notasi FVAr,t = a (FVIFA) d.Anuitas Nilai Sekarang (Present Value Annuity) dengan Notasi PVAr,t = a (PVIFA) 5.Jawab pernyataan/pengertian dibawah ini dengan cara menulis (B) bila menurut saudara BENAR dan (S) bila dianggap SALAH. (1). Kelemahan penggunaan Metode Payback tidak memperhatikan nilai waktu uang arus kas selain itu juga tidak memperhatikan arus kas setelah payback. (B)/(S). 72 (2).Jika suatu investasi memiliki Net Present Value (NPV) sama dengan NOL, maka proyek tersebut dapat disarankan untuk diterima, karena investasi yang NPV=0 telah memberikan keuntungan sebesar discount rate. (B)/(S). (3). Dengan metode IRR suatu investasi akan diterima apabila IRR investasi tersebut positif dan menolak investasi apabila IRR investasi tersebut negatif. (B)/(S). (4).Aliran Kas yang berkaitan dengan suatu proyek merupakan dasar bagi penilaian suatu proyek, untuk mengestimasi aliaran kas dapat menggunakan metode Bottom-Up dengan formula perhitungan: Tambahan Aliran Kas = (1T) x Tambahan EBIT + Tambahan Depresiasi (B)/(S). 6.Rumus untuk menghitung Net present value (NPV) adalah: n NPV = At (1 k ) t 1 t o a.Dimana At menggambarkan investasi awal b.dimana (1 + k)t Menggambarkan investasi awal c. dimana Io menunjukan interest pada tahun ke Nol d. Dimana semuanya salah 7.Arus kas masuk yang diperoleh dari proyek investasi /investasi baru adalah ( a) Laba rugi setelah Pajak (b).Depresiasi (c) Cost Reduction Program (CRP) termasuk modifikasi pabrik dalam rangka penghematan energi seperti perubahan dari pemakaian Bahan bakar minyak ke pemakain batubara dalam sistem produksi. serta Penghematan biaya tenaga kerja d.Semuanya benar BAB.VII INVESTASI PADA AKTIVA KEUANGAN 73 Pasar Aktiva Keuangan adalah pasar yang berhubungan dengan saham,obligasi,wesel,hipotek dan klaim atas aktiva berwujud lainya serta sekuritas derivatif yang terkait aktiva berwujud. INVESTASI OBLIGASI DAN PENILAIANNYA VII.1. Pendahuluan Dasar dari suatu keputusan investasi, yaitu analisis terhadap sekuritas dan manajemen portofolio. Dalam analisis sekuritas diperlukan panilaian dari financial assets, yaitu menentukan risiko dan return. Risiko dan return dijadikan ukuran dalam hal mengambil keputusan investasi. Sering kali investor mengalami trade-off antara risiko dan return dalam mengambil keputusan investasi. Untuk menentukan risiko dan return ada unsur ketidakpastian dimana tidak ada jaminan di masa depan menggambarkan masa lalu tetapi pengetahuan masa lalu bisa dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan investasi di masa datang. II. Investasi pada Aktiva Keuangan Investasi obligasi merupakan bagian dari investasi pada financial assets (aktiva keuangan ) yang mencakup investasi pada: (i).deposits and Cash (ii).marketanle securities , (iii).government securities, (iv).corporate bond, (V). government bond , (vi).money market securities , (vii) .mortgages (viii). corporate equity ,other loans VIII. 2.Karekteristik Obligasi Obligasi adalah kontrak jangka panjang dimana peminjam dana setuju untuk membayar bunga dan pokok pinjaman pada tanggal tertentu kepada pemegang obligasi. Nilai Pari : Adalah nilai nominal yang dinyatakan pada suatu obligasi .Nilai pari pada umumnya mencerminkan jumlah uang yang dipinjam oleh suatu perusahaan dan yang dijanjikan akan dibayarkan kembali pada tanggal jatuh tempo. 74 Tingkat Bunga : Sebagai kompensasi pemegang obligasi diberikan kupon yaitu tingkat suku bunga yang harus dibayar dan dihitung berdasarkan nilai nominal (pari ) setiap periode biasanya enam bulan,besarnya kupon biasanya tetap ,tetapi ada beberapa pengecualian .Pembayaran kupon dibagi dengan nilai parinya maka akan diperoleh tingkat bunga pinjaman. Tanggal JatuhTempo: Adalah tanggal tertentu dimana nilai pari suatu obligasi harus dibayar kembali ( maturity date ) : Obligasi Jangka Pendek :misalnya sampai dengan satu tahun *Obligasi jangka menengah 1-5 tahun *Obligasi jangka panjang diatas 5 tahun Penerbit obligasi: (i). Obligasi Pemerintah (ii) Obligasi Pemerintah Daerah (iii) Obligasi Perusahaan (iv) Obligasi luar Negeri VII.2. Jenis Obligasi menurut sifatnya Berdasarkan literatur ada bermacam-macam jenis obligasi antara lain: 1.Fixed Rate Bonds, yaitu obligasi yang dibebani dengan tingkat bunga yang tetap untuk jangka waktu tertentu. 2..Floating Rate Bonds , yaitu obligasi yang dibebani dengan tingkat bunga yang mengambang untuk jangka waktu tertentu 3.Zero Rate Bonds , yaitu obligasi yang bunganya tidak dibayarkan menurut cara biasa ( misalnya tahunan atau enambulan),tetapi dibayarkan pada saat jatuh tempo atau dijual dengan harga dibawah pari pada pasar perdana dan akan ditebus dengan harga pari pada saat jatuh tempo. 4.Convertible Bonds, adalah suatu bentuk obligasi yang berbeda dengan obligasi biasa dimana pemegang convertible bonds pada saat jatuh tempo mempunyai hak opsi untuk dapat menukarkan obligasi dengan saham dari perusahaan penerbit sebagai pengganti pembayaran kembali modal.Dilain pihak Convertible bonds memberikan penghasilan secara tetap kepada pemegangnya berupa bunga yang bahkan dapat diterimanya sebelum konversi. 75 5.Warrant Issued With Bonds, yaitu suatu bentuk obligasi yang mirip Convertible bonds,yang memberi hak kepada pemegangnya untuk membeli dengan harga pasti sejumlah tertentu saham dari perusahaan emiten pada setiap saat selama jangka waktu yang telah disetujui . 6.Exchangeable Bonds, Yaitu obligasi yang mirip dengan convertible bonds.bedanya exchangeable Bonds tidak dapat dikonversikan dengan saham emiten ,tetapi dapat dikonverikan dengan saham anak perusahaan emiten 7.Deep Discount Bonds, yaitu obligasi yang diterbitkan dengan beban bunga yang agak rendah namun dijual dengan harga dibawah harga pari .Pada saat jatuh tempo obligasi tersebut ditebus dengan harga nominal . VIII.3. VALUASI OBLIGASI. Nilai dari setiap aktiva keuangan-saham ,obligasi,sewa guna usaha atu fisik seperti gedung apartemen atau mesin-hanyalah nilai sekarang dari diperkirakan akan dapat dihasilkan oleh aktiva tersebut . obligasi dengan tingkat bunga yang pembayaran bunga akan bervariasi dari waktu ke waktu. Pada kasus obligasi tingkat bunga nol,tidak ada pembayaran bunga sama sekali nominal pada saat obligasi jatuh tempo .pada obligasi “biasa” dengan kupon yang tetap , situasinya adalah sebagai berikut: 0 Nilai Obligasi 1 INT INT 2 INT 3 INT M K= Tingkat suku bunga pasar obligasi = 10% ini adalah tingkat diskonto yang digunakan untuk menghitung nilai sekarang arus kas obligasi. Dalam modul ini kita menggunakan istilah”i” atau”I” untuk menyatakan tingkat suku bunga ,karena istilah (i ) digunakan dalam kalkulator keuangan ,kemudian menggunakan “k” dengan tulisan dibawah “d” untuk menyatakan tingkat suku bunga sekuritas utang,sebagaimana biasa digunakan di dalam bidang keuangan.7 N = jumlah tahun sebelum obligasi jatuh tempo = 15. Perhatikan bahwa N mengalami penurunan setiap tahun setelah obligasi di terbitkan ,jadi suatu obligasi yang memiliki sama jatuh tempo 15 tahun ketika diterbitkan (jatuh tempo awal=15) akan memiliki N =14 setelah satu tahun,N =13 setelah dua tahun dan seterusnya. 76 Bunga obligasi akan dibayarkan @ setahun sekali,atau secara tahunan, sehingga N diukur berdasarkan tahun. @@ obligasi pembayaran setengah tahunan ,di mana bunga dibayarkan setiap enam bulan sekali. INT =jumlah bunga yang dibayarkan setiap tahun (suku bunga kupon x Nilai pari ) Misalkan INT=PMT= Rp 100.000 /tahun Jika bunga obligasi pembayaran setengah tahunan , bunga yang dibayarkan akan menjadi sejumlah Rp 50.000 setiap enam bulan .pembayaran akan nol jika PTIGM mengeluarkan obligasi dengan suku bunga kupon nol dan akan bervariasi jika obligasi adalah obligasi “mengambang”. Nilai pari atau nilai jatuh tempo = (Misalkan RP 1.000.000 ) Jumlah ini harus dilunasi pada saat jatuh tempo. Contoh:1 Obligasi suatu perusahaan bernilai nominal (par value) RP10,000.000. dengan interest rate 15% akan jatuh tempo 15 tahun yang akan datang. Jika tingkat keuntungan yang diisyaratkan sebesar coupon rate, berapa nilai obligasi tersebut? Jawab: INT = 15% (RP10,000.000.) = Rp1.500.000. Vd = 1.500.000. (PVIFA 15% , 15th) + Rp10,000.000. (PVIF 15% ,15) =Rp1.500.000.(5.8474) + RP10.000.000. (0.1229) =Rp 8.771.000.. + Rp1.229.000. = Rp.10.000.000.. ( Nilai Nominal= Vd) Contoh: 2 Contoh no 2 sama dengan contoh no 1 , tetapi waktu jatuh tempo berubah menjadi 14 tahun. Berapa nilai obigasi tersebut? Jawab:INT= ( 15% x Rp10 Juta=Rp 1.500.000) Vd = RP 1.500.000. PVIFA 15% 14) + RP 10.000.000 (PVIF15% , 14) =Rp.1.500.000 (5.7245) +RP10,000.000 (0.1413) =Rp 9.999.800 = Rp10,000.000 ( Dibulatkan ) Contoh: 3 Contoh no 3 sama dengan contoh no 1, tetapi tingkat keuntungan yang diisyaratkan turun menjadi 10% ,waktu jatuh tempo 14 tahun.berapa nilai obligasi tersebut? 77 Jawab :INT= ( 15% x Rp10 Juta=Rp 1.500.000) Vd = Rp.1.500.000 (PVIFA 10% 14) +Rp10.000.000 (PVIF10% 14) = Rp 1.500.000 (7.3667) +Rp 10.000.000 (0.2633) = Rp 11.050.010 +Rp 2.633.000 Vd =Rp 13.683.100 (Vd> Nilai nominal ) Harga pasar obligasi lebih besar dari par value disebut :Premium bond.( Premi) Untuk kasus ini obligasi dijual dengan premi seperti berikut. Premi= (price Market-par value = Rp 13.683.100 - Rp 10.000.000 = = Rp 3.683100 Contoh.4 Idem dengan contoh 1, tetapi tingkat keuntungan yang diisyaraatkan naik menjadi 20% waktu jatuh tempo 14 tahun berapa nilai obligasi tersebut? Jawab: Vd = Rp 1.500.000 (PVIFA 20% 14) +Rp 10.000.000 (PVIF =Rp 1.500.000 (4.61606) =Rp.6.915.900 Vd 20% 14) +Rp10.000.000 (0,0779) +Rp.779.000 =Rp.7.694.900 ( Vd< Nilai Nominal) Harga dasar obligasi lebih kecil dari par value disebut Discount bond.(Diskonto) Kesimpulan Jika tingkat yang diisyaratkan (=kd) sama dengan coupon rate, harga pasar obligasi sama dengan nilai obligasi Jika tingkat keuntungan yang diisyaratkan (=kd) lebih rendah dari coupon rate ,harga pasar obligasi lebih tinggi dari nilai nominalnya. Obligasinya disebut premium bond Jika tingkat keuntungan yang diisyaratkan (=Kd) lebih tinggi dari coupon rate , harga pasar obligasi lebih rendah dari nilai nominalnya. Obligasinya disebut discount bond. VII.3 78 OBLIGASI JATUH TEMPO (YIELD TO MATURITY = YTM) SELF STUDY Jika anda ditawarkan oblgasi dengan waktu jatuh tempo 14 tahun ,coupon rate 15 % nilai nominal Rp 1.000.000 ,harga pasar obligasi tersebut Rp 1.368.310 . Diminta Rate Of Return yang di inginkan Dari obligasi pada saat jatuh tempo Jawab : Rumus = ( Rp 1.368.310) --------------------14 Return Obl yg diinginkan (Kd) = Rp 150.000 + -------------------------------2 (Rp 1.368.310 + Rp 1.000.000 ) ---------------------------------------3 Rp150.000 +( -Rp 26.310 ) Tingkat bunga Obligasi yang diinginkan =---------------------------------= 10% Rp 1.245 .540 = Istilah-istilah: VB=VD Kd N I=INT M Po P1 CY CGY CLY Rp 123.690/Rp 1.245.540 =10 % = Bond Value = Tinkat Bunga Obligasi =Waktu jatuh tempo/masa obligasi =bunga obligasi setahun = Nilai nominal obligasi = Harga obligasi pada awal tahun =Harga Obligasi pada akhir tahun = Current Yield =Capial gains yield =Capital Loss Yield VII.4.OBLIGASI YANG MEMBAYAR BUNGA KUPON SETIAP SETENGAH TAHUN (BONDVALUES WITH SEMIANNUAL COMPOUNDING) SELF STUDY Obligasi dengan usia 15 tahun,nilai nominal Rp1.000.000,bunga obligasi 15 % ,bunga dibayar setiap 6 bulan ,suku bunga yang berlaku 10 % dengan bunga majemuk Hitunglah nilai obligasi pada tahun ke 15 =Value Of Bond (VB )=VD Jawab : Int=I = 15% x Rp 1.000.000 =Rp p 150.000 Kd /2 = Rp 150.000/2 79 =Rp 75.000 Rumus = VB = INT/2 ( PVIFA kd/2,2n + M (PVIFkd/2,2n ) VB = Rp 75.000 (PVIFA 5%,30) + Rp 1.000.000 (PVIF 5%,30) =Rp 75.000 (15,3725)+ Rp 1.000.000 ( 0,2314 ) =Rp 1.152.940+Rp 231.000 =Rp 1.384.390 VIII.5. BOND REFUNDING ANALYSIS Tidak jarang perusahaan yang menguntungkan dan tumbuh dengan pesat memiliki kas yang berlebihan .Sedangkan alternatif investasi lain mungkin tidak ada.Sehingga untuk penggunaan kelebihan kas dipergunakan untuk membeli kembali obligasi perusahaan yang beredar.Alasan lain Bond Refunding adalah untukmengurangi Financial Leverage sehingga dapat menurunkan resiko. Alasan untuk membeli kembali obligasi yang beredar menyangkut dua hal penting : 1.Apakah cukup menguntungkan membeli kembali obligasi yang beredar saat ini dan menggantikan dengan obligasi yang baru ,biasanya ada perbedaan bunga obligasi dengan tingkat bunga obligasi yang berlaku (Tingkat bunga obligasi beredar lebih tinggi daripa tingkat bunga /bunga obligasi sekarang. 2.Meskipun bond refunding tersebut menguntungkan apakah nilai perusahaan diharapkan akan meningkat? Bond refunding sebenarnya tidak ubahnya seperti keputusan investasi dalam aktiva tetap. Aliran kas keluar meliputi call premium ,flotation costs obligasi atau saham baru, dan bunga bersih yang harus dibayar selama kedua obligasi tersebut berada karena obligasi atau saham baru biasanya dikeluarkan untuk memperoleh dana aliran kas tahunan dalam bond refunding adalah sebesar penghematan pembayaran bunga setiap tahun. Sebagai contoh,bunga setiap tahun atas obligasi lama adalah sebesar Rp 10.000.000 sedangkan bunga obligasi baru adalah sebesar Rp 8.000.000 dengan demikian terdapat penghematan bunga sebesar Rp 2.000.000 setiap tahun untuk menganalisis bond refunding ini dapat digunakan metode nilai sekarang (net present value method). Misalkan P.T. Usaha bersama mengeluarkan obligasi Rp 100 miliar dalam 30 tahun. Karena kondisi perekonomian yang semakin stabil akhir-akhir ini tingkat bunga cenderung menurun . kemudian timbul pemikiran apakah apakah tidak sebaiknya membeli obligasi lama dan menggantikannya dengan obligasi baru dengan bunga yang tentunya lebih rendah. Dengan demikian beban tetap perusahaan akan semakin kecil obligasi baru tentunya akan jatuh tempo dalam waktu 25 tahun. Andaikan call price obligasi adalah sebesar 107 persen dari nilai nominal.kemudian obligasi baru menawarkan bunga 8%. Flotation cost obligasi baru sebesar Rp500.000.000 sementara flotation cost obligasi lama yang belum sempat 80 teramortisasi sampai tahun sebelum bond refunding dilakukan agar diperoleh dana yang cukup . Dengan demikian akan terjadi overlapping pembayaran bunga selama tiga minggu. Apabila tarif pajak 50% maka biaya utang obligasi baru setelah pajak x KD adalah : KD (1- T) atau sebesar 8% x (1-50%) =4%. Untuk mengevaluasi apakah sebaiknya perusahaan mengganti obligasi lama dengan yang baru , maka langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: Pertama harus dihitung penghematan bunga : obligasi lama dengan obligasi baru , (D) x(Kd) (T) atas penggantian D = adalah jumlah obligasi atau utang, KD= adalah tingkat kupon , dan T =adalah pajak penghasilan perusahaan . Bunga obligasi lama : (Rp 100.milyar) (0,10) (0,50) = Rp 5.000.000.000 Bunga obligasi baru : (Rp 100.milyar) (0,08) (0,50) = Rp Rp4.000.000.000 Penghematan bunga atas penggantian obligasi Rp 1.000.000.000 Penghematan bunga tersebut akan berlangsung selama 25 tahun. Dengan demikian nilai sekarang atau present value penghematan bunga, dengan tingkat diskonto 4% adalah sebesar: =Rp 1.000.000.000 (NSFBA 4%.25) = Rp 1.000.000.000 (PVIFA 4%.25) =Rp 1.000.000.000 (15,622) =Rp 15.622.000.000 Selanjutnya ditentukan besarnya kas keluar pada tahun ke nol atau initial investment bond refunding tersebut meliputi call premium setelah pajak ,flotation cost obligasi baru ,dan flotation cost obligasi lama yang belum diamortisasikan plus adanya overlapping pembayaran bunga selama tingga minggu. Call premium setelah pajak : (call price- nilai nominal) (1 – T) 81 =( Rp 107 milyar – Rp 100 milyar) (1-T ) Call premium stlh pajak :(Rp 7.000.000.000) (1 – 50%) = Rp3.500.000.000. Flotation cost obligasi baru = flotation cost – nilai sekarang tax effect, = Rp 500.000.000 – Rp 156.220.000 = Rp 343.780.000. Fltation cost obligasi lama = nilai sekarang tax effect –( flotation cost lama x = Rp 140.598.000 – Rp 225.000.000 = Rp 84.402.000 Nilai sekarang flotation cost obligasi baru merupakan kas keluar, sedangkan nilai sekarang flotation cost obligasi baru merupakan unsur net cash inflow pada saat refunding. Karena dengan adanya penggantian obligasi lama dengan obligasi baru 82 tersebut berarti ada penghapusan flotation cost lama yang belum diamortisasi . berarti perusahaan akan kehilangan manfaat yang diperoleh dari flotation cost yang lama selama sisa waktu . manfaat ini tentunya berupa penghematan pajak atas beban flotation cost setiap tahun selama 25 tahun. Ingat amortisasi flotation cost akan memerbesar biaya sehingga pajak yang harus dibayar menjadi semakin kecil .selanjutnya perlu ditentukan besarnya overlapping pembayaran bunga selama tiga minggu yang merupakan unsure kas keluar. Overlapping bunga = utang x bunga setelah pajak x masa overlapping = Rp 100.000.000.000 x 4% x = Rp.230.769.000 Dengan demikian secara keseluruhan investasi atau kas keluar pada saat dilakukan bond refunding adalah sebagai berikut:; Call premium Rp 3.500.000.000 Nilai sekarang flotation cost obligasi baru = Rp 343.780.000 Nilai sekarang flotation cost obligasi lama = Rp 84.402.000 Overlapping pembayaran bunga Rp 230.769.000 Net investment atau cash outflows = = Rp 3.990.147.000 Selanjutnya menghitung net present value atau nilai sekarang bersih bond refunding yaitu dengan cara mengurangkan nilai sekarang penghematan bunga dengan …. Sekarang bersih net investment. Jika hasilnya ternyata positif mak bond refundi tersebut sebaiknya dilaksanakan sebaliknya jika hasilnya negatif maka bond refundi tersebut sebaiknya tidak dilaksanakan . NPV bond refunding = PV Penghematan Bunga - PV Net investment = Rp 15.622.000.000 – Rp 3.999.147.00 =Rp 11.631.853.000. Dengan demikian karena net present value-nya positif maka P.T. usaha bersama sebaiknya melakukan bond refunding atau mengganti obligasi lama dengan obligasi baru . secara intuitif penghematan beban tetap atas obligasi lama dengan obligasi baru ternyata lebih besar dari biaya yang harus dikeluarkan untuk penggantian tersebut. VII.5. OBLIGASI YANG DAPAT DITARIK KEMBALI ( CALLABLE BONDS) Rumus = I ( PVIFA,K,n) + (PVIF,K,n) 83 Istilah –istilah Call price = Harga Obligasi pada saat ditari VB yang dapat ditarik N =Grace periods KD =Suku bunga yang berlaku I =Bunga Kupon obligasi =Nilai Obligasi Self Study Obligasi yng dapat ditarik (callable bond ) memberikan bunga Rp 150.000 pertahun.Nilai Nominal obligasi Rp 1.000.000 .Usia obligasi 20 tahun .Obligasi dapat ditarik sewaktu-waktu setelah 4 tahun diterbitkannya obligasi tersebut dengan harga Rp 1.150.000.Suku bunga yang berlaku 10 %.Diminta hitunglah nilai obligasi yang dapat ditarik (VB) Jawab : Rumus = I ( PVIFA,K,n) + (PVIF,K,n) Dengan demikian maka : Call Price = Rp 1.150.000 Nilai Nominal = Rp 1.000.000 