I. PENDAHULUAN Seperti telah diketahui toksikologi klinik merupakan cabang ilmu toksikologi dan ilmu kedokteran. Selain toksikologi klinik ada pula yang disebut dengan medical toxicology yang merupakan suatu bidang khusus ditekuni oleh para dokter yang berhubungan dengan toksikologi. Tujuan dari aktivitas tersebut meliputi perlindungan kesehatan, penilaian resiko kesehatan dan penelitian tentang toksikologi klinik. Toksikologi klinik juga merupakan cabang ilmu kedokteran yang berhubungan Iangsung dengan diagnosa dan penyembuhan pasien keracunan. Sehingga toksikologi klinik dapat ditakrifkan sebagai ilmu yang mempelajari aksi berbahaya zat kimia atas sistem biologis yang berguna untuk diagnosis penyembuhan dan mengurangi resiko keberbahayaan zat kimia pada pasien atau korban keracunan. Adapun makna dan takrif tersebut yaitu dengan mempelajari aksi berbahaya suatu zat kimia atas sistem biologis maka diharapkan dapat herguna untuk mendiagnosa, menyembuhkan dan mengurangi keberbahayaan dengan cara mengobati, rnenanggulangi dan mencegah rnenjalarnya intensitas efek berbahaya zat kimia tersebut pada pasien atau korban keracunan. Setelah mengetahui makna dan takrif toksikologi klinik, akan diketahui pula arti penting dan mempelajari toksikologi klinik. Dengan mempelajari toksikologi klinik akan dapat mengidentifikasi suatu racun, mendiagnosa keracunan, mengetahui aspek-aspek toksikokinetika, memahami prinsip-prinsip terapi keracunan, sehingga kita akan dapat menyembuhkan dan mengurangi resiko keberbahayaan pada pasien keracunan dengan cara mengobati, menanggulangi dan membatasi menjalarnya intensitas efek berbahaya, yang selanjutnya akan berguna untuk mencegah bahaya yang Iebih lanjut pada pasien atau korban keracunan. Berdasarkan uraian diatas maka dapat dikatakan bahwa toksikologi klinik merupakan ilmu multidisipliner atau ilmu terapan, yang dalam prakteknya berhubungan erat dengan berbagai cabang ilmu baik disiplin ilmu yang ada dalam bidang kesehatan maupun disiplin ilmu yang lain. Seperti pernah dipelajari dalarn toksikologi dasar ruang lingkup toksikologi secara garis besar meliputi toksikologi lingkungan, ekonomi dan kehakiman. Toksikologi klinik ternyata termasuk dalarn ketiga lingkup utama tersebut, bergantung pada masalah yang akan dipecahkan. Misalnya seseorang setelah minurn kopi mengalarni gejala keracunan (seperti keracunan pestisida) lalu dibawa ke rumah sakit, setelah diteliti ternyata serhuk putih yang disangka gula adalah racun tikus. Karena tidak sengaja mengkonsurnsi racun tikus maka dapat dimasukkan dalam lingkup toksikologi lingkungan, tetapi dapat juga dimasukkan dalam toksikologi ekonomi karena ditambahkannya serbuk putih tersebut disengaja dengan rnaksud supaya rninumannya menjadi enak. Kalau orang tersebut kemudian meninggal di rumah sakit dan diselidiki Universitas Gadjah Mada 1 racun tersebut sengaja ditaruh oleh seseorang atau tidak, maka sudah masuk dalam toksikologi kehakiman. Seperti telah dijelaskan di atas bahwa toksikologi klinik merupakan ilmu multidisipliner, sehingga berhubungan erat dengan banyak ilmu, baik ilmu-ilmu eciokteran maupun ilmu-ilmu dan bidang lain. Ilmu-ilmu kedokteran yang berhubungan erat antara lain ilmu penyakit dalam, patologiklinik, kedokteran forensik atau kehakiman. Dengan bidang ilmu yang lain misal: toksikologi dasar, kimia analisis, farmakologi, farmakoterapi dan sebagainya. Hubungan tersebut dapat dilihat pada gambar 1. di bawah ini. Gambar 1. Hubungan antara toksikologi klinik dengan bidang ilmu yang lain. Universitas Gadjah Mada 2