1 GEREJA LOKAL DAN KEGIATAN MISI Joko

advertisement
GEREJA LOKAL DAN KEGIATAN MISI
Joko Murdowo1
Abstraksi
Kegiatan misi sangat erat sekali kaitannya dengan gereja lokal; ada
tidaknya, berkembang atau stagnannya gereja lokal akan dipengaruhi
oleh kegiatan misi yang ada, entah dalam bentuk apa pun. Gereja lokal
harus mengupayakan bentuk misi dalam konteks gerejanya masingmasing, tanpa harus meniru secara mentah apa yang menjadi
keberhasilan gereja lain. Dalam tulisan ini meneliti secara biblikal dan
praktis tentang kegiatan misi, dengan mempertimbangkan apa yang
dialami oleh gereja lokal yang digembalakan oleh penulis. Ada tujuh
langkah teologis untuk mengembangkan pertumbuhan gereja yang
harus diperhatikan. Hal ini penting, karena kegiatan misi berkaitan
dengan pertumbuhan gereja, atau sebaliknya. Artinya, ada tujuh tanda
gereja yang memiliki mission-minded. Pada akhirnya, gembala sidang
sebagai implementasi kepemimpinan dalam gereja lokal memiliki
peranan kunci dalam pekerjaan misi di gereja lokal, sehingga dapat
memberikan efek bagi pertumbuhan gereja.
Kata kunci: gembala sidang, gereja lokal, gereja yang missionminded, kegiatan misi, pertumbuhan gereja.
Mission Activities and Local Church
Abstract
Mission activities are very related to local church; exis or not,
stagnant or growing of a local church would be affected by its mission,
with any form. Local church has to strive its mission according to each
context, and not to copy other church blue print of being success. In
this paper researched biblically and practically about the activities of
the mission, taking into account what was experienced by the local
church pastored by the author. There are seven theological steps of
fostering church growth which must to be considered. Those are
important, because mission activities have inter-correlated with church
growth. There are seven traits of church which possessing missionminded. And ultimately, pastor, as a implemented leader of local
church has a key role in its mission antivities, so that can affect the
local church growth.
1
Dosen di STT “Intheos” Surkarta
1
PENDAHULUAN
Untuk menjelaskan tentang misi,
karya Allah (God’s mission) atau
maka perlu penjelasan hal definisi
tugas yang diberikan oleh Tuhan
misi. Adapun definisi misi adalah
kepada orang percaya.
sebagai berikut:
bentuk jamak missions, menandakan
Sedangkan
Istilah missiologi dari kata latin
kenyataan praktis atau pelaksanaan
Missio yang berarti “pengutusan”, di
pekerjaaan itu. Ada beberapa istilah
memiliki kesamaan arti dengan kata
yang harus diperhatikan berkaitan
Yunani “αποστολη ” (apostole).
dengan istilah misi ini.
Pertama, Misi adalah sebagai
Sebenarnya dalam bahasa Yunani ada
dua istilah yang diambil dari Yohanes
manifestasi
20:21
bertumpu pada konsepsi singularitas
yaitu
αποσταλκεν
iman
kristiani
Dei/ Simplicitas Dei.
(apostalken; Bapa mengutus Aku)
dan πεµπω (pempo = aku mengirim).
Kedua,
Kedua istilah ini dalam tejemahan
pengutusan
bahasa Indonesia dipakai dengan arti
missioner
yang sama yaitu “mengutus”, kata
sepanjang sejarah dunia.
dari
pekerjaan
jemaat
Kristen
Keempat, missio Christi, yang
kedua kata Yunani tersebut di atas.
Belanda
gereja,
atau
Pengutusan para rasul.
digunakan sebagai terjemahan dari
bahasa
missi-ecclesiae
Ketiga, Mission Apostolorum :
kerja bahasa latin Mitto (mengirim)
Dalam
yang
berarti Pengutusan Kristus, yaitu
kata
Messie dipakai hanya untuk PI Gereja
pengutusan
Roma Katolik (RK), sedangkan aliran
murid ( Mat 28:18-20)
Protestan
Bapa kepada Kristus ( Yoh. 20:21).
pada
umumnya
Kristus kepada para
Kelima,
menggunakan Zending; dengan arti
misi
adalah
suatu
sasaran
global
yang persis sama; demikian juga
aktivitas
dengan nama
“missiologi” hanya
“memandang semua keturunan”, yang
dipakai oleh gereja RK. Baru sejak
artinya misi tidak pandang bulu,
tahun 50-an atau di abad XX nama ini
dunia ladang Tuhan.
Keenam adalah Missio-Dei, yang
dipakai oleh gereja–gereja protestan.
Istilah mission
dengan
dan Allah
artinya:
dalam bahasa
Misi
Tuhan.
Kuiper
mengartikan: ”Keseluruhan pekerjaan
Inggris bentuk dalam tunggal berarti
Allah untuk menyelamatkan dunia
2
yang
meliputi
pemilihan
Israel,
Ketujuh,
misi adalah sebagai
pengutusan nabi kepada Israel dan
realisasi kompesi Allah terhadap
kepada
dunia melalui gereja.
bangsa-
bangsa
sekitar,
pengutusan Kristus kepada dunia
Kedelapan, misi adalah sebagai
pengutusan rasul rasul dan pekabar
wujud hubungan yang dinamis antara
pekabar Injil kepada bangsa bangsa,
Allah dan dunia.
Allah sebagai pengutus.”2
Sedangkan
David
Kesembilan adalah, misi yang ada
J.
