Pengelolaan untuk sukses organisasi berkelanjutan – Pendekatan

advertisement
SNI ISO 9004:2009(E)
Pengelolaan pada sukses berkelanjutan dari suatu
organisasi – Pendekatan manajemen mutu
Managing for the sustained success of an
organization - A quality management approach
ICS 03.120.10; 43.020
Badan Standardisasi Nasional
1
SNI ISO 9004:2009(E)
Isi
Halaman
Prakata…………………………………………………………………………………
v
Pengantar……………………………………………………………………………….
vi
1
Lingkup ...............................................................................................................
1
2
Acuan yang mengatur...........................................................................................
1
3
Istilah dan definisi.................................................................................................
1
4
Pengelolaan sukses organisasi.berkelanjutan ................................................
1
4.1
Umum ...................................................................................................................
1
4.2
Sukses berkelanjutan.............................................................................................
2
4.3
Lingkungan organisasi ..........................................................................................
2
4.4
Kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan ....................................................
3
5
Kebijakan dan strategi............................................................................................
3
5.1
Umum.....................................................................................................................
3
5.2
Perumusan kebijakan dan strategi..........................................................................
3
5.3
Penyebaran kebijakan dan strategi........................................................................
4
5.4
Komunikasi kebijakan dan strategi........................................................................
5
6
Pengelolaan sumber daya.......................................................................................
5
6.1
Umum....................................................................................................................
5
6.2
Sumber daya keuangan .........................................................................................
6
6.3
Orang didalam organisasi .....................................................................................
6
6.4
Pemasok dan kemitraan.........................................................................................
7
6.5
Prasarana................................................................................................................
8
6.6
Lingkungan kerja...................................................................................................
9
6.7
Pengetahuan, informasi dan teknologi..................................................................
9
6.8
Sumber daya alam.................................................................................................
10
7
Pengelolaan proses................................................................................................
11
7.1
Umum...................................................................................................................
11
7.2
Perancangan dan pengendalian proses..................................................................
11
7.3
Tanggung jawab dan wewenang proses ………………………………………...
12
8
Pemantauan, pengukuran, analisis dan kajian.......................................................
12
8.1
Umum...................................................................................................................
12
8.2
Pemantauan............................................................................................................
12
8.3
Pengukuran............................................................................................................
13
8.4
Analisis .................................................................................................................
16
8.5
Kajian informasi hasil pemantauan, pengukuran dan analisis...............................
16
9
Peningkatan, inovasi dan pembelajaran.................................................................
17
9.1
Umum....................................................................................................................
17
9.2
Peningkatan............................................................................................................
17
9.3
Inovasi....................................................................................................................
18
9.4
Pembelajaran..........................................................................................................
19
2
SNI ISO 9004:2009(E)
Lampiran A (informatif) Alat evaluasi diri ......................................................................
20
Lampiran B (informatif) Prinsip manajemen mutu……………………………………...
38
Lampiran C (informatif) Kesesuaian anrara ISO 9004-2009 dan ISO 9001-2008………
43
Pustaka……………………………………………………………………………………..
45
3
ISO/FDIS 9004:2009 (E)
Prakata
ISO (Organisasi Internasional untuk Standardisasi) adalah federasi dunia badan-badan
standar nasional (badan anggota ISO). Pekerjaan penyiapan Standar Internasional
biasanya dilakukan melalui komite teknik ISO. Tiap badan anggota yang berminat dalam
suatu subjek, yang komite tekniknya telah ditetapkan, berhak diwakili pada komite itu.
Organisasi internasional, pemerintah dan bukan pemerintah, bersama ISO, juga ikut
serta dalam pekerjaan itu. ISO bekerja sama erat dengan Komisi Elektroteknik
Internasional (IEC) dalam semua masalah standardisasi elektroteknik.
Standar Internasional dikonsepkan menurut aturan yang diberikan dalam Arahan
ISO/IEC, Bagian 2.
Tugas utama dari komite teknik adalah mempersiapkan Standar Internasional. Konsep
Standar Internasional yang diadop oleh komite teknik diedarkan ke badan anggota untuk
pemungutan suara. Penerbitan sebagai Standar Internasional menghendaki persetujuan
oleh sekurang-kurangnya 75% dari badan anggota yang memberikan suara.
Harap diingat kemungkinan bahwa beberapa unsur dari dokumen ini barangkali terkena
hak paten. ISO tidak bertanggung jawab untuk menunjukkan salah satu atau semua hak
paten seperti itu.
ISO 9004 dipersiapkan oleh Komite Teknik ISO/TC 176, Manajemen mutu dan
pemastian mutu, Subkomite SC 2, Sistem mutu
Edisi ketiga membatalkan dan menggantikan edisi kedua (ISO 9004:2000), yang telah
direvisi secara teknis.
Pengelolaan sukses organisasi keberlanjutan merupakan perubahan utama dalam
pemusatan untuk ISO 9004, mengarah kepada perubahan besar terhadap struktur dan
isi.
iv
ISO/FDIS 9004:2009 (E)
Pengantar
Standar Internasional ini memberikan panduan untuk mendukung pencapaian sukses
berkelanjutan dari organisasi apapun baik yang rumit, banyak permintaannya, dan
lingkungan yang selalu berubah, oleh pendekatan manajemen mutu.
Sukses organisasi berkelanjutan dicapai oleh kemampuannya sendiri untuk memenuhi
kebutuhan dan harapan pelanggan dan pihak berkepentingan lainnya, untuk waktu yang
lama dan dalam cara yang seimbang. Sukses berkelanjutan dapat dicapai dengan
organisasi manajemen yang efektif, melalui kesadaran pada lingkungan organisasi,
dengan pembelajaran, dan oleh pemakaian peningkatan yang sesuai, atau inovasi, atau
keduanya.
Standar Internasional menyarankan evaluasi diri sebagai alat penting untuk mengkaji
tingkat kedewasaan organisasi, mencakup kepemimpinan, strategi, sistem manajemen,
sumber daya dan proses, untuk mengidentifikasi letak kekuatan dan kelemahan dan
kesempatan untuk salah satu dari peningkatan, atau inovasi, atau keduanya.
Standar Internasional ini memberikan pusat perhatian yang lebih luas pada manajemen
mutu daripada ISO 9001; hal ini ditujukan pada kebutuhan dan harapan dari semua
tingkatan pihak yang berkepentingan yang relevan dan memberikan panduan yang
sistematis dan peningkatan berkelanjutan untuk semua peri kerja dari organisasi.
Perluasan model dari proses berbasis sistem manajemen mutu digabung dengan
elemen dari ISO 9001 dan ISO 9004 dijelaskan pada gambar 1.
v
ISO/FDIS 9004:2009 (E)
Peningkatan berkelanjutan sistem manajemen mutu memimpin untuk sukses berkelanjutan
ISO 9004
Klausal 4
Pengelolaan
untuk sukses
organisasi
Lingkungan
organisasi
Pihak
berkepentingan
Kebutuhan
& harapan
ISO 9004
Klausal 5
Kebijakan
& Strategi
ISO 9004
Klausal 6
Manajemen
Sumber
daya
(perluasan)
Lingkungan
organisasi
ISO 9004
Klausal 9
Peningkatan,
Inovasi dan
pembelajaran
Pihak
berkepentingan
ISO 9001 Klausal 5
Tanggung jawab
manajemen
ISO 9001
Klausal 6
manajemen
sumber daya
ISO
9001
ISO 9004
Klausal 8
Pemantauan,
pengukuran
analisis &
kajian
ISO 9001
Klausal 8
pengukuran,
Analisis &
Peningkatan
Pelanggan
Pelanggan
ISO 9001 Klausal 7
Realisasi Produk
Kebutuhan
& harapan
Produk
ISO 9004
Klausal 7
Manajemen
Proses
Landasan : Prinsip manajemen mutu (ISO 9000)
Petunjuk
•••••› aliran informasi
kegiatan nilai tambah
Gambar 1 – Perluasan model proses – berdasarkan sistem manajemen mutu
iv
Kepuasan
ISO/FDIS 9004:2009 (E)
Standar Internasional telah dikembangkan untuk memelihara konsistensi dengan ISO 9001
dan berkesesuaian dengan standar sistem manajemen yang lain. Seperti standar yang
saling melengkapi satu sama lain, tetapi dapat juga digunakan secara mandiri.
