SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ABDI KASIH BANGSA YEAR 7 SAINS Topik 2 A. Pemuaian Zat Padat Pemuaian merupakan bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor. Gambar Pemuaian pada batang logam Pemuaian pada zat padat ada 3 jenis yaitu pemuaian panjang (untuk satu demensi), pemuaian luas (dua dimensi) dan pemuaian volume (untuk tiga dimensi). Pemuaian panjang merupakan bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena menerima kalor. Contoh benda yang hanya mengalami pemuaian panjang saja adalah kawat kecil yang panjang sekali. Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu panjang awal benda, koefisien muai panjang dan besar perubahan suhu. Koefisien muai panjang suatu benda sendiri dipengaruhi oleh jenis benda atau jenis bahan. Alat yang digunakan untuk mengukur pemuaian panjang zat padat adalah muschenbroek Gambar muschenbroek Secara matematis persamaan yang digunakan untuk menentukan pertambahan panjang benda setelah dipanaskan pada suhu tertentu adalah L = L0 (1 + α ∆T) 0 L = panjang zat padat pada T2 C (m) L0 = panjang zat padat pada T10C (m) ∆T = Perubahan suhu (0C) ∆T = T2 - T1 α = koefisien muai panjang (/0C) T1 = suhu benda sebelum dipanaskan (0C) T2 = suhu benda setelah dipanaskan (0C) 1 SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ABDI KASIH BANGSA YEAR 7 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tabel. Koefisien muai panjang Jenis zat Koefisien muai pnjang( /0C) Aluminium 0,000026 Kuningan 0,000019 Baja 0,000011 Tembaga 0,000017 Kaca 0,000009 Pireks 0,000003 Berlian 0,000001 Grafit 0,000008 Platina 0,000009 Besi 0,000012 Pemuaian luas merupakan pertambahan ukuran luas suatu benda karena menerima kalor. Contoh benda yang mempunyai pemuaian luas adalah lempeng besi yang lebar sekali dan tipis. A = A0 (1 + β ∆T) 0 A = luas zat padat pada T2 C (m) A0 = luas zat padat pada T10C (m) ∆T = Perubahan suhu (0C) ∆T = T2 - T1 β = koefisien muai luas (/0C) β = 2α T1 = suhu benda sebelum dipanaskan (0C) T2 = suhu benda setelah dipanaskan (0C) Pemuaian volume merupakan pertambahan ukuran volume suatu benda karena menerima kalor. Contoh benda yang mempunyai pemuaian volume adalah kubus, air dan udara. V = V0 (1 + γ ∆T) V = volume zat padat pada T20C (m) V0 = volume zat padat pada T10C (m) ∆T = Perubahan suhu (0C) ∆T = T2 - T1 3 γ = koefisien muai volume (/0C) γ = 3α = 2β khusus gas 𝛾 = 1 273 (/0C) T1 = suhu benda sebelum dipanaskan (0C) T2 = suhu benda setelah dipanaskan (0C) B. Pemuaian Zat Cair Pada zat cair tidak melibatkan muai panjang ataupun muai luas, tetapi hanya dikenal muai ruang atau muai volume saja. Semakin tinggi suhu yang diberikan pada zat cair itu maka semakin besar muai volumenya. Pemuaian zat cair untuk masing-masing jenis zat cair berbeda-beda, akibatnya walaupun mula-mula volume zat cair sama tetapi setelah dipanaskan volumenya menjadi berbeda-beda. Pemuaian volume zat cair terkait dengan pemuaian tekanan karena peningkatan suhu. Titik pertemuan antara wujud cair, padat dan gas disebut titik tripel. 2 SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ABDI KASIH BANGSA YEAR 7 Khusus untuk air, pada kenaikan suhu dari 0º C sampai 4º C volumenya tidak bertambah, akan tetapi justru menyusut. Pengecualian ini disebut dengan anomali air. Oleh karena itu, pada suhu 4ºC air mempunyai volume terendah. Hubungan volume dengan suhu pada air dapat digambarkan pada grafik berikut. Pada suhu 4ºC, air menempati posisi terkecil sehingga pada suhu itu air memiliki massa jenis terbesar. Jadi air bila suhunya dinaikkan dari 0ºC – 4ºC akan menyusut, dan bila suhunya dinaikkan dari 4ºC ke atas akan memuai. Biasanya pada setiap benda bila suhunya bertambah pasti mengalami pemuaian. Peristiwa yang terjadi pada air itu disebut anomali air. Hal yang sama juga terjadi pada bismuth dengan suhu yang berbeda. V = V0 (1 + γ ∆T) V = volume zat cair