Bosch
sampai
kini
bukanlah
karena
menyebut Missio Dei (Missi Allah)
universalitas missionary melainkan
sebagai: “Missi tunggal, maksudnya
Universalitas Injil (Injil untuk semua
penyataan diri Allah sebagai Dia
orang).
yang mengasihi dunia, keterlibatan
Kesepuluh, Missi adalah Missio
Allah di dalam dan dengan dunia,
Dei, Allahlah sumber missi, Allah
sifat
terlibat dalam missi.
dan
kegiatan
Allah,
yang
merangkul gereja dan dunia serta
J. Verkuyl menyebutkan:
dimana
the study of the salvation
activities of the Father, son and
Holy spirit throughout the world
geared toward bringing the
kingdom of God into existence.
Seen
in
this
perspective
missiology is the study of the
worldwide
church’s
divine
mandate to be ready to serve this
God who is aiming his saving act
toward this world. In dependence
on the holy spirit and by word and
deed
the
church
is
to
communicate the total gospel and
the total divine law to all
mankind.4
gereja
mendapatkan
kesempatan untuk ikut serta. Mission
Dei memberikan Kabar Baik bahwa
Allah adalah Allah untuk manusia.”3
Mengacu
kepada
perkataan
Yesus, baik dalam Injil Yohanes
20:21 dan Matius 28:18-20, maka
misi
adalah
menyelamatkan
usaha
Allah
manusia
untuk
berdosa
dengan mengutus orang–orang yang
telah dipanggilNya (orang percaya).
2
Arie de Kuiper, Missiologia: 1999, hlm
3
David J. Bosch, Transformasi Misi
(Ilmu tentang karya keselamatan
dari Bapa, Anak dan Roh Kudus
yang di seluruh dunia terarah
kepada realisasi Kerajaan Allah
dalam eksistensi. Dalam rangka
itu missiologi meneliti mandat
10)
4
J. Verkuyl, Contemporary Missiology
(n.p., n.pub., 1978), 5
Kristen (1997, 15).
3
Allah kepada gereja – gereja di
seluruh
dunia
untuk
siap
melayankan karya keselamatan
Allah yang kepada dunia dengan
mengkomunikasikan seluruh Injil
dan segenap Hukum Allah
melalui kata dan perbuatan
kepada seluruh manusia. Semua
ini bergantung kepada Roh
Kudus).
kepada seorang pemberita Injil yang
berperan sebagai “saksi” berdasarkan
keyakinan.
Tugas
kesaksian
ini
biasanya dilakukan dengan penuh
resiko
bahkan
mempertaruhkan
nyawa (Yoh.15:26-27; kisah 1:8;
2:32; 10:39 ; 22:15; 26:6; 15:1-4).
Kedua, tentang makna. Dalam
Dari uraian yang disebutkan di
pembahasan
atas, maka dapat dijelaskan tentang
sebagai Allah mengutus umatNya
Pertama, tentang etimologi. Kata
dalam
Perjanjian
untuk
Baru
istilah
ini
(orang yang belum bertobat). Misi
adalah pekerjaan pemberitaan Injil.
istilah militer. Semula kata ini berarti
yang
diberikan
Budi Setiawan mengemukakan
kepada
tentang misi secara lebih praktis,
pemberita kemenangan dari medan
perang;
kemudian
arti
kata
bahwa misi berkaitan dengan “detak
ini
jantung
berubah menjadi “berita” itu sendiri.
Yesus
jantung
Kristus”
19:10
Yesus berkata kepada mereka, “Juga
Kristus. Sedangkan istilah Didasko
di
arti penginjilan
dengan
Lukas
Demikian juga di dalam Lukas 4:43
atau “Kabar Baik” tentang Yesus
sehubungan
Allah”.
datang untuk mencari yang hilang”.
15:1-4), yang disebut dengan injil
untuk
Tuhan
mengatakan: “Sebab Anak Manusia
(Luk.2:10; Ef. 3:8, 28; I Korintus
digunakan
dan
misi. Pertama, misi adalah “detak
orang Kristen untuk menjelaskan
tentang
Allah”
memberkati gereja yang berlandaskan
Istilah ini kemudian dipakai oleh
“berita
Injil
Kristus kepada orang orang kafir
dalam
konteks Yunani kuno merupakan
“upah”
memberitakan
keselamatan di dalam Tuhan Yesus
diterjemahkan dengan kata Yunani
“euangelizo”,
misi
hendaknya dipahami dan dimengerti
definisi misi dalam dua kategorial.
Injil
selanjutnya
kota–kota
lain
Aku
harus
memberitakan Injil Kerajaan Allah
pelaksanaan
sebab untuk itulah Aku diutus.”
penginjilan ada unsur tugas mengajar
Kedua, missi bukan hanya sebuah
didalamnya ( Mat. 10:7-15; Luk.10:4-
departemen misi dalam gereja yang
12). Martureo lebih menekankan
4
diperlukan, tetapi sebuah dinamika
Juru selamat dunia yang datang ke
misi secara keseluruhan (penekanan
dunia untuk menggenapkan `Janji
pada dinamika). Dan, yang ketiga,
Allah’ guna membebaskan umatNya
hati kita perlu “dihancurkan” dulu
dari dosa mereka” ( Kej 3: 15; Gal
supaya memiliki detak jantung Tuhan
4:4; Mat 1:21; Yes 53; lbr. 9:15-16;
tersebut.
Kis 4:12).
