BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Apotek Sehat Farma Tegalyoso Klaten, merupakan sebuah apotek yang didalam rutinitas pelayanannya diprioritaskan kepada pasien rawat jalan dan rawat inap RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Apotek yang memfokuskan diri dalam pelayanan penguna ASKES ini memiliki tiga jenis konsumen yang masing-masing memiliki identifikasi berbeda. Mulai dari pasien rawat jalan, pasien rawat inap dan konsumen umum, menjadikan apotek ini menjadi padat dalam aktifitas transaksi setiap hari. Dengan banyaknya tugas yang dikerjakan pihak apotek, kekeliruan dan kesalahan pada salah satu proses sangat dimungkinkan terjadi, mengingat sarana pengerjaan proses tersebut adalah manusia. Ketidakcocokan jumlah persediaan obat digudang dengan sistem komputer persediaan yang ada, kekurangan stok, kekeliruan dalam transaksi obat (kasir, entrydata konsumen) dan kecurangan pihak-pihak apotik sendiri menimbulkan kerugian yang nyata dirasakan apotek saat ini. Apotek Sehat Farma pada saat ini telah menggunakan sistem informasi berbasis komputer, dengan mengunakan bahasa pemrograman Foxpro, akan tetapi dengan program tersebut hanya mencakup sub sistem informasi persediaan dan sub sistem entrydata konsumen. Sedangkan dari kedua sub sistem tersebut tidak ada integrasi sistem yang baik, sehingga sistem persediaan dan entrydata konsumen dalam melakukan fungsinya, tidak terjadi koordinasi dengan baik. Hal ini dapat dilihat dengan sering terjadinya kesalahan pelaporan dari entrydata konsumen ke persediaan yang mengakibatkan ketidakcocokan persediaan yang ada. Sistem informasi apotek Sehat Farma dapat dilihat pada gambar 1.1. I-1 Laporan Konsumen Kasir ASKES Laporan Umum A A dan Reseptir Keuangan Menejer Gudang Persediaan Rumah Sakit Laporan Laporan Entrydata Pedagang Besar Farmasi Gambar 1.1 Gambar sistem informasi apotek Sehat Farma saat ini Pada saat konsumen memberikan resep obat yang dipesan, entrydata konsumen memasukkan data tersebut kedalam komputer dan resep tersebut diberikan kepada reseptir. Fungsi dari entrydata konsumen dalam gambar diatas, hanya sebatas mencatat data obat apa saja yang dibutuhkan konsumen dan nantinya data tersebut diberikan pada bagian persediaan. Pihak reseptir sendiri menyiapkan obat apa saja yang dibutuhkan kemudian menyerahkan kapada kasir. Kasir melakuakan perhitungan harga obat dengan melihat klasifikasi obat dan konsumen kemudian obat diserahkan. Kasir mendokumentasikan setiap transaksi tersebut dalam bentuk laporan dan menyerahkan pada bagian keuangan. Pihak tersebut melakukan pegelolaan data-data tersebut sebagai laporan akhir. Adanya beberapa jenis konsumen dan macam-macam obat memerlukan kompleksitas perancangan program yang akan diciptakan. Dimulai dari pengidentifikasian konsumen, yang mana program harus mampu memisahkan antara jenis konsumen, dan kemudian membagi obat-obatan dengan harga yang bervariasi dan pemberian potongan harga untuk jenis obat, yang semua itu didasarkan pada identifikasi konsumen. Pentingnya masalah tersebut untuk dijadikan latar belakang penciptaan sistem informasi dengan arah perancangan perbaikan karena, dengan masalah masalah tersebut apotek akan dirugikan, baik secara material dan proses pelayanannya, dimana akhir dari semua itu adalah penurunan kinerja apotek. Maka pentingnya sistem informasi yang terpadu untuk meminimalisasi kesalahan, I-2 kecurangan serta peningkatan kinerja apotek, sangat memerlukan sistem informasi yang mampu memecahkan masalah tersebut dalam sistem informasi terprogram secara baik. Alternatif sistem informasi yang ada adalah sistem informasi secara komputerisasi. Dengan sistem yang terkomputerisasi, data dan proses yang beraneka ragam serta dalam jumlah yang besar dapat diolah dengan cepat, tepat dan tentunya resiko akan kecurangan dapat diminimalkan. Ditambah dengan adanya dukungan database, proses pencarian, pengolahan dan perhitungan dapat dilakukan dengan cepat. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimana merancang usulan perbaikan dan pengembangan sistem informasi manajemen, untuk membantu menyelesaikan permasalahan pelayanan transaksi dan persediaan obat diapotek Sehat Farma”. 1.3. Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Merancang ulang database untuk mempermudah pengaturan data yang bertujuan untuk memberi kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan dan pengolahan data. 2. Merancang aplikasi perangkat lunak sistem informasi apotek disertai dengan perancangan user interface untuk memudahkan operator dalam melakukan kegiatan operasional pencatatan, transaksi dan penganalisaan, pembuatan laporan. 1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Kemudahan, kecepatan dan keakuratan dalam setiap pengerjaan olah data. 2. Memudahkan para karyawan di apotek untuk melakukan kegiatan pencatatan, analisis, transaksi dan pembuatan laporan agar terhindar dari kesalahan. I-3 3. Penyempurnaan sistem informasi menejemen yang telah ada, melalui pengembangan yang lebih baik agar mampu memperbaiki dan meningkatkan kinerja apotek. 1.5. Batasan Masalah Agar sasaran dalam studi lapangan ini tercapai, maka diperlukan batasan batasan sebagai berikut: 1. Transaksi yang dibahas adalah sistem entrydata obat, transaksi kepada konsumen (kasir), persediaan, pembuatan laporan keuangan. 2. Sistem keuangan yang dimaksud hanya sistem keuangan yang berkenaan dengan pengolahan transaksi obat seperti, penjualan, pembelian, harga obat sampai dengan pembuatan laporan keuangan. Sedangkan untuk sistem keuangan diluar transaksi obat tidak diikut sertakan dalam perancangan sistem. 3. Keuntungan yang diperoleh apotek secara nominal tidak akan dibahas dalam penelitian ini. 4. Kemampuan aplikasi untuk terhubung satu sama lain, ditunjukan dengan pembuatan aplikasi secara terpisah antar sistem dan penggunaan database tunggal sebagai server data . 5. Biaya pembuatan sistem informasi tidak dibahas dalam penelitian ini. 1.6. Sistematika penulisan Laporan Tugas Akhir ini merupakan dokumentasi pelaksanaan dan hasil penelitian. Adapun sistematika penulisan laporan Tugas Akhir adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisikan tentang uraian teori-teori, informasi yang diambil dari literatur-literatur yang ada. I-4 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Terdiri dari tahapan-tahapan yang dilakukan dalam melakukan penelitian. Tahapan tersebut adalah identifikasi masalah, perumusan masalah, studi pustaka, pengumpulan data. Pada tahapan perancangan sistem ada dua tahapan yaitu tahap desain umum sistem dan desain sistem rinci. Kemudian tahap pembuatan program dan databasenya. Setelah itu dilakukan pengujian program apakah program dapat dijalankan atau tidak, jika belum dapat dijalankan maka kembali ke tahap pembuatan program untuk diperbaiki. Pada akhirnya diambil kesimpulan dan dibuat saran-saran yang mendukung. BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pengumpulan data berisi mengenai analisis terhadap sistem lama yang berjalan di apotek dan pada pengolahan data, data-data dari analisis sistem diolah untuk memunculkan subjek–subjek yang melatarbelakangi masalah termasuk didalamnya subjek yang menjadi sebab dan akibat serta langkah perbaikan. BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Berisi tentang perancangan sistem informasi dan analisa validasi perancangan. Bagian ini juga membahas desain sistem informasi dari setiap sistem yang terdiri dari desain sistem secara umum, terinci dan uraian analisa dan intepretasi dari hasil perancangan yang telah dilakukan BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Berisikan kesimpulan dari penelitian dan saran-saran. I-5