1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Bakteri

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
Bakteri merupakan salah satu mikroorganisme yang berperan sangat
penting dalam kesuburan tanah, walaupun bentuknya yang sangat kecil bahkan
tidak kasat mata namun memberikan peranan dan pengaruh besar dalam
kesuburan
tanah.
Menurut
Rao
(1994)
bakteri
merupakan
kelompok
mikroorganisme yang paling banyak jumlahnya. Dalam tanah subur yang normal,
terdapat 10-100 juta bakteri di dalam setiap g tanah. Angka ini mungkin
meningkat tergantung dari kandungan bahan organik suatu tanah tertentu,
sehingga dapat dikatakan bahwa kesuburan tanah ini tergantung dari kandungan
bahan organik. Kandungan bahan organik akan mempengaruhi jumlah bakteri di
dalam tanah karena bakteri akan menguraikan bahan organik menjadi energi atau
digunakan untuk kebutuhan hidupnya, sehingga apabila bahan organik dalam
tanah banyak maka jumlah bakteri juga banyak.
Di dalam tanah terdapat berbagai jenis bakteri seperti Azotobacter,
Asetobacter, Clostridium, Bacilus, Arthrobacter, dll. Masing-masing bakteri
tersebut memilki fungsi dan peranan yang berbeda-beda di dalam tanah. Misalnya
dari genus bakteri Clostridium yaitu Clostridium pasteurianum yang memiliki
peranan dalam penambatan nitrogen. Hal ini penting karena nitrogen bebas di
udara tidak dapat digunakan secara langsung oleh tanaman melainkan harus
diubah menjadi senyawa lain yaitu ion amonium (NH4+) dan ion nitrat (NO3-).
Proses perubahan ini dilakukan oleh bakteri Clostridium pasteurianum.
1
Bakteri Clostridium pasteurianum akan mengikat gas nitrogen untuk
digunakan sebagai senyawa-senyawa pembentuk tubuh bakteri, seperti protein.
Apabila sel-sel mati maka senyawa dari pembentuk tubuh bakteri tersebut akan
diuraikan menjadi CO2 dan NH3. Molekul NH3 akan diubah lagi menjadi ion
amonium (NH4+ ) yang kemudian ion amonium akan dimanfaatkan oleh tanaman.
Bakteri Clostridium juga merupakan salah satu bakteri yang memiliki kemampuan
dalam perombakan bahan organik di dalam tanah sehingga bakteri ini dapat
mempercepat proses perombakan (dekomposisi) bahan organik yang umumnya
terdiri atas senyawa selulosa dan lignin (lignoselulosa). Menurut Enari (1983)
dalam Rosmimik dan Yuniarti (2007), bakteri penghasil enzim lignoselulase yang
dapat merombak limbah lignoselulosa diantaranya adalah Mycobacteriales,
Actinomycetales, Eubacteriales dan anggota Clostridium. Bakteri Clostridium
memiliki peranan penting dalam tanah akan tetapi jumlahnya di dalam tanah
terutama tanah hutan dan tanah pertanian belum diketahui sehingga penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui jumlah bakteri Clostridium di tanah hutan dan tanah
pertanian pada kedalaman 0-10 cm dan 10-20 cm dengan metode MPN (Most
Probable Number).
I.2
Permasalahan
Penelitian ini dilakukan karena belum atau tidak terdapat informasi
mengenai jumlah bakteri Clostridium dalam tanah di petak 17 Hutan Pendidikan
Wanagama I terutama di tanah hutan dan lahan pertanian disekitarnya pada
kedalaman (solum) 0-10 cm dan 10-20 cm.
2
I.3
Tujuan Penelitian
Tujuan
dari
penelitian
ini
adalah
untuk
mengetahui
jumlah
mikroorganisme bakteri Clostridium pada tanah hutan dan tanah pertanian dengan
kedalaman 0-10 cm dan 10-20 cm.
I.4
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberi informasi tentang kesuburan tanah dari
aspek biologi yaitu dari jumlah kandungan bakteri Clostridium dalam tanah, di
petak 17 Hutan Pendidikan Wanagama I dan membandingkannya dengan lahan
pertanian disekitarnya. Mengingat bahwa bakteri Clostridium merupakan salah
satu mikroorganisme tanah penambat Nitrogen non simbiotis dan bersifat
anaerob.
3
Download