SUHU DAN PEMUAIAN A. Suhu dan Termometer Suhu adalah derajat panas atau dingin suatu benda. Suhu termasuk besaran pokok, dalam satuan SI memiliki satuan Kelvin (K). Alat untuk mengukur suhu suatu benda disebut termometer. Prinsip termometer : perubahan suhu menyebabkan pemuaian zat. Jenis-jenis termometer menurut bahan pengisinya : 1. Termometer raksa 2. Termometer alkohol Jenis termometer menurut skala : 1. Celcius 2. Reamur 3. Fahrenheit 4. Kelvin Termometer khusus 1. Termometer Six-Bellani (maksimum minimum) digunakan untuk mengetahui suhu dalam jangka waktu tertentu, misalnya 1 hari atau 1 minggu. 2. Termometer klinik (termometer suhu badan) digunakan untuk mengukur suhu badan. Titik terendah 350 dan suhu tertinggi 420. Skala termometer 1000C 800R 2120F 00C 00R 320F C:R:F=5:4:9 t0C = (t + 273) K t K = (t – 273)0C t0R= 5 4 t0C t0C = ( 95 t + 32)0F t0F = 95 (t-32)0C B. Pemuaian Pada umumnya setiap zat jika dipanaskan akan memuai. Besarnya pemuaian tergantung pada jenis benda dan kenaikan suhu. 1. Pemuaian Zat Padat Muai yang dialami zat padat adalah muai panjang, muai luas dan muai volume. a. Muai panjang Alat untuk mengukur muai zat padat disebut musschen broek. Pada muai panjang berlaku persamaan: ∆L = Lo t Lt = Lo (1 + t) L t L0 Lt = perubahan panjang = L-L0 (m) = perubahan suhu = t – t0 (0C) = panjang mula-mula (m) = panjang akhir (m) = koefisien muai panjang (/0C) b. Muai Luas Pada muai luas berlaku rumus : ∆A = Ao t At = Ao (1 + t) A t A0 At = At - A0 = perubahan luas (m2) = t – t0 = perubahan suhu (0C) = luas mula-mula (m2) = luas akhir (m2) = 2 = koefisien muai luas (/0C) c. Muai volume Pada muai volume berlaku rumus : ∆V = Vo t Vt = Vo (1 + t) ∆V = Vt – V0 = perubahan volume (m3) t = t – t0 = perubahan suhu (0C) V0 = volume mula-mula (m3) Vt = volume akhir = 3 = koefisien muai volume (/0C) 2. Pemuaian Zat cair Pemuaian zat cair tidak berlaku untuk air pada suhu 00C – 40C karena pemanasan air pada kisaran suhu tersebut tidak terjadi pemuaian tetapi terjadi penyusutan. Peristiwa ini disebut Anomali (kelainan) air, yang digambarkan pada grafik di bawah. V V0 40C t0C 00 – 40C : volume air menyusut 0 4C : volume air terkecil > 40C : volume air naik Koefisien muai zat cair : 5 ke logam yang koefisien muainya besar Vt V0 V0 .t = koef. muai volume zat cair Vt = volume akhir zat cair V0 = volume awal zat cair t = perubahan suhu 3. Pemuaian Zat Gas Gas hanya memiliki muai volume. Pemuaian gas lebih besar dibandingkan zat cair dan zat padat. Besar koefisien muai volume untuk semua jenis gas sama, yaitu : 1 = 273 / 0C Pemuaian volume dan tekanan gas : Vt V0 1 t (tekanan tetap) Pt P0 1 t (volume tetap) Vt, Pt V0, P0 t 273 273 = volume dan tekanan akhir = volume dan tekanan awal = suhu gas (K) Alat untuk mengukur pemuaian gas : dilatometer C. Pemanfaatan Pemuaian Prinsip pemuaian dimanfaatkan pada : a. Keping bimetal Keping bimetal adalah dua jenis logam yang mempunyai angka muai berbeda yang dikeling menjadi satu. Karena koefisien muainya berbeda, maka jika dipanaskan akan melengkung kearah logam yang angka muainya kecil. Keping bimetal digunakan pada alat : 1. Saklar otomatis pada alarm 2. Thermostat bimetal 3. Pengelingan plat logam 4. Pemasangan roda lokomotif 5. Pemasangan kaca jendela, rel kereta api 7. Pemasangan bingkai besi pada roda pedati. CeMur Fahit harganya 549 Artinya : Perbandingan skala Celcius, reamur dan Fahrenheit adalah 5 : 4 : 9 Bantal panas kecil, bantal dingin besar Artinya : Bimetal dipanaskan melengkung ke arah logam yang koefisien muai kecil , Bimetal didinginkan meleng-kung 6