GEREJA LOKAL DAN KEGIATAN MISI Joko Murdowo1 Abstraksi Kegiatan misi sangat erat sekali kaitannya dengan gereja lokal; ada tidaknya, berkembang atau stagnannya gereja lokal akan dipengaruhi oleh kegiatan misi yang ada, entah dalam bentuk apa pun. Gereja lokal harus mengupayakan bentuk misi dalam konteks gerejanya masingmasing, tanpa harus meniru secara mentah apa yang menjadi keberhasilan gereja lain. Dalam tulisan ini meneliti secara biblikal dan praktis tentang kegiatan misi, dengan mempertimbangkan apa yang dialami oleh gereja lokal yang digembalakan oleh penulis. Ada tujuh langkah teologis untuk mengembangkan pertumbuhan gereja yang harus diperhatikan. Hal ini penting, karena kegiatan misi berkaitan dengan pertumbuhan gereja, atau sebaliknya. Artinya, ada tujuh tanda gereja yang memiliki mission-minded. Pada akhirnya, gembala sidang sebagai implementasi kepemimpinan dalam gereja lokal memiliki peranan kunci dalam pekerjaan misi di gereja lokal, sehingga dapat memberikan efek bagi pertumbuhan gereja. Kata kunci: gembala sidang, gereja lokal, gereja yang missionminded, kegiatan misi, pertumbuhan gereja. Mission Activities and Local Church Abstract Mission activities are very related to local church; exis or not, stagnant or growing of a local church would be affected by its mission, with any form. Local church has to strive its mission according to each context, and not to copy other church blue print of being success. In this paper researched biblically and practically about the activities of the mission, taking into account what was experienced by the local church pastored by the author. There are seven theological steps of fostering church growth which must to be considered. Those are important, because mission activities have inter-correlated with church growth. There are seven traits of church which possessing missionminded. And ultimately, pastor, as a implemented leader of local church has a key role in its mission antivities, so that can affect the local church growth. 1 Dosen di STT “Intheos” Surkarta 1 PENDAHULUAN Untuk menjelaskan tentang misi, karya Allah (God’s mission) atau maka perlu penjelasan hal definisi tugas yang diberikan oleh Tuhan misi. Adapun definisi misi adalah kepada orang percaya. sebagai berikut: bentuk jamak missions, menandakan Sedangkan Istilah missiologi dari kata latin kenyataan praktis atau pelaksanaan Missio yang berarti “pengutusan”, di pekerjaaan itu. Ada beberapa istilah memiliki kesamaan arti dengan kata yang harus diperhatikan berkaitan Yunani “αποστολη ” (apostole). dengan istilah misi ini. Pertama, Misi adalah sebagai Sebenarnya dalam bahasa Yunani ada dua istilah yang diambil dari Yohanes manifestasi 20:21 bertumpu pada konsepsi singularitas yaitu αποσταλκεν iman kristiani Dei/ Simplicitas Dei. (apostalken; Bapa mengutus Aku) dan πεµπω (pempo = aku mengirim). Kedua, Kedua istilah ini dalam tejemahan pengutusan bahasa Indonesia dipakai dengan arti missioner yang sama yaitu “mengutus”, kata sepanjang sejarah dunia. dari pekerjaan jemaat Kristen Keempat, missio Christi, yang kedua kata Yunani tersebut di atas. Belanda gereja, atau Pengutusan para rasul. digunakan sebagai terjemahan dari bahasa missi-ecclesiae Ketiga, Mission Apostolorum : kerja bahasa latin Mitto (mengirim) Dalam yang berarti Pengutusan Kristus, yaitu kata Messie dipakai hanya untuk PI Gereja pengutusan Roma Katolik (RK), sedangkan aliran murid ( Mat 28:18-20) Protestan Bapa kepada Kristus ( Yoh. 20:21). pada umumnya Kristus kepada para Kelima, menggunakan Zending; dengan arti misi adalah suatu sasaran global yang persis sama; demikian juga aktivitas dengan nama “missiologi” hanya “memandang semua keturunan”, yang dipakai oleh gereja RK. Baru sejak artinya misi tidak pandang bulu, tahun 50-an atau di abad XX nama ini dunia ladang Tuhan. Keenam adalah Missio-Dei, yang dipakai oleh gereja–gereja protestan. Istilah mission dengan dan Allah artinya: dalam bahasa Misi Tuhan. Kuiper mengartikan: ”Keseluruhan pekerjaan Inggris bentuk dalam tunggal berarti Allah untuk menyelamatkan dunia 2 yang meliputi pemilihan Israel, Ketujuh, misi adalah sebagai pengutusan nabi kepada Israel dan realisasi kompesi Allah terhadap