BLK I - Official Site of RATIH JUWITA, SE., MM

advertisement
BLK I
Ratih juwita, se., mm
BabI
•
•
•
•
Pengertian bank, non bank
Peranan/ fungsi bank non ban
Jenis bank/ non bank
Sistemkeuangan di indonesia
Peranan lembaga keuangan bank dan
non bank
• Pengertian lembaga keuangan bank
• Bank (cara pengucapan: bang) adalah sebuah lembaga
intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan
kewenangan untuk menerima simpanan uang,
meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau
yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari
bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang.
Sedangkan menurut undang-undang perbankan bank
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
• pengertian lembaga keuangan non bank
• Lembaga keuangan bukan bank adalah lembaga keuangan
yang memberikan jasa-jasa keuangan dan menarik dana
dari masyarakat secara tidak langsung (non depository).
Lembaga keuangan bukan bank terdiri dari beberapa jenis,
yaitu lembaga pembiayaan yang terdiri dari leasing,
factoring, pembiayaan konsumen dan kartu kredit,
perusahaan perasuransian yang diantaranya asuransi
keuangan dan asuransi jiwa serta reasuransi, dana pensiun
yang terdiri dari dana pensiun pemberi kredit dan dana
pensiun lembaga keuangan, dana perusahaan efek,
reksadana, perusahaan penjamin, perusahaan modal
ventura dan pegadaian.
fungsi dan tujuannya masing-masing.
• a.Sebagai tempat untuk Penitipan atau Penyimpanan
Uang.
• Bank memberikan surat atau selembar kertas dalam
bentuk sebagai :
• § Rekening Koran atau Giro (Demand Deposit)
• Yaitu simpanan yang setiap saat dapat diminta kembali
atau dipergunakan untuk melakukan pembayaran
dengan mempergunakan check (perintah membayar).
• Kalau kita menyimpan uang dalam bentuk ini biasanya
tidak mendapatkan penghasilan dalam bentuk “bunga
deposito”
• § Deposito Berjangka (Time Deposit)
• Yaitu simpanan yang dititipkan ke bank untuk jangka
waktu tertentu, misalnya 1, 3, 6, 12 bulan. Dalam
artian bahwa uang tersebut dapat dipergunakan kalau
waktu yang telah ditetapkan telah tiba. Untuk
simpanan dalam bentuk ini biasanya bank membayar
bunga pada yang nasabah. (karena bank merasa dapat
menggunakan uang tersebut dalam usahanya).
• § Tabungan.
• Pada hakekatnya sama dengan time deposit, tetapi
tabungan mempunyai persyaratan yang berbeda
dengan time deposit. Misalnya Tabanas dan lainnya.
• b.Sebagai lembaga pembeli atau penyalur kredit.
• Dalam hal ini bank dapat memanfaatkan uang yang disimpan nasabah
dikarenakan tidak semua orang sekaligus dating berbondong-bondong ke
bank untuk mengambil uangnya kembali. Pemanfaatan uang dilakukan
dengan menyalurkan pada pihak yang membutuhkan kredit atau
dibelikannya surat berharga yang menghasilkan tingkat bunga, atau malah
bank melakukan ekspansi kredit.
• c. Sebagai perantara dalam lalu lintas pembayaran.
• Bank bertindak sebagai penghubung antara nasabah jikamelakukan
transaksi. Dalam hal ini nasabah tidak secara langsung melakukan
pembayaran, tetapi cukup memerintahkan pada bank untuk
menyelesaikannya. Disamping itu bank juga menyelenggarakan jasa
lainnya antara lain : pengiriman uang, jual beli saham dan valuta asing
serta menagih uang atas nama pelanggan (Inkaso). Bank juga sering
menawarkan jasa dalam penyimpanan barang-barang berharga.
• Usaha pokok Lembaga Keuangan Bukan Bank:
• o Jenis pembiayaan pembangunan adalah memberikan
kredit jangka menengah/panjang serta melakukan
penyiutan modal dalam perusahaan.
• o Jenis investasi terutama melakukan usaha sebagai
perantara dalam menerbitkan surat berharga dan
menjamin serta menanggung terjualnya surat
berharga (underwriter).
• o Jenis lainnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam bidang tertentu seperti memberikan
pinjaman kepada masyarakat golongan berpenghasilan
menengah untuk memiliki bank.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Secara garis besar LKBB dapat dikelompokkan sbb :
1. Perusahaan Asuransi.
Yang bergerak dalam mengurus segala kemungkinan yang menyangkut jiwa, benda dan lainnya.
Asuransi adalah suatu bentuk lembaga keuangan yang berfungsi sebagai lembaga penjamin resiko,
sekaligus sebagai lembaga penghimpun dana dan penyalur dana bagi tujuan investasi.
2. Dana Hari Tua.
Yaitu yang menangani dana-dana hari tua bersifat jangka panjang assetnya berbentuk surat utang
Negara. Sedangkan passivanya berjatuh tempo jangka panjang dan berbentuk kontribusi (intern)
3. Perusahaan Keuangan.
Yaitu perusahaan yang bergerak dalam pembiayaan konsumen. Kekayaannya berbentuk sewa beli
dan berjatuh tempo jangk panjang. Sedangkan sifat passivanya adalah berbentuk proses promes
yang berjangka menengah.
4. Holding Company
Yaitu perusahaan yang memegang saham anak perusahaan dengan aktivitas utama menjalankan
sekelompok perusahaan. Sifat assetnya adalah berjatuh tempo jangka panjang serta berbentuk
equity. Sedangkan passivanya berbentuk saham dan surat utang yang berjatuh tempo jangk
panjang
• LEMBAGA KEUANGAN BANK
• Jenis-jenis lembaga keuangan bank terdiri dari :
1) Bank Umum (Konvensional dan Syariah), dan;
2) Bank Perkreditan Rakyat (Konvensional dan Syariah).
Bank Umum
Bank Umum menurut Undang-undang RI Nomor 7 tahun
1992 tentang perbankan sebagaimana diperbaharui dengan
UU nomor 10 Tahun 1998, adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan
prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran.
A. Bank Umum Konvensional
• Kegiatan-kegiatan yang dilakukan :
a) Menghimpun dana dari masyarakat (Funding) dalam bentuk :
1. Simpanan Giro (Demand Deposit)
2. Simpanan Tabungan (Saving Deposit)
3. Simpanan Deposito (Time Deposit)
b) Menyalurkan dana ke masyarakat (Lending) dalam bentuk :
1. Kredit Investasi
2. Kredit Modal Kerja
3. Kredit Konsumsi
c) Memberikan jasa-jasa bank lainnya (Services) seperti :
1. Transfer (Kiriman Uang)
2. Inkaso (Collection)
3. Kliring (Clearing)
B. Bank Umum Syariah
• Bank Umum Syariah adalah Bank Umum yang
melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan
prinsip syariah. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Syariah adalah BPR yang melaksanakan kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip syariah.
• Kegiatan Usaha Bank Umum Syariah
1. Menerima simpanan dana dari masyarakat
• 2. Menyalurkan dana
• 3. Membeli, menjual dan atau menjamin atas
risiko sendiri surat-surat berharga pihak ketiga
•
•
•
Bank perkreditan rakyat (BPR) merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya
tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Kegiatan BPR
Kegiatan BPR untuk mendukung fungsinya tersebut antara lain:
a) memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk menerima tabungan mereka
dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu;
b) memberikan kredit;
c) menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah; serta
d) menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito
berjangka, sertifikat deposito, dan atau pada bank lain.
• Sistem keuangan pada dasarnya adalah
tatanan dalam perekonomian suatu Negara
yang memiliki peran terutama dalam
menyediakan fasilitas jasa-jasa dibidang
keuangan oleh lembaga-lembaga keuangan
penunjang lainnya misalnya pasar uang dan
pasar modal. Sistem keuangan Indonesia pada
prinsipnya dapat dibedakan dalam dua jenis
yaitu sistem perbankan dan sistem lembaga
keuangan bukan bank.
Bab II
•
•
•
•
•
•
•
Perkembangan perbankan di Indonesia :
Sebelum deregulasi
Deregulasi
Setelah deregulasi
krisis
Sekarang
API
A. Kondisi Sebelum Deregulasi
• Kondisi sebelum deregulasi sangat dipengaruhi oleh berbagai
kepentingan ekonomi dan politik dari Pemerintah.