pada T20C (m) V0 = volume zat cair pada T10C (m) ∆T = Perubahan suhu (0C) ∆T = T2 - T1 γ = koefisien muai volume (/0C) T1 = suhu sebelum dipanaskan (0C) T2 = suhu setelah dipanaskan (0C) C. Pemuaian pada Gas Gas juga megalamai pemuaian layaknya pada pemuaian zat cair dan zat padat. Khusus untuk pemuaian zat ini agak berbeda dengan pemuaian zat padat dan pemuaian zat cair. Ada satu variabel yang sangat menentukan pemuaia zat gas yaitu tekanan. Mungkin kamu pernah menyaksikan mobil atau motor yang sedang melaju di jalan tiba-tiba bannya meletus?. Ban mobil tersebut meletus karena terjadi pemuaian udara atau gas di dalam ban. Pemuaian tersebut terjadi karena adanya kenaikan suhu udara di ban mobil akibat gesekan roda dengan aspal. 3 SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ABDI KASIH BANGSA YEAR 7 Pemuaian pada gas adalah pemuaian volume yang dirumuskan sebagai V = V0 (1 + γ ∆T) 0 V = volume zat gas pada T2 C (m) V0 = volume zat gas pada T10C (m) ∆T = Perubahan suhu (0C) ∆T = T2 - T1 γ = koefisien muai volume (/0C) khusus gas 𝛾 = 1 273 (/0C) T1 = suhu sebelum dipanaskan (0C) T2 = suhu setelah dipanaskan (0C) a. Pemuaian Gas pada Suhu Tetap (Isotermal) Pemuaian gas pada suhu tetap berlaku hukum Boyle, yaitu gas di dalam ruang tertutup yang suhunya dijaga tetap, maka hasil kali tekanan dan volume gas adalah tetap. Dirumuskan sebagai: P = tekanan gas (atm) V = volume gas (L) b. Pemuaian Gas pada Tekanan Tetap (Isobar) Pemuaian gas pada tekanan tetap berlaku hukum Gay Lussac, yaitu gas di dalam ruang tertutup dengan tekanan dijaga tetap, maka volume gas sebanding dengan suhu mutlak gas. Dalam bentuk persamaan dapat dituliskan sebagai: Keterangan: V = volume (L) T = suhu (K) c. Pemuaian Gas Pada Volume Tetap (Isokhorik) Pemuaian gas pada volume tetap berlaku hukum Boyle-Gay Lussac, yaitu jika volume gas di dalam ruang tertutup dijaga tetap, maka tekanan gas sebanding dengan suhu mutlaknya. Hukum Boyle-Gay Lussac dirumuskan sebagai Dengan menggabungkan hukum boyle dan hukum Gay Lussac diperoleh persamaan P = tekanan (atm) V = volume (L) T = suhu (K) 4 SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ABDI KASIH BANGSA YEAR 7 Contoh Pemuaian Jenis Pemuaian Zat Contoh Pemuaian Zat Pemuaian Zat padat 1. Rel Kereta Api yang bengkok karena panas 2. Kabel listrik/telepon yang lebih kendur ketika siang hari 3. Bimetal pada alat-alat listrik seperti pada setrika yang akan mati sendiri ketika sudah terlalu panas. 4. Pemuaian pada kaca rumah. 5. Mengeling Pelat Logam Umumnya dilakukan pada pembuatan container dan badan kapal besar. 6. Pemasangan Ban Baja pada Roda Lokomotif Dilakukan dengan cara memanaskan ban baja hingga memuai kemudian dipasangkan pada poros roda,setelah dingin akan menyusut dan mengikat kuat. Pemuaian Zat Cair 1. Termometer Memanfaatkan pemuaian zat cair (raksa atau alkohol) pada tabung termometer. 2. Air dalam panci akan meluap ketika dipanaskan. (selain dipengaruhi oleh konveksi kalor peristiwa ini juga dipengaruhi oleh pemuaian air) Pemuaian zat Gas 1. Balon yang meletus terkena panas. 2. Roda kendaraan yang meletus terkena panas 5 SEKOLAH MENENGAH PERTAMA ABDI KASIH BANGSA YEAR 7 contoh soal Pemuaian Panjang Sebuah logam pada mulanya memiliki panjang 20 cm. Kemudian menerima kalor dan suhunya naik sebesar 40 derajat. Jika koefisien muai panjang logam tersebut adalah 0,001/oC Maka berapa panjang logam tersebut setelah suhunya naik? Pemuaian Luas sebuah lempeng logam mula-mula mempunyai luas 100 cm2 lalu menerima kalor sehingga suhunya naik 50oC, jika koefisien muai panjang lempeng logam tersebut adalah 0,001/oC maka berapa pertambahan luas lempeng logam tersebut? Pemuaian Volume Sebuah kubus dengan rusuk 10 cm dan koefisien muai panjang 0,001/oC. Kubus tersebut diberi kalor sehingga suhu awalnya yang 30oC mejadi 80oC, berapakah pertambahan volume dan volume akhir kubus tersebut? 6