BAB III ANALISA SISTEM 3.1 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan CV. Kyria Rezeki merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang kuliner dengan produksi utamanya kerupuk. Perusahaan yang mengolah bahan baku menjadi berbagai jenis krupuk yang akan di jual ke masyarakat. Mekanisme kerja yang dilakukan terhadap penanganan seluruh dokumen masih bersifat manual dimana data-data bahan baku, data tenaga kerja, data biaya overhead pabrik dan aktifitas pabrik dilakukan secara manual yaitu dicatat dengan menggunakan tulisan tangan pada sejumlah buku yang sesuai dengan kegiatannya. Perhitungan harga pokok produksi juga dilakukan secara manual yaitu dengan memperkirakan biaya-biaya yang dikeluarkan yang di dapat dari pencatatan biaya-biaya yang sudah didata. Dengan sistem ini dirasakan bahwa masih kurang efisien dan efektif. 3.1.1 Prosedur Perhitungan Harga Pokok Produksi Yang Sedang Berjalan 1. Bagian produksi menyerahkan form pemintaan bahan baku kepada bagian gudang. 2. Bagian gudang menerima form permintaan bahan baku dan memproses permintaan bahan baku, jika persediaan bahan baku tidak ada maka bagian gudang menginformasikan kepada bagian produksi, jika persediaan ada maka bagian gudang membuat form data barang yang dipakai dan di hantar ke bagian produksi. 35 36 3. Bagian gudang menyerahkan form data bahan baku kepada bagian produksi sekaligus fisik bahan yang di minta. 4. Bagian produksi mengecek form bahan baku apakah sesuai atau tidak, jika tidak maka form bahan baku diserahkan kembali kepada bagian produksi untuk di proses kembali, jika sesuai maka bagian produksi melakukan proses produksi kerupuk kemudian form bahan baku di berikan kepada bagian akuntansi 5. Bagian administrasi menerima form bahan baku kemudian mencatat biaya bahan baku, tenaga kerja biaya overhead pabrik dan biaya aktifitas, setelah di catat bagian administrasi melakukan perhitungan biaya bahan baku, tenaga kerja biaya overhead pabrik dan biaya aktifitas, kemudian barulah melakukan perhitungan harga pokok produksi dan membuat laporan harga pokok produksi, kemudian menyerahkan ke pimpinan 6. Pimpinan menerima laporan harga pokok produksi kemudian melakukan cek laporan harga pokok produksi, jika ada tidak kesesuaian maka laporan harga produksi di kembalikan lagi ke bagian administrasi untuk di proses kembali, jika sesuai maka pimpinan melalukan penetapan persentase laba. 7. Bagian administrasi melakukan perhitungan harga jual berdasarkan harga pokok produksi dan persentase laba yang di tetapkan oleh pimpinan kemudian dari hasil perhitungan akan di buatkan laporan harga jual untuk diberikan ke bagian pemasaran. 8. Bagian pemasaran menerima laporan harga jual untuk di informasikan kepada konsumen. 37 Flowmap Berjalan Perhitungan Harga Pokok Produksi Bagian Produksi Bagian Gudang Bagian Akuntansi Form permintaan bahan baku Form permintaan bahan baku Form bahan baku Laporan Harga Pokok Produksi Mencatat & Perhitungan biaya bahan baku, tenaga kerja biaya overhead pabrik dan biaya aktifitas Cek laporan harga pokok produksi Proses pencarian permintaan bahan baku Form permintaan bahan baku T Persediaan Barang Komponenkomponen harga pokok produksi Pimpinan T Bagian Pemasaran Sesuai Y Y Form bahan baku Cek barang Membuat form bahan baku yang akan di pakai dan diserahkan ke bagian gudang Perhitungan harga pokok produksi Penetapan persentase laba Laporan Harga Pokok Produksi T Laporan Harga Pokok Produksi Form bahan baku Laporan Harga