KD = 10 % N = 4 tahun I = Rp 150.000 0 1 2 3 4 ------------------------------------------------------------------------------------------------? Rp 150 ribu Rp150 ribu Rp150ribu Rp 150 ribu+Rp1.150.000 VB PV = Rp 150.000 (PVIFA,10%,4) +Rp 1.150.000 (PVIF,10%,4 ) = Rp 150.000 (3,1699) + Rp 1.150.000 (0,6830 ) =Rp 475.480 + Rp 785.450 =Rp 1.260.930 Tingkat keuntungan yang disyaratkan investor pada obligasi yang dapat ditarik disebut Yield To call (YTC) yang perinsipnya adalah sama dengan KD atau Yield to Maturity (YTM) 84 Soal -1. Jika perpetual bond membayar bunga sebesar Rp 800,- pada setiap akhir tahun, berapa nilai obligasi tersebut jika tingkat keuntungan yang diisyaratkan investor adalah 5% dan berapa jika 10% ? Jawaban : Pₒ = I / Jika Rp.16.000,Jika Soal -2 PT. Jasa Marga baru baru ini mengeluarkan obligasi yang nominalnya Rp.100.000,per lembar dengan tingkat bunga setiap tahun 9,25%. Obligasi tersebut akan jatuh tempo tahun 2005. Berapa nilai obligasi tersebut pada akhir tahun 1985 jika yield atas obligasi tersebut 8% dan berapa jika 11% ? Jawaban : Pₒ = Pₒ = I [PVIFA ] + M [ PVIF ] Dengan bantuan table atau kalkulator maka dengan mudah dapat diselesaikan: Jika Pₒ = Rp.9.250,- [PVIFA8%,20] + Rp.100.000,- [PVIFA8%,20] = Rp.9.250,- [9,818] + Rp.100.000,- [0,215] = Rp.112.316,50 Jika Pₒ = Rp.9.250,- [PVIFA11%,20] + Rp.100.000,- [PVIFA11%,20] = Rp.9.250,- [7,963] + Rp.100.000,- [0,124] = Rp.86.057,75 85 Soal-3. . Budi sedang mempertimbangkan akan menginvestasikan dana yang ia miliki pada saham PT Tifaco yang harga pasarnya Rp.25.000,- per lembar saham. Saham tersebut diharapkan akan memberikan dividen pada tahun pertama Rp.200,- dan tahun kedua sebesar Rp.400,-. Apabila harga pasar saham pada akhir tahun kedua diharapkan menjadi Rp.28,000,- hHaruskah budi membeli saham tersebut apabila tingkat keuntungan yang diisyaratkan 20% Jawaban : Pₒ = Pₒ = Pₒ = = Rp.2.387,40 Soal-4 Saham PT Centel saat ini membagikan dividen Rp.320,-per lembar saham. Dividen tersebut diharapkan akan mengalami pertumbuhan dengan tingkat pertumbuhan sebesar 5% setiap tahun selamanya. Berapa harga yang layak saham tersebut apabila tingkat keuntungan yang diisyaratkan sebesar 10% dan 12% ? Jawaban : = = = Rp.336,- Soal-5. Obligasi Otelo Co, memberikan bunga sebesar Rp.700,- setiap tahun. Nilai nominal obligasi tersebut sebesar Rp.1.000,-. Berapa yield to maturity jika harga obligasi tersebut saat ini: a. Rp.3.000,b. Rp.4.000,c.Rp.7.000, Jawaban : 86 = → = = → = = → = Soal-6 Berapa yield to maturity untuk obligasi pada soal 9.9. jika harga pasar Rp.3.000,- dan diperkirakan obligasi tersebut akan jatuh tempo lima tahun lagi. Jawaban: Pₒ = Rp.3.000,- = Rp.700,- [PVIFA ] + Dengan trial and error: = 20% Rp.3.000,-= Rp.700,-(2,9906)+Rp.1.000,-(0,4019) = Rp.2.495,32 = 20% ternyata terlalu tinggi, sehingga harus diturunkan misalnya = 12% Rp.3.000,-= Rp.700,- (3,6048) + Rp.1.000,- (0,5674) = Rp.3.090,76 = 12% terlalu rendah maka dengan interpolasi kedua tingkat discount rate tersebut (ingat pada waktu membicarakan internal discount of return) maka diperoleh yield to maturity sebesar 13%. 87 9.11. Dillon Co adalah sebuah perusahaan yang tidak memiliki leverage dan total asset perusahaan adalah sebesar Rp.2.500.000,- laporan rugi laba perusahaan yang paling akhir tampak sebagai berikut: BAB VIII. INVESTASI SAHAM DAN PENILAIANNYA VIII.1 .PENILIAN SAHAM PREFEREN Saham Preferen (Preferred Stock ) adalah saham yang mempunyai hak istimewa dibandingkan dengan saham biasa (Common Stock) dalam hal pembayaran dividen dan dalam hal penmbagian kekayaan pada saat likuidasi mempunyai hak lebih dahulu sebelum pemegang saham biasa menerima. 88 Status saham preferen dalam struktur keuangan perusahaan adalah merupakan bentuk modal sendiri baik dari segi hukum,akuntansi dn perpajakan.Keistimewaan ini kadang-kadang saham preferen tidak memiliki hak suara karena telah mendapat bunga seperti obligasi. Nilai yang dinyatakan (stated value ) biasanya Saham prefern memiliki suatu nilai likuidasi yang dinyatakan misal Rp 1000.000 perlembar saham . Dividen Tunai Dividen tunai digambarkan juga digambarkan dalam satuan mata uang perlembar misal PT.Semen Baturaja Rp.500 preferred stock artinya hasil dividen dengan nilai yang dinyatakan sebesar Rp 500 perlembar. Dividen kumulatif dan Non kumulatif Dividen yang kumulatif berarti pemegang saham preferen mempunyai hak menerima dividen baik saat perusahaaan rugi maupun untung tetapi pembayarannya dikumpulkan(kumulatif ) pada saat keuangan perusahaan sudah mampu. Dividen Non kumulatif berarti pemegaang saham preferen mempunyai hak menerima pembagian dividen baik pada saat perusahaan rugi maupun untung dan pembayarannya setiap tahun yang bersangkutan. Arus kas yang diharapkan dari sahaam preferen terdiri atas pembayaran dividen tetap,dengan anggapan bahwa modal saham itu akan tertanam dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak terbatas maka nilai saham preferen dinyatakn dengan formula Po = Dp t=1 ( 1 + kps)t Dimana Po = Nilai saham preferen (sering diformulasikan juga dengan Vp) ,Dp = adalah dividen saham preferen ,kps = adalah reguired rate of return.Karena dividen dibayarkan untuk selamanya maka formula tersebut dapat diubah Vps = Po = Dps/kps Aliran kas yang diharapkan dari saham preferen terdiri atas pembayaran dividen yang tetap. Dengan anggapan bahwa modal saham itu akan tertanam dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak terbatas, maka nilai saham preferen adalah : 89 Dimana Dp adalah dividen saham preferen, kp adalah required rete of return. Karena dividen dibayarkan untuk selamanya maka formula tersebut dapat dirubah menjadi P0=Dp/kp. Contoh PT Indo Global Mandiri membayarkan dividen untuk saham preferen sebesar Rp 1.000.000 petahun Jika Rate of return untuk saham tersebut 10% Htunglah besarnya nilai saham preferen tersebut Jawab : Po=Vps = Rp 1.000.000/0.1 = Rp 10.000.000 VIII.2 .PENILAIAN SAHAM BIASA Penilain saham biasa didasarkaan atas prinsip yang sama dengan obligasi dan saham preferen ,nilai saham biasa juga merupakan kapitalisasi return yang diharapkan dimasa datang Penilaian saham biasa dan rate of return Penilaian saham biasa didasarkan atas prinsip yang sama dengan penilaian obligasi maupun saham preferen, nilai saham biasa juga merupakan kapitalisasi return yang diharapkan dimasa datang. A. Penilaian saham biasa sedikit lebih sulit daripada surat berharga yang lain karena : Return dari saham biasa merupakan gabungan atas dividen dan capital gains atau capital losses Dividen itu sendiri tidak selalu sama setiap periode, bahkan diharapkan mengalami pertumbuhan Return atas saham biasa relatif lebih tidak pasti dari pada return atas saham preferen dan obligasi. Jika return dari suatu asset dapat diketahui dengan pasti maka required rate of return akan sama dengan risk free rate. B. Present Value saham biasa didasarkan atas dividen yang diharapkan akan diterima selama investor menaham saham tersebut dan harga jual yang diharapkan pada akhir periode kepemilikan saham tersebut. 1. Model penilaian satu periode 90 Dimana Ke adalah required rate of return, D1 adalah dividen yang diharapakan pada tahun pertama dan P1 adalah harga jual yang diharapkan pada akhir tahun pertama. 2. dua periode, investor menerima dividen selama dua tahun dan akan menjual saham tersebut pada akhir tahun kedua. 3. Model penilaian n periode, investor akan menerima pembayaran dividen selama n periode dan menjual saham pada akhir tahun ke n. Atau dapat disederhanakan menjadi : 4. Model penilaian ~ periode, nilai saham pada akhir holding period (Pn) tergantung atas nilai dividen setelah periode n. nilai saham pada tahun ke nol (Po) dipengaruhi secara langsung oleh penerimaan dividen selama holding period dan dipengaruhi secara tidak langsung oleh dividen setelah holding period melalui Pn. Dengan demikian penilaian saham untuk ~ periode adalah : Jika dividen diharapkan konstan untuk selamanya maka dengan model diatas penilaian saham biasa dapat disederhanakan menjadi Po = D/Ke 5. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa (i) bila return yang diharapkan diatas required rate of return maka investor sebaiknya membeli saham, (ii) jika return yang diharapkan dibawah required rate of return maka investor sebaiknya tidak membeli atau sebaiknya menjual. 91 Contoh :8.1 Saham PT IGM diprediksi memberikan dividen sebesar Rp 1000 perlembar setahun mendatang .Calon pembeli saham mensyaratkan suatu tingkat pada saham sebesar 10 % pertahun dividen diperkirakan tidak bertumbuh (g=0) atau tetap sebesar Rp 1000. Diminta: 1.Berapa harga saham yang bersedia dibayaroleh calaon pembeli? 2.Berapa harga saham tersebut jika dividen diberikan setiap 3 bulan Rp 1000 dan tidak pernah bertumbuh ,sedangkan tingkat keuntungan yang diisyaratkan investor 12% pertahun atau 4 % per 3 bulan? Jawab : Po = D/Ke D= Rp 1000 Ke= 10 % Po = Rp 1000/0,10 = Rp 10.000 Jika D =Rp 1000/3 bulan Ke =O,12/4 =0,03 maka Po =D/Ke = Rp 1000/0,03 =Rp 3.333,33 Contoh. 8-2 Saham PT IGM dijual dengan Rp 11.380.Saham ini memberikan besarnya tetap dari waktu kewaktu sebesar Rp 1.820 setiap tahun Diminta :Besarnya tingkat keuntungan Jawab :PO=D/Ke ------------------------ Ke = D/Po Ke= Rp 1.820/Rp 11.380 Ke = 16 % Contoh .8.3 92 yang dividen yang diharapkan investor Delta Co saat ini membayar dividen sebesar Rp 20.000 per lembar saham. Tingkat keuntungan yang disyaratkan investor saham adalah 16%. Diminta:Hitunglah berapa harga pasar saham :Tingkat pertumbuhan yang diharapkan adalah nol. Jawab : Ke = 16% D1 = Do = Rp 20.000 Po = D1 -- Po = ke Po Rp 20.000,16% = Rp 125.000,- BAB IX SAHAM DENGAN PERTUMBUHAN DEVIDEN Model penilaian umum saham dapat juga diterapkan untuk saham dividen yang mengalami pertumbuhan, baik pertumbuhan konstan, pertumbuhan satu tahap, dua tahap atau n tahap. A.Penilaian saham dengan pertumbuhan konstan sebesar g setiap periode untuk selamanya, maka Dt = Do sehingga nilai saham menjadi : 93 Dengan asumsi bahwa Ke > g, maka model tersebut dapat disederhanakan lagi menjadi : Dimana D1 adalah dividen tahun pertama atau sebesar . Model pertumbuhan dividen konstan ini sering disebut dengan model Gordon. Jika Po, D1, serta g diketahui maka model Gordon tersebut dapat dipergunakan untuk mencari required rate of return saham biasa Ke=(D1/Po)+g. B. Model pertumbuhan diatas normal merupakan variasi dari model pertumbuhan normal, dimana pada periode tertentu dividen tumbuh diatas normal kemudian untuk periode berikutnya dividen tumbuh dengan tingkat pertumbuhan yang lebih rendah. 1. Anggaplah bahwa tingkat pertumbuhan dividen selama m periode pertama sebesar g1 dan dividen tersebut diharapkan akan mengalami pertumbuhan dengan tingkat pertumbuhan sebesar g2 untuk selamanya maka nilai saham dapat dinyatakan : Po = Dari persamaan tersebut tampak bahwa nilai saham biasa adalah sebesar present value dividen selama m periode pertama ditambah dengan present value harga saham pada akhir tahun ke m. 2. Karena mulai periode (m+1) dividen akan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan yang konstan sebesar g2, maka dengan menggunakan model Gordon nilai saham pada tahun ke m tidak lain adalah sebesar. Pm = Dengan cara mensubstitusikan ke dalam persamaan sebelumnya maka diperoleh : 94 Po = x 3. Model pertumbuhan tiga tahap dapat juga dikembangkan dengan menggunakan model pertumbuhan dua tahap tersebut. Misalkan dividen saham suatu perusahaan mengalami pertumbuhanvsebesar g1 selama lima tahun pertama, kemudian tumbuh sebesar g2 selama lima tahun kedua dan setelah itu diharapkan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan sebesar g3 untuk selamanya. Dengan menggunakan model dasar yang sama maka akan diperoleh suatu persamaan : Po = x 4. Model aliran kas bebas yang lebih umum. Bagi perusahaan yang tidak memiliki leverage, nilai perusahaan adalah sama dengan nilai modal sendiri dibawah berbagai pola pertumbuhan. `Vu = Dimana : Vu = Nilai perusahaan tanpa leverage ku = cost of capital perusahaan tanpa leverage X = net operating income T = tarif pajak Vu = Dimana : b= It/Xt( 1 – T ) atau rasio antara investasi neto pada periode t (It) terhadap net operating income setelah pajak pada periode t [Xt ( 1 – T )] g= = C. Tingkat Pertumbuhan X(1 – T) br dimana r adalah internal profitability rate investment r = AX (1 – T)/I Pertumbuhan super normal. Hal yang penting dalam model ini adalah proyeksi pertumbuhan supernormal selama periode tertentu. Dalam model penilaian surat berharga telah dijelaskan bagaimana model pertumbuhan tersebut. 95 1. Pertumbuhan supernormal kemudian diikuti tanpa pertumbuhan. Vu = Dimana : Gs = tingkat pertumbuhan supernormal N = periode pertumbuhan supernormal 2. Pertumbuhan supernormal kemudian diikuti dengan pertumbuhan normal yang konstan. Vu = 3. Model aliran kas bebas perusahaan tanpa leverage dapat dikembangkan untuk perusahaan yang memiliki leverage. Nilai perusahaan yang memiliki leverage adalah lebih besar dari pada perusahaan tanpa leverage. Untuk menyelesaikan nilai perusahaan dengan leverage kita tinggal menggantikan biaya modal rata-rata tertimbang ko dengan ku dalam model penilaian perusahaan tanpa leverage. Besar kecilnya Ko itu sendiri akan dijelaskan dalam bab tersendiri. SELF STUDI Soal -1 Silicon, Co yang bergerak dibidang pertambangan akhir-akhir ini mengalami penurunan. Dividen yang dbayarkan pada awal tahun sebesar Rp.600,- per lembar saham mengalami penurunan sebesar 3% setiap tahun. Apabila tingkat kapitalisasi yang layak sebesar 16%, berapakah harga pasar saham Silicon, Co tersebut ? Jawaban : D1 Po = Do ( 1 + g ) = Rp 600,- ( 1 – 3% ) = Rp.582,- = D1 ke – g 96 = Rp.582,- 582/0.19 =. 3063,15. 16% - ( -3%) Soal-2 PT General adalah perusahaan penambangan yang sedang mengalami pertumbuhan dengan cepat. Karena pengalaman yang dimiliki serta adanya permintaan yang melonjak untuk beberapa tahun yang akan datang maka pertumbuhan rata-rata pertahun diperkirakan sebesar 40% untuk lima tahun pertama dan sesudah itu diperkirakan akan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan sebesar 12%. Pemegang saham meminta tingkat keuntungan sebesar 18%. Dividen saat ini adalah Rp.1.500,- per lembar saham. Berapa harga pasar saham perusahaan tersebut ? Jawaban : m Do ( 1 + g1 ) t + Po 1 Dm + 1 = t=1 ( 1 + ke ) t ( 1 + ke ) m Do = Rp.1.500,- g1 = 40% g2 = 12% ke = 18% n/m = 5 Po= 5 Rp.1.500,- - (1,40) t + ( k e – g2 ) 1 Rp 1.500,- (1,40)(1,12) t=1 ( 1,18 ) t ( 1 + 18%) 5 ( 18% - 12% ) PV dividen selama pertumbuhan supernormal adalah : 97 Dividen PVIF Rp 1.500,- (1,40) t 18% 1 Rp.2.100,- 0,8475 Rp.1.779,75 2 2.940,- 0,7182 2.111,50 3 4.116,- 0,6086 2.505,00 4 5.762,- 0,5158 2.972,04 5 8.067,- 0,4371 3.526,09 Tahun Present Value Do ( 1 + g1 ) t 5 PO = = Rp 12.894,38 ( 1 + ke ) t t=1 Harga saham pada akhir periode pertumbuhan supernormal adalah : D6 P5 = ke – g2 D5 ( 1 + g2 ) = ke – g2 = Rp 8.067,- ( 1 + 12% ) P5 = Rp 150.584,- 18% - 12% Po n= Rp 12.894,38 + Rp 150.584,- 1 ( 1 + 18% ) 5 98 = Rp 12.894,38 + Rp 65.821,65 = Rp 78.716,03 Soal-3 Delta Co saat ini membayar dividen sebesar Rp 2.000,- per lembar saham. Tingkat keuntungan yang disyaratkan investor saham adalah 16%. Hitunglah berapa harga pasar saham dalam berbagai kondisi berikut ini : Tingkat pertumbuhan yang diharapkan adalah nol. Tingkat pertumbuhan sebesar 10% untuk selamanya. Tingkat pertumbuhan supernormal 22% setiap tahun selama empat tahun pertama setelah itu tumbuh sebesar 8% selamanya. Jawaban : ke = 16% D1 = Do = Rp 2.000,- Po = D1 Po = Rp 2.000,- ke (i). 16% = Rp 12.500,- g = 10 % D1 = Do ( 1 + g ) = Rp 2000,- ( 1 + 10% ) = Rp 2.200,- Po = D1 ke - g (ii) 99 = Rp 36.667,- Po = Rp2.200,16% - 10% g1 = 22% Ke-g2 = 8% n/m = 4 Do ( 1 + g1 ) t + m 1 Dm + 1 Po = ( 1 + ke ) t t=1 ( 1 + ke ) m Rp 2.000 (1,22) t 4 ( ke - g2 ) 1 Rp 2.000,- (1,22) (1,08) Po = t=1 (1,16) t ( 1 + 16%) 4 ( 16% - 8% ) PV dividen selama pertumbuhan supernormal adalah : Dividen PVIF Rp 2.000,- (1,22) t 16% 1 Rp 2.440,- 0,8621 Rp 2.103,52 2 2.977,- 0,7432 2.212,51 3 3.632,- 0,6407 2.327,02 4 4.431,- 0,5523 2.447,24 5 5.406,- 0,4761 2.573,80 Tahun Present Value 4 Do ( 1 + g1 ) t t=1 = Rp 11.664,09 ( 1 + ke ) Harga saham pada akhir periode pertumbuhan supernormal adalah : D5 P4 = ke – g2 100 D4 ( 1 + g2) = ke – g2 Rp 5.406,- ( 1 + 8%) = P4 = Rp 72.981,-16% - 8% Po = Rp 11.664,09 + Rp 72.98 (1 + 16%) 41 = Rp 11.664,09 + Rp 40.306,76 = Rp 51.970,85 101 BAB.X RETURN DAN RESIKO AKTIVA TUNGGAL ( Saham Satu Perusahaan) Pasar Aktiva Keuangan adalah pasar yang berhubungan dengan saham,obligasi,wesel,hipotek dan klaim atas aktiva berwujud lainya serta sekuritas derivatif yang terkait aktiva berwujud. X.Return Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return ,tanpa melupakan faktor resiko investasi yang harus dihadapinya Return adalah hasil dari kegiatan investasi yang didapatkan oleh investor dalam bentuk dividend dan capital gain (loss). Dua Komponen sebagai sumber return investasi: Yield Yield merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi. Misalnya, yield dari investasi obligasi adalah bunga obligasi yang dibayarkan, yield saham adalah deviden Capital gain (loss) Capital gain (loss) sebagai komponen kedua dari return merupakan kenaikan (penurunan) harga suatu surat berharga (bisa saham maupun surat utang jangka panjang), yang bisa memberikan keuntungan (kerugian) bagi investor. Denga kata lain, capital gain (loss) bisa juga diartikan juga sebagai perubahan harga sekuritas. Total Return = Yield + Capital Gain (Loss) X.1.1.RETURN SAHAM Menurut ROS Return adalah : “Returns will usually ave two component s,First you may receive some cash directly you own te investment .this called the income component of your return.Second the value of the asset purchase will often change.In this case you have a capital gain or capital loss on your investment “ “The returns we calculated in te previious section are called nominal return becouse te waren‟t adjusted for inflation.Returns that have been adjusted to reflect inflation are called real return” 102 “Nominal Returns isReturn on an investment not adjusted for inflation.Real Returns is Returns adjusted for the effect of inflation” “ Relationship between nomional returns,real returns and inflation often called Fisher Effect “ Yang diharapkan investor dalam memiliki saham biasaatau membeli sahamdari pasar modaladalah berupa dividen saham dan keuntungan dari kenaikan harga saham. Keuntungan dari dividen saham disebut dividend yield dan keuntungan dari kenaikan harga saham disebut Capital gain yield.Dividend yield ditambah capiatal gain yield adalah tingkat keuntungan saham atau Ks,dengan formulasi –formulasidibawah ini : Dimana : DY = Dividend Yield D1 = Dividen pada periode-1 Po = Harga saham pada awal periode (CGY) Dimana: CGY = Capital Gain Yield , P1 = Harga Saham Pada Akhir Periode 1 Po = Harga Saham pada awal periode 1 Return Total atau Tingkat Keuntungan Saham (KS) merupakan total dari dividend yield dan Capital gain sehingga dapat diformulasikan Return Total ( KS) = DY+CGY Dimana: 103 Ks = Tingkat Keuntungan saham „ DY = Dividend Yield CGY = Capital Gain Yield Pengertian tingkat keuntungan saham diatasadalah total return saham yang merupakan penjumlahan dari capital gain (loss) yield dan dividend yieldyang lazim disebut dengan return saham saja. A.EXPECTED RETURN Menurut Jogiyanto dalam buku nya Teori Portofolio dan Analisa Investasi 2007 return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi .Return dapat berupa return realisasian yang sudah terjadi dan Return ekspektasian yangt belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi dimasa yang akan datang.Realized Return merupakan return yang telah terjadi dihitung menggunakan data historis dapat digunakan selain untuk mengukur kinerja perusahaan juga sebagai penentuan expected return dan resiko dimasa yang akan datang.Unrealized return adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa yang akan datang .Perbedaan dengan realized return yang sifatnya sudah terjadi unrealized return sifatnya belum terjadi. 