VEKTOR DAN CARRIER E-LEARNING TGL 22 OKTOER 2015 VEKTOR DAN CARRIER Penyakit menular dapat menulari hewan yang peka dengan cara langsung atau tidak langsung. Infeksi dapat terjadi melalui alat pencernaan, alat pernafasan, kulit atau luka, alat kelamin dan oleh gigitan nyamuk, lalat, caplak dan lain-lain. Penyakit yang penularannya oleh vektor disebut Arthropode Borne Disease. VEKTOR : Ialah hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) yang mampu memindahkan bibit penyakit dari hewan yang satu ke hewan yang lain dan jasad renik mengalami proses daur hidup (life cycle) terlebih dahulu atau tidak. Penggolongan vektor : Vektor Mekanis = transmitter Ialah arthropoda yang mampu memindahkan bibit penyakit ke hewan lain tanpa mikroba tersebut mengalami proses daur hidup. Contoh : Lalat Tabanus memindahkan penyakit Surra (Trypanosoma evansi) Caplak Boophilus menindahkan penyakit Piroplasmosis T. Evansi diantara sel darah Vektor Biologis = intermediate host. Ialah arthropoda yang mampu memindahkan bibit penyakit ke hewan lain setelah mikroba tersebut mengalami proses daur hidup didalam tubuh vektor. Contoh : Nyamuk Anopheles memindahkan penyakit malaria (Plasmodium vivax) Lalat Simulidae memindahkan penyakit Leucocytozoonosis. Lalat Simulium CARRIER : Ialah hewan pembawa bibit penyakit. Jadi didalam tubuhnya ditemukan jasad renik pathogen, namun tidak menunjukkan gejalagejala penyakit atau dapat dikatakan hewan carrier ialah hewan yang kelihatan sehat namun dapat menulari hewan lain. Penggolongan Carrier Convalescen Carrier Ialah hewan yang dapat bertindak sebagai pembawa bibit penyakit karena hewan tersebut baru saja sembuh dari sakit. Immune Carrier Ialah hewan yang dapat bertindak sebagai pembawa bibit penyakit akibat hewan tersebut kebal (karena suntikan vaksin/antisera) Contact Carrier Ialah hewan yang dapat bertindak sebagai pembawa bibit penyakit karena berhubungan langsung (bersinggungan dengan penderita). Perbedaan vektor dan carrier Hewan vektor selalu hewan arthropoda yang termasuk hewan invertebrate, sedang hewan carrier selalu hewan vertebrata yang peka. Hewan vektor bertindak sebagai induk semang antara (intermediate host atau sebagai transmitter, sedang hewan carrier sebagai induk semang (final host atau definitive host) Didalam tubuh hewan vektor maupun carrier ditemukan mikroorganisme yang pathogen. Oleh pengaruh stress hewan carrier dapat menjadi sakit, sedang hewan vektor tidak. Cara pengendalian penyakit : Untuk menjamin berhasilnya pengendalian penyakit, faktor-faktor yang harus diketahui diantaranya : penyebab penyakit cara jasad renik meninggalkan tubuh cara penularan cara pengebalan cara pembasmian/pengendalian. Khusus untuk penyakit yang penularannya oleh vektor pola pengendaliannya terdiri : Pemberantasan hewan vektor atau membasmi populasi dengan cara mengusahakan sanitasi lingkungan, hygiene kandang hewan dan peralatan atau dapat juga dengan usaha pemandulan dengan radiasi. Dapat juga membunuh langsung vektornya dengan obat-obatan khemotherapeutika seperti insektisida. Pengebalan hewan dengan vaksinasi. Berikan obat-obatan khemotherapeutika atau antibiotika terhadap hewan yang sakit. Usaha pengendalian penyakit terhadap hewan carrier dapat dilakukan dengan menentukan status kesehatan hewan dengan uji serologik. Bila terdapat reaktor (hewan sakit), hendaknya segera dikeluarkan dari kandang (dipotong). Bagi hewan sakit yang dipisahkan dikandang isolasi, jangan segera dikembalikan ke kandang atau kelompok hewan yang sehat. tugas Jelaskan tentang penggolongan vektor dan carrier Berikan masing-masing 1 (satu) contoh vektor dan carrier dan nama penyakit yang penularannya melalui vektor/carrier tersebut kirim jawaban paling lambat tanggal 30 Oktober 2015 ke [email protected]