Nadya Ristiana Dewi – 25318162 – 2TB01 Tugas V-Class Minggu Ke-8 “Socrates-Plato-Arsitoteles” Socrates Plato Aristoteles (469-399 SM) (427-347 SM) (328-322 SM) Menganggap bahwa seluruh bidang ilmu Pemikirannya tentang ide-ide dan Menganggap bahwa segala sesuatu adalah bagian dari filsafat. menganggap bahwa pemikirannya harus dapat didefinisikan dan juga bergantung pada ide-ide, bukan sebaliknya dikategorikan (pemikiran kategoris). ide yang diciptakan dari hasil pemikiran. Lahir di Athena dari seorang seorang Lahir di Athena dari keluaga politis. Seorang Lahir di Trasia dari seorang ayah dokter ayah pembuat patung dan ibu seorang filsuf dan matematikawan Yunani. Ia istana pada raja Macedonia Amyntas II. merupakan murid dari Sokrates. Yang membuat perhatiannya jatuh pada bidan. Membentuk wataknya sehingga dapat melahirkan ide-ide gagasan yang ilmu alam. terpendam dalam dirinya Tujuannya adalah mencari kebenaran Tujuannya adalah mencapai kesenangan Tujuannya adalah tentang politik. yang dapat berlaku untuk selama- yang diperoleh dari pengetahuan dengan Menurutnya negara mempunyai tujuan lamanya. nilai-nilai yang dituju. untuk membuat warganya hidup dan bahagia. Ia menyatakan kehidupan utama manusia adalah keluarga dan memiliki satu sama lain dengan cara yang tidak sembarangan. Menurutnya, mencari kebenaran itu tidak Ajarannya tentang etika, Plato menyatakan Ia menyebutkan bahwa manusia hanya berpikir sendiri melainkan dengan bahwa manusia di dalam hidupnya mempunyai kodrat sebagai Zoon mempunyai tujuan yang baik. Plato Politicon (makhluk sosial yang hidup di menganggap budi adalah tahu. dalam sebuah negara). Ia menganggap “Sempurnakanlah pengetahuan dengan bahwa negara terjadi karena kodrat dari pengertian”. setiap individu untuk hidup bersama. berdiskusi dan melakukan tanya jawab dengan orang lain. Orang yang berdiskusi dengannya dianggap sebagai kawan dan menolong orang tersebut untuk Aristoteles menganggap manusia mengeluarkan pendapat. Metode itu adalah makhluk yang mempunyai rasio disebut “Maieutik”. untuk mecapai kesejahteraan bersama. Dipandang sebagai filsuf yang sangat Dikenal sebagai filsuf karena ajaran tentang Terkenal sebagai bapak logika. Karena suka bergaul dan tidak memilih-milih ide-ide dasar yang menjadi dasar darinya logika berkembang pesat dalam berteman. berfilsafatnya. Bukan hanya gagasan yang lantaran uraiannya yang terbilang bersifat subjektif belaka saja, melainkan sistematis dari sebelumnya. sesuatu yang objektif terlepas dari subjek yang berpikir. Menurut Plato, dalam percakapannya Plato berpendapat bahwa bentuk-bentuk Aristoteles menjelaskan bahwa materi bersama Socrates, Socrates berbicara nonfisik (tapi substansial) (atau ide) tidak mungkin tanpa bentuk karena ia bahwa bentuk-bentuk itu adalah satu- merupakan realitas paling akurat. ada (eksis). satunya objek studi yang dapat memberikan pengetahuan Argumentasi dan pemikiran kritis sangat Mencari kebenaran sangat diperlukan di Logika Aristoteles adalah suatu sistem diperlukan dalam proses berpikir. samping mempertahankan pemikiran yang berpikir deduktif, yang sampai saat ini kritis. masih dianggap sebagai dasar dari setiap pelajaran tentang logika formal. Menurut Socrates, manusia adalah objek Menurut Plato, jiwa tidak dapat mati karena Menurut Aristoteles jiwa dan tubuh itu filsafat yang paling penting sebelum merupakan sesuatu yang dikodrati berasal ibarat bentuk dan materi. Jiwa adalah dilupakan oleh para pemikir hakikat alam dari dunia ide. bentuk dan tubuh adalah materi. Jiwa semesta. Pemikiran tentang manusia ini Meski kelihatan bahwa jiwa dan tubuh saling merupakan asas hidup yang menjadikan menjadi landasan bagi perkembangan filsafat bersatu, tetapi jiwa dan tubuh adalah tubuh memiliki kehidupan. Jiwa adalah etika dan epistemologis di kemudian hari. kenyataan yang harus dibedakan. Jiwa penggerak tubuh, kehendak jiwa berada dalam tubuh, oleh karena itu jiwa menentukan perbuatan dan tujuan yang harus di lepaskan dengan dua cara yaitu akan di capai. pertama dengan kematian kedua dengan Secara spesifik jiwa adalah pengendali pengetahuan. Jiwa yang lepas dari tubuh bisa atau reproduksi, pergerakan dan menikmati kebahagiaan melihat ide. persepsi. Jiwa itu bersifat kekal. Disadari oleh Aristoteles, bahwa tubuh bisa mati dan jiwa juga akan ikut mati. Jiwa itu tidak kekal Sokrates mencari kebenaran dengan Menurut Plato, ada dua macam budi yaitu metode induksi dan definisi, yang mana budi filsafat yang timbul dari pengetahuan keduanya saling bersangkut paut. Metode induksi ialah memperbandingkan secara dengan pengertian dan budi biasa yang dibawa oleh kebiasaan orang banyak. kritis. Tidak berusaha mencapai dengan contoh dan persamaan dan diuji dengan saksi dan lawan saksi. Menurunya, manusia yang sekian lama Menurut Plato manusia memiliki 3 elemen, sudah dirusak oleh kaum sofis, ingin yaitu : dibentuk dan dilahirkan kembali sebagaimana semestinya. 1. Kemampuan menggunakan bahasa dan berpikir. 2. Bentuk nafsu badaniah, hasrat dan Aristoteles meganggap manusia pasti akan mati dan hal tersebut menurut logika silogisme dan “manusia akan mati” adalah premis mayor” kebutuhan. 3. Rohaniah atau kehendak bisa dilihat dengan adanya emosi (kemarahan, sindiran, ambisi, kebanggaan dan kehormatan). Elemen paling tinggi menurut Plato adalah berpikir dan terendah nafsu badaniah. Socrates merupakan filsuf yang sangat Menurutnya, ada 3 golongan dalam negara Susunan negara yang paling baik bijaksana dan mempelajari banyak hal yang baik: menurutnya adalah negara yang dari banyak orang. Ia adalah orang yang tat hukum, namun ia tidak banyak memberikan pendapat mengenai hal-hal tentang politik. 1. Golongan penjaga adalah para filusuf diarahkan untuk kepentingan umum, yang sudah mengatahu yang baik dan bukan kepada penguasa. Susunan itu kepemimpinan dipercayakan kepada menurut Aristoteles adalah Politeia. mereka. Bukan monarkhi ataupun aristokrasi 2. Pembantu atau prajurit yakni demokrasi moderat atau 3. Pekerja atau petani yang menanggung demokrasi yang mempunyai undang- kehidupan ekonomi bagi seluruh polis undang dasar.