• Fungsi utama perbankan pada masa setelah kemerdekaan sampai
dengan sebelum adanya deregulasi tidak banyak mengalami
perubahan, yaitu :
• Memobilisasikan dana dari investor untuk membiaya kebutuhan
dana investasi dan modal kerja perusahaan-perusahaan besar milik
pemerintah dan swasta.
• Memberikan jasa-jasa keuangan kepada perusahaan-perusahaan
besar.
• Mengadministrasikan anggaran pemerintah untuk membiayai
kegiatan pemerintah
• Menyalurkan dana anggaran untuk membiayai program dan proyek
pada sektor-sektor yang ingin dikembangkan oleh pemerintah.
B. Kondisi Sesudah Deregulasi
• Paket 1 Juni 1983 yang berisi tentang :
• Ø Penghapusan pagu kredit dan pembatasan aktiva lain sebagai
instrumen pengendali Jumlah Uang Beredar (JUB).
• Ø Pengurangan KLBI kecuali untuk sektor-sektor tertentu.
• Ø Pemberian kebebasan bank untuk menetapkan suku bunga
simpanan dan pinjaman kecuali untuk sektor-sektor tertentu.
• Paket 27 Oktober 1988 yang berisi tentang :
• Ø Pengerahan dana masyarakat, yang meliputi :
• § Kemudahan pembukaan kantor bank.
• § Kejelasan aturan pendirian bank.
• § Bank dan lembaga keuangan bukan bank bisa menerbitkan
sertifikat deposito dan tanpa perlu izin.
• UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.
• Paket 29 Mei 1993 yang berisi tentang
penyempurnaan aturan kesehatan bank
meliputi :
• Ø CAR (Capital Adequacy Ratio)
• Ø Batas Maksimum Pemberian Kredit
• Ø Kredit Usaha Kecil
• Ø Pembentukan cadangan piutang
C. Kondisi Saat Krisis Ekonomi Mulai
Akhir Tahun 1990-an
• Krisis ekonomi global mulai ditandai dengan runtuhnya
lembaga keuangan terbesar di dunia asal Amerika Lehman
Brother, kredit macet sektor perumahan (subprime
mortgage) dan disusul kebangkrutan industri otomotifnya,
seperti General Motor dan Ford. Musibah yang menimpa di
Amerika juga serentak dirasakan negara-negara maju
Eropa. Maka tak ayal, negara maju saja tidak bisa mengelak
dari krisis keuangan global dan apalagi negara berkembang
seperti Indonesia. Muncul kabar dan rumor negatif adanya
redemption di pasar modal oleh para investor asing guna
menutupi keuangan di negaranya, telah membuat nilai
tukar rupiah terus melorot dan jatuhnya indek harga saham
gabungan (IHSG)
• Dengan alasan untuk mengembalikan kepercayaan
nasabah dan menjaga dampak sistemik keuangan di
Indonesia, pemerintah mengambil alih bank Century
melalui Lembaga Penjamin Simpanan dengan
menyuntikkanE. Kondisi Terakhir Perbankan Di
Indonesia
• Kondisi perbankan di Indonesia semakin membaik
meski tekanan krisis keuangan global semakin terasa.
Hal tersebut terlihat dari berkurangnya keketatan
likuiditas perbankan dan tumbuhnya total kredit
perbankan.
• dana hingga Rp2 triliun.
• Arsitektur Perbankan Indonesia (API)
merupakan suatu kerangka dasar sistem
perbankan Indonesia yang bersifat
menyeluruh dan memberikan arah,
bentuk, dan tatanan industri perbankan
untuk rentang waktu lima sampai sepuluh
tahun ke depan.
Enam Pilar API (Arsitektur Perbankan
Indonesia)
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Sistem perbankan yang sehat.
Sistem pengaturan yang efektif.
Sistem pengawasan yang berindependen dan efektif.
Industri perbankan yang kuat.
Infrastruktur pendukung yang mencukupi.
Perlindungan nasabah.
Program-program kegiatan API yaitu :
a. Program penguatan struktur perbankan nasional
b. Program peningkatan kualitas pengaturan perbankan
c.
Program peningkatan fungsi pengawasan
d. Program peningkatan kualitas manajemen dan operasional
perbankan
• e.
Program pengembangan infrastruktur perbangkan
• f.
Program peningkatan perlindungan nasabah.
Bab III
Bank Indonesia
• Tujuan Tunggal
• mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek,
yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan
jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain.
• Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Indonesia
didukung oleh tiga pilar yang merupakan tiga bidang
tugasnya. Ketiga bidang tugas ini adalah:
• Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
• Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran,
serta
• Mengatur dan mengawasi perbankan di Indonesia.
• Otoritas Moneter[sunting | sunting sumber]
• Sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai
wewenang untuk memutuskan dan
melaksanakan kebijakan moneteryang tepat. Kebijakan itu
bisa berupa Open Market Operation, Discount
Policy, Sanering, dan Selective Credit.
• Untuk menjaga stabilitas rupiah itu perlu disokong
pengaturan dan pengelolaan akan kelancaran Sistem
Pembayaran Nasional (SPN). Kelancaran SPN ini juga perlu
didukung oleh infrastruktur yang handal (robust). Jadi,
semakin lancar dan hadal SPN, maka akan semakin lancar
pula transmisi kebijakan moneter yang bersifattime critical.
Bila kebijakan moneter berjalan lancar maka muaranya
adalah stabilitas nilai tukar.
• Peran sebagai Lender of The Last Resort
• Bank Indonesia juga berfungsi sebagai lender of the
last resort. Dalam melaksanakan fungsi ini, Bank
Indonesia dapat memberikan kredit atau pembiayaan
berdasarkan prinsip syariah kepada bank yang
mengalami kesulitan likuiditas jangka pendek yang
disebabkan oleh terjadinya mismatch dalam
pengelolaan dana. Pinjaman tersebut berjangka waktu
maksimal 90 hari, dan bank penerima pinjaman wajib
menyediakan agunan yang berkualitas tinggi serta
mudah dicairkan dengan nilai sekurang-kurangnya
sama dengan jumlah pinjaman.
Perkembangan Kebijakan Sistem Nilai
Tukar Di Indonesia
•
•
•
•
•
1. Sistem Nilai Tukar Tetap
Sistem nilai tukar tetap ( fixed exchange rate ) dimana lembaga otoritas moneter menetapkan
tingkat nilai tukar mata uang domestik terhadap mata uang negara lain pada tingkat tertentu, tanpa
memperhatikan penawaran ataupun permintaan terhadap valuta asing yang terjadi. Bila terjadi
kekurangan atau kelebihan penawaran atau permintaan lebih tinggi dari yang ditetapkan
pemerintah, maka dalam hal ini akan mengambil tindakan untuk membawa tingkat nilai tukar ke
arah yang telah ditetapkan. Tindakan yang diambil oleh otoritas moneter bisa berupa pembelian
ataupun penjualan valuta asing, bila tindakan ini tidak mampu mengatasinya, maka akan dilakukan
penjatahan valuta asing
2. Sistem Nilai Tukar Mengambang Terkendali
Nilai tukar mengambang terkendali, dimana pemerintah mempengaruhi tingkat nilai tukar melalui
permintaan dan penawaran valuta asing, biasanya sistem ini diterapkan untuk menjaga stabilitas
moneter dan neraca pembayaran.
Sistem nilai tukar mengambang terkendali di Indonesia ditetapkan bersamaan dengan kebijakan
devaluasi Rupiah pada tahun 1978 sebesar 33 %. Pada sistem ini nilai tukar Rupiah diambangkan
terhadap sekeranjang mata uang (basket currencies) negara-negara mitra dagang utama Indonesia.
Dengan sistem tersebut, Bank Indonesia menetapkan kurs indikasi dan membiarkan kurs bergerak
di pasar dengan spread tertentu. Untuk menjaga kestabilan nilai tukar Rupiah, maka Bank Indonesia
melakukan intervensi bila kurs bergejolak melebihi batas atas atau batas bawah spread
• 3. Sistem Nilai Tukar Mengambang Bebas
• Nilai tukar mengambang bebas, dimana pemerintah tidak
mencampuri tingkat nilai tukar sama sekali sehingga nilai tukar
diserahkan pada permintaan dan penawaran valuta asing.
Penerapan sistem ini dimaksudkan untuk mencapai penyesuaian
yang lebih berkesinambungan pada posisi keseimbangan eksternal
(external equilibrium position). Tetapi kemudian timbul indikasi
bahwa beberapa persoalan akibat dari kurs yang fluktuatif akan
timbul, terutama karena karakteristik ekonomi dan struktur
kelembagaan pada negara berkembang masih sederhana. Dalam
sistem nilai tukar mengambang bebas ini diperlukan sistem
perekonomian yang sudah mapan.
