BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 2.1.1 Kajian Teori Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata motif yang artinya sesuatu yang mendorong dari dalam diri untuk melaksanakan sesuatu (gerak), sedangkan motivasi artinya sesuatu yang membuat orang bertindak atau berperilaku dalam cara-cara tertentu yang didasarkan dari motif. Fungsi motivasi yaitu sebagai daya dorong yang timbul dari diri seorang karyawan terutama dari perusahaan tempatnya bekerja untuk meningkatkan produktivitas kerjanya. Breedom dan Gary A. Stainerr yang dikutip Juwono (1985), mengemukakan Motivasi adalah kondisi mental yang mendorong aktivitas dan memberi energi yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun mengurangi ketidakseimbangan. Mathis dan Jackson (2006) motivas merupakan hasrat di dalam diri seseorang menyebabkan orang tersebut melakukan suatu tindakan. Seseorang melakukan tindakan untuk sesuatu hal dalam mencapai tujuan. 6 7 Menurut Mc. Donald (dalam Sardiman2007: 73), menyebutkan bahwa motivasi sebagai perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu: Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia (walaupun motivasiitu muncul dari dalam diri manusia), penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia, Motivasi di tandai dengan munculnya, rasa/”feeling” yang relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, efeksi dan emosi serta dapat menentukan tinggkah-laku manusia, Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan dan tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan. Menurut Sardiman (2007: 73), menyebutkan motif dapat diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat dikatakan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak. 8 Menurut Azwar (2000: 15), motivasi adalah rangsangan, dorongan ataupun pembangkit tenaga yang dimiliki seseorang atau sekolompok masyarakat yang mau berbuat dan bekerjasama secara optimal dalam melaksanakan sesuatu yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut American Enyclopedia (dalam malayu 2005: 143), menyebutkan bahwa motivasi sebagai kecenderungan (suatu sifat yang merupakan pokok pertentang) dalam diri seseorang yang membangkitkan topangan dan mengarahkan tindak-tanduknya. Sedangkan menurut G.R. Terry (dalam malayu 2005: 145) mengemukakan bahwa motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan. motivasi itu tampak dalam dua segi yang berbeda, yaitu dilihat dari segi aktif/dinamis, motivasi tampak sebagai suatu usaha positif dalam menggerakkan, mengerahkan, dan mengarahkan daya serta potensi tenaga kerja, agar secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Sedangkan apabila dilihat dari segi pasif/statis, motivasi akan tampak sebagai kebutuhan sekaligus sebagai peranggsang untuk dapat menggerakkan, mengerahkan, dan mengarahkan potensi serta daya kerja manusia tersebut ke arah yang diinginkan. 9 Sedangkan winardi (1990) Motivasi adalah sebuah konteks organisasi, merupakan proses dengan apa seorang menejer meransang pihak lain untuk bekerja dalam rangka upaya memuaskan keinginan-keinginan pribadi mereka sendiri. Dengan demikian, motivasi merupakan daya dorong untuk bergerak dan motivasi yang berasal dari kata motif berarti penggerak. Sehingga pengertian motivasi dapat dikatakan suatu keadaan yang menggerakkan atau mengarahkan seseorang untuk melaksanakan suatu tindakan tersebut. Pencapaian tujuan motivasi kerja sebagaimana diharapkan menghasilkan efektivitas, produktivitas dan hasil kerja yang efisiensi, baik bagi diri individu yang bersangkutan maupun bagi organisasi atau perusahaan. 2.1.2 Teori motivasi a. Teori motivasi menurut Maslow Menurut maslow, manusia mempunyai sejumlah kebutuhan yang diklasifikasikannya pada lima tingkatan (hierarchy of needs) yaitu : Kebutuhan fisiologi Kebutuhan akan rasa aman, Kebutuhan sosial, Kebutuhan yang mencerminkan harga diri, Kebtuhan aktualisasi diri, atau hierarki 10 b. Teori motivasi menrut Douglas McGregor Menurut McGregor ialah pendapatnya yang menyatakan bahwa para manejer menggolongkan para bawahannya pada dua kategori berdasarkan asumsi tertentu. c.Teori motivasi menurt Frederick Herzberg Frederick Herzberg pendapatnya ialah bahwa jika para karyawan berpandangan positif terhadap