kepada dunia melalui gereja. bangsa- bangsa sekitar, pengutusan Kristus kepada dunia Kedelapan, misi adalah sebagai pengutusan rasul rasul dan pekabar wujud hubungan yang dinamis antara pekabar Injil kepada bangsa bangsa, Allah dan dunia. Allah sebagai pengutus.”2 Sedangkan David Kesembilan adalah, misi yang ada J. Bosch sampai kini bukanlah karena menyebut Missio Dei (Missi Allah) universalitas missionary melainkan sebagai: “Missi tunggal, maksudnya Universalitas Injil (Injil untuk semua penyataan diri Allah sebagai Dia orang). yang mengasihi dunia, keterlibatan Kesepuluh, Missi adalah Missio Allah di dalam dan dengan dunia, Dei, Allahlah sumber missi, Allah sifat terlibat dalam missi. dan kegiatan Allah, yang merangkul gereja dan dunia serta J. Verkuyl menyebutkan: dimana the study of the salvation activities of the Father, son and Holy spirit throughout the world geared toward bringing the kingdom of God into existence. Seen in this perspective missiology is the study of the worldwide church’s divine mandate to be ready to serve this God who is aiming his saving act toward this world. In dependence on the holy spirit and by word and deed the church is to communicate the total gospel and the total divine law to all mankind.4 gereja mendapatkan kesempatan untuk ikut serta. Mission Dei memberikan Kabar Baik bahwa Allah adalah Allah untuk manusia.”3 Mengacu kepada perkataan Yesus, baik dalam Injil Yohanes 20:21 dan Matius 28:18-20, maka misi adalah menyelamatkan usaha Allah manusia untuk berdosa dengan mengutus orang–orang yang telah dipanggilNya (orang percaya). 2 Arie de Kuiper, Missiologia: 1999, hlm 3 David J. Bosch, Transformasi Misi (Ilmu tentang karya keselamatan dari Bapa, Anak dan Roh Kudus yang di seluruh dunia terarah kepada realisasi Kerajaan Allah dalam eksistensi. Dalam rangka itu missiologi meneliti mandat 10) 4 J. Verkuyl, Contemporary Missiology (n.p., n.pub., 1978), 5 Kristen (1997, 15). 3 Allah kepada gereja – gereja di seluruh dunia untuk siap melayankan karya keselamatan Allah yang kepada dunia dengan mengkomunikasikan seluruh Injil dan segenap Hukum Allah melalui kata dan perbuatan kepada seluruh manusia. Semua ini bergantung kepada Roh Kudus). kepada seorang pemberita Injil yang berperan sebagai “saksi” berdasarkan keyakinan. Tugas kesaksian ini biasanya dilakukan dengan penuh resiko bahkan mempertaruhkan nyawa (Yoh.15:26-27; kisah 1:8; 2:32; 10:39 ; 22:15; 26:6; 15:1-4). Kedua, tentang makna. Dalam Dari uraian yang disebutkan di pembahasan atas, maka dapat dijelaskan tentang sebagai Allah mengutus umatNya Pertama, tentang etimologi. Kata dalam Perjanjian untuk Baru istilah ini (orang yang belum bertobat). Misi adalah pekerjaan pemberitaan Injil. istilah militer. Semula kata ini berarti yang diberikan Budi Setiawan mengemukakan kepada tentang misi secara lebih praktis, pemberita kemenangan dari medan perang; kemudian arti kata bahwa misi berkaitan dengan “detak ini jantung berubah menjadi “berita” itu sendiri. Yesus jantung Kristus” 19:10 Yesus berkata kepada mereka, “Juga Kristus. Sedangkan istilah Didasko di arti penginjilan dengan Lukas Demikian juga di dalam Lukas 4:43 atau “Kabar Baik” tentang Yesus sehubungan Allah”. datang untuk mencari yang hilang”. 15:1-4), yang disebut dengan injil untuk Tuhan mengatakan: “Sebab Anak Manusia (Luk.2:10; Ef. 3:8, 28; I Korintus digunakan dan misi. Pertama, misi adalah “detak orang Kristen untuk menjelaskan tentang Allah” memberkati gereja yang berlandaskan Istilah ini kemudian dipakai oleh “berita Injil Kristus kepada orang orang kafir dalam konteks Yunani kuno merupakan “upah” memberitakan keselamatan di dalam Tuhan Yesus diterjemahkan dengan kata Yunani “euangelizo”, misi hendaknya dipahami dan dimengerti definisi misi dalam dua kategorial. Injil selanjutnya kota–kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah pelaksanaan sebab untuk itulah Aku diutus.” penginjilan ada unsur tugas mengajar Kedua, missi bukan hanya sebuah didalamnya ( Mat. 10:7-15; Luk.10:4- departemen misi dalam gereja yang 12). Martureo lebih menekankan 4 diperlukan, tetapi sebuah dinamika Juru selamat dunia yang datang ke misi secara keseluruhan (penekanan dunia untuk menggenapkan `Janji pada dinamika). Dan, yang ketiga, Allah’ guna membebaskan umatNya hati kita perlu “dihancurkan” dulu dari dosa mereka” ( Kej 3: 15; Gal supaya memiliki detak jantung Tuhan 4:4; Mat 1:21; Yes 53; lbr. 9:15-16; tersebut. Kis 4:12). Beberapa hal harus diperhatikan GEREJA LOKAL DAN MISI dalam kaitan misi sebagai hati Tuhan. bagi Sebagaimana arah pemaparan ini bangsa-bangsa, bukan hanya adalah Pola missi-theologis dalam bagi sekelompok kecil orang Perjanjian Baru, maka pokok uraian tetapi maupun contoh juga dalam Perjanjian Hati Tuhan bagi bangsa,untuk ditinggal adalah bangsaitu Baru. supaya sifat-sifat 1. Kita yang tidak Tuhan mementingkan diri. boleh waktu menjangkau Allah menginginkannya agar membatasi Tuhan orang untuk dengan kasihNya gerejaNya memiliki hati yang orang-orang 2. Kisah Para Rasul memberikan yang terhilang ( artinya, hati gambaran bagaimana seharusnya yang gereja menjalankan misinya: “besar” untuk punya keprihatinan terhadap jiwa – jiwa yang akan a) Gereja harus memiliki prioritas masuk neraka) misi, Allah ingin b) gerejaNya Jadikanlah segala bangsa mengetahui dimana hati Tuhan muridKu, terpusat. c) Roh Kudus dicurahkan barulah jumlah jiwa yang dimenangkan meledak, Dari istilah-istilah di atas terlihat bahwa penginjilan d) menekankan KPR 6, gereja mulai kepada kegiatan atau tugas yang berkembang dan bermultiplikasi, berhubungan e) Bukan hanya penambahan jiwa dengan pewartaan/ tetapi jiwa berlipat ganda, penyebaran isi “kabar baik” dari Allah bahwa Yesus Kristus adalah 5 f) KPR memberi contoh bahwa gereja lokal, tetapi utuk membuat gereja yang semakin besar akan gereja melihat ke luar, mengutus orang ke dalam misi, d) Melihat ke luar kepada tuaian g) Gereja juga menjadi gereja besar, inilah maksud Allah yang yang berdoa sambil mengutus mula- mula. :” departemen misi (sending gereja lokal biasanya adalah church, supporting church, Praying church ) 3. Pada persiapan Allah agar terjadi masa kegelapan gereja, perubahan dalam misi nasional “, gereja lokal hanya mengambil e) Allah memiliki proyek besar posisi bertahan saja untuk membuat dana misi gereja a. Api semangat misi pada masa lokal mengalir ke luar untuk misi. ini tidak boleh padam. Sejak 5. Dalam KPR Yesus memberikan reformasi Allah mengembalikan lingkup penjangkauan misi untuk kebenaran gereja lokal: ke dalam gereja. Pembenaran karena iman saja, a) Menjangkau kemudian baptisan air, baptisan bersamaan bukan menunggu yang Roh Kudus, mujizat kesembuhan. satu b. Sejak 100 tahun yang lalu dan”… Samaria. Tidak dikatakan misi kembali ke dalam hidup “ kemudian”, gereja b) Berkat dicurahkan jika kita selesai, dunia secara Yerusalem… “ mau bertindak untuk misi, 4. Selalu ada perlawanan jika gereja kembali fokus misi. c) Keuangan gereja diberkati a) Gereja memilih ber- model-kan waktu gereja mau memfokuskan misi kecil saja, pada misi dan mencurahkan dana b) Gereja-gereja membentuk untuk departemen menampung memfasilitasi misi ke sana, mulai kerinduan misi d) Percayai janji Allah untuk dan memenuhi lebih dari yang gereja Allah doakan, bukan hanya karena misi adalah firman Allah tetapi karena dalam misi, c) Allah urapan meniupkan memang misi itulah “jantung” bagi GerejaNya. hati Allah maka gereja harus sedang baru investasi ke dalam misi. Bukan hanya gelombang bagi 6 6. Berkat Allah yang total sifatnya Tujuh Langkah Teologis Bagi Pengembangan Pertumbuhan Gereja (Misi) berada di pusat kehendak Allah yaitu Missi: a) Gereja tanpa misi Ada tujuh langkah teologis yang akan dapat membuat kebaktian “mati” karena tidak memiliki menjangkau tujuan untuk jiwa-jiwa yang dalam rangka mengembangkan pertumbuhan Gereja adalah: 1. Dorongan untuk berevangelisasi. belum mengenal Yesus, b) Gereja Gereja harus memiliki dorongan tidak memiliki rasa“ tujuan akhir untuk bermisi agar anggota – “, anggotanya juga terdorong untuk c) Gereja yang tidak missioner memiliki keinginan bermisi. bukanlah gereja 7. Yesus dilakukan adalah sumber 2. Melipatgandakan jumlah hidup ditengah berkelimpahan. Lalu, mengapa yang Penting bagi jemaat lokal untuk didalam gereja? memenangkan jiwa mereka “yang a) Hidup untuk orang lain adalah sumber –orang belum terjangkau Injil. banyak orang yang menderita