MODUL PERKULIAHAN Pendidikan Agama Islam Islam di Indonesia Fakultas Program Studi Ekonomi Akuntansi / Manajemen Tatap Muka 03 Kode MK Disusun Oleh 90002 Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA Abstract Kompetensi Dalam perkuliahan ini anda akan mempelajari bagaimana kesempurnaan beribadah menurut sumber-sumber ajaran Islam, ibadah tanpa ada ilmu akan sia-sia seperti orang berjalan tanpa arah. Pada bagian lain akan dipelajari tentang sumber-sumber ajaran Islam yaitu: Al-Qur’an, As-sunah dan ijtihad. Pada bagian akhir akan dibahas tentang komitmen umat Islam pada sumber ajaran Islam dan bagaimana fungsi ajaran Islam dalam masyarakat, sehingga agama tidak sekedar acara ritual tetapi menjadi pedoman hidup. Pada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu 1. Menjelaskan sumber-sumber ajaran Islam 2. Menguraikan Al-Qur’an, Assunah dan ijtihad sebagai sumber ajaran Islam 3. Memahami komitmen umat Islam yang seharusnya terhadap sumber ajaran Islam 4. Menjelaskan fungsi sumber ajaran Islam dalam kehidupan bermasyarakat Pembahasan 1.1 PENGANTAR : EKSISTENSI ISLAM DI INDONESIA Umat Islam Indonesia sebagai komponen mayoritas bangsa, mempunyai peran dan tanggung jawab yang besar bagi tercapainya cita-cita nasional masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sehubungan dengan misi yang mulia ini, umat Islam bertanggung jawab penuh terhadap pengembangan dan penataan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tanggung jawab seperti itu, merupakan bagian yang tak terpisahkan dari posisinya sebagai kaum Muslimin dan waga Negara Indonesia. Umat Islam Indonesia perlu menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari nation Indonesia. Sementara kenyataan menunjukkan bahwa sebagai suatu bangsa, Indonesia mempunyai heterogenitas tertinggi secara fisik (Negara kepulauan); maupun dalam soal keragaman suku, bahasa daerah, adat istiadat, dan bahkan agama. Kenyataan ini bukan saja merupakan sesuatu yang sudah given, tapi merupakan pertimbangan utama bagi umat Islam dalam merealisasikan ide-ide dan karya nasionalnya di berbagai bidang. Dengan demikian, demi perkembangan, pertumbuhan dan masa depan Indonesia sendiri, umat Islam sebagai mayoritas diharapkan memberikan kontribusi dan tanggung jawabnya secara maksimal, sesuai dengan posisi dan perannya. Patut disyukuri bahwa perkembangan yang ada dewasa ini menunjukkan bangkitnya kesadaran umat Islam Indonesia untuk kembali memainkan misi kekhalifahannya dalam mengisi dan memantapkan arah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dengan kata lain sebagai salah satu pedukung dan sumber utama pembinaan nilai-nilai keindonesiaan, Islam diharapkan untuk terus tampil dengan tawaran-tawaran kultural yang produktif dan konstruktif; khususnya dalam pengisian nilai-nilai keindonesiaan menurut kerangka Pancasila, yang telah menjadi kesepakatan luhur dan merupakan kerangka acuan bersama 2012 2 Pendidikan Agama Islam Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id bangsa Indonesia. Lebih jauh lagi, Islam juga semakin diharapkan dapat menawarkan dirinya sebagai sumber pengembangan dan pelestarian kelembagaan nilai-nilai itu melalui berbagai pranata keislaman dalam masyarakat. Umat Islam adalah golongan yang unggul, karenanya harus mencerminkan keunggulan itu dalam sikap-sikap yang mulia dan penuh dengan semangat leadership yang tinggi; tidak egois, tapi altruis. Umat Islam adalah kuat, karenanya tidak perlu menunjukkan tingkah laku seperti orang yang lemah dan dihinggapi rasa rendah diri. Puncak kepribadian umat Islam ialah bahwa dalam mencari kehormatan ia hanya bersandar kepada Yuhan : “Barangsiapa menghendaki kehormatan, maka sesungguhnya hanya Allah yang menjadi pemilik kehormatan itu. Kepada-Nya lah naik ide-ide yang baik, dan Dia menghargai tinggi amal perbuatan yang saleh” (QS. 35:10). 