bab 1 pendahuluan

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Penelitian
Kota Jakarta saat ini berada pada masa dimana hiruk-pikuk, kebisingan, serta
kemacetan sudah menjadi hal yang biasa. Tingginya jumlah pemakai kendaraan
bermotor di kota besar seperti Jakarta ini menjadi salah satu penyebabnya. Menurut
Badan Pusat Statistik, telah terjadi peningkatan tajam pada pengguna kendaraan
bermotor yang signifikan dari tahun ke tahun. Tercatat pada akhir tahun 2010, jumlah
penggunaan kendaraan bermotor roda empat, mencapai 76.907.127 dan di akhir tahun
2011 mencapai 85.601.351.(www.bps.go.id)
Namun, tidak semua pihak melihat situasi tersebut sebagai ancaman bagi mereka.
Ada beberapa pihak yang menganggap hal ini sebagai peluang dalam bisnis, terutama
bisnisi pada industri otomotif mobil. Para pelaku industri ini melihat keadaan ini sebagai
peluang mendulang keuntungan. Beberapa pelaku industri yang ada diantaranya: Toyota,
Honda, Daihatsu, Mitsubishi, Nissan, dan lain-lain.
Industri otomotif itu sendiri adalah industri yang bergerak dalam perancangan,
pengembangan, pembuatan, serta pemasaran produk kendaraan baik roda (motor) dua
ataupun roda empat (mobil). Industri otomotif memang merupakan industri yang
membutuhkan teknologi yang sangat canggih, namun dalam pelaksanaannya, teknologi
ini tidak dapat berjalan dan dioperasikan jika tidak adanya sumber daya manusia yang
teratur atau sering disebut manajemen sumber daya manusia. Manajemen sumber daya
manusia adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberi balas jasa, dan
pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok karyawan (Simamora, 2004)
Dalam praktiknya, sumber daya manusia ini sendiri sering terbagi menjadi dua
bagian, yaitu sumber daya manusia yang bergerak dalam operasional perusahaan dan
sumber daya manusia yang bergerak di lapangan. Perbedaannya, sumber daya manusia
yang bergerak dalam operasional lebih terfokus pada hal-hal administratif seperti
keuangan, teknologi informasi, pemasaran, human resource development dan
sebagainya. Sedangkan sumber daya manusia yang bergerak di lapangan lebih terfokus
1
2
pada hal-hal teknis dan terfokus pada kekuatan fisik dalam bekerja seperti menjalankan
mesin operasional dan sebagainya, oleh sebab itulah manajemen sumber daya manusia
sangat dibutuhkan pada perusahaan yang bergerak di bidang otomotif.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang bergerak di industri
otomotif sangat membutuhkan manajemen sumber daya manusia yang teratur agar dapat
menjalankan kegiatan operasional mereka dengan baik. Salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang otomotif adalah PT. Indomobil Trada Nasional.
PT. Indomobil Trada Nasional merupakan salah satu perusahaan yang memiliki
lisensi dalam memasarkan produk mobil bermerk Nissan. Perusahaan ini berdiri sejak
agustus 1997 dengan misi mengembangkan produk mobil dari Nissan Group. Akan
tetapi, walaupun secara hukum perusahaan ini berdiri tahun 1997, tetapi perusahaan ini
baru aktif beroperasi pada januari 2000 dikarenakan krisis ekonomi yang melanda
negara pada saat itu.
Seiring berjalannya waktu, PT. Indomobil Trada Nasional telah berhasil
mengembangkan usaha perdagangan kendaraan bermotor baik new cars maupun used
cars, accessories shop, maupun bengkel perwakilan Nissan. Sampai pada pertengahan
tahun 2011, PT. Indomobil Trada Nasional membuka cabang mereka yang baru di
daerah slipi, tepatnya di JL. S. Parman, blok N3, Kemanggisan, Jakarta Barat, dan
cabang Slipi ini yang akan menjadi fokus dalam penelitian.