•
Bab iv
• Pengertian otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga
negara yang dibentuk berdasarkan UU nomor 21 tahun
2011 yang berfungsi menyelenggarakan sistem
pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi
terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa
keuangan.
Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat OJK,
adalah lembaga yang independen dan bebas dari
campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi,
tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan,
pemeriksaan, dan penyidikan. OJK didirikan untuk
menggantikan peran Bapepam-LK.
• Tujuan dibentuk ojk
• OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam
sektor jasa keuangan :
1. Terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel
2. Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara
berkelanjutan dan stabil, dan
3. Mampu melindungi kepentingan Konsumen dan masyarakat.
Fungsi
OJK mempunyai fungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan
pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di
sektor jasa
keuangan.
• Tugas dan Wewenang
• OJK mempunyai tugas melakukan pengaturan dan
pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di
sektor Perbankan, sektor Pasar Modal, dan sektor IKNB
OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan
terhadap:
1. kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan;
2. kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal; dan
3. kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian,
dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa
keuangan lainnya.
• Wewenang OJK
• Untuk melaksanakan tugas pengaturan, OJK mempunyai
wewenang:
1. menetapkan peraturan pelaksanaan Undang-Undang ini;
2. menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa
keuangan;
3. menetapkan peraturan dan keputusan OJK;
4. menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor jasa
keuangan;
.
• 5. menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK;
6. menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan
perintah tertulis terhadap Lembaga Jasa Keuangan dan pihak
tertentu;
7. menetapkan peraturan mengenai tata cara
penetapan pengelola statuter pada Lembaga Jasa Keuangan;
8. menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta
mengelola, memelihara, dan menatausahakan kekayaan dan
kewajiban; dan
9. menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan
sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan di
sektor jasa keuangan.
• Pada akhir 2011, sebagai upaya reformasi sektor keuangan, pemerintah
dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sepakat mendirikan Otritas Jasa
Keuangan (OJK).
Kemudian, pada 22 November 2012, UU No 21 tentang OJK disahkan.
Lembaga yang disebut independen ini akan berfungsi mulai 31 Desember
2012 dimana menggantikan fungsi, tugas dan wewenang pengaturan yang
selama ini dilakukan oleh Kementerian Keuangan melalui Badan Pengawas
Pasar Modal serta Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).
Kemudian di akhir tahun 2013, giliran fungsi, tugas dan wewenang
pengaturan dan pengawasan perbankan oleh Bank Indonesia (BI) juga
akan dialihkan ke OJK.
Posisinya, OJK akan tergabung dalam Forum Koordinasi Stabilitas Sektor
Keuangan (FKSSK) bersama Kementerian Keuangan, BI dan Lembaga
Penjamin Simpanan (LPS). FKSSK merupakan protokol koordinasi untuk
menjaga stabilitas sistem keuangan.
• struktur organisasi OJK?
Struktur organisasi OJK terdiri atas:
Dewan Komisioner OJK; dan
• Pelaksana kegiatan operasional.
• Hubungan OJK dengan BI
Menurut Pasal 39 UU Nomor 21 tahun 2011, OJK bisa
berkoordinasi dengan BI dalam pengaturan dan
pengawasan perbankan, misalnya, dalam hal kewajiban
pemenuhan modal minimum bank ataupun kebijakan
penerimaan dana dari luar negeri, penerimaan dana valuta
asing maupun pinjaman komersial luar negeri.
•
Hubungan OJK dengan LPS
Sesuai Pasal 41 UU Nomor 21 Tahun 2011, OJK menginformasikan kepada
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengenai bank bermasalah yang sedang dalam
upaya penyehatan oleh OJK. Begitu juga LPS dapat melakukan pemeriksaan
terhadap bank yang terkait dengan fungsi, tugas dan wewenangnya serta
berkoordinasi terlebih dahulu dengan OJK.
OJK Bisa Menyidik
OJK berwenang melakukan penyelidikan hingga penyidikan terhadap kasus-kasus
lembaga keuangan yang merugikan konsumen. Sesuai peraturan yang ada,
penyidik di Indonesia hanya ada dari dua elemen yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dan Kepolisian. Saat ini, penyidik Bapepam-LK yang bergabung di OJK masa
berlakunya akan habis pada 31 Desember 2013.
OJK Bisa Melakukan Penuntutan
Menurut Pasal 49 dan Pasal 50 UU OJK, penyidik OJK bisa menyampaikan hasil
penyidikannya kepada jaksa untuk dilakukan penuntutan.
Bank umum dan BPR
•
Bank Umum
•
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan menghimpun dana dari masyarakat,
memberikan pinjaman kepada masyarakat, serta memberikan jasa pelayanan di bidang keuangan.
Usaha-usaha yang bisa dilakukan bank umum meliputi:
a) Menghimpun dana dari masyarakat, berupa tabungan biasa, deposito dan lain-lain.
b) Memberikan pinjaman (kredit) kepada masyarakat.
c) Melakukan jasa pengiriman uang.
d) Melakukan inkaso antar bank.
e) Melakukan jual beli surat-surat berharga, seperti wesel dan kertas perbendaharaan negara.
f) Menerima titipan barang-barang berharga.
g) Melakukan kegiatan-kegiatan perbankan lainnya yang sesuai dengan undang-undang dan
ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia.
•
Usaha-usaha yang bisa dilakukan bank umum meliputi:
a) Menghimpun dana dari masyarakat, berupa tabungan biasa, deposito dan lain-lain.
b) Memberikan pinjaman (kredit) kepada masyarakat.
c) Melakukan jasa pengiriman uang.
d) Melakukan inkaso antarbank.
e) Melakukan jual beli surat-surat berharga, seperti wesel dan kertas perbendaharaan negara.
f) Menerima titipan barang-barang berharga.
g) Melakukan kegiatan-kegiatan perbankan lainnya yang sesuai dengan undang-undang dan
ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia.
•
Fungsi utama BPR adalah memberikan bantuan kredit baik berupa kredit investasi maupun kredit
eksploitasi dalam skala kecil dengan jaminan kepada rakyat yang berada di daerah.
• Kegiatan BPR
• Kegiatan BPR untuk mendukung fungsinya tersebut antara lain:
a) memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk menerima
tabungan mereka dalam bentuk deposito berjangka, tabungan,
dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;
b) memberikan kredit;
c) menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi
hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan
pemerintah; serta
d) menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia
(SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan atau pada bank
lain.
•
bPR dilarang melakukan kegiatan-kegiatan antara lain:
a) menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam jasa lalu lintas
pembayaran;
b) melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing;
c) melakukan usaha penyertaan modal;
d) melakukan usaha perasuransian; serta
•
•
e) melaksanakan usaha lain di luar usaha yang telah ditetapkan oleh undangundang.
Jenis-Jenis Bank Umum
(1) Bank Pemerintah
Bank pemerintah merupakan bank yang sebagian besar modalnya dimiliki oleh
pemerintah. Contoh bank pemerintah yaitu Bank Pembangunan Daerah, Bank
Rakyat Indonesia, dan Bank Mandiri.
• 2) Bank Swasta Nasional
• Bank swasta nasional merupakan bank yang sebagian besar atau seluruh
modalnya dimiliki oleh individu atau badan hukum Indonesia. Contoh bank
swasta nasional antara lain Bank NISP, Bank Lippo, dan Bank Internasional
Indonesia (BII).
(3) Bank Koperasi
• Modal bank koperasi adalah berasal dari badan usaha yang berbentuk
koperasi. Contoh bank koperasi adalah Bank Umum Koperasi Indonesia
(Bukopin).
(4) Bank Asing
• Bank asing biasanya merupakan cabang dari bank yang ada di luar negeri,
misalnya Bank HSBC dan Standard Chartered Bank.
(5) Bank Campuran
• Modal bank campuran berasal dari kemitraan antara pihak swasta
nasional dengan pihak asing.
Perbedaan bank umum dan BPR
•
•
•
•
•
1. Perbedaan Fasilitas Jasa Transaksi Keuangan Perbedaan bank umum dan BPR yang
paling mudah ditemukan adalah ada tidaknya fasilitas jasa lalu lintas transaksi
keuangan. Bank umum memfasilitasi jasa lalu lintas pembayaran seperti kliring, inkaso,
valuta asing, dan transfer sedangkan BPR tidak menyediakan fasilitas tersebut.
