Transformasi Kelembagaan - Biro Sumber Daya Manusia

advertisement
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
REFORMASI BIROKRASI DAN
TRANSFORMASI KELEMBAGAAN
DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL
Jakarta, 2 Februari 2015
Central Transformation Office | CTO
1
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
REFORMASI BIROKRASI
Central Transformation Office | CTO
2
Latar Belakang Reformasi Birokrasi
Nasional
•TAP MPR No.XI/1998 tentang
penyelenggara negara yang bersih
dan bebas korupsi, kolusi dan
nepotisme
Krisis
ekonomi
1998
Reformasi
Nasional
•UU No.28 tahun 1999 tentang
penyelenggaraan yang bersih dan
bebas korupsi, kolusi dan
nepotisme
•Inpres No 5 tahun 2004 tentang
Percepatan Pemberantasan
Korupsi
•Perpres No 7 tahun 2005 Rencana
Pembangunan Jangka Menengah
Nasional Tahun 2004-2009
Latar Belakang Reformasi Birokrasi
Kemenkeu
Visi Dan Misi
Kementerian Keuangan
Reformasi Pengelolaan Keuangan
Negara
•UU No. 17 Th. 2003 Tentang
Keuangan Negara
Reformasi Birokrasi
Kementerian Keuangan
•UU No. 1 Th. 2004 Tentang
Perbendaharaan Negara
•UU No. 15 Tahun 2004 Tentang
Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara
Terwujudnya Tata Kelola
Pemerintahan Yang Baik,
Peningkatan Kinerja,
Peningkatan Pelayanan &
Peningkatan Kepercayaan Publik
Landasan Hukum Reformasi Birokrasi
RPJPN 2005-2025
RPJMN 2010-2014
UU NO. 17 TAHUN 2007 TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
PANJANG NASIONAL 2005-2025 (tgl 5
Februari 2007):
“Pembangunan aparatur negara
dilakukan melalui reformasi birokrasi
untuk meningkatkan profesionalisme
aparatur negara dan untuk mewujudkan
tata pemerintahan yang baik, di pusat
maupun di daerah, agar mampu
mendukung keberhasilan pembangunan
di bidang-bidang lainnya”
PERPRES NO 5 TAHUN 2010 TENTANG
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
MENENGAH NASIONAL (RPJMN) TAHUN
2010 – 2014 (tgl 20 Januari 2010) :
Dalam rangka mendukung terwujudnya
Indonesia yang sejahtera, demokratis dan
berkeadilan, kebijakan pembangunan di
bidang hukum dan aparatur diarahkan
pada perbaikan tatakelola pemerintahan
yang baik. Salah satu fokus prioritas
pelaksanaannya adalah melalui :
“pemantapan pelaksanaan reformasi
birokrasi”.
9 PROGRAM REFORMASI BIROKRASI
NASIONAL
Kepercayaan
Publik
9 Program KemenPAN RB
(8 Area Perubahan + Monev)
Pelayanan Publik
Peningkatan Kinerja
Good Governance
Indikator Kinerja Utama
Penataan
Organisasi
Penyempur
naan
Proses
Bisnis
Peningkatan
Disiplin &
Manajemen SDM
Remunerasi
Reformasi Pengelolaan Keuangan Negara
1
Pola Pikir dan Budaya Kerja
(Manajemen Perubahan)
2
Penataan Peraturan Perundangundangan
3
Penataan dan Penguatan
Organisasi
4
Penataan Tatalaksana
5
Penataan Sistem SDM Aparatur
6
Penguatan Pengawasan
7
Penguatan Akuntabilitas Kinerja
8
Peningkatan Kualitas Pelayanan
Publik
9
Monitoring dan Evaluasi
CAPAIAN REFORMASI BIROKRASI
KEMENKEU
BEBERAPA CONTOH CAPAIAN
 Skor 91,21 (Sangat Baik) hasil quality assurance Reformasi Birokrasi oleh BPKP;
 Predikat A untuk Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dari Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tahun 2011 bersamasama dengan KPK dan BPK;
 Opini WTP dari BPK terhadap LKPP Kementerian Keuangan;
 Indeks Kepuasan Masyarakat 3,91 skala 5;
 Peningkatan Penerimaan Pajak dari Rp176 triliun (2002) menjadi Rp742 triliun
pada tahun 2011 dan Rp980,1 triliun pada tahun 2012;
 Predikat Best Sovereign Bond dan Borrower of the year 2011 dari Majalah Finance
Asia;
 Mencapai Rating Investment Grade juga di tahun 2011;
 Hasil Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) di Lingkungan
Kementerian Keuangan Tahun 2012 adalah 94,78 (sangat baik).
