PRESENTASIKELOMPOK 2 CHAPTER 2 HUMAN NATURE (PHILOSOPHY) MANUEL VELASQUEZ P R E PA R E D B Y : RO S I K I N ~ DA DA N ~ M . E F F E N D I ~ D E W I M . S Menurut Thomas Hobbes (1588-1679) bahwa manusia pada dasarnya egois dan agresif Manusia makhluk egois dan spiritual, atau makhluk mementingkan diri sendiri dan material Sifat manusia adalah egois dan materi. Terlepas dari kepentingan intrinsik mereka, pandangan ini memiliki mendalam dan sangat pribadi implikasi bagi kita masing-masing Pandangan tentang sifat manusia juga mempengaruhi hubungan Anda dengan semesta. Jika seseorang percaya bahwa manusia spiritual serta materi, tidak akan orang itu terbuka untuk pengalaman religius. Sigmund Freud: “Men are not gentle, friendly creatures wishing for love, but [possess] a powerful measure of desire for aggressiveness.” Pertama, mereka meminta kita untuk percaya bahwa semua manusia memiliki diri: ego atau "I" yang ada dalam tubuh fisik dan yang sadar dan rasional Kedua, mereka meminta kami untuk percaya bahwa diri ini berbeda dari, namun terkait dengan tubuh Ketiga, mereka meminta kami untuk percaya bahwa diri ini bertahan melalui waktu Adam and Eve. In his idealized figures of the first man and woman being tempted by Satan, the fifteenth-century. Christian artist Albrecht Dürer (1471-1528) attempted to portray humans as rational, loving beings made in the image of God but capable of great good and evil. Pandangan Tradisional menganggap manusia memiliki spiritual yang rasional diri yang berbeda dari tubuhnya, memiliki tujuan, bertahan dari waktu ke waktu, dan ada sebagai terpisah individu Melihat rasionalistik Tradisional Teori tradisional sifat manusia memandang manusia terutama sebagai seorang pemikir yang mampu penalaran Aristoteles (384-322 SM) kebenaran tentang sifat manusia diperlukan hanya pengetahuan tentang dunia kita sendiri, melihat penggunaan akal sebagai tujuan sifat manusia Dalam pandangan rasionalistik awal sifat manusia adalah makhluk rasional dengan pikiran yang dapat mengontrol selera kita dan agresi, kita melihat diri kita sebagai makhluk penalaran, dijiwai dengan imaterial jiwa, dengan tujuan dalam hidup Implikasi View rasionalistik Tradisional, pandangan tentang sifat manusia terlihat tidak bersalah dan optimis dalam peran memberikan alasan Dalam pandangan rasionalistik. Tradisonal Yahudi-Kristen melihat Sifat Manusia Yahudi-Kristen mempunyai pandangan rasionalistik, bahwa sifat manusia pada dasarnya tidak memiliki kepentingan sendiri, Tradisi Yahudi-Kristen dimodifikasi bagian lain kunci dari tradisi rasionalistik. Pandangan rasionalistik dan Yahudi-Kristen berpendapat untuk diri yang rohani dan sehingga dapat bertahan hidup kematian tubuhnya. Tantangan Darwin Darwin mengemukakan Gagasan bahwa binatang dan tumbuhan kadang-kadang lahir dengan fitur yang berbeda dengan orang tua mereka, tetapi bahwa mereka dapat menyampaikan kepada mereka sendiri keturunan. Dan manusia adalah binatang yang memiliki karakteristik untuk berpikir (Manusia adalah binatang rasional). Darwin menunjukkan bahwa variasi acak dengan binatang yang lahir kadang-kadang dapat memberikan keuntungan dalam perjuangan besar untuk eksistensi. Pemahaman teistik evolusi menyatakan bahwa meskipun evolusi terjadi. Evolusi hanyalah alat desain Allah Tantangan Eksistensialisme Eksistensialisme menyangkal sifat manusia esensial dalam arti