2. Perbedaan Jenis Simpanan Selain dari ada tidaknya fasilitas jasa lalu lintas
pembayaran, perbedaan bank umum dan BPR juga terletak pada jenis simpanan yang
disediakan. Bank umum diberi kewenangan untuk menghimpun dana masyarakat melalui
giro, tabungan, dan deposito, sementara bank BPR hanya diberi kewenangan untuk
menerima deposito tabungan saja.
3. Perbedaan Lalu lintas Giral Fasilitas lalu lintas giral antara bank umum dan BPR juga
berbeda. Lalu lintas giral yang dilakukan oleh bank umum di antaranya adalah cek dan
bilyet giro, sementara bank BPR tidak memiliki fasilitas lalu lintas giral ini. Perbedaan
Saham dan Obligasi
4. Perbedaan Kredit Perbedaan bank umum dan bank BPR juga terletak pada proses
penyaluran kredit. Bank umum dapat menyalurkan kredit dalam bentuk investasi, modal
kerja, maupun untuk ranah konsumtif, sementara bank BPR memiliki keterbatasan
dalam proses penyaluran kredit. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional
5. Perbedaan Jangkauan Jangkauan bank umum dan bank BPR juga berbeda. Perbedaan
keduanya sangat tampak karena bank umum memiliki jangkauan yang lebih luas yakni
tingkat nasional hingga internasional, sementara bank BPR hanya memiliki jangkauan di
tingkat lokal atau daerah.
Bab vi
sumber dan penggunaan dana bank
• Sumber Penghimpunan Dana
• Pada dasarnya suatu bank mempunyai 4
alternatif untuk menghimpun dana untuk
kepentingan usahanya, yaitu :
• a. Dana Sendiri
• ketentuan dari bank sentral yang mengatur
tentang proporsi minimal modal sendiri
dibandingkan dengan total nilai Aktiva
Tertimbang Menurut Risiko (ATMR), yang lebih
dikenal dengan rasio kecukupan modal (Capital
Adequacy Ratio—CAR).
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
b. Dana dari Deposan
Pada dasarnya sumber dana dari masyarakat dapat berupa giro (demand deposit), tabungan (saving
deposit), dan deposito berjangka (time deposit) yang berasal dari nasabah perorangan atau badan.
1) Giro
Rekening giro (checking account)
Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menerbitkan cek untuk penarikan
tunai atau bilyet giro untuk pemindahbukuan.
Cek
Perintah tak bersyarat kepada bank untuk membayar sejumlah uang tertentu pada saat
penyerahannya atas beban rekening penarik cek.
Bilyet giro
Merupakan perintah kepada bank untuk memindahbukukansejumlah tertentu uang atas beban
rekening penarik tanggal tertentu kepada pihak yang tercantum pada bilyet giro tersebut dan bilyet
giro dapat dibatalkan secara sepihak oleh penarik disertai dengan alas an pembatalan.
Jasa giro
Suatu imbalan yang diberikan oleh bank kepada giran atas sejumlah saldo gironya yang mengendap
di bank.
• 2) Deposito Berjangka
• Simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu sesuai tanggal
yang diperjanjikan antara deposan dan bank.
• 3) Tabungan
• Simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan dengan syarat tertentu yang disepakati,
dan tidak dengan cek atau bilyet giro atau alat
lain yang dapat dipersamakan dengan itu.
• 4) Cara lain penghimpunan dana dari deposan
• Sertifikat deposito
• Sertifikat deposito merupakan hasil pengembangan dari deposito
berjangka. Sertifikat deposito adalah deposito berjangka yang bukti
simpanannya dapat diperjualbelikan.
• Deposit on Call
• Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan
pemberitahuan terlebih dahulu dalam jangka waktu tertentu sesuai
dengan kesepakatan antara pihak bank dengan nasabah.
• Rekening giro terkait tabungan
• Ditinjau dari tingkat bunganya nasabah lebih menyukai tabungan,
namun ditinjau dari cara penarikannya, nasabah cenderung lebih
menyukai rekening giro. Nasabah cenderung untuk
mempertahankan saldo rekening giro serendak mungkin sepanjang
dapat memenuhi kebutuhan transaksinya.
• Dana Pinjaman
• Dana pinjaman yang diperoleh bank dalam rangka menghimpun dana
antara lain dapat berupa:
• 1) Call money
• Call money merupakan sumber dana yang dapat diperoleh bank berupa
dana pinjaman jangka pendek dari bank lain melalui interbank call money
market.
• 2) Pinjaman antarbank
• Kebutuhan pendanaan kegiatan usaha suatu bank dapat juga diperoleh
dari pinjaman jangka pendek dan menengah dari bank lain.
• 3) Kredit Likuiditas Bank Indonesia
• Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) adalah kredit yang diberikan oleh
Bank Indonesia terutama kepada bank yang sedang mengalami kesulitan
likuiditas.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Sumber Dana Lain
Sumber penghimpun dana dapat juga berasal dari sumber-sumber lain yang tidak
dapat digolongkan dalam jenis dana diatas.
1) Setoran jaminan
Dana yang wajib diserahkan nasabah untuk menerima jasa-jasa tertentu dari bank.
2) Dana transfer
Pemindahan dana yang berupa pemindahbukuan antarrekening, dari uang tunai ke
suatu rekening, atau dari suatu rekening untuk kemudian ditarik tunai.
3) Surat Berharga Bukan Uang
Surat-surat berharga jangka pendek yang dapat diperjual belikan dengan cara
didiskonto oleh Bank Indonesia.
4) Diskonto Bank Indonesia
Penyediaan dana jangka pendek oleh BI dengan cara pembelian promes yang
diterbitkan oleh bank-bank atas dasar diskonto.
•
•
•
•
•
•
•
•
Pertimbangan penggunaan dana :
1) Risiko dan Hasil
2) Jangka Waktu dan Likuiditas
Alternatif Penggunaan Dana :
a. Cadangan Likuiditas
Cadangan likuiditas ini terdiri dari 2 kategori :
1) Cadangan primer
ditentukan oleh bank sentral dan juga untuk kegiatan
sehari-hari.
• 2) Cadangan sekunder
• Ditujukan untuk memenuhi likuiditas jangka pendek
• b. Penyaluran Kredit
• Penyediaan uang atau tagihan berdasarkan persetujuan
atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak
lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
kewajibannya setelah jangka waktu tertentu.
• c. Investasi
• Alokasi dana pada aktiva dengan rate of return yang cukup
tinggi selain dapat berupa penyaluran kredit, dapat juga
berupa investasi.
• d. Aktiva Tetap dan Inventaris
• Tergolong sebagai aktiva yang tidak produktiv dalam
menghasilkan penerimaan dan oleh Bank Indonesia
dipandang sebagai aktiva yang resikonya cukup tinggi.
•
•
•
•
Alternatif Pengunaa Dana
Secara lebih rinci, alokasi dari dana yang telah berhasil dihimpun oleh bank dapat dalam bentukbentuk berikut ini:
a. Cadangan Likuiditas
Sesuai dengan namanya, aktiva ini terutama ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan likuiditas
jangka pendek. Cadangan ini terdiri atas dua kategori, yaitu:
•
•
1. Cadangan Primer (primary reserves)
Cadanagn primer dapat berupa uang kas, saldo pada bank sentral, saldo pada bank lain, dan warkat
dalam proses penagihan. Aktiva ini ditujukan teruta untuk kegiatan usaha sehari-hari seperti
penarikan dana oleh nasabah, penyelesaian kliring, pemberian kredit, kewajiban yang akan jatuh
tempo.
•
•
2. Cadangan Sekunder
Di Indonesia, aktiva ini dapat berupa Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Sertifikat Bank Indonesia
(SBI), Surat Utang Negara, dan sertifikat deposito.
Penempatan dana dalam bentuk cadangan sekunder ini terutama ditujukan untuk:
• Memenuhu kebutuhan likuiditas jangka pendek yang sebelumya telah dapat diperkirakan seperti
penarikan simpanan dan pencairan kredit.
• Memperoleh penerimaan.
•
•
•
•
•
b. Penyaaluran Kredit
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam
meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
kewajibannya setelah jangka waktu tertentu.