Kementerian Keuangan tidak berpuas diri dan terus bertekad untuk meningkatkan
capaian/kinerja dan outcome dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang
sejahtera dan berkeadilan
TANTANGAN BAGI KEMENTERIAN
KEUANGAN
Dalam The Archipelago Economy : Unleashing Indonesia’s Potential
• Saat ini Indonesia merupakan negara ekonomi terbesar ke-16 di dunia dan diperkirakan akan
terus berkembang;
• Jejak rekam ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir sangat luar biasa;
• Indonesia berpotensi menjadi negara dengan perekonomian terbesar ketujuh di dunia, Ekonomi
Indonesia akan mengalahkan Jerman dan Inggris dan hanya berada di bawah China, Amerika
Serikat, India, Jepang, Brasil dan Rusia.
Tantangan Ke Depan
• Menjaga kesinambungan kebijakan fiskal dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan;
• Meningkatkan ekspor, menjaga neraca pembayaran internasional, dan menjaga kepercayaan
investor asing;
• Mewujudkan kemandirian ekonomi  antara lain melalui peningkatan tax ratio,
peningkatan/penggalian PNBP, penurunan rasio utang, peningkatan PDB, mendorong
peningkatan ekspor;
• Menjaga isu-isu pemerataan dan keseNjangan sosial  antara lain melalui dana perimbangan
yang adil , proporsional, dan demokratis, penerapan pajak progresif, dll;
• Penerapan sistem penganggaran yang lebih sederhana dan berbasis kinerja untuk mendorong
laju perekonomian nasional;
• Pengelolaan dan pemanfaatan BMN yang efektif, efisien, optimal, transparan, dan akuntabel.
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
TRANSFORMASI KELEMBAGAAN
Central Transformation Office | CTO
9
TAHAPAN, ELEMEN DAN UNIT FOKUS PROGRAM TK
TAHAPAN
• Tahap I (Fase diagnostik)
April – Juli 2013
• Tahap II (Fase Penyusunan Rencana Strategis)
Juli – Desember 2013
• Fase Implementasi (dilakukan secara mandiri mulai tahun 2014)
ELEMEN
• Proses bisnis dan model operasional;
• Kapasitas, kapabilitas, struktur organisasi;
• Tata kelola, risiko dan kepatuhan;
• Teknologi informasi dan komunikasi;
• Manajemen SDM;
• Peraturan perundang-undangan;
• Manajemen perubahan dan komunikasi
UNIT FOKUS
• Pada hakekatnya mencakup seluruh unit eselon I, dengan titik berat pada Setjen,
Ditjen Pajak, Ditjen Bea dan Cukai, Ditjen Perbendaharaan, Ditjen Anggaran
VISI DAN MISI BARU KEMENKEU
VISI
VISI
“Kami akan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi
Indonesia yang inklusif di abad ke-21”
MISI
MISI
1. Mencapai tingkat kepatuhan pajak, bea dan cukai yang tinggi
melalui pelayanan prima dan penegakan hukum yang ketat.
2. Menerapkan kebijakan fiskal yang prudent.
3. Mengelola neraca keuangan pusat dengan risiko minimum.
4. Memastikan dana pendapatan didistribusikan secara efisien dan
efektif.