tradisional, bersikeras bahwa individu menciptakan alam mereka sendiri melalui bebas, pilihan yang bertanggung jawab dan tindakan Dalam Eksistensialisme dan Humanisme, penuh semangat mengungkapkan pandangan eksistensial sifat manusia, eksistensi intinya percaya bahwa manusia yang ada terlebih dahulu, dan kemudian mereka membuat sesuatu dari diri mereka sendiri. Tantangan Feminise Feminisme sebagai filsafat dan gerakan berkaitan dengan era pencerahan di Eropa yang dipelopori oleh Lady Mary Wortley Montagu dan Marquis de Condorcet Pada awalnya gerakan ditujukan untuk mengakhiri masa-masa pemasungan terhadap kebebasan perempuan. Secara umum kaum perempuan (feminin) merasa dirugikan dalam semua bidang dan dinomor duakan oleh kaum laki-laki (maskulin) dalam bidang sosial, pekerjaan, pendidikan, dan politik khususnya terutama dalam masyarakat yang bersifat 2.3 MASALAH PIKIRAN DAN TUBUH DAN BAGAIMANA KETERKAITANYA Manusia adalah garis batas alam, rohani dan jasmani untuk mencapai keseimbangan diantara keduanya, berbagi dalam kesempurnaan yaitu jasmani dan rohani ( THOMAS AQUINAS). Sudah jelas bahwa manusia mempunyai 2 sisi bagian yaitu pikiran dan tubuh. PANDANGAN DUALIS SIFAT MANUSIA Descartes mengasumsikan bahwa jika ada kemungkinan untuk memikirkan satu hal tampa yang lain, maka kedua hal tersebut tidak sama apakah asumsi ini bisa dikatakan benar? PEMBUKTIAN DARI JIWA Le ibnis setuju bahwa pikiran dan tubuh tidak dapat berinteraksi tetapi mereka berjalan dalam rangka pararel seperti dua buah jam yang disamakan. PANDANGAN SIFAT MATERIALIS MANUSIA Hobbes mengatakan bahwa para materialis pikiran dapat dikurangi dengan tindakan fisik dari tubuh material dan dipengaruhi ilmu pengetahuan pada zamanya. 2.3 MASALAH PIKIRAN DAN TUBUH DAN BAGAIMANA KETERKAITANYA (Lanjutan) TEORI UTAMA IDENTITAS SIFAT MANUSIA Salah satu kekurangan ilmu pengetahuan adalah bahwa hal yang belum bisa ditentukan dan apa yang membuat manusia terpisah dengan hewan lainya ( Rene Dubos) PANDANGAN BEHAVIONIS SIFAT MANUSIA Ryle mengatakan kegiatan mental dan negara dapat dijelaskan dan di definisikan dalam hal perilaku yang dapat diamati oleh kita. FUNGSIONALIS PANDANGAN SIFAT MANUSIA Jika dua orang mempunyai pengalaman yang berbeda mereka dapat menghubungkan output perilaku yang sama dengan input arti yang sama pula,namun mereka tidak mempunyai kondisi mental yang sama. PANDANGAN KOMPUTER DARI SIFAT MANUSIA Turing mengatakan pikiran adalah komputer yang mengikuti program dan menghasilkan output tertentu dan ketika diberi masukan tertentu.jika komputer output memberikan masukan tertentu tidak dapat dibedakan dari output manusia akan membuat input yang sama,komputer setara dengan pemikiran manusia. 2.3 MASALAH PIKIRAN DAN TUBUH DAN BAGAIMANA KETERKAITANYA (Lanjutan) ELIMINATIVE MATERIALISME Dalam pandangan orang yang mengkritik bahwa materialisme eliminatif menyangkal keberadaan dari apa yang kita semua tahu dan kita alami, sehingga menghilangkan hal yang sangat harus dijelaskan. DUALISMEYANG BARU Jhon donne mengatakan ‘aku adalah sebuah dunia yang kecil yang terbuat dari unsur unsur yang licik dan dari semangat malaikat’kemudian chalmens membantah sebagai contoh seorang zombie secara fisik seperti manusia tetapi tidak mempunyai kesadaran sehingga mental dan kesadaran adalah bukanlah sifat fisik tetapi sifat dualisme. 