•
•
•
c. Investasi
alokasi dana pada aktiva dengan rate of return yang cukup tinggi selain dapat berupa penyaluran
kredit, dapat juga berupa ivestasi. Investasi dapat berupa penanaman dana surat-surat berharga
jangka menengah dan panjang, atau berupa penyertaan langsung pada badan usaha lain.
•
•
•
•
d. Aktiva Tetap dan Inventaris
Aktiva tetpa dan inventaris tergolong sebagai aktiva yang tidak produktif dalam menghasilkan
penerimaan dan oleh bank indonesia dipandang sebagai aktiva yang resikoya cukup tinggi.
Resiko ini dikaitkan dengan kemungkinan rusak, terbakar, atau hilangnya dari aktifa tetap dan
inventaris.
Bab VII
produk perbankan
• 1. Tabungan (saving deposit)
• Tabungan adalah jenis simpanan yang
penarikannya dapat dilakukan melalui syaratsyarat tertentu.
• Deposito
• Deposito atau simpanan berjangka merupakan
simpanan dana masyarakat di mana penarikan
dana tersebut hanya dapat dilakukan pada waktu
tertentu sesuai dengan tanggal yang telah
disepakati antara nasabah dengan pihak bank.
• Rekening giro
• Rekening giro (demand deposit) adalah jenis
simpanan nasabah yang penarikannya dapat dilakukan
setiap saat dengan menggunakan cek untuk penarikan
tunai atau bilyet untuk pemindahbukuan
antarrekening.
• Cek adalah perintah tak bersyarat ke bank untuk
membayar sejumlah uang tertentu pada saat
penyerahannya atas beban rekening cek. Bilyet
giro adalah perintah ke bank untuk memindahbukukan
sejumlah tertentu uang atas beban rekening penarik.
• Pembayaran internasional
• Pembayaran internasional adalah jasa bank yang diberikan
kepada nasabah untuk memudahkan transaksi
keuangannya dalam melakukan perdagangan
antarnegara. Ada beberapa metode pembayaran sebagai
pelayanan atau jasa bank ke nasabahnya dalam
pembayaran internasional, yaitu advance payment, open
account, documentary collection, clean collection, dan
letter of credit. Kliring
• Kliring adalah sarana perhitungan warkat antarbank yang
dilaksanakan oleh Bank Indonesia dengan tujuan
memperluas dan memperlancar lalu lintas pembayaran
giral.
• Travellers cheque
• Travellers cheque adalah cek khusus yang diterbitkan oleh
bank/lembaga keuangan dalam bentuk yang sudah tercetak dan
dalam mata uang tertentu.
• Kegunaan travellers cheque adalah memberikan kemudahan dan
keamanan bagi orang yang melakukan perjalanan, karena yang
bersangkutan tidak perlu membawa uang tunai.
• 7. Inkaso
• Inkaso merupakan pemberian kuasa oleh perusahaan atau
perorangan untuk menagihkan atau melakukan pembayaran kepada
pihak yang bersangkutan di tempat lain (dalam atau luar negeri)
atas surat-surat berharga baik dalam rupiah maupun valuta asing.
• Remittance
• Remittance adalah jasa pengiriman dan
penerimaan uang dari luar negeri melalui
fasilitas Kartu kredit
• Kartu kredit adalah alat pembayaran
berbentuk kartu dan berfungsi sebagai
pengganti uang tunai.
• Safe deposit box
• Jasa perbankan yang diberikan untuk kotak
pengamanan simpanan.
• Safe deposit box ini terdapat dalam ruang
khusus yang tahan api, di mana barang-barang
nasabah disimpan dalam keadaan terkunci..
Kredit
• kredit menurut undang-undang No. 7 Tahun
1992 tentang Perbankan adalah penyediaan
uang, tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan
kesepakatan pinjam meminjam antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
meminjam untuk melunasi hutangnya setelah
jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga,
imbalan atau pembagian hasil keuntungan.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Pemilihan jenis sumber modal yang
diinginkan harus mempertimbangkan
berbagai faktor, diantaranya:
1. Beban bunga yang harus ditanggung
2. Persyaratan memperoleh modal tersebut
3. Jumlah dana yang dibutuhkan Analisis
Laporan Keuangan
4. Jangka waktu dana yang dibutuhkan
5. Jaminan yang diberikan
6. laporan keuangan
• 1. Dari Segi Kegunaan
• a. Kredit investasi merupakan kredit yang d
iberikan untuk keperluan
• investasi, misalnya membangun pabrik,
rumah, pembelian mesin-mesin,
• tanah dan lainnya. Kredit investasi biasanya
diberikan untuk waktu
• jangka panjang
• b. Kredit modal kerja merupakan kredit yang
diberikan untuk keperluan
• modal kerja, misalnya untuk membeli bahan
baku, pembayaran gaji, dan
• biaya lainnya. Kredit modal kerja diberikan
dalam waktu yang relatif
• pendek dan satuk kali siklus operasi
• . 2. Dari Segi Tujuan
• a. Kredit produktif merupakan kredit yang
diberikan untuk menghasilkan
• sesuatu (proses produksi), baik barang maupu
n jasa, misalnya kredit
• diberikan untuk industri (pabrik), pertanian, pe
ternakan, pabrik,
• perhotelan, dan lainnya
•
• b. Kredit konsumtif merupakan kredit yang diberikan
untuk digunakan
• secara pribadi atau dipakai (dikonsumsi) sendiri, mis
alnya membeli
• rumah atau kendaraan yang akan digunakan untuk
keperluan pribadi
• c. Kredit perdagangan merupakan kredit yang diberi
kan kepada para
• pedagang. Para pedagang membeli barang yang ke
mudian barang
• tersebut dijual kembali
• 3. Dari Segi Jangka Waktu
• a. Kredit jangka pendek merupakan kredit
yang memiliki jangka waktu
• maksimal satu tahun atau kurang dari satu
tahun
• b. Kredit jangka menengah merupakan kredit
yang memiliki jangka waktu
• c. Kredit jangka panjang merupakan kredit
yang memiliki jangka waktu
• 4. Dari Segi Jaminan
• a. Kredit dengan jaminan merupakan kredit
yang syarat untuk
• b. Kredit tanpa jaminan merupakan kredit
yang diberikan tanpa jaminan apa
• 5. Dari Segi Sektor Usaha
• a. Kredit sektor pertanian
• b. Kredit sektor industri merupakan kredit
yang diberikan kepada industri,
• baik industri kecil, menengah, maupun besar
• c. Kredit sektor perumahan merupakan kre
dit yang diberikan untuk
• kepemilikan rumah atau properti lainnya
• d. Kredit sektor profesi, merupakan kredit yang diberika
n kepada
• profesional seperti dokter, pengacara, dosen dan lainnya
• e. Kredit sektor pertambangan, merupakan kredit yang
diberikan untuk
• pengusaha yang bergerak dalam bidang pertambangan s
eperti emas,
• batubara, timah dan tambang lainnya
• f. Kredit sektor pendidikan, merupakan kredit yang dibe
rikan dunia
• pendidikan,
Perbedaan bank syariah dan abnk
konvensional
• 1. Fungsi dan Kegiatan Bank
• Dalam menjalankan kegiatannya, bank konvensional
berfungsi menyediakan jasa keuangan dan sebagai
intermediasi. Sementara itu, untuk bank syariah, selain
menjadi intermediasi, jenis bank yang satu ini juga memiliki
fungsi sebagai manajer investasi, investor sosial, dan tentu
saja penyedia layanan keuangan.
• 2. Prinsip Dasar
• . Prinsip pertama menyangkut nilai. Bank konvensional
berprinsip bebas nilai, sedangkan bank syariah menjunjung
prinsip syariah Islam yang menyatakan tidak ada
pembebasan nilai.
• Prinsip kedua yaitu mengenai pandangan terhadap uang.
Bank konvensional melihat uang sebagai komoditas.
Artinya, uang dipandang sebagai barang yang dapat
diperjual-belikan. Sementara itu, bank syariah memandang
uang sebagai alat tukar. Jadi, dalam bank syariah, uang
tidak dapat diperjual-belikan, namun dapat ditukarkan
kepada bentuk lain sesuai kebutuhan.
• Prinsip ketiga menyangkut tentang pertumbuhan dana yang
disimpan nasabah di kedua jenis bank tersebut. Di bank
konvensional, uang akan bertumbuh dengan adanya
pemberian bunga yang didapat dari pengelolaan pihak
bank. Namun, bank syariah menolak sistem bunga tersebut,
Untuk menumbuhkan uang nasabahnya, bank ini
menerapkan sistem bagi hasil.