2.4. Perhitungan Return yang Diharapkan (Expected Return) Sekuritas Nilai Ekspektasi (expected value) adalah weighted average dari semua hasil kemungkinan, dimana di setiap hasil akhir adalah probabilita dari masing-masing kejadian karena investor sangat tertarik terhadap return, maka expected value disebut juga dengan expected rate of return, yaitu: Return yang diharapkan (Expected return) merupakan penjumlahan untuk seluruh multiplikatif antara berbagai peluang (pr) yang mungkin terjadi dengan hasilnya (R). Karena besarnya (pr) dan (R) tidak diketahui secara pasti, maka besarnya E(R) pun tidak pasti. Namun selama prakiraan besarnya (pr) berdasarkan pengetahuan yang optimal, maka keyakinan terhadap E(R) mengikuti keyakinan besarnya (pr). Artinya kita akan berharap (memilih keputusan) yang memaksimalkan besarnya E(R). Individu (investor) akan menyukai expected return yang lebih besar. Secara sederhana kita dapat tulisan sebagai berikut : m E (Ri) = R pr i 1 i i Keterangan : E (Ri) : Expected rate of return on a security Ri : Return Sekuritas ke-i pri : Probabilitas return Ri tahun ke i n 104 ; jumlah dari hasil masa depan (1) Contoh: 7.1. Pada tabel dibawah ini lima kemungkinan kondisi probabilitas return masa depan untuk kondisi ekonomi yang berbeda. Tabel 7.1 Indeks Kemakmuran Kumulatif Kondisi Ekonomi Hasil Masa depan ( E( ) Probabilitas Resesi -0,09 0,10 Cukup Resesi -0,05 0,15 Normal 0,15 0,25 Baik 0,25 0,20 Sangat Baik 0,27 0,30 Diminta ;Hitunglah Expected Return Jawab: m Rumus Expected Return = E (Ri) = R pr i 1 i i E(Ri) =Ri.Pi + R2.P2 + R3.P3 + R4.P4 + R5.P5 = - 0,09(0,10) – 0,05 (0,15) + 0,15 (0,25) + 0,25 (0,20) +0,27 (0,30) = 0,152 atau 15,20% Cara menghitung Expected Return ada beberapa cara: 1.Berdasarkan Nilai Return historis Tiga metode dapat diterapkan untuk menghitung Expected return dengan menggunakan data historis : i.Metode Rata-Rata ( Mean Method) ii. Metode tren (Trend Method) iii.Metode Jalan Acak (Random Walk Method) 105 2.Berdasarkan model expected return Model untuk menghitung expected return sanagat dibutuhkan.Modelyang populer banyak digunakan adalah Single Index Medel dan CAPM model B.REALIZED RETURN Menurut Dermawan Menurut Dermawan dalam Manajemen Keuangan 2009 Pengembalian (Return) merupakan hasil yang diperoleh investasi .Return terdiri dari Realized Return dan Expected Return .Realized Return atau pengembalian yang terealisasi merupakan pengembalian yang telah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis .Expected Return merupakan pengembalian yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa yang akan datang. Beberapa pengukuran realized return yang banyak digunakan adalah: i.Return Total : ii Return Relatif iii.Return Kumulatif IV.Adjusted Return V.Rata-Rata Geometrik I.RETURN TOTAL Return total merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode yang tertentu. Return total sering disebut juga dengan return saja. Return total terdiri dari capital gain (loss) dan yield sebagai berikut ini. Return = Capital gain (loss) + Yield Capital gain atau capital loss merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan harga periode yang lalu : Capital Gain / Capital Loss = 106 Jika hargainvestasi sekarang (Pt) lebih tinggi dari harga investasi periode lalu (Pt-1) ini berarti terjadi keuntungan modal (capital gain), sebaliknya terjadi kerugian modal (capital loss). Yield merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga investasi periode tertentu dari suatu investasi. Untuk saham, yield adalah persentase dividen terhadap harga saham periode sebelumnya. Untuk obligasi, yield adalah presentase bunga pinjaman yang diperoleh terhadap harga obligasi periode sebelumnya. Dengan demikian, return total dapat juga dinyatakan sebagai berikut ini. + Yield Return = Untuk saham biasa yang membayar dividen periodik sebesar Dt rupiah perlembarnya, maka yield adalah sebesar Dt/Pt-1 dan return total dinyatakan sebagai : Return Saham = = Contoh : 7.1 Return total dari tahun 1990 sampai dengan 1996 dari saham PT.Indo Global Mandiri‟ yang membayar dividen tahunan ditunjukkan di Tabel berikut in. Tabel 10.1 Indo Global Mandiri yang membayar Dividen. 107 Periode Harga Saham ( ) Dividen ( 1989 1750 100 (200) -???? 1990 1755 100 (220) 0,060??? 1991 1790 100 (225) 0,077??? 1992 1810 150 (300) 0,095??? 1993 2010 150 (325) 0,193??? 1994 1905 200 ((400) 0,047??? 1995 1920 200 (410) 0,113??? ) Return ( ) 1996 1935 200 (420) 0,112???? Sebagai ilustrasi cara perhitungan, return total untuk tahun 1990 dan 1991 dihitung sebagai berikut : = ( 1755 – 1750 + 100 ) / 1750 =1755-1750/1750 = 0,060 atau 6,00%. = ( 1790 – 1755 + 100 ) / 1755 = 0,077 atau 7,70%. R1992 = R 1993= R 1994= R 1995 R1996 Return total dapat juga dihitung dari penjumlahan capital gain (loss) dan dividend yield seperti tampak ditabel berikut : Tabel.10.2 Perhitungan Capital Gain (Loss) dan Dividen Yield dan Return Periode (1) Capital (Loss) Gain Dividen Yield Return (3) (4) = (2)+(3) (2) 1990 0,0029 ? 0,0571? 0,060? 1991 0,0199 0,0570 0,077 1992 0,0112 0,0838 0,095 1993 0,1105 0,0829 0,193 1994 -0,0522 0,0995 0,047 1995 0,0079 0,1050 0,113 1996 0,0078 0,1042 0,112 108 Sebagai ilustrasi, untuk tahun 1990 capital gain, dividend yield dan total return dihitung sebesar : Gain1990 = (1755-1750) / 1750 (CGY) = 0,0029 atau 0,29 %. Yield1990 = 100 / 1750 = 0,0571 = 5,71 %. (Devidend Yield=DY) R1990 = 0,0029 + 0,0571 = 0,060 atau 6,00%. Contoh : 10.2. Dividen setahun yang dibayarkan adalah sebesar Rp 120,-. Harga saham bulan kemarin adalah sebesar Rp 1.100,-. Return total bulan ini adalah sebesar : = 9,9% II.RETURN RELATIF Return Total dapat bernilai negative atau positif .Relatif return dapat digunakan dengan menambah nilai 1 (satu) terhadap nilai return total sebagai berikut: Relatif Return = (Return Total + 1) Atau : Relatif Return = +1 n Dengan mendistribusikan nilai 1 dengan (Pt-1/Pt-1) pada rumus diatas ,nilai relative return dapat juga dihitung sebagai berikut : Relatif Return = = + atau Sehingga Relatif Return = Contoh : 10.3 Tabel berikut menunjukkan nilai dari relatif return untuk saham PT.IndoGlobal Mandiri Tabel. 10.3. 109 Perhitungan Relatif Return. Periode (Pt) Harga (Pt) (1) (2) 1989 1750 1990 1755 1991 Saham Dividen (Dt) Return (Rt) Relatif Return (RRt) (3) (4) (5) = (4) + 1 100 (150) - - (2350) 100 (155) 0,060 0,060 +1 1790 (2400) 100 (160) 0,077 0,077 + 1 1992 1810 (2500) 150 (170) 0,095 0,095 + 1 1993 2010 (2650) 150 (175) 0,193 0,193 +1 1994 1905 (2650) 200 (225) 0,047 0,047 1995 1920 (2850) 200 (250) 0,113 0,113 1996 1935 (2950) 200 (300) 0,112 0,112 (2250 Untuk tahun 1990, relatif return dapat dihitung sebagai berikut : RR1990 = R1990 + 1 = 0,060 + 1 = 1,060 Atau dengan menggunakan rumus : RR1990 = (P1990 + D1990) / P1989 = (1755 + 100) / 1750 = 1,06 III. Return Kumulatif (Cumulative Return) Total return hanya mengukur perubahan kemakmuran pada saat waktu tertentu tidak mengukur total dari kemakmuran yang dimiliki.Untuk mengetahui total kemakmuran dapat menggunakan Indek Kemakmuran Kumulatif (IKK).IKK mengukur akumulasi semua return mulai dari kemakmuran awal (KKo) yang dimiliki sebagai berikut : IKK = (1+ ) (1 + ) ……………………….. ( 1 + ) Keterangan : IKK = Indeks Kemakmuran Kumulatif, mulai dari periode pertama sampai ke n, 110 = Kekayaan awal, biasanya digunakan nilai Rp 1, = Pengembalian (Return) period ke-t, mulai dari awal periode (t=1) sampai ke akhir periode (t=n). Contoh : 7.4 IKK untuk saham PT.IndoGlobal mulai tahun 1989 sampai dengan tahun 1996 sebagaimana pada tabel dibawah ini Tabel 10.4 Indeks Kemakmuran Kumulatif Periode Pengembalian (Return = ) Indeks Kemakmuran Kumulatif (IKK) 1989 - 1.000 1990 0,060 1.060 1991 0,077 1.142 1992 0,095 1.250 1993 0,193 1.492 1994 0,047 1.562 1995 0,113 1.730 1996 0,112 1.933 Dengan membeli saham PT Indo Global Mandiri pada akhir tahun 1989,maka IKK pada tahun 1990 sebesar 60 %,1991 sebesar 142% dan 1992 sebesar 125,55% dengan perhitungan : = 1 ( 1 + 0.060 ) ( 1 + 0.077 ) ( 1 + 0.095 ) = 1.250 atau 125.55% Indeks Kemakmuran Kumulatif komponen sebagai berikut : dapat juga dihitung berdasarkan perkalian nilai IKK = PHK – YK Keterangan : IKK = Indeks Kemakmuran Kumulatif, 111 PHK = Perubahan Harga Kumulatif, YK = Yield Kumulatif. Pada tabel dibawah inimenunjukkan contoh hasil perhitungan IKK yang dihitung dari perkalian perubahan harga kumulatif dengn Yield kumulatif Tabel 10.5 Perubahan Harga Kumulatif, Yield Kumulatif dan Indeks Kemakmuran Kumulatif Capital Periode Capital (Loss) Gain Dividend Yield (3) Perubahan Harga Kumulatif Yield Kumulatif Indeks (4) (5) (6) Kemakmuran Kumulatif (1) (2) 1990 0,0029 (0,29% 0,0571(5,71%) 1.003 1.057 1.060 1991 0,0199(1,99%) 0,0570 (5,7) 1.023 1.117 1.142 1992 0,0112(1,12) 0,0838 (8,38) 1.034 1.211 1.250 1993 0,1105 (11,05%) 0,0829 (8,29) 1.148 1.311 1.505 1994 -0,0522 5,22) (- 0,09959(9,96) 1.088 1.442 1.569 1995 0,0079 (0,79% 0,1050 (10,5) 1.097 1.593 1.747 1996 0,0078 (0,78) 0,1042 (10,42) 1.105 1.759 1.943 Sebagai ilustrasi perhitungan Perubahan Harga Kumulatif (PHK),Yield kumulatif (YK) dan Indeks Kemakmuran Kumulatif tahun1991 dapat dihitung sebagai berikut : = ( 1 + Capital ) ( 1 + Capital = ( 1 + 0.0029 ) ( 1 + 0.0199 ) = 1.023 =(1+ )(1+ ) = ( 1 + 0.0571 ) ( 1+ 0.0570 ) = 1.117 112 ) = ( ) ( ) = (1.023) = 1.142 (sama hasilnya dengan rumus sebelumnya) IV. Return Yang Disesuaikan (Adjusted Return) Return yang dibahas sebelumnya adalah return nominal (Nominal return) yang hanya mengukur perubahan nilai uang tetapi tidak mempertimbangkan tingkat daya beli dari nilai uang tersebut .Untuk mempertimbangkan hal ini return nominal perlu disesuaikan dengan tingkat inflasi yang ada .Return ini disebut dengan return riel( Real return ) atau return yang disesuaikan dengan inflasi (Inflation adjusted return ) sbb. = –1 Keterangan : = pengembalian yang disesuaikan dengan tingkat inflasi, R = pengembalian nominal, IF = tingkat inflasi. Contoh :10.6 Return sebesar 17% yang diterima setahun dari sebuah surat berharga yang disesuaikan dengan tingkat inflasi sebesar 5 %untuk tahun yang samaakan memberikan return = ( 1+0,17)/ (1 +0,05) – 1 = 0,11429 atau 11,429 % Jika investasi dilakukan diluar negeri, pengembalian yang diperoleh perlu disesuaikan dengan kurs mata uang yang berlaku sebagai berikut : = 113 –1 Keterangan : = pengembalian yang disesuaikan dengan kurs mata uang asing, RR = PENGEMBALIAN RELATIF (relative return ). V.Rata-Rata Geometrik Rata-rata geometrik digunakan untuk menghitung rata-rata yang memperhatikan tingkat pertumbuhan kumulatif dari waktu kewaktu.Berbeda dengan rata-rata arithmatika yang tidak mempertimbangkan pertumbuhan.Rata-rata geometrik tepat digunakan untuk menghitung rata-rata return dari surat-surat berharga yang melibatkan beberapa periode waktu.Rata-rata Geometrik dihitung dengan rumus : RG = [ (1 + ) ] (1+ ) ………………………………. ( 1 + ) -1 Keterangan : RG = Rata-rata geometrik = Pengembalian untuk period ke I n = jumlah dari pengembalian (return). Rata – rata geometric banyak digunakan untuk menghitung rata-rata beberapa periode (harian mingguan ,bulanan) misalnya untuk menghitung return mingguan atau return bulanan dihitung dari geometric dari geometrik return –return harian. Yogiyaanto lebih lanjut menegaskan Return total terdiri dari capital gain (loss) dan Yied.Capital gain (loss) merupakan selisih untung atau rugi dari harga investasi sekarang relative dengan harga periode yang lalu.Yield merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga investasi periode tertentu dari suatu investasi.Untuk saham yield adalah persentase dividen terhadap harga saham periode sebelumnnya . Contoh: Harga dari suatu saham pada perode ke 0 (periode awal) adalah Rp 500,.Pada periode selanjutnya (periode ke-1),harga saham ini meningkat menjadi Rp 600 dan turun diperode ke-2 menjadi Rp 550.Return untuk masing periode adalah sebagai berikut : R1 = ( Rp 600- Rp 500)/Rp 500 114 = 0,2 atau 20 % R2 =(Rp 550 - Rp 600)/Rp 600 = -0,083 atau -8,33% Rata-rata return yang dihitung dengan metode rata-rata arithmatika adalah sebesar RA =(0,2 - 0,833)/ 2 = 0,05833 atau 5,833% Jika dihitung dengan metode rata-rata geometrik adalah sebesar : RG =( (1 + 0,2) ( 1 – 0,083))1/2 - 1 = 0,04883 atau 4,883 % X.2 .Risiko X.2.1.Jenis Risiko Risiko Sistematis Risiko ini juga dikenal dengan risiko pasar atau risiko umum (general risk), merupakan risiko yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi di pasar secara keseluruhan. Risiko sistematis tidak dapat dihindari yang mempengaruhi semua sekuritas, misalnya: risiko suku bunga, risiko inflasi, dan risiko nilai tukar Risiko Tidak Sistematis Risiko ini juga dikenal dengan risiko spesifik (risiko perusahaan), adalah risiko yang tidak terkait dengan perubahan pasar secara keseluruhan. Risiko perusahaan lebih terkait pada perubahaan kondisi mikro perusahaan penerbit sekuritas. Dalam manajemen portofolio disebutkan bahwa risiko perusahaan bisa diminimalkan dengan melakukan diversifikasi investasi dengan banyak jenis sekuritas. Risiko ini dapat dihindari dengan cara diversifikasi dan risiko ini terkait dengan internal perusahaan. Misalnya, buruh perusahaan melakukan demo, direksi perusahaan mengalami kecelakaan pesawat, dan pabrik mengalami kebakaran. Risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return aktual yang diterima denga return yang diharapkan. Semakin besar kemungkinan perbedaannya, berarti semakin besar resiko investasi tersebut. Adapun sumber risiko terdiri dari : Risiko Tingkat Suku Bunga Merupakan risiko yang timbul akibat dari perubahan suku bunga yang akan berpengaruh terhadap variabilitas return saham investasi. 115 Contoh : perubahan harga obligasi, perubahan suku bunga deposito Risiko Pasar Merupakan risiko yang timbul akibat fluktuasi pasar, biasanya ditunjukkan oleh berubahnya indeks pasar saham secara keseluruhan. Contoh : akibat resesi, perang dan perubahan struktur ekonomi Risiko Inflasi Merupakan risiko yang timbul akibat dari kenaikan harga yang menyebabkan daya beli masyarakat turun sedangkan biaya input menjadi bertambah. Risiko Bisnis Merupakan risiko yang timbul akibat dari hal-hal internal perusahaan. Contoh : adanya miss management Risiko Keuangan Merupakan risiko yang berhubungan dengan pengelolaan utang perusahaan, semakin besar utang maka semakin besar pula risiko keuangan yang dihadapi. Risiko Likuiditas Merupakan risiko yang berhubungan dengan kecepatan suatu sekuritas yang diterbitkan perusahaan, dapat diperdagangkan di pasar sekunder tanpa mengalami penurunan nilai. Risiko Nilai Tukar Merupakan risiko yang berkaitan dengan fluktuasi nilai tukar mata uang domestik terhadap mata uang asing. Country Risk Merupakan risiko yang timbul akibat stabilitas politik di suatu negara. X.2.2.Perhitungan Risiko Sekuritas A.Resiko Berdasarkan Probabilitas Probability (Peluang ) merupakan suatu istilah yang menyertai setiap aktivitas kita, juga dalam aktivitas manajemen keuangan. Besarnya peluang (pr) antara o dan 1 atau dengan kata lain (pr) elemen (0,1). Peluang (pr) dengan nilai (0) berarti tidak memiliki peluang sama sekali, begitu sebaliknya. Besarnya peluang bukanlah merupakan kepastian, namun hanya berupa prakiraan (estimasi). Sumber yang 116 digunakan untuk melakukan prakiraan besarnya (pr) ini dapat saja dari subjektivitas investor, pengalaman sebelumnya, informasi yang dimiliki, dsb. Besarnya (pr) dan ditambah dengan karakteristik investor terhadap risiko akan mempengaruhi keputusan investasi. Investor harus dapat mampu mengukur risiko dari suatu investasi. Untuk menghitung besarnya risiko total yang dikaitkan dengan expected return dari suatu investasi, dapat dilakukan dengan menghitung varians dan standar deviasi return investasi yang bersangkutan.Varians maupun standar deviasi merupakan ukuran besarnya penyebaran distribusi probabilitas, yang menunjukkan seberapa besar variabel random di antara rata-ratanya; semakin besar penyebarannya, semakin besar varians atau standar deviasi investasi tersebut. Untuk menghitung varians atau standar deviasi (merupakan akar kuadrat varians), kita harus menghitung terlebih dahulu distribusi return yang diharapkan dengan menggunakan persamaan (1). Secara matematis, formula untuk menghitung varians dan standar deviasi, dapat dituliskan sebagai berikut: m 2 Variance of Return = σ = R i 1 i 2 E R pri Standard Deviation of Return = σ = ( σ2 ) 1/2 (1) (2) Dalam pengukuran risiko sekuritas kita juga perlu menghitung risiko relatif sekuritas tersebut. Risiko relatif ini menunjukkan risiko per unit return yang diharapkan. Hal ini diperlukan karena informasi risiko yang hanya berupa varians dan standar deviasi kadangkala bisa menyesatkan, terutama jika terdapat penyebaran return diharapkan yang sangat besar. Ukuran risiko relatif yang bisa dipakai adalah koefisien variasi yaitu rasio antara standar deviasi return (σ) dan return yang diharapkan (E(R)) Koefisien Variasi = 117 i E (R) (3) Contoh. Dengan menggunakan tabel 10.1 pada expected return kita mengitung probiltas Resiko sebagai berikut : Indeks Kemakmuran Kumulatif Kondisi Ekonomi Hasil Masa depan ( ) Probabilitas Resesi -0,09 0,10 Cukup Resesi -0,05 0,15 Normal 0,15 0,25 Baik 0,25 0,20 Sangat Baik 0,27 0,30 Diminta : Resiko yang