2.4 APAKAH ADA DIRI KITA YANG ABADI ‘Saya tidak tahu siapa diri saya’ pernah dianggap hanya milik krisis masa remaja yang akan diselesaikan oleh tahap dewasa terdengar tidak hanya dari remaja tetapi dari orang dewasa dan dari segala usia ( Aaron ungersma).kita percaya bahwa kita adalah orang yang sama sepanjang hidup kita kecuali kita mengalami gangguan otak. Dalam eksperimen pemikiran dimana pikiran yang dimasukan ke dalam tubuh yang baru,kita katakan tubuh sekarang orang yang dipindahkan ,bukan orang yang tubuhnya digunakan,sehingga kontinuitas tubuh tidak membuat seseorang yang sama dari waktu ke waktu. JIWA SEBAGAI DIRIYANG ABADI Pandangan tradisional seperti Descartes menyatakan bahwa jiwa membuat seseorang tetap orang yang sama dengan berjalanya waktu. 2.4 APAKAH ADA DIRI KITA YANG ABADI (Lanjutan) MEMORI SEBAGAI SUMBER DIRI YANG ABADI Memori manusia disisi yang lain adalah perekat fisik tak terlihat bagi yang memegang identitas kita bersama sama dari waktu ke waktu.(THEODORE ROSZAK) PANDANGAN DIRIYANG KOSONG Pandangan diri tampa menghilangkan diri sendiri.dalam ajaran Buddha dikatakan pikiran mendung oleh keinginan murni dan tahan terhadap kebijaksanaan yang keras kepala tetap saja memikirkan ‘aku’ dan ‘miliku’ dan tidak ada dialam semesta bahkan diri sendiri, tetap semua dari suatu saat ke saat berikutnya semuanya terdiri dari agregrat dari elemen yang berada dalam fluks yang konstan. APAKAH KITA ADALAH INDIVIDU YANG BERDIRI SENDIRI DAN MENCUKUPI DIRI DENGAN SENDIRINYA ? Jelas bahwa orangtualah yang berperan untuk menolong anaknya dalam pencapaian sebagai manusia yang mandiri dan percaya pada diri sendiri, tdak hanya itu saja, tetapi orangtua pun mengajarkan agar seorang individu juga harus memahami untuk terus melakukan hal yang bernilai positif dalam pengembangan dirinya. Selain itu orangtua juga mengajarkan kepada anaknya supaya bisa mengatasi dan menghindari segala hal kemungkinan yang bersifat tidak baik, orangtua mengajarkan kepada anaknya agar mereka tidak terjatuh pada pergaulan yang tidak baik. Orangtua juga berperan mengajarkan anaknya untuk berekplorasi dalam hidupnya, mereka tidak membatasi anak mereka dengan berbagai hal yang mengekang, tetapi sebaliknya orangtua memberikan kebebasan untuk memilih jalan hidupnya, mengajarkan anak mereka untuk menghadapi berbagai tantangan hidup yang ada, dalam hal ini orangtua membimbing serta mengarahkan anaknya untuk menuju suatu kesuksesan dalam diri dan hidupnya. ATOMISTIK DIRI Semua ini adalah pandangan tentang bagaimana cara kita dalam membesarkan anak-anak, dan membentuk mereka menjadi suatu pola yang bernilai dan berharga. Berdasarkan pandangan agar mereka dapat mandiri dan bisa hidup sendiri tanpa mengandalkan orang lain dalam hidupnya. Mengenai hal ini seorang filsup menyebutnya dengan pandangan atomistic, yang artinya memisahkan diri dari individu lainnya. Mandiri dan hidup sendiri menjadi ciri atomistic, contohnya seperti sebuah atom yang berdiri sendiri yang tidak hidup dengan atom lainnya. Inti dari sebenarnya bahwa hidup atomistic, hidup yang berdiri sendiri, mandiri dan unik yang tidak mau tergantung oleh orang lain. Dalam hal tersebut akhirnya beberapa filsup berpendapat, contohnya dari Descartes. Descartes mengatakan beberapa pandangannya, yaitu ; yang pertama adalah bahwa hidupku adalah hidup yang sebenarnya, aku adalah aku yang sebenarnya. Yang kedua, Ia menyatakan ini