Lampiran A menyediakan alat untuk organisasi melakukan evaluasi diri kekuatan dan
kelemahan, menentukan tingkat kedewasaan, dan untuk mengidentifikasi kesempatan bagi
peningkatan dan inovasi.
Lampiran B memberikan uraian tentang prinsip manajemen mutu yang merupakan dasar
dari standar manajemen mutu dipersiapkan oleh ISO/TC 176
Lampiran C menjelaskan klausal – klausal yang berkesesuaian antara ISO 9001:2008
dengan Standar Internasional ini.
5
ISO/FDIS 9004:2009 (E)
Pengelolaan pada sukses berkelanjutan dari suatu organisasi –
Pendekatan manajemen mutu
1
Lingkup
Standar nasional ini memberikan panduan bagi organisasi untuk mendukung pencapaian
sukses berkelanjutan dengan pendekatan manajemen mutu.
Hal ini berlaku untuk
organisasi apapun, tanpa memperhatikan ukuran, tipe dan kegiatan.
Standar nasional ini tidak dimaksudkan untuk pemakaian sertifikasi, peraturan atau kontrak.
2
Acuan normatif
Dokumen acuan berikut yang terkait dengan pemakaian dokumen ini. Untuk acuan
bertanggal, hanya edisi yang diacu yang berlaku. Untuk acuan tanpa tanggal, edisi terakhir
dokumen acuan (termasuk perubahan apapun) digunakan.
ISO 9000, Sistem manajemen mutu – Dasar-dasar dan kosakata
3
Istilah dan definisi
Untuk tujuan dokumen ini, berlaku istilah dan definisi yang diberikan dalam ISO 9000
3.1
sukses berkelanjutan
(organisasi) hasil kemampuan organisasi untuk mencapai dan memelihara target dalam
jangka panjang
3.2
lingkungan organisasi
gabungan faktor internal dan eksternal dan kondisi yang dapat berpengaruh pada
pencapaian target dan sifat organisasi terhadap pihak berkepentingan
4
Pengelolaan sukses organisasi berkelanjutan
4.1
Umum
Untuk mencapai sukses berkelanjutan, pimpinan puncak hendaknya mengadopsi
pendekatan manajemen mutu. Sistem manajemen mutu organisasi hendaknya didasari pada
prinsip yang diuraikan pada Lampiran B. Prinsip ini menguraikan konsep yang merupakan
dasar dari sistem manajemen mutu yang efektif. Untuk mencapai sukses berkelanjutan,
pimpinan puncak hendaknya menerapkan prinsip sistem manajemen mutu pada organisasi.
Organisasi hendaknya mengembangkan sistem manajemen mutu organisasi untuk
memastikan bahwa :
−
pemakaian sumber daya yang efisien,
−
pengambilan keputusan berdasarkan data kuantitatif, dan
−
pusat perhatian pada kepuasan pelanggan, seperti juga pada kebutuhan dan harapan
dari pihak berkepentingan yang relevan.
6
ISO/FDIS 9004:2009 (E)
CATATAN
Pada Standar ini, istilah ”pimpinan puncak” mengacu pada wewenang tingkat tertinggi
pembuat keputusan dalam organisasi dan istilah ”organisasi” mencakup semua orang dalam
organisasi. Hal ini konsisten dengan definisi dari istilah yang diberikan dalam ISO 9000.
4.2
Sukses berkelanjutan
Organisasi dapat mencapai sukses berkelanjutan melalui perhatian yang terus menerus
mengenai kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan, dengan cara yang berimbang,
untuk jangka panjang.
Lingkungan organisasi selau berubah dan tidak pasti, dan untuk mencapai sukses
berkelanjutan pimpinan puncak hendaknya :
− mempunyai perspektif perencanaan jangka panjang,
− memantau tanpa henti dan menganalisis lingkungan organisasi secara berkala,
− mengetahui semua pihak berkepentingan yang relevan, evaluasi masing-masing dampak
potensial pada kinerjanya, seperti menentukan bagaimana memenuhi kebutuhan dan
harapan mereka dalam cara yang berimbang,
− melakukan hubungan dengan pihak berkepentingan secara kontinu dan menjaga mereka
tetap diberitahukan tentang kegiatan dan rencana organisasi,
− mempertimbangkan hubungan yang saling menguntungan dengan pemasok, mitra dan
pihak berkepentingan lain,
− membiasakan berbagai pendekatan yang lebih luas, termasuk negosiasi dan mediasi,
untuk menyeimbangkan persaingan kebutuhan dan harapan yang acap kali terjadi
pada pihak berkepentingan,
−
mengetahui gabungan resiko jangka pendek dan jangka panjang dan sebar luaskan
seluruh strategi perusahaan untuk meredam nya,
− mengantisipasi kebutuhan sumber daya masa depan (termasuk kompetensi orang yang
diperlukan),
−
menetapkan proses yang sesuai untuk mencapai strategi organisasi, memastikan
mereka mampu cepat tanggap terhadap perubahan keadaan,
−
mengevaluasi kesesuaian antara rencana saat ini dengan prosedur secara berkala,
lakukan tindakan koreksi dan pencegahan yang sesuai,
−
memastikan orang dalam organisasi mempunyai peluang untuk belajar
kepentingan mereka, sebagaimana untuk memelihara vitalitas organisasi, dan
demi
− menetapkan dan memelihara proses untuk inovasi dan peningkatan berlanjut
4.3
Lingkungan organisasi
Lingkungan organisasi akan mengalami perubahan secara kontinu, tanpa memperhatikan
ukuran (besar atau kecil), kegiatan dan produk nya, atau tipe nya (untuk keuntungan atau
tidak untuk keuntungan); sebagai konsekwensi hal ini hendaknya dipantau secara terus
menerus oleh organisasi. Pemantauan ini hendaknya berguna bagi organisasi untuk
7
ISO/FDIS 9004:2009 (E)
mengetahui, mengevaluasi dan mengelola resiko yang berhubungan dengan pihak
berkepentingan, dan terhadap perubahan kebutuhan dan harapan.
Pimpinan puncak hendaknya membuat keputusan untuk perubahan organisasi dan inovasi
pada waktu yang tepat dalam rangka memelihara dan meningkatkan kinerja organisasi.
CATATAN
4.4
Untuk informasi lanjut tentang manajemen resiko, lihat ISO 31000
Pihak berkepentingan, kebutuhan dan harapan
Pihak berkepentingan adalah individu dan lainnya yang memberi nilai tambah bagi
organisasi, atau sebaliknya berkepentingan dalam, atau dipengaruhi oleh, kegiatan dari
organisasi. Memenuhi kebutuhan dan harapan dari pihak berkepentingan berkontribusi
terhadap pencapaian sukses berkelanjutan oleh organisasi.
Sebagai tambahan, kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan individu adalah berbeda,
dapat menjadi konflik dengan pihak berkepentingan lainnya, atau dapat berubah dengan
cepat. Arti tentang kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan digambarkan dan dipenuhi
dapat dalam berbagai bentuk yang luas, termasuk kolaborasi, kooperasi, negosiasi,
dilakukan diluar, atau dengan menghentikan kegiatan.
Tabel 1 – Contoh kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan
Pihak berkepentingan
Pelanggan
Pemilik/pemegang saham
Orang dalam organisasi
Pemasok dan mitra
Masyarakat
kebutuhan dan harapan
Mutu, hargan dan kinerja pengiriman produk
Keuntungan berkelanjutan
Transparansi
Lingkungan kerja yang baik
Keselamatan kerja
Pengakuan dan hadiah
Saling menguntungkan dan kontinu
Perlindungan lingkungan
Perilaku beretika
Memenuhi persyaratan peraturan dan
perundangan
CATATAN
walaupun kebanyakan organisasi menggunakan deskripsi yang serupa untuk pihak
berkepentingan mereka (contoh pelanggan, pemilik/pemegang saham, pemasok dan mitra, orang
dalam organisasi), komposisi dari katagori tersebut dapat berbeda arti untuk waktu lembur dan antara
organisasi, industri, bangsa dan adat istiadat
5
Kebijakan dan strategi
5.1
Umum
Untuk mencapai sukses berkelanjutan, pimpinan puncak hendaknya menetapkan dan
memelihara misi, visi dan nilai bagi organisasi. Hal ini hendaknya mudah dipahami, diterima
dan didukung oleh orang dalam organisasi dan, bila sesuai, oleh pihak berkepentingan
lainnya.
