Model fungsi komunikasi massa

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Komunikasi
Massa
Fungsi Komunikasi Massa
Fakultas
Bidang Studi
Ilmu Komunikasi
Public Relations
Tatap Muka
04
Kode MK
Disusun Oleh
MK85013
Radityo Muhammad, S.H., M.Si
Ass : Nensi Silviandari S.Sos
Abstract
Kompetensi
Bagian ini membahas tentang teori
struktur fungsi serta berbagai fungsi
komunikasi massa terhadap individu dan
masyarakat
Mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan fungsi komunikasi massa
bagi individu dan masyarakat
Fungsi Komunikasi Massa
4.
Teori Struktur Fungsi
Teori struktur dan fungsi atau struktur fungsi dalam kajian komunikasi dikategorikan
sebagai teori umum (Littlejohn, 1996). Teori struktur dan fungsi sendiri pada awalnya
dikembangkan oleh para Sosiolog seperti
Auguste Comte, emile Durkheim, Robert K.
Merton dan Herbert Spencer, Talcot Parsons, dan yang terkini adalah Jeffry C. Alexander
(neofungsionalisme).
Pendekatan ini menggabungkan pendekatan struktur dan fungsi. Pendekatan
struktur fungsi sendiri sering dipertimbangkan secara bersamaan, namun sesungguhnya
penekanannya berbeda. Strukturalisme sendiri berakar dari linguistik, yang lebih
menekankan pengakajiannya pada hal-hal yang menyangkut pengorganisasian bahasa dan
sistem sosial. Sementara Fungsionalisme menekankan pada bagaimana system yang
terorganisasi bekerja untuk saling mendukung (Littlejohn, 1996). Pendekatan sistem sendiri
dapat dilihat pada berbagai variable subsistem yang saling berhubungan dengan subsistem
lainnya dalam jaringan fungsi. Perubahan dari satu subsistem akan mempengaruhi
subsistem lainnya. Karena itu pendekatan struktur fungsi menunjukkan gambaran dari suatu
sistem sebagai sebuah struktur dari element-element dengan hubungan fungsional
(Littlejohn, 1996).
Teori sistem sendiri diadopsi dari ilmu alam khususnya Biologi, dimana
dalam
pendekatan sistem terdapat persamaan dengan organisme biologis. Masyarakat dianggap
sebagai sebuah organisme biologis yang terdiri dari organ organ yang saling tergantung
satu sama lain. Ketergantungan itu sendiri merupakan hasil atau konsekuensi dari
organisme tersebut agar dapat bertahan hidup.
Pendekatan struktur fungsi melihat pada struktur sosial dan fungsi sosial.
Masyarakat sendiri dipandang sebagai suatu sistem yang kompleks yang bagian-bagiannya
bekerja sama untuk mempromosikan solidaritas dan stabilitas. [Macionis, 2010).
Pendekatan ini melihat masyarakat pada tingkat makro, yang merupakan fokus yang luas
pada struktur sosial yang membentuk masyarakat secara keseluruhan, dan keyakinan
bahwa masyarakat berkembang seperti organisme ( DeRosso, 2003). Fungsionalisme
melihat
masyarakat secara keseluruhan sebagai suatu fungsi dari
penyusunnya yaitu :
2013
-
Norma,
-
Adat istiadat,
2
Komunikasi Massa
Radityo Muhammad,SH.,M.A
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
elemen-elemen
-
Tradisi, dan
-
Lembaga.
Sebuah analogi yang umum, dipopulerkan oleh Herbert Spencer, menunjukkan
bagian-bagian dari masyarakat sebagai "organ" yang bekerja terhadap fungsi "tubuh" secara
keseluruhan ( John, 2000). Lembaga-lembaga sosial dalam masyarakat dianalogikan
dengan organ-organ tubuh. Lembaga sosial sebagai unsur struktur, dianggap dapat
memenuhi kebutuhan kelangsungan hidup dan pemeliharaan masyarakat. Suatu lembaga
media
massa,
misalnya
berfungsi
untuk
mengumpulkan,
memproduksi
dan
menyebarluaskan informasi pada masyarakat. Lembaga pendidikan misalnya mempunyai
fungsi edukasi, sosialisasi, pengembangan diri bagi anggota masyarakat, dan seterusnya.