1.2 KEDATANGAN DAN PROSES PENYEBARAN ISLAM DI INDONESIA Untuk memahami perkembangan Islam di Indonesia saat ini, mau tidak mau harus diruntut jauh di belakang, sejak kedatangan Islam di Indonesia. Terjadinya proses penyebaran agama Islam di kepulauan Nusantara ditandai oleh akomodasi terhadap nilai-nilai budaya lokal yang kemudian membentuk semacam tradisi Islam yang khas Indonesia. Banyak hal yang mempengaruhi pembentukan tradisi tersebut. Proses masuknya nilai-nilai Islam dalam kehidupan masyarakat nusantara pada masa-masa awal kedatangan Islam sampai dengan adanya gerakan pembaharuan Islam menimbulkan dan menciptakan pola tingkah laku dalam bidang sosial – politik, ekonomi, budaya, dan lainnya. Sosialisasi nilai-nilai Islam dengan budaya lokal dan adanya gerakan pembaharuan Islam oleh kaum reformis dengan sistem pendidikan Baratnya membentuk sikap dan karakteristik muslimin Indonesia yang beragam. 1.2.1 2012 3 Pendidikan Agama Islam Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA Kedatangan Islam Di Indonesia Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dikalangan sejarawan timbul perbedaan pendapat tentang sejah Islam di Indonesia. Rickles menyimpulkan, walaupun masa masuknya Islam ke Indonesia merupakan periode terpenting dalam sejarah Indonesia, namun informasi tentang periode ini masih kurang jelas. Sehingga De Graaf, misalnya, setelah meneliti berbagai kepustakaan mengambil kesimpulan: Secara umum, ada dua pendapat tentang masuknya Islam ke Indonesia: A. Islam masuk ke Indonesia pada abad ke – 8 miladiyah. Sebgaian besar pendapat ini didukung oleh para ilmuan muslim di Indonesia dan Malaysia B. Islam baru masuk ke Indonesia pada abad ke – 13, sebagaimana dikemukakan oleh sebagian besar ilmuan asing. Pendapat pertama berdasarkan argumentasi bahwa sejak abad ke – 4 Miladiyah telah terdapat jalur transportasi yang menghubungkan teluk Parsi, India dengan daratan Cina. Sementara itu, sejak masa lalu wilayah barat nusantara di sekitar Malaka telah menjadi titik perhatian dalam jalur transportasi internasional. Dan pada saat yang sama pelabuhan-pelabuhan di Jawa dan Sumatra sering disinggahi kapal-kapal asing untuk berdagang rempahrempah, sebagaimana dikatakan sejarawan Prof. Dr. Taufik Abdullah. Pada abad ke – 7 telah terbentuk pemukiman orangorang Islam di pantai barat Laut Sumatra, yaitu di Barus, daerah penghasil kapur barus terkenal. Selain itu, dari tulisan-tulisan orang-orang Arab, ditemukan pula ceritacerita tentang kepulauan nusantara yang merupakan indikator sudah terjalinnya hubungan antara orang Arab dengan penduduk nusantara. Menurut catatan perjalanan Ibnu Batutah, seorang pengembara Arab, dalam perjalanan pulang dari Cina pada tahun 1347M, ia singgah di Sumatra. Disana ia dijamu oleh seorang raja yang beragama Islam, Sultan Malik Zahir, 2012 4 Pendidikan Agama Islam Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dengan meriah. Artinya sudah ada komunitas muslim dalam waktu yang cukup lama. Sedangkan soal dari manakah Islam masuk ke Indonesia, menurut Azyumardi Azra ada tiga teori Islam di Asia Tenggara: A. Islam datang langsung dari Arab, tepatnya dari Hadramut. B. Islam datang melalui India C. Islam datang melalui Benggali (Banglades) Berdasarkan hal ini, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya tidak ada tempat khusus mengingat sifat internasionalisme Islam. Tempat asal itu bisa saja gabungan dari Arab, Persia, dan India, dan mungkin juga Cina. Islam masuk dan menyebar di Indonesia melalui kontak kalangan pedagang asing dengan penduduk asli, terjadi melalui para sufi yang mengikuti para pedagang Islam yang disebarkan para sufi tersebut bersifat mistis, dan faktor ini ternyata mempercepat