8
ISO/FDIS 9004:2009 (E)
5.2
Perumusan kebijakan dan strategi
Pimpinan puncak hendaknya memperkenalkan kebijakan dan strategi perusahaan dengan
jelas, untuk
memperoleh keberterimaan misi, visi dan nilai dan didukung oleh pihak
berkepentingan. Lingkungan organisasi hendaknya dipantau secara berkala untuk
menentukan apakah diperlukan suatu kajian dan (bila sesuai) revisi kebijakan dan strategi.
Untuk menetapkan, mengadopsi dan mendukung kebijakan dan strategi yang efektik,
organisasi hendaknya mempunyai proses untuk
− secara terus menerus memantau dan menganalisis lingkungan organisasi secara
berkala, termasuk kebutuhan dan harapan pelanggan, kondisi persaingan, teknologi
muktahir, perubahan kebijakan,
− mengidentifikasi dan menentukan kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan
lainnya,
− menilai kemampuan proses saat ini dan sumber daya,
− mengidentifikasi kebutuhan sumber daya dan teknologi masa depan,
− memutakhirkan kebijakan dan strategi, dan
− mengidentifikasi luaran yang penting untuk memenuhi kebutuhan dan harapan pihak
berkepentingan.
Proses-proses ini hendaknya ditetapkan dengan waktu yang sesuai, serta rencana yang
diperlukan dan sumber daya yang tersedia untuk mendukungnya.
Perumusan strategi organisasi hendaknya mempertimbangkan kegiatan seperti analisis
pelanggan atau tuntutan peraturan, produk, kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.
Proses yang telah ditetapkan hendaknya tersedia untuk perumusan dan kajian strategi
organisasi.
CATATAN
sebuah ”strategi” berarti rencana terstruktur secara logis atau metoda untuk
pencapaian tujuan, terutama untuk jangka waktu yang lama
5.3
penyebar luasan kebijakan dan strategi
5.3.1
Umum
Untuk mengimplementasikan kebijakan dan strategi untuk kesuksesan berlanjut, organisasi
sebaiknya menetapkan dan memelihara proses dan praktik tentang,
− penerjemahan kebijakan dan strategi kedalam tujuan yang terukur untuk semua
tingkatan yang relevan, bila sesuai,
− penetapan waktu untuk setiap tujuan dan tentukan tanggung jawab dan wewenang
untuk mencapai target,
− evaluasi resiko strategis dan tentukan alat ukur pembanding yang cukup,
− sediakan sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan yang dibutuhkan,
dan
− laksanakan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai target tersebut.
9
ISO/FDIS 9004:2009 (E)
5.3.2
Praktik dan proses
Untuk memastikan praktik dan proses yang efektif dan efisien, organisasi hendaknya
melakukan kegiatan untuk
− mengantisipasi konflik potensial yang ditimbulkan dari perbedaan kebutuhan dan
harapan pihak berkepentingan,
− menilai dan memahami kinerja organisasi saat ini dan penyebab akar permasalahan
dimasa lampau, untuk menghindari terjadinya kembali,
− selalu memberitahukan pihak berkepentingan, dapatkan ikrar mereka, membuat
mereka tahu tentang kemajuan dari perencanaan dan dapatkan umpan balik serta ide
untuk perbaikan dari mereka,
− kaji sistem manajemen beserta prosesnya, mutkahirkan bilama diperlukan,
− pantau, ukur, analisis, kaji dan laporkan,
− sediakan sumber daya apapun yang diperlukan, termasuk untuk perbaikan, inovasi dan
pembelajaran,
− pengembangan, pe-muthakir-an dan pencapaian target, termasuk penentuan waktu
pencapaiannya, dan
− memastikan hasilnya konsisten dengan strategi.
5.3.3
Penyebar luasan
Untuk menyebar luaskan kebijakan dan strategi, organisasi hendaknya mengetahui
hubungan antara proses-prosesnya. Sebuah uraian dari tahapan dan interaksi prosesproses dapat membantu mengkaji kegiatan dengan
−
memperlihatkan hubungan antara struktur organisasi, sistem dan proses,
− mengetahui permasalahan yang potensial dalam interaksi antara proses-proses tersebut,
− tentukan peningkatan berdasarkan prioritas dan perubahan pemrakarsa lainnya, dan
− sediakan kerangka kerja untuk menetapkan, menyearahkan dan menyebar luaskan
target pada semua tingkatan yang relevan di organisasi.
5.4
Komunikasi kebijakan dan strategi
Komunikasi kebijakan dan strategi merupakan hal dasar untuk kesuksesan organisasi yang
berlanjut.
Komunikasi tertentu hendaknya berarti, tepat waktu dan berkelanjutan. Komunikasi
hendaknya mencakup juga mekanisme umpan balik, kajian menyeluruh dan hendaknya
berkaitan dengan penyediaan yang ditujukan pada perubahan dalam lingkungan organisasi.
Agar supaya efektif, proses komunikasi organisasi hendaknya dilakukan secara vertikal dan
horizontal dan hendaknya disesuaikan pada kebutuhan yang berbeda dari penerima.
Sebagai contoh, informasi serupa dapat disampaikan secara berbeda pada orang dalam
organisasi dengan pelanggan atau pihak berkepentingan lainnya.
10
ISO/FDIS 9004:2009 (E)
6.
Pengelolaan sumber daya
6.1
Umum
Organisasi hendaknya mengetahui sumber daya yang dibutuhkan baik internal maupun
eksternal untuk pencapaian target perusahaan untuk jangka waktu pendek dan panjang.
Kebijakan organisasi dan metoda untuk pengelolaan sumber daya hendaknya konsisten
dengan strategi.
Untuk memastikan sumber daya (seperti peralatan, fasilitas, material, energi, pengetahuan,
keuangan dan orang) digunakan secara efektif dan efisien, bila diperlukan harus mempunyai
proses yang tersedia untuk menyediakan, mengalokasikan, memantau, mengevaluasi,
memelihara dan melindungi sumber daya tersebut.
Untuk memastikan ketersediaan sumber daya untuk kegiatan dimasa depan, organisasi
hendaknya mengetahui dan mengevaluasi resiko potensial yang tidak umum, dan terus
menerus memantau sumber daya yang digunakan saat ini untuk memperoleh peluang
peningkatan dari penggunaannya, sejalan dengan, penelitian untuk sumber daya baru,
proses yang optimum dan teknologi tepat guna hendaknya disediakan juga.
Organisasi hendaknya secara berkala mengkaji ketersediaan dan kesesuaian dari sumber
daya yang diperoleh, termasuk sumber daya yang dipekerjakan dari luar organisasi, dan
merencanakan atau mengambil tindakan, seperlunya. Hasil semua kajian ini hendaknya
dapat digunakan sebagai masukan untuk kajian organisasi terhadap strateginya, target dan
perencanaan.
6.2
Sumber daya keuangan
Pimpinan puncak hendaknya menentukan kebutuhan keuangan organisasi dan menetapkan
sumber daya keuangan untuk pengoperasian saat ini dan masa yang akan datang. Sumber
daya keuangan dapat dalam berbagai bentuk yang berbeda seperti tunai, sekuritas,
pinjaman atau instrumen keuangan lainnya.
Organisasi hendaknya menetapkan dan memelihara proses untuk memantau,
mengendalikan dan melaporkan alokasi dan penggunaan yang efisien dan efektif dari
sumber daya keuangan yang berhubungan dengan target organisasi.
Pelaporan seperti hal-hal lainnya juga dapat berarti untuk menentukan, kegiatan yang tidak
efektif atau tidak efisien, dan memprakarsai tindakan perbaikan yang sesuai. Pelaporan
keuangan dari kegiatan yang berkaitan dengan kinerja sistem manajemen mutu dan
kesesuaian produk hendaknya dipakai dalam kajian manajemen.