5. Menarik dan mempertahankan talent terbaik di kelasnya dengan
menawarkan proposisi nilai pegawai yang kompetitif.
PROGRAM TRANSFORMASI KELEMBAGAAN
• Program Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan
ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
36/KMK.01/2014 tanggal 5 Februari 2014 tentang Cetak Biru
Program Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan Tahun
2014-2025.
• Destination Statement Kementerian Keuangan setelah Program
Transformasi Kelembagaan:
 Peningkatan rasio pajak berdasarkan model OECD dari kisaran
15% menjadi 19 % terhadap PDB.
 Peningkatan rasio penyerapan anggaran menjadi sekitar 95%.
 Opini wajar tanpa pengecualian atas Laporan Keuangan
Pemerintah dari Badan Pemeriksa Keuangan.
 Peningkatan kepuasan pengguna layanan Kemenkeu dari 3,91
(skala 5) menjadi 4,2 (skala 5).
PELAKSANA PROGRAM TK
KEMENKEU
UNIT ESELON I
CENTRAL
TRANSFORMATION
OFFICE (CTO)
PROJECT
MANAGEMENT
OFFICE (PMO)
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
TRANSFORMASI KELEMBAGAAN
SEKRETARIAT JENDERAL
Central Transformation Office | CTO
14
VISI DAN MISI BARU SETJEN
Visi
Menjadi penggerak utama penyempurnaan
berkelanjutan menuju terwujudnya visi
Kementerian Keuangan
Misi
▪ Menyediakan saran-saran strategis yang
berwawasan ke depan;
▪ Menjadi penggerak kesempurnaan dalam
budaya kinerja;
▪ Menyediakan sumber daya manusia yang
terbaik di kelasnya;
▪ Membangun sistem informasi manajemen
yang terintegrasi sempurna
▪ Menyediakan layanan sentra korporat yang
efisien
Mempertahankan ambisi yang tinggi
bagi unit SetJen
Menekankan Kemenkeu sebagai
stakeholder utama
Menggeser fokus ke kegiatankegiatan 5 tahun mendatang
Menetapkan benchmark yang tinggi
DESTINATION STATEMENT TK SETJEN
 Sentra korporat akan difokuskan kembali untuk menyediakan
keahlian strategis, layanan efisien, dan memberdayakan unit
Eselon I di seluruh 8 fungsi inti korporat.
 Pengelolaan kinerja yang dipandu pimpinan akan
direvitalisasi melalui IKU-IKU yang dirampingkan dan
penerapan dialog kinerja model baru bagi 200 Eselon
I/Eselon II.
 Kegiatan-kegiatan utama SDM akan berlangsung 10-30%
lebih cepat dan lebih efektif melalui penyempurnaan dalam
struktur, proses, TI, dan kapabilitas pegawai yang khas.
 100% jabatan strategis akan diisi melalui upaya-upaya
terobosan bagi program-program SDM seperti perencanaan
suksesi, perekrutan tenaga profesional eksternal, dan talent
pool.