Menurut wawancara awal dengan bapak Irawan Nurisman selaku pimpinan cabang
pada PT. Indomobil Trada Nasional cabang Slipi, dari segi Sumber Daya Manusia,
banyak pegawai yang mengeluh dengan sistem kerja yang ada saat ini. Keluhan tersebut
cenderung ke arah tugas atau beban kerja yang membuat pegawai mengalami stres
dalam bekerja, dimana keluhan dalam pekerjaan tersebut merupakan salah satu indikasi
dari adanya penurunan kepuasan kerja. Kepuasan kerja itu sendiri menurut Locke yang
dikutip oleh Sopiah (2008: 170) adalah suatu ungkapan emosional yang bersifat positif
atau menyenangkan sebagai hasil dari penilaian terhadap suatu pekerjaan atau
pengalaman kerja. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa penurunan kepuasan
kerja merupakan sebuah kebalikan dari kepuasan kerja atau ungkapan emosional yang
cenderung bersifat negatif sebagai hasil penilaian terhadap pekerjaan.
3
Tabel 1.1. Jumlah Komplain Pegawai 2011-2013
Tahun
Jumlah Pegawai
Jumlah Keluhan
2011
92 orang
7 keluhan
2012
98 orang
13 keluhan
2013
103 orang
17 keluhan
Sumber: Data Primer
Dari tabel di atas, terlihat bahwa jumlah komplain mengenai stres yang dialami
pegawai terus mengalami peningkatan sejak tahun 2011 yang hanya terdapat 7 total
keluhan sampai pada tahun 2013 sudah mencapai 17 keluhan.
Selain tingginya jumlah komplain, indikasi lain yang ditemukan dan diduga
menjadi penyebab rendahnya kepuasan kerja adalah tingkat absen yang tinggi.
Berdasarkan dari data yang diberikan oleh pihak HRD, maka dapat digambarkan grafik
tingkat absen pada perusahaan yang terus meningkat sebagai berikut:
Gambar 1.1. Grafik Peningkatan Tingkat Izin Sakit
PT Indomobil Trada Nasional - SLIPI
6
5
4
3
2
1
0
Sumber: Data sekunder, Divisi HRD PT Indomobil Trada Nasional
4
Dari grafik di atas terlihat bahwa jumlah karyawan yang sakit terus mengalami
peningkatan. Hal ini di duga dapat terjadi diakibatkan tingkat stres yang cukup tinggi
yang dialami oleh pegawai saat bekerja. Stres kerja itu sendiri menurut Stephen P.
Robbins dalam Benyamin Molan (2006:796) adalah kondisi yang muncul dari interaksi
antara manusia dan pekerjaan serta dikarakteristikkan oleh perubahan manusia yang
memaksa mereka untuk menyimpang dari fungsi normal mereka. Menurut penelitian
ilmiah yang dijalankan oleh Ernest Brewer dan Jama McMahan-Landers (2001),
ternyata memang kepuasan kerja secara signifikan dapat dipengaruhi oleh stres kerja.
Selanjutnya, wawancara yang dilakukan pada manajer HRD (Human Resource
Development) pada PT PT. Indomobil Trada Nasional cabang Slipi (17 Oktober 2013,
pukul 13.24), dikutip pernyataan beliau sebagai berikut:
“..di sini memang sistem kerja kita lebih terpacu pada kebebasan individu. Tidak
ada dorongan motivasi yang spesifik dari senior atau atasan. Kita lebih
memberikan keleluasaan kepada pegawai kita.. resiko terbesar yang kita hadapi
lebih ke pergerakan pegawai dalam menyelesaikan job desk dari kantor. Di setiap
divisi dilakukan hal yang sama..”
Dari uraian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem kerja pada PT. Indomobil
Trada Nasional, tepatnya pada cabang Slipi, memang lebih terfokus pada keleluasan
pegawai dan tidak terdapat motivasi yang spesifik dari atasan. Sisi positifnya adalah
pegawai lebih dapat bereksplorasi dan bekerja dengan tidak monoton. Namun, sisi
negatif yang dapat diambil dari hasil wawancara tersebut adalah tidak adanya kegiatan
pengawasan atas pergerakan pegawai sehingga perusahaan dipastikan tidak mengetahui
apakah pegawai bersemangat dalam mencapai tujuan perusahaan atau tidak.