• 3. Sumber Likuiditas Jangka Pendek
• Likuiditas bank konvensional dari pasar uang bebas
didapatkan dari emiten mana saja. Sementara itu, bank
syariah hanya mengambil sumber dari pasar uang yang
menerapkan prinsip-prinsip syariah.
• 4. Risiko Usaha
• Mengenai risiko usaha, bank syariah menerapkan poin
“ringan sama dijinjing, berat sama dipikul” antara bank dan
nasabah. Hal ini membuat semua hal yang terjadi
ditanggung secara bersama-sama, baik berupa keuntungan
maupun kerugian. Sementara itu pada bank konvensional
biasa, pihak bank tidak berurusan dengan risiko yang
mungkin dihadapi nasabahnya..
• 5. Struktur Pengawas
• Di bank konvensional, struktur pengawas
dijabat oleh dewan komisaris. Namun di bank
syariah, Anda akan menemui struktur
pengawas yang lebih kompleks, mulai dari
dewan komisaris, dewan pengawas syariah,
hingga dewan syariah nasional.
Kegiatan/ usaha bank syariah
• (1) Mudharabah, yaitu perjanjian antara
penyedia modal dengan pengusaha. Setiap
keuntungan yang diraih akan dibagi menurut
rasio tertentu yang disepakati. Risiko kerugian
ditanggung penuh oleh pihak bank, kecuali
kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan
pengelolaan, kelalaian, dan penyimpangan
pihak nasabah, seperti penyelewengan,
kecurangan, dan penyalahgunaan.
• (2) Musharakah (Joint Venture), konsep ini
diterapkan pada model partnership atau joint
venture. Keuntungan yang diraih akan dibagi
dalam rasio yang disepakati sementara
kerugian akan dibagi berdasarkan rasio ekuitas
yang dimiliki masing-masing pihak.
• (3) Murabahah, yakni penyaluran dana dalam
bentuk jual beli. Bank akan membelikan
barang yang dibutuhkan pengguna jasa,
kemudian menjualnya kembali ke pengguna
jasa dengan harga yang dinaikkan sesuai
keuntungan yang ditetapkan bank, dan
pengguna jasa dapat mengangsur barang
tersebut.
• (4) Ijarah, yaitu pembiayaan barang modal
berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan,
atau dengan adanya pilihan pemindahan
kepemilikan atas barang yang disewa dari
pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).
• (5) Wadiah (jasa penitipan) adalah jasa
penitipan dana penitip dapat mengambil dana
tersebut sewaktu-waktu.
• (6) Deposito Mudharabah, nasabah
menyimpan dana di bank dalam kurun waktu
tertentu. Keuntungan dari investasi terhadap
dana nasabah yang dilakukan bank akan
dibagikan antara bank dan nasabah dengan
rasio tertentu.
Fungsi, Tugas & Wewenang Lembaga
Penjamin Simpanan (LPS)
• Fungsi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
• Menjamin simpanan nasabah penyimpan.
• Turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai
dengan kewenangannnya.
• Tugas Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
• Merumuskan dan menetapkan kebijakan pelaksanaan penjaminan
simpanan.
• Melaksanakan penjaminan simpanan.
• Merumuskan dan menetapkan kebijakan dalam rangka turut aktif
memelihara stabilitas sistem perbankan.
• Merumuskan, menetapkan, dan melaksanakan kebijakan
penyelesaian Bank Gagal yang tidak berdampak sistemik.
Melaksanakan penanganan Bank Gagal yang berdampak sistemik.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Wewenang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Menetapkan dan memungut premi penjaminan.
Menetapkan dan memungut kontribusi pada saat bank pertama kali menjadi
peserta.
Melakukan pengelolaan kekayaan dan kewajiban LPS.
Mendapatkan data simpanan nasabah, data kesehatan bank, laporan keuangan
bank, dan laporan hasil pemeriksaan bank sepanjang tidak melanggar kerahasiaan
bank.
Melakukan rekonsiliasi, verifikasi, dan/atau konfirmasi atas data tersebut pada
angka 4.
Menetapkan syarat, tata cara, dan ketentuan pembayaran klaim.
Menunjuk, menguasakan, dan/atau menugaskan pihak lain untuk bertindak bagi
kepentingan dan/atau atas nama LPS, guna melaksanakan sebagian tugas tertentu.
Melakukan penyuluhan kepada bank dan masyarakat tentang penjaminan
simpanan.
Menjatuhkan sanksi administratif.
• Pengertian Pasar Uang
• Pasar uang (Money Market) adalah suatu
wadah tempat pertemuan antara pemilik dana
(Funder) dengan calon konsumen (Consumer)
baik bertemu langsung maupun melalui
perantara (Broker) atas transaksi permintaan
atau penawaran (Demand /Supply) terhadap
sejumlah dana atau surat-surat berharga
jangka pendek umumnya dibawah 270 hari.
• Fungsi dan Tujuan Pasar UaNG
• Salah satu sumber pembiayaan modal kerja dan investasi
jangka pendek bagi perusahan untuk melakukan ekspansi
usaha;
• Sebagai fasilitator dan mediator para investor dari luar
negeri yang ingin berinvestasi menyalurkan pinjaman
jangka pendek kepada pengusaha di indonesia;
• Sebagai mediator dan menghimpun dana masyarakat
dalam bentuk transaksi perdagangan surat-surat berharga
berjangka pendek;
• Menawarkan kepada masyarakat untuk ikut andil dalam
pembelian Sertifikat Bank Indonesia (BI), serta Surat
Berharga Pasar Uang.
• Instrumen Pasar Uang
• Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), adalah surat berharga yang
diperjualbelikan dengan cara diskonto dengan Bank Indonesia atau
lembaga keuangan lainnya yang ditunjuk oleh BI.
• Sertifikat Bank Indonesia (SBI), adalah surat berharga berbentuk
hutang jangka pendek yang diterbitkan oleh pemerintah.
• Deposito, adalah instrumen keuangan yang diterbitkan oleh Bank
atas simpanan nasabahnya dengan periode jatuh tempo dan tingkat
suku bunga tertentu.
• Promissory Notes, adalah surat pernyataan kesanggupan
membayar atas transaksi hutang piutang jangka pendek antara
kreditur dengan debitur.
• Treasury Bills, adalah surat hutang yang diterbitkan oleh negara
dimana jangka waktunya dibawah satu tahun.
• Banker's Acceptance, adalah salah satu instrumen
pasar uang yang digunakan pada kegiatan eksport dan
import barang atau digunakan sebagai transaksi valuta
asing (valas).
• Commercial Paper, adalah Instrumen utang yang
diterbitkan oleh perusahaan kepada investor dengan
tanpa jaminan (collateral), untuk membiayai kewajiban
jangka pendeknya.
• Call Money, adalah Instrumen yang dipergunakan pada
kegiatan transaksi pinjam meminjam sejumlah dana
antar Bank untuk periode jangka pendek.
• Pasar Valuta Asing atau yang biasa disebut Valas, adalah pertukaran
uang dari nilai mata uang yang berbeda. Valuta asing merupakan
suatu mekanisme di mana orang dapat mentransfer daya beli
antarnegara, memperoleh atau menyediakan kredit untuk transaksi
perdagangan internasioanal, dan meminimalkan kemungkinan
resiko kerugian (exposure of risk) akibat terjadinya fluktuasi kurs
suatu mata uang.
Fungsi Pasar Valuta Asing adalah :
[+] Transfer Daya Beli (Transfer of Purchasing Power)
Dalam perdagangan internasional hal ini sangatlah diperlukan,
karena pada dasarnya untuk menjual atau membeli sebuah barang
di luar negeri kita harus menggunakan mata uang yang berlaku di
tempat tinggal atau negara suatu pihak.
• [+] Penyediaan Kredit
Pengiriman barang antar negara dalam perdagangan internasional
membutuhkan waktu, oleh karena itu haru ada suatu cara untuk
membiayai barang-barang dalam perjalanan pengiriman tersebut
termasuk setelah barang sampai ke tempat tujuan yang basanya
memerlukan beberapa waktu untuk membiayai barang-barang
dalam perjalanan pengiriman tersebut termasuk setelah barang
sampai ke tujuan yang biasanya memerlukan beberapa waktu untuk
kemudian dijual kepada pembeli.
[+] Mengurangi Resiko Valas
Importir menghindari kemungkinan resiko yang tidak diperkirakan
seperti perubahan kurs saat transaksi. Melalui sistem ini diharapkan
untuk tidak memberikan dampak buruk terhadap besarnya
keuntungan yang telah diperkirakan.