Beberapa hal harus diperhatikan
GEREJA LOKAL DAN MISI
dalam kaitan misi sebagai hati Tuhan.
bagi
Sebagaimana arah pemaparan ini
bangsa-bangsa, bukan hanya
adalah Pola missi-theologis dalam
bagi sekelompok kecil orang
Perjanjian Baru, maka pokok uraian
tetapi
maupun contoh juga dalam Perjanjian
Hati
Tuhan
bagi
bangsa,untuk
ditinggal
adalah
bangsaitu
Baru.
supaya
sifat-sifat
1. Kita
yang
tidak
Tuhan
mementingkan diri.
boleh
waktu
menjangkau
Allah menginginkannya agar
membatasi
Tuhan
orang
untuk
dengan
kasihNya
gerejaNya memiliki hati yang
orang-orang
2. Kisah Para Rasul memberikan
yang terhilang ( artinya, hati
gambaran bagaimana seharusnya
yang
gereja menjalankan misinya:
“besar”
untuk
punya
keprihatinan
terhadap jiwa – jiwa yang akan
a) Gereja harus memiliki prioritas
masuk neraka)
misi,
Allah
ingin
b)
gerejaNya
Jadikanlah
segala
bangsa
mengetahui dimana hati Tuhan
muridKu,
terpusat.
c) Roh Kudus dicurahkan barulah
jumlah jiwa yang dimenangkan
meledak,
Dari istilah-istilah di atas terlihat
bahwa
penginjilan
d)
menekankan
KPR
6,
gereja
mulai
kepada kegiatan atau tugas yang
berkembang dan bermultiplikasi,
berhubungan
e) Bukan hanya penambahan jiwa
dengan
pewartaan/
tetapi jiwa berlipat ganda,
penyebaran isi “kabar baik” dari
Allah bahwa Yesus Kristus adalah
5
f) KPR memberi contoh bahwa
gereja lokal, tetapi utuk membuat
gereja yang semakin besar akan
gereja melihat ke luar,
mengutus orang ke dalam misi,
d) Melihat ke luar kepada tuaian
g) Gereja juga menjadi gereja
besar, inilah maksud Allah yang
yang berdoa sambil mengutus
mula- mula. :” departemen misi
(sending
gereja lokal biasanya adalah
church,
supporting
church, Praying church )
3. Pada
persiapan
Allah
agar
terjadi
masa kegelapan gereja,
perubahan dalam misi nasional “,
gereja lokal hanya mengambil
e) Allah memiliki proyek besar
posisi bertahan saja
untuk membuat dana misi gereja
a.
Api semangat misi pada masa
lokal mengalir ke luar untuk misi.
ini tidak boleh padam. Sejak
5. Dalam KPR Yesus memberikan
reformasi Allah mengembalikan
lingkup penjangkauan misi untuk
kebenaran
gereja lokal:
ke
dalam
gereja.
Pembenaran karena iman saja,
a)
Menjangkau
kemudian baptisan air, baptisan
bersamaan bukan menunggu yang
Roh Kudus, mujizat kesembuhan.
satu
b. Sejak 100 tahun yang lalu
dan”… Samaria. Tidak dikatakan
misi kembali ke dalam hidup
“ kemudian”,
gereja
b) Berkat dicurahkan jika kita
selesai,
dunia
secara
Yerusalem…
“
mau bertindak untuk misi,
4. Selalu ada perlawanan jika gereja
kembali fokus misi.
c) Keuangan gereja diberkati
a) Gereja memilih ber- model-kan
waktu gereja mau memfokuskan
misi kecil saja,
pada misi dan mencurahkan dana
b)
Gereja-gereja
membentuk
untuk
departemen
menampung
memfasilitasi
misi ke sana,
mulai
kerinduan
misi
d) Percayai janji Allah untuk
dan
memenuhi lebih dari yang gereja
Allah
doakan, bukan hanya karena misi
adalah firman Allah tetapi karena
dalam misi,
c)
Allah
urapan
meniupkan
memang misi itulah “jantung”
bagi GerejaNya.
hati Allah maka gereja harus
sedang
baru
investasi ke dalam misi.
Bukan hanya gelombang bagi
6
6. Berkat Allah yang total sifatnya
Tujuh Langkah Teologis Bagi
Pengembangan Pertumbuhan
Gereja (Misi)
berada di pusat kehendak Allah
yaitu Missi:
a)
Gereja
tanpa
misi
Ada tujuh langkah teologis yang
akan
dapat
membuat kebaktian “mati” karena
tidak
memiliki
menjangkau
tujuan
untuk
jiwa-jiwa
yang
dalam
rangka
mengembangkan pertumbuhan Gereja
adalah:
1. Dorongan untuk berevangelisasi.
belum mengenal Yesus, b) Gereja
Gereja harus memiliki dorongan
tidak memiliki rasa“ tujuan akhir
untuk bermisi agar anggota –
“,
anggotanya juga terdorong untuk
c) Gereja yang tidak missioner
memiliki keinginan bermisi.
bukanlah gereja
7. Yesus
dilakukan
adalah
sumber
2. Melipatgandakan jumlah
hidup
ditengah
berkelimpahan. Lalu, mengapa
yang
Penting bagi jemaat lokal untuk
didalam gereja?
memenangkan jiwa mereka “yang
a) Hidup untuk orang lain adalah
sumber
–orang
belum terjangkau Injil.
banyak orang yang menderita
juga
orang
gereja
hilang” atau menjangkau mereka
hidup
yang belum mendengarkan Injil.
berkelimpahan,
Dalam hal ini agar setiap jemaat
b) Tidak akan pernah ada sumber
lokal semestinya memiliki satu
hidup yang “ dilepaskan “ sampai
kelompok orang yang khusus
kita memberikan hidup kepada
menyusun
orang lagi,
pemberitaan
c) Yesus bersuka cita dengan
program
Injil
bagi
secara
terencana, sehingga penginjilan
kontak dengan orang lain dan
dapat membawa hasil.
karena bersama – sama orang
3. Menjadikan
lain,
seluruh
(suku)
bangsa atau lapisan masyarakat
d) Seorang misionaris harus bisa
murid Yesus.
memilih untuk hidup bagi bangsa
Adalah penting untuk jemaat
– bangsa lain.
lokal
mengutus
anggotanya
menjadi misionaris kepada suku –
suku bangsa.
