Drs. H. SYARIF HIDAYAT, M.Pd. SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK KURIKULUM Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. (UU No. 20 Bab 1 Ps 1 butir 19) Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah dibawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen Agama Kabupaten/Kota untuk pendidikan dasar dan propinsi untuk pendidikan menengah (UU No. 20 Bab X. Ps.38 ayat 2) SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK (1) Kurikulum tingkat satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan peserta didik. (2) Sekolah dan komite sekolah, atau madrasah dan komite madrasah, mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan. Pasal 17 (PP 19/2005) Kurikulum, pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. UUSPN BAB X Pasal 36 (2): Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. PP 19/2005 BAB I Pasal 1 butir 15 Berdasarkan aturan tersebut, maka: Kurikulum disusun oleh satuan pendidikan dan komite sekolah (Tidak ada kurikulum nasional yang ada adalah ”Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan”) Dimaksudkan untuk memungkinkan adanya penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. 1. Mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu 2. Didasarkan kebutuhan dunia kerja “Demand-Market-Driven” 3. Penguasaan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK 4. Kesuksesan siswa pada “HandsOn” atau performa dunia kerja 5. Hubungan erat dengan Dunia Kerja merupakan Kunci Sukses Pendidikan Kejuruan 6. Responsif dan antisipatif terhadap kemajuan Teknologi SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK 7. Learning By Doing dan Hands On Experience 8. Membutuhkan fasilitas Mutakhir untuk praktik 9. Memerlukan biaya investasi dan operasional yang lebih besar dari pendidikan umum SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK KTSP KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masingmasing satuan pendidikan. KTSP terdiri atas: • Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, • Struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, • Kalender pendidikan, dan • Silabus. SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK Acuan pengembangan KTSP Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional UUSPN 2003 BAB X Pasal 36 (1) Penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan berpedoman pada panduan yang disusun oleh BSNP. PP 19 Pasal 16 Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian untuk memenuhi standar kompetensi kerja di dunia kerja. Permen Diknas No.22 Implikasi dari struktur kurikulum SMK butir 2 UU SISDIKNAS NO 20 TH 2003 BAB IX STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Pasal 35 (1) dan (2): (1) Standar nasional pendidikan terdiri atas 1. standar isi, 2. standar proses, 3. standar kompetensi lulusan, 4. tenaga kependidikan, 5. sarana dan prasarana, 6. pengelolaan, 7. pembiayaan, dan 8. penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala (2) Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga pendidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan dan pembiayaan Standar Isi • SI mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. • Termasuk dalam SI adalah : – Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, – Standar Kompetensi (SK) – Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah. • SI ditetapkan dengan Permendiknas No. 22 Tahun 2006. SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK Kerangka dasar kurikulum adalah rambu-rambu yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah ini untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya pada setiap satuan pendidikan. PP 19/2005 BAB I Pasal 1 butir 14 Standar Kompetensi Lulusan SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan Permendiknas No. 23 Tahun 2006. SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KTSP SMK 1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, serta kepentingan peserta didik dan lingkungannya 2. Beragam dan terpadu 3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni 4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan 5. Menyeluruh dan berkesinambungan 6. Belajar sepanjang hayat 7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, serta kepentingan peserta didik dan lingkungannya Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik. SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK Beragam dan terpadu Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi. SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK Relevan dengan kebutuhankehidupan Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK Menyeluruh dan berkesinambungan Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan. SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK Belajar sepanjang hayat Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK Acuan Operasional Penyusunan KTSP a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan Tuntutan pembangunan daerah dan nasional Tuntutan dunia kerja Perkembangan IPTEKS Agama Dinamika perkembangan global Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan Kondisi sosial budaya masyarakat setempat Kesetaraan jender Karakteristik satuan pendidikan SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK a.Peningkatan Iman Dan Taqwa Serta Akhlak Mulia Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun yang memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia. SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK b. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Dan Minat Sesuai Dengan Tingkat Perkembangan Dan Kemampuan Peserta Didik Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional dan sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik. SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK c. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan Daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah. SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK d. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional • Dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi. e. Tuntutan dunia kerja Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK f. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK g. Agama Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia. SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK h. Dinamika perkembangan global Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain. SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK i. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus mendorong berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI. SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK j. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain. SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK k. Kesetaraan Jender Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan jender. SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK l. Karakteristik satuan pendidikan Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan. SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK A. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan SMK B. Struktur dan Muatan KTSP SMK C. Kalender Pendidikan SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK Struktur kurikulum pendidikan kejuruan dalam hal ini Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) diarahkan untuk mencapai tujuan Pendidikan Kejuruan. Kurikulum SMK/MAK berisi mata pelajaran wajib, mata pelajaran Kejuruan, Muatan Lokal, dan Pengembangan Diri. SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK Komponen Durasi Waktu (Jam) A. Mata Pelajaran 1.Pendidikan Agama 192 2.Pendidikan Kewarganegaraan 192 3.Bahasa Indonesia 192 4.Bahasa Inggris SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK 440 a) Komponen Durasi Waktu (Jam) A. Mata Pelajaran 5. Matematika 5. 1 Matematika Kelompok Seni, Pariwisata, dan Teknologi Kerumahtanggaan 5. 2 Matematika Kelompok Sosial, Administrasi Perkantoran dan Akuntansi 5. 3 Matematika Kelompok Teknologi, Kesehatan, dan Pertanian SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK 330 a) 403 a) 516 a) Komponen Durasi Waktu (Jam) A. Mata Pelajaran 6. Ilmu Pengetahuan Alam 6. 1 IPA 6. 2 Fisika 6. 2. 1 Fisika Kelompok Pertanian 6. 2. 2 Fisika Kelompok Teknologi SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK 192 a) 192 a) 276 a) Komponen Durasi Waktu (Jam) A. Mata Pelajaran 6. Ilmu Pengetahuan Alam 6. 3 Kimia 6. 3. 1 Kimia Kelompok Pertanian 192 a) 6. 3. 2 Kimia Kelompok Teknologi dan Kesehatan 192 a) SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK Komponen Durasi Waktu (Jam) A. Mata Pelajaran 6. Ilmu Pengetahuan Alam 6. 4 Biologi 6. 4. 1 Biologi Kelompok Pertanian 6. 4. 2 Biologi Kelompok Kesehatan SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK 192 a) 192 a) Komponen Durasi Waktu (Jam) A. Mata Pelajaran 7.Ilmu Pengetahuan Sosial 128 a) 8. Seni Budaya 128 a) 9. Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK 192 Komponen Durasi Waktu (Jam) A. Mata Pelajaran 10. Kejuruan 10.1 Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi 10.2 Kewirausahaan 202 10.3 Dasar Kompetensi Kejuruan b) 140 10.3 Kompetensi Kejuruan b) SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK 192 1044 c) Komponen B. Muatan Lokal C. Pengembangan Diri d) SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK Durasi Waktu (Jam) 192 (192) Keterangan notasi a) Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap program keahlian. Program keahlian yang memerlukan waktu lebih jam tambahannya diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang sama, di luar jumlah jam yang dicantumkan. b) Terdiri dari berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan setiap program keahlian. c) Jumlah jam Kompetensi Kejuruan pada dasarnya sesuai dengan kebutuhan standard kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari 1044 jam. d) Ekuivalen 2 jam pembelajaran. SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK • • • • Di dalam penyusunan kurikulum SMK/MAK mata pelajaran dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok normatif, adaptif, dan produktif. Kelompok normatif adalah mata pelajaran yang dialokasikan secara tetap yang meliputi Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni Budaya. Kelompok adaptif terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, dan Kewirausahaan. Kelompok produktif terdiri atas sejumlah mata pelajaran yang dikelompokkan dalam Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan. Kelompok adaptif dan produktif adalah mata pelajaran yang alokasi waktunya disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian, dan dapat diselenggarakan dalam blok waktu atau alternatif lain. SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK Komponen Durasi Waktu (Jam) A. Mata Pelajaran 1. Normatif 1.1. Pendidikan Agama 1.2. Pendidikan Kewarganegaraan 1.3. Bahasa Indonesia 1.4. Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan 192 192 192 192 1.5. Seni Budaya 128 SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK Komponen Durasi Waktu (Jam) 2. Adaptif 2.1. Bahasa Inggris 2.2. Matematika 440 516 2.3. Ilmu Pengetahuan Alam 2.4. Fisika 2.5. Kimia 2.6. Ilmu Pengetahuan Sosial 192 276 192 128 2.7. K K P I 2.8. Kewirausahaan 202 192 SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK Komponen Durasi Waktu (Jam) 3. Produktif 3.1. Dasar Kompetensi Kejuruan 3.2. Kompetensi Kejuruan B. Muatan Lokal C. Pengembangan Diri JUMLAH SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK 140 1044 192 (192) 4410 Materi pembelajaran Dasar Kompetensi Kejuruan dan Kompetensi Kejuruan disesuaikan dengan kebutuhan program keahlian untuk memenuhi standar kompetensi kerja di dunia kerja. Evaluasi pembelajaran dilakukan setiap akhir penyelesaian satu standar kompetensi atau beberapa penyelesaian kompetensi dasar dari setiap mata pelajaran. Pendidikan SMK/MAK diselenggarakan dalam bentuk pendidikan sistem ganda. Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 45 menit. Beban belajar SMK/MAK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di sekolah dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industri ekuivalen dengan 36 jam pelajaran per minggu. Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK/MAK adalah 38 minggu dalam satu tahun pelajaran. Lama penyelenggaraan pendidikan SMK/MAK tiga tahun, maksimum empat tahun sesuai dengan tuntutan program keahlian. SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK Mata pelajaran • Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat satuan pendidikan berpedoman pada struktur kurikulum yang tercantum dalam SI. SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK Muatan Lokal • • • Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan. Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam satua tahun satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal. SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK Kegiatan Pengembangan Diri • Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta kegiatan keparamukaan, kepemimpinan, dan kelompok ilmiah remaja. • Khusus untuk sekolah menengah kejuruan pengembangan diri terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier. • Pengembangan diri untuk satuan pendidikan khusus menekankan pada peningkatan kecakapan hidup dan kemandirian sesuai dengan kebutuhan khusus peserta didik. • Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran. SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK Pengaturan Beban Belajar • SMK kategori standar menggunakan pengaturan beban belajar dalam sistem paket dan dapat menggunakan pengaturan beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS). • Jam pembelajaran setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana pada struktur kurikulum. • Satuan pendidikan dapat 4 jam pelajaran per minggu secara keseluruhan. • Penambahan 4 jam pelajaran dapat dilakukan terhadap satu atau lebih mata pelajaran yang ada, atau menambah mata pelajaran baru. • Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi. • Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket 0% - 60% dari waktu kegiatan tatap muka. • Dua jam pembelajaran praktik di sekolah atau empat jam pembelajaran praktik di luar sekolah setara dengan satu jam pembelajaran tatap muka yang tercantum pada struktur kurikulum. SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK Pendidikan Kecakapan Hidup KTSP SMK dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup yaitu pendidikan yang memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri (penjelasan Pasal 26 ayat (3) UU Nomor 20 Tahun 2003). Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan melalui kegiatan kurikuler, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan organisasi siswa dan atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal, seperti kegiatan kepemudaan, pemberdayaan perempuan, kursus, dan lain-lain. SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global • Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dll, yang bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik. • KTSP SMK dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global. • Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan atau dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal. • Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat diperoleh dari satuan pendidikan yang bersangkutan atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal. SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK Kalender Pendidikan • Pengaturan waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun, mencakup permulaan tahun, minggu efektif, waktu efektif dan hari libur. • Permulaan tahun pelajaran, waktu dimulai kegiatan pembelajaran pada awal tahun. • Minggu efektif, jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun. • Waktu pembelajaran efektif, jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah kegiatan pengembangan diri. • Waktu libur, waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal. SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK PENYUSUNAN KTSP • Analisis Konteks – Analisis potensi, kekuatan/kelemahan internal sekolah – Analisis peluang/tantangan eksternal sekolah – Identifikasi SI, SKL, dan Panduan KTSP SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK PENYUSUNAN KTSP • Mekanisme Penyusunan KTSP SMK dikembangkan sekolah dan komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan provinsi. Tim Penyusun • • • • • • guru konselor kepala sekolah, ketua merangkap anggota komite sekolah (du/di, asosiasi, dunia kerja, dan anggota institusi pasangan lainnya) nara sumber dinas pendidikan provinsi, sebagai koordinator dan supervisor. SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK PENYUSUNAN KTSP • Peran serta Guru dalam Proses Pengembangan KTSP sangat penting dilihat dari Proses Pembelajaran Peserta Didik. • Karena keterlibatan Guru dalam Penyusunan KTSP akan membangun Komitmen yang Tinggi terhadap Pelaksanaan KTSP dalam bentuk Pembelajaran Efektif di Sekolah Rekomendasi Brady (1992) dikutip oleh Suyanto SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK PENYUSUNAN KTSP Kegiatan Penyusunan KTSP bagian dari kegiatan perencanaan sekolah – Penyiapan dan penyusunan draf; – Reviu dan revisi; – Finalisasi. Pemberlakuan Dokumen KTSP SMK dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah setelah mendapat pertimbangan dari komite sekolah dan diketahui oleh dinas pendidikan provinsi SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK KURIKULUM sebagai Produk, KURIKULUM sebagai Program KURIKULUM sebagai Hasil Belajar yang diingingakan KURIKULUM sebagai Pengalaman Belajar TEACHING ANALISIS LEARNING KONTEKS ACTIVITIES Analis SWOT Visi,Misi, Tujuan Identifikasi SI dan SKL TIM KERJA Draft REVISI Review Validasi PENYUSUNAN Dokumen KTSP SUBDIT PEMBELAJARAN DIT. PSMK