SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK

advertisement
Drs. H. SYARIF HIDAYAT, M.Pd.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
KURIKULUM
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan
pembelajaran
untuk
mencapai
tujuan
pendidikan tertentu.
(UU No. 20 Bab 1 Ps 1 butir 19)
Kurikulum
pendidikan
dasar
dan
menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap
kelompok atau satuan pendidikan dan komite
sekolah/madrasah dibawah koordinasi dan supervisi
dinas pendidikan atau kantor departemen Agama
Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan propinsi
untuk pendidikan menengah
(UU No. 20 Bab X. Ps.38 ayat 2)
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
(1) Kurikulum tingkat satuan pendidikan dikembangkan
sesuai dengan
 satuan pendidikan,
 potensi/karakteristik daerah,
 sosial budaya masyarakat setempat, dan
 peserta didik.
(2) Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan
komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat
satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan
 kerangka dasar kurikulum dan
 standar kompetensi lulusan.
Pasal 17 (PP 19/2005)
 Kurikulum, pada semua jenjang dan jenis
pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi daerah, dan peserta didik.
UUSPN BAB X Pasal 36 (2):
 Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)
adalah kurikulum operasional yang disusun oleh
dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan.
PP 19/2005 BAB I Pasal 1 butir 15
Berdasarkan aturan tersebut, maka:
Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan
dan komite sekolah (Tidak ada kurikulum
nasional yang ada adalah ”Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan”)
Dimaksudkan untuk memungkinkan
adanya penyesuaian program pendidikan
dengan kebutuhan dan potensi yang ada
di daerah.
1. Mempersiapkan peserta didik
terutama untuk bekerja dalam bidang
tertentu
2. Didasarkan kebutuhan dunia kerja
“Demand-Market-Driven”
3. Penguasaan kompetensi yang
dibutuhkan oleh dunia kerja
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
4. Kesuksesan siswa pada “HandsOn” atau performa dunia kerja
5. Hubungan erat dengan Dunia Kerja
merupakan Kunci Sukses
Pendidikan Kejuruan
6. Responsif dan antisipatif terhadap
kemajuan Teknologi
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
7. Learning By Doing dan Hands On
Experience
8. Membutuhkan fasilitas Mutakhir
untuk praktik
9. Memerlukan biaya investasi dan
operasional yang lebih besar dari
pendidikan umum
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
KTSP
KTSP adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masingmasing satuan pendidikan.
KTSP terdiri atas:
• Tujuan pendidikan tingkat satuan
pendidikan,
• Struktur dan muatan kurikulum tingkat
satuan pendidikan,
• Kalender pendidikan, dan
• Silabus.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Acuan pengembangan KTSP
 Pengembangan kurikulum dilakukan dengan
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional
UUSPN 2003 BAB X Pasal 36 (1)
 Penyusunan kurikulum pada tingkat satuan
pendidikan berpedoman pada panduan yang
disusun oleh BSNP.
PP 19 Pasal 16
 Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan
dan Kompetensi Kejuruan disesuaikan dengan
kebutuhan program keahlian untuk memenuhi
standar kompetensi kerja di dunia kerja.
Permen Diknas No.22 Implikasi dari struktur kurikulum SMK butir 2
UU SISDIKNAS NO 20 TH 2003
BAB IX STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
Pasal 35 (1) dan (2):
(1) Standar nasional pendidikan terdiri atas
1.
standar isi,
2.
standar proses,
3.
standar kompetensi lulusan,
4.
tenaga kependidikan,
5.
sarana dan prasarana,
6.
pengelolaan,
7.
pembiayaan, dan
8. penilaian pendidikan
yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala
(2)
Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan
pengembangan kurikulum, tenaga pendidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan dan pembiayaan
Standar Isi
• SI mencakup lingkup materi minimal dan
tingkat kompetensi minimal untuk mencapai
kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan
jenis pendidikan tertentu.
• Termasuk dalam SI adalah :
– Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum,
– Standar Kompetensi (SK)
– Kompetensi Dasar (KD) setiap mata
pelajaran pada setiap semester dari setiap
jenis dan jenjang pendidikan dasar dan
menengah.
•
SI ditetapkan dengan Permendiknas No. 22 Tahun 2006.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
 Kerangka dasar kurikulum adalah
rambu-rambu yang ditetapkan dalam
Peraturan Pemerintah ini untuk dijadikan
pedoman dalam penyusunan kurikulum
tingkat satuan pendidikan dan
silabusnya pada setiap satuan
pendidikan.