8 FUNGSI INTI SETJEN
8 INISIATIF KESETJENAN
INISIATIF-INISIATIF TIK
INISIATIF SDM DAN LATAR BELAKANG
Kebutuhan akan proses seleksi
pemimpin yang lebih holistik dan
transparan
Kelebihan/kekurangan suplai kandidat
suksesor dalam Unit Eselon I utama
Kebutuhan
E
A
Melibatkan dan
Calon yang dibutuhkan vs. calon yang
memenuhi syarat1 (level Es. 4)
menghubung-kan
pegawai
Merencanakan
kebutuhan
pegawai
G
D
Menumbuhkembangkan
Minimnya keterkaitan antara
kinerja individu dengan
penghargaan
25
Setuju
Tidak
setuju
B
878
DJBC
mempertahankan orang
DJPB
yang tepat
DJKN
840
menghargai kinerja
F
Memperkuat
kapabilitas SDM
Potensi untuk memperkuat peran SDM sebagai
mitra strategis bagi Kemenkeu
▪
Gabungan peran operasional vs strategis SDM
sentral
Potensi pemberdayaan Ditjen dengan alokasi
SDM yang lebih besar
1 Berdasarkan permintaan awal yang diperoleh dalam MiniLab dari Ditjen-Ditjen dan unit-unit Es. 1
1,677
6,763
1,214
1,435
709
753
116
415
Mengevaluasi dan
▪
Hanya 50% responden
yang setuju
71
324
DJA
DJP
Memperoleh
dan
C
Netral 25
50
Menciptakan budaya
talent
pemimpin
Peluang karier
Kemenkeu mempromosikan para
pegawai berdasarkan pencapaian
mereka, N= 24,137
Memenuhi syarat
SEKJEN
Kebutuhan yang mendesak akan prohire eksternal untuk pengisian posisi
fungsional yang strategis1
1864
Total pro-hire yang dibutuhkan
1,106
Auditor pajak yang dibutuhkan
263
Pakar hukum yang dibutuhkan
80
IT programmers
…
…
20
Tema Utama Transformasi Kelembagaan
Area SDM
A
E
Melibatkan dan
menghubungkan
pegawai
G
D
A
Merencanakan
kebutuhan
pegawai
Menciptakan
budaya talent
Menumbuhkembangkan
pemimpin
C
B
Dari
Menjadi
Perencanaan pegawai kurang
aligned dengan strategi
organisasi dan berfokus pada
prakiraan kebutuhan
rekrutmen
Perencanaan strategis
pegawai terstandardisasi
[yang mengoptimalkan
pemenuhan akan kebutuhan
pegawai pada tiap jenjang]
Menggeneralisasi upaya
rekrutmen untuk memenuhi
gap pegawai
Terobosan upaya rekrutmen
untuk memenuhi kebutuhan
dan tujuan Kemenkeu
B
Memperoleh dan
mempertahankan
orang yang
tepat
C
Sistem penilaian kinerja
berorientasi proses dengan
penilaian kinerja minimum
Sistem penilaian kinerja
berorientasi outcome dengan
kaitan yang jelas atas kinerja
perorangan dengan rewards
dan konsekuensi
Dianggap tidak transparan
dengan minimnya kaitan pada
strategi
Pengembangan
kepemimpinan dan proses
seleksi yang strategis, topteam-led dan transparan
Mengevaluasi dan
menghargai kinerja
D
F
Memperkuat
kapabilitas SDM
F
Fokus pada kegiatan
operasional dan administratif
Berperan sebagai ‘mitra
strategis’ dengan berfokus
pada kegiatan strategis yang
memiliki nilai tambah
21
Framework Transformasi Kelembagaan
Area SDM (Timeline)
22
Nilai Tambah Implementasi Transformasi
Kelembagaan Bidang SDM Bagi Pegawai
A
Perencanaan
kebutuhan
pegawai
B
Memperoleh
dan
mempertaha
nkan pegawai
yang tepat
Terdapat keseimbangan komposisi SDM dalam unit-unit kerja di
lingkungan Kemenkeu, baik secara jumlah, kualifikasi dan kompisisi
sehingga antara tuntutan produktivitas dan kualitas kerja dengan
beban kerja akan lebih berimbang
Proses rekrutmen regular dan pro hire mampu menghadirkan pegawai
baru yang fit dengan kebutuhan organisasi yakni memiliki kompetensi
tinggi dan meyakini nilai yang sejalan dengan nilai-nilai kemenkeu.
Kemudian pegawai baru Kemenkeu tersebut akan menjadi input yang
berkualitas sebagai peer dan anggota tim kerja yang mampu
menciptakan suasana kerja yang produktif dan kondusif yang akan
selalu ditingkatkan kapasitasnya melalui proses pengelolaan SDM end
to end.