Pokok Produksi Sesuai Perhitungan dan Penentuan Harga Jual Y Melakukan produksi Laporan Harga Jual Laporan Harga Jual Form bahan baku Gambar 3.1 Flowmap Berjalan Perhitungan Harga Pokok Produksi 3.2 Analisa Kelemahan Sistem Tahap pertama yang dilakukan penulis dalam menganalisis data adalah dengan menentukan permasalahan yang terjadi dalam sistem. Dari hasil pengamatan yang dilakukan penulis pada sistem yang berjalan ada beberapa tahap analisa kelemahan sistem pada CV. Kyria Rezeki, pada pengolahan data perhitungan harga pokok produksi serta penentuan harga jual secara manual memiliki kelemahan dan keterbatasan, diantaranya: 38 1. Belum ada sistem yang terstruktur berbasis komputerisasi yang dapat mengolah data bahan baku, tenaga kerja, biaya overhead pabrik dan biaya aktifitas. 2. Proses perhitungan harga pokok produksi yang tidak efisien dan efektif. 3. Proses penentuan harga jual yang kurang tepat. 4. Keamanan data tidak terjamin, karena dapat dilihat oleh semua pihak tanpa proses pengamanan pengolahan data. 5. Sistem lama kurang ekonomis karena penggunaan kertas, tinta dan alat tulis yang berlipat ganda dalam pencatatan data dan pembuatan laporan mengakibatkan terjadinya pemborosan biaya. 6. Belum ada tempat penyimpanan yang berbasis komputerisasi untuk menyimpan data-data pada CV. Kyria Rezeki. 7. Kesulitan dalam proses pencarian data. 8. Pembuatan laporan tidak efisien, tidak tepat dan tidak akurat. 3.3 Analisa Kebutuhan Sistem Pada analisia kebutuhan sistem ini bersangkutan dengan pembahasan pada kebutuhan perangkat, kebutuhan data dan kebutuhan pengguna : 3.3.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Kebutuhan perangkat terdiri dari kebutuhan (hardware) dan kebutuhan perangkat lunak (software). perangkat keras 39 1. Kebutuhan Perangkat Keras Agar sistem dapat berjalan dengan baik, maka perlu diperhatikan mengenai perangkat keras yang diperlukan. Adapun kebutuhan perangkat keras yang diperlukan adalah : a. Prosesor Intel Core 2 Duo (2.00 GHz) b. Memori RAM 2 GB c. Hardisk 160 GB d. Monitor standar 14” dengan resolusi layar 800 x 600 px e. Keyboard f. Mouse standar g. Printer 2. Kebutuhan Perangkat Lunak Untuk dapat mendukung sebuah sistem dalam pengolahan data, maka selain perangkat keras, juga diperlukan perangkat lunak. Adapun perangkat lunak yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem ini yaitu : a. Borland Delphi 7.0 b. MYSQL Server sebagai database c. Sistem operasi Microsoft Windows 7 Ultimate SP1 3.3.2 Analisis Kebutuhan Data Kebutuhan data sangat penting peranannya dalam pembuatan suatu sistem, kebutuhan data ini bisa diartikan sebagai kebutuhan sistem terhadap dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk membangun sistem tersebut. Dokumendokumen yang dibutuhkan antara lain : 40 1. Form Permintaan Bahan Baku Fungsi : untuk membuat bahan baku yang akan dipergunakan untuk melakukan produksi kerupuk Sumber : Bagian Produksi. Distribusi : Bagian Gudang. Item : Tanggal, nama bahan baku dan jumlah bahan baku yang diminta. 2. Form Bahan Baku Fungsi : untuk mengetahui jumlah bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi serta untuk memperhitungan total harga dari hasil produksi suatu kerupuk. Sumber : Bagian Gudang. Distribusi : Bagian Produksi. Item 3.3.3 : Tanggal, nama bahan baku dan jumlah bahan baku yang dikirim. Analisis Kebutuhan Pengguna Aplikasi yang dibuat akan digunakan oleh bagian administrasi. Administrasi sebagai user untuk penginputan semua data biaya-biaya yang berhubungan dalam perhitungan harga pokok produksi dan mencetak laporan. 