Peningkatan sistem manajemen yang efektif dan efisien dapat secara positif berpengaruh
pada hasil keuangan organisasi dalam berbagai cara. Contoh-contoh mencakup
− secara internal, dengan mengurangi kegagalan proses dan produk dan mengurangi
limbah material atau waktu, dan
− secara eksternal, mengurangi kegagalan produksi, biaya kompensasi akibat garansi
dan jaminan, pertanggung jawaban produk dan keterkaitan dengan hukum, biaya
karena kehilangan pelanggan dan pasar.
CATATAN
ISO 10014 memberikan contoh bagaimana organisasi dapat mengetahui dan
mendapatkan manfaat keuangan dan ekonomi dari pemakaian prinsip manajemen mutu ISO 9000.
11
ISO/FDIS 9004:2009 (E)
6.3
Orang dalam organisasi
6.3.1
Pengelolaan orang
Orang adalah sumber daya yang penting dalam organisasi dan keterlibatan penuh mereka
meningkatkan kemampuan untuk menciptakan nilai bagi pihak berkepentingan. Manajemen
puncak hendaknya, melalui kepemimpinan, menciptakan dan memelihara visi bersama,
berbagi nilai dan lingkungan internal dimana orang dapat terlibat secara penuh dalam
pencapaian target organisasi.
Orang sangat berharga dan merupakan sumber daya yang kritikal, perlu dipastikan bahwa
lingkungan kerja mendorong orang untuk tumbuh, belajar, transfer pengetahuan dan kerja
kelompok. Pengelolaan orang hendaknya dilaksanakan melalui perencanaan, transparansi,
pendekatan tanggung jawab etika dan sosial. Organisasi hendaknya memastikan bahwa
orang mengerti pentingnya kontribusi dan peran mereka.
Organisasi hendaknya menetapkan proses yang dapat membangkitkan orang untuk
− mengartikan strategi dan target proses organisasi menjadi target pekerjaan individu
dan menetapkan rencana untuk mencapainya,
− mengetahui keterbatasan kinerja mereka,
− bertindak sebagai pemilik dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah,
− menilai kinerja orang terhadap target kerja individu,
− menganjurkan bekerja dalam tim dan mendorong sinergi diantara orang, dan
− saling berbagi informasi, pengetahuan dan pengalaman dalam organisasi.
6.3.2
Kompetensi orang
Untuk menetapkan kemampuan yang diperlukan, organisasi hendaknya menetapkan dan
memelihara “rencana pengembangan orang” untuk mendukung proses; hal ini dapat
membantu organisasi untuk mengetahui, mengembangkan dan meningkatkan kompetensi
orang melalui tahapan-tahapan berikut ini
− ketahui kompetensi dan profesionalitas orang pada organisasi untuk keperluan
jangka pendek dan panjang, sesuai dengan misi, visi, strategi, kebijakan dan target,
− ketahui kompetensi saat ini yang tersedia di organisasi dan kendala antara yang sudah
tersedia dengan kebutuhan sekarang dan kemungkinan adanya kebutuhan dimasa
yang akan datang,
− implementasikan tindakan untuk meningkatkan dan atau kompetensi yang diperlukan
untuk meniadakan kendala,
− kaji dan evaluasi keefektifan tindakan yang diambil untuk memastikan kompetensi
yang diperlukan telah terpenuhi, dan
− pelihara kompetensi yang telah terpenuhi
CATATAN
12
Lihat ISO 10015 untuk acuan lanjut tentang kompetensi dan pelatihan.
ISO/FDIS 9004:2009 (E)
6.3.3
Pelibatan dan motivasi orang
Organisasi hendaknya memotivasi orang untuk mengerti pentingnya dan signifikansi
tanggung jawab dari kegiatan yang terkait dengan kreasi dan penyediaan nilai bagi
pelanggan dan pihak berkepentingan lain.
Untuk
meningkatkan
pelibatan
mempertimbangkan kegiatan seperti
dan
motivasi
orang,
organisasi
hendaknya
− pengembangan proses untuk saling berbagi pengetahuan dan penggunaan kompetensi
orang, seperti skema pengumpulan ide untuk peningkatan,
− memperkenalkan sistem pengakuan dan penghargaan yang sesuai, berdasarkan
evaluasi individu terhadap pencapaian orang-orang,
− penetapan sistim kualifikasi kemampuan dan perencanaan karier, untuk
pengembangan kemajuan personel,
− secara terus menerus mengkaji tingkat kepuasan dan kebutuhan serta harapan orang,
dan
− memberikan peluang untuk pendampingan dan penyuluhan.
CATATAN
Untuk informasi lebih lanjut tentang ”pelibatan orang”, lihat prinsip manajemen
mutu terkait dalam Lampiran B.
6.4 Pemasok dan mitra
6.4.1
Umum
Mitra dapat merupakan pemasok produk, penyedia jasa, institusi keuangan dan teknologi,
pemerintah dan organisasi non pemerintah atau pihak berkepentingan lain. Mitra dapat
berkontribusi dalam bentuk sumber daya apapun, seperti yang telah disetujui dan
didefinisikan dalam persetujuan kemitraan.
Organisasi dan mitranya saling tidak mengikat dan mempunyai hubungan yang saling
menguntungkan untuk meningkatkan kemampuannya dalam pembentukan nilai. Organisasi
hendaknya mempertimbangkan kemitraan sebagai bentuk hubungan yang spesifik dengan
pemasok, dimana pemasok dapat menanam dan membagi keuntungan atau kerugian dari
kegiatan diarea organisasi.
Ketika organisasi ingin mengembangkan kemitraan, organisasi hendaknya memasukkan
pertimbangan tentang hal-hal seperti
− penyediaan informasi untuk mitra, bila sesuai, untuk memaksimalkan kontribusinya,
− mendukung mitra, dalam hal pemberian sumber daya (seperti informasi, pengetahuan,
kemahiran, teknologi, proses dan pelatihan bersama),
− berbagi keuntungan dan kerugian dengan mitra, dan
− meningkatkan kinerja mitra.
CATATAN
Untuk informasi lebih lanjut tentang ”hubungan yang saling menguntungkan”, lihat
prinsip sistem manajemen mutu terkait dalam Lampiran B.
13
ISO/FDIS 9004:2009 (E)
6.4.2
Pemilihan, evaluasi dan peningkatan kemampuan dari pemasok dan mitra
Organisasi hendaknya menetapkan dan memelihara proses untuk mengetahui, memilih, dan
mengevaluasi pemasok dan mitra nya, untuk meningkatkan kemampuan mereka secara
berkesinambungan dan untuk memastikan bahwa produk dan sumber daya lainnya yang
disediakan oleh mereka memenuhi kebutuhan dan harapan dari organisasi.
Dalam memilih dan mengevaluasi
mempertimbangkan hal-hal seperti
pemasok
dan
mitra,
organisasi
hendaknya
− kontribusi terhadap kegiatan organisasi dan kemampuan untuk memberi nilai baru
bagi organisasi dan pihak berkepentingan lain,
− mampu untuk secara berkesinambungan meningkatkan kemampuannya,
− peningkatan kemampuannya sendiri yang dapat dicapai dengan bekerja sama dengan
pemasok dan mitra, dan
− resiko yang timbul dalam hubungan dengan pemasok dan mitra.
Bersama dengan pemasok dan mitra nya, organisasi hendaknya selalu mencari tentang
peningkatan mutu secara berkesinambungan, harga dan pengiriman produk yang dilakukan
oleh pemasok dan mitra, ke-efektif-am sistem manajemen mereka, berdasarkan evaluasi
secara berkala dan umpan balik dari kinerja mereka.
Organisasi hendaknya secara berkesinambungan mengkaji dan memperkokoh hubungannya
dengan pemasok dan mitra, ketika mempertimbangkan keseimbangan antara target jangka
pendek dan panjang.