PP 19/2005 BAB I Pasal 1 butir 14
Standar Kompetensi Lulusan
SKL merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan dan keterampilan
sebagaimana yang ditetapkan dengan
Permendiknas No. 23 Tahun 2006.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
PRINSIP-PRINSIP
PENGEMBANGAN KTSP SMK
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan,
serta kepentingan peserta didik dan lingkungannya
2. Beragam dan terpadu
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan
kepentingan daerah
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Berpusat pada potensi, perkembangan,
kebutuhan, serta kepentingan peserta didik
dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa
peserta didik memiliki posisi sentral untuk
mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut
pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan
dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran
berpusat pada peserta didik.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan
memperhatikan keragaman karakteristik peserta
didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis
pendidikan, serta menghargai dan tidak
diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan
jender. Kurikulum meliputi substansi komponen
muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan
pengembangan diri secara terpadu, serta
disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan
yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Tanggap terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar
kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni yang berkembang
secara dinamis. Oleh karena itu, semangat
dan isi kurikulum memberikan pengalaman
belajar peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Relevan dengan
kebutuhankehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan
melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi
pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,
termasuk di dalamnya kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia
kerja. Oleh karena itu, pengembangan
keterampilan pribadi, keterampilan
berpikir, keterampilan sosial, keterampilan
akademik, dan keterampilan vokasional
merupakan keniscayaan
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Menyeluruh dan
berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup
keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang
direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antarsemua jenjang
pendidikan.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan kepada proses
pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang
hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan
antara unsur-unsur pendidikan formal,
nonformal, dan informal dengan
memperhatikan kondisi dan tuntutan
lingkungan yang selalu berkembang serta
arah pengembangan manusia seutuhnya.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Seimbang antara kepentingan
nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan
kepentingan nasional dan kepentingan daerah
untuk membangun kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Kepentingan
nasional dan kepentingan daerah harus
saling mengisi dan memberdayakan sejalan
dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam
kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI).
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Acuan Operasional Penyusunan KTSP
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia
Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik
Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Tuntutan dunia kerja
Perkembangan IPTEKS
Agama
Dinamika perkembangan global
Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kesetaraan jender
Karakteristik satuan pendidikan
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
a.Peningkatan Iman Dan Taqwa Serta Akhlak Mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak
mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara
utuh. Kurikulum disusun yang
memungkinkan semua mata pelajaran
dapat menunjang peningkatan iman dan
takwa serta akhlak mulia.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
b. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Dan Minat Sesuai
Dengan Tingkat Perkembangan Dan Kemampuan
Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses sistematik
untuk meningkatkan martabat manusia
secara holistik yang memungkinkan potensi
diri (afektif, kognitif, psikomotor)
berkembang secara optimal.
Sejalan dengan itu, kurikulum disusun
dengan memperhatikan potensi, tingkat
perkembangan, minat, kecerdasan
intelektual, emosional dan sosial, spritual,
dan kinestetik peserta didik.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
c. Keragaman potensi dan karakteristik
daerah dan lingkungan
Daerah memiliki potensi, kebutuhan,
tantangan, dan keragaman karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah
memerlukan pendidikan sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup
sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum harus
memuat keragaman tersebut untuk
menghasilkan lulusan yang relevan dengan
kebutuhan pengembangan daerah.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
d. Tuntutan pembangunan daerah
dan nasional
• Dalam era otonomi dan desentralisasi
untuk mewujudkan pendidikan yang
otonom dan demokratis perlu
memperhatikan keragaman dan
mendorong partisipasi masyarakat dengan
tetap mengedepankan wawasan nasional.
Untuk itu, keduanya harus ditampung
secara berimbang dan saling mengisi.
e. Tuntutan dunia kerja
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung
tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang
berjiwa kewirausahaan dan mempunyai
kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum
perlu memuat kecakapan hidup untuk
membekali peserta didik memasuki dunia kerja.