7
4. Kedekatan
masyarakat
hubungan
suku
Padahal berdasarkan kesaksian
dengan
yang
Alkitab,pekerjaan
telah
pemberitaan
menjadi Kristen.
injil bukan hanya tugas rasul,
Penting bagi jemaat lokal untuk
penginjil, gembala atau guru,
memusatkan
dan
tetapi tugas bagi setiap orang
berhubungan erat dengan satu
percaya Yesus baik laki – laki
atau lebih suku bangsa didalam
maupun perempuan.
atau di luar negeri.
Inti pokok pendekatan missioner
perhatian
5. Tanggungjawab
keuangan
berkisar pada tiga hal :
dan
- Pelipat gandaan jumlah jemaat
doa yang tiada hentinya.
Sama
seperti
doa
lokal.
adalah
fundamental bagi setiap anggota
- Penuaian diladang dan
gereja
- Mencari yang terhilang.
demikian juga
dengan
Inti yang paling utama
tanggung jawab keuangan dalam
rangka
membiayai
dari
teologi pertumbuhan gereja adalah,
pekerjaan-
pemberitaan kepada setiap golongan
pekerjaan pemberitaan Injil.
6. Informasi yang akurat kepada
masyarakat dan kepada semua suku
jemaat lokal dan denominasi.
bangsa untuk menjadikan mereka
Penting bagi sekolah – sekolah
murid Yesus.
teologi untuk menjalin hubungan
tolok ukur dari teologi pertumbuhan
dengan jemaat – jemaat lokal
gereja adalah menjadikan orang –
untuk
informasi
orang murid Kristus. Maka tugas
yang cermat tentang pekerjaan
missioner dari pertumbuhan gereja
pekabaran Injil
adalah melipat gandakan anggota–
memberikan
7. Semangat
evangelistis
anggota
pada
gereja,
Maksudnya adalah
memanggil
dan
orang–orang awam.
membawa suku-suku bangsa, bahkan
Menurut pengamatan Mc.Gavran
seluruh umat manusia kepada Kristus
di
dan mencari yang terhilang.
banyak
penginjilan
jemaat
biasanya
lokal
dilihat
hanyalah sebagai tugas seorang
pendeta. Sedang umumnya jemaat
tidak tahu menahu dengan hal itu.
8
7. Seluruh
Tujuh Tanda Mengenai
Gereja yang Mission Minded
klasifikasi
umur
dilibatkan dalam pelayanan
missi.5
Ada tujuh tanda atau ciri gereja
yang memiliki mission-minded, yaitu:
Gembala Adalah Kunci Bagi
Pekerjaan Missi
1. Gembala sidang akan sering
berkotbah tentang seluk –
Yang dimaksud di sini adalah,
beluk missi,
bahwa gembala dari gereja lokal
2. Pembicara – pembicara missi
sebagai kunci atas maju dan tidaknya
kerap kali dimunculkan dalam
pekerjaan misi yang ada di gereja
kebaktian umum
3. Kehadiran
dalam
anggota
jemaat
kebaktian
tidak
menurun/
tersebut. Dan gembala mendapat
kehormatan serta tanggung jawab
dalam mengatasi masalah-masalah
berkurang/
missi. Untuk itu gembala sidang
berpaling perhatiannya ketika
harus “berhati misi”. Beberapa hal
disampaikan / diberitakan hal
berikut ini perlu mendapat perhatian :
penekanan missi.
1. Tidak ada yang layak memangku
4. Gereja akan mendukung para
missioner
dan
proyek
jabatan gembala apabila tidak
–
menempatkan
proyek secara finansiil
terbatas
gereja
pada
Tuhan Yesus ( misi).
daripada
2. Setiap gembala harus memiliki
departemen
visi yang jelas atas kebutuhan
tertentu atau suatu kelompok
“dunianya”.
khusus.
6. Gereja
secara
harmonis dengan Amanat Agung
5. Missi akan melibatkan seluruh
komponen
dirinya
menggerakkan
mendorong
3. Setiap gembala harus memiliki
/
rasa belas kasihan yang dalam
guna
terhadap dunia ini.
terselenggaranya doa pribadi
4. Setiap
maupun kelompok bagi para
gembala
melibatkan
missioner dan pekerjaannya.
5
harus
diri
George Forbes, World Missions
Australia, Materi Kuliah.
9
aktif
dalam
penjangkauan ke luar atas jiwa
antisipasi jumlah penduduk dunia
yang terhilang.
tahun 2025. Terakhir, negara-negara
5. Jika
gembala
komitmen,
dengan jumlah non–Kristen terbesar.
sidangnya juga komitmen.
1. Tanda – tanda zaman yang perlu
dicermati adalah:
6. Gembala yang berdoa bagi misi
akan sangat berpengaruh sehingga
a. Perubahan Keberadaan
Manusia
gerejanya juga akan berdoa bagi
pekerjaan missi.