6.5 Prasarana
Organisasi hendaknya merencanakan, menyediakan dan mengelola prasarana secara efektif
dan efisien. Hal ini secara berkala hendaknya dievaluasi untuk kesesuaian prasarana dalam
pemenuhan target organisasi. Pertimbangan yang sesuai hendaknya diberikan terhadap
− ketergantungan dari prasarana (termasuk pertimbangan ketersediaan, keandalan,
kemampuan untuk dikelola, dan dukungan perawatan),
− keamanan dan keselamatan,
− elemen prasarana yang berhubungan dengan proses dan produk,
− efisiensi, biaya, kapasitas dan lingkungan kerja, dan
− dampak dari prasarana terhadap lingkungan kerja.
Organisasi hendaknya mengetahui dan mengevaluasi resiko yang berkaitan dengan
prasarana dan mengambil tindakan untuk meredam resiko, termasuk menetapkan rencana
cadangan yang cukup.
CATATAN
Untuk informasi lebih lanjut tentang dampak lingkungan, lihat ISO 14001 dan standar
lain yang dipersiapkan oleh ISO/TC 207
14
ISO/FDIS 9004:2009 (E)
6.6 Lingkungan kerja
Organisasi hendaknya menyediakan dan mengelola lingkungan kerja yang sesuai untuk
mencapai dan memelihara sukses organisasi berkelanjutan dan daya saing dari produknya.
Lingkungan kerja yang sesuai, sebagai gabungan dari faktor-faktor manusia dan fisik,
hendaknya mencakup pertimbangan
− metode kerja yang kreatif dan peluang untuk pe-libatan yang lebih besar untuk
merealisasikan potensi orang dalam organisasi
− peraturan dan panduan keselamatan dan pemakaian peralatan perlindungan,
− ergonomika,
− faktor fisikologis, termasuk beban kerja dan stres,
− lokasi tempat kerja,
− fasilitas bagi orang dalam organisasi,
− memaksimalkan efisiensi dan meminimalkan limbah,
− panas, kelembaban, cahaya, aliran udara, dan
− higina, kebersihan, kebisingan, getaran dan pencemaran.
Lingkungan kerja hendaknya mendorong produktivitas, kreativitas dan kelakuan yang baik
bagi orang yang bekerja atau berkunjung ke tempat organisasi (misalnya, pelanggan,
pemasok, dan mitra). Pada saat yang bersamaan, organisasi hendaknya memastikan bahwa
lingkungan kerja memenuhi persyaratan peraturan dan perundangan yang berlaku dan
kesesuaian terhadap standar yang berlaku (seperti manajemen kesehatan dan keselamatan
kerja dan lingkungan).
6.7 Pengetahuan, teknologi dan informasi
6.7.1
Umum
Organisasi hendaknya menetapkan dan memelihara proses untuk mengelola pengetahuan,
informasi dan teknologi sebagai sumber daya yang diperlukan. Proses-proses ini hendaknya
ditujukan tentang bagaimana mengetahui, mendapatkan, memelihara, melindungi,
menggunakan dan mengevaluasi kebutuhan sumber daya ini. Organisasi hendaknya berbagi
pengetahuan, informasi dan teknologi dengan pihak yang berkepentingan, bila sesuai.
6.7.2
Pengetahuan
Pimpinan puncak hendaknya mengakses bagaimana dasar pengetahuan organisasi saat ini
yang diketahui dan diproteksi. Pimpinan puncak hendaknya juga mempertimbangkan
bagaimana mendapatkan pengetahuan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
organisasi saat kini dan yang akan datang dari sumber daya internal dan eksternal, seperti
institusi profesional dan akademik. Banyak hal-hal yang dapat dijadikan pertimbangan ketika
menentukan bagaimana untuk mengetahui, memelihara dan melindungi pengetahuan,
seperti
− pembelajaran dari kegagalan, situasi yang nyaris terjadi dan keberhasilan,
15
ISO/FDIS 9004:2009 (E)
− mendapatkan pengetahuan dan pengalaman orang di organisasi,
− mengumpulkan pengetahuan dari pelanggan, mitra dan pemasok,
− mendapatkan pengetahuan yang tidak terdokumentasi (diam-diam dan jelas) yang ada
di organisasi,
− memastikan komunikasi yang efektif tentang isi informasi penting (terutama pada
setiap antarmuka pada rantai pasok dan produksi), dan
− mengelola data dan rekaman.
6.7.3
Informasi
Organisasi hendaknya menetapkan dan memelihara proses-proses untuk mengumpulkan
data yang berguna dan dipercaya untuk mengubah data tersebut menjadi informasi yang
diperlukan untuk pembuatan keputusan.
Hal ini mencakup
proses-proses yang diperlukan untuk penyimpanan, keamanan,
perlindungan, komunikasi dan distribusi data dan informasi pada semua pihak yang terkait.
Sistim komunikasi dan informasi dari organisasi perlu diperkuat dan mudah diakses, untuk
memastikan kemampuannya. Organisasi hendaknya memastikan integritas, kerahasiaan
dan ketersediaan informasi yang terkait dengan kinerjanya, perbaikan proses, dan kemajuan
terhadap pencapaian sukses yang berkelanjutan.
6.7.4
Teknologi
Pimpinan puncak hendaknya mempertimbangkan pilihan teknologi untuk meningkatkan
kinerja organisasi dalam lingkup seperti realisasi produk, pemasaran, pembandingan,
interaksi pelanggan, hubungan pemasok dan proses yang dilakukan diluar. Organisasi
hendaknya menetapkan proses-proses untuk mengevaluasi
− tingkat teknologi saat ini didalam dan diluar organisasi, termasuk kecenderungankecenderungan yang timbul,
− biaya ekonomis dan manfaat,
− lingkungan persaingan, dan
− kecepatan dan kemampuan bereaksi terhadap persyaratan pelanggan dengan tepat,
untuk memastikan tetap kompetitif.
CATATAN
Untuk informasi lebih lanjut bagaimana melindungi pengetahuan, lihat ISO/IEC 27000
dan standar lainnya yang dipersiapkan oleh ISO/JTC 1/SC 27 untuk teknik keamanan teknologi
informasi.
6.8
Sumber daya alam
Ketersediaan sumber daya alam merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
sukses organisasi berkelanjutan dan kemampuan memenuhi persyaratan pelanggan dan
pihak berkepentingan lainnya. Organisasi hendaknya mempertimbangkan resiko dan
peluang yang terkait dengan ketersediaan dan penggunaan energi dan sumber daya alam
untuk periode jangka pendek dan panjang.
16
ISO/FDIS 9004:2009 (E)
Organisasi hendaknya memberikan pertimbangan yang sesuai terhadap integrasi aspek
perlindungan lingkungan terhadap desain dan pengembangan produk, juga terhadap
pengembangan proses untuk meredam resiko yang diketahui.
Organisasi hendaknya mencari dampak lingkungan yang paling kecil terhadap saikel
kehidupan seluruhnya dari produk dan prasarana, dari desain, melalui perakitan atau
pengiriman jasa, sampai distribusi produk, pemaikaian dan pembuangan.
CATATAN
Untuk informasi lebih lanjut, lihat ISO 14001 dan standar lainnya yang dipersiapkan
oleh ISO/TC 207 untuk manajemen lingkungan.
7
Pengelolaan proses
7.1
Umum
Proses adalah spesifik pada organisasi dan bervariasi tergantung jenis, ukuran dan tingkat
kemapanan dari organisasi. Kegiatan pada setiap proses hendaknya ditentukan dan
disesuaikan terhadap ukuran dan ciri-ciri khusus organisasi.
Organisasi hendaknya memastikan pengelolaan seluruh proses secara proaktif, termasuk
proses yang dilakukan diluar organisasi, untuk memastikan bahwa mereka efektif dan efisien,
untuk mencapai targetnya. Hal ini dapat difasilitasi dengan mengadopsi ”pendekatan proses”
yang mencakup penetapan proses, saling ketergantungan, keterbatasan dan berbagi
sumber daya.
Proses-proses dan hubungan diantaranya hendaknya dikaji secara teratur dan tindakan
yang diambil sesuai untuk perbaikan
Proses-proses hendaknya dikelola sebagai sebuah sistem dengan menciptakan dan
mengerti jaringan dari proses-proses, tahapan dan interaksi nya. Operasi yang konsisten
dari sistem seringkali mengacu ke ” pendekatan sistem pada manajemen”. Jaringan dapat
dijelaskan dalam pemetaan proses dan antar muka yang terkait dengan prosesnya.