juga orang gereja hilang” atau menjangkau mereka hidup yang belum mendengarkan Injil. berkelimpahan, Dalam hal ini agar setiap jemaat b) Tidak akan pernah ada sumber lokal semestinya memiliki satu hidup yang “ dilepaskan “ sampai kelompok orang yang khusus kita memberikan hidup kepada menyusun orang lagi, pemberitaan c) Yesus bersuka cita dengan program Injil bagi secara terencana, sehingga penginjilan kontak dengan orang lain dan dapat membawa hasil. karena bersama – sama orang 3. Menjadikan lain, seluruh (suku) bangsa atau lapisan masyarakat d) Seorang misionaris harus bisa murid Yesus. memilih untuk hidup bagi bangsa Adalah penting untuk jemaat – bangsa lain. lokal mengutus anggotanya menjadi misionaris kepada suku – suku bangsa. 7 4. Kedekatan masyarakat hubungan suku Padahal berdasarkan kesaksian dengan yang Alkitab,pekerjaan telah pemberitaan menjadi Kristen. injil bukan hanya tugas rasul, Penting bagi jemaat lokal untuk penginjil, gembala atau guru, memusatkan dan tetapi tugas bagi setiap orang berhubungan erat dengan satu percaya Yesus baik laki – laki atau lebih suku bangsa didalam maupun perempuan. atau di luar negeri. Inti pokok pendekatan missioner perhatian 5. Tanggungjawab keuangan berkisar pada tiga hal : dan - Pelipat gandaan jumlah jemaat doa yang tiada hentinya. Sama seperti doa lokal. adalah fundamental bagi setiap anggota - Penuaian diladang dan gereja - Mencari yang terhilang. demikian juga dengan Inti yang paling utama tanggung jawab keuangan dalam rangka membiayai dari teologi pertumbuhan gereja adalah, pekerjaan- pemberitaan kepada setiap golongan pekerjaan pemberitaan Injil. 6. Informasi yang akurat kepada masyarakat dan kepada semua suku jemaat lokal dan denominasi. bangsa untuk menjadikan mereka Penting bagi sekolah – sekolah murid Yesus. teologi untuk menjalin hubungan tolok ukur dari teologi pertumbuhan dengan jemaat – jemaat lokal gereja adalah menjadikan orang – untuk informasi orang murid Kristus. Maka tugas yang cermat tentang pekerjaan missioner dari pertumbuhan gereja pekabaran Injil adalah melipat gandakan anggota– memberikan 7. Semangat evangelistis anggota pada gereja, Maksudnya adalah memanggil dan orang–orang awam. membawa suku-suku bangsa, bahkan Menurut pengamatan Mc.Gavran seluruh umat manusia kepada Kristus di dan mencari yang terhilang. banyak penginjilan jemaat biasanya lokal dilihat hanyalah sebagai tugas seorang pendeta. Sedang umumnya jemaat tidak tahu menahu dengan hal itu. 8 7. Seluruh Tujuh Tanda Mengenai Gereja yang Mission Minded klasifikasi umur dilibatkan dalam pelayanan missi.5 Ada tujuh tanda atau ciri gereja yang memiliki mission-minded, yaitu: Gembala Adalah Kunci Bagi Pekerjaan Missi 1. Gembala sidang akan sering berkotbah tentang seluk – Yang dimaksud di sini adalah, beluk missi, bahwa gembala dari gereja lokal 2. Pembicara – pembicara missi sebagai kunci atas maju dan tidaknya kerap kali dimunculkan dalam pekerjaan misi yang ada di gereja kebaktian umum 3. Kehadiran dalam anggota jemaat kebaktian tidak menurun/ tersebut. Dan gembala mendapat kehormatan serta tanggung jawab dalam mengatasi masalah-masalah berkurang/ missi. Untuk itu gembala sidang berpaling perhatiannya ketika harus “berhati misi”. Beberapa hal disampaikan / diberitakan hal berikut ini perlu mendapat perhatian : penekanan missi. 1. Tidak ada yang layak memangku 4. Gereja akan mendukung para missioner dan proyek jabatan gembala apabila tidak – menempatkan proyek secara finansiil terbatas gereja pada Tuhan Yesus ( misi). daripada 2. Setiap gembala harus memiliki departemen visi yang jelas atas kebutuhan tertentu atau suatu kelompok “dunianya”. khusus. 6. Gereja secara harmonis dengan Amanat Agung 5. Missi akan melibatkan seluruh komponen dirinya menggerakkan mendorong 3. Setiap gembala harus memiliki / rasa belas kasihan yang dalam guna terhadap dunia ini. terselenggaranya doa pribadi 4. Setiap maupun kelompok bagi para gembala melibatkan missioner dan pekerjaannya. 5 harus diri George Forbes, World Missions Australia, Materi Kuliah. 9 aktif dalam penjangkauan ke luar atas jiwa antisipasi jumlah penduduk dunia yang terhilang. tahun 2025. Terakhir, negara-negara 5. Jika gembala komitmen, dengan jumlah non–Kristen terbesar. sidangnya juga komitmen. 