isolasi bakteri rhizosfer padatanaman kacang tanah(arachis

advertisement
Jurnal Galung Tropika, 3 (1) Januari 2014, hlmn 29-38
ISSN 2302 – 4178
ISOLASI BAKTERI RHIZOSFER PADATANAMAN
KACANG TANAH(ARACHIS HYPOGEA)ASAL BANTIMURUNG
Abri1) danAylee Christine Ch. Alamsyah2)
Email: [email protected] 1)[email protected])
Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas 45 Makassar
ABSTRACT
Efforts to address the problem of soil fertility can be done by increasing the role of
beneficial soil microbes through the efforts of increasing the content of several nutrient
elements in the soil, improving the efficiency of absorption of nutrient elements, control
pathogenic tular ground through the interaction of competition, produces a substance that
can improve the growing regulatory developments, increased plant rooting system activity
of soil heterotrophic microbes are beneficial. The role of microbes in cycles of various
nutrient elements in the soil are very important, so that when one type of microbe is not
functioning then there will be inequality in the cycle of nutrient elements in soil. The
availability of nutrient elements are related to the activity of microbes that are involved in
it. Microorganisms in nature can be divided into a symbiotic microorganisms and
nonsimbiotik microorganisms, living free and independent in soil and fixation nitrogen like
Pasturianum Clostridium and Azotobacter.A symbiotic microorganism interaction with
plants like rhizosfer and bacterial endophyte. Identification of bacterial isolation results
rhizosfer peanuts isolates KCT3, KCT4, and KCT5 belong to the bacterium Bacillus SP.
Bacteria have a distinctive white colonies color appeared, gram positive, anaerobic
growth of negative and positive endospora formation. Based on test results obtained
fisikakimia and morphology that isolates KCT4 enter into group Clostridium. The bacteria
Clostridium SP. showed white colony color, reaction to gram positive, anaerobic growth
positive, formation of positive endospora.
Keyword: Peanut, Rhizosphere bacteria, Bacillus sp,Clostridium sp.
ABSTRAK.
Upaya mengatasi masalah kesuburan tanah dapat dilakukan dengan meningkatkan
peran mikroba tanah yang bermanfaat melalui upaya peningkatan kandungan beberapa
unsur hara di dalam tanah, peningkatan efisiensi penyerapan unsur hara, pengendalian
patogen tular tanah melalui interaksi kompetisi, memproduksi zat pengatur tumbuh yang
dapat meningkatkan perkembangan sistem perakaran tanaman, peningkatan aktivitas
mikroba tanah heterotrof yang bermanfaat. Peran mikroba dalam siklus berbagai unsur
hara di dalam tanah sangat penting, sehingga bila salah satu jenis mikroba tidak berfungsi
maka akan terjadi ketimpangan dalam daur unsur hara di tanah. Ketersediaan unsur hara
sangat berkaitan dengan aktivitas mikroba yang terlibat di dalamnya.Mikroorganisme di
alam dapat dibagi menjadi mikroorganisme simbiotik dan mikroorganisme nonsimbiotik,
yang hidup bebas dan mandiri dalam tanah dan memfiksasi nitrogen seperti Clostridium
pasturianum dan Azotobacter .Mikroorganisme simbiotik berinteraksi dengan tanaman
Abri, et.al
30
seperti bakteri rhizosfer dan endofit.Hasil isolasi identifikasi bakteri rhizpsfer kacang
tanah isolat KCT3, KCT4, dan KCT5 tergolong kedalam bakteri Bacillus sp. Bakteri ini
mempunyai ciri-ciri menampakkan warna koloni putih, gram positif, pertumbuhan anaerob
negatif dan pembentukan endospora positif.. Berdasarkan uji morfologi dan fisikakimia
diperoleh hasil bahwa isolat KCT4 masuk ke dalam kelompok Clostridium.Bakteri
Clostridium sp. menampakkan warna koloni putih, reaksi gram positif, pertumbuhan
anaerob positif, pembentukan endospora positif.
Kata Kunci: Kacang Tanah,Bakteri Rhizosfer,bacillus sp,Clostridium sp.
DAFTAR PUSTAKA
Adisarwanto, T., Rahmiana, A.A., Suhartina. 1993. Budidaya Kacang Tanah. Malang:
Balai Penelitian Tanaman Pangan. Hal.91-107.
Andrianto, T.T., Indarto, N. 2004. Budidaya dan Analisis Usaha Tani Buncis, Kacang
Tanah, Kacang Tunggak. Yogyakarta: Absolut.
Anonimus, 2010, Petunjuk Pemupukan, Penerbit PT AgroMedia Pustaka, Jaka
BPPP. 1999. Laporan Tahunan Balitkabi. Malang: Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian.50 hal.
Gardner, F.P., R.B. Pearce, dan R.L. Mitchell, 1991, Fisiologi Tanaman Budidaya, UI
Press, Jakarta
Handayanto, E., dan K. Hairiah, 2009, Biologi Tanah Landasan Pengelolaan Tanah Sehat,
Pustaka Adipura, Yogyakarta
Isgitani, M., S. Kabirun, and S.A. Siradz, 2005, Pengaruh Inokulasi Bakteri Pelarut Fosfat
Terhadap Pertumbuhan Sorghum pada Berbagai Kandungan P Tanah, Jurnal Ilmu
Tanah dan Lingkungan Volume 5 Nomor 1: 48-54
Yuliarti, N., 2009, 1001 Cara Menghasilkan Pupuk Organik, Lily Publisher, Yogyakarta
Marzuki, R. 2007. Bertanam Kacang Tanah. Jakarta : Penebar Swadaya
Nugrahaeni, N., Kasno, A. 1992. Plasma Nutfah Kacang Tanah Toleran terhadap
Cekaman.
Pelcar, M.J. dan E.C.S. Chan. 2006.Dasar-dasar mikrobiologi.Jilid 2. Jakarta. Universitas
Indonesia.
Isolasi Bakteri Rhizosfer Padatanaman Kacang Tanah(Arachis
Hypogea)Asal Bantimurung
31
Rai, M. K. ed., 2005, Handbook of Microbial Biofertilizers, Food Products Press-The
Haworth Press Inc, New York
Simanungkalit, R.D.M., D.A. Suriadikarta, R. Saraswati, D. Setyorini, dan W. Hartatik,
2006, Pupuk organik dan Pupuk Hayati, Balai besar Litbang Sumberdaya Lahan
Pertanian, Bogor, http//balittanah.litbang.deptan.go.id, diakses tanggal 24 maret
2014
Sumarno, Manwan, I., Syanm, M. 1989. Grain Legumes Research Program.Bogor :
CRIFC.
Widawati, S., dan Suliasih, 2006, Augmentasi Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) Potensial
sebagai Pemacu Pertumbuhan Caysin (Brasica caventis Oed.) di Tanah Marginal,
Biodiversitas Volume 7 Nomor 1: 10-14
Download