CATATAN
Untuk informasi lebih lanjut tentang ”pendekatan proses”, lihat prinsip
manajemen mutu terkait pada Lampiran B dari Standar Nasional ini, seperti ISO 9000 dan
dokumen ISO 9000 ”Pendahuluan dan Paket Penunjang” Panduan pada Konsep dan
Penggunaan Pendekatan Proses untuk sistem manajemen (34).
7.2
Perencanaan dan pengendalian proses
Organisasi hendaknya menentukan dan merencanakan proses-proses dan menetapkan
fungsi yang diperlukan untuk penyediaan produk yang dapat terus memenuhi kebutuhan dan
harapan pelanggan dan pihak berkepentingan, yang sedang berjalan. Proses-proses
hendaknya direncanakan agar supaya sesuai dengan strategi organisasi dan hendaknya
ditujukan pada kegiatan manajemen, penyediaan sumber daya, realisasi produk,
pemantauan, pengukuran dan kajian kegiatan.
Dalam merencanakan proses, pertimbangan hendaknya diberikan pada
− analisis lingkungan organisasi,
− prediksi pengembangan pasar untuk jangka pendek dan panjang,
− kebutuhan dan harapan pihak berkepentingan,
− target yang harus dicapai,
17
ISO/FDIS 9004:2009 (E)
− persyaratan peraturan dan perundang-undangan,
− keuangan yang potensial dan resiko lainnya,
− masukan dan luaran proses,
− interaksi dengan proses lainnya,
− sumber daya dan informasi,
− kegiatan dan metoda,
− rekaman yang diperlukan atau diinginkan,
− pengukuran, pemantauan dan analisis,
− tindakan koreksi dan pencegahan, dan
− kegiatan peningkatan dan/atau inovasi.
Perencanaan proses dapat untuk menentukan kebutuhan organisasi
untuk
mengembangkan atau kebutuhan teknologi baru, pengembangan produk baru atau
diseminasi ciri-ciri produk baru, sebagai nilai tambah.
7.3
Tanggung jawab dan wewenang proses
Untuk setiap proses, organisasi hendaknya menunjuk manajer proses (sering disebut
sebagai ”pemilik proses”) dengan tanggung jawab dan wewenang yang didefinisikan untuk
menetapkan, memelihara, mengendalikan dan meningkatkan proses serta interaksinya
dengan proses lainnya. Manajer proses dapat perseorangan atau sebuah tim, tergantung
pada sifat dari proses dan budaya organisasi.
Organisasi hendaknya memastikan bahwa tanggung jawab, wewenang dan peran dari
manajer proses diketahui diseluruh organisasi, dan orang yang terkait dengan setiap proses
harus mempunyai kompetensi yang diperlukan untuk pengerjaan dan kegiatatan yang
terlibat.
8
Pemantauan, pengukuran, analisis dan kajian
8.1
Umum
Untuk mencapai sukses berkelanjutan dalam lingkungan yang tidak pasti dan selalu
berubah, organisasi perlu secara berkala memantau, mengukur, menganalisis dan mengkaji
kinerja nya.
8.2
Pemantauan
Pimpinan puncak hendaknya menetapkan dan memelihara proses-proses untuk memantau
lingkungan organisasi, dan untuk mengumpulkan serta mengelola lingkungan yang
diperlukan untuk
− mengetahui dan mengerti kebutuhan saat kini dan yang akan datang serta harapan dari
semua pihak berkepentingan yang relevan,
18
ISO/FDIS 9004:2009 (E)
− menilai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman,
− menentukan kebutuhan untuk alternatif, persaingan atau tawaran produk baru,
− mengevaluasi pasar saat ini dan pasar yang muncul dan teknologi,
− mengantisipasi perubahan saat ini dan yang telah diprediksi terkait dengan
persyaratan peraturan dan perundang-undangan,
− mengerti pasar kerja dan pengaruhnya pada keloyalan orang di organisasi,
− mengerti sosial, ekonomi, kecenderungan ekologi dan dampak budaya setempat yang
relevan terhadap kegiatan organisasi,
− menentukan kebutuhan sumber daya alam, dan perlindungan mereka pada jangka
panjang, dan
− menilai kemampuan proses dan organisasi saat ini (lihat Lampiran A).
CATATAN
Untuk keterangan lebih lanjut tentang ”pusat perhatian pada pelanggan”, lihat prinsip
manajemen mutu yang terkait pada Lampiran B.
8.3
Pengukuran
8.3.1
Umum
Pimpinan puncak hendaknya menilai kemajuan hasil pencapaian perencanaan terhadap misi,
visi, kebijakan strategi dan target, pada semua tingkatan dan dalam semua proses dan
fungsi yang relevan pada organisasi. Sebuah pengukuran dan analisis proses hendaknya
digunakan untuk memantau kemajuan ini, untuk mengumpulkan dan menyediakan informasi
yang diperlukan untuk mengevaluasi kinerja dan keefektifan pembuatan keputusan.
Pemilihan indikator kinerja yang sesuai dan metodologi pemantauan merupakan hal kritikal
untuk kesuksesan pengukuran dan analisis proses.
Penggunaan metoda untuk mengumpulkan informasi yang terkait dengan indikator kinerja
hendaknya dapat dilakukan dan sesuai dengan organisasi. Contoh yang khas mencakup
− penilaian dan pengendalian resiko,
− wawancara, kuesioner dan survei terhadap kepuasan pelanggan dan pihak
berkepentingan,
− melakukan pembandingan,
− kajian kinerja, termasuk pemasok dan mitra, dan
− pemantauan dan pe-rekam-an variabel proses dan karakteristik produk.
8.3.2
Indikator kinerja
Faktor yang merupakan pengendalian bagi organisasi dan bersifat kritikal untuk sukses
berkelanjutan hendaknya ditujukan pada pengukuran kinerja dan teridentifikasi sebagai
indikator kinerja (KPls). KPls hendaknya dapat dihitung dan organisasi hendaknya mampu
menetapkan target yang terukur, teridentifikasi, terpantau dan kecenderungan dapat
19
ISO/FDIS 9004:2009 (E)
diperkirakan untuk melakukan tindakan koreksi, pencegahan dan perbaikan bilamana
diperlukan. Pimpinan puncah hendaknya memilih KPls sebagai acuan untuk membuat
keputusan strategis dan taktis. KPls hendaknya diturunkan secara sesuai dengan indikator
kinerja pada tingkatan dan fungsi yang relevan di organisasi untuk mendukung pencapaian
target tingkat puncak.
KPls hendaknya sesuai dengan sifat dan ukuran, produk, proses-proses dan kegiatan
organisasi. KPls ini harus konsisten dengan target perusahaan, yang hendaknya, yang pada
gilirannya, harus konsisten dengan kebijakan dan strategi (lihat 5.2). Informasi spesifik yang
terkait dengan resiko dan peluang hendaknya dipertimbangkan ketika memilih KPls.
Dalam memilih KPls, organisasi hendaknya memastikan bahwa mereka menyediakan
informasi yang terukur, tepat dan dapat diandalkan, dan berguna untuk mengimplentasikan
tindakan koreksi ketika kinerja tidak sesuai dengan target atau untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas proses. Informasi berikut ini hendaknya diperhitungkan
− kebutuhan dan harapan pelanggan dan pihak berkepentingan lain,
− pentingnya masing-masing produk di organisasi, baik pada waktu saat ini dan di masa
depan,
− proses yang efektif dan efisien,
− penggunaan sumber daya yang efektif dan efisien,
− keuntungan dan kinerja keuangan, dan
− persyaratan peraturan dan perundang-undangan, bila sesuai.
8.3.3
Audit internal
Audit internal adalah alat untuk menentukan tingkat kesesuaian sistem manajemen
organisasi terhadap kriteria yang ada, dan menyediakan informasi berharga untuk mengerti
dan menganalisis kinerja organisasi. Audit hendaknya dilaksanakan oleh orang yang tidak
terlibat pada kegiatan yang sedang diperiksa, untuk memberikan pendapat yang bebas
terhadap kegiatan yang sedang dilakukan.