1. Tanda – tanda zaman yang perlu dicermati adalah: 6. Gembala yang berdoa bagi misi akan sangat berpengaruh sehingga a. Perubahan Keberadaan Manusia gerejanya juga akan berdoa bagi pekerjaan missi. Mencermati seperti apa yang 7. Gembala yang memberi bagi pekerjaan missi menghasilkan dikatakan pada 2 Timotius 3:1-7, akan gereja “Pada hari–hari terakhir akan datang yang masa yang sukar.” Kondisi kesukaran berkorban bagi missi. berpusat pada manusia itu sendiri. 8. Idealnya, seorang gembala juga akan Materialistik, membaca,berbicara, seperti yang diungkapkan dalam 2 Timotius 3:2, berkotbah dan mengajar tentang adalah sifat egoisme dan missi.6 menjadi hamba uang. Erosi Komunikasi – 2 Timotius MISI GEREJA TUHAN DI TENGAH TANDA – TANDA ZAMAN PADA MILLENIUM KETIGA 3:2 adalah membual, memfinah, suka menjelekkan orang lain – 2 Timotius 3:3. Gereja perlu melihat lahan misi Kerusakan Etika - 2 Timotius 3:2 dengan seluruh keadaan kondisinya adalah Berontak terhadap orang tua, dengan seksama,diantaranya adalah : Pertama,perjalanan misi tidak tahu berterima kasih. Gereja Pelanggaran Tuhan menengok sejenak perubahan Agama – 2 Timotius 3:2-5 adalah paradigma pemikiran misi. Kedua tidak mempedulikan agama, tidak perkembangan misi Gereja Tuhan. tahu mengasihi, tidak mau berdamai, Ketiga adalah pasang surut perjalanan lebih menuruti hawa nafsu daripada misi gereja Tuhan. Keempat adalah menuruti Allah, menjalankan ibadah peta agama dunia. Kelima, peta 6 norma–norma tetapi tidak mengamalkannya. Degradasi mentalitas ( behaviour) Ibid. -2 Timotius 3:3-4 adalah tidak dapat 10 mengekang diri, garang, tidak suka modernisasi human beings seek to yang baik, suka mengkhianati, tidak find the divine value of spirituality. berpikir panjang, berlagak tahu. Hal ini berarti: a. of art Renaissance and (revival 14-16 Perhatian fokus pada tujuh gereja menghasilkan Tuhan yang dilihat oleh Yohanes di Pencerahan Intelek Manusia yang pulau Patmos, gereja yang ketujuh selanjutnya berkembang Ke arah adalah gereja di laodikea. Gereja Kemajuan Ilmu Pengetahuan Dan laodikea Teknologi Ternyata Tidak Mampu SUAM dan MISKIN (Wahyu 3:14- Mengubah 19). centuries) letters 2. Perubahan Keberadaan Gereja Tuhan yang / manusia in Memperbaharui di dalam gereja yang Gereja Laodikea adalah gambaran kemanusiaannya. b. merupakan model gereja yang terakhir yang Modernisasi menghasilkan dilihat oleh Yohanes (Dimulai dari kontradiksi wahyu pasal 4, istilah “jemaat” tidak keberadaan manusia. nampak. Yohanes baru menggunakan Pertama adalah kemajuan istilah “ pengantin perempuan” di peradaban manusia dalam segi wahyu teknologi berarti pada “ masa akhir zaman”. dan perkembangan penemuan ilmu pengetahuan. 22:17). Istilah “terakhir” Kapankah periode akhir zaman ? Kedua kemunduran nilai nilai melalui pengamatan spiritualitas yang berdampak pada periode akhir kelemahan kondisi mentalitas dan periode antara kedatangan Yesus moralitas. yang pertama dan kedatangan Yesus c. Post merupakan suatu berusaha mengisi kemunduran spiritualitas. suci, merupakan modernisasi yang kedua. Berarti gereja Laodikea era yang yang adalah gambaran model gereja kembali terakhir berkaitan dengan keberadaan nilai gereja pada akhir dari periode akhir nilai Fokus zaman kitab pada diri zaman. manusia secara total. Di era post Gereja-gereja sekarang sedang hidup pada era akhir dari periode 11 akhir zaman, gereja berada pada - Gereja Tuhan yang “ dipenuhi posisi model gereja Laodikea. Suatu oleh roh “ ( Efesus 5:18) dan posisi yang dinyatakan SUAM dan yang “ rohnya menyala- nyala MISKIN. untuk melayani Tuhan “ ( Roma Ciri posisi gereja sedemikian adalah sebagai berikut : a. Stagnan. Tidak 12:11). ada pertumbuhan - Badan – badan misi yang dan memiliki perkembangan. beban pemberitaan injil ( Roma 10:14-15). b. Pemahaman Alkitab ( PA) - Individu ( para awam) yang untuk mengajarkan ajaran – memberitakan Injil Voluntarily ajaran sehat dikunjungi oleh ( sedikit orang saja. merupakan c. Persekutuan doa juga tanpa upah) bahkan kewajiban atas beban yang diberikan Tuhan ( dikunjungi oleh sedikit orang. Kisah Para Rasul 19:16-18) d. Miskin dalam melaksanakan 3. Perubahan keberadan