Hal ini sangat penting terutama bagi satuan
pendidikan kejuruan dan peserta didik yang
tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
f. Perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang
membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana
IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama
perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan
adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS
sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan
perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus
dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan
sejalan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
g. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk
mendukung peningkatan iman dan taqwa
serta akhlak mulia dengan tetap
memelihara toleransi dan kerukunan umat
beragama. Oleh karena itu, muatan
kurikulum semua mata pelajaran harus
ikut mendukung peningkatan iman, taqwa
dan akhlak mulia.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
h. Dinamika perkembangan global
Pendidikan harus menciptakan kemandirian,
baik pada individu maupun bangsa, yang sangat
penting ketika dunia digerakkan oleh pasar
bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin
dekat memerlukan individu yang mandiri dan
mampu bersaing serta mempunyai kemampuan
untuk hidup berdampingan dengan suku dan
bangsa lain.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
i. Persatuan nasional dan nilai-nilai
kebangsaan
Pendidikan diarahkan untuk membangun
karakter dan wawasan kebangsaan peserta
didik yang menjadi landasan penting bagi upaya
memelihara persatuan dan kesatuan bangsa
dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu,
kurikulum harus mendorong berkembangnya
wawasan dan sikap kebangsaan serta
persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan
bangsa dalam wilayah NKRI.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
j. Kondisi sosial budaya masyarakat
setempat
Kurikulum harus dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik sosial
budaya masyarakat setempat dan
menunjang kelestarian keragaman
budaya. Penghayatan dan apresiasi pada
budaya setempat harus terlebih dahulu
ditumbuhkan sebelum mempelajari
budaya dari daerah dan bangsa lain.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
k. Kesetaraan Jender
Kurikulum harus diarahkan kepada
terciptanya pendidikan yang berkeadilan
dan memperhatikan kesetaraan jender.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
l. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum harus dikembangkan sesuai
dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri
khas satuan pendidikan.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
A. Tujuan Pendidikan Tingkat
Satuan Pendidikan SMK
B. Struktur dan Muatan KTSP
SMK
C. Kalender Pendidikan
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Tujuan pendidikan menengah
kejuruan adalah meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut
sesuai dengan kejuruannya.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata
pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada
setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan
dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta
didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam
struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan.
Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan
bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Struktur kurikulum pendidikan kejuruan
dalam hal ini Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah
Kejuruan (MAK) diarahkan untuk
mencapai tujuan Pendidikan Kejuruan.
Kurikulum SMK/MAK berisi mata
pelajaran wajib, mata pelajaran
Kejuruan, Muatan Lokal, dan
Pengembangan Diri.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Komponen
Durasi Waktu
(Jam)
A. Mata Pelajaran
1.Pendidikan Agama
192
2.Pendidikan Kewarganegaraan
192
3.Bahasa Indonesia
192
4.Bahasa Inggris
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
440 a)
Komponen
Durasi Waktu
(Jam)
A. Mata Pelajaran
5. Matematika
5. 1 Matematika Kelompok Seni, Pariwisata,
dan Teknologi Kerumahtanggaan
5. 2 Matematika Kelompok Sosial,
Administrasi Perkantoran dan Akuntansi
5. 3 Matematika Kelompok Teknologi,
Kesehatan, dan Pertanian
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
330 a)
403 a)
516 a)
Komponen
Durasi Waktu
(Jam)
A. Mata Pelajaran
6. Ilmu Pengetahuan Alam
6. 1 IPA
6. 2 Fisika
6. 2. 1 Fisika Kelompok Pertanian
6. 2. 2 Fisika Kelompok Teknologi
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
192 a)
192 a)
276 a)
Komponen
Durasi Waktu
(Jam)
A. Mata Pelajaran
6. Ilmu Pengetahuan Alam
6. 3 Kimia
6. 3. 1 Kimia Kelompok Pertanian
192 a)
6. 3. 2 Kimia Kelompok Teknologi
dan Kesehatan
192 a)
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Komponen
Durasi Waktu
(Jam)
A. Mata Pelajaran
6. Ilmu Pengetahuan Alam
6. 4 Biologi
6. 4. 1 Biologi Kelompok Pertanian
6. 4. 2 Biologi Kelompok Kesehatan
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
192 a)
192 a)
Komponen
Durasi Waktu
(Jam)
A. Mata Pelajaran
7.Ilmu Pengetahuan Sosial
128 a)
8. Seni Budaya
128 a)
9. Pendidikan Jasmani Olah Raga dan
Kesehatan
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
192
Komponen
Durasi Waktu
(Jam)
A. Mata Pelajaran
10. Kejuruan
10.1 Keterampilan Komputer dan
Pengelolaan Informasi
10.2 Kewirausahaan
202
10.3 Dasar Kompetensi Kejuruan b)
140
10.3 Kompetensi Kejuruan b)
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
192
1044 c)
Komponen
B. Muatan Lokal
C. Pengembangan Diri d)
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Durasi Waktu
(Jam)
192
(192)
Keterangan notasi
a)
Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap
program keahlian. Program keahlian yang memerlukan waktu lebih
jam tambahannya diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang
sama, di luar jumlah jam yang dicantumkan.
b)
Terdiri dari berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan
kebutuhan setiap program keahlian.
c)
Jumlah jam Kompetensi Kejuruan pada dasarnya sesuai dengan
kebutuhan standard kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja
tetapi tidak boleh kurang dari 1044 jam.
d)
Ekuivalen 2 jam pembelajaran.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
•
•
•
•
Di dalam penyusunan kurikulum SMK/MAK mata pelajaran
dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok normatif,
adaptif, dan produktif.