Audit internal hendaknya menilai implementasi dan ke-efektif-an sistem manajemen. Hal ini
mencakup proses audit terhadap lebih dari satu standar sistem manajemen, seperti ISO
9001 (manajemen mutu) dan ISO 14001 (manajemen lingkungan), seperti halnya ditujukan
pada persyaratan spesifik yang terkait dengan pelanggan, produk, proses-proses atau halhal spesifik lainnya.
Agar supaya efektif, audit internal hendaknya dilaksanakan dalam cara yang konsisten, oleh
personel yang kompeten, sesuai dengan rencana audit.
Audit internal adalah proses yang efektif untuk mengetahui permasalahan, resiko dan
ketidak sesuaian, seperti juga untuk memantau kemajuan penutupan ketidak sesuaian yang
diketahui sebelumnya (yang hendaknya ditujukan kepada analisis akar permasalahan dan
pengembangan serta implementasi rencana tindakan koreksi dan pencegahan). Verifikasi
terhadap ke-efektif-an tindakan yang diambil dapat ditentukan melalui penilaian dari
peningkatan kemampuan organisasi untuk memenuhi target. Audit internal dapat juga
dipusatkan pada identifikasi praktik yang terbaik dan dapat dipertimbangkan untuk
digunakan dalam daerah organisasi lainnya.
20
ISO/FDIS 9004:2009 (E)
Keluaran audit internal menyediakan sumber informasi yang dapat diandalkan dan berguna
untuk
− menunjukkan permasalahan dan ketidak sesuaian,
− pembandingan,
− memperkenalkan praktik yang terbaik didalam organisasi, dan
− meningkatkan pengertian dari interaksi diantara proses-proses.
Hasil audit internal biasanya disampaikan dalam bentuk laporan yang mengandung
kesesuaian dari sistem manajemen, dan ketidak sesuaian. Laporan audit merupakan
masukan yang penting untuk kajian manajemen. Manajemen puncak hendaknya
menetapkan proses untuk mengkaji semua laporan audit internal, untuk mengetahui
kecenderungan yang mungkin diperlukan oleh organisasi untuk melakukan tindakan koreksi
atau pencegahan lebih luas.
Manajemen organisasi hendaknya juga memakai hasil audit lainnya, seperti audit pihak
kedua dan ketiga, sebagai umpan balik untuk tindakan koreksi dan pencegahan.
CATATAN
8.3.2
Lihat juga ISO 19011 untuk panduan audit lebih lanjut .
Evaluasi diri
Evaluasi diri merupakan kajian yang komprehensif dan sistematis dari kegiatan organisasi
dan kinerja nya yang terkait dengan derajat kemapanan (lihat Lampiran A).
Evaluasi diri hendaknya digunakan untuk menentukan kekuatan dan kelemahan dari
organisasi dalam hal kinerja seperti juga praktik yang terbaik, keduanya pada semua
tingkatan dan pada tingkat proses masing-masing. Evaluasi diri dapat membantu organisasi
untuk menentukan prioritas, rencana dan implementasi perbaikan dan/atau inovasi, bila
diperlukan.
Hasil evaluasi diri menunjang
− peningkatan berkelanjutan pada seluruh kinerja organisasi,
− kemajuan yang mengarah pada pencapaian dan pemeliharaan sukses berkelanjutan
bagi organisasi,
−
proses inovasi di organisasi, produk dan struktur, bila sesuai,
− pengakuan terhadap praktik yang terbaik, dan
− identifikasi peluang lebih lanjut untuk peningkatan.
Hasil evaluasi diri hendaknya dikomunikasikan pada orang yang relevan di organisasi. Hal ini
hendaknya digunakan untuk berbagi pengertian tentang organisasi dan pengarahan yang
akan datang. Hasilnya hendaknya dijadikan masukan pada kajian manajemen.
CATATAN 1
ISO 10014 menyajikan alat evaluasi diri ditujukan secara khusus untuk keuntungan
ekonomi dan keuangan pada sistem manajemen mutu organisasi.
CATATAN 2
21
Lihat Lampiran A untuk informasi lebih lanjut tentang evaluasi diri.
ISO/FDIS 9004:2009 (E)
8.3.4
Pembandingan
Pembandingan adalah metoda pengukuran dan analisis dimana organisasi dapat
menggunakannya untuk mencari praktik yang terbaik didalam dan diluar organisasi, dengan
tujuan untuk meningkatkan kinerja nya. Pembandingan dapat diaplikasikan pada kebijakan
dan strategi, operasi, proses, produk dan struktur organisasi.
a)
Ada beberapa jenis pembandingan, seperti
− pembandingan internal dari kegiatan pada organisasi,
− pembandingan persaingan kinerja atau proses dengan pesaing, dan
− persaingan generik; dibandingkan strategi, operasi atau proses yang tidak terkait
dengan organisasi.
b)
Pembandingan yang sukses tergantung faktor seperti
− ditunjang oleh kepemimpinan organisasi (mencakup saling pertukaran
pengetahuan antara organisasi dan mitra pembanding),
− metodologi yang digunakan untuk melakukan pembandingan,
− perkiraan manfaat dengan biaya, dan
c)
− mengerti karakteristik subjek yang sedang diperiksa, memperbolehkan
pembandingan yang benar terhadap kondisi saat ini di organisasi.
Organisasi hendaknya menetapkan dan memelihara metodologi untuk
pembandingan yang menjelaskan aturan untuk hal seperti
− definisi dari lingkup subjek yang dijadikan pembandingan,
− proses untuk memilih mitra pembanding, seperti juga keperluan komunikasi dan
kebijakan kerahasiaan,
− penentuan indikator untuk karakteristik yang akan diperbandingkan, dan
metodologi pengumpulan data yang akan digunakan,
− pengumpulan dan analisis data,
− identifikasi kendala kinerja dan area untuk perbaikan yang potensial,
− penetapan dan pemantauan perbaikan yang terkait dengan perencanaan, dan
− pencantuman pengalaman yang dikumpulkan dalam pengetahuan organisasi
berdasarkan proses pembelajaran (lihat 6.7).
8.4 Analisis
Pimpinan puncak hendaknya menganalisis informasi yang dikumpulkan dari pemantauan di
lingkungan organisasi, mengetahui resiko dan peluang, dan menetapkan rencana untuk
mengelolanya. Organisasi hendaknya memantau dan memelihara informasi yang relevan,
dan menganalisa dampak yang potensial terhadap kebijakan dan strategi.
22
ISO/FDIS 9004:2009 (E)
Analisa dari informasi yang dikumpulkan hendaknya mampu membuat keputusan
berdasarkan fakta pada hal-hal yang terkait dengan kebijakan dan strategi seperti
− perubahan potensial yang diperlukan dan diharapkan oleh pihak berkepentingan untuk
jangka panjang,
− produk dan kegiatan yang telah memberikan nilai terbaik untuk pihak berkepentingan
saat ini,
− permintaan mengembangkan produk organisasi untuk jangka panjang,
− pengaruh dari teknologi yang muncul di organisasi,
− kompetensi baru yang mungkin diperlukan, dan
− perubahan pada persyaratan peraturan dan perundang-undangan yang telah
diperkirakan, atau tenaga kerja dan sumber daya pasar lainnya, yang dapat
berpengaruh pada organisasi.
8.5 Kajian informasi dari pemantauan, pengukuran dan analisis
Pimpinan puncak hendaknya menggunakan pendekatan sistematis untuk mengkaji informasi
yang tersedia dan untuk memastikan bahwa informasi ini digunakan untuk membuat
keputusan (lihat 4.2).
Data dapat dikumpulkan dari berbagai sumber, seperti
− pemantauan lingkungan organisasi,
− pengukuran kinerja organisasi, termasuk indikator kinerja utama,
− penilaian integritas dan validitas dari pengukuran proses,
− hasil audit internal, evaluasi diri dan kegiatan pembandingan,
− penilaian resiko, dan
− umpan balik dari pelanggan dan pihak berkepentingan lainnya.
Kajian hendaknya mengevaluasi pencapaian hasil terhadap target yang sesuai.