23
Nilai Tambah Implementasi Transformasi
Kelembagaan Bidang SDM Bagi Pegawai
C
Mengevaluasi
dan
menghargai
kinerja
Pengelolaan kinerja yang lebih baik, sehingga diperoleh
pengukuran kinerja fair yang yang mampu mengidentifikasi high
performer. Melalui mekanisme dialog kinerja diharapkan
hubungan kerja antara atasan dan bawahan lebih baik dan
produktif
Pengelolaan kesejahteraan pegawai yang lebih baik melalui
penyusunan skema financial reward dan non-financial reward
D
Menumbuhkembangkan
pimpinan
F
Memperkuat
kapabilitas
SDM
Pengembangan karir pegawai akan lebih transparan dan
akuntabel, melalui mekanisme manajemen talenta dan program
reguler dalam rangka mendukung succession plan
Fokus organisasi yang lebih jelas, sehingga dimungkinkan disusun
proses bisnis yang lebih efisien, sehingga memungkinkan pegawai
lebih berkonsentrasi pada pekerjaan yang lebih challenging dan
sesuai kompetensinya
Aplikasi SDM HRIS yang terintegrasi memberikan kemudahan bagi
pegawai dalam pengurusan administrasi kepegawaian (employee selfservice) dan pada sisi lain memberikan informasi pegawai yang akurat
dalam proses pengelolaan SDM
24
Kendala & Tantangan
EKSTERNAL
• Belum adanya Peraturan
Pemerintah sebagai turunan
UU ASN dan aturan
pendukungnya sebagai
payung hukum untuk
terobosan-terobosan baru
• Terjadi persaingan ketat
dalam memperoleh dan
mempertahankan talent
berkompetensi tinggi dan
berintegritas
INTERNAL
• Belum tumbuhnya sense of
urgency atas program
Transformasi Kelembagaan
sehingga belum muncul ownership
• Struktur organisasi belum
sepenuhnya mendukung
pelaksanaan inisiatif Transformasi
Kelembagaan
25
CAPAIAN PELAKSANAAN TK SETJEN TAHUN 2014
Memfokuskan Organisasi Setjen
• Tersusunnya Pedoman Penyusunan SOP Berformat RASCI
• Tersusunnya Naskah Akademik Pembentukan Deputi dan
Sekretariat Setjen
Merevitalisasi Manajemen Kinerja
• Revisi KMK 454/KMK.01/2011 tentang Pengelolaan
Kinerja di Lingkungan Kementerian Keuangan menjadi
KMK 467/KMK.01/2014
Menyelaraskan strategi, perencanaan,
dan kinerja
• Tersusunnya Better Practice Guide
• Tersusunnya spending review 4 bulanan
Memperkuat Pengadaan dan
Pengelolaan Aset
• Tersusunnya e-catalogue untuk produk IT
• Tersusunnya e-catalogue untuk produk non-IT
• Aplikasi SIMPeL
Memperkuat Proses Hukum
• Pembuatan Aplikasi SIMFONI
CAPAIAN PELAKSANAAN TK SETJEN TAHUN 2014
Memperkuat TIK
• Tersusunnya struktur organisasi IT sesuai Blueprint
• Pemetaan seluruh aplikasi IT yang dikelola oleh
seluruh unit Kemenkeu
• Tersusunnya
langkah-langkah
penanganan
ancaman utama
• Penetapan organisasi Disaster Recovery (DR) dan
prosedur-prosedurnya
Memperkuat SDM
• Tersusunnya Pedoman Perencanaan SDM yang
integral
• Tersusunnya data talent dan mentor
• PMK-6/PMK.01/2015
tentang
Pengelolaan
Sistem Informasi SDM di lingkungan Kemenkeu
• Desain Reward Financial dan non-financial
• Teridentifikasinya jabatan strategis di lingkungan
Kemenkeu
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Terima Kasih…
Central Transformation Office | CTO
28
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Terima Kasih…
Central Transformation Office | CTO
29
Download