Kelompok
normatif
adalah
mata
pelajaran
yang
dialokasikan secara tetap yang meliputi Pendidikan Agama,
Pendidikan
Kewarganegaraan,
Bahasa
Indonesia,
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni
Budaya.
Kelompok adaptif terdiri atas mata pelajaran Bahasa
Inggris, Matematika, IPA, IPS, Keterampilan Komputer dan
Pengelolaan Informasi, dan Kewirausahaan.
Kelompok produktif terdiri atas sejumlah mata pelajaran
yang dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan
dan Kompetensi Kejuruan. Kelompok adaptif dan produktif
adalah mata pelajaran yang alokasi waktunya disesuaikan
dengan kebutuhan program keahlian, dan dapat
diselenggarakan dalam blok waktu atau alternatif lain.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Komponen
Durasi Waktu
(Jam)
A. Mata Pelajaran
1. Normatif
1.1. Pendidikan Agama
1.2. Pendidikan Kewarganegaraan
1.3. Bahasa Indonesia
1.4. Pendidikan Jasmani Olah Raga
dan Kesehatan
192
192
192
192
1.5. Seni Budaya
128
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Komponen
Durasi Waktu
(Jam)
2. Adaptif
2.1. Bahasa Inggris
2.2. Matematika
440
516
2.3. Ilmu Pengetahuan Alam
2.4. Fisika
2.5. Kimia
2.6. Ilmu Pengetahuan Sosial
192
276
192
128
2.7. K K P I
2.8. Kewirausahaan
202
192
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Komponen
Durasi Waktu
(Jam)
3. Produktif
3.1. Dasar Kompetensi Kejuruan
3.2. Kompetensi Kejuruan
B. Muatan Lokal
C. Pengembangan Diri
JUMLAH
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
140
1044
192
(192)
4410







Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan
disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian untuk memenuhi standar
kompetensi kerja di dunia kerja.
Evaluasi pembelajaran dilakukan setiap akhir penyelesaian satu standar
kompetensi atau beberapa penyelesaian kompetensi dasar dari setiap mata
pelajaran.
Pendidikan SMK/MAK diselenggarakan dalam bentuk pendidikan sistem
ganda.
Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 45 menit.
Beban belajar SMK/MAK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik
di sekolah dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industri ekuivalen
dengan 36 jam pelajaran per minggu.
Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK/MAK adalah 38 minggu
dalam satu tahun pelajaran.
Lama penyelenggaraan pendidikan SMK/MAK tiga tahun, maksimum empat
tahun sesuai dengan tuntutan program keahlian.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Mata pelajaran
•
Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk
masing-masing tingkat satuan pendidikan
berpedoman pada struktur kurikulum yang
tercantum dalam SI.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Muatan Lokal
•
•
•
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri
khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang
materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain
dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran
tersendiri.
Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak
terbatas pada mata pelajaran keterampilan. Muatan lokal
merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus
mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan.
Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran
muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satua
tahun satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata
pelajaran muatan lokal.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Kegiatan Pengembangan Diri
•
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri
difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta
kegiatan keparamukaan, kepemimpinan, dan kelompok ilmiah remaja.
•
Khusus untuk sekolah menengah kejuruan pengembangan diri terutama
ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier.
•
Pengembangan diri untuk satuan pendidikan khusus menekankan pada
peningkatan kecakapan hidup dan kemandirian sesuai dengan kebutuhan
khusus peserta didik.
•
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan
pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada
mata pelajaran.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Pengaturan Beban Belajar
•
SMK kategori standar menggunakan pengaturan beban belajar dalam sistem
paket dan dapat menggunakan pengaturan beban belajar dalam sistem
kredit semester (SKS).
•
Jam pembelajaran setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan
sebagaimana pada struktur kurikulum.
•
Satuan pendidikan dapat 4 jam pelajaran per minggu secara keseluruhan.
