IbM USAHA KERUPUK JENGKOL GUNUNGLEUTIK KUNKUNRAT RINGKASAN Produk kerupuk yang berada di sentra kerupuk gunung leutik, ternyata kerupuk jengkol merupakan jenis kerupuk yang paling banyak diminati oleh konsumen, karena memiliki keunikan dari baunya, dan sebagai penganti lalaban jengkol yang sampai sekarang ini banyak masyarakat menyukainya. Alasan lain jengkol merupakan makanan tradisonal atau warisan dari turun temurun. dan kebiasaan jengkol kadang disebut Jengki (bahasa gaul). Selain itu jengkol memiliki Kelebihan sebagai berikut : Baik untuk kesehatan Jantung, Kesehatan tulang karena kandungan kalsium yang cukup tinggi, Membantu pembentukan gigi yang baik, Memiliki protein, karbohidrat, vitamin A, vitamin B, zat besi, minyak atsiri, fosfor, Membantu sipenderita diabetes dan anemia(Hasil Wawancara dengan kedua Calon Mitra, April 2014). Berdasarkan permasalahan yang di hadapi usaha kerupuk Jengkol Gunungleutik, maka Tim pengusul dan kedua calon mitra sepakat, menetapkan permasalahan prioritas yang akan diatasi dalam program IbM sebagaiberikut :a. Permasalahan Manajemen Skill. Belum dimilikinya keterampilan dalam menumbuhkembangkan kekuatan usaha untuk mengeksploitasi peluang bisnis yang muncul guna mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sesuai dengan misi yang telah ditentukan. Termasuk melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dan belum mampu membuat perencanaan, mengorganisasikan, penyusunan kepegawaian, dan mengarahkan dan mengendalikan. b. Permasalahan manajemen pemasaran: belum mampu menilai, menentukan pasar, menentukan produk dan harga yang tepat, menetapkan dan menentukan pendistribusian dan promosi produknya yang tepat, termasuk belum dimilikinya penguasaan tentang Labeling, packing dan design kemasan produk sesuai permintaan pasar. c. Permasalahan manajemen produksi: merencanakan, menentukan jumlah bahan baku, dan pengendalian proses produksinya. d. Permasalahan Manajemen kepegawaian atau SDM : belum mampu memahami jenis dan kriteria pegawai, penempatan, pemerliharaan dan memberian kompensasi yang sesuai. e. Permasalahan manajemen keuangan: belum mampu mengelola keuangan / memisahkan keuangan perusahan dengan keuangan keluarga, perencanaan keuangan, dan membuat aliran kas atau cash flow. f. Permasalahan Administrasi atau Akuntansi: belum mampu membuat pencatatan transaksi keuangan, menyusun atau membuat laporan keuangan usahanya. g. Belum mampu membuat proposal kredit (studi kelayakan usahanya) untuk kepentingan pengajuan kredit bagi kepentingan tambahan modal usahanya. h. Belum memahami jenis, proses dan syarat perijinan usaha dan memilikinya seperti Surat Ijin Usaha (SIU), Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), NPWP, Sertifikat Halal dari MUI, dan sertifikat Dinas Kesehatan (PIRT). i. Belum dimilikinya peralatan teknologi tepat guna seperti: Oven (Pengeringan), Tungku (Pembakaran), dan Loyang, peralatan kemasan. Metode pendekatan yang di gunakan dalam pelaksanaan program IbM ini, meliputi yaitu: Pelatihan, Bimbingan Teknis, Pendampingan, fasilitasi dan Mediasi usaha. Target dan Luaran pelaksanaan program IbM ini dapat meminimalkan permasalahan usaha Kerupuk Jengkol Gunungleutik pada kedua mitra, sehingga usaha kedua mitra dapat berkembang serta memberi peningkatan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat setempat. Kata Kunci : Berkembangnya Usaha Kerupuk Jengkol Gunungleutik kedua Mitra.