Para Pelaku Pasar Valuta Asing (Valas)
• 1. Dealer (Market maker)
Berfungsi sebagai pihak yang membuat pasar bergairah di pasa uang. Pada
umumnya dealer mengkhususkan pada mata uang tertentu dan
menetapkan tingkat persediaan tertentu pada mata uang tersebut.
2. Perusahaan atau Perorangan
Perusahaan ataupun individu juga dapat melakukan transaksi perdagangan
valuta asing (valas). Pasar valuta asing pada umumnya dimanfaatkan untuk
memperlancar transaksi bisnis. Contoh kasus dalam hal ini adalah
eksportir, importir, investor internasional, perusahaan multinasional dan
lain sebagainya.
3. Spekulan dan Arbitrator
Orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas. Peran spekulan
dan arbitrator semata - mata didorong oleh motif mengejar keuntungan.
Mereke justru menuai laba dari fluktuasi drastis yang terjadi di pasar valas.
• 4. Bank Sentral
Pada dasarnya Bank Sentral melakukan jual beli valuta asing untuk
menstabilkan nilai tukar mata uangnya atau juga biasa disebut
dengan istilah kegiatan intervensi.
5. Pialang
Bertindak sebagai perantara yang mempertemukan penawaran dan
permintaan terhadap mata uang tertentu. Secara tidak langsung
Pialang memiliki akses langsung dengan dealer dan bank di seluruh
dunia.
6. Pemerintah
Adapun tujuan pemerintah melakukan transaksi valuta asing antara
lain untuk membayar hutang luar negeri, menerima pendapatan
dari luar neger yang harus ditukarkan lagi kedalam mata uang lokal.
• Tujuan Melakukan Transaksi Valuta Asing
(Valas):
a. Untuk mempertahankan daya beli
b. Sebagai transaksi pembayaran
c. Pengiriman ke luar negeri
d. Mencari keuntungan
• Pengertian modal menurut UUD Republik Indonesia No. 8 Tahun
1995 pasar modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan
profesi yang berkaitan dengan efek.
• 1. Fungsi Pasar Modal
• Menciptakan pasar secara terus menerus bagi sekuritas yang telah
ditawarkan kepadanya masyarakat (sekuritas yang telah dimiliki
umum).
• Menciptakan harga yang wajar bagi sekuritas yang bersangkutan
melalui mekanisme penawaran dan permintaan.
• Membantu dalam pembelanjaan dunia usaha.
• Sebagai sumber dana jangka panjang
• Sebagai alat untuk melakukan divestasi divestasi
adalah pengurangan beberapa jenis aset baik dalam bentuk
finansial atau barang, dapat pula disebut penjualan dari bisnis yang
dimiliki oleh perusahaan
• Sarana dalam menciptakan tenaga kerja karna dapat mendorong
dan berkembangnya industri pada penciptaan lapangan kerja baru
• Sarana dalam peningkatan produksi, adanya tambahan modal dari
pasar modal membuat produktivitas perusahaan dapat meningkat.
• Dapat dijadikan indikator ekonomi suatu negara
• Menambah dan memperbesar pemasukan pajak bagi pemerintah
• Peran Pasar Modal dalam Perekonomian
Nasional
• Sebagai intermediasi (lembaga perantara)
keuangan selain bank
• Memungkinkan para pemodal berpartisipasi pada
kegiatan bisnis yang menguntungkan (investasi)
• Memungkinkan kegiatan bisnis mendapatkan
dana dari pihak lain dalam rangka perluasan
usaha (ekspansi)
pemain utama yang terlibat di pasar
modal
• 1. Emiten. Perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat
berharga atau melakukan emisi di bursa (disebut emiten).
• 2. Investor. Pemodal yang akan membeli atau menanamkan
modalnya di perusahaan yang melakukan emisi (disebut investor).
Tujuan utama para investor dalam pasar modal antara lain :
a. Memperoleh deviden. Ditujukan kepada keuntungan yang akan
diperolehnya berupa bunga yang dibayar oleh emiten dalam bentuk
deviden.
b. Kepemilikan perusahaan. Semakin banyak saham yang dimiliki
maka semakin besar pengusahaan (menguasai) perusahaan.
c. Berdagang. Saham dijual kembali pada saat harga tinggi,
pengharapannya adalah pada saham yang benar-benar dapat
menaikkan keuntungannya dari jual beli sahamnya.
• 3 Lembaga Penunjang. penunjang yang
memegang peranan penting di dalam mekanisme
pasar modal adalah sebagai berikut :
A. Penjamin emisi (underwriter). Lembaga yang
menjamin terjualnya saham/obligasi sampai
batas waktu tertentu dan dapat memperoleh
dana yang diinginkan emiten.
B. Perantara perdagangan efek (broker / pialang).
Perantaraan dalam jual beli efek, yaitu perantara
antara si penjual (emiten) dengan si pembeli
(investor
•
C. Wali amanat (trustee). Jasa wali amanat diperlukan sebagai wali dari si pemberi
amanat (investor). Kegiatan wali amanat meliputi :
1) Menilai kekayaan emiten
2) Menganalisis kemampuan emiten
3) Melakukan pengawasan dan perkembangan emiten
4) Memberi nasehat kepada para investor dalam hal yang berkaitan dengan
emiten
5) Memonitor pembayaran bunga dan pokok obligasi
6) Bertindak sebagai agen pembayaran
D. Perusahaan surat berharga (securities company). Mengkhususkan diri dalam
perdagangan surat berharga yang tercatat di bursa efek. Kegiatan perusahaan surat
berharga antara lain :
1) Sebagai pedagang efek
2) Penjamin emisi
3) Perantara perdagangan efek
4) Pengelola dana
E. Perusahaan pengelola dana (investment company). Mengelola surat-surat
berharga yang akan menguntungkan sesuai dengan keinginan investor, terdiri dari
2 unit yaitu sebagai pengelola dana dan penyimpan dana.
• Jenis dan Fungsi Pasar Modal
Pasar modal dibedakan menjadi 2 yaitu pasar perdana dan
pasar sekunder :
1. Pasar Perdana ( Primary Market )
Pasar Perdana adalah penawaran saham pertama kali dari
emiten kepada para pemodal selama waktu yang
ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham
tersebut belum diperdagangkan di pasar sekunder.
Biasanya dalam jangka waktu sekurang-kurangnya 6 hari
kerja. Harga saham di pasar perdana ditetukan oleh
penjamin emisi dan perusahaan yang go public berdasarkan
analisis fundamental perusahaan yang bersangkutan.
• 2. Pasar Sekunder ( Secondary Market )
Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli
saham diantara investor
setelah melewati masa penawaran saham di pasar perdana,
dalam waktu selambat-lambatnya 90 hari setelah ijin emisi
diberikan maka efek tersebut harus dicatatkan di bursa.
Tempat terjadinya pasar sekunder di dua tempat,
• 1.Bursa reguler
Bursa reguler adalah bursa efek resmi seperti Bursa Efek
Jakarta (BEJ), dan Bursa Efek Surabaya (BES)
2.Bursa paralel
diselenggarakan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan
Efek-efek (PPUE), diawasi dan dibina oleh Bapepam
Ada beberapa proses yang harus
dilalui perusahaan untuk go public,
antara lain:
• 1. Tahap Persiapan
Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka
mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan
proses go public. Pada tahap yang paling awal,
perusahaan perlu melakukan Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) untuk meminta persetujuan para
pemegang saham dalam rangka go public. Setelah
mendapat persetujuan, selanjutnya perusahaan
menunjuk penjamin pelaksana emisi serta lembaga lain
untuk membantu proses go public.
• 2. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran
kepada lembaga terkait (OJK)
• 3. Tahap Penawaran Saham
Tahapan ini merupakan tahapan utama,
karena pada waktu inilah emiten menawarkan
saham kepada masyarakat (penawaran saham
di pasar perdana
• 4. Tahap Pencatatan saham di Bursa Efek
Setelah selesai penjualan saham di pasar
perdana, selanjutnya saham tersebut
dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
sgu
• Sedangkan pengertian sewa guna usaha sesuai dengan keputusan
Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991 adalah “kegiatan
pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal, baik secara
sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa
guna usaha tampa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh
lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran
secara berkala.