Umat Israel misi Tuhan, jemaat sebatas sebagai penonton – bukan Sejak umar Israel dihancurkan menjadi saksi kristus oleh kerajaan Babilonia, sejak itu e. Diwarnai oleh materialisme. umat Israel menjadi bangsa yang ber- Ekspansi “ benda mati “ f. Program dan financial expenses tidak sebanding diaspora dan tidak memiliki Negara sendiri, umat Israel, dalam hal ini umat Yehuda, dianalogikan dengan dengan jiwa-jiwa yang dituai. g. Input lebih buah ara (Yeremia 24). Umat Yehuda besar daripada yang ditawan di Babilonia akan output. dibawa ke negeri mereka oleh Tuhan Di sisi lain (kondisi gereja yang sendiri (Yer. 24:6) suam dan miskin), Injil kerajaan Injil diberitakan ke seluruh penjuru dunia “Tariklah (Mat 24:14). Pertanyaannya, siapakah Matius menyatakan pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara, yang memberitakan Injil tersebut? apabila ranting–rantingnya melembut Yang memberitakan Injil adalah: dan mulai bertunas, kamu tahu bahwa musim panas sudah dekat. Demikian 12 juga jika kamu melihat semua itu, memiliki kembali kota Yerusalem. ketahuilah bahwa waktunya sudah Masih ada satu langkah penting yang dekat, sudah diambang pintu” (Mat perlu dilakukan umat Israel yakni 24:32- 33). membangun kering Pohon ara yang sudah mulai bertunas keberadaan Negara Perubahan Israel, Israel Negara keberadaan menimbulkan umat perubahan Mei 1948, bersumber diresmikan. Sejak keberadaan umat Israel. Instabilitas tanggal Israel Suci dunia. Goncangan di Timur Tengah mulai hidup kembali. Pada Bait Yerusalem. kembali. Berarti keberadaan umat Israel dalam kaitan kembali 14 pada Tengah perubahan didirikan tahun 1948, para imigran Timur mempengaruhi kembali ke Israel dari tahun 1948- stabilitas dunia ( Politik, ekonomi, 1960. jumlah orang-orang Yahudi dan agama) yang kembali ke negaranya sekitar 4. Perubahan keberadaan Dunia 1.250.000 berasal dari 100 negara. Perubahan Pada tahun 1967 terjadi perang enam Negara Arab transportasi dan informasi, kemajuan seperti transportasi via udara membuat bumi Yordania dan Siria. Perang tersebut seperti sebuah kota yang “ super tepatnya dimulai pada tanggal 5 Juni megapolitan”. 1967. Selama enam hari perang, Israel berhasil merebut dunia dipengaruhi oleh perubahan di bidang hari antara Israel dengan Mesir dan beberapa keberadaan sesama beberapa Perjumpaan manusia antara yang membawa pelbagai ragam budaya dan agama wilayah seperti dataran tinggi Golan, menghasilkan suatu komunitas yang Jalur Gaza, Sinai, dan wilayah– “majemuk” atau “ plural”. Kehidupan wilayah lainnya. Yang terpenting, manusia yang monolistis berubah kota lama Yerusalem juga dikuasai menjadi pluralistis. Israel. Kota lama Yerusalem berisi Selanjutnya, terjadinya perubahan lokasi Bait Suci Yerusalem. keberadaan dunia menuju kepada Kembalinya umat Israel ke negeri internasionalisasi atau lebih dikenal mereka melalui dua langkah penting, sebagai globalisasi. Kitab Suci telah yaitu memproklamirkan berdirinya menyuarakan Negara Israel dan merebut kembali/ zaman globalisasi tersebut- hal ini dapat dibaca dalam 13 kitab Wahyu 11:8-9. Globalisasi berkaitan erat dengan informasi, ekonomi, dan transportasi. gereja Tuhan ke Bapa” (Yohanes 14:6), dan “Keselamatan tidak ada di dalam Misi siapapun selain di dalam Dia, sebab membutuhkan di bawah kolong langit tidak ada perubahan strategi dan paradigma nama lain yang diberikan kepada memasuki era globalisasi. manusia Misi Gereja Tuhan. Berpijak pada penglihatan tanda–tanda yang olehnya kita diselamatkan” (Kisah Para Rasul zaman 4:12). Ini berarti, tanpa Yesus sebagaimana yang telah diuraikan, keselamatan tidak dapat diperoleh strategi dan paradigma pelaksanaan siapapun. misi gereja Tuhan adalah sebagai Iman berikut: Misi di Tengah Perubahan Kehidupan Manusia kehidupan disebabkan oleh manusia perlu inklusif dilaksanakan secara Berarti berarti menghormati, cara menghargai dan , menerima keberadaan manusia dalam pelbagai Misi yang Kontekstual ragam etnis, bahasa, budaya, dan Misi kontekstual merupakan misi agama, inklusivitas akan membuka yang menjangkau manusia dalam dialog antar sesama. Dialog yang keberadaan manusianya. Globalisasi bertujuan membangun manusia dalam Pluralisme. tampak