3.4 Analisa PIECES Untuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, kontrol data, efisiensi dan servis. Panduan ini dikenal dengan PIECES Analysis (Performance, Information, Economy, Control, Eficiency dan Services). Analisis PIECES ini menggmbarkan penggambaran 41 sistem lama dan penggambaran sistem baru yang akan dibangun, disinilah ditemukan perbedaan-perbedaan sistem tersebut. Dibawah ini analisis pieces pada aplikasi perhitungan harga pokok produksi dengan metode activity-based costing (ABC) untuk menentukan harga jual kerupuk pada CV. Kyria Rezeki. 1. Performance (Kinerja) Performance (Kinerja) suatu kemampuan sistem dalam menyelesaikan tugas dengan cepat sehingga sasaran dapat segera tercapai. Tabel 3.1 Analisis Pieces Performance (Kinerja) Sistem Lama 1. Laporan yang dihasilkan kurang efisien dan efektif. 2. Proses pencarian data yang lambat. 2. Sistem Baru 1. Laporan yang dihasilkan efisien dan efektif. 2. Proses pencarian data yang cepat. Informations (Informasi) Informations (Informasi) merupakan hal penting karena. Apabila kemampuan sistem informasi baik, maka user akan mendapatkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan sesuai dengan yang diharapkan. Tabel 3.2 Analisis Pieces Informations (Informasi) Sistem Lama Output: 1. Informasi yang kurang akurat. 2. Informasi yang terkadang kurang tepat waktu dalam penggunaan. Input: Sistem Baru Output: 1. Informasi yang akurat. 2. Informasi yang didapatkan dengan mudah dan tepat waktu dalam penggunaan. 1. Data tidak aman dari vandalisme. Input: 2. Data mudah terjadi kesalahan. 1. Data aman dari vandalisme. 3. Terjadi duplikasi data. 2. Data mudah disimpan. 42 3. Data terorganisir dengan baik. 3. Economy (Ekonomi) Economy (Ekonomi) Pemanfaatan biaya yang digunakan dari pemanfaatan informasi. Peningkatan terhadap kebutuhan ekonomis mempengaruhi pengendalian biaya dan peningkatan manfaat. Tabel 3.3 Analisis Pieces Economy (Ekonomi) Sistem Lama Sistem Baru Biaya: Biaya: 1. Dokumentasi biaya kurang aman dan baik. 1. Dokumentasi yang lebih baik. 2. Perhitungan biaya lebih tepat. 2. Perhitungan biaya kurang tepat 3. Biaya dapat diperkirakan. 3. Biaya tidak diketahui dengan jelas Keuntungan: Keuntungan: 1. Pemasaran lebih tepat sasaran 4. Efisien dan efektif. Control (Kontrol) Control (kontrol) Analisis ini digunakan untuk membandingkan sistem yang dianalisa berdasarkan pada segi ketepatan waktu, kemudahan akses, dan ketelitian data yang diproses. Tabel 3.4 Analisis Pieces Control (kontrol) Sistem Lama Sistem Baru Kontrol keamanan kurang tepat, dan Kontrol keamanan lebih terjamin. kurang dapat membantu pengambilan keputusan. dalam 43 5. Efficiency (Efisiensi) Efficiency (Efisiensi) berhubungan dengan bagaimana sumber tersebut dapat digunakan secara optimal. Tabel 3.5 Analisis Pieces Efficiency (Efisiensi) Sistem Lama Sistem Baru Membutuhkan waktu yang lama dalam Waktu lebih cepat dalam perhitungan perhitungan harga pokok produksi dan harga pokok produksi dan harga jual. harga jual 6. Service (Layanan) Service (layanan) merupakan layanan terhadap pengguna yang optimal. Tabel 3.6 Analisis Pieces Service (layanan) Sistem Lama Sistem Baru Menghasilkan informasi harga pokok Menghasilkan informasi yang lebih produksi yang tidak akurat dan lambat cepat dan tepat serta penentuan serta penetapan harga jual yang kurang harga jual yang tepat. tepat. 