dinyatakan dalam bentuk Varians dan standar diviasi dari nilai expected return 15,20 % (0.152) m 2 Jawab: Variance of Return = σ = R i 1 i 2 E R pri VARIAN adalah Var (Ri) = ( Ri1- E(Ri)2.p1 + (Ri2 - E(Ri)2 .p2 + (Ri3 - E(Ri)2.p3 +(Ri4)2 .p4 + Ri5-E(Ri)2 .p5 =(-0,09-0,152)2 .0,10 +(-0,05 -0,152)2.0,15 +(0,15-0,152)2.0,25 + (0,25 0,152).0,20 +(0,27 0,152)2.0,30 =0,000586 + 0,00612 +0,000001 +0,001921 + 0,00418 = 0,018 Besarnya deviasi standar adalah akar dari varian yaitu sebesar : 118 BAB XI RETURN DAN RESIKO PORTOFOLIO 11.1 Return dan Portofolio (Aktiva Saham Lebih Satu Perusahaan) A. Realized Return Portofolio Adalah Rata-rata tertimbang dari realisasi return –return tiap-tiap sekuritas tunggal didalam portofolio.Secara matematis realized return dirumuskan sebagai berikut : Keterangan: Rp = Realized Return Portopofolio Wi = Porsi dari sekuritas i terhadap seluruh sekuritas di portofolio. Ri = Realized return dari sekuritas ke-i N = Jumlah dari sekuritas tunggal B.EXPECTED RETURN PORTOFOLIO 119 Return yang diharapkan dan resiko suatu kumpulan aset individual yang dikombinasikan dalam suatu portofolio aset. Menghitung Return yang Diharapkan dari Portofolio Return yang diharapkan dari suatu portofolio bisa diestimasi dengan menghitung rata-rata tertimbang dari return yang diharapkan dari masing-masing aset individual yang ada dalam portofolio. Persentase nilai portofolio yang diinvestasikan dalam setiap aset-aset individual dalam portofolio disebut sebagai „bobot portofolio‟, yang dilambangkan dengan W. Persentasi dari total nilai portofolio yang terinvestasi di setiap portofolio disebut juga bobot portofolio (portfolio weights), di denotasikan sebagai W. Dan jika ditotalkan adalah 1,0. Rumus dari Portfolio Weights : W1 + W 2 + ............. + Wn = ∑ W i = 1.0 Perhitungan Expected Return Portofolio m E (Rp) = w E R i 1 i (1) Keterangan : E (Rp) : expected return dari portofolio : bobot portofolio untuk sekuritas ke-i wi w i : 1.0 E Ri : expected return sekuritas ke-i n : banyaknya sekuritas portofolio 11.2. RESIKO PORTOFOLIO Menghitung Risiko Portofolio Dalam menghitung resiko portofolio, ada tiga hal yang perlu ditentukan, yaitu: Varian setiap sekuritas 120 Kovarian antara satu sekuritas dengan sekuritas lainnya Bobot portofolio untuk masing-masing sekuritas 2 m = σ2 = R i 1 E R pri i =/= 2 m Ri E R w E R i 1 m i 1 i m σ2p w1 12 pri (2) i 1 Risiko dari portofolio tidak sama dengan rata-rata tertimbang dari risiko saham individual, karena ada konsep statistik yang menjelaskan hubungan antar variabel (variable coefficient correlation) dimana ada perbedaan hubungan antar asset. Kasus dua sekuritas. Untuk mengukur risiko portofolio yang terdiri dari dua sekuritas, kita bisa menghitung standar deviasi return kedua sekuritas tersebut. Secara matematis, rumus yang dipakai adalah p w12 12 w22 22 2 w1 w2 1, 2 1 2 1/ 2 (3) Kasus n-Sekuritas Rumus untuk menghitung standar deviasi untuk 2-sekuritas bisa diperluas untuk menghitung risiko portofolio yang terdiri dari n-sekuritas. Ukuran yang dipakai adalah varians return dari n-sekuritas yang ada dalam portofolio. Secara matematis rumus untuk menghitung risiko n-sekuritas adalah: n n p2 w12 12 wi w j ij i 1 i 1 i 1 i j dimana : p2 : the variance of the return on the portfolio i2 : the variance of return for security i 121 (4) ij : the covariance between the return for securities i and j wi : he portfolio weight or percentage of investable funds invested in security i n n : a double summation sign indicating that n 2 numbers are to be added i 1 j 1 together. 2.6. St Petersburg Paradox Pada bagian sebelumya dinyatakan investor akan lebih menyukai expected value yang lebih besar. Artinya jika ia harus melakukan investasi (gambling) mestinya ia bersedia melakukannya. Namun perhatikanlah contoh berikut ini : A ditawari untuk mengikuti „toss‟ lempar koin berulang-ulang dengan harapan keluar gambar burung. Jika gambar tersebut keluar pada lemparan pertama, A menerima Rp 1, jika gambar burung keluar pada dua lemparan, A menerima Rp 2, jika gambar burung keluar pada tiga lemparan maka A menerima Rp 4, jika keluar pada empat lemparan maka menerima Rp 8. Berapakah nilai yang diyakini (sure gain) yang diperoleh A ? Karena lempar koin memberikan kesempatan menang (pr) sebesar ½ untuk memperoleh Rp 1, (pr) sebesar ¼ untuk memperoleh Rp 2, (pr) sebesar 1/8 (1/2*1/2*1/2) untuk memperoleh Rp 4, dan seterusnya; maka akan diperoleh : [E(R)] = ½ Rp 1 + ¼ Rp 2 + 1/8 Rp 4 + ……….. = ~ (5) Nilai ini menunjukan sebaiknya untuk mengikuti tawaran ini hingga waktu infinite untuk memperoleh finite sure gain yang maksimal. Tetapi siapakah yang bersedia mengikutinya? Inilah yang dinamakan St. Petersburg atau Alais Paradox. Walaupun nilai besar, belum tentu investor bersedia melakukannya. Dari sini kemudian muncul istilah utilitas (daya guna). Jika gain (benefit) naik dua kali itu tidak berarti utilitas naik dua kali juga. Dengan adanya kasus ini maka perspektif probabilitas tidak lagi bersifat linear. 2.7. Utilitas 122 Pada (2.6) telah diketahui penyimpangan sehubungan dengan pemilihan E(R). Keadaan ini kemudian melahirkan fungsi Utilitas (von Neumann-Morgenstein Utility Function). Dengan demikian, untuk mengevaluasi keputusan investor, dipergunakan konsep U(.) sebagai pengganti konsep E(R) = setiap keputusan berdasarkan u = Pr R . i i Kita akan mengevaluasi U ( R ) pr . Jadi, jika dalam bagian (2.5) diperoleh i i suatu sure gain (ξ), maka dengan pendekatan utilitas ini dapat dinyatakan sebagai (certainty equivalent): U(W + x) = ½ U(W + 1) + ¼ U(W + 2) + 1/8 U(W + 4) + ……. (6) Di mana W = kekayaan (wealt) investor saat ini. Dari 6 diketahui : (i) utilitas tidaklah linear dengan sure gain yang diperoleh, serta (ii) tergantung dari kekayaan awalnya ini mempengaruhi sikap (risk avertion) dari investor apakah ia merupakan risk averter, risk neutral atau risk lover. Investor yang dinyatakan sebagai risk averter besar daripada sure game dibandingkan gamble memiliki utilitas yang lebih game. Markowitz (1959) menyatakan seorang yang risk averse adalah : utilitas dari expected wealth akan lebih besar dibandingkan expected utility of wealth. Definisinya dapat diberikan sebagai berikut : Jika U[E(W)] > E[U(W)] Risk Aversion U[E(W)] = E[U(W)] Risk Neutral U[E(W)] < E[U(W)] Risk Lover Ilustrasi : Jika Ali memiliki fungsi utilitas logaritmik U(W) =In(W) dan besarnya kekayaan awal adalah 5.000. a. Jika Ali menduga memiliki kesempatan sebesar 50:50 menang (kalah) Rp 1.000 dan untuk menghindari risiko ini Ali dapat mengikuti asuransi dan membayar premi sebesar Rp 125. Apakah Ali akan membayar premi 123 sebesar Rp 125. Apakah Ali akan membayar premi (ikut asuransi), atau tidak? Misalkan Ali menerima game diatas (tidak ikut asuransi) sehingga b. kekayaannya sekarang hanya Rp 4.000. jika Ali mengikuti ulang permainan ini dan kembali ditawarkan untuk ikut asuransi. Apakah Ali akan membelinya ? W0 = 5.000 E(W) = 0.5 (4.000) + 0.5(6.000) = 5.000 Certainly Equivalent Wealth (CEW) = 0.5ln(4.000) + 0.5ln (6.000) = 8.50 e8.50 = 4.915 Dengan demikian, risiko adalah : CEW – E ( W ) = -85. Jadi, besarnya premi untuk risiko ini adalah 85 (fair premi). Karena premi sebesar 125, tentu saja Ali tidak bersedia membayarnya (diasumsikan Ali berkarakter risk normal) . Jika pada tahap pertama saja Ali tidak bersedia mengikuti asuransi, berarti demikian juga pada tahap II. Alasannya jika tahap pertama gagal, berarti tahap II peluang berhasil akan lebih besar. Dengan demikian, sudah tentu nilai premi akan lebih besar dibandingkan risiko premi. 2.8. Karakteristik Manusia Manusia merupakan unsur penting dalam manajemen investasi (secara khusus) dan juga dalam manajemen keuangan (secara umum). Manusia (men) merupakan sisi yang lain dari uang (money). Mengapa demikian? Karena keputusan keuangan atau investasi ditentukan oleh manusia. Dalam hal ini, teori menyebutnya sebagai agen (agency theory). Dalam investasi, peran manusia ini sama pentingnya dengan informasi. Informasi yang dikumpulkan merupakan modal awal, selanjutnya karakteristik manusialah yang mempengaruhi kinerja investasi. 124 menentukan. Karakteristik agen ini akan Karakteristik ini berkenaan dengan cara pandang terhadap risiko yang mungkin dihadapi. Sebagaimana doktrin investasi yang popular, yakni high risk high return, maka berarti pula low risk -low return. Doktrin ini secara langsung menunjukkan adanya pilihan investasi, dan salah satu faktor penentu dominan yang menentukan pilihan adalah karakter manusianya. Ada yang tidak menyukai risiko (risk averter), netral terhadap risiko (risk neutral) ataupun yang menyukai risiko (risk lover). Lalu apakah ciri dari karakteristik itu ? Investor dikatakan sebagai risk averter jika: (i) untuk suatu pilihan investasi yang memberikan hasil „fair value/game‟. (ii) tentu saja lebih suka banyak dibandingkan sedikit (more is better, mib), dan (iii) jika melakukan investasi pada aset berisiko maka prasyarat yang dibuat mestilah rate of return dari aset berisiko itu lebih besar dibandingkan aset bebas risiko (risk free). Jika aj merupakan proposi yang ditanamkan pada aset berisiko, dan w o merupakan kekayaan awal, maka arf = wo - j a j ; di mana arf merupakan proporsi yang ditanam pada aset bebas risiko. Jika umur investasi dimisalkan satu periode, maka besarnya kekayaan investor setelah satu periode (W) adalah : W = [(wo - j a j ) (1 + rf)] + W = [(wo (1 + rf)] + j j a j (1 rj ) a j (rj rf ) (7a) (7a) 2.9. Teori Portofolio Modern (Modern Portfolio Theory, MPT) Markowitz (1952) dianggap sebagai bapak teori portofolio modern yang telah mengembangkan prinsip-prinsip dasar teori portofolio yang banyak diaplikasikan dalam manajemen portofolio sekuritas. Markowitz‟s (1952) melakukan analisis terhadap keputusan investasi individu dibawah kondisi ketidakpastian menggunakan analisis mean-variance. Pendekatan ini terhadap persoalan keputusan dibawah ketidakpastian telah banyak menginspirasi perkembangan MPT. Markowitz adalah yang pertama kali membangun pengukuran secara spesifik tentang resiko portofolio dan untuk memperoleh expected return dan risiko bagi portofolio berdasarkan pada hubungan kovarian. Kontribusi penting dari ajaran Markowitz adalah perbedaan antara variabilitas return dari suatu sekuritas individual dari suatu risiko portofolio. Dengan kata lain, risiko portofolio tidak boleh dihitung dari penjumlahan semua risiko aset-aset yang ada dalam portofolio, tetapi harus dihitung dari kontribusi risiko aset tersebut terhadap risiko portofolio, atau diistilahkan dengan kovarian. Kovarian adalah suatu ukuran absolut yang menunjukkan sejauhmana return dari dua sekuritas dalam portofolio cenderung untuk bergerak secara bersama-sama 125 2.10. Analisis Risiko Portofolio Dalam manajemen portofolio dikenal adanya konsep pengurangan risiko sebagai akibat penambahan sekuritas ke dalam portofolio. Konsep ini merupakan konsep yang sangat penting dalam pemahaman risiko portofolio. Konsep ini menyatakan bahwa jika kita menambahkan secara terus-menerus jenis sekuritas ke dalam portofolio kita, maka manfaat pengurangan risiko yang kita peroleh akan semakin besar sampai mencapai titik tertentu pengurangan tersebut mulai berkurang. Konsep ini sejalan dengan law of larger number dalam statistik, yang menyatakan bahwa semakin besar ukuran sampel, semakin besar kemungkinan rata-rata sampel mendekati nilai yang diharapkan dari populasi. Pengukuran risiko dalam portofolio juga hampir sama dengan prinsip asuransi, di mana dalam prinsip ini perusahaan asuransi akan mengurangi risiko dengan membuat sebanyak mungkin polis asuransi. Dalam memahami konsep risiko portofolio, kita bisa mengasumsikan bahwa return sekuritas yang ada dalam portofolio tidak saling mempengaruhi satu dengan lainnya, sehingga risiko portofolio bisa diestimasi dengan mengukur varians portofolio tersebut. σp = i n1 / 2 (8) 2.11. Diversifikasi Untuk menurunkan risiko portofolio, maka langkah yang tepat dilakukan investor adalah diversifikasi, yaitu membentuk portofolio sedemikian rupa hingga resiko dapat diminimalkan tanpa mengurangi return yang diharapkan. Investor mungkin saja berpikir bahwa untuk melakukan diversifikasi portofolio, cara paling mudah adalah dengan memasukkan semua kertas aset ke dalam portofolio. Di sisi lain, beberapa investor lainnya mungkin berpendapat bahwa diversifikasi portofolio bisa saja dilakukan dengan memfokuskan pilihan hanya pada satu kelas aset, saham misalnya. Diversifikasi Random Diversifikasi random atau „diversifikasi secara naif‟ terjadi ketika investor menginvestasikan dananya secara acak pada berbagai jenis saham yang berbeda atau pada berbagai jenis aset yang berbeda dan berharap bahwa varians return 126 sebagai ukuran resiko portofolio tersebut akan bisa diturunkan. Dalam hal ini, investor memilih aset-aset yang akan dimasukkan kedalam portofolio tanpa terlalu memperhatikan karakteristik aset-aset bersangkutan. Diversifikasi Markowitz Untuk memperoleh manfaat pengurangan resiko yang lebih optimal dari diversifikasi, tentunya kita tidak bisa mengabaikan begitu saja informasi-informasi penting tentang karakteristik aset-aset yang akan dimasukkkan dalam portofolio, seperti yang dilakukan dalam diversifikasi random. Dengan memperhitungkan karakteristik aset seperti tingkat return yang diharapkan serta klasifikasi industri suatu aset, kita akan menjadi lebih selektif dalam memilih aset-aset yang mampu memberikan manfaat diversifikasi yang paling optimal. Diversifikasi yang lebih efisien dari diversifikasi secara random adalah diversifikasi model Henry Markowitz dan dikenal sebagai diversifikasi Markowitz. Nasihat Markowitz yang sangat penting dalam diversifikasi portofolio adalah “janganlah menaruh semua telur ke dalam satu keranjang”, karena kalau keranjang tersebut jatuh, maka semua telur yang ada dalam keranjang tersebut akan pecah. Dalam konteks investasi, ajaran tersebut bisa diartikan sebagai “janganlah menginvestasikan semua dana yang kita miliki hanya pada satu aset saja, karena jika aset tersebut gagal, maka semua dana yang telah kita investasikan akan lenyap”. Koefisien Korelasi (i,j) Suatu ukuran statistik yang menunjukkan pergerakan bersamaan relatif (relative co-movements) antara dua variabel. Dalam konteks diversifikasi, ukuran ini akan menjelaskan sejauhmana return dari suatu sekuritas terkait satu dengan lainnya. Nilainya terletak antara –1 dan +1 Jika i,j = +1 berarti korelasi positif sempurna Jika i,j = -1 berarti negatif sempurna Jika i,j = 0 berarti tidak ada korelasi Ada beberapa hal yang berkaitan dengan penggunaan ukuran koefisien korelasi dalam konsep diversifikasi, yaitu: 1. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi positif sempurna (+1) tidak akan memberikan manfaat pengurangan resiko 2. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi nol, akan mengurangi resiko portofolio secara signifikan 127 3. Penggabungan dua sekuritas yang berkorelasi negatif sempurna (-1) akan menghilangkan resiko kedua sekuritas tersebut. 4. Dalam dunia nyata, ketiga jenis korelasi ekstreem tersebut (+1, 0 dan –1) sangat jarang terjadi. Kovarian Kovarian adalah ukuran absolut yang menunjukkan sejauhmana dua variabel mempunyai kecenderungan untuk bergerak secara bersama-sama. Dalam konteks manajemen portofolio, kovarians menunjukkan sejauhmana return dari dua sekuritas mempunyai kecenderungan bergerak bersama-sama. Kovarians bisa mempunyai nilai positif, negatif ataupu nol. Misalnya jika kita menggabungkan dua sekuritas A dan B. Kovarian positif berarti kecenderungan dua sekuritas bergerak dalam dua arah yang sama; jika return sekuritas A naik, maka return sekuritas B juga akan mengalami kenaikan. Kovarian dapat berupa : 1) Positif, terjadi jika return dari 2 sekuritas bergerak ke arah yang sama (apabila return sekuritas A meningkat begitu pula return dari saham B, vice versa). Apabila kovarian adalah positif maka koefisien korelasi juga positif. 2) Negatif, terjadi jika return dari 2 sekuritas bergerak ke arah yang berbeda (apabila return sekuritas A meningkat maka return dari saham B akan menurun, vice versa). Apabila kovariannya adalah negatif maka koefisien korelasi juga negatif. 