Demikian seterusnya, tiap unsur dari struktur berjalan pada fungsinya masing masing.
Berfungsinya struktur ataupun lembaga-lembaga sosial tersebut juga menandakan
bekerjanya sub sistem subsistem bagi kelangsungan sistem itu sendiri. Karena itu yang
menjadi objek kajian dari pendekatan struktur fungsi adalah institusi sosial. Institusi sosial
sendiri meliputi serangkaian aturan atau norma-norma atau pranata-pranata sosial serta
organisasi atau kelompok-kelompok sosial yang hidup dan berkembang dalam suatu
masyarakat. Fokus dari pendekatan struktur fungsi sendiri adalah struktur sosial dan
hubungan antara unit-unit sosial yang luas, seperti Lembaga. Kelompok ini merupakan unit
analisis. Sedangkan unit sosialnya adalah masyarakat itu sendiri, dan berbagai macam
lembaga sosial, seperti korporasi politik, ekonomi, dll.
Teori struktur fungsi sendiri memiliki beberapa karakter, diantaranya : Synchrony,
yang merupakan lawan dari diachrony. Synchrony mengasumsikan adanya stabilitas yang
terus menerus. Sebaliknya diachrony mengasumsikanpada perubahan (Littlejohn, 1996).
Merton memperkenalkan konsep fungsi, disfungsi, fungsi laten dan fungsi manifest untuk
lebih memahami berfungsinya berbagai struktur sosial di tengah masyarakat. Para tokoh
sebelumnya hanya menitikberatkan perhatian mereka pada konsep fungsi dan fungsi
manifest saja, serta mengabaikan konsep disfungsi dan konsep fungsi laten. Merton
menaruh perhatian besar terhadap dampak tindakan manusia terhadap masyarakat yang
dapat bersifat fungsional, dalam arti meningkatkan fungsi masyarakat, tetapi dapat pula
bersifat disfungsional. Implikasi teorinya adalah ajakan untuk berwaspada apabila kita akan
melakukan suatu tindakan, karena mungkin keberhasilan dalam bertindak itu justru akan
menciptakan masalah yang berat.
Pendekatan ini juga memfokuskan pada fungsi sosial dari struktur, yang merupakan
konsekuensi dari kegiatan yang ada di masyarakat secara keseluruhan. Fungsi sosial
memiliki tiga komponen:
2013
3
Komunikasi Massa
Radityo Muhammad,SH.,M.A
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1. Fungsi Manifest:
Konsekuensi yang di diharapkan dan dikenali dalam pola-pola
sosial manapun.
Fungsi manifest dari pendidikan misalnya, termasuk menyiapkan karir dengan
belajar dan memperoleh nilai yang baik, serta mencari pekerjaan yang baik.
2. Fungsi Latent: Merupakan konsekuensi yang tidak diharapkan dan tidak diinginkan
dari pola sosial.
Fungsi latent dalam pendidikan misalnya, termasuk berpasrtisipasi dalam berbagai
kegiatan sekolah, bertemu orang banyak.
3. Disfungsi: Adalah tidak berfungsinya dengan baik suatu system hingga menimbulkan
konsekuensi yang tidak diharapkan dari pola sosial dari kegiatan masyarakat.
Contohnya dalam dunia pendidikan adalah ketika seorang siswa mendapat nilai
buruk, atau tidak lulus ujian, dapat dianggap lembaga sekolah tidak berfungsi
dengan baik.
Para sosiolog menggunakan pendekatan struktur fungsi untuk menganalisis isu
sosial, ada beberapa istilah pokok untuk analisis, diantaranya: stability, dinamic equilibrium,
dan consensus.
Masyarakat sebagai sebuah sistem yang terdiri dari berbagai subsistem dengan
beragam peran berikut fungsinya masing-masing, kerusakan pada salah satu subsistem
akan merusak seluruh keseimbangan sistem. Dapat dikatakan bahwa pendekatan struktur
fungsi memandang masyarakat sebagai sistem sosial yang senantiasa bergerak, tetapi juga
dalam keadaan tertentu dapat menjadi tidak stabil. Instabilitas itu kemudian menimbulkan
terjadinya konflik sosial.