proses penyebaran Islam. Para penyebar Islam yang terkenal termasuk kaum sufi seperti Hamzah Fansuri, Nuruddin Ar-Raniri pada abad ke – 17. Di pulau jawa, penyebaran Islam dilakukan oleh Wali Songo, yang juga Sufi. Islam di Indonesia banyak berkompromi dengan budaya lokal. Sufisme dapat dikatakan mewakili segi Intelektual agama Islam dimasa terjadinya kemunduran peradaban Islam di bidang politik dan militer karena serangan pihak Barat. Kelompok Sufi berjasa menjaga eksistensi dan spirit agama Islam untuk kemudian menyebarkan agama Islam ketempa-tempat lain seperti ke Indonesia tanpa penaklukan militer seperti yang terjadi di kawasan lain dimasa jaya pasukan militer Islam. Banyak kompromi antara ajaran-ajaran Islam dan unsur-unsur lokal itu membuat Islam di Indonesia, lebih memiliki kekhasan warna Indonesia dari pada Islam ditempat-tempat lain, karena secara geografis Islam di 2012 5 Pendidikan Agama Islam Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Indonesia adalah negeri Muslim yang paling jauh dari pusat-pusat Islam di Timur Tengah dan Indonesia adalah negeri Muslim yang sedikit mengalami proses Arabisasi. Marshall G.S. Hodgson dalam The Venture Of Islam, mengatakan bahwa Islam telah demikian mempengaruhi budaya Indonesia dengan sangat mengesankan dibidang kemasyarakatan dan kenegaraan. Sedang menurut Nurcholish Madjid, unsur-unsur Islam sangat tampak dalam perumusan nilai-nilai Pancasila seperti konsepkonsep tentang adil, adab, rakyat, hikmat, musyawarah, dan wakil, bahkan dapat disebutkan bahwa rumusan sila keempat Pancasila itu sangat mirip dengan ungkapan dalam bahasa Arab yang sering dijadikan dalil dan pegangan oleh para ulama yaitu kalimat “musyawarah pangkal kebijaksanaan” (ra’sul hikmah al-musyurah). 1.2.2 Proses Penyebaran Islam Di Indonesia Keberhasilan diterimanya ajaran Islam dalam kehidupan sosial penduduk Indonesia dan akhirnya dapat membentuk tradisi tersendiri yang menggabungkan tradisi Islam dan tradisi lokal dapat dilihat dari dua sudut: A. Sifat Islam yang universal dan mengajarkan persamaan dan kebebasan, serta sifat yang mampu mengakomodasi kepercayaan lama. B. Terdapat hubungan yang baik diantara penyebar agama Islam dengan penduduk setempat, karena para penyebar agama tersebut mengenang ajaran bahwa Islam sebagai ajaran yang universal mewajibkan para penganutnya ikut menyebarkan ajaran ini dengan cara-cara damai kepada orang lain. A.H. Jones dalam bukunya, “Islam di Dunia Melayu”, menulis Islam di Indonesia berpangkal pada kota-kota pelabuhan, seperti Samudra Pasai, Malaka, dan kota-kota pelabuhan lain dipesisir utara Jawa seperti Demak, kecuali untuk kerajaan Minangkabau di Sumatra Tengah. Di kota-kota pelabuhan tersebut, Islam merupakan fenomena istana. Istana yang menjadi sumber pengembangan Islam sehingga melahirkan banyak Intelektual Islam yang dekat dengan para 2012 6 Pendidikan Agama Islam Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id penguasa istana, seperti Hamzah Fansuri, Syamsuddin, Nuruddin Ar-Raniri, dan Abdul Rauf Al-Sankili. Para intelektual ini memiliki keilmuan yang luas sehingga terkenal di luar negeri. Diwilayah yang Islamnya sudah menjadi kepercayaan para raja dan bangsawan, dikota-kota banyak dibangun sekolahsekolah, pusat pendidikan, dan sarana ibadah seperti masjid. Orang-orang dari daerah pedalaman yang ingin mendalami agama pergi ke kota sehingga kota-kota wilayah kerajaan Islam menjadi pusat pendidikan dan budaya Islam yang dinamis. Terjadi hubungan yang dinamis dan serasi antara istana, pedagang, dan para penceramah. Proses penyebaran Islam terjadi lewat beberapa saluran: A. Saluran perdagangan. Pada awalnya, Islamisasi terjadi melalui kontak para pedagang dengan pribumi. Pemukiman muslim yang mereka dirikan di pesisir pantai