adalah kualitas, yang memiliki keinginan, ketakutan, harapan, kebenciankesemuanya itu ada didalam diri sendiri. Ketiga, dia meyatakan bahwa diri saya adalah ini, yang dapat menemukan diri saya sendiri dengan menarik atau memisahkan diri dari yang lainnya. Keempat, ia menyatakan bahwa saya sendirilah yang menentukan tentang kebenaran pada hidup sendiri atau diri sendiri. Pandangan lainnya datang dari filsup yang berasal dari Jerman, yaitu Immanuel Kant. Ia berpendapat bahwa aku yang sebenarnya adalah mahkluk yang dapat menentukan dan memilih jalan hidup sendiri. Inti dari diri sejati adalah kemampuan dari memilih hidup untuk diri sendiri. Kita lihat dari pendapat di atas, dari Descartes dan Kant yang dapat kita jadikan sumber bagaimana cara untuk mencari jati diri. Kita coba untuk meningkatkannya pada anak-anak kita cara bagaimana menjadi indivu yang mandiri. HUBUNGAN PRIBADI Masih dalam pertanyaan tentang diri sendiri, yaitu: Adakah pengertian tentang individu yang mandiri dan berdiri sendiri menjadi bahan perbincangan? Apakah memungkinkan bagi anak-anak atau orang dewasa menjadi seseorang yang mandiri atau berdiri sendiri? Seorang Pilosophy Canadian, abad ke 20, yang bernama Charles Taylor tidak mempercayakannya. Taylor berpendapat bahwa kita adalah individu yang bergantung pada yang lainnya, karena kita membutuhkan yang lainnya dalam menentukan siapa diri kita sesungguhnya. Aristoteles tidak hanya mengatakan bahwa kita memerlukan orang lain untuk bertaha, Ia memperdebatkan apakah manusia itu pada mulanya? Siapa diri saya dan apakah saya bekualitas?itu semua akan timbul dari hubungan social dengan yang lainnya. Tetapi filsup Hegel juga memperdebatkan tentang identitas pribadi. Siapakah diri saya sebenarnya tergantung terhadap hubungan dengan orang lain dan tetapi saya tidak akan menjadi terpengaruh atau mengikuti orang lain tersebut. BUDAYA DAN IDENTITAS DIRI Setiap orang memiliki kebudayaan. Kebudayaan terdiri dari tradisi dan bahasa ; kesenian, prmikiran, pandangan, pembelajaran dan kepercayaan dari suatu kelompok atau seseorang. Hegel berpendapat dimana budaya seseorang ialah cerminan yang terus dimana masyarakatnya menunjukkan bahwa seseorang itu siapa dan apakah dia? Ini maksudnya adalah siapakah saya ini, definisi mutu saya tergantung kepada kebudayaan saya dan juga tentang hubungan terhadap orang-orang penting didalam hidup saya. a. Sedangkan pendapat Taylor ialah, kebudayaan . itulah yang menentukan hal-hal tentang makanan, pakaian dan music yang kau pilih. Pendeknya, semua hal yang kau inginkan ditegaskan oleh waktu dari pembelajaran budaya yang kau inginkan. Dari kebudayaan itu kamu juga dapat menggambarkan ide pikiranmu tentang berbagai manusia yang terdapat pada budaya tersebut. PENCARIAN JATI DIRI . Dari beberapa pendapat para filsup yang sudah dipaparkan diatas, siapakah yang dapat kita benarkan? Apakah Descartes, ataukah Hegel dan Taylor? Hal tersebut dapat pencarian jati diri. kita pertimbangkan dalam Jadi, manusia itu bukan dapat berdiri sendiri atau dapat mencukupi diri dengan sendirinya, tetapi manusia itu bergantung terhadap manusia lainnya dalam kelangsungan atau keberadaan hidupnya. 