Menurut Emile Durkheim, bila suatu sistem mengalami fluktuasi keras,maka hal itu
akan berimbas pada seluruh sistem. Penyokong pendekatan fungsionalis kontemporer
menyebut keadaan normal dari suatu sistem sebagai equilibrium, atau sebagai suatu sistem
yang seimbang, sedang keadaan patologis menunjuk pada ketidakseimbangan atau
perubahan sosial. Keseimbangan bisa muncul karena adanya kesepakatan atau konsensus
dalam suatu sistem sosial, yakni kesepakatan di antara anggota-anggota masyarakat
mengenai nilai dan norma yang berlaku. Konsensus itulah yang digunakan oleh
masayarakat untuk menyelesaikan berbagai konflik yang berakibat pada terjadi fluktuasi di
tengah-tengah masyarakat.
Pendekatan struktur fungsi sendiri banyak digunakan dalam kajian kajian
komunikasi. Sejumlah ahli komunikasi melihat organisasi sebagai suatu sistem dari bagian
2013
4
Komunikasi Massa
Radityo Muhammad,SH.,M.A
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
bagian yang saling berhubungan. Sistem organisasi tersebut dapat diamati dan bagian
bagiannya secara bersama sama untuk menghasilkan efek tertentu (Littlejohn, 1996).
4.1.
Fungsi Komunikasi Massa
Pada dasarnya secara umum fungsi komunikasi massa yang dikemukakan para ahli
tidak jauh beda satu sama lain. Menurut Onong Uchyana Effendy (Effendy, 2007, 1993)
fungsi komunikasi massa secara umum diantaranya :
1. Fungsi Informasi
Media massa pada dasarnya memiliki fungsi utama, yakni mengumpulkan,
menyusun,
memproduksi
dan
menyampaikan
informasi.
Melalui
informasi,
masyarakat jadi tahu dan mengerti banyak hal. Khalayak dapat mengakses informasi
sesuai kebutuhannya, mulai dari informasi politik ekonomi, budaya hingga sosial dan
hiburan. Dari informasi yang tersedia di media massa jugalah khalayak dapat
memperoleh pengetahuan akan berbagai peristiwa yang terjadi di berbagai tempat.
Dari media massa, khalayak misalnya mengetahui berbagai bencana yang sekarang
sedang melanda banyak wilayah di berbagai belahan dunia.
2. Fungsi Pendidikan
Fungsi pendidikan dapat diartikan bahwa media massa pada dasarnya merupakan
sarana pendidikan bagi khalayaknya (mass education). Media massa mendidik
masyarakat melalui berbagai pengetahuan yang disampaikan oleh media massa.
Misalnya melalui etika, nilai nilai, norma ataupun berbagai aturan yang berlaku di
tengah masyarakat. Melalui media massa, khalayak memperoleh pengetahuan
bagaimana harus bersikap dan bertingah laku di tengah masyakart. Selain itu media
massa juga memberikan pendidikan pada banyak aspek lainnya termasuk sosial
ekonomi budaya maupun politik. Dalam bidang pendidikan politik misalnya, banyak
orang yang menjadi sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara.
3. Fungsi Mempengaruhi
Media massa pada dasarnya berusaha mempengaruhi masyarakat atau khalayak
melalui informasi dan pesan yang disampaikannya. Mulai dari berita, opini, tajuk
rencana/editorial, berita, hingga iklan semuanya bertujuan untuk mempengaruhi,
merubah opini, sikap dan perilaku khalayak atau masyarakat. Sebagai contoh, berita
2013
5
Komunikasi Massa
Radityo Muhammad,SH.,M.A
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
mengenai korupsi yang disampaikan media massa akhir akhir ini banyak
mempengaruhi bagaimana opini khalayak terkait dengan pilihan partai. Terlebih
dalam editorial maupun tajuk rencana yang memang tujuan utamanya adalah
menyampaikan sikap dari media massa yang bersangkutan terhadap berbagai
fenomena yang terjadi di tengah masyakarat.