cepat berkembang karena tingkat ekonomi mereka rata-rata bertambah baik dengan ikut sertanya golongan bangsawan dalam perdagangan tersebut. B. Saluran perkawinan. Ketika jumlah umat Islam semakin banyak sementara penghasilan mereka relatif tinggi, banyak di antara putri pribumi dari keluarga bangsawan maupun rakyat biasa merasa tertarik dan ingin menikah dengan mereka. Sebelum menikah, para wanita ini masuk Islam terlebih dahulu. Dalam perkembangannya, para wanita-wanita dari keturunan keluarga Muslimpun menikah dengan kaum pribumi. C. Saluran tasawuf. Para penyebar Islam, yaitu para sufi, mengajarkan ajaran-ajaran Islam dengan melalukan “adaptasi” dengan kepercayaan yang sudah dikenal luas masyarakatnya. Dengan demikian, Islam mudah dimengerti dan dipahami. D. Saluran pendidikan. Berdirinya lembaga-lembaga pendidikan mempercepat proses penyebaran Islam. Disinilah calon-calon menyelesaikan daerahnya 2012 7 Pendidikan Agama Islam Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA ulama pelajarannya, untuk Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id di didik. mereka mendirikan Setelah kembali ke lembaga-lembaga pendidikan seperti pesantren, merantau untuk menyebarkan Islam atau menjadi penceramah. E. Saluran kesenian. Penyebaran ajaran Islam juga dilakukan lewat atraksi budaya dan kesenian yang menarik minat penduduk yang sebelumnya memeluk agama Hindu seperti pertunjukan wayang di Jawa. Contohnya, Sunan Kalijaga, adalah seorang ahli agama yang dikenal sangat pandai memaikan wayang dimana ia mementaskan cerita – cerita Mahabharata dan Ramayana dengan memasukkan dan menyelipkan pesan-pesan Islam, sehingga pada akhirnya banyak penduduk yang masuk Islam karena tersentuh pendekatan dan ajaran Islam yang disampaikan oleh Sunan Kalijaga. F. Saluran politik. Lewat lembaga kerajaan Islam meluas ketengan penduduk seperti di Maluku dan Sulawesi Selatan. Setelah raja dan kaum bangsawan memeluk agama Islam, masyarakat kemudian mengikuti jejaknya. Untuk mengukuhkan kekuasaanya, kerajaan – kerajaan Islam yang baru berdiri memperluas wilayahnya dengan menaklukan daerah-daerah lain. Pada umumnya, kaum bangsawan maupun penduduk daerah – daerah yang ditaklukan tersebut kemudian masuk Islam. 1.3 ORGANISASI SOSIAL KEAGAMAAN DAN ORGANISASI PELAJAR PEMUDA ISLAM 1.3.1 Organisasi Sosial Keagamaan Keberadaan organisasi sosial kemasyarakatan Islam sangat strategis di Indonesia. Ormas bertugas untuk melakukan pengembangan rakyat bawah (grass root) sebagai strategi perjuangan umat sehingga Islam dapat tampil dengan tawaran – tawaran kultural yang produktif, konstruktif serta pembawa kebaikan Pengembangan mampu untuk umat yang menyatakan semua diri umat dilakukan sebagai manusia. ormas lewat berbagai aktivitas seperti: pendidikan, dakwah keagamaan 2012 8 Pendidikan Agama Islam Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id secara kontekstual, kesehatan, amal usaha, dan seterusnya. A. Nahdlatul Ulama Keterbelakangan baik secara mental, maupun ekonomi yang dialami bangsa Indonesia akibat penjajahan maupun akibat kungkungan tradisi, telah menggugah kesadaran kaum terpelajar untuk memperjuangkan martabat bangsa ini, melalui jalan pendidikan dan organisasi. Gerakan yang muncul 1908 tersebut dikenal dengan “Kebangkitan Nasional”. Semangat kebangkitan memang harus menyebar kemana-mana, setelah rakyat pribumi sadar terhadap penderitaan dan ketertinggalannya dengan bangsa lain. Sebagai jawabannya, muncullah berbagai organisasi pendidikan dan pembebasan. Kalangan pesantren yang selama ini gigih melawan kolonialisme, merespon kebangkitan nasional tersebut dengan membentuk organisasi pergerakan, seperti Nahdlatul Wathan (Kebangkitan Tanah Air) pada 1916. Kemudian pada tahun 1918 didirikan Taswirul Afkar atau dikenal juga