BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Tidak ada satupun makhluk hidup di dunia ini yang tidak membutuhkan air. Sel hidup misalnya, baik tumbuh-tumbuhan ataupun hewan, sebagian besar tersusun oleh air, yaitu lebih dari 75% isi sel tumbuh-tumbuhan atau lebih dari 67% isi sel hewan, tersusun oleh air(Suriawiria, 1996). Dalam perhatian kita tentang kemurnian air, penting untuk disadari bahwa air dapat mengandung bahan kimia yang beracun atau organisme patogen tetapi masih jernih dan cemerlang. Dalam keadaan seperti itu, air dikatakan sebagai air terkontaminasi. Selanjutnya, air tercemar mungkin tidak terkontaminasi tetapi mempunyai penampilan atau rasa yang tidak dikehendaki, sedangkan air yang layak untuk diminum (bebas dari substansi yang berbahaya dan tidak menyenangkan) dikatakan sebagai dapat diminum(Volk & Wheeler, 1989). Agar air minum tidak menyebabkan gangguan kesehatan, maka air tersebut haruslah memenuhi persyaratan-persyaratan kesehatan. Di Indonesia, standar air minum yang berlaku dapat dilihat pada Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/ MENKES/ PER/ IX/ 1990 (Mulia, 2005). Meskipun rumus kimia air murni di lingkungan laboratorium adalah H2O namun kenyataannya di alam, rumus tersebut seolah-olah berubah menjadi H2O + Universitas Sumatera Utara X. Dalam hal ini, X merupakan komponen – komponen yang masuk atau dimasukkan ke dalam badan air sehingga menyebabkan perairan menurun kualitasnya dan tidak sesuai dengan peruntukannya. Komponen tersebut dapat berupa komponen non-biologis dan komponen biologis. Komponen non-biologis dapat berupa pupuk/nutrient tanaman, sampah/padatan, minyak, bahan radioaktif, senyawa anorganik dan mineral, termasuk logam – logam berat serta komponen organik sintetik seperti residu pestisida dan deterjen. Komponen biologis dapat berupa mikroba, khususnya mikroba yang bersifat merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya, seperti bakteri pathogen dan bakteri pencemar(Nugroho, 2006). Salah satu bakteri yang terdapat di dalam air adalah bakteri Escherichia coli. Berdasarkan hal diatas maka dipilihlah judul tentang ”Analisis Kualitatif Bakteri Escherichia coli pada Air Minum”. 1.2.Tujuan Tujuan dari analisisbakteri Eschericia coli adalah untuk mengetahui keberadaan bakteri tersebut di dalam air minum dan untuk mengetahui apakah sampel air minum yang diperiksa memenuhi persyaratansesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990 tanggal 3 September 1990. Universitas Sumatera Utara 1.3.Manfaat Analisis bakteri Eschericia coli bermanfaat untuk menambah wawasan dari penulis agar dapat mengetahui cara menganalisis bakteri Eschericia coli pada air minum dengan menggunakan metode MPN (Most probable Number). Universitas Sumatera Utara