Harold Lasswell merupakan salah satu pelopor kajian komunikasi. Lasswell dalam
bukunya “The Structure and Function of Communication in Society” menyebutkan,
setidaknya ada tiga (tiga) fungsi dasar komunikasi massa, diantaranya : surveillance,
transmision, dan correlation. Selanjutnya
Charles R. Wright menambahkan 12 kategori
model dan satu lagi fungsi komunikasi massa yakni fungsi entertainment (Littlejohn, 1996).
a. Surveillance (pengawasan lingkungan)
Pengertian surveillance merujuk kepada pengumpulan dan distribusi informasi
mengenai kejadian-kejadian yang berlangsung di lingkungan. Fungsi surveillance
sendiri dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian : Pertama, warning or beware
surveillance (pengawasan peringatan), merupakan bentuk pengawasan yang
dilakukan media massa berkaitan dengan ancaman dari bencana alam (banjir,
angina topan, dll), kondisi efek yang memprihatinkan, tayangan inflasi atau adanya
serangan militer. Kedua, instrumental surveillance (pengawasan instrument),
merupakan
pengawasan
yang
dilakukan
media
massa
berkaitan
dengan
penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat
membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya informasi tentang harga
harga sembako yang kian melambung tinggi, informasi tentang penemuan teknologi
baru yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, dan sebagainya.
Wright menjelaskan fungsi komunikasi massa yang diuraikan di atas sebagai fungsi
manifest komunikasi massa terhadap masyarakat luas. Sementara fungsi laten bagi
masyarakat adalah sebagai instrumen yang penting berkaitan dengan berita berita
dari institusi politik ekonomi maupun budaya. Selain itu komunikasi masa juga
berfungsi untuk mengetikakan (ethicizing) masyarakat.
Sementara bagi individu, komunikasi massa memiliki fungsi manifest sebagai
instrument peringatan. Sedangkan fungsi latentnya terhadap individu adalah sebagai
alat untuk meningkatkan prestige mereka. Dalam hal ini individu atau kelompok yang
memperoleh prestige memiliki posisi sebagai opini leader di tengah masyarakat.
Fungsi laten lainnya adalah sebagai status conferral, yakni bagaimana media massa
menganugerahkan status pada individu individu.
2013
6
Komunikasi Massa
Radityo Muhammad,SH.,M.A
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Fungsi surveillane juga dapat tidak berfungsi dengan baik (disfungsi) bagi
masyarakat jika informasi yang disampaikan media massa mengancam stabilitas
suatu masyarakat dan menyebabkan kepanikan.
Sementara bagi individu, fungsi surveillance dapat mengakibatkan terjadinya
disfungsi ketika informasi yang disajikan media massa menciptakan kecemasan,
privatisasi,sikap sikap apatis, serta pembiusan atau narcotization.
b.
Correlation (korelasi antar bagian masyarakat dalam menanggapi lingkungannya)
Fungsi ini meliputi interpretasi informasi mengenai lingkungan dan reaksi terhadap
peristiwa yang terjadi. Correlation juga dapat diartikan fungsi menghubunghubungkan bagian-bagian masyarakat agar sesuai dengan lingkungannya. Fungsi ini
membantu khalayak untuk lebih memahami peristiwa-peristiwa yang terjadi dengan
adanya komentar-komentar dari orang-orang terkait, tokoh masyarakat dan para
pengamat. Misalnya, yang belakangan ini terjadi, komentar mengenai fenomena
korupsi yang marak dilakukan oleh berbagai partai di Indonesia saat ini, tentunya hal
ini membantu masyarakat untuk memahami lebih banyak lagi mengenai aktivitas
politik di Indonesia.
Wright juga menambahkan fungsi manifes bagi masyarakat diantaranya adalah
untuk membantu mobilisasi masyarakat, sedang fungsi latennya berupa ancaman
terhadap stabilitas sosial serta dapat mendatangkan kepanikan bagi masyarakat.
Bagi individu fungsi manifest media massa diantaranya adalah memberikan efisiensi
bagi individu karena media massa menyediakan berbagai macam asimilasi berita.
Sedang fungsi latennya adalah mendatangkan rangsangan yang berlebihan sebagai
akibat dari penafsiran yang diberikan media massa. Selain itu juga dapat
mengakibatkan kecemasan disebabkan interpretasi tersebut. Sikap apatis dan
privatisasi (pengucilan diri secara berlebihan) yang berlebihan juga dapat muncul
sebagai akibat dari interpretasi yang diberikan media massa.
Sementara itu disfungsi komunikasi massa dapat dilihat dari meningkatnya
penyesuaian penyesuaian sosial. Selain itu dapat mendatangkan perubahan sosial
jika kritikan kritikan dihindari.