3) Zero, terjadi jika return dari masing-masing sekuritas adalah independen atau tidak saling berkaitan dan tidak memiliki pengaruh satu sama lainnya. Rumus untuk menghitung covariance : AB = R m i 1 A ,i E R A RB ,i E RB pri (9) Keterangan : AB : covariance antara sekuritas A dan B RA : one possible return on security A E (RA) : the expected value of return on security A m : a numbers of likely outcomes for a security for the period Hubungan antara covariance dan correlation coefficient: ρAB = σAB/ σA σB σAB= 128 ρAB σA σB (10) Contoh Soal Perhitungan Soal 1 Tabel berikut ini menunjukkan probabilitas return saham A dan saham B pada beberapa kondisi Rupiah Kondisi Rp Probabilitas Return Saham A Return Saham B Portofolio Rp Menguat 0,4 (0,3) (40%) 50% 15% (20%) Rp Normal 0,5 (0,2) (20%) 30% 25% (25%) Rp. Melemah 0,1 (0,1) (10%) 10% 30% (25%) Berdasarkan atas informasi diatas, jawab pertanyaan berikut: 1. Hitung expected return Saham A = E(RA) 2. Hitung expected return Saham B = E (RB) 3. Hitung risiko saham A 4. Hitung Risiko saham B 5. Hitung covariance return saham A & B 6. Hitung korelasi return saham A & B 7. Berdasarkan jawaban 1 & 2, saham mana yang kinerjanya terbaik 8. Berdasarkan jawaban 3 & 4, saham mana yang kinerjanya terbaik 9. Berdasarkan jawaban 1,2, 3 dan 4 saham mana yang kinerjanya terbaik 10. Jika investor menginvestasikan 50% uangnya dalam saham A dan 50% saham B, lengkapi portofolio dalam tabel diatas 11. Hitunglah expected return portofolio 129 12. Hitunglah risiko portofolio Jawaban 1. E(RA) = (0,4) (0,5) + (0,5) (0,3) + (0,1) (0,1) = 0,36 36% 2. E(RB) = (0,4) (0,15) + (0,5) (0,25) + (0,1) (0,3) = 0,215 21,5% 3. Risiko Saham A RA 0,5 RA – E(RA ) 0,5 -0,36 = 0,14 [RA – E(RA )]2 Pr RA – E(RA )2 Pr 0,0196 0,4 0,00784 0,3 0,3-0,36= -0,06 0,0036 0,5 0,0018 0,1 0,1-0,36= -0,26 0,067 0,1 0,00676 Σ2 = 0,0164 σA = (0,0164)1/2 = 0,1281 = 12,81 % 4. Risiko Saham B RB RB – E(RB ) RB – E(RB )2 Pr RB – E(RB )2 Pr 0,15 -0,065 0,004225 0,4 0,00169 0,25 0,035 0,001225 0,5 0,0006125 0,30 0,085 0,0007225 0,1 0,0007225 σ2 = 0,003025 σB = (0,003025)1/2 = 0,055 = 5,5 % 130 5. Covarian Saham A dan Saham B RA – E(RA ) RB – E(RB ) (1) (2) (1) x (2) = (3) Pr (4) (3) x (4) 0,14 -0,065 -0,0091 0,4 -0,00364 -0,06 0,035 -0,0021 0,5 -0,00105 -0,26 0,085 -0,0221 0,1 -0,00221 σAB= -0,0069 6.Koefisien Korelasi ρAB = -0,0069/(0,1281) (0,055) = -0,9793 7. Saham A kinerja lebih baik dari saham B karena expected return saham A lebih tinggi dari expected return saham B 8. Saham B kinerja lebih baik dari saham A karena risiko saham B lebih rendah dari risiko saham A 9. Koefisien Variaasi = KV KV = Standard Deviasi return/ Expected Return KVA = σA / E(RA ) = 0,1281/0,36 = 0,3558 = 35,58% KVB = σB / E(RB ) = 0,055/0,215 = 0,2558 = 25,58% Saham B lebih kinerjanya dari Saham A karena memiliki KV yang lebih rendah dari saham B 131 10. Return portofolio (Rp) (0,5) (0,5) + (0,5) (0,15) = 0,325 (0,5) (0,3) + (0,5) (0,25) = 0,275 (0,5) (0,1) + (0,5) (0,3) = 0,2 11. Expected Return Portofolio = E(Rp) E(Rp) = (0,4) (0,325) + (0,5) (0,275) + (0,1) (0,2) = 0,2875 Atau E(Rp) = (0,5) (0,36) + (0,5) (0,215) = 0,2875 12. Risiko Portofolio p w12 12 w22 22 2 w1 w2 1, 2 1 2 1/ 2 σp = [ (0,5)2(0,0164) + (0,5)2 (0,003025) + 2 (0,5) (0,5) (-0,0069)] = 0,00140625 = 0,0375 = 3,75 132 BAB XII RISIKO DAN RATE OF RETURN TEORI DAN PENERAPAN Capital Asset Pricing Model (CAPM) dan Arbritrase Pricing Model adalah merupakan teori-teori penetapan harga dari aktiva yang menggandung risiko. Teori ini bermanfaat karena membantu investor dalam menentukan rate of retutn atas suratsurat berharga yang mengandung risiko. Selain itu teori ini dapat diterapkan dalam capital budgeting, cost of capital dan penilaian surat berharga. Hubungan antara Garis Pasar Modal ( Capital Marke Line = CML ) Capital Asset Pricing Model ( CAPM ). Persamaan untuk CML adalah : E(Rm) - Rf E (Rp) = Rf + (Rp) [ ] m dimana : E (Rp) = Rf = E (Rm) = m = (Rp) = return portofolio yang diharapkan risk free rate return portofolio pasar yang diharapkan standard deviasi portofolio pasar standard deviasi return portofolio Dalam persamaan tersebut menggunakan standard deviasi sebagai tolak ukur risiko untuk memperkirakan return semua portofolio yang diharapkan sepanjang garis pasar modal (CML) Semua titik sepanjang CML menunjukkan kombinasi dari riskless asset dan portofolio pasar. CML hanya dapat untuk memperkirakan return yang diharapkan atas surat berharga yang efisien atau portofolio sepanjang garis tersebut. Oleh karena 133 itu CML tidak dapat dipergunakan untuk memprediksi return yang diharapkan atas surat berharga diluar garis tersebut. Untuk surat berharga yang efisien, tidak ada hubungan yang unique antara standard deviasi dan return yang diharapkan. Risiko total atas suatu asset (yang ditunjukkan oleh standard deviasi atau varians) terdiri atas risiko yang dapat dideversifikasikan (deversifiable risk) dan risiko yang tak dapat dideversifikasikan (undeversifiable risk). Risiko yang dapat dideversifikasikan memiliki ciri-ciri : (i) risiko tersebut tidak berkorelasi dengan portofolio pasar, (ii) dapat dihilangkan dengan deversifikasi (costless), (iii) tidak relevan di dalam menentukan risk rate of return. Risiko yang tak dapat dideversifikasikan, ciri-cirinya : (i) berkorelasi dengan portofolio pasar, (ii) ditunjukkan dengan koefisien beta () = Cov ( Rj, Rm) = Var (Rm) Persamaan CAPM adalah : E (Rj) = Rf + j [ E(Rm) – Rf] Gambar 14.1 Hubungan antara Capital Market Line (CML) 134 dengan Security Market Line (SML) CAPM menggunakan beta () sebagai tolak ukur risiko untuk memperkirakan return surat berharga. CAPM juga disebut dengan Security Market Line (SML). Dan dalam keadaan keseimbangan, semua surat berharga (apakah efisien atau tidak) harus dihargai sesuai dengan SML. Harga atau risiko per unit adalah sama baik untuk capital market line maupun security market line. Harga risiko tersebut adalah : E(Rm) - Rf Harga risiko = m Karakteristik koefisien beta () dan CAPM Sesuai dengan garis surat berharga (security market line), tingkat keuntungan yang diisyaratkan atas asset adalah sama dengan tingkat bunga bebas risiko (risk free rate) ditambah dengan faktor penyesuaian risiko (risk-adjustment factors). Risk premium pasar [E (Rm) – Rf] ditimbang dengan indeks risiko sistematis atau risiko yang tidak dapat dideversifikasikan yaitu sebesar beta (). Jika = 1, maka return atas surat berharga akan berfluktuasi persis sama dengan fluktuasi return pasar. Tingkat keuntungan yang diisyaratkan sama dengan return pasar. Jika < 1, maka fluktuasi return surat berharga lebih kecil daripada fluktuasi return pasar. Dan tingkat keuntungan yang diisyaratkan lebih kecil daripada return pasar. Jika > 1, maka return surat berharga berfluktuasi lebih besar daripada fluktuasi return pasar. Sehingga required rate of return (tingkat keuntungan yang diisyaratkan) lebih besar daripada return pasar. Koefisien beta portofolio (p) asset adalah merupakan rata-rata tertimbang beta surat berharga secara individu ( j) yang ditimbang (dibobot) dengan nilai asset secara relatif terhadap nilai portofolio. Perusahaan dapat dipandang sebagai portofolio asset yang mengandung risiko atau proyek yang berisiko. Koefisien beta perusahaan (risiko yang tidak dapat dideversifikasikan) dengan demikian adalah sebesar rata – rata tertimbang beta proyek-proyek yang dimiliki perusahaan. Beta satu surat berharga mencerminkan stabilitas atau ketidak-stabilitas perusahaan yang bersangkutan dan kebijakan manajemen. Kecuali koefisien beta (), semua parameter dalam CAPM diukur atas dasar nilai pasar yang objektif. 135 Dalam CAPM terkandung empat elemen rate of return nominal : Rf termasuk tingkat bunga riil yang diharapkan, tingkat inflasi yang diharapkan dan tingkat risiko likuiditas. [E (Rm) – Rf] j termasuk faktor risiko. Yang perlu diingat adalah bahwa perubahan tingkar inflasi yang diharapkan tidak akan merubah slope garis surat berharga [SML = E(Rm) – Rf], kecuali hanya menggeser garis surat berharga tersebut naik. Rf akan pindah ke Rf + tingkat inflasi (i). CAPM dan Biaya Modal Perusahaan. Biaya utang yang berisiko Tingkat bunga obligasi adalah sama dengan tingkat bunga keuntungan yang dipergunakan untuk mempresentvaluekan pembayaran yang diharapkan atas obligasi tersebut. Dalam penentuan harga pasar hanya risiko yang tidaka dapat dideversifikasikan saja yang diperhatikan. Return portofolio obligasi yang well-deversified adalah sama dengan risk free rate dan sama dengan risk adjusted rate. Sedangkan risiko yang berkaitan dengan portofolio pasar maka risk adjusted rate akan lebih besar daripada risk free rate. Koefisien beta akan positif; CAPM dapat digunakan untuk mencari beta () apabila tingkat keuntungan yang diminta, return pasar dan risk free rate diketahui. Cost of equity (Biaya modal sendiri) Koefisien beta saham lebih mudah diestimasikan karena ketersediaan dan harga saham yang cukup. Di Indonesia banyak biro jasa yang bergerak dibidang pengolahan data. Perkembangan pasar modal sejak 1987 yang mulai meningkat diikuti oleh tumbuhnya lembaga-lembaga yang bergerak dibidang surat berharga. Koefisien beta saham digunakan dalam CAPM untuk menentukan tingkat keuntungan yang diisyaratkan atau biaya modal saham (biaya modal sendiri). Biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) D E WACC = kd (1 – T) + ke D+E D+E kd dan ke diestimasikan dengan beta utang dan beta equity dalam Capital Assets Pricing Model. D/(D + E) dan E/(D + E) menunjukkan target nilai pasar utang dan modal sendiri dibagi dengan nilai pasar perusahaan. Aliran kas didiscounted dengan menggunakan biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) akan menghasilkan nilai pasar total perusahaan. Nilai (V) = D + E. 136 CAPM dan Capital Budgeting Semua proyek harus menghasilkan return paling tidak sebesar return yang diisyaratkan dalam CAPM untuk proyek tersebut atau ekuivalen dengan risikonya. Setiap proyek yang berbeda memiliki biaya modal rata-rata tertimbang yang berbeda. WACC proyek tidak sama dengan WACC perusahaan. Biaya modal rata-rata tertimbang perusahaan yaitu merupakan rata-rata tertimbang biaya semua proyek yang dimiliki perusahaan. Jika satu proyek menghasilkan return lebih besar daripada biaya modal ratarata tertimbangnya, seperti diisyaratkan dalam CAPM, maka akan menghasilkan net present value yang positif. Risiko dan konsep waktu. Di dalam kerangka satu periode, CAPM dapat dipergunakan untuk mendapatkan NPV dengan salah satu dari dua tehnik. Risk adjusted discount rate. Dengan cara ini maka PV (Present Value) ditemukan dengan mendiscount atau mempresent valuekan arus kas (Ci) dengan discount rate sebesar risk adjusted rate yang telah ditentukan dalam CAPM. E (Ci) PV = 1 + E (Rj) E(Rj) dapat ditulis sebagai Rf + j [E(Rm) – Rf] E(Ri) PV = I + Rf + j [E(Rm) – Rf] Seperti dalam berbagai capital budgeting NPV = PV – I. Jika NPV investasi tersebut positif maka proyek harus diterima, NPV negatif berarti proyek harus ditolak. Metode equivalen dalam kepastian dengan cara mengurangi aliran kas yang diharpakan dengan risk premium dan kemudian didiscountedkan dengan risk free rate of return. Certainty equivalent risk premium dinyatakan = g Cov(Ci,Rm). E(Rm) - Rf g = 2m Present value (PV) aliran kas kemudian dapat dinyatakan : E(CF) – g Cov(Ci,Rm) 137 PV = 1 + Rf Dan seperti sebelumnya, NPV = PV – I. Untuk proyek yang lebih dari satu periode, dapat dilakukan dengan menyesuaikan metode ekuivalen ke Metode risk-adjusted discount rate dimana tidak diperlukan penyesuaian untuk mengevaluasi proyek yang berperiode ganda (lebih dari satu periode). Dan NPV = PV – Investasi Untuk menggunakan metode ekuivalen kepastian dalam kerangka multi periode, diperlukan dua tahap yaitu : (i) menghitung faktor ekuivalen kepastian, (ii) aliran kas setiap tahun kemudian disesuaikan dengan faktor ekuivalen dan baru didiscount dengan tingkat bunga bebas risiko. NVP = PV- Investasi, dan Fe = Faktor Ekuivalen E. Apabila menggunakan metode tersebut maka asumsi yang perlu diperhatikan adalah bahwa resiko systematic (yang ditunjukkan dengan koefisien beta) proyek atau investasi tidak berubah. Dan risk-adjusted discount rate harus diubah. Dan risk premium ekuivalen kepastian juga harus dirubah. VI. Faktor-faktor yang mempengaruhi koefisien beta ( perusahaan : A. Business Line, risiko bisnis 1. Pengaruh siklis pendapatan perusahaan 2. Pengaruh leverage operasi B. 138 Leverage Finansial 1. Beta meningkat secara linier dengan meningkatnya leverage financial. 2. (equity) = (asset) + [ (asset) – (utang)]B/S C. Faktor-faktor lainnya termasuk : 1. Kebijakan dividen payout 2. Posisi likuiditas perusahaan 3. Skala perusahaan (luas perusahaan) 4. Tingkat pertumbuhan rate of return D. Untuk mengestimasikan beta suatu proyek, akan lebih baik dengan membandingkan hasil perhitungan kita dengan koefisien beta yang dikeluarkan oleh biro penyedia jasa dibidang ini. VII. Bukti empiris dalam CAPM Secara empiris capital asset pricing model (CAPM) dapat dinyatakan dengan persamaan : Perhatikan bahwa CAPM secara empiris tersebut adalah berbeda dengan CAPM secara teoritis yang dapat dinyatakan sebagai : Perbedaan tersebut karena tiga hal : 1. subscrip waktu dalam CAPM secara empiris 2. ada term error ( 3. tidak ada harapan operator (analis) karena CAPM dites (diuji) dengan menggunakan data masa lalu Pengujian CAPM ditulis sebagai : Jika CAPM adalah benar maka syarat berikut ini harus dipenuhi : Konstanta (a) seharusnya tidak berbeda secara nyata dengan nol seharusnya hanya merupakan faktor yang menerangkan rate of return; pebnambahan variable lain dalam regresi tersebut seharusnya tidak mempengaruhi kemampuan menjelaskan (explanatory power). Hubungan dalam model tersebut bersifat linier dalam beta ( ); koefisien arah sebesar (b) dan intersep (konstanta) sebesar a. Koefisien dari beta ( seharusnya sama dengan ( 139 . Daloam jangka panjang, seharusnya lebih besar daripada ; yang itu berarti bahwa hubungan linier tersebut seharusnya memiliki koefisien arah (slope) yang positif. Bukti pengujian CAPM yang mengakibatkan untuk menolak CAPM : Konstanta (a) berbeda secara nyata dengan nol dan koefisien dari beta ( kurang dari . Hal tersebut berarti bahwa surat berharga dengan beta yang rendah menghasilkan return yang lebih besar daripada yang diestimasikan dengan CAPM dan surat berharga dengan beta yang tinggi menghasilkan return yang lebih rendah daripada yang diestimasikan oleh CAPM. Faktor-faktor lain turut berpengaruh seperti: (i) P/E ratio yang rendah dari portofolio melebihi yang diperkirakan dalam CAPM, (ii) skala perusahaan yang lebih kecil berprestasi melebihi yang diperkirakan dalam CAPM, (iii) requid rate of return meningkat dengan tingkat yang lebih tinggi dengan dividen yield. VIII. Arbitrage Pricing Model (APM) menjelaskan return surat berharga. menggunakan berbagai faktor untuk Seperti halnya CAPM, maka APM hanya memperhatikan resiko yang sistematis saja. Di dalam CAPM, risiko sistematis didasarkan hanya atas return pasar dan sensivitas setiap asset (koefisien beta) terhadap return pasar. Di dalam APM, risiko sistematis dan return asset didasarkan atas beberapa variable ekonomi makro. Secara umum terdapat empat variabel: (i) produksi industry (portofolio pasar), (ii) perubahan risk premium, (iii) liku-liku (twist) kurva yield, yang diukur dengan perbedaan antara yield atas obligasi pemerintah jangka panjang dan jangka pendek, (iv) inflasi yang tidak dapat diperkirakan. APM mendasarkan atas konsep arbitrase portofolio yang tidak boleh ada atau berlangsung dalam keseimbangan pasar. Karakteristik arbitrase portofolio adalah : Tanpa risiko Tanpa permintaan capital investment Return yang positif Penyajian arbitrase portofolio Eliminasikan risiko yang dapat dihindarkan dengan cara mendeversifikasikan investasi pada berbagai surat berharga Hilangkan risiko sistematis dengan memilih asset dengan melihat rata-rata tertimbang risiko yang sistematis sehingga secara keseluruhan akan sama dengan nol Dengan kondisi tersebut di atas, dalam keseimbangan pasar return portofolio akan menjadi nol dan tidak positif 140 Formulasi arbitrage pricing model (APM) : Dimana E( ) = return yang diharapkan atas asset j = risk free rate = return yang diharapkan atas portofolio = sensivitas asset terhadap Sesuai dengan APM, return yang diharapkan atas surat berhargta adalah sama dengan risk free rate ditambah dengan risk premium . Risk premium tidak lain adalah perkalian antar harga pasar risiko dengan sensivitas asset . CAPM adalah ekuivalen dengan APM faktor tunggal, dalam APM menggunakan return pasar ( sementara dalam APM menggunakan . Koefisien beta dalam CAPM adalah ekuivalen dengan dalam APM. IX. Penerapan dan bukti empiris arbitrage pricing model. APM dapat dipergunakan dalam kondisi yang persis sama dengan kondisi dalam CAPM sebagai contoh untuk menentukan biaya modal, penilaian surat berharga dan capital budgeting. Hasil APM akan melengkapi hasil CAPM dalam beberapa penerapan : Estimasi biaya modal Eliminasi pengaruh skala perusahaan APM dapat menerangkan residual CAPM tetapi tidak sebaliknya Kelebihan APM disbanding CAPM : Tidak ada asumsi tentang distribusi empiris return asset Ekuilibrium return adalah tergantung atas beberapa faktor tidak hanya beta APM memungkinkan penentuan harga relatif beberapa subset asset Tidak memerlukan persyaratan dalam pasar portofolio tidak seperti halnya dalam CAPM yang mensyaratkan adanya pasar potofolio yang efisien. SOAL DAN PENYELESAIANNYA 14.1 Lion Star Co sedang mempertimbangakan dua investasi yang bersifat mutually exclusive. Setiap proyek memerlukan dana senilai Rp 5.000.000,- dan memiliki usia ekonomis delapan tahun. Aliran kas tahunan diperkirakan : 141 Proyek A Proyek B Prob. Aliran Kas Prob. Aliran Kas 0,30 Rp 750.000,- 0,5 0,40 1.000.000,- 0,1 1.000.000,- 0,30 1.250.000,- 0,4 2.500.000,- Rp 0,- Lion Star Co telah menentukan untuk mengevaluasi proyek yang berisiko dengan 12% dan yang kurang berisiko dengan 10%. Diminta :Berapa nilai yang diharapkan dari aliran kas bersih tahunan setiap proyek? Proyek manakah yang lebih berisiko? Berapa risk-adjusted NVP untuk setiap proyek? Jawaban : Aliran kas yang diharapkan proyek A : = 0,3(750.000) + 0,4(1.000.000) + 0,3(1.250.000) = Rp 1.000.000,Aliran kas yang diharapkan proyek B : = 0,5(0) + 0,1(1.000.000) + 0,4(2.500.000) = Rp 1.100.000,Proyek B adalah lebih berisiko jika dibanding dengan proyek A, karena memiliki variabilitas aliran kas yang diharapkan lebih besar daripada proyek A. untuk mengeceknya anda dapat menghitung varians aliran kas setiap proyek tersebut! = Rp 5.000.000 + 5,3349(Rp 1.000.000) = + Rp 334.900,= -Rp 5.000.000 + 4,9676 (Rp 1.100.000) = Rp 464.360,Melihat NPV kedua proyek tersebut maka sebaiknya dipilih proyek B karena NPV proyek B lebih besar daripada NPV proyek A, meskipun lebih besar risikonya. 14.2 Berikut data tentang tiga proyek yang sedang dipertimbangkan : Proyek O 142 Estimasi Beta ( 0,9 P 1,3 Q 2,1 E( = 12% = 6% Diminta :Berapakah tingkat keuntungan yang diisyaratkan untuk setiap proyek tersebut ? Jawaban : Proyek O : = 0,06 + 0,9(0,12 – 0,06) = 11,4% Proyek P : Proyek Q : = 0,06 + 1,3(0,12 – 0,06) = 13,8% = 0,06 + 2,1(0,12 – 0,06) = 18,6% 14.3 Kreon Co sedang mempertimbangkan sebuah proyek dengan initial investment sebesar Rp 4.000.000,- aliran kas bersih (Net Cash Flow) yang diharapkan adalah sebesar Rp 1.500.000,- setiap tahun selama 5 tahun. Beta proyek tersebut adalah sebesar 1,5 dan risk free rate sebesar 5% sedangkan premium pasar 6%. Diminta: Berapa required rate of return proyek tersebut? Haruskah proyek tersebut diterima? Jawaban : = + [E( = 5% + 1,5 (0,06) = 14% NPV = = [PVIFA(14%,5th)] Rp 1.500.000 – Rp 5.000.000,= 3,4331 (Rp 1.500.000,-) – Rp 4.000.000,= Rp 5.149.650 – Rp 4.000.000 = Rp 1.149.650,- 143 Dengan discount rate sebesar risk adjusted required rate of return, NPV proyek tersebut ternyata positif, oleh karena itu proyek tersebut seharusnya diterima. 14.4 Berikut data tentang usulan sebuah proyek yang berhasil dikumpulkan oleh devisi perencanaan : Harga jual per unit = Rp 12.000,Biaya variabel per unit = Rp 18.000,Biaya tetap = Rp 1.200.000,Risk free rate ( Var( = 6% = 1% Kondisi Prob. ( 1 0,2 - 0,03 2 0,6 0,10 3 0,2 0,15 Diminta: Berapa harga risiko [E( )- m? Harga risiko disebut juga dengan lamda ( ). Jawaban : Kond. - E( 1 -0,06 -0,114 0,0130 0,0026 2 0,060 0,016 0,0003 0,0002 3 0,030 0,066 0,0044 0,0009 ) = 0,084 144 = 0,0037 g = 6,84 14.5 Diketahui bahwa risk free rate sebesar 5%, return yang diharapkan dari pasar sebesar 12% dan varians return pasar 1% Net operating income yang diharapkan (NOI = X) perusahaan Rp 1.200.000,- Covarians antara net operating income (EAT = X = NOI) dengan return pasar adalah Rp 10.000,Hitunglah nilai perusahaan dengan metode ekuivalen kepastian? Hitunglah nilai perusahaan dengan menggunakan metode risk-adjusted return atau Capital Asset Pricing Model (CPAM). Jawaban : Risk premium ekuivalen kepastian = g Cov( Di mana g = [E( - = (12%-5%)/ =7 Dengan demikian risk premium = 7(150.000) = 1.050.000 Nilai perusahaan = Value Of The Firm = PV= Nilai perusahaan = PV = di mana = = = 0,05V + 7(1.500.000) = 1.200.000 145 ) 0,05 V = 150.000 V = Rp 3.000.000,- 14.6 Teletron Co memiliki beta utang ( sebesar 0,3 dan beta saham ( sebesar 1,8. Debt to total asset ratio sebesar 40%. ( DER 40 : 60) Diminta :Berapakah beta perusahaan ? Apabila perusahaan dapat meningkatkan financial leverage [D/(D+E)] menjadi 60% tanpa merubah risiko utang atau risiko perusahaan secara keseluruhan, berapakah beta saham yang baru? Jawaban : = 40% sehingga = [ = 60% ]+ = 0,3(40%) + 1,8(60%) = 1,2. Beta perusahaan secara keseluruhan adalah rata-rata tertimbang beta utang dan beta modal sendiri (equity). = 60% sehingga = =40%% +( D/E = 1,2 + (1,2 – 0,3) (0,6/0,4) = 1,2 + (0,9) (1,5) = 2,55 Beta Equity meningkat dengan meningkatnya leverage karena pemegang saham menghadapi risiko perusahaan yang lebih besar karena leverage yang semakin besar. 