tugas pekerjaanya, tinkat kepuasannya biasanya tinggi. Sebaliknya, jika karyawan mamandang tugas pekerjaannya secara negatif, dalam diri mereka tidak ada kepuasan. d.Teori „ERG‟ (Clayton Alderfer) Alderfer mengatakan bahwa manusia mempunyai tiga kelompok kebutuhan inti (core needs) yang disebutnya Eksistensi, Hubungan, dan Pertumbuhan (Exxistence,Relatedness,and Growth – ERG). e. Teori Motivasi Menurut David McClelland Menurutnya bahwa ingin berhasil merupakan kebutuhan seseorang manusia. Tidak ada manusia yang senang dikatakan „telah gagal‟. Akan tetapi sebaliknya seseorang tidak seharunya dihantui oleh ketakutan akan kegagalan . 11 f. Teori Evaluasi Kognitif Menurut P.C. Jordan inti teori ini ialah pandangan yang mengatakan bahwa pengaruh motivasi intrinsik berkurang apabila seseorang telah termotivasi oleh dorongan yang bersifat ekstrinsik. g. Teori penentuan tujuan Menurut Edwin Locke Menurutnya ialah pandngan yang mengatakan bahwa tujuan yang hendakdicapai harus cukup sulit sehingga pencapaiannya memerlukan pengerahan waktu, tenga, dan kemampuan orangorang yang diberi tugas dan tanggung jawab untuk mencapainya. h. Teori penguatan (R.M.Steers dan L.W. Porter. Pendapatnya ialah bahwa perilaku seseorang merupakan fungsi dari konsekuensi perilaku tersebut.teori penguatan merupakan salah satu teknik untuk membentuk perilaku para bawahan karena ia adalah penguatan sistematik, yang melaluinya perilaku bawahan akan semakin dekat pada bentuk perilaku yang diinginkan. i. Teori Keadilan Merupakam hal yang normal dan manusiawi apabila dalam kehidupannya, termasuk kekaryaaanya, seseorang mengharapkan perlakuan yang adil. j. Teori Harapan (Victor room) Teori ini menekankan bahwa kekuatan kecenderungan berperilaku tertentu tergantung pada kuatnya harapan bahwa, 12 perilaku tersebut akan diikuti oleh keluaran tertentu dan oleh kuatnya daya tarik keluaran itu bagi orang yang bersangkutan. Menurut Veithazal Rivai (2004 : 456) ada beberapa indikator motivasi yang mempengaruhi seseorang yaitu : Kompensasi Kompensasi merupakan sesuatu yang dipertimbangkan sebgai suatu yang sebanding. Kompensasi sangat penting bagi pegawai maupun majikan, hal ini karena kompensasi merupakan sumber penghasilan bagi mereka dan keluarganya. Ada enam faktor yang dapat mempengaruhi kebijakan kompensasi, yaitu : Faktor pemerintah Penawaran bersama antara perusahaan dan pegawai Ukuran berbanding upah Pemerintah dan persediaan Kemampuan membayar Lingkungan Linkungan kerja adalah lingkungan yang didalamnya terdapat perabot, tata ruang dan kondisi fisik yang mempengaruhi aktifitas karyawan. Untuk meningkatkan semangat kerja karyawan adalah perusahaan harus memperhatikan berbagai hal, dan sebagai salah satunya adalah lingkungan kerja yang menyenangkan, sebaliknya apabila hal tersebut tidak diperhatikan maka perusahaan akan mendapat kerugian berupa : 13 Kualitas kerja yang buruk Absensi yang tinggi Perputaran tenaga kerja yang tinggi Tingkat kesalahan kerja yang tinggi Terjadinya kegelisahan yang dapat menyebabkan terjadinya tuntutan Unjuk rasa Dengan demikian lingkungan kerja yang baik sangat dibuthkan agar tercipta semngat kerja yang tinggi dalam diri karyawan. Promosi Promosi adalah perpindahan dari suatu jabatan ke jabatan lain yang mempunyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi. Promosi merupakan suatu hal yang penting, bukan saja dalam pemilihan atau penempatan orang yang tepat tetapi juga merupakan dorongan bagi atasan untuk melaksanakan suatu kebijakan yang matang dalam memotivasi bawahan untuk mengembangkan diri sampai berprestasi. Untuk melaksanakan promosi maka harus dapat ditetapkan syarat-syarat terlebih dahulu, syarat-syarat promosi itu haruslah dapat dipakai untuk menetapkan siapa yang berhak untuk dipromosikan. Adapun syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut: 14 Pengalaman Tingkat Pendidikan Loyalitas Kejujuran Tanggung Jawab Kepandaian Bergaul Prestasi Kerja Inisiatif dan Kreativitas 2.2 Kinerja 2.2.1 Pengertian Kinerja Payaman, (2005) menyatakan Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Kienerja perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan. Manajemen kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan atau organisasi,termasuk kinerja masing-masing individu dan kelompok kerja di perusahaan tersebut. Kinerja individu ,kinerja kelompok dan kinerja perusahaan , dipengaruhi oleh banyak faktor itern dan ekstern organisasi. Menurut Robbins (2001) kinerja pegawai adalah sebgai fungsi dari interaksi antara kemampuan dan motivasi, jika ada yang tidak memadai kinerja. 