Bagi individu, disfungsi dapat dilihat dari melemahnya sikap kritis mereka, dan
selanjutnya mereka juga dapat berubah menjadi individu yang pasif.
2013
7
Komunikasi Massa
Radityo Muhammad,SH.,M.A
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
c. Transmission (transmisi warisan sosial baru dari generasi ke generasi)
Fungsi transmission berkaitan dengan penyampaian pengetahuan, nilai-nilai dan
norma-norma sosial dari satu generasi kepada generasi berikutnya. Media massa
pada dasarnya berperan penting dalam melestarikan nilai nilai sosial budaya di
tengah tengah masyarakat. Melalui media massa, nilai nilai dan norma budaya terus
menerus ditransmisikan dari satu generasi ke generasi melalui berbagai bentuk
sajian media.
Fungsi manifest pada masyarakat dapat dilihat dari meningkatnya ikatan ikatan
sosial dalam masyarakat serta memperluas dasar bagi norma norma umum,
meningkatkan pengalaman, dll. Selain itu juga mengurangi penyimpangan
penyimpangan (anomie).
Sementara fungsi latennya sendiri diantaranya adalah untuk melanjutkan sosialisasi
di tengah tengah masyarakat. serta nilai nilai yang semakin luas menjangkau para
remaja bahkan setelah mereka menginggalkan bangku pendidikan mereka.
Sementara disfungsi yang muncul diantaranya adalah peningkatan masyarakat
massa. Bagi individu, disfungsi dapat menyebabkan depersonalisasi tindakan dari
proses sosialisasi itu sendiri. Depersonalisasi adalah semacam perasaan aneh
tentang diri sendiri atau perasaan bahwa pribadinya tidak menurut kenyataan. Hal ini
dapat mengakibatkan seseorang kehilangan pegangan pada realitas, sehingga
seseorang tersebut terpisah dari lingkungannya.
d. Entertainment
Selain berbagai fungsi diatas, fungsi hiburan juga merupakan salah satu fungsi
pokok media massa saat ini. Fungsi ini berkaitan dengan penyampain pesan
komunikasi yang bersifat menghibur. Media massa menyajikan beragam hiburan
yang dapat dipilih khalayak sesuai dengan karakternya. Radio, misalnya menyajikan
banyak pilihan hiburan yang menggunakan audio, seperti drama radio, komedi atau
musik dan lagu. Sementara Televisi dapat menyajikan hiburan yang dapat dinikmati
secara audio maupun visual. Hal ini memungkinkan penonton lebih terstimulasi
penglihatan dan pendengarannya. Tak heran jika televisi memiliki variasi hiburan
yang lebih bragam dibanding media massa lainnya. Mulai dari film, sinetron, musik,
komedi, hingga kuis semuanya mampui menyedot banyak penonton. Tak heran jika
saat ini televisi menjadi yang paling berpegaruh dan banyak dipilih penonton dalam
hal penyajian hiburan.
2013
8
Komunikasi Massa
Radityo Muhammad,SH.,M.A
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Disfungsi laten maupun manifest bagi masyarakat diantaranya adalah komunikasi
masa mampu memisahkan publik, yakni publik menghindari tindakan tindakan sosial.
Sementara bagi individu dapat meningkatkan kepasif-an. Media massa juga
menurunkan cita rasa (taste), dan terakhir media massa memberikan tempat bagi
pelarian individu dari kehidupan nyata.
