BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Usaha peternakan kususnya sapi merupakan usaha yang menguntungkan dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok terutama daging dan susu di Indonesia. Usaha tersebut senantiasa memberikan dampak yang negatif terkait dengan limbah yang dihasilkan. Limbah peternakan adalah bahan buangan yang dihasilkan dari sisa semua kegiatan yang dilakukan dalam usaha peternakan. Sedangkan limbah ternak adalah bahan buangan yang dihasilkan dari sisa kegiatan metabolisme ternak, yang terdiri atas feses, urin, keringat dan sisa metabolisme lainnya. Hampir seluruhnya berupa bahan organik, yang berdasarkan bentuknya terdiri atas padat, semi padat dan cair. Sifat ini memberi indikasi bahwa limbah peternakan merupakan sumber daya yang sangat potensial sebagai energi dan nutrisi bagi kehidupan, baik bagi mikroorganisme, hewan, ataupun bagi tanaman, yang secara berkesinambungan saling berinteraksi satu dengan yang lain (Sudiarto, 2008) Limbah peternakan sudah banyak dimanfaatkan terutama dalam bidang pertanian sebagai pupuk kandang dan sebagai sumber energi alternatif seperti biogas. Penguraian limbah menjadi produk siap guna seperti biogas tidak terlepas dari peranan mikroorganisme sebagai pengurai khususnya bakteri. Bakteri dapat mendegradasikan senyawa organik dalam limbah menjadi senyawa yang bermafaat seperti gas metana untuk pembuatan biogas. Di dalam kotoran sapi 1 Isolasi Dan Identifikasi..., Vika Lawnia, FKIP UMP, 2017 2 secara alamiah terdapat berbagai macam bakteri yang dapat menguraikan senyawa-senyawa organik. Bakteri tersebutlah yang dijadikan sumber pengurai dalam menghasilkan gas metan untuk pembuatan biogas (Benito, dkk. 2010). Biogas adalah suatu produk berupa gas yang dihasilkan melalui proses fermentasi anaerobic dari bahan organic terlarut (Padmono, dkk. 2007). Gas tersebut dihasilkan melalui 3 tahapan, yaitu hidrolisis, pengasaman dan pembentukan gas metan. Proses pencernaan anaerobic merupakan dasar dari reaktor biogas yaitu proses pemecahan bahan organic oleh aktivitas bakteri hidrolitik, asidogenik dan bakteri metanogenik. Bakteri ini secara alami terdapat dalam limbah yang mengandung bahan organik, seperti limbah ternak (kotoran hewan) (Haryati, 2006). Pembentukan biogas (gas metan) tidak lepas dari peranan bakteri asidogenik. Bakteri ini megubah senyawa organic menjadi asam-asam organic terutama asam asetat yang selanjutnya digunakan dalam proses pembentukan biogas (gas metan) oleh bakteri metanogenik (Oemar.G.R, dkk, 2007 dalam Bahrin, dkk. 2011) Mengingat didalam kotoran sapi terdapat bakteri yang dapat mengubah senyawa oganik menjadi asam-asam organik yang menguntungkan dalam proses pembentukan sumber energi biogas, maka untuk mengtahui jenis bakteri tersebut pada kotoran sapi di daerah Baturaden Purwokerto perlu dilakuakan isolasi dani dentifikasi. Isolasi Dan Identifikasi..., Vika Lawnia, FKIP UMP, 2017 3 1.2 Rumusan masalah Berdasarkan latarbelakang dapat dirumuskan masalah yaitu jenis bakteri penghasil asam (asidogenik) apa yang terdapat pada kotoran sapi dari peternakan sapi Baturraden Purwokerto? 1.3 Tujuan penelitian Penelitian bertujuan untuk memperoleh isolat bakteri yang berpotensi dalam mengubah senyawa organik menjadi asam-asam organik dari kotoran sapi. 1.4 Manfaat penelitian Manfaat penelitian ini adalah untuk mendapatkan jenis bakteri asidogenik yang terdapat pada kotoran sapi dan memanfaatkan potensinya dalam pembuatan biogas. Isolasi Dan Identifikasi..., Vika Lawnia, FKIP UMP, 2017