14.7 Obligasi yang berisiko dapat dijual dengan harga Rp 1.087.000,- Return pasar yang diharapkan sebesar 15% dan risk free rate 8%. Cupon rate obligasi 12% dan obligasi akan jatuh tempo 4 tahun lagi dengan nilai pelunasan Rp 1.000.000,Kemungkinan cupon tidak dibayarkan adalah sebesar 10% dan nilai pelunasan Rp 850.000,- Berapakah beta obligasi tersebut? 146 CHAPTER XIII OPTIMAL RISK PORTOFOLIO 1. PENDAHULUAN Pada bab sebelumnya kita membahas keputusan pengalokasian modal (capital Allocation). Keputusan ini mengatur bagaimana investor memilih antara asset bebas risiko dan fortofolio “optimal” asset berisiko. Bab ini akanb menjelaskan bagaimana membentuk portofolio berisiko yang optimal. Untuk memulai kita gunakan tingkat yang paling sederhana, dengan mendiskusikan bagaimana diversifikasi dapat mengurangi variabilitas return portofolio. Setelah melaksanakan hal dasar tersebut, kita mencari strategi diversifikasi yang efisien. Kita memulai dengan portofolio yang terdiri dari dua aset berisiko dan menggunakan contoh tersebut untuk menyelidiki hubungan antara proporsi investasi dan expected return portofolio dan deviasi standart yang dihasilkan. Kemudian, kita tambahkan satu aset bebas risiko, T-bill dan menentukan portofolio optimal. Kita melakukan ini dengan menggabungkan prinsip alokasi optimal antara aset berisiko dan aset bebas risiko dengan metodologi pembentukan portofolio berisiko. Bergerak lebih dari dua asset berisiko, kita dapat menggeneralisasi analisis kita untuk beberapa aset berisiko. Generalisasi ini bergantung atas beberapa riset, model pemilihan portofolio Markowitz. Kita membicarakan rangkaian yang efisien dari portofolio yang berisiko dan memperlihatkan garis alokasi modal yang terbaik muncul dari logaritma Markowitz. II. SUB-SUB TOPIK II.1 Diversivikasi dan Risiko Portofolio Anadai portofolio kita terdiri dari satu saham, Digital Equipment Corporation. Maka sumber risikonya adalah pertama risiko pasar seperti keadaan ekonomi, siklus bisnis, tingkat inflasi, tingkat bunga, dan nilai tukar. Disamping faktor ekonomi, faktor yang khusus melekat pada perusahaan seperti suksesnya bagian litbang dan perubahan personal perusahaan juga mempengaruhi Digital. 147 Misalnya, kita membentuk portofolio dengan memasukkan saham lain ke dalam portofolio kita yang terdiri dari 50% saham Exxon dan 50% Digital. Sepanjang pengaruh spesifik perusahaan berbeda, maka risiko portofolio akan berkurang. Misalnya, ketika harga minyak turun, merugikan Exxon, harga computer semakin naik, menguntungkan Digital. Kedua, pengaruh saling kompensasi, dan menstabilisir return portofolio. Hal seperti yang diceritakan di atas adalah diversifikasi portofolio. Kita dapat mendiversifikasi dengan lebih banyak saham sehingga risiko portofolio terus turun. Akhirnya, bagaimana pun juga kita tidak dapat menghindari risiko seluruhnya. Pada dasarnya, semua saham akan dipengaruhi oleh faktor-faktor makroekonomi, kita tidak dapat menghindari risiko yang timbul akibat faktor tersebut. Risiko yang tidak bisa dihindari disebut market risk atau systematic risk atau nondiversifiable risk. Sebaliknya risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversivikasi disebut unique risk atau firm-spesific, atau nonsystematic risk, atau diversifiable risk. II.2 Portofolio yang Terdiri dari Dua Aset Berisiko Membentuk portofolio berisiko yang optimal adalah tugas yang sulit. Kita akan memulai dengan yang mudah terlebih dahulu lalu kembali menelusuri bagaimana kita dapat menggeneralisasi teknik itu dalam rangka mengaplikasikan pada kasus yang lebih realistik. Asumsikan untuk tujuan ini bahwa investor terbatas pada dua saha: Digital Equipment Corporation dan Exxon dengan data sebagai berikut : Digital Exxon Expected return, E(r) .20 .15 Standart Deviation, .45 .32 Covariance, Cov .0475 Correlation Coefficient, .33 Proporsi diinvestasikan pada Digital, dan sisanya, diinvestasikan pada Exxon. Rate of return portofolio ini adalah : Dimana, 148 , disimbolkan , = return portofolio = return saham Digital = return saham Exxon Maka expected return fortofolio adalah : (2.1) Sedangkan variannya adalah : + (2.2) Cara lain untuk menyatakan varian portofolio adalah: Selanjutnya, perlu diketahui bahwa : Seperti dijelaskan pada bab 5 bahwa varian portofolio berkurang jika nilai kovarianb negative. Ini adalah kasus hedging aset. Ingat dari bab 5, kovarian dapat ditulis sebagai berikut : Kita substitusikan ke persamaan 2.2, kita dapat menuliskan kembali varian dan deviasi standart : (2.3) (2.4) Kita perhatikan bahwa kovarian akan menambah paling besar saat kolerasinya tertinggi atau sama dengan 1. Dalam hal ini bagian sebelah kanan persamaan adalah akar sempurna, sehingga kita dapat menuliskannya sebagai berikut : Atau Dengan kata lain, deviasi standart portofolio dalam hal kolerasi positif sempurna adalah rata-rata tertimbang daripada komponen deviasi standart. Bisa seberapa rendah deviasi standart? Nilai paling rendah koefisien kolerasi adalah -1, dalam hal ini varian portofolio adalah : 149 Dimana = -1, investor mempunyai peluang untuk membentuk posisi hedging sempurna jika proporsi portofolio dopilih sebagai berikut : Deviasi standard portofolio akan menjadi nol. Bila kita masukkan data yang ada maka diperoleh : (2.5) (2.6) Pengaruh expected return portofolio digambarkan seperti gambar 7.3. Ketika proporsi yang diinvestasikan pada Digital berkisar dari nol ke 1 (begitu pula Exxon dari 1 ke nol), expected return portopolio bergerak dari 15% expected return Exxon) ke 20% (expected return Digital). Sudah barang tentu, memvariasikan proporsi investasi berpengaruh terhadap devisi standard portofolio. Table 7.3 menyajikan deviasi standard untuk proporsi investasi yang berbeda dihitung dari persamaan 2.3 dan 2.4 dengan nilai koefisien kolerasi .33, juga untuk nilai koefisien kolerasi lainnya. Gambar 7.4 menunjukkan hubungan antara deviasi standard dan proporsi portofolio. Tingkat minimum deviasi standard yang mana dapat dipegang? Untuk nilai parameter data yang disajikan dimuka, proporsi portofolio yang dapat menyelesaikan persoalan ini adalah : = .26 = .74 150 Varian portofolio minimum mempunyai deviasi standard : Min (P) = [.26 2 x .45 2 +.74 2 x .32 2 + 2 x .26 x .74 x .0475] 1 / 2 = .296 Terakhir, garis putus-putus segitiga terbalik menggambarkan potensi hedging sempurna ketika kedua saham berkolerasi negative sempurna ( 1 ). Dalam hal ini pemecahan untuk portofolio yang bervarian minimum adalah : WMin (D; = -1) = E D E .32 = .45 .32 = .42 WMin ( E; 1) = 1 - .42 = .58 Dan varian portofolio (dan deviasi standard) adalah nol. Kita dapat mengkombinasikan Gambar 7.3 dan 7.4 untuk menunjukkan hubungan antara tingkat resiko dan expected return untuk portofolio. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 7.5. Portofolio Berisiko Optimal yang terdiri dari Aset Bebas Risiko dan Dua Aset Berisiko Bila kita tetap pada saham Exxon dan Digital, namun kita tambah dengan investasi pada asset bebas risiko, T-bill yang memberi yield 8%. Gambar 7.6 menunjukkan peluang yang diciptakan dari distribusi probabilitas gabungan Digital dan Exxon menggunakan data di muka. Dua CAL digambarkan dari asset bebas risiko (rf = 8%) dengan dua portofolio yang layak. CAL pertama melalui portofolio yang bervarian minimum A, yang terdiri dari 26% Digital dan 74% Exxon. Portofolio A mempunya E(rA) = 16,3% dan σA = 29,6%. T-bill mempunyai rf = 8%, reward-to-variability ratio, slop gabungan T-bill dengan portofolio bervarian minimum adalah : SA 151 E (rA) rf A .163 .08 = .296 = .28 Portofolio B terdiri dari 35% Digital dan 65% Exxon. E(rB) = 16,75% dan σB = 29,95%. Maka reward-to-variabilitynya adalah : .0875 SB = .2995 = .29 Sedikit lebih tinggi dari slop CAL yang kita peroleh dari portofolio bervarian minimum dan T-bill. Lihat kembali Gambar 7.6. portofolio B dengan σ = .20 memberikan E(rB) = 13,6% sedangkan portofolio B memberikan E(rB) = 13,8%. Kita dapat meneruskan dengan CAL yang berslop lebih tinggi sampai mencapai titik singgung/tangent dengan peluang investasi. Maka tangent portofolio pada Gambar 7.7 adalah portofolio optimal dengan menggabungkan dengan T-bill. Dari Gambar ini juga dapat kit abaca bahwa : R(rP) = 17,57% σ = 31,85% Di dalam praktek, kita mendapatkan pemecahan aljabar atas persoalan ini dengan menggunakan program komputer. Tujuan kita adalah untuk mendapatkan proporsi W D , W E yang menghasilkan slop CAL tertinggi. Oleh sebab itu, tujuannya adalah memaksimumkan slop CAL untuk peluang portofolio yang tersedia. Maka fungsi obyektif adalah slop yang kita sebut S P : S P = E (rp ) r f p Untuk portofolio dengan dua aset berisiko, expected return dan deviasi standardnya adalah : E ( rp ) = WD E(rD ) WE E(rE ) = WD (.20) WE (.15) p = [W 2 D 2 D W 2 E 2 E 2WDWE Cov(r D , rE )]1 / 2 2 2 1/ 2 = [W D (.2025) W E (.1024) 2WDWE (.0475)] 152 Bila kita memaksimumkan fungsi obyektif, S p , kita harus memenuhi konstrain bahwa proporsi portofolio berjumlah satu (100%), yaitu WD WE 1. Kita selesaikan masalah mastematis ini sebagai berikut : Maks Sp = E (rp ) r f p Wi Dalam hal dua aset berisiko, pemecahan proporsi portofolio optimal, P adalah sebagai berikut : WD [ E (rD ) r f ] 2 E [ E (rE ) r f ]Cov(rD , rE ) [ E (rD ) r f ] 2 E [ E (rE ) r f ] 2 D [ E (rD ) r f E (rE ) r f ]Cov(rD , rE ) WE 1 WD Substitusikan data kita, pemecahannya adalah sebagai berikut : WD (.20 .08).1024 (.15 .08).0475 (.20 .08).1024 (.15 .08).2025 (.20 .08 .15 .08).0475 = .51140 = 51,40% WE 1 .5140 = 48.60% Expected return portofolio optimal ini adalah 17,57% [E(rP) = .5140 x .20 + .4860 x .15]. Deviasi standardnya adalah : p (.5140 2 x.2025 .4860 2 x.1024 2 x.5140 x.4860 x.0475)1 / 2 = .3185 CAL dengan portofolio optimal mempunyao slop : SP = (.1757 - .08) .3185 = .30 Perhatikan bahwa slop ini melebihi dari semua portofolio yang layak dan merupakan slop CAL yang paling baik. Sekarang kita telah membentuk potofolio optimal, P, kita dapat menggunakan tingkat kepenolakan investor, A, untuk menghitung proporsi optimal portofolio lengkap untuk investasi pada komponen yang berisiko. Investor yang mempunyai koefisien kepenolakan, A = 4, akan melakukan investasi pada portofolio P sebagai berikut : 153 E (rP) rf y = A 2 P (2.9) .1757 .08 = 4 x.31852 = .2358 Maka investor akan melakukan investasi 23,58% pada portofolio P dan 76,42% pada T-bill. Portofolio P terdiri dari 51,40% saham Digital sehingga persentase kekayaan pada Digital adalah yWD = .5140 x .2358 = 12% sedangkan pada Exxon adalah yWE = .4860 x .2358 = 11,46%. Pemecahan secara grafik digambarkan pada Gambar 7.8 dan 7.9. II.4 Model Pemilihan Portofolio Markowitz Langkah pertama adalah menentukan peluang risk return yang tersedia untuk investor. Ini disumarikan oleh minimum-variance frontier aset berisiko. Hal ini ditunjukkan seperti Gambar 7.10. Semua portofolio yang terletak pada minimum-variance frontier, dari global minimum variance portofolio dank e atas, memberikan kombinasi risk return terbaik dan merupakan calon portofolio optimal. Bagian dari frontier yang terletak di atas portofolio global minimum –variance disebut efficient frontier. Bagian kedua optimalisasi melibatkan aset bebas risiko. Seperti sebelumnya kita mencari CAL dengan slop tertinggi seperti Gambar 7.11. CAL yang ditunjukkan oleh portofolio optimal, P, adalah bersinggungan/tangent terhadap efficient frontier. CAL ini mendominasi semua CAL yang memungkinkan. Oleh sebab itu portofolio P adalah portofolio optimal. Kemudian, bagian terakhir masalah ini adalah investor individu memilih kombinasi yang tepat antara portofolio optimal P dan aset bebas risiko. Untuk melakukan analisis risk return, manajer portofolio membutuhkan serangkaian estimasi expected return dan serangkaian matriks kovarian. Manajer portofolio dilengkapi dengan estimasi sebanyak n E(ri) dan matrik kovarian. Setelah estimasi tersebut diperoleh, expected return dan varian portofolio berisiko dengan proporsi untuk masing-masing sekuritas, Wi, dapat dihitung dengan rumus di bawah ini : n E (rp ) Wi E (ri ) i 1 154 (2.10) n n 2 p Wi i 2 W i 1 j 1 Cara lain untuk membentuk efficient frontier dengan grafik. Gambar 7.12 menunjukkan minimum-variance frontier. Sekarang, kita dapat melaju ke langkah kedua. Langkah ini mengenalkan tingkat bebas risiko. Gambar 7.13 menunjukkan efficient frontier dab tiga CAL yang mewakili aneka portofolio dari rangkaian yang efisien. Seperti sebelumnya, merubah-rubah CAL sampai diperoleh portofoliop P yang merupakan tangent garis dari F ke efficient frontier. Portofolio P memaksimumkan reward-to-variability ratio. Portofolio P adalah portofolio optimal. Kesimpulan yang paling mengejutkan adalah bahwa manajer portofolio akan menawarkan portofolio P yang sama untuk klien tanpa peduli tingkat kepenolakan risiko yang mereka miliki. Derajat kepenolakan risiko investor berperan hanya di dalam pemilihan titik yang diinginkan pada CAL. Hasil ini disebut separation property; hal ini menjelaskan bahwa masalah pemilihan portofolio bias dipisahkan menjadi dua tugas. Tugas pertama, penentuan portofolio optimal yang murni teknis. Tugas kedua adalah alokasi portofolio lengkap pada Tbill vs portofolio berisiko yang tergantung preferensi individu. Di dalam praktek setiap manajer akan mengestimasi input yang berbeda sehingga menghasilkan efficient frontier yang berbeda pula. Selanjutnya portofolio optimal untuk klien yang berbeda bias juga berbeda akibat konstrain portofolio seperti keinginan akan dividen, pertimbangan pajak, atau prefferensi lainnya. Teknik optimalisasi dengan komputer adalah bagian yang psling mudah dalam membentuk portofolio. Arena kompetisi sesungguhnya antar manajer portofolio adalah analisis sekuritas yang canggih. Portofolio Optimal Tanpa Investasi Bebas Risiko Tanpa aset bebas risiko, tidak akan ada portofolio yang bertitik singgung/tangent yang terbaik untuk semua ionvestor. Untuk itu investor akan memilih portofolio dari efficient frontier seperti pada Gambar 7.14. portofolio optimal, P, bagi investor yang risk aversenya diwakili oleh serangkaian kurve indifferren pada Gambar 7.14 adalah tangen terhadap curve indifferen yang tertinggi. Investor yang lebih risk averse mempunyai kurve yang lebih miring, artinya tangen portofolio berexpected return dan berdeviasi standard lebih rendah dari portofolio P, misalnya portofolio Q. 155 Bilamana investasi bebas risiko tersedia, namun investor hanya bisa meminjamkan pada rf, namun tidak bias meminjam, CAL akan ada, namun terbatas pada garis FP pada Gambar 7.15. Investor yang agresif yang akan memilih portofolio B, bila tidak adanya batasan meminjam akan terpengaruh. Mereka akhirnya akan memilih portofolio pada efficient frontier, misalnya portofolio Q yang mempunyai expected return dan deviasi standard yang lebih tinggi dari portofolio P. Portofolio seperti Q yang terletak pada efficient frontier mewakili investasi nol pada aset bebas resiko. Bila investor bisa meminjam namun lebih tinggi dari r f , akan menghadapi CAL tiga bagian. Cal1 yang range relevannya FP 1 mewakili portofolio efisien untuk investor yang devensif. Mereka mendapatkan tangen pada portofolio P1 dan mereka memilih portofolio lengkap seperti portofolio A pada Gambar 7.17.CAL2 yang range relevannya sebelah kanan P2 untuk investor yang lebih agresif. Investor yang mau meminjam pada tingkat yang lebih tinggi, r B f akan memilih P2 . Hal ini digambarkan pada Gambar 7.18 memilih P2 sebagai portofolio optimal dan meminjam untuk melakukan investasi, sehingga portofolio lengkapnya adalah B. Investor yang moderat memilih portofolio berisiko dari efficient frontier dari range P1 P2 . Hal ini digambarkan pada Gambar 7.19. Kurve indifferent yang mewakili investor pada Gambar 7.19. membawa kepada bersinggungan/tangen pada efficient frontier yaitu portofolio C. portofolio yang MANAJEMEN INVESTASI [INVESTMENT BY ZVI BODI + KANE] SELF STUDY 1. Misalkan ada 2 (dua) sekuritas dengan expected return [E(R)] dan standard deviasi (Q), saham A 10% dan 5% sedangkan saham B 15% dan 10%. Misalkan saja saham investasi ini dapat mengambil pinjaman dengan bunga, berapakah tersebut ? (dalam investasi portofolio pada saham A dan B). Jawaban : sehingga : 156 , dimana > 0 dan sehingga 0,10 / (0,05 + 0,10) 0,10 / 0,15 0,6667 1 – 0,6667 0,3333 Dengan korelasi = -1, maka : E( ) = 0,15 – 0,05 = 0,6667 (0,10) + 0,3333 (0,15) = 0,0667 + 0,05 = 0,1167 atau = 11,67% -1 (0,05) (0,10) -0,50 atau -50% (0,6667) (0,05) – (0,3333) (0,10) 0,3334 – 0,3333 157 0% Karena = 0, maka E( ) = E( ) – 0 atau E( ) = E( ) = 11,67% Kurva hubungan antara tingkat keuntungan dengan standard deviasi saat P = -1 E( ) - 15,00 - B 11,67 10,00 - A 5 10 2. Misalkan kita mempunyai dana sebesar $1.000.000 dan ada peluang investasi bebas risiko menghasilkan return 12% dan dengan risiko menghasilkan return 30% dengan standard deviasi 40%. Jika kita akan membentuk portofolio dengan = 30%, berapa return portofolionya? Jawaban : 158 Karena = 0, maka = = maka ] 0,12 + [{0,30 0,12 + [{0,75 – 2,5 .E( atau }/ 0,40] x 0,30 }] x 0,30 0,12 + 0,225 – 0,75 + 0,75 1,75 = 0,12 + 0,225 = 0,345 = 0,1971 atau = 19,71% Jadi return portofolio yang diharapkan = 19,71% 159 UJIAN SEMESTER GANJIL 2012/2013 MATA KULIAH : INVESTASI DAN PORTFOLIO WAKTU ; 120 MENIT DOSEN : DRS HARSI ROMLI,ak,MM --------------------------------------------------------------------------------------------------------------I.CEK POINT 1.Model penilaian umum saham dapat juga diterapkan untuk saham dengan dividen yang mengalami pertumbuhan a.Pertumbuhan konstan b.pertumbuhan satu tahap c.Pertumbuhan dua tahap d.Pertumbuhan N tahap e.semuanya benar 2.Hubungan antara risiko dan return dalam financial market dapat dijelaskan dengan kata lain : a..Risiko yang lebih besar ,investor akan menerima return yang lebih besar. b.Risiko yang lebih besar ,investor akan meminta tingkat keuntungan yang lebih besar. c.Risiko yang lebih besar,investor akan menerima return riil yang lebih keci d.Risiko yang lebih besar ,investor akan mensyaratkan tingkat keuntungan yang lebih kecil. 