2013
9
Komunikasi Massa
Radityo Muhammad,SH.,M.A
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Model fungsi komunikasi massa*
Surveillance (news)
Functions (manifest
and latent)
Disfunctions (manifest
and latent)
Correlation functions
(manifest and latent)
Society
Warning:
 natural dangers
 attack: war
individual
Warning instrumental
instrumental :
 news essential to the
economy and other
institutions
 ethicizing
Adds prestige :
Opinion leadership
threatens stability:
 news of better societies
 fosters panic
Anxienty
Privatisation
Apathy
Narcotization
Provide eficiency:
Assimilating news
Aids mobilization
Impedes threats to social
stability
Impedes panic
Disfunctions (manifest
and latent)
Cultural transmission
functions (manifest and
latent)
Disfunctions (manifest
and latent)
Entertainment fucntions
(manifest and latent)
Disfunctions (manifest
and latent)
Increase social :
Conformism
Impedes social changes if
criticism is avoided
Increase social cohession:
Widens base of common
norms,experiences, etc
Reduces anomie
Continues socialization :
Reaches adults even after they
have left such institution as
shcool
Augments ‘mass’ society
Respite for masses
Impedes:
Overstimulation
Anxienty
Apathy
Privatization
Weakens critical faculties
Increases passivity
Aids integration:
Expossure to common norms
Reduces idiosyncracy
Reduces anomie
Depersonalizes acts of
socialization
Respite
Increase passivity
Lowers ‘tastes’
Permits escapism
*Diadaptasi dari model fungsi komunikasi massa Charles R.Wright (Littlejohn, 1996)
2013
10
Diverts public:
Avoid social action
Status conferral
Komunikasi Massa
Radityo Muhammad,SH.,M.A
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4.2.
Fungsi Komunikasi Massa Bagi Individu
Beberapa fungsi komunikasi massa secara khusus bagi individu sebenarnya juga
tidak begitu berbeda jauh satu sama lain, sementara beberapa perbedaan sendiri bersifat
saling melengkapi. Menurut Samuel L. Becker, ada 7 fungsi komunikasi massa bagi individu,
yaitu:
1. Pengawasan / Pencarian Informasi
Fungsi pengawasan berkaitan dengan informasi yang disampaikan oleh media
massa yang dapat digunakan sebagai dasar bagi seorang individu untuk
pengambilan keputusan.
2. Mengembangkan konsep diri
Fungsi mengembangkan diri berkaitan dengan penyediaan informasi yang
dibutuhkan oleh individu untuk dapat terus bertahan hidup. Dalam hal ini isi pesan
media dapat saja berupa pengetahuan yang dapat bermanfaat bagi pengembangan
karir atau ketrampilan hidupnya.
3. Fasilitas dalam hubungan sosial
Fungsi ini berkaitan dengan isi pesan media massa yang seringkali berkaitan dengan
topik yang dapat menjadi pembicaraan hangat dalam setipa pergaulan dengan orang
orang lainnya.
4. Subtitusi dalam hubungan sosial
Isi pesan media seringkali membuat kita terlibat secara psikologis dan bahkan
emosional. Misalnya rasa simpati atau marah dengan tokoh tertentu saat membaca
atau melihat berita yang mengaduk aduk perasaan kita. Perasaan yang umumnya
terjadi dalam relasi sosial seseorang dalam kehidupan nyata, nyatanya seringkali ikut
terbawa setelah seseorang melihat atau membaca mendengar pengalaman atau
kisah yang mengharu biru di media massa.
5. Membantu melegakan emosi
Isi pesan dari media massa seingkali membuat khalayak merasa terhibur, puas dan
bahagia. Misalnya program komedi, musik, film yang seringkali menjadi hiburan yang
dapat melegakan emosi.
6. Sarana pelarian dari ketegangan dan keterasingan
Dalam menghadapi rutinitas sehari hari yang demikian padat dan menguras energi,
seringkali kita merasa tegang dan terasing dari pergaulan dengan lingkungan sekitar
kita. Untuk meredakan hal tersebut banyak orang memilih untuk membaca berita,
menikmati hiburan di televisi atau sekedar mendengar musik di radio untuk
mengurangi ketegangan.
7. Sebagai bagian dari kehidupan rutin atau ritualisasi
2013
11
Komunikasi Massa
Radityo Muhammad,SH.,M.A
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Media massa hadir dalam kehidupan masyarakat, dan bahkan menjadi pelengkap
bagi kebutuhan sehari hari masyarakat. Saat menikmati sarapan di pagi hari atau
berkumpul bersama keluarga, media massa telah menjadi bagian yang tak
terlewatkan.
Fungsi komunikasi massa lainnya seperti yang dikemukakan Devito dalam bukunya
Komunikasi Antar Manusia (1996). Menurutnya untuk dapat memahami fungsi fungsi
tersebut, mesti dipahami 3 (tiga) masalah pokok, yakni setiap orang punya alasan tertentu
yang tentu saja berbeda beda tiap orang, megapa dia membaca atau menonton suatu
berita. Oleh karena itu menurut Devito, fungsi komunikasi massa akan berbeda bagi tiap
individu. Dengan demikian fungsi komunikasi massa dari masa ke masa akan selalu
berbeda pula.