Mencermati seperti apa yang
7. Gembala yang memberi bagi
pekerjaan
missi
menghasilkan
dikatakan pada 2 Timotius 3:1-7,
akan
gereja
“Pada hari–hari terakhir akan datang
yang
masa yang sukar.” Kondisi kesukaran
berkorban bagi missi.
berpusat pada manusia itu sendiri.
8. Idealnya, seorang gembala juga
akan
Materialistik,
membaca,berbicara,
seperti
yang
diungkapkan dalam 2 Timotius 3:2,
berkotbah dan mengajar tentang
adalah sifat egoisme dan
missi.6
menjadi
hamba uang.
Erosi Komunikasi – 2 Timotius
MISI GEREJA TUHAN DI
TENGAH TANDA – TANDA
ZAMAN PADA MILLENIUM
KETIGA
3:2 adalah membual, memfinah, suka
menjelekkan orang lain – 2 Timotius
3:3.
Gereja perlu melihat lahan misi
Kerusakan Etika - 2 Timotius 3:2
dengan seluruh keadaan kondisinya
adalah Berontak terhadap orang tua,
dengan seksama,diantaranya adalah :
Pertama,perjalanan
misi
tidak tahu berterima kasih.
Gereja
Pelanggaran
Tuhan menengok sejenak perubahan
Agama – 2 Timotius 3:2-5 adalah
paradigma pemikiran misi. Kedua
tidak mempedulikan agama, tidak
perkembangan misi Gereja Tuhan.
tahu mengasihi, tidak mau berdamai,
Ketiga adalah pasang surut perjalanan
lebih menuruti hawa nafsu daripada
misi gereja Tuhan. Keempat adalah
menuruti Allah, menjalankan ibadah
peta agama dunia. Kelima, peta
6
norma–norma
tetapi tidak mengamalkannya.
Degradasi mentalitas ( behaviour)
Ibid.
-2 Timotius 3:3-4 adalah tidak dapat
10
mengekang diri, garang, tidak suka
modernisasi human beings seek to
yang baik, suka mengkhianati, tidak
find the divine value of spirituality.
berpikir panjang, berlagak tahu.
Hal ini berarti:
a.
of
art
Renaissance
and
(revival
14-16
Perhatian fokus pada tujuh gereja
menghasilkan
Tuhan yang dilihat oleh Yohanes di
Pencerahan Intelek Manusia yang
pulau Patmos, gereja yang ketujuh
selanjutnya berkembang Ke arah
adalah gereja di laodikea. Gereja
Kemajuan Ilmu Pengetahuan Dan
laodikea
Teknologi Ternyata Tidak Mampu
SUAM dan MISKIN (Wahyu 3:14-
Mengubah
19).
centuries)
letters
2. Perubahan Keberadaan
Gereja Tuhan
yang
/
manusia
in
Memperbaharui
di
dalam
gereja
yang
Gereja Laodikea adalah gambaran
kemanusiaannya.
b.
merupakan
model gereja yang terakhir yang
Modernisasi
menghasilkan
dilihat oleh Yohanes (Dimulai dari
kontradiksi
wahyu pasal 4, istilah “jemaat” tidak
keberadaan manusia.
nampak. Yohanes baru menggunakan
Pertama adalah
kemajuan
istilah “ pengantin perempuan” di
peradaban manusia dalam segi
wahyu
teknologi
berarti pada “ masa akhir zaman”.
dan
perkembangan
penemuan ilmu pengetahuan.
22:17).
Istilah
“terakhir”
Kapankah periode akhir zaman ?
Kedua kemunduran nilai nilai
melalui
pengamatan
spiritualitas yang berdampak pada
periode
akhir
kelemahan kondisi mentalitas dan
periode antara kedatangan Yesus
moralitas.
yang pertama dan kedatangan Yesus
c.
Post
merupakan
suatu
berusaha
mengisi
kemunduran
spiritualitas.
suci,
merupakan
modernisasi
yang kedua. Berarti gereja Laodikea
era
yang
yang adalah gambaran model gereja
kembali
terakhir berkaitan dengan keberadaan
nilai
gereja pada akhir dari periode akhir
nilai
Fokus
zaman
kitab
pada
diri
zaman.
manusia secara total. Di era post
Gereja-gereja
sekarang
sedang
hidup pada era akhir dari periode
11
akhir zaman, gereja berada pada
- Gereja Tuhan yang “ dipenuhi
posisi model gereja Laodikea. Suatu
oleh roh “ ( Efesus 5:18) dan
posisi yang dinyatakan SUAM dan
yang “ rohnya menyala- nyala
MISKIN.
untuk melayani Tuhan “ ( Roma
Ciri
posisi
gereja
sedemikian adalah sebagai berikut :
a. Stagnan.
Tidak
12:11).
ada
pertumbuhan
- Badan – badan misi yang
dan
memiliki
perkembangan.
beban
pemberitaan
injil ( Roma 10:14-15).
b. Pemahaman Alkitab ( PA)
-
Individu ( para awam) yang
untuk mengajarkan ajaran –
memberitakan Injil Voluntarily
ajaran sehat dikunjungi oleh
(
sedikit orang saja.
merupakan
c. Persekutuan
doa
juga
tanpa
upah)
bahkan
kewajiban
atas
beban yang diberikan Tuhan (
dikunjungi oleh sedikit orang.