2.6 Sejarah Filsafat PLATO Lahir pada 427 SM di Athena, Yunani dan Wafat 347 SM. Sebagai murid dari socrates. Plato adalah filsuf pertama yang mengembangkan gagasan filosofis dari sifat manusia, manusia pengetahuan, dan metafisika. Plato: “If, as we say, perfect beauty and goodness and every ideal exist, then it is a necessary inference that just as these ideals exist, so our souls existed before we were born.” 2.6 Sejarah Filsafat (lanjutan) PLATO (Lanjutan) Kontribusi Plato yang paling mendasar untuk filsafat adalah perbedaan yang menarik antara benda-benda fisik berubah kita tangkap dengan indera kita dan cita-cita tidak berubah kita bisa tahu dengan pikiran kita, contoh ilmu geometri. Plato mengatakan, harus didasarkan pada cita-cita kita tahu dengan pikiran kita dan bukan pada mereka terlihat, replika berubah, dan tidak sempurna Plato menyatakan bahwa penguasa terbaik, raja yang sempurna, akan menjadi orang-pria atau wanita-yang jiwanya adalah disiplin diri cukup untuk memungkinkan dia untuk merenungkan benar berada dalam bentuk yang sempurna Teori Plato tentang bentuk, yang dikembangkan di bawah pengaruh ajaran Sokrates, adalah dasar untuk tampilan berpengaruh nya sifat manusia Banyak filsuf abad kedua puluh (seperti Kurt Gödel, John McTaggart, Alfred North Whitehead, dan Bertrand Russell) telah sepakat bahwa hanya teori Plato bentuk memadai dapat menjelaskan pengetahuan kita tentang citacita tertentu, khususnya cita-cita matematika 2.6 Sejarah Filsafat (lanjutan) ARISTOTELES Lahir pada 384 SM di Stagira, Yunani Utara. Menunjukkan dalam hidupnya dan ajaran bagaimana menjadi bahagia dan baik pada saat yang sama "tinggal” Dia memegang, bentuk hal-hal yang terlihat ada di hal-hal yang terlihat sendiri. Mengembangkan pandangan baru tentang realitas yang jauh lebih dekat dengan akal sehat daripada Plato Aristotle: “In all our activities there is an end which we seek for its own sake, and everything else is a means to this end. . . . Happiness is [this] ultimate end. It is the end we seek in all that we do.” 2.6 Sejarah Filsafat (lanjutan) ARISTOTELES (lanjutan) Menurut Aristoteles, ciri-ciri yang membuat hal apa itu dan bahwa semua hal konsep bentuk bersama dengan tiga jenis lain penyebab: 1) sebab material, atau barang-barang dari mana hal-hal yang dibuat, 2) penyebab efisien, atau agen yang membawa perubahan, 3) dan penyebab akhir, atau tujuan dari perubahan. Menurut Aristoteles, memberikan empat jenis penjelasan terhadap sesuatu : 1) Kita dapat menjelaskan sesuatu memiliki beberapa karakteristik dengan mengidentifikasi bentuk, atau penyebab formal: 2) Kita dapat menjelaskan memiliki karakteristik lain dengan mengidentifikasi peduli dari mana itu dibuat, atau sebab material. 3) Kita dapat menjelaskan perubahan fungsi atau penyebab efisien. 4) Kita dapat menjelaskan untuk menjadi dengan mengidentifikasi tujuan yang dibuat, atau penyebab akhir. 2.6 Sejarah Filsafat (lanjutan) ARISTOTELES (lanjutan) Perbedaan pandangan Aristoteles dengan Plato Aristoteles Plato Tidak percaya metafisika Percaya metafisika Menolak pandangannya tentang jiwa tetapi di utamakan Jiwa dapat ada terpisah dari tubuh dan bahwa dalam pengalaman hidup eksistensi sebelumnya pihaknya telah mengakuisisi pengetahuan tentang bentuk, yang ingat dalam hidup ini Kebahagiaan dan kebaikan harus ditemukan di dunia ini: Kita bisa mencapai kebahagiaan dan kebajikan penuh hanya "Bahkan jika ada yang sempurna Baik yang ada terlepas dari dengan datang untuk mengetahui bentuk-bentuk yang banyak hal di dunia kita yang baik, itu adalah jelas bahwa ini sempurna