Secara khusus ada empat fungsi komunikasi massa menurut Devito (1996),
diantaranya: meyakinkan (to persuade), menganugerahkan status, membius (narcotization),
menciptakan rasa kebersatuan, privatisasi, dan hubungan parasosial.
1. Fungsi meyakinkan (to persuade)
Menurut Devito (1996), persuasi bisa datang dalam bentuk :
a. Mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan atau nilai seseorang;
Media massa pada dasarnya mempengaruhi sikap, nilai, keyakinan seseorang
tidak
hanya
dengan
cara
mengubahnya,
tapi
justru
seringkali
media
mengukuhkan atau memperkuat keyakinan yang sudah dimiliki seseorang.
Misalnya seorang partisan partai akan semakin yakin dan tertarik dengan partai
yang diikutinya ketika informasi yang diterima dari media massa mengenai partai
tersebut bernilai positif.
b. Mengubah sikap, kepercayaan atau nilai seseorang;
Media massa dapat mempengaruhi sikap, opini, keyakinan seseorang sehingga
orang tersebut mau merubah sikap, nilai dan keyakinan yang sudah dimiliki
sebelumnya. Namun menurut DeVito preferensi politik, sikap religius dan
komitmen sosial, khususnya yang sangat kita yakini tidak mudah diubah.
c. Menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu;
Media massa pada dasarnya mempengaruhi seseorang bukan semata pada
sikap dan keyakinannya. Namun pada tingkat tertentu perubahan atau
pengukuhan keyakina tersebut dapat berjung pada tindakan tertentu. Misalnya
daalam konteks iklan, kerbehasilannya dilihat dari seberapa besar minat orang
2013
12
Komunikasi Massa
Radityo Muhammad,SH.,M.A
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
untuk membeli barang yang diiklankan tersebut. Dalam konteks lain, partai
berkampanye melalui televisi memiliki tujuan agar para calon pemilih tersebut
tidak hanya menjadi partisan, tapi lebih dari itu menjadi konstituen atau pemilih
tetap.
d. Memperkenalkan etika atau menawarkan sistem nilai tertentu.
Fungsi ini berkaitan dengan bagaimana media mempengaruhi orang untuk
bersikap atas penyimpangan tertentu dari suatu norma yang berlaku. Misalnya
berkaitan dengan etika politik yang banyak disinggung media massa Indonesia
belakangan ini. Banyaknya skandal suap yang dilakukan para elite politk
merangsang masyarakat luas untuk mengambil sikap tertentu.
2. Menganugerahkan Status
Fungsi ini sangat erat hubungannya dengan upaya individu tertentu untuk
memperoleh pengakuan dari orang lain. Media massa seringkali memuat berita
mengenai individu tertentu yang membuat individu tersebut memperoleh prestige
dan popularitas di tengah masyarakat. Dalam kajian public relations, usaha
memperoleh prestige ini erat kaitannya dengan publisitas.
3. Membius (Narcotization)
Media massa dalam menyajikan informasi tentang sesuatu dapat mempengaruhi
keyakinan khalayak untuk mengambil tindakan tertentu. Sebagai akibatnya, pemirsa
atau penerima terbius dalam keadaan pasif, seakan-akan dalam pengaruh narkotik.
4. Menciptakan Rasa Kebersatuan
Seringkali isi pesan yang disajikan media massa secara tidak sadar mengarahkan
kita pada satu kelompok tertentu dengan menjadikan kita seolah menjadi anggota
suatu kelompok. Misalnya pemberitaan tentang nasib korban lumpur lapindo dapat
membuat
khalayak
tertentu
merasa
sebagai
bagian
dari
kelompok
yang
termarginalisasikan tersebut. Atau berita mengenai penderita kanker yang mampu
membuat pembaca yang memiliki penyakit yang sama merasa menjadi bagian dari
orang-orang tersebut.
5. Privatisasi
Privastisasi adalah kecenderungan bagi seseorang untuk menarik diri dari kelompok
sosial dan mengucilkan diri ke dalam dunianya sendiri.
2013
13
Komunikasi Massa
Radityo Muhammad,SH.,M.A
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4.3.