3.Untuk menjelaskan bahwa investor itu bersikap risk –averse adalah : a.Investor hanya membeli surat berharga pemerintah b.Investor akan meminta tingkat keuntungan yang lebih besar karena risiko yang lebih besar c..Investor akan meminta sesuatu suatu risk premium guna mengkompensasikan resiko d.Semua jawaban benar 160 4.Harga pasar saham sebuah perusahaan tergantng atas: a.Laba perlembar saham yang diperkirakan b.Tingkat risiko laba yang diharapkan c.Debt to equity financing (mix of the firm) d.Semua jawaban diatas benar. 5.Market Risk premium adalah sama dengan return portfolio pasar dikurangi a.Risk free rate of interest . b Rata-rata return saham . c.Tingkat inflasi yang diperkirakan d.Rata-rata return obligasi perusahaan . e Semua jawaban salah II.Problem II.1. Berikut ini data tentang tiga proyek yang sedang dipertimbangkan : ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------Proyek Estimasi Beta (B) ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------O 1.1 P 1,6 R 2,1 ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------E (Rm) = 12 % Rf =6% -------------------------------------------------------------------------------------------------------------Diminta :Hitunglah Tingkat keuntungan yang disyaratkan Pergunakan formula dibawah ini ) untuk setiap proyek( II.2.PT XYZ adalah perusahaan yang memiliki leverage .Laporan Laba rugi 31 Desember 2012 sebagai berikut : Penjualan Rp 4,3 milyar HPP Rp 3,0 milyar --------------------- Laba Kotor Biaya Operasi Rp 1,3 milyar Rp 0,9 milyar -----------------------Rp 0,40 milyar Rp0, 12 milyar ------------------------Rp 0,28 milyar Net Operating Income ( X ) Pajak Penghasilan Badan 30 % Diketahui :Biaya Modal Perusahaan=12 %. DER =50 % , n = 4 tahun g (growth) = 8 % , gs (growth super) =24 % , Cost Of Debt (Kd ) =9 % 161 Diminta : (1)Hitunglah biaya modal sendiri dan WACC model Modigliani Miller (PergunakanFormula Ke =Ku +( Ku- Kd) D/E (1-T ) dan WACC =Kd (1-T) ( D/V) + Ku (E/V ) (2) Hitunglah Nilai perusahaan bila tanpa pertumbuhan (Formula T)/WACC (3)Hitunglah Nilai perusahaan dibawah ini ) (4)Hitunglah Nilai Perusahaan dengan pertumbuhan . dengan V1 = X ( 1- pertumbuhan yang konstan (Formula dengan pertumbuhan diatas normal yang diikuti UJIAN SEMESTER GANJIL 2013/2014 MATA KULIAH : INVESTASI DAN PORTFOLIO WAKTU ; 120 MENIT DOSEN : DRS HARSI ROMLI,ak,MM --------------------------------------------------------------------------------------------------------PETUNJUK : 1.Untuk Prodi Manajemen kerja soal Cek –Point nomor semuanya 1 sd 10 . Prodi Akt 2.Problem kerjakan satu soal dikelas ,sisanya dikerjakan dirumah selama 1 kali 24 jam ============================================================== I.CEK POINT (Nilai =25% 1.Model penilaian umum saham dapat juga diterapkan untuk saham dengan dividen yang mengalami pertumbuhan a.Pertumbuhan konstan b.pertumbuhan satu tahap c.Pertumbuhan dua tahap d.Pertumbuhan N tahap e.semuanya benar 2.Hubungan antara risiko dan return dalam financial market dapat dijelaskan dengan kata lain : d.Risiko yang lebih besar ,investor akan menerima return yang lebih besar. b.Risiko yang lebih besar ,investor akan meminta tingkat keuntungan yang lebih besar. c.Risiko yang lebih besar,investor akan menerima return riil yang lebih kecil d.Risiko yang lebih besar ,investor akan mensyaratkan tingkat keuntungan yang lebih kecil. 3.Untuk menjelaskan bahwa investor itu bersikap risk –averse adalah : a.Investor hanya membeli surat berharga pemerintah b.Investor akan meminta tingkat keuntungan yang lebih besar karena risiko yang 162 lebih besar c..Investor akan meminta sesuatu suatu risk premium guna mengkompensasikan resiko d.Semua jawaban benar 4.Harga pasar saham sebuah perusahaan tergantng atas: a.Laba perlembar saham yang diperkirakan b.Tingkat risiko laba yang diharapkan c.Debt to equity financing (mix of the firm) d.Semua jawaban diatas benar. 5.Market Risk premium adalah sama dengan return portfolio pasar dikurangi: a.Risk free rate of interest . b Rata-rata return saham c.Tingkat inflasi yang diperkirakan d.Rata-rata return obligasi .e Semua jawaban salah 6. Suatu investasi yang memberikan NP V =0 seharusnya: a.Diterima karena NPV=0,berarti sama dengan BEP b.Diterima karena bila NPV=0 telah ada keuntungan sebesarRequired Rate of Returns c.Ditolak karena bila NPV=0 investasi tersebut tidak menguntungkan d.Ditolak karena metode NPV akan menerima investasi dengan NPV positif 7.Reksadana pendapatan tetap (fixed income mutual fund) adalah : a. Reksadana ini berisi dengan paling tidak 80% aktiva obligasi dan sisanya dapat berupa.aktiva lain,misalnya saham b.Reksadana ini berisi dengan paling tidak 80% aktiva saham dan sisanya dapat berupa. Aktiva lain, misalnya obligasi .tujuannya untuk menghasilkan return yang tinggi . c.Reksadana ini membentuk portofolionya dengan aktiva-aktiva surat berharga utang . jangka pendek yang jatuh temponya kurang dari satu tahun d.Semuanya salah. 8.Salah satu langkah persiapan Going Public adalah perusahaan harus askan menugaskan pakar-pakar pasar modal dan instusi-institusi pendukung dibawah ini : a.Kantor Akuntan Publik b.Kantor Notaris Publik c.Perusahaan penilai d. Semuanya benar 9.Penilaian saham biasa sedikit lebih sulit daripada surat berharga yang lain karena : a. Return dari saham biasa merupakan gabungan atas dividen dan capital gains atau capital losses b. Dividen itu sendiri tidak selalu sama setiap periode, bahkan diharapkan mengalami pertumbuhan 163 c. Return atas saham biasa relatif lebih tidak pasti dari pada return atas saham preferen dan obligasi. Jika return dari suatu asset dapat diketahui dengan pasti maka required rate of return akan sama dengan risk free rate. d. Semuanya benar 10. Jika CAPM adalah benar maka syarat berikut ini harus dipenuhi : a. Konstanta (a) seharusnya tidak berbeda secara nyata dengan nol b. Hubungan dalam model tersebut bersifat linier dalam beta ( ); koefisien arah sebesar (b) dan intersep (konstanta) sebesar a. c. Koefisien dari beta ( seharusnya sama dengan ( . d. Semuanya benar INFORMASI BERIKUT INI SOAL NOMOR 11 S DENGAN 14 Proyek A Proyek B Proyek C Prob Aliran Kas Prob. Aliran Kas Prob AliranKas 0,05 500.000,- 0,20 600.000 0,15 400.000 0,15 750.000,- 0,30 700.000 0,35 700.000 0,35 1.000.000,- 0,30 1.000.000 0,35 1.100.000 0,45 1.250.000 0,20 1.200.000 0,15 1.400.000 11.Berapa aliran Kas yang diharapkan dari Investasi-A a.Rp 600.000 b.Rp 750.000 c.Rp 800.000 d.Rp 1.050.000 e.Rp 1.250.000 12.Berapa standar deviasi aliran kas investasi-B a.Rp.15.490 b.Rp 132.410 c.Rp.204.940 d. Rp 376.070 e. Rp 486.610 13.Berapa standar deviasi aliran kas investasi-C a.Rp.13.420 d.Rp 486.220 b.Rp.107.770 e.Rp 672.450 c.Rp.217.950 14.Manakah pernyataan berikut ini tentang investasi A,B dan C yang benar? a.Investasi A lebih berisiko dibandingkan Investasi B b.Investasi B lebih berisiko daripada investasi C 164 c.Investasi A lebih berisiko daripada Investsi C d.Semua jawaban diatas benar e.Tidak satupun jawaban yang benar II.ESSAY( Nilai =25%) 1. Jelaskan pengertian dari reksa dana dan sebutkan beberapa kegunaanya 2. Sebut dan jelaskan Faktor-faktor yang mempengaruhi koefisien beta ( perusahaan 3.Persamaan Garis Pasar Modal ( Capital Marke Line = CML ) adalah : E(Rm) - Rf E (Rp) = Rf + (Rp) [ ] m dimana : (Jelaskan pengertian simbol-simbol dibawah ini) E (Rp) = ? Rf = ? E (Rm) = ? m = ? (Rp) = ? 4.Sebut dan Jelaskan keunggulan Arbitrage Pricing Model (APM ) dari Asset Pricing Model (CAPM) Capital 5.Saudara sudah dibagikan hand –out tentang pasar modal dan ditugaskan untuk membaca .Coba saudara jelaskan tahap-tahap perkembangan pasar modal diindonesia sejak zaman penjajahan sampai dengan sekarang (jelaskan minimal satu halaman kertas folio bergaris) III.Problem (Nilai =50%) III.1.PT. Jasa Marga baru baru ini mengeluarkan obligasi yang nominalnya Rp.1.000.000,- per lembar dengan tingkat bunga setiap tahun 9,25%. Obligasi tersebut akan jatuh tempo tahun 2024. Berapa nilai obligasi tersebut pada akhir tahun 2014 A.Kalau yield atas obligasi tersebut 8% B Kalau Yield atas Obligasi jika 11% ? 165 Jawaban :Pergunakan Rumus dibawah ini: Pₒ = Pₒ = I [PVIFA ] + M [ PVIF ] III.2. Lion Star Co sedang mempertimbangakan dua investasi yang bersifat mutually exclusive. Setiap proyek memerlukan dana senilai Rp 10.000.000,- dan memiliki usia ekonomis delapan tahun. Aliran kas tahunan diperkirakan : Proyek A Prob. Proyek B Aliran Kas Prob. 0,30 Rp 1.500.000,- 0,5 0,40 2.000.000,- 0,1 0,30 2.500.000,- 0,4 Aliran Kas Rp 0,2.000.000,5.000.000,- Lion Star Co telah menentukan untuk mengevaluasi proyek yang berisiko dengan 12% dan yang kurang berisiko dengan 10%. Berapa nilai yang diharapkan dari aliran kas bersih tahunan setiap proyek? Proyek manakah yang lebih berisiko? Berapa risk-adjusted NVP untuk setiap proyek? III.3 PT General adalah perusahaan penambangan yang sedang mengalami pertumbuhan dengan cepat. Karena pengalaman yang dimiliki serta adanya permintaan yang melonjak untuk beberapa tahun yang akan datang maka pertumbuhan rata-rata pertahun diperkirakan sebesar 40% untuk lima tahun pertama dan sesudah itu diperkirakan akan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan sebesar 12%. Pemegang saham meminta tingkat keuntungan sebesar 18%. Dividen saat ini adalah Rp.2.000,- per lembar saham. Berapa harga pasar saham perusahaan tersebut ? Jawaban : Pergunakan Rumus dibawah ini m Do ( 1 + g1 ) t + Po = Dm + 1 t=1 166 1 ( 1 + ke ) t ( 1 + ke ) m ( ke – g2 ) UJIAN MID SEMESTER GANJIL 2013/2014 MATA KULIAH : INVESTASI DAN PORTFOLIO WAKTU ; 120 MENIT DOSEN : DRS HARSI ROMLI,ak,MM 2. PROBLEM 1. PT Indo Global Mandiri sedang mempertimbangkan suatu investasi pengembangan yang memerlukan dana RP 40 Milyar dan memproyeksikan aliran kas hasil operasi selama 5 tahun sebagai berikut : Tahun Arus Kas 2010 Rp 10.000.000 2011 Rp 12.000.000 2012 Rp 15.000.000 2013 Rp 14.000.000 2014 Rp 11.000.000 Alternative investasi lain penggunaan Dana Rp 40 milyar diatas ada tawaran membeli surat berharga dipasar modal selama 5 tahun yang menghasilkan 14%pertahun. Diminta: Hitunglah IRR dari dua alternative investasi tersebut diatas yang paling menguntungkan selama 5 tahun. 2. PT Indo Global Mandiri Kampus A sedang merencanakan untuk melakukan perluasan usaha. Investasi yang dibutuhkan : Pada awal tahun pertama 167 = Rp 1.500.000.000 Pada tahun kedua =Rp 2.000.000.000 Investasi tersebut akan dapat menghasilkan selama 4 tahun. Adapun pola penghasilan selama 4 tahun adalah sebagai berikut. Akhir tahun ke II sebesar Rp 7 milyar Akhir tahun ke III sebesar Rp 8 milyar Akhir tahun IV sebesar Rp 8 milyar Akhir tahun V sebesar Rp 9 milyar *Biaya tetap selama masa operasi Rp 3 milyar/tahun(termasuk depresiasi dan bunga). *Biaya Variabel diperkirakan sebesar 30% dari nilai penjualan *Depresiasi pertahun sebesar Rp 300.000.000 Investasi tersebut akan di biayai dari kredit dengan tingkat bunga 20%/tahun dan akan di pergunakan sesuai kebutuhan dan akan dibayar kembali seluruhnya pada akhir tahun ke-5 Diminta : a. Laporan Arus kas bersih pertahun selama 4 tahun b. Hitunglah Net Present Value dari proyek tersebut. Apakah proyek tersebut menguntungkan. Jawaban Nomor 1 ∑_(t=1)^n▒〖= A_6/(1+r)^(t ) 〗=IO ∑_(3=15.000.000)^5▒〖= 15.000.000/(40 M+14%)^(15.000.000 ) 〗=IO = 15.000.000/(40.14)^15.000.000 = 602 .I = 24.916.000 Jawaban Nomor 2 168 NPV II = 7.000.000.000 – ( PVIFA 14% x 4 ) – 300.000.000,= 7.000.000.000 – ( 2,9137 ) – 300.000.000,= 20.395.000.000,= 20.095.000.000,- NPV III = 8.000.000.000 – ( PVIFA 14% x 4 ) – 300.000.000,= 8.000.000.000 – (2,9137 ) – 300.000.000,= 23.309.600.000,= 23.009.600.000,- NPV IV = 8.000.000.000 – ( PVIFA 14% x 4 ) – 300.000.000,= 8.000.000.000 – (2,9137) – 300.000.000,= 23.309.600.000,= 23.009.600.000,- NPV V = 9.000.000.000 – ( PVIFA 14% x 4 ) – 300.000.000,= 9.000.000.000 – (2,9137) – 300.000.000,= 26.223.300.000,= 25.923.300.000,- NPV (II) + NPV (IV) = Rp 20.095.000.000,- + Rp 23.009.600.000,= Rp 43.104.600.000,NPV (III) + NPV (V) = Rp 23.009.600.000,- + Rp 25.923.300.000,= Rp 48.932.900.000,- I.TEORI JAWABAN TUGAS-KELOMPOK.A Perkembangan minat investasi sangat di pengaruhi kondisi makro ekonomi, jelaskan ? Jawab : 169 Dalam ilmu ekonomi, investasi merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat. Istilah investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. Pertambahan jumlah barang ini memungkinkan perekonomian tersebut menghasilkan lebih banyak barang dan jasa dimasa yang akan datang. Ada kalanya penanaman modal dilakukan untuk menggantikan barang-barang modal yang lama yang telah aus dan perlu didepresiasikan. Jelaskan pengertian real asset dan financial asset ? Berikan contoh ! Jawab : Real assets merupakan assets (aktiva) berwujud yang nyata (dapat dilihat, disentuh dan dimanfaatkan secara langsung). Contoh real assets ini ialah rumah, peralatan dan inventori. Financial assets merupakan assets (aktiva) yang dimiliki sebagai simpanan jangka panjang, yang akan digunakan di masa yang akan datang. Contoh financial assets ini ialah saham dan obligasi. Sebutkan dan jelaskan pengelompokan instrument derivatif ? Jawab : Opsi : Opsi adalah kontrak dimana salah satu pihak menyetujui untuk membayar sejumlah imbalan kepada pihak yang lainnya untuk suatu "hak" (tetapi bukan kewajiban) untuk membeli sesuatu atau menjual sesuatu kepada pihak yang lainnya; misalnya saja ada seseorang yang khawatir bahwa harga dari stok XXX akan turun sebelum ia sempat menjualnya, maka ia membayar imbalan kepada seseorang lainnya (ini disebut "penjual" opsi jual /put option) yang menyetujui untuk membeli stok daripadanya dengan harga yang ditentukan di depan (strike price). Pembeli menggunakan opsi ini untuk mengelola risiko turunnya nilai jual dari stok XXX yang dimilikinya, dilain sisi si pembeli opsi mungkin saja menggunakan transaksi opsi tersebut untuk memperoleh imbalan jasa dan mungkin telah memiliki suatu gambaran bahwa nilai jual XXX tersebut tidak akan turun. Sebagai lawan dari opsi jual adalah opsi beli atau biasa disebut call option dimana pada opsi beli ini memberikan opsi kepada pembeli opsi hak untuk membeli aset acuan (underlying asset) pada suatu tanggal yang disepakati dengan harga yang telah ditetapkan atau yang dikenal dengan istilah option strike. Swap : Swap adalah istilah asing yang maknanya adalah "pertukaran" namun di Indonesia istilah juga digunakan secara umum .Perjanjian swap adalah transaksi pertukaran dua valuta melalui pembelian atau penjualan tunai (spot) dengan penjualan/pembelian kembali secara berjangka yang dilakukan secara simultan dengan bank yang sama dan pada tingkat premi atau diskon dan kurs yang dibuat dan disepakati pada tanggal transaksi dilakukan. Derivatif dapat mengacu pada pada berbagai jenis aset seperti misalnya komoditi, saham atau obligasi, suku bunga, nilai tukar mata uang atau indeks ( seperti indeks pasar saham, indeks harga konsumen (CPI-Consumer Price Index[2]), atau bahkan indeks kondisi cuaca ataupun derivatif lainnya). Tampilan dari aset termaksud dapat menetapkan harga ataupun saat pembayaran. Kegunaan utama dari derivatif ini adalah untuk mengalihkan risiko ataupun mengambil suatu risiko tergantung apakah posisinya sebagai hedger (pelaku lindung nilai) atau spekulator. Bermacam-macam rentang nilai antara aset acuan dan alternatif pembayaran menghasilkan beraneka kontrak derivatif yang diperdagangkan di pasaran. Jenis utama derivatif adalah kontrak berjangka (futures), kontrak serah (forward), opsi dan swap. 170 Investasi dalam aktiva keuangan dapat berupa inventasi langsung dan tidak langsung jelaskan dan berikan contoh ! Jawab : a.Investasi Langsung ( Direct Investing) Diartikan sebagai suatu kepemilikan surat-surat berharga secara langsung dalam suatu institusi/perusahaan tertentu yang secara resmi telah di go public dengan tujuan mendapatkan tingkat keuntungan berupa deviden dan capital gain. b. Investasi tidak langsung (indirect investing) Terjadi apabila suatu surat berharga yang dimiliki diperdagangkan kembali oleh perusahaan investasi yang berfungsi sebagai perantara. Kepemilikan aset secara tidak langsung dilakukan melalui lembaga-lembaga keuangan yang terdaftar, yang bertindak sebagai perantara. Dalam perannya sebagai investor tidak langsung, pedagang perantara mendapatkan deviden seperti halnya dalam investasi langsung serta capital gain atau hasil perdagangan portofolio yang dilakukannya. 5. Jelaskan pengertian reksa dana dan sebutkan klasifikasinya ? Jawab : Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer Investasi (MI) ke dalam portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, Pasar uang ataupun efek/sekuriti lainnya. Klasifikasinya : Jika dilihat dari sejarah perkembangan reksa dana di Indonesia, jenis reksa dana yang berkembang pertama kali selain reksa dana konvensional adalah Reksa Dana Terstruktur (Structured Fund). Reksa Dana terstruktur ini terdiri dari 3 produk yaitu Reksa Dana Indeks, Reksa Dana Terproteksi dan Reksa Dana Dengan Penjaminan. Salah satu keunikan reksa dana ini adalah adanya peraturan yang mengharuskan pencantuman nama indeks, terproteksi dan penjaminan dalam penamaan reksa dananya. Selain itu adalah lagi jenis reksa dana yang lain seperti REITs (Real Estate Investment Trust), ETF dan Reksa Dana Penyertaan Terbatas. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis biaya yg masuk dalam biaya proyek/cash out lay ? Jawab : A. Biaya langsung adalah biaya yg di keluarkan secara langsung, contoh upah dan biaya peralatan B. Biaya tidak langsung contohnya over heid. 7. Sebutkan dan jelaskan unsur dari aliran kas masuk ? Jawab : A.biaya operasional adalah siklus kegiatan jangka pendek yang merupakan aktiva penghasil utama pendapatan perusahaan. B. Arus operasional adalah penerimaan tunai. Hasil dari penjualan barang atau jasa. contoh penerimaan bunga,piutang,dividen dan refund. 