•
Penambahan 4 jam pelajaran dapat dilakukan terhadap satu atau lebih mata
pelajaran yang ada, atau menambah mata pelajaran baru.
•
Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan
peserta didik dalam mencapai kompetensi.
•
Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur dalam sistem paket 0% - 60% dari waktu kegiatan tatap muka.
•
Dua jam pembelajaran praktik di sekolah atau empat jam pembelajaran
praktik di luar sekolah setara dengan satu jam pembelajaran tatap muka
yang tercantum pada struktur kurikulum.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Pendidikan Kecakapan Hidup

KTSP SMK dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup yaitu
pendidikan yang memberikan kecakapan personal, kecakapan
sosial, kecakapan intelektual dan kecakapan vokasional untuk
bekerja atau usaha mandiri (penjelasan Pasal 26 ayat (3) UU Nomor
20 Tahun 2003).

Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari
pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang
direncanakan secara khusus.

Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari
satuan pendidikan yang bersangkutan melalui kegiatan kurikuler,
kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan organisasi siswa dan atau dari
satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal, seperti kegiatan
kepemudaan, pemberdayaan perempuan, kursus, dan lain-lain.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Pendidikan Berbasis
Keunggulan Lokal dan Global
•
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan
yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing
global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi
dan komunikasi, ekologi, dll, yang bermanfaat bagi pengembangan
kompetensi peserta didik.
•
KTSP SMK dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan
lokal dan global.
•
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan
bagian dari semua mata pelajaran dan atau dapat menjadi mata
pelajaran muatan lokal.
•
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat diperoleh
dari satuan pendidikan yang bersangkutan atau dari satuan
pendidikan formal lain dan/atau nonformal.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Kalender Pendidikan
•
Pengaturan waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun,
mencakup permulaan tahun, minggu efektif, waktu efektif dan
hari libur.
•
Permulaan tahun pelajaran, waktu dimulai kegiatan
pembelajaran pada awal tahun.
•
Minggu efektif, jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun.
•
Waktu pembelajaran efektif, jumlah jam pembelajaran setiap
minggu, meliputi jumlah jam seluruh mata pelajaran termasuk
muatan lokal, ditambah kegiatan pengembangan diri.
•
Waktu libur, waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan
kegiatan pembelajaran terjadwal.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
PENYUSUNAN KTSP
•
Analisis Konteks
– Analisis potensi, kekuatan/kelemahan
internal sekolah
– Analisis peluang/tantangan eksternal
sekolah
– Identifikasi SI, SKL, dan Panduan KTSP
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
PENYUSUNAN KTSP
•
Mekanisme Penyusunan
KTSP SMK dikembangkan sekolah dan komite sekolah di bawah koordinasi
dan supervisi dinas pendidikan provinsi.
 Tim Penyusun
•
•
•
•
•
•
guru
konselor
kepala sekolah, ketua merangkap anggota
komite sekolah (du/di, asosiasi, dunia kerja, dan anggota
institusi pasangan lainnya)
nara sumber
dinas pendidikan provinsi, sebagai koordinator dan supervisor.
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
PENYUSUNAN KTSP
•
Peran serta Guru dalam Proses Pengembangan
KTSP sangat penting dilihat dari Proses
Pembelajaran Peserta Didik.
•
Karena keterlibatan Guru dalam Penyusunan
KTSP akan membangun Komitmen yang Tinggi
terhadap Pelaksanaan KTSP dalam bentuk
Pembelajaran Efektif di Sekolah
Rekomendasi Brady (1992) dikutip oleh Suyanto
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
PENYUSUNAN KTSP

Kegiatan
Penyusunan KTSP bagian dari kegiatan perencanaan
sekolah
– Penyiapan dan penyusunan draf;
– Reviu dan revisi;
– Finalisasi.

Pemberlakuan
Dokumen KTSP SMK dinyatakan berlaku oleh kepala
sekolah setelah mendapat pertimbangan dari komite
sekolah dan diketahui oleh dinas pendidikan provinsi
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
KURIKULUM sebagai Produk,
KURIKULUM sebagai Program
KURIKULUM sebagai Hasil Belajar yang diingingakan
KURIKULUM sebagai Pengalaman Belajar
TEACHING
ANALISIS
LEARNING
KONTEKS
ACTIVITIES
Analis
SWOT
Visi,Misi,
Tujuan
Identifikasi SI dan SKL
TIM KERJA
Draft
REVISI
Review Validasi
PENYUSUNAN
Dokumen
KTSP
SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK
Download