Motivasi itu sendiri menurut Kreitner dan Kinicki (2008:210) adalah kumpulan
proses psikologis yang menyebabkan pergerakan, arahan, dan kegigihan dari sikap
sukarela yang mengarah pada tujuan. Menurut penelitian ilmiah yang dijalankan oleh
Rizwan Saleem, Azeem Mahmood dan Asif Mahmood (2010) ditemukan hasil
penelitian yang menguatkan bukti bahwa motivasi kerja secara signifikan berpengaruh
terhadap perubahan pada kepuasan kerja.
5
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penelitian ini akan
dilaksanakan dengan judul “Analisis Pengaruh Stres Kerja Dan Motivasi Kerja
Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai PT. Indomobil Trada Nasional Cabang Nissan
Slipi”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh antara Stres Kerja terhadap Kepuasan Kerja Pegawai
PT. Indomobil Trada Nasional?
2. Apakah terdapat pengaruh antara Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja
Pegawai PT. Indomobil Trada Nasional?
3. Apakah terdapat pengaruh antara Stres Kerja dan Motivasi Kerja secara
bersamaan terhadap Kepuasan Kerja PT. Indomobil Trada Nasional?
1.3. Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian
Yang menjadi ruang lingkup dari penelitian ini adalah PT. Indomobil Trada
Nasional cabang Slipi yang beralamat di JL. S.Parman, Blok N3, Kemanggisan, Jakarta
Barat. Selanjutnya, penelitian ini terbatas pada variabel stres kerja, variable motivasi
kerja, dan variabel kepuasan kerja dan tidak menganalisis variabel-variabel lain diluar
variabel-variabel yang disebutkan sebelumnya.
1.4. Tujuan Penelitian
Yang menjadi tujuan dari penelitian ini berdasarkan dari formulasi masalah dan
batasan serta ruang lingkup penelitian di atas adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh Stres Kerja terhadap Kepuasan Kerja pegawai PT.
Indomobil Trada Nasional.
2. Untuk mengetahui pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kepuasan Kerja pegawai
PT. Indomobil Trada Nasional.
3. Untuk mengetahui pengaruh Stres Kerja dan Motivasi Kerja secara serentak
terhadap Kepuasan Kerja pegawai PT. Indomobil Trada Nasional.
6
1.5. Penelitian Terdahulu
Penelitian ini didasari pada penelitian terdahulu yang telah dijalankan sebelumnya
oleh Nikos Kakkos, Panagiotis Trivellas, Kaliopi Fillipou pada tahun 2010 dengan judul
“Exploring the link between job motivation, work stres and job satisfaction. Evidence
from the banking industry”, ditemukan hipotesis sebagai berikut:
Ho: The higher the job motivation, the higher the job satisfaction experienced.
Ha: The higher the level of work-stres employees experience, the lower the job
satisfaction expected
Dengan hasil penelitian sebagai berikut:
Dimana hasil dari penghitungan SPSS ditemukan bahwa motivasi (alderfer needs)
berpengaruh secara positif terhadap kepuasan kerja dan stres kerja berpengaruh secara
negatif terhadap kepuasan kerja. Atau dapat disimpulkan, semakin tinggi motivasi kerja
maka akan semakin tinggi pula kepuasan kerja dan semakin tinggi stres kerja, maka
semakin rendah kepuasan kerja.
Secara partial, konsep pada penelitian ini mengacu pada penelitian yang dijalankan
oleh Ernest Brewer dan Jama McMahan-Landers (2001) yang menjelaskan hasil
penelitian sebagai berikut:
“There alsowere significant differences (p < .05) in correlations between job
satisfaction and frequency of stressors and correlations between jobsatisfaction and
intensity of stressors”
Yang mendukung konsep bahwa kepuasan kerja dan stres kerja memiliki hubungan yang
signifikan.
7
Selanjutnya, menurut penelitian yang dijalankan oleh Ishfaq Ahmed pada tahun
2011, dijelaskan hasil penelitian bahwa memang motivasi kerja memiliki determinasi
dalam mengubah besaran pada kepuasan kerja.
Ketiga konsep penelitian tersebut akan diuji dalam penelitian ini agar dapat
ditemukan pengaruh yang signfikan antara kedua variabel bebas yaitu stres kerja dan
motivasi kerja terhadap kepuasan kerja sebagai variabel terikat.
Download