Fungsi Komunikasi Massa Bagi Masyarakat
Fungsi komunikasi massa bagi masyarakat menurut Dominik (2001), terdiri dari
surveillance (pengawasan), interpretation (penafsiran), lincage (keterkaitan) transmition of
values (penyebaran nilai), dan entertainment (hiburan).
1. Surveillance (pengawasan)
Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk utama :
a. Warning or Beware Surveillance (pengawasan peringatan);
Fungsi pengawasan peringatan berkaitan dengan informasi yang diberikan oleh
media massa saat terjadi ancaman. Misalnya ancaman yang berasal dari
bencana alam, seperti angin topan, meletusnya gunung merapi, ataupun
berbagai kondisi yang memprihatinkan, termasuk inflasi ataupun adanya
serangan militer.
b. Instrumental surveillance (pengawasan instrumental).
Fungsi
pengawasan
Instrumental
berkaitan
dengan
penyampaian
atau
penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak
dalam kehidupan sehari-hari. Berita tentang penemuan teknologi baru, tentang
inovasi baru, ide-ide baru, atau bahkan hobi menjadi contoh dari bentuk
pengawasan instrumental.
2. Interpretation (penafsiran)
Media pada dasarnya mereproduksi kembali
berbagai peristiwa atau fakta yang
terjadi dalam kehidupan masyarakat. pada saat itulah media menjalankan fungsinya
dalam menafsirkan informasi yang diterimanya untuk selanjutnya disebarluaskan
pada khalayak luas.
3. Linkage (pertalian)
Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga
membantuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama
tentang sesuatu. Contoh kasus di Indonesia Kelompok-kelompok yang memiliki
kepentingan yang sama tetapi terpisah secara geografis dipertalikan/ dihubungkan
oleh media.
2013
14
Komunikasi Massa
Radityo Muhammad,SH.,M.A
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4. Transmission of Values (penyebaran nilai-nilai)
Fungsi ini berkaitan dengan sosialisasi nilai, norma dan perilaku masyarakat. Media
massa mensosialisasikan nilai, keyakinan, norma untuk diadopsi individu sebagai
bagian kelompok masyakarat. Media massa pada dasarnya memberikan model atau
contoh kepada anggota masyarakat mengenai bagaimana melakukan sesuatu atau
bersikap terhadap sesuatu. Pergaulan bebas remaja saat ini dapat menjadi contoh
bagaimana para remaja banyak mencontoh pregaulan barat yang banyak
dipertontonkan oleh media massa, salah satunya melalui sinetron.
5. Entertainment (hiburan)
Salah satu fungsi komunikasi massa yang banyak menarik perhatian masyarakat
adalah fungsinya untuk menghibur. Media massa terutama televisi misalnya,
menyajikan berbagai macam program yang sifatnya menghibur seperti film,musik,
komedi, kuis, dll. Media televisi bahkan dalam beberapa waktu terakhir diakui
sebagai memiliki pengaruh yang besar berkaitan dengan pilihan hiburan bagi
khalayak. Media massa menyajikan hiburan tidak hanya audio tapi juga visual yang
memungkinkan penonton lebih terhibur, dapat dilihat berapa lama orang mampu
bertahan di depan televisi hanya untuk menikmati sinetron.
2013
15
Komunikasi Massa
Radityo Muhammad,SH.,M.A
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Littlejohn, Stephen W., Theories of Human Communication,Wadsworth Publishing
Company, 1996
McQuail, 1987, Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Jakarta: Erlangga
Nurudin, 2003, Komunikasi Massa, Malang: CESPUR.
DeVito, Joseph A., Komunikasi Antar Manusia, Professional Books,Jakarta, 1996
Effendy, Onong Uchyana, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, Remaja Rosdakarya,
Bandung, 2006
Urry, John (2000). "Metaphors". Sociology beyond societies: mobilities for the twenty-first
century. Routledge. p. 23. ISBN 978-0-415-19089-3.
Macionis, Gerber, Sociology 7th Canadian Ed. (Pearson Canada Inc., 2010
DeRosso,Deb The Structural Functional Theoretical Approach, 2003.(Accessed
February 24, 2012
2013
16
Komunikasi Massa
Radityo Muhammad,SH.,M.A
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download