Kisah Para Rasul 19:16-18)
d. Miskin dalam melaksanakan
3. Perubahan keberadan
Umat Israel
misi Tuhan, jemaat sebatas
sebagai
penonton
–
bukan
Sejak umar Israel dihancurkan
menjadi saksi kristus
oleh kerajaan Babilonia, sejak itu
e. Diwarnai oleh materialisme.
umat Israel menjadi bangsa yang ber-
Ekspansi “ benda mati “
f. Program
dan
financial
expenses
tidak
sebanding
diaspora dan tidak memiliki Negara
sendiri, umat Israel, dalam hal ini
umat Yehuda, dianalogikan dengan
dengan jiwa-jiwa yang dituai.
g. Input lebih
buah ara (Yeremia 24). Umat Yehuda
besar daripada
yang ditawan di Babilonia akan
output.
dibawa ke negeri mereka oleh Tuhan
Di sisi lain (kondisi gereja yang
sendiri (Yer. 24:6)
suam dan miskin), Injil kerajaan
Injil
diberitakan ke seluruh penjuru dunia
“Tariklah
(Mat 24:14). Pertanyaannya, siapakah
Matius
menyatakan
pelajaran
dari
perumpamaan tentang pohon ara,
yang memberitakan Injil tersebut?
apabila ranting–rantingnya melembut
Yang memberitakan Injil adalah:
dan mulai bertunas, kamu tahu bahwa
musim panas sudah dekat. Demikian
12
juga jika kamu melihat semua itu,
memiliki kembali kota Yerusalem.
ketahuilah bahwa waktunya sudah
Masih ada satu langkah penting yang
dekat, sudah diambang pintu” (Mat
perlu dilakukan umat Israel yakni
24:32- 33).
membangun
kering
Pohon ara yang sudah
mulai
bertunas
keberadaan
Negara
Perubahan
Israel,
Israel
Negara
keberadaan
menimbulkan
umat
perubahan
Mei
1948,
bersumber
diresmikan.
Sejak
keberadaan umat Israel. Instabilitas
tanggal
Israel
Suci
dunia. Goncangan di Timur Tengah
mulai hidup kembali.
Pada
Bait
Yerusalem.
kembali.
Berarti keberadaan umat Israel dalam
kaitan
kembali
14
pada
Tengah
perubahan
didirikan tahun 1948, para imigran
Timur
mempengaruhi
kembali ke Israel dari tahun 1948-
stabilitas dunia ( Politik, ekonomi,
1960. jumlah orang-orang Yahudi
dan agama)
yang kembali ke negaranya sekitar
4. Perubahan keberadaan Dunia
1.250.000 berasal dari 100 negara.
Perubahan
Pada tahun 1967 terjadi perang enam
Negara
Arab
transportasi dan informasi, kemajuan
seperti
transportasi via udara membuat bumi
Yordania dan Siria. Perang tersebut
seperti sebuah kota yang “ super
tepatnya dimulai pada tanggal 5 Juni
megapolitan”.
1967. Selama enam hari perang,
Israel
berhasil
merebut
dunia
dipengaruhi oleh perubahan di bidang
hari antara Israel dengan Mesir dan
beberapa
keberadaan
sesama
beberapa
Perjumpaan
manusia
antara
yang membawa
pelbagai ragam budaya dan agama
wilayah seperti dataran tinggi Golan,
menghasilkan suatu komunitas yang
Jalur Gaza, Sinai, dan wilayah–
“majemuk” atau “ plural”. Kehidupan
wilayah lainnya. Yang terpenting,
manusia yang monolistis berubah
kota lama Yerusalem juga dikuasai
menjadi pluralistis.
Israel. Kota lama Yerusalem berisi
Selanjutnya, terjadinya perubahan
lokasi Bait Suci Yerusalem.
keberadaan dunia menuju kepada
Kembalinya umat Israel ke negeri
internasionalisasi atau lebih dikenal
mereka melalui dua langkah penting,
sebagai globalisasi. Kitab Suci telah
yaitu memproklamirkan berdirinya
menyuarakan
Negara Israel dan merebut kembali/
zaman
globalisasi
tersebut- hal ini dapat dibaca dalam
13
kitab
Wahyu
11:8-9.
Globalisasi
berkaitan erat dengan
informasi,
ekonomi,
dan
transportasi.
gereja
Tuhan
ke
Bapa”
(Yohanes
14:6),
dan
“Keselamatan tidak ada di dalam
Misi
siapapun selain di dalam Dia, sebab
membutuhkan
di bawah kolong langit tidak ada
perubahan strategi dan paradigma
nama lain yang diberikan kepada
memasuki era globalisasi.
manusia
Misi Gereja Tuhan. Berpijak pada
penglihatan
tanda–tanda
yang
olehnya
kita
diselamatkan” (Kisah Para Rasul
zaman
4:12).
Ini
berarti,
tanpa
Yesus
sebagaimana yang telah diuraikan,
keselamatan tidak dapat diperoleh
strategi dan paradigma pelaksanaan
siapapun.
misi gereja Tuhan adalah sebagai
Iman
berikut:
Misi di Tengah Perubahan
Kehidupan Manusia
kehidupan
disebabkan
oleh
manusia
perlu
inklusif
dilaksanakan
secara
Berarti
berarti
menghormati,
cara
menghargai
dan
,
menerima
keberadaan manusia dalam pelbagai
Misi yang Kontekstual
ragam etnis, bahasa, budaya, dan
Misi kontekstual merupakan misi
agama, inklusivitas akan membuka
yang menjangkau manusia dalam
dialog antar sesama. Dialog yang
keberadaan manusianya. Globalisasi
bertujuan membangun manusia dalam
Pluralisme.
tampak
etnis,bahasa,
kemanusiaannya.
pada
Inklusivitas juga
memberi
budaya
kesempatan
pengaktualisasian
dan agama.