171 8. Mengestimasi aliran kas masuk dapat mengfgunakan 3 cara ? jelaskan Jawab : a) Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan p engeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow) b) Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan d engan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab I tu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow). c) Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek. 9. Jelaskan pengertian peralatan analisa keuangan yang umum di pakai di bawah ini. Nilai kemudian(Future Value)dengan Notasi FVr,n=Po(FVIF(r,n)) adalah Nilai yang akan diterima dengan menjumlahkan modal awal periode dengan jumlah uang yang akan diterima selama periode tersebut. Nilai Sekarang(Present Value)dengan Notasi Po=FVr,n(PVIF(r,n)) adalah Nilai saat ini dari jumlah uang dimasa datang atau serangkaian pembayaran yang dinilai pada tingkat yang ditentukan. Anuitas Nilai Kemudian(Future Value Annuity),dengan Notasi FVAr,t=a (FVIFA)adalah Nilai hari ini dari sejumlah dana yang akan di bayarkan di waktu kemudian. Anuitas Nilai Sekarang(Present Value Annuity) dengan Notasi PVAr,t=a(PVIFA)adalah Nilai hari ini dari pembayaran sejumlah dana tertentu yang dilakukan secara teratur selama waktu yang telah ditentukan. 10. Jawab pertanyaan di bawah ini dengan cara menulis (B)benar dan (S)salah Kelemahan penggunaan Metode Payback tidak memperhatikan nilai waktu uang arus kas selain itu juga tidak memperhatikan arus kas setelah payback. ( B ) Jika suatu investasi memiliki Net Present Value sama dengan Nol, maka proyek tersebut dapat disarankan untuk diterima,karena investasi yang NPV=0 telah memberi keuntungan sebesar discount rate.( B ) Dengan metode IRR suatu investasi akan diterima apabila IRR investasi tersebut positif dan menolak investasi apabila IRR investasi tersebut negative.( B ) Aliran kas yang berkaitan dengan suatu proyek merupakan dasar bagi penilaian suatu proyek, untuk mengestimasi aliran kas dapat menggunakan metode BottomUp dengan formula perhitungan : Tambahan aliran kas=(1-T) X Tambahan EBIT+Tambahan Deprisiasi. (B ) e.Nilai perusahaan dicerminkan dengan harga pasar perlembar saham serta dipengaruhi oleh keputusan Investasi,keputusan sumber pendanaan dan kebijakan deviden. ( S ) 172 JAWABAN :TUGAS KELOMPOK –B Perkembangan minat investasi sangat dipengaruhi kondisi makro ekonomi jelaskan? Kondisi makro ekonomi secara keseluruhan akan mempengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat, pengusaha dan investor. Kondisi makro ekonomi yang baik akan menciptakan iklim investasi yang baik. Beberapa variabel ekonomi nasional yang biasanya digunakan adalah tingkat pertumbuhan ekonomi biasanya dilihat dari produk domestik (adalah penjumlahan seluruh barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara baik oleh perusahaan dalam negeri maupun oleh perusahaan asing yang beroperasi di dalam negara tersebut pada suatu waktu/periode tertentu), tingkat inflasi (merupakan suatu indikator ekonomi makro yang menggambarkan kenaikan harga-harga barang dan jasa dalam suatu periode tertentu), tingkat suku bunga (ukuran biaya modal yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk menggunakan dana dari investor), dan nilai tukar rupiah. Jelaskan Pengertian Real asset dan Financial asset. Berikan contoh masingmasing? Real Assets terdiri dari (i) investasi dalam aktiva berwujud (Tangible Assets) disebut kapasitas produktif perekonomian (Productive Capacity) karena jenis asset ini member kontribusi langsung terhadap kapasitas produktif perekonomian secara langsung seperti tanah, bangunan, mesin pabrik, keterampilan SDM. Aset fisik beserta sumber daya manusia yang terampil menghasilkan keseluruhan output yang dikonsumsi masyarakat. Financial Assets yaitu investasi dalam bentuk surat berharga (Investasi dalam Saham dan Obligasi) dimana aset ini tidaklah mewakili kekayaan masyarakat dan tidak memberikan kontribusi langsung terhadap kapasitas produktif perekonomian. Namun Aset Financial mampu memberikan kontribusi secara tidak langsung terhadap kapasitas produktif perekonomian seperti deposito, cadangan asuransi jiwa, cadangan dana pensiun, trade credit, dll. Financial Assets member kontribusi terhadap kapasitas produktif perekonomian secara tidak langsung karena: (i) mampu memisahkan kepemilikan dan manajemen perusahaan. (ii) memfasilitasi transfer dana keperusahaan dengan peluang investasi yang lebih menarik. (iii) memberikan kontribusi secara pasti terhadap individu /perusahaan yang memilikinya. (iv) mempunyai hak klaim terhadap income yang dihasilkan oleh asset riel atau klaim atas income pemerintah. Sebut dan jelaskan pengelompokan instrument derivative? Instrumen keuangan derivatif bisa diartikan sebagai instrumen keuangan yang nilainya tergantung dari (diturunkan, derive from) nilai aset yang menjadi dasarnya (underlying asset). Instrumen derivatif relatif belum banyak 173 diperdagangkan di indonesia. tetapi instrumen tersebut mempunyai potensi yang besar untuk membantu manajemen risiko. Pengelompokan instrument derivative meliputi: Forward adalah intrumen keuangan derivatif yang paling tua. Kontrak forward berbeda dengan kontrak spot. Kontrak spot yang sering dijumpai adalah pada valuta asing. Forwad bisa dipakai untuk manajemen risiko. Lebih spesifik lagi, forward bisa dipakai untuk hedging (lindung nilai). Jika posisi spot dan forward digabungkan, maka kita akan memperoleh posisi gabungan. Future ada beberapa features forward yang bisa diperbaiki agar diperoleh instrumen keuangan derivatif yang lebih baik. Pertama dalam forward, potensi kerugian akan diakumulasi sampai jatuh tempo. Kedua instrumen forward mempunyai fleksibilitas yang cukup tinggi. Variasi tersebut mencakup sebagai contoh besarnya nilai kontrak, waktu jatuh tempo. Opsi yaitu opsi call dan opsi put. Opsi call bisa didefinisikan sebagai hak untuk membeli aset dengan harga tertentu. Opsi put bisa didefinisikan sebagai hak untuk menjual aset pada harga tertentu. Harga tertentu tersebut disebut juga sebagai harga eksekusi. Investasi dalam aktiva keuangan dapat berupa investasi langsung dan tidak langsung jelaskan dan berikan contoh? Investasi langsung (Direct Investment) adalah mereka yang memiliki dana dapat langsung berinvestasi dengan membeli secara langsung suatu aktiva keuangan dari suatu perusahaan. Contohnya: saham, obligasi, dan surat berharga lain nya. Investasi tidak langsung (Indirect Ivestment) adalah mereka yang memiliki kelebihan dana dapat melakukan investasi tidak terlibat secara langsung cukup dengan memegang dalam bentuk salah dan obligasi dengan melaui perantara. Contohnya: pialang, broker. Jelaskan pengertian reksa dana dan sebutkan klasifikasinya? Reksa dana adalah perusahaan yang menerima uang dari para investor/penabung dan kemudian menggunakannya untuk membeli saham, obligasi jangka panjang atau instrument-instrumen jangka pendek yang dikeluarkan/diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah yang membutuhkan dana. Dengan reksa dana: Dapat mengurangi resiko dengan melakukan diversifikasi sekurita. Dapat mencapai skala ekonomi melalui analisa sekuritas. Mengelola portofolio dan Membeli dan menjual sekuritas. Sebut dan jelaskan jenis-jenis biaya yang dimasukan dalam Biaya Proyek/Cash Out Lay? Cash Out Flow sering disebut Initial Investment Outlay Arus Kas Keluar yang segera dibutuhkan untuk membiayai proyek investasi/aktiva serta 174 pengeluaran lainnya sampai proyek itu beroperasi secara komersiel. Jenisjenis biaya yang dimasukan dalam biaya proyek/ cash out lay antara lain: Pra Operating Cost Biaya yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar biaya proyek yang diperlukan untuk membangun proyek atau investasi. Pembelian mesin/Aktiva/Equipment proyek investasi Biaya yang digunakan untuk pembelian alat-alat atau mesin yang akan digunakan selama masa proyek berlangsung. Biaya masuk Biaya yang menjadi keuntungan selama proyek berjalan. Ocean freight Biaya yang dikeluarkan untuk angkutan darat proyek. Inland Transportation Biaya yang dikeluarkan untuk angkutan laut proyek. Bangunan Pabrik Yaitu bangunan sebagai modal awal yang digunakan didalam proyek yang dapat menyimpan barang-barang serta mesin-mesin yang dipergunakan saat proyek berlangsung. Biaya tenaga ahli lokal asing Biaya yang dikeluarkan untuk membayar jasa tenaga ahli sehingga dapat memberikan pelatihan kepada karyawan baru sehingga karyawan tersebut dapat memberikan kualitas terbaik di dalam proyek. Biaya pelatihan Biaya yang dikeluarkan untuk memberikan pelatihan kepada para karyawan baru sehingga karyawan tersebut dapat bekerja dengan baik di dalam perusahaan dan dapat mengetahui apa yang menjadi jobdesk karyawan tersebut. Interst during construction (bunga masa kontruksi) Bunga masa konstruksi adalah biaya bunga yang dimasukan didalam biaya investasi tetapi tidak dibayar sebelum proyek menghasilkan. Dalam hal ini, selama masa konstruksi bunga bukan merupakan biaya ekonomi. Modal kerja Modal kerja adalah modal awal yang diberikan didalam pengerjaan suatu proyek dengan ada nya modal kerja para karyawan dapat membantu dan mempercepat kelancaran kelangsungan pekerjaan tersebut. Trial Run Operation Biaya yang dikeluarkan selama masa percobaan didalam proyek. Hasil penjualan mesin lama Biaya yang dihasilkan dari penjualan mesin lama sehingga dapat dimodalkan kembali untuk membeli peralatan atau mesin-mesin baru proyek. Sebut dan jelaskan unsur-unsur dari Aliran Kas Masuk (Cash In Flow)? Cash In Flow/ Aliran Kas Masuk adalah arus kas masuk yang diperoleh dari proyek investasi/investasi baru (a) Laba rugi setelah pajak (b) Depresiasi (c) Cost Reduction Program (CRP) termasuk modifikasi pabrik dalam rangka 175 penghematan energi seperti perubahan dari pemakaian bahan bakar minyak ke pemakaian batubara dalam sistem produksi dan (d) penghematan biaya tenaga kerja. Mengestimasi Aliran Kas Masuk dapat menggunakan tiga macam cara sebut dan jelaskan? Cash Out Flow sering disebut Initial Investment Outlay Arus Kas Keluar yang segera dibutuhkan untuk membiayai proyek investasi/aktiva serta pengeluaran lainnya sampai proyek itu beroperasi secara komsersiel. Meliputi biaya Pra Operation Cost, Pembelian mesin/aktiva/Equipment proyek investasi, biaya masuk, ocean freight, inland transportation, bangunan pabrik, biaya tenaga ahli lokal asing, biaya pelatihan, interst during construction (bunga masa konstruksi), modal kerja, trial run operation, dan hasil penjualan mesin lama. Cash In Flow/Proceed/Arus Kas Masuk adalah arus kas masuk yang diperoleh dari proyek investasi/investasi baru meliputi: laba rugi setelah pajak, depresiasi, cost reduction program (CRP) termasuk modifikasi pabrik dalam rangka penghematan energi seperti perubahan dari pemakaian bahan bakar minyak ke pemakaian batubara dalam sistem produksi dan penghematan biaya tenaga kerja. Terminal cash flow (salvage value) kategori ketiga adalah cash flow yang berkaitan dengan masa akhir proyek, contoh nilai sisa. Aliran kas yang berkaitan dengan suatu proyek merupakan dasar bagi penilaian proyek itu. Jelaskan pengertian peralatan analisa keuangan yang umum dipakai di bawah ini: Nilai Kemudian (Future Value) dengan Notasi FVr,n = Po (FVIF (r,n)) Digunakan untuk menghitung nilai investasi yang akan datang berdasarkan tingkat suku bunga dan angsuran yang tetap selama periode tertentu. Nilai Sekarang (Present Value) dengan Notasi Po = FVr,n (PVIF (r,n)) Present value adalah berapa nilai uang saat ini untuk nilai tertentu dimasa yang akan datang. Anuitas Nilai Kemudian (Future Value Annuity) dengan Notasi FVAr,t = a (FVIFA) Nilai uang yang akan datang dari satu jumlah pembayaran pada waktu sekarang, yang dievaluasi dengan suatu tingkat bunga. Anuitas Nilai Sekarang (Present Value Annuity) dengan Notasi PVAr,t = a (PVIFA) Nilai sekarang anuitas adalah nilai hari ini dari pembayaran sejumlah dana tertentu yang dilakukan secara teratur selama waktu yang telah ditentukan. Dengan kata lain, jumlah yang harus anda tabung dengan tingkat bunga tertentu untuk mendapatkan sejumlah dana tertentu secara teratur. 176 Jawab pernyataan/pengertian dibawah ini dengan cara menulis (B) bila menurut saudara BENAR dan (S) bila dianggap SALAH. Kelemahan penggunaan Metode Payback tidak memperhatikan nilai waktu uang arus kas selain itu juga tidak memperhatikan arus kas setelah payback. (B)/(S). (BENAR) Jika suatu investasi memiliki Net Present Value (NPV) sama dengan NOL, maka proyek tersebut dapat disarankan untuk diterima, karena investasi yang NPV=0 telah memberikan keuntungan sebesar discount rate. (B)/(S). (BENAR) Dengan metode IRR suatu investasi akan diterima apabila IRR investasi tersebut positif dan menolak investasi apabila IRR investasi tersebut negatif. (B)/(S). (BENAR) Aliran Kas yang berkaitan dengan suatu proyek merupakan dasar bagi penilaian suatu proyek, untuk mengestimasi aliaran kas dapat menggunakan metode Bottom-Up dengan formula perhitungan: Tambahan Aliran Kas = (1T) x Tambahan EBIT + Tambahan Depresiasi (B)/(S). (SALAH) 177 UJIAN MID SEMESTER GANJIL 2014/2015 MATA KULIAH : INVESTASI DAN PORTFOLIO WAKTU ; 120 MENIT DOSEN : DRS HARSI ROMLI,ak,MM,CA ==================================================================== I.CEK POINT 1.Reksadana pendapatan tetap (fixed income mutual fund) adalah : a.Reksadana ini berisi dengan paling tidak80% aktiva obligasi dan sisanya berupa aktiva lain ,misalnya saham b.reksadana ini berisi dengan paling tidak 80% aktiva saham dan sisanya dapaat berupa aktiva lain,misalnya obligasi .tujuannya untuk menghasilkan return yang tinggi . c.Reksadana ini membentuk portofolionya dengan aktiva-aktiva surat berharga utang jangka pendek yang jatuh tempony kurang dari satu tahun d.Semuanya salah. 2.Salah satu langkah persiapan Going Public adalah perusahaan harus askan menugaskan pakar-pakar pasar modal dan instusi-institusi pendukung dibawah ini : a.Kantor Akuntan Publik b.Kantor Notaris Publik c.Perusahaan penilai d. Semuanya benar 3.Reksadana pendapatan tetap (fixed income mutual fund) adalah : a.Reksadana ini berisi dengan paling tidak80% aktiva obligasi dan sisanya dapat berupa aktiva lain ,misalnya saham b.reksadana ini berisi dengan paling tidak 80% aktiva saham dan sisanya dapaat 178 berupa aktiva lain,misalnya obligasi .tujuannya untuk menghasilkan return yang tinggi . c.Reksadana ini membentuk portofolionya dengan aktiva-aktiva surat berharga utang jangka pendek yang jatuh tempony kurang dari satu tahun d.Semuanya salah. 4. Jenis –jenis investasi langsung di pasar turunan antara lain adalah: a.Swap b.Hedging c.warrant d.Futures contract 5.Rumus untuk menghitung Net present value (NPV) adalah: n NPV = At (1 k ) t 1 t o a.Dimana At menggambarkan investasi awal b.dimana (1 + k)t Menggambarkan investasi awal c. dimana Io menunjukan interest pada tahun ke Nol d. Dimana semuanya salah 6..Arus kas masuk yang diperoleh dari proyek investasi /investasi baru adalah ( a) Laba rugi setelah Pajak (b).Depresiasi (c) Cost Reduction Program (CRP) termasuk modifikasi pabrik dalam rangka penghematan energi seperti perubahan dari pemakaian Bahan bakar minyak ke pemakain batubara dalam sistem produksi. serta Penghematan biaya tenaga kerja d.Semuanya benar 7Jawab pernyataan/pengertian dibawah ini dengan cara menulis (B) bila menurut saudara BENAR dan (S) bila dianggap SALAH. (1). Kelemahan penggunaan Metode Payback tidak memperhatikan nilai waktu uang arus kas selain itu juga tidak memperhatikan arus kas setelah payback. (B)/(S). (2).Jika suatu investasi memiliki Net Present Value (NPV) sama dengan NOL, maka proyek tersebut dapat disarankan untuk diterima, karena investasi yang NPV=0 telah memberikan keuntungan sebesar discount rate. (B)/(S). (3). Dengan metode IRR suatu investasi akan diterima apabila IRR investasi tersebut positif dan menolak investasi apabila IRR investasi tersebut negatif. (B)/(S). (4).Aliran Kas yang berkaitan dengan suatu proyek merupakan dasar bagi penilaian suatu proyek, untuk mengestimasi aliaran kas dapat menggunakan metode BottomUp dengan formula perhitungan: Tambahan Aliran Kas = (1-T) x Tambahan EBIT + Tambahan Depresiasi (B)/(S). 179 II.ESSAY 1.Proses keputusan investasi merupakan suatu proses keputusan yang berkesinambungan (on going process). Sebut dan jelaskan lima tahap keputusan investasi ? 2. Perkembangan minat investasi sangat di pengaruhi kondisi makro ekonomi, jelaskan ? 3.Jelaskan pengertian dari reksa dana, sebutkan beberapa kegunaanya 4.Sebut dan jelaskan klasifikasi dari Reksa dana 5.Apa yang disebut dengan derivatif ,sebut dan.jelaskan instrument derivatif 8. Walaupun Derivative berbahaya, mengapa banyak bisnis yang menggunakan derivatif?.Jelaskan 9.Jelaskan perbedaan antara pasar primer dan pasar sekunder 10 Jelaskan pengertian peralatan analisa keuangan yang umum dipakai i: a.Nilai Kemudian (Future Value) dengan Notasi FVr,n = Po (FVIF (r,n)) b.Nilai Sekarang (Present Value) dengan Notasi Po = FVr,n (PVIF (r,n)) c.Anuitas Nilai Kemudian (Future Value Annuity) dengan Notasi FVAr,t = a (FVIFA) d.Anuitas Nilai Sekarang (Present Value Annuity) dengan Notasi PVAr,t = a (PVIFA) III.PROBLEM 2. PT Indo Global Mandiri Kampus A sedang merencanakan untuk melakukan perluasan usaha. Investasi yang dibutuhkan : Pada awal tahun pertama Pada tahun kedua = Rp 1.500.000.000 =Rp 2.000.000.000 Investasi tersebut akan dapat menghasilkan selama 5 tahun. Adapun pola penghasilan selama 5 tahun adalah sebagai berikut. Akhir tahun ke I sebesar Rp 7 milyar Akhir tahun ke II sebesar Rp 8 milyar Akhir tahun ke III sebesar Rp 8 milyar Akhir tahun ke IV sebesar Rp 9 milyar Akhir tahun ke IV sebesar Rp 9 milyar *Biaya tetap selama masa operasi Rp 3 milyar/tahun(termasuk depresiasi dan bunga). 180 *Biaya Variabel diperkirakan sebesar 30% dari nilai penjualan *Depresiasi pertahun sebesar Rp 300.000.000 Investasi tersebut akan di biayai dari kredit dengan tingkat bunga 20%/tahun dan akan di pergunakan sesuai kebutuhan dan akan dibayar kembali seluruhnya pada akhir tahun ke-5 Diminta : a. Laporan Arus kas bersih pertahun selama 5 tahun b. Hitunglah Net Present Value dari proyek tersebut. Apakah proyek tersebut menguntungkan DAFTAR PUSTAKA 1. A.Ross Stephen ,W.Westerfield Randolph,Jaffe Jeffrey Corporate Finance 4th edition 1996 The Mc Graw –Hill Companies,Inc Printed in the United Sates of America 2. Bodie Zvi , Kane Alex, Marcus Alan J Investment tahun 1989 ,Printed in the United Sates of America 3. Bodie Zvi , Kane Alex, Marcus Alan J Investment Copyright 2005 by Mc Graw Hill .Edisi 6 Alih Bahasa Penerbit Salemba Empat Hak Cipta 2006 4. Hartono Jogiyanto Prof.Dr.MBA.ak Teori Portofolio Investasi.Penerbit BPFE Yogyakarta .Edisi.7 Tahun 2010 dan Analisis 5. Sjahrial Dermawan ,Prof.Dr.MM Manajemen Keuangan Edisi-3 Penerbit Mitra Wacana Media 2009 Jakarta 6. Sartono R.Agus Drs Ringkasan Teori Manajemen Keuangan Penyelesaiannya BPFE Yogyakarta .Edisi -1 tahun 1990 Soal dan 7. W.Situmorang Johnny Dr,M.S Menguak Iklim Investasi Indonesia Pascakrisis Penerbit Esensi Erlangga Goup 2011 8. Jurnal Ilmiah Mata kuliah Seminar Investasi Universitas Persada Indonesia (UPI) Jakarta tahun 2012/2013 181 182