dengan “Nahdlatul Fikri” (Kebangkitan Pemikiran), sebagai wahana pendidikan sosial politik kaum dan keagamaan kaum santri. Dari situ kemudian didirikan Nahdlatut Tujjar, (Pergerakan kaum saudagar). Serikat itu dijadikan basis untuk memperbaiki perekonomian rakyat. Dengan adanya Nahdlatul Tujjar itu, maka Taswirul Afkar, selain tampil sebagai kelompok studi juga menjadi lembaga pendidikan yang berkembang sangat pesat dan memiliki cabang di beberapa kota. Ketika Raja Ibnu Saud hendak menerapkan asas tunggal yakni mahzab Wahabi di Mekkah, serta hendak menghancurkan semua peninggalan sejarah Islam maupun para Islam, yang selama ini banyak diziarahi karena dianggap bid’ah. Namun gagasan tersebut ditolak oleh kalangan pesantren keberagaman 2012 9 Pendidikan Agama Islam Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA yang pemahaman Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id selama menolak ini membela pembatasan bermahzab dan penghancuran warisan peradaban tersebut. Untuk lebih sistematis memperjuangkan aspirasi dalam membela keberagaman perkembangan dan zaman. untuk Maka setelah mengantisipasi berkoordinasi dengan berbagai kiai, akhirnya muncul kesepakatan untuk membentuk organisasi yang bernama Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama) pada 16 Rajab 1344H (13 Januari 1926). Organisasi ini dipimpin oleh K.H. Hasyim Asy’ari sebagai Rais Akbar. Aktivitas Organisasi NU 1. Dibidang agama, melaksanakan dakwah Islamiyah dan meningkatkan berpijak pada rasa persaudaraan yang persatuan dalam semangat perbedaan. 2. Di bidang pendidikan, menyelenggarakan pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam, untuk membentuk muslim yang bertakwa, berbudi luhur, dan berpengetahuan luas. 3. Di bidang sosial kesejahteraan – rakyat budaya, serta mengusahakan kebudayaan yang sesuai dengan nilai ke-Islaman dan kemanusiaan. 4. Di bidang ekonomi, mengusahakan pemerataan kesempatan untuk menikmati hasil pembangunan, dengan mengutamakan berkembangnya ekonomi rakyat. 5. Mengembangkan usaha lain yang bermanfaat bagi masyarakat luas. B. Muhammadiyah Muhammadiyah adalah organisasi sosial-keagamaan yang ruang lingkupnya sangat luas, menyentuh seluruh aspek kehidupan masyarakat. Ia tidak pernah absent dalam percaturan kehidupan kemasyarakatan. Prof. Mukti Ali menyebutkan dan “gerakan seribu wajah”. Pada awalnya tujuan utama Muhammadiyah merupakan gerakan pembaharuan Islam di Indonesia, kemudian berkembang 2012 10 Pendidikan Agama Islam Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id tidak hanya memberantas penyelewengan ajaran agama Islam, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup umat. Dr. Kuntowijoyo menyebut Muhammadiyah sebagai “gejala kota”. Muhammadiyah Yogyakarta, pada didirikan tanggal di 8 Kampung Dzulhijjah Kauman 1330H/18 November 1912 oleh seorang yang bernama Muhammad Darwis, kemudian dikenal dengan K.H. Ahmad Dahlan. Gerakan Muhammadiyah berciri semangat membangun tata sosial dan pendidikan masyarakat yang lebih maju dan terdidik. Sebagai dampak positif dari organisasi ini, telah banyak didirikan rumah sakit dan tempat pendidikan di seluruh Indonesia. Sebagai organisasi yang modern, Muhammadiyah juga melakukan pembaruan pendidikan dengan mengadopsi model pendidikan kalangan Kristen dan kolonialis dengan tetap mempertahankan nilai Islam dengan mendirikan lembaga pendidikan modern. Menurut Mitsuo Nakamura (1976), dengan model pendidikan seperti itu , Muhammadiyah secara langsung membangkitkan kesadaran nasionalisme bangsa Indonesia, menyebarkan ide pembaruan secara luas, serta mempromosikan penggunaan ilmu praktis dari pengetahuan modern. C. Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) ICMI lahir pada tanggal 7 Desember 1990 di kampus Universitas Brawijaya Malang. Prakasa pembentukannya berasal dari lima mahasiswa Unibraw yang merasa prihatin karena tidak ada wadah yang mempersatukan cendikiawan muslim. Dengan semangat muda dan idealism yang tinggi mereka memprakarsai terselenggaranya symposium yang dihadiri 512 orang cendekiawan muslim seluruh Indonesia. Symposium yang berjudul “Simposium Nasional Cendekiawan Muslim Membangun Masyarakat Indonesia Abad XX” di buka oleh Presiden Soeharto dan di tutup oleh Wakil Presiden Sudharmono. Sejarah mencatat, dalam masa Orde Baru, inilah yang pertama kali bahwa sebuah 2012 11 Pendidikan Agama Islam Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id pertemuan cendekiawan dibuka oleh Presiden dan ditutup oleh Wakil Presiden. Ketika ICMI lahir pada Desember 1990, ICMI dipandang sebagai kulminasi dari perjuangan umat Islam Indonesia yang panjang dalam bersentuhan dengan modernism. Robert W Hefner menyebutkan bahwa lahirnya ICMI adalah cermin dari bangkitnya kelas menengah muslim baru. Yakni sebuah lapisan umat Islam yang mempunyai komitmen intelektualisme dan tinggi pada profesionalisme semangat dalam berbagai lapangan kehidupan. ICMI sebagai refresentasi kelas menengah Muslim baru, memiliki posisi strategis untuk menjadi kekuatan dan integrasi umat. Kehadiran ICMI dapat diartikan respon atas situasi kongret di mana masyarakat menginginkan tampilnya peran cendekiawan untuk pencerahan dan penyampaian pesan Islam. Di bidang sosial, ICMI berhasil menjadi salah satu simpul tempat bertemunya berbagai komponen umat Islam. Dalam tubuh ICMI terdapat orang-orang yang berlatar belakang Muhammadiyah, NU, Dewan Dakwah, Persis, Birokrasi, Cendekiawan Kampus, Purnawirawan ABRI, Pengusaha, Kyai dan Mahasiswa. Dibidang perekonomian umat Islam, ICMI berhasil mendorong terbentuknya Bank Muamalat Indonesia (BMI), BPR Syariah dan berbabagai BMT yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. A. Dan beberapa organisasi sosial keagamaan lain seperti : Persis, al-Irsyad, Jami’at alKheir, Nahdlatul Wathan dan lembaga sosial-keagamaan lainnya. 1.3.2 Organisasi – Organisasi Pelajar Dan Pemuda Islam Menurut catatan M. Rusli Karim, paling tidak ada sembilan organisasi pelajar dan pemuda yang beraspirasikan Islam Praorganisasi Pelajar dan Pemuda Islam melakukan kegiatan yang sifatnya menyangkut peningkatan akademis, wawasan keagamaan, kenegaraan diantara organisasi – organisasi tersebut antara lain: 2012 12 Pendidikan Agama Islam Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id A. Pelajar Islam Indonesia (PII) B. Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) C. Ikatan Pelajar Nadhlatul Ulama (IPNU) D. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) E. Pergerakan Mahasiswa Islam (PMI) F. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) G. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) H. Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) I. Pemuda Muhammadiyah J. Nasiyatul Aisyah (NA) 1.4 PERAN UMAT ISLAM INDONESIA Para pemimpin dan cendekiawan Islam makin menyadari bahwa Islam adalah rujukan yang paling banyak, sebagai sumber yang tak pernah kering untuk mengembangkan kehidupan umat manusia secara lebih damai, adil, selaras, dan berkemakmuran. Maka tak terlampau berlebihan kalau dikatakan bahwa kaum Muslimin sekarang memasuki tahap revolusi yang ketiga yakni revolusi mental dan intelektual. Dalam suasana demikian, pada masyarakat Muslim yang terbesar di dunia, adalah suatu keniscayaan bahwa semangat pembangunan masyarakat madani tumbuh di tengah-tengah khalayak Muslim Indonesia. Dengan perkataan lain, umat Islam tak selayaknya acuh tak acuh terhadap urusan pembangunan masyarakat madani ini. Mengingat keragaman keadaan umat, maka Muslim Indonesia yang berkepedulian sepatutnya menangani dua tugas