Kekristenan
yang
namun inklusif. Cara yang bersifat
difokuskan pada :
pada
manusia
melaksanakan misi tidak eksklusif
globalisasi, misi gereja Tuhan perlu
Kemajemukan
kehidupan
kontekstual.
pengaruh
modernisme, post modernisme dan
kepelbagaian
bersifat
plural. Dalam kondisi seperti inilah,
misi
Perubahan
berdampak
yang
eksklusif tersebut perlu dihadirkan di
tengah
yang
Kristen
iman
Kristiani
dalam kehidupan sehari hari yang
bersifat eksklusif.
berdasarkan
Eksklusifisme iman Kristen tampak
kasih Tuhan. Melalui
aktualisasi iman, Bapa dimuliakan
pada landasan percaya bahwa “Di
(Matius 5; 6)
luar Yesus tidak seorangpun sampai
14
dan roh merupakan misi yang cukup
Misi yang Holistik
Misi yang holistik merupakan
misi
yang
menjangkau
penting. Kebutuhan materi di negara
manusia
maju umumnya tercukupi seiring
dalam kebutuhan kemanusiaannya.
kemajuan
Eksistensi manusia terdiri dari tiga
teknologi.
bagian utama: tubuh, jiwa , dan roh (1
Negara berkembang dan Negara –
Tes 5:23).
Negara
Kebutuhan kehidupan
ilmu
pengetahuan
dan
Namun di Negara –
miskin,
kebutuhan
fisik
manusia mencakup tiga bagian utama
(materi) merupakan kebutuhan utama.
tersebut.
Umumnya di Negara berkembang
Misi
masa
kini
perlu
memenuhi tubuh, jiwa, dan roh.
dan miskin, kebutuhan jiwa dan roh
Sejak pencerahan (renaissance)
terpenuhi.
Misi
yang berbentuk
sampai era modern, manusia telah
bantuan fisik perlu dilaksanakan.
mengalami kemajuan intelektual yang
Sebab itu misi global berkaitan erat
menakjubkan.
dengan misi yang holistik. Misi yang
intelektual
Namun kemajuan
tersebut
“kekosongan”
menghasilkan
(emptiness)
mampu memenuhi kebutuhan fisik,
dalam
jiwa dan roh sesuai dengan konteks
kehidupan manusia. Faktor jiwa dan
jangkauan misi.
roh ditinggalkan. Perubahan ilmu
pengetahuan
dan
teknologi
Misi Yang Sinergis
yang
Kata “sinergi” yang dalam bahasa
dihasilkan oleh kemajuan intelek
manusia
membawa
peradapan
modern.
manusia
inggris synergetic, berasal dari kata
ke
Yunani “synergetikos” yang artinya
Modernitas
to
mengisi kehidupan fisik manusia
together
bersama–sama”.
(materialisme). Namun manusia tidak
atau
“bekerja
Pelaksanaan
misi
dalam era globalisasi tidak dapat
hanya terdiri dari fisik tetapi memiliki
dilaksanakan oleh badan–badan misi
jiwa dan roh. Fisik, jiwa, dan roh
secara terpisah. Badan–badan misi
perlu seimbang.
wajib bekerja bersama–sama, saling
Setelah modernisasi atau post–
modernisme,
work
menolong dan melengkapi.
unsur jiwa dan roh
masa lampau, outreach badan misi
menjadi bagian penting yang perlu
menghasilkan pelbagai ragam wadah
diisi. Di Negara-negara maju, misi
pelayan pengisian kebutuhan
Pada
organisasi Kristen termasuk wilayah
jiwa
jangkaunnya. Tidak jarang outreach
15
tersebut menimbulkan dinding wadah
Melalui
computer,
manusia
juga
Kristen yang memisahkan satu sama
dapat mengakses informasi up to date
lain.
(laptop, internet).
Tujuan mission outreach adalah
Media elektronika seperti radio
manusia. Jumlah penduduk dunia
dan televisi juga merupakan sarana
kurang lebih enam miliar, sekarang
mission outreach yang signifikan.
mendekati tujuh miliar. Lebih dari
Dengan demikian umat Tuhan dapat
separuhnya masih harus dicapai oleh
menggunakan jasa media elektronika
Injil Kristus; synergetical mission
untuk mission outreach. Kemajuan di
perlu
Bekerja
sekitar alat komunikasi/ informasi
bersama–sama akan menghindarkan
seperti ponsel dan smartphone dapat
mission
menjadi sarana Mission.
dilaksanakan.
duplication.
Sebaliknya,
mission multiplication akan tercapai.
Synergetical Mission
Misi di tengah Kondisi
Gereja yang Suam
menyatukan
kekuatan badan misi untuk “to reach
Negara-negara
souls for Christ”, bukan lagi “to
sebagai
reach souls for denomination or a
Negara
kenyataannya
Christian organization” melainkan
perubahan.
mengusung semboyan: ALL FOR
yang
dikenal
Kristen
dalam
sudah
Banyak
mengalami
penduduknya
yang “tidak ber-Tuhan” atau dikenal
CHRIST AND CHRIST FOR ALL.
sebagai free thinker. Negara-negara
Kristen tersebut layak dikategorikan
Misi yang Informatif-Komunikatif
Era
globalisasi
ditandai
sebagai “ladang misi”. Kondisi yang
oleh
kemajuan dunia informasi. Perubahan
sedemikian
teknologi
kesuaman gereja Tuhan.
informasi
menghasilkan
ini
disebabkan
oleh
Gereja yang suam disebabkan
kecepatan komunikasi antar manusia.