etnis,bahasa, kemanusiaannya. pada Inklusivitas juga memberi budaya kesempatan pengaktualisasian dan agama. Kekristenan yang namun inklusif. Cara yang bersifat difokuskan pada : pada manusia melaksanakan misi tidak eksklusif globalisasi, misi gereja Tuhan perlu Kemajemukan kehidupan kontekstual. pengaruh modernisme, post modernisme dan kepelbagaian bersifat plural. Dalam kondisi seperti inilah, misi Perubahan berdampak yang eksklusif tersebut perlu dihadirkan di tengah yang Kristen iman Kristiani dalam kehidupan sehari hari yang bersifat eksklusif. berdasarkan Eksklusifisme iman Kristen tampak kasih Tuhan. Melalui aktualisasi iman, Bapa dimuliakan pada landasan percaya bahwa “Di (Matius 5; 6) luar Yesus tidak seorangpun sampai 14 dan roh merupakan misi yang cukup Misi yang Holistik Misi yang holistik merupakan misi yang menjangkau penting. Kebutuhan materi di negara manusia maju umumnya tercukupi seiring dalam kebutuhan kemanusiaannya. kemajuan Eksistensi manusia terdiri dari tiga teknologi. bagian utama: tubuh, jiwa , dan roh (1 Negara berkembang dan Negara – Tes 5:23). Negara Kebutuhan kehidupan ilmu pengetahuan dan Namun di Negara – miskin, kebutuhan fisik manusia mencakup tiga bagian utama (materi) merupakan kebutuhan utama. tersebut. Umumnya di Negara berkembang Misi masa kini perlu memenuhi tubuh, jiwa, dan roh. dan miskin, kebutuhan jiwa dan roh Sejak pencerahan (renaissance) terpenuhi. Misi yang berbentuk sampai era modern, manusia telah bantuan fisik perlu dilaksanakan. mengalami kemajuan intelektual yang Sebab itu misi global berkaitan erat menakjubkan. dengan misi yang holistik. Misi yang intelektual Namun kemajuan tersebut “kekosongan” menghasilkan (emptiness) mampu memenuhi kebutuhan fisik, dalam jiwa dan roh sesuai dengan konteks kehidupan manusia. Faktor jiwa dan jangkauan misi. roh ditinggalkan. Perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi Misi Yang Sinergis yang Kata “sinergi” yang dalam bahasa dihasilkan oleh kemajuan intelek manusia membawa peradapan modern. manusia inggris synergetic, berasal dari kata ke Yunani “synergetikos” yang artinya Modernitas to mengisi kehidupan fisik manusia together bersama–sama”. (materialisme). Namun manusia tidak atau “bekerja Pelaksanaan misi dalam era globalisasi tidak dapat hanya terdiri dari fisik tetapi memiliki dilaksanakan oleh badan–badan misi jiwa dan roh. Fisik, jiwa, dan roh secara terpisah. Badan–badan misi perlu seimbang. wajib bekerja bersama–sama, saling Setelah modernisasi atau post– modernisme, work menolong dan melengkapi. unsur jiwa dan roh masa lampau, outreach badan misi menjadi bagian penting yang perlu menghasilkan pelbagai ragam wadah diisi. Di Negara-negara maju, misi pelayan pengisian kebutuhan Pada organisasi Kristen termasuk wilayah jiwa jangkaunnya. Tidak jarang outreach 15 tersebut menimbulkan dinding wadah Melalui computer, manusia juga Kristen yang memisahkan satu sama dapat mengakses informasi up to date lain. (laptop, internet). Tujuan mission outreach adalah Media elektronika seperti radio manusia. Jumlah penduduk dunia dan televisi juga merupakan sarana kurang lebih enam miliar, sekarang mission outreach yang signifikan. mendekati tujuh miliar. Lebih dari Dengan demikian umat Tuhan dapat separuhnya masih harus dicapai oleh menggunakan jasa media elektronika Injil Kristus; synergetical mission untuk mission outreach. Kemajuan di perlu Bekerja sekitar alat komunikasi/ informasi bersama–sama akan menghindarkan seperti ponsel dan smartphone dapat mission menjadi sarana Mission. dilaksanakan. duplication. Sebaliknya, mission multiplication akan tercapai. Synergetical Mission Misi di tengah Kondisi Gereja yang Suam menyatukan kekuatan badan misi untuk “to reach Negara-negara souls for Christ”, bukan lagi “to sebagai reach souls for denomination or a Negara kenyataannya Christian organization” melainkan perubahan. mengusung semboyan: ALL FOR yang dikenal Kristen dalam sudah Banyak mengalami penduduknya yang “tidak ber-Tuhan” atau dikenal CHRIST AND CHRIST FOR ALL. sebagai free thinker. Negara-negara Kristen tersebut layak dikategorikan Misi yang Informatif-Komunikatif Era globalisasi ditandai sebagai “ladang misi”. Kondisi yang oleh kemajuan dunia informasi. Perubahan sedemikian teknologi kesuaman gereja Tuhan. informasi menghasilkan ini disebabkan oleh Gereja yang suam disebabkan kecepatan komunikasi antar manusia. Misi yang informatif komunikatif oleh dapat dilaksanakan melalui media yang senang hidup pada comfort cetak zone. dan elektronika. Media pemimpin–pemimpin gereja Pemimpin–pemimpin gereja telah yang “rohnya padam”, atau para memudahkan manusia berkomunikasi pemimpin gereja yang “kasihnya tanpa pada Tuhan menjadi tawar”, yang elektronika Negara via dibatasi atau computer oleh bangsa batas–batas atau bergerak kearah centripetal, maka jarak. 