sekaligus. Pertama, mengentaskan dan memberdayakan para dhuafa dan meningkatkan taraf hidup serta intelektualitas mereka sehingga menjadi umat yang mumpuni. Kedua, membangun masyarakat madani itu sendiri. Tak dapat yang satu menunggu yang lain. Keduanya harus dilakukan bersamaan. Itu akan merupakan sumbangan monumental umat Islam bagi bangsa ini, tak cuma buat kaum sendiri. Kedua tugas itu jelas mudah dan cepat, walau Khalifah Umar bin Abdul Aziz dengan penuh pengorbanan sudah memberi 2012 13 Pendidikan Agama Islam Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id contoh bagaimana menyejahterakan umat hanya dalam jangka dua tahun. Nabi Muhammad pun memerlukan waktu satu dasawarsa lebih dari peletakan baru pertama hingga terbangunnya masyarakat Madani di Madinah. Terlebih di masa sekarang mengingat hambatannya sudah mendunia akibat globalisasi yang melanda dengan derasnya. Umat Islam harus berstu. Sebagai langkah awal, umat Islam harus menyelesaikan berbagai konflik sectarian yang memecah – belah. Pada saat yang sama, umat harus menolak penindasan dan eksploitasi sesama, korupsi dan kerakusan, serta nasionalisme sempit dan mementingkan golongan sendiri. Muslim yang benar adalah mereka yang menegakkan keadilan, melawan tirani, mengupayakan kebebasan dari ketertindasan, terhormat dan jujur, yang bersifat terbuka dalam kata dan perbuatan. Muslim yang benar adalah mereka yang juga melindungi kemanusiaan, menghargai kehormatan wanita dan kesejahteraan anak-anak, memelihara integritas keluarga, membantu orangorang yang kelaparan, dan hidup harmonis bersama lingkungan. Orang – orang Muslim yang modern adalah mereka yang bisa mengharmonisasi ajaran Islam yang bersumber dari wahyu dan tradisi Nabi di satu tangan, sementara tangan yang lain menggenggam ilmu pengetahuan sebagaimana yang diucapkan cendekiawan Muslim, Muhammad Abduh (1849-1905). Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menunjukkan betapa Islam tidaklah bertentangan dengan kemajuan, modernitas, maupun praktik demokrasi. Pendekatan komprehensif untuk pembangunan manusia, masyarakat, dan negara berbasis ajaran dan peradaban Islam. 1. Konsistensi pada keimanan kepada Allah 2. Mewujudkan pemerintahan yang adil dan bisa dipercaya 3. Menumbuhkan tradisi berdemokrasi kepada rakyat 4. Mencintai ilmu pengetahuan dengan penuh semangat dan menguasainya 5. Melaksanakan pembangunan ekonomi yang berimbang dan menyeluruh 6. Meningkatkan kualitas hidup rakyat yang baik 2012 14 Pendidikan Agama Islam Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 7. Memberikan perlindungan terhadap hak-hak minoritas dan kaum perempuan 8. Mengintegrasikan nilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya 9. Menyelamatkan sumberdaya alam dan lingkungan 10. Berusaha keras memaksimalkan kemampuan 1.5 STUDI KASUS Indonesia Di Tengah Pesona Islamic Fund Global Islamic Fund kini tengah menjadi fenomena global. Betapa tidak? Pertumbuhannya sungguh fenomenal dengan total investasi sudah mencapai angka US$200 miliar hingga US$500 miliar di seluruh wilayah di dunia. Ini menjadi sebuah kekuatan modal ekonomi yang tidak bisa diremehkan bagi kekuatan ekonomi global. Saat ini memang tengah menjadi perhatian serius bagi manajer investasi dan perusahaan jasa keuangan internasional. Jadi, jangan heran jika hari ini banyak bank dan perusahaan sekuritas terkenal yang mulai serius membentuk divisi khusus untuk mengelola jasa di bidang Islamic fund. Sebut saja HSBC, Deutsche Bank AG, Overseas Chinese Banking Cooperation (OCBC), dan Standard Chartered Plc. Perusahaan multinasional ini menjadi bagaian dari pemain yang mulai serius masuk ke jasa keuangan syariah. Anda keyakinan bahwa pasar Islamic fund akan berkembang terpisah dari yang konvensional yang selama ini telah menjadi agen