Misi yang informatif komunikatif
oleh
dapat dilaksanakan melalui media
yang senang hidup pada comfort
cetak
zone.
dan
elektronika.
Media
pemimpin–pemimpin
gereja
Pemimpin–pemimpin gereja
telah
yang “rohnya padam”, atau para
memudahkan manusia berkomunikasi
pemimpin gereja yang “kasihnya
tanpa
pada Tuhan menjadi tawar”, yang
elektronika
Negara
via
dibatasi
atau
computer
oleh
bangsa
batas–batas
atau
bergerak kearah centripetal, maka
jarak.
16
misi yang dilakukan di tengah kondisi
Misi kaum Intercessors
gereja-gereja yang sedemikian adalah
Peran
sebagai berikut:
intercessors
bagaikan
mezbah dupa (the altar of incense)
yang tidak boleh padam. Nyala api
Misi kaum Awam
Intercessors:
Kitab suci mencatat pada hari
- Akan menyalakan gerak gereja
Pentakosta jumlah murid–murid yang
Tuhan
berkumpul sebanyak 120 orang. Dari
- Akan
120 orang tersebut, 12 orang adalah
menghasilkan pelbagai
karunia roh
para rasul. Berarti sebanyak 108
- Akan membentuk umat-Nya
adalah non–rasul atau dapat dikatakan
sebagai saksi Kristus
para awam (Kisah Para rasul 2:41-47;
- Akan membuka new mission
Kisah Para rasul 4:31; kisah para
field
rasul 5:42; kisah para rasul 8: 1b, 4 ;
kisah para rasul 11:19 -20). Misi
Misi non–Ekklesio Sentrisme
kaum awam tersebut telah berhasil
Maksdunya adalah, gerak gereja
menumbuhkan dan mengembangkan
bukan kearah sentripetal tetapi ke
gereja Tuhan dari Yerusalem, Yudea,
arah sentrifugal. Kesuaman gereja
Samaria, Asia Kecil, Yunani, Roma,
umumnya terjadi karena aktivitas
dan wilayah–wilayah “ujung bumi”
yang
lainnya.
sentripetal
Guna menghindarkan kesuaman
gereja,
misi
awam
hanya
kearah
atau ekklesio sentries.
Perlu diubah menjadi gerak yang
perlu
sentrifugal (dari sentral ke luar ke
awam
segala arah), atau dapat dikatakan
dimotivasi untuk reaching souls for
dari gereja ke dunia. misi tidak
Christ.
kepemimpinan
diartikan aktivitas misi di dalam
bukan lagi terletak pada para Clergy
gereja tetapi aktifitas Misi mencapai
tetapi Clergy bekerja sama dengan
dunia (dari Yerusalem ke ujung
awam sesuai karunia yang Tuhan
bumi).
diberdayakan.
kaum
dilakukan
Kaum
Hierarki
anugerahkan bagi mereka.
Misi yang non–ekklesio sentrisme
tampak pada perumpamaan orang
Samaria yang murah hati (Luk 10:2537), Yesus memberitakan Injil dari
17
kota ke kota dan dari desa ke desa
Kerajaan harus diberitakan ke seluruh
(Luk 8:1), pada amanat Agung Yesus
dunia. goncangan–goncangan yang
”Pergilah ke seluruh penjuru dunia
terjadi di bumi tidak memadamkan
beritakanlah
api pemberitaan Injil.
Injil”
(Mar
1:15),
menjadi saksi Kristus dari Yerusalem
Misi di tengah akhir zaman
sampai ke ujung bumi (Kis. 1:8).
dilaksanakan
Gereja Tuhan umumnya dilayani
dan
digembalakan
menghasilkan
Media
elektronik dan cetak. Para pendoa
yang
spectators
melalui:
syafaat (intercessory prayer groups).
bukan
Para
“Prayer
traveling
groups”,
witnesses. Misi gereja yang ke arah
Recruiting local missionaries/ Local
ke dalam gereja sendiri menghasilkan
Christian Witnesses, Tent–makers,
warga jemaat yang tidak bersaksi.
International Gathering.
Misi non–ekklesio sentries membawa
wawasan,
paradigma,
KESIMPULAN
aktualisasi
Semua milik Kristus pasti bisa
iman dan aplikasi Kitab Suci dari
bermisi, semua gereja, gereja kecil
dalam gereja ke dunia luar.
atau besar dapat bermisi. Apapun
dapat dilakukan orang percaya dalam
Misi di tengah Masa Akhir Zaman
bermisi, apalagi pada “zaman akhir”
Masa akhir zaman tampak jelas
seperti
sejak berdirinya Negara Israel pada
14
Mei
goncangan
1948.
Mulai
kehidupan
saat
ini.
Seluruh
kemampuan
gereja dan orang percaya dikerahkan
itu,
untuk melakukan kegiatan misi, yang
manusia
bertujuan memenangkan jiwa bagi
semakin meningkat, seirama dengan
Kristus.
goncangan kehidupan yang tertulis
dalam Matius 24:4-14, di mana Injil
DAFTAR PUSTAKA
Bosch, David J. Transformasi Misi Kristen, 1997
de Kuiper, Arie. Missiologia, 1999
Verkuyl, J. Contemporary Missiology, 1978
18
Forbes, George. Materi Kuliah Misi Gereja Tuhan di Tengah Tanda Zaman
Pada Milenium Ketiga. World Missions Australia, Amsterdam.
19
Download