3.5 Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Metode ABC Dalam Menentukan Harga Jual Biaya produksi membentuk harga pokok produksi yang digunakan untuk menghitung harga pokok produk jadi dan harga pokok produk pada akhir periode akuntansi masih dalam proses. Biaya produksi digolongkan dalam tiga jenis yang juga merupakan elemen-elemen utama dari biaya produksi, meliputi: a. Biaya bahan baku (direct material cost) Merupakan bahan secara langsung digunakan dalam produksi untuk mewujudkan suatu macam produk jadi yang siap untuk dipasarkan. 44 b. Biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost) Merupakan biaya-biaya bagi para tenaga kerja langsung ditempatkan dan didayagunakan dalam menangani kegiatan-kegiatan proses produk jadi secara langsung diterjunkan dalam kegiatan produksi menangani segala peralatan produksi dan usaha itu dapat terwujud. c. Biaya overhead pabrik (factory overhead cost) Umumnya didefinisikan sebagai bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung dan biaya pabrik lainnya, seperti ; biaya pemeliharaan pabrik, yang tidak secara mudah didefinisikan atau dibebankan pada suatu pekerjaan. CV. Kyria Rezeki merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha industri kerupuk. Jenis kerupuk yang diproduksi beranekaragam, diantaranya adalah kerupuk siput gong-gong, waktu yang diperlukan untuk memproduksi kerupuk siput gong-gong selama 3 hari. Dibawah ini adalah perincian biaya-biaya yang dikeluarkan pada produksi untuk pembuatan kerupuk siput gong-gong, antara lain : 1. Biaya Bahan Baku No. Nama Bahan Jumlah Satuan Biaya Total Biaya Baku 1 Tepung Tapioka 15 KG Rp. 7.000 / Rp. 105.000 KG 2 Garam 2 BKS Rp. 2.000 / Rp. 4.000 BKS (250 GRAM) 3 Gula 1 KG Rp. 10.500 / KG Rp. 10.500 45 4 Ajinomoto 1 BKS Rp. 3.500 / Rp. 3500 BKS (250 GRAM) 5 Minyak Goreng 5 KG Nabati 6 Siput Gong-Gong Rp. 12.000 Rp. 60.000 / KG 5 KG Rp. 20.000 Rp. 100.000 / KG Rp. 283.000 TOTAL 2. Biaya Tenaga Kerja No. Nama Jumlah Gaji / Hari Estimasi Total Biaya 1 2 Orang Rp. 30.000 3 Hari Rp. 180.000 3 Orang Rp. 20.000 3 Hari Rp. 180.000 Tenaga Kerja Tetap 2 Tenaga Kerja Lepas Rp. 360.000 TOTAL 3. Biaya Overhead Pabrik No. Nama Pemakaian 1 Listrik 50 Kwh 2 Air 10 m3 TOTAL Total Biaya Rp. 100.000 Rp. 25.000 Rp. 125.000 4. Biaya Aktifitas No. Nama Total Biaya 1 Marketing Rp. 200.000 2 Penyusutan Mesin Rp. 200.000 TOTAL Rp. 400.000 46 Tujuan perusahaan menghitung atau menentukan harga pokok produksi adalah untuk mengevaluasi kembali harga jual yang telah ditentukan. Komponen untuk menentukan harga pokok produksi adalah biaya produksi yang digolongkan tiga yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Harga pokok adalah biaya yang belum dibebankan atau dikurangkan dari penghasilan. HPP = BBBU + BTKL + BOP Keterangan : HPP : Harga Pokok Produksi BBBU : Biaya Bahan Baku Utama BTKL : Biaya Tenaga Kerja Langsung BOP : Biaya Overhead Pabrik Metode perhitungan biaya produksi adalah suatu cara memperhitungkan unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi. Setelh menggunakan rumus diatas selanjutnya di tambah lagi dengan biaya aktifitas sehingga metode ini disebut dengan activy based costing (ABC) Penyelesaian : Biaya Bahan Baku : Rp. 283.000 Biaya Tenaga Kerja : Rp. 360.000 Biaya Overhead Pabrik : Rp. 125.000 Biaya Aktifitas : Rp. 400.000 + Harga Pokok Produksi : Rp. 1.168.000 47 Jumlah hasil produksi : 70 HPP / Jumlah Hasil Produksi = Rp. 928.000 / 70 = Rp. 16.685 Laba = 20% Penentuan Harga Jual = Rp. 16.685 + 20% = Rp. 20.022