15 2.2.2 Kinerja Perusahaan Kienerja perusahaan adalah agresi atau akumulasi kinerja semua unit-unit organisasi, yang sama dengan perjumlahan kinerja semua orang atau individu yang bekerja di perusahaan tersebut.dengan demikian kinerja perusahaan sangat dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu dukungan organisasi, kemampuan manajemen, dan kinerja setiap orang yang bekerja di perusahaan tersebut. 2.2.3 Kinerja Individu Kinerja individu adalah dimana kienrja setiap orang dipengaruhi oleh oleh banyak faktor yang dapat digolongkan pada tiga kelompok yaitu kompetensi individu orang yang bersangkutan, dukungan organisasi dan dukungan manajemen. 2.2.3 Siklus manajemen kinerja Siklus manajemen kinerja merupakan proses berkelanjutan berbntuk siklus, terdiri dari perencanaan, pembinaan dan evaluasi. a) Model perencanaan kinerja Perencanaan kinerja adalah proses penyusunan rencana kegiatan untuk meninkatkan kinerja perusahaan dan kinerja setiap orang. 16 b) Pembinaan Kinerja Pembinaan kinerja dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja setiap individu, kelompok atau unit kerja, serta meningkatkan kinerja perusahaan setinggi mungkin. c) Evaluasi kinerja Evaluasi kinerja adalah satu sistem dan cara penilaian pencapaian hasil kerja suatu perusahaan atau org anisasi dan penilaian pencapaian hasil kerja setiap individu yang bekerja di dalam dan untuk perusahaan tersebut. 2.2.4 Indikator Kinerja Menurut Mangkunegara (2001 : 75 ) indikator kinerja karyawan yaitu: a. Kualitas Kualitas kerja adalah seberapa baik seorang karyawan mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan. b. Kuantitas Kuantitas kerja adalah seberpa lama seorang pegawai bekerja dalam satu harinya. Kuantitas kerja dapat dilihat dari kecepatan kerja setiap pegawai itu masing-masing. c. Kehandalan Kehandalan kerja adalah seberapa jauh karyawan mampu melakukan pekerjaannya dengan akurat atau tidak ada kesalahan. 17 d. Sikap Sikap kerja adalah kemampuan individu untuk dapat melaksanakan pekerjaan yang sedang dilakukannya. Adapun aspek-aspek psikologi yang termasuk didalamnya adalah : a) Sistematika kerja merupakan kemampuan individu untuk melakukan kegiatan atau menyelesaikan pekrjaanya sacra sistematis. b) Daya tahan kerja, adalah kemampuan individu untuk tetap mempertahankan produktivitasnya tanpa kehilangan motivasi untuk melakukan kegiatan kerja tersebut c) Ketelitian kerja, adalah kemampuan individu untuk melakukan sesuatu dengan cara cepat, cermat serta teliti. d) Kecepatan kerja, yaitu kemampuan individu umtuk mengerjakan sesuatu pekerjaan dengan batas waktu tertentu. e) Keajegan kerja, adalah konsistensi dari pola atau irama dalam bekerja. 18 2.2.5 Faktor- faktor yang Mempengaruhi Kinerja Menurut Mahmudi ( 2010 : 20 ) ada bebrapa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah Faktor personal/individual, meliputi pengetahuan, keterampilan (skill), kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki oleh setiap individu; Faktor kepemimpinan, meliputi: kualitas dalam memberikan dorongan, semangat, arahan, dan dukungan yang diberikan manajer dan team leader; Faktor sistem, meliputi: sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang diberikan oleh organisasi, dan kultur kinerja dalam organisasi; Faktor kontekstual (situasional), meliputi: tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal. 2.3 Penelitian Terdahulu Adapun beberapa penelitian terdahulu tentang pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karywan , Hasil dari beberapa penelitian ini akan digunakan sebagai bahan bahan referensi dan perbandingan dalam penelitian, ini antara lain sebagai berikut: Penelitian yang dilakukan oleh Imam Rizaly Lamusa pada tahun 2013 dengan judul penelitian Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Gorontalo dengan menggunakan jenis penelitian 19 yang digunakan adalah metode kuantitatif dimana penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan pengaruh antara motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Pengolahan data yang dilakukan bahwa terdapat pengaruh signifikan pengaruh Motivasi Kerja Terhadap kinerja karyawan, ini dapat dibuktikan dengan hasil perhitungan statistik, nilai koefisien determinasi sebesar 79,3%. Hasil tersebut menunjukan bahwa kinerja karyawan sebesar 79,3% ditentukan oleh motivasi kerja, sedangkan sisanya 20,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak di desain dalam penelitian ini seperti disiplin kerja dan intensif yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Penelitian yang di lakukan oleh Reni Marsinta pada tahun 2009 dengan judul penelitian Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota bandung dengan menggunakan metode penelitian Eksplanatory Survey yaitu menyoroti antar hubungan bahwa penelitian variable-variable penjelasan penelitian isi dan mengkaji hipotesis yang telah disusun sebelumnya . Penelitian ini disebut juga sebagai testing researcha meskipun uraiannya juga mengandung deskripsi tetapi fokusnya diarahkan pada penjelasan hubungan antar variabel. Teknik digunakan untuk penelitian ini adalah pengumpulan data yang : studi kepustakaan yaitu teknik pengempulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari 20 dan mengkaji permasalahan melalui buku-buku, dokumen atau bahan-bahan tertulis lainnya yang ada kaitannya dengan yang sedang diteliti yaitu motivasi dan kinerja pegawai dan penelitian lapangan yaitu cara memperoleh data dengan melakukan penelitian langsung pada objek yang sedang diteliti yaitu dengan teknik-teknik sebagai berikut : observasi non partisipan, wawancara, dan angket yang disebarkan kepada skala likert. Penelitian yang dilakukan oleh Ridhailah pada tahun 2012 dengan judul penelitian Pengaru Motivasi Terhadap Kinerja SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dengan menggunakan desain penelitian kausal, dengan jumlah sampel 45 responden dari 51 SKPD yang diteliti. Jenis data yang dipakai adalah data primer. Data primer diperoleh dengan mengrimkan kuesioner langsung pada responden dan mengambilnya kembali setelah setelah jangka waktu yang telah ditetapkan. Model analisis data yang digunakan adalah regresi linear sederhana. Pengujian kualitas data yang digunakan uji validitas dan reliabilitas. Uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas dan uji heteroskedastisitas. Pengujian hipotesis menggunakan koefisien determinan R Square dan uji signifikan (uji – t) 21 2.4 Kerangka Pemikiran Motivasi merupakan daya dorong untuk bergerak dan motivasi yang berasal dari kata motif berarti penggerak. Sehingga pengertian motivasi dapat dikatakan suatu keadaan yang menggerakkan atau mengarahkan seseorang untuk melaksanakan suatu tindakan tersebut. Menurut Veithazal Rivai (2004 : 456) ada beberapa indikator motivasi yang mempengaruhi seseorang yaitu : Kompensasi, Lingkungan, Promosi. Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan. Menurut Mankunegara (2001 : 75 ) indikator kinerja karyawan yaitu : kualitas, kuantitas, kehandalan, sikap. Motivasi (X) a. Kompensasi b. Lingkungan c. Promosi (Vethazal Rivai , 2004 : 456) Kinerja (Y) a. b. c. d. Kualitas Kuantitas Kehandalan Sikap ( Mangkunegara , 2001 : 75) 22 Motivasi : a. Kompensasi adalah seluruh imbalan yang diterima karyawan atas hasil kerja karyawan tersebut pada organisasi. Kompensasi bisa berupa fisik maupun non fisik dan harus dihitung dan diberikan kepada karyawan sesuai dengan pengorbanan yang telah diberikannya kepada perusahaan tempat ia bekerja. b. Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar kita c. Promosi adalah memasarkan diri kepada orang lain Kinerja : a. Kualitas adalah hasil kerja b. Kuantitas adalah jumlah kerja c. Kehandalan adalah kemampuan kerja d. Sikap adalah perilaku yang ada dalam diri seseorang 23 2.5 Hipotesis Arikunto ( 2006: 71) hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadapa permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis adalah dugaan jawaban kebenaran yang sifatnya sementara. Hipotesis dalam penelitian ini bahwa diduga terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan yang ada di Kantor Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Bone Bolango