Kajian hendaknya dilakukan pada selang waktu terencana dan secara periodik, supaya
mampu menentukan kecenderungan, seperti juga untuk mengevaluasi kemajuan organisasi
terhadap pencapaian target. Hal juga hendaknya ditujukan untuk penilaian dan evaluasi
perbaikan kegiatan yang dilakukan sebelumnya, termasuk dampak beradaptasi, keluwesan
dan tanggap dalam hubungan dengan kebijakan dan visi organisasi.
Data yang dikaji secara efektif dapat membantu pencapaian hasil terencana.
Kajian keluaran dapat digunakan sebagai pembandingan secara internal antara kegiatan dan
proses dan untuk memperlihatkan waktu kecenderungan; hal ini dapat juga digunakan
secara eksternal terhadap hasil yang dicapai oleh organisasi lain, dalam hal yang sama atau
sektor lain.
23
ISO/FDIS 9004:2009 (E)
Kajian keluaran dapat menunjukkan kecukupan sumber daya yang diperlukan, dan
bagaimana sumber daya yang efektid telah digunakan untuk pencapaian target organisasi.
Kajian keluaran hendaknya disampaikan dalam bentuk yang dapat memfasilitasi
implementasi kegiatan peningkatan proses.
9
Peningkatan, inovasi dan pembelajaran
9.1
Umum
Tergantung dari organisasi, inovasi, juga peningkatan, dapat diperlukan untuk sukses
berkelanjutan.
Peningkatan dan inovasi tidak secara jelas berbeda. Penekanan pada peningkatan adalah
keberlangsungan berdasarkan fondasi yang sudah ada, sementara inovasi dikonstruksi
dengan mengabaikan sebagian atau keseluruhan fondasi yang sudah ada dan memberikan
kerangka kerja yang baru.
Pembelajaran memberikan dasar untuk peningkatan dan inovasi yang efisien dan efektif.
Peningkatan, inovasi dan pembelajaran dapat berlaku untuk
− produk,
− proses dan antarmuka,
− struktur,
− sistem pengelolaan,
− aspek manusia dan budaya,
− prasarana, lingkungan kerja dan teknologi, dan
− hubungan dengan pihak berkepentingan yang relevan.
Dasar untuk peningkatan yang efektif dan efisien, inovasi dan pembelajaran adalah
kemampuan dan kebolehan orang dalam organisasi untuk membuat penilaian yang
diberitahu berdasarkan analisis data dan bersamaan dengan proses pembelajaran.
9.2
Peningkatan
Kegiatan peningkatan dapat mencakup peningkatan berlanjut yang sederhana pada tempat
kerja sampai peningkatan yang penting diseluruh organisasi.
Organisasi hendaknya menentukan target untuk peningkatan produk, proses, struktur dan
sistem manajemen melalui analisis data.
Proses
peningkatan
hendaknya
mengikuti
pendekatan
terstruktur,
seperti
metodologi ”Rencanakan-Lakukan-Periksa-Tindak lanjuti” (PDCA). Metodologi hendaknya
digunakan secara konsisten dengan pendekatan proses untuk semua proses.
Organisasi hendaknya memastikan peningkatan berlanjut dijadikan ketetapan sebagai
bagian dari budaya organisasi dengan
24
ISO/FDIS 9004:2009 (E)
− memberikan peluang untuk orang dalam organisasi untuk berpartisipasi dalam
kegiatan peningkatan, melalui pemberdayaannya,
− menyediakan sumber daya yang diperlukan,
− meningkatkan terus menerus proses perbaikan itu sendiri dengan efisien dan efektif.
CATATAN
Untuk informasi lebih lanjut tentang ”peningkatan berlanjut”, lihat prinsip manajemen
mutu terkait pada Lampiran B.
9.3
Inovasi
9.3.1
Umum
Perubahan dalam lingkungan organisasi bisa memerlukan inovasi untuk memenuhi
kebutuhan dan harapan dari pihak berkepentingan. Organisasi hendaknya
− mengetahui kebutuhan untuk inovasi,
− menetapkan dan memelihara proses inovasi secara efisien dan efektif, dan
− menyediakan sumber daya terkait.
9.3.2
Pemakaian
Inovasi dapat digunakan terhadap persoalan pada semua tingkat, melalui perubahan dalam
− teknologi atau produk (misalnya inovasi yang tidak hanya tanggap terhadap
kebutuhan akan perubahan dan harapan pelanggan atau pihak berkepentingan lain,
tetapi juga untuk menganticipasi perubahan potensial didalam organisasi dan rantai
kehidupan produk),
− proses (misalnya inovasi dalam metoda untuk realisasi poduk, atau inovasi untuk
meningkatkan kestabilan proses dan mengurangi perbedaan),
− organisasi (misalnya inovasi dalam konstitusi dan struktur organisasi), dan
− sistem manajemen organisasi (misalnya untuk memastikan bahwa manfaat kompetisi
dipelihara dan peluang baru digunakan, ketika ada perubahan yang muncul di
lingkungan organisasi).
9.3.3
Pemilihan waktu
Pemilihan waktu untuk memperkenalkan inovasi biasanya berimbang antara keadaan yang
mendesak yang diperlukan dengan sumber daya yang dibuat tersedia untuk
pengembangannya. Organisasi hendaknya menggunakan proses yang searah dengan
strategi terhadap rencana dan prioritas inovasi. Organisasi hendaknya mendukung
pemrakarsaan inovasi dengan sumber daya yang diperlukan.
9.3.4
Proses
Penetapan, pemeliharaan dan pengelolaan proses untuk inovasi di dalam organisasi dapat
dipengaruhi oleh
− keadaan darurat terhadap kebutuhan untuk inovasi,
25
ISO/FDIS 9004:2009 (E)
− target inovasi dan dampaknya pada produk, proses dan struktur organisasi,
− ikrar manajemen terhadap inovasi,
− keinginan orang untuk tertantang dan berubah dari suatu keadaan yang tetap, dan
− ketersediaan atau teknologi baru yang timbul.
9.3.5
Resiko
Organisasi hendaknya menilai resiko yang terkait dengan kegiatan inovasi yang telah
direncanakan, termasuk memberikan pertimbangan terhadap dampak perubahan potensial
pada organisasi, dan mempersiapkan tindakan pencegahan untuk meredam resiko tersebut,
termasuk rencana darurat, bila diperlukan.
9.4
Pembelajaran
Organisasi hendaknya mendorong peningkatan dan inovasi melalui pembelajaran.
Untuk organisasi yang ingin memperoleh sukses berkelanjutan, seharusnya
mengambil ”belajar sebagai organisasi” dan ”belajar mengintegrasikan kemampuan masingmasing individu pada organisasi”.
a)
”Belajar sebagai organisasi” meliputi pertimbangan dari
− pengumpulan informasi dari berbagai sumber dan peristiwa baik internal
maupun ekstenal, termasuk cerita tentang kesuksesan dan kegagalan, dan
− memperoleh wawasan melalui analisis yang mendalam terhadap informasi
yang dikumpulkan.
b)
“Belajar mengintegrasikan kemampuan masing-masing individu pada organisasi”
dicapai dengan menggabungkan pengetahuan, pola pikir, dan pola peri laku orangorang dengan nilai yang ada di organisasi. Hal ini mencakup pertimbangan dari
− nilai organisasi berdasarkan misi, visi dan strategi,
− mendukung pemrakarsaaan dalam belajar, dan memperagakan kepemimpinan
melalui peri laku dari pimpinan puncak,
− mendorong jejaring, koneksi, antar kegiatan dan berbagi pengetahuan baik
didalam maupun diluar organisasi,
− memelihara sistem untuk belajar dan berbagi pengetahuan,
− mengakui, mendukung dan menghargai peningkatan kompetensi orang,
melalui proses untuk belajar dan berbagi pengetahuan, dan
− mengapresiasi kreativitas, mendukung perbedaan pendapat dari orang yang
berbeda di organisasi.
Akses cepat ke, dan digunakan untuk, seperti pengetahuan dapat meningkatkan
kemampuan organisasi untuk mengelola dan memelihara sukses berkelanjutan.
26
ISO/FDIS 9004:2009 (E)
Lampiran A
(informatif)
Peralatan swa-asesmen
A.1
Umum
Swa-asesmen
27
Download