tunggal bagi pembangunan ekonomi dunia. Sehingga apa yang disebut dengan dual banking system atau dual economics system antara konvensional dan syariah sudah muali akrab di telinga pelaku pasar. Kalau boleh menyebut suatu tempat yang tengah bergerak dinamis kea rah itu pada saat ini adalah sebut saja London. Kota kebanggaan masyarakat Inggris itu tengah berbulan madu dengan sistem syariah di sektor jasa keuangannya intensif dilakukan oleh pelaku pasar di kota itu dengan dampak cukup luas ke pasar. Sehingga tak pelak, Pangeran Charles – pun merasa perlu memberikan perhatian dan dukungannya. 2012 15 Pendidikan Agama Islam Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Islamic fund memang istimewa, setidaknya menurut Aseambankers ada sekitas US$1,5 triliun lagi dana syariah yang siap diinvestasikan oleh pemerintah, perusahaan, dan pengusaha dari Timur Tengah. Dana ini tengah mencari pasar untuk berlabuh, bak air tengah mengalir mencari dataran rendah nan kosong. Inilah sebuah kekuatan resources modal yang mungkin terabaikan selama ini. Asean dan China Kini salah satu pasar yang menjadi perhatian khusus bagi Islamic fund adalah Asean, China dan India. Kenapa wilayah ini menjadi incaran bagi keuangan syariah? Jawabannya adalah kawasan ini tengah membangun dengan prospek pertumbuhan ekonomi paling tinggi. Misalnya, China dan Thailand punya pertumbuhan ekonomi 6% hingga 9%. Suatu angka pertumbuhan yang relative sudah sulit dicapai Negara mapan seperti kawasan Eropa dan Amerika Serikat. Pertumbuhan sektor riil di kawasan ini menjadi lading yang menarik bagi investasi dana syariah. Beberapa referensi di kalangan konsultan keuangan dan investasi internasional sudah memberi sinyal kearah ini. Bagi China, interaksi dengan dunia Islam bukan hal yang baru dan asing. Sejak berabad-abad yang lalu mereka sudah punya kontak dagang dan ekonomi. Dinasti dan pedagang China sudah intensif melakukan interaksi ekonomi dengan khalifah dan saudagar jazirah arab pada zaman periode awal kebudayaan Islam. Sebagai alat dagang yang paling terkenal dalam kontak bisnis mereka tersebutlah komoditas tembikar, sutera, dan produk tekstil. Lalu Bagaimana dengan Indonesia? Sejauh yang dicermati dalam perkembangan sistem syariah dipasar keuangan nasional adalah kemauan untuk mengelola pasar domestik. Kekuatan pasar Indonesia yang punya popukasi 220 juta jiwa dianggap sebagai prospek pasar di masa depan. Indonesia tergolong maju untuk menyusun langkah penggarapan pasar domestik. Salah satunya ditunjukan dengan 2012 16 Pendidikan Agama Islam Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id adanya blue print perbankan syariah 2011 yang menargetkan akan menjadi market share di sistem perbankan nasional dengan porsi sedikitnya 10%. Saat ini hampir sebagian besar bank nasional sudah membuka unit syariah dan ada pula yang penuh beroperasi sebagai bank syariah. Hingga maret 2005 ada 16 unit bank syariah, tiga bank syariah penuh, dan 88 BPR Syariah bekerja di Indonesia. Dari segi kinerja, perbankan syariah nasional telah membukukan nilai asset Rp. 16, 35 triliun dengan porsi asset terhadap bank secara keseluruhan 1,2%. Bagi keuangan syariah global sendiri, Indonesia adalah pasar menarik dengan jumlah penduduk yang mencapai 220 juta jiwa. Kekuatan pasar yang besar denga kultur yang sudah marketable dengan sistem syariah. Agaknya, kalau kondisinya cukup kondusif maka Indonesia akan menjadi serbuan pemain syariah global di masa mendatang. 2012 17 Pendidikan Agama Islam Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Srijanti, Purwanto, dan Pramono, Wahyudi, 2007, Etika Membangun Masyarakat Islam Modern, Yogyakarta: Graha Ilmu. 2012 18 Pendidikan Agama Islam Drs. H. M. Tamsir Ridho, MA Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id