yang ada di dunia lain baik tidak akan menjadi apa pun yang kita manusia dapat mewujudkan atau mencapai Menjelaskan bagaimana sifat manusia kita dapat mencapai Memandang ke dunia lain bentuk tidak berubah untuk pengetahuan dan kebahagiaan menjelaskan sifat manusia Kita memperoleh semua pengetahuan kita dalam hidup ini Pengetahuan manusia diperoleh dalam beberapa kehidupan dan bahwa jiwa tidak dapat eksis terpisah dari tubuh sebelumnya ketika jiwa ada tanpa tubuh Kebahagiaan diperoleh dengan menjadi moderat dalam Kebahagiaan diperoleh dengan datang untuk mengetahui perasaan dan tindakan kita di dunia ini bentuk-bentuk yang ada di dunia lain 2.6 Sejarah Filsafat (lanjutan) Confucius: “To subdue one’s self and return to propriety, is perfect virtue. . . . The superior man does not, even for the space of a single meal, act contrary to virtue.” KONFUSIUS Sekitar abad sebelum Plato dan Aristoteles. Lahir pada 551 SM di China dan Wafat 479 SM. Menetapkan jalan bagi filsafat Barat pertanyaan mereka beralasan ke dalam realitas dan jiwa, dikembangkan di Cina. Inspirasi dari Gejolak politik, kemiskinan, penderitaan, dan ancaman kematian pada Chou. dengan hakikat konflik, Dinasty 2.6 Sejarah Filsafat (lanjutan) KONFUSIUS (lanjutan) Pandangan Konfusius adalah The Analects, yaitu penafsiran kata-kata Konfusius dicatat oleh murid-muridnya dan mahasiswa. metode berfilsafat bahwa Konfusius digunakan adalah berkenaan dgn epigram Filsafat Konfusius: tertarik pada isu-isu metafisik, berpaling dari hal-hal supranatural dan berfokus sepenuhnya pada etika dan kemanusiaan (humanisme etis), kunci untuk kedamaian batin dan ketenangan bahwa "aturan kesopanan" atau kebiasaan moral masyarakat seseorang, menyediakan pedoman spesifik dan konkret 2.7 Bacaan 1. Puisi menarik oleh William Wordsworth, yang memberi kita pandangan yang tidak biasa dari sifat manusia. Anak-anak, katanya, lihat "padang rumput, hutan, dan sungai" dalam "cahaya surgawi" bahwa orang dewasa melihat Dia menyarankan hal ini karena saat lahir kita mulai "melupakan" terang Allah yang merupakan "rumah" "tidak lebih." jiwa kita tahu sebelum kita memasuki dunia ini. "Pemuda" masih melihat cahaya ini seluruh, tetapi akan "mati pergi." Anak ("engkau") adalah "Filsuf" yang melihat "kebenaran" Kami bekerja keras "semua kehidupan kita untuk menemukan." Bersukacita karena Wordsworth "nya alam namun mengingat "ini" tahun "dan ini menyebabkan dia untuk" questionings "dari" luar "hal-hal materi. 2.7 Bacaan (Lanjutan) 2. Filsuf Garrett J. DeWeese dan JP Moreland Membela dualisme substansi, pandangan sifat manusia yang mengatakan pikiran adalah substansi imaterial yang berbeda dari tubuh fisiknya. Mereka memberikan tiga argumen untuk pandangan ini: Kita langsung sadar diri sebagai yang berbeda dari tubuh, “Diri" bahwa kita langsung sadar tidak bisa direduksi menjadi hal fisik, dan Karena kita dapat membayangkan diri, tetapi tidak tubuh, sebagai "tanpa tubuh," diri tidak bisa menjadi hal yang sama seperti tubuh. 3. Filsuf John Searle Berpendapat bahwa dualisme substansi adalah palsu karena tidak konsisten dengan ilmu pengetahuan. Dia mengusulkan "naturalisme biologi," pandangannya sendiri baru-baru ini dikembangkan dari sifat manusia yang mengatakan proses otak "menyebabkan" negara sadar kita tapi satu tidak "ontologis" direduksi ke yang lain, yaitu, keduanya tidak sama. TERIMA KASIH