16 misi yang dilakukan di tengah kondisi Misi kaum Intercessors gereja-gereja yang sedemikian adalah Peran sebagai berikut: intercessors bagaikan mezbah dupa (the altar of incense) yang tidak boleh padam. Nyala api Misi kaum Awam Intercessors: Kitab suci mencatat pada hari - Akan menyalakan gerak gereja Pentakosta jumlah murid–murid yang Tuhan berkumpul sebanyak 120 orang. Dari - Akan 120 orang tersebut, 12 orang adalah menghasilkan pelbagai karunia roh para rasul. Berarti sebanyak 108 - Akan membentuk umat-Nya adalah non–rasul atau dapat dikatakan sebagai saksi Kristus para awam (Kisah Para rasul 2:41-47; - Akan membuka new mission Kisah Para rasul 4:31; kisah para field rasul 5:42; kisah para rasul 8: 1b, 4 ; kisah para rasul 11:19 -20). Misi Misi non–Ekklesio Sentrisme kaum awam tersebut telah berhasil Maksdunya adalah, gerak gereja menumbuhkan dan mengembangkan bukan kearah sentripetal tetapi ke gereja Tuhan dari Yerusalem, Yudea, arah sentrifugal. Kesuaman gereja Samaria, Asia Kecil, Yunani, Roma, umumnya terjadi karena aktivitas dan wilayah–wilayah “ujung bumi” yang lainnya. sentripetal Guna menghindarkan kesuaman gereja, misi awam hanya kearah atau ekklesio sentries. Perlu diubah menjadi gerak yang perlu sentrifugal (dari sentral ke luar ke awam segala arah), atau dapat dikatakan dimotivasi untuk reaching souls for dari gereja ke dunia. misi tidak Christ. kepemimpinan diartikan aktivitas misi di dalam bukan lagi terletak pada para Clergy gereja tetapi aktifitas Misi mencapai tetapi Clergy bekerja sama dengan dunia (dari Yerusalem ke ujung awam sesuai karunia yang Tuhan bumi). diberdayakan. kaum dilakukan Kaum Hierarki anugerahkan bagi mereka. Misi yang non–ekklesio sentrisme tampak pada perumpamaan orang Samaria yang murah hati (Luk 10:2537), Yesus memberitakan Injil dari 17 kota ke kota dan dari desa ke desa Kerajaan harus diberitakan ke seluruh (Luk 8:1), pada amanat Agung Yesus dunia. goncangan–goncangan yang ”Pergilah ke seluruh penjuru dunia terjadi di bumi tidak memadamkan beritakanlah api pemberitaan Injil. Injil” (Mar 1:15), menjadi saksi Kristus dari Yerusalem Misi di tengah akhir zaman sampai ke ujung bumi (Kis. 1:8). dilaksanakan Gereja Tuhan umumnya dilayani dan digembalakan menghasilkan Media elektronik dan cetak. Para pendoa yang spectators melalui: syafaat (intercessory prayer groups). bukan Para “Prayer traveling groups”, witnesses. Misi gereja yang ke arah Recruiting local missionaries/ Local ke dalam gereja sendiri menghasilkan Christian Witnesses, Tent–makers, warga jemaat yang tidak bersaksi. International Gathering. Misi non–ekklesio sentries membawa wawasan, paradigma, KESIMPULAN aktualisasi Semua milik Kristus pasti bisa iman dan aplikasi Kitab Suci dari bermisi, semua gereja, gereja kecil dalam gereja ke dunia luar. atau besar dapat bermisi. Apapun dapat dilakukan orang percaya dalam Misi di tengah Masa Akhir Zaman bermisi, apalagi pada “zaman akhir” Masa akhir zaman tampak jelas seperti sejak berdirinya Negara Israel pada 14 Mei goncangan 1948. Mulai kehidupan saat ini. Seluruh kemampuan gereja dan orang percaya dikerahkan itu, untuk melakukan kegiatan misi, yang manusia bertujuan memenangkan jiwa bagi semakin meningkat, seirama dengan Kristus. goncangan kehidupan yang tertulis dalam Matius 24:4-14, di mana Injil DAFTAR PUSTAKA Bosch, David J. Transformasi Misi Kristen, 1997 de Kuiper, Arie. Missiologia, 1999 Verkuyl, J. Contemporary Missiology, 1978 18 Forbes, George. Materi Kuliah Misi Gereja Tuhan di Tengah Tanda Zaman Pada Milenium Ketiga. World Missions Australia, Amsterdam. 19