• kegiatan usaha sewa guna usah (leasing) dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu:
• 1. Melakukan sewa guna usaha dengan hak opsi bagi nasabah (
finance lease);
2. Melakukan sewa guna usaha dengan tanpa hak opsi bagi lessee
(operational lease); kritrianya adalah memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
• Menurut Keputusan Menteri Keuangan Nomor
1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember 1988,perusahaan anjak
piutang adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan
dalam bentuk pembelian atau pengalihan serta pengurusan piutang
atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi
perdagangan dalam atau luar negeri.
• kegiatan anjak piutang meliputi:
1. Pengambilalihan tagihan suatu perusahaan dengan fee tertentu.
2. Pembelian piutang perusahaan dalam suatu transaksi
perdagangan dengan harga yang sesuai dengan kesepakatan.
3. Mengelola usaha penjualan kredit suatu perusahaan, artinya
perusahaan anjak piutang dapat mengelola kegiatan administrasi
kredit suatu perusahaan sesuai kesepakatan.
• PELAKU ANJAK PIUTANG
a. Perusahaan anjak piutang (factor), Factor
adalah perusahaan atau pihak yang
menawarkan jasa anjak pitang.
b. Klien (supplier), klien adalah pihak yang
menggunakan jasa anjak piutang.
c. Nasabah (customer) atau di sebut debitor,
adalah pihak-pihak yang mengadakan
transaksi dengan klien.
• Menurut Undang-Undang No.2 Tahun 1992 Pasal 1 :
• “Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara
dua pihak atau lebih, dengan mana pihak Penanggung
mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan
menerima premi asuransi, untuk memberikan
penggantian kepada tertanggung karena kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak
ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang
timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas
meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan”.
•
•
•
esiko (risk) juga memiliki berbagai definisi. Vaughan (1978) mengemukakan beberapa definisi risiko
sebagai berikut:
• Risk is the chance of loss (Risiko akan menimbulkan kerugian)
Chance of loss berhubungan dengan suatu exposure (keterbukaan) terhadap kemungkinan
kerugian. Dalam ilmu statistik, chance dipergunakan untuk menunjukkan tingkat probabilitas akan
munculnya situasi tertentu. Sebagian penulis menolak definisi ini karena terdapat perbedaan antara
tingkat risiko dengan tingkat kerugian. Dalam hal chance of loss 100%, berarti kerugian adalah pasti
sehingga risiko tidak ada.
• Risk is the possibility of loss (Risiko adalah kemungkinan kerugian)
Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada diantara nol dan satu.
Namun, definisi ini kurang cocok dipakai dalam analisis secara kuantitatif.
• Risk is uncertainty (Risiko adalah ketidakpastian)
Uncertainty dapat bersifat subjective dan objective. Subjective uncertainty merupakan penilaian
individu terhadap situasi risiko yang didasarkan pada pengetahuan dan sikap individu yang
bersangkutan. Objective uncertainty akan dijelaskan pada dua definisi risiko berikut.
• Risk is the dispersion of actual from expected results (Risiko merupakan penyebaran hasil
aktual dari hasil yang diharapkan)
Dari berbagai definisi diatas, risiko dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya akibat buruk
(kerugian) yang tidak diinginkan, atau tidak terduga. Atau dengan kata lain akan menunjukkan
adanya ketidakpastian.
• Menurut UU Dana Pensiun (UU RI No.11 Tahun 1992) “Dana Pensiun
adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang
menjanjikan manfaat pensiun (Pasal 1 Ayat 1 UU No. 11 Tahun 1992)”. Ada
2 jenis dana pensiun yaitu :
•
Dana Pensiun Pemberi Kerja adalah dana pensiun yang dibentuk oleh
orang atau badan yang mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk
menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti atau Program Pensiun
Iuran Pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh karyawannya sebagai
peserta, dan yang menimbulkan kewajiban terhadap pemberi kerja (Pasal
1 ayat 2 UU No. 11 tahun 1992).
• Dana Pensiun Lembaga Keuangan adalah dana pensiun yang didirikan oleh
Bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan
program pensiun iuran pasti bagi perorangan, baik bagi karyawan
pemberi kerja maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun
Pemberi Kerja bagi karyawan Bank atau Perusahaan Asuransi Jiwa yang
bersangkutan ( Pasal 1 Ayat 4 UU No. 11 Tahun 1992).
• Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.
343 Th. 1998 Bagian Ketiga:
•
Jumlah iuran per tahun yang dibukukan atas
nama masing-masing peserta dalam Program
pensiun Iuran Pasti, sebanyak-banyaknya 20%
(dua puluh per seratus) dari Penghasilan Dasar
Pensiun per tahun.
• Dalam Hal peserta turut mengiur, iuran peserta
sebanyak-banyaknya 60% (enam puluh per
seratus) dari iuran pemberi kerja.
•
•
Adapun pembagian manfaat pensiun dan formula perhitungannya adalah sebagai berikut :
•
•
•
1. Manfaat Pensiun Normal
Batasan : Masa Kepesertaan >= 3 Tahun
•
Rumus Perhitungan : Masa Kerja x Penghargaan Manfaat Pensiun x PhDP = PMKP (Penghargaan Masa Kerja
Pensiun) x PhDP
•
•
•
•
2. Manfaat Pensiun Dipercepat
Batasan : Masa kepesertaan >= 3 Tahun
•
•
Rumus Perhitungan : Nilai Sekarang x PMKP x PhDP
•
•
3. Manfaat Pensiun Cacat Batasan :
• Masa Kerja Pensiun yang dihitung = (Usia Pensiun Normal – Usia pada saat
berhenti kerja karena cacat) + Masa Kerja Sampai Berhenti
• Tanpa ada batasan masa kepesertaan.
• Manfaat Pensiun diberikan mulai bulan berikutnya sejak peserta
diberhentikan karena cacat.
• Usia peserta pada saat berhenti bekerja karena cacat tidak dibulatkan.
Rumus Perhitungan : PMKP x PhDP
•
• 4. Manfaat Pensiun Ditunda
• Rumus Perhitungan : Manfaat Pensiun Ditunda per bulan x {Faktor SOLP +
(60% x Faktor SOLJ)} x 12
•
• Manfaat Pensiun Normal
Faktor Nilai Sekarang Sekaligus x Manfaat Pensiun
Normal Per Bulan x 12
• Manfaat Pensiun Dipercepat
Faktor Nilai Sekarang Sekaligus x Manfaat Pensiun
Dipercepat Per Bulan x 1
• Manfaat Pensiun Cacat
Faktor Nilai Sekarang Sekaligus x Manfaat Pensiun
cacat Per Bulan x 12
• Manfaat Pensiun Ditunda
Faktor Nilai Sekarang Sekaligus x (Faktor Penghargaan x
Masa Kerja x PhDP) x 12
• Menurut kitab Undang- Undang Hukum perdata
pasal 1150 disebutkan bahwa gadai adalah suatu
hak yang diperoleh seorang yang berpiutang atas
suatu barang bergerak, dan yang menberikan
kekuasaan kepada orang berpiutang itu utuk
mengambil pelunasan dari barang tersebut
secara didahulukan daripadaorang yang
berpiutang lainya; dengan pengecualian biaya
untuk melelang barang tersebut dan biaya yang
telah dikeluarkan untuk menyelamatkan barang
itu setelah digadaikan, biaya- biaya mana yang
harus didahulukan.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Barang Jaminan
Jenis barang yang dapat diterima sebagai barang jaminan pada prinsipnya adalah
barang bergerak, antara lain:
a.
Barang dan perhiasan : yaitu semua perhiasan yang dibuat dari emas,
perhiasan perak, platina, baik yang berhiaskan intan, mutiara.
b. Barang-barang elektronik: laptop, TV, kulkas, radio, tape recorder,vcd/dvd,
radio kaset.
c.
Kendaran : sepeda, sepeda motor, mobil.
d. Barang-barang rumah tangga
e.
Mesin,mesin jahit, mesin motor kapal.
f.
Tekstil
g. Barang-barang lain yang dianggap bernilai seperti surat-surat berharga baik
dalam bentuk saham, obligasi, maupun surat-surat berharga lainnya.[4]
• Bank Dunia (World Bank) adalah lembaga internasional
yang memberikan bantuan pembiayaan dan nasihat
keuangan kepada negara yang membutuhkan.
• Tujuan Bank Dunia adalah membantu negara-negara
berkembang menyusun rencana untuk membangun
infrastruktur dan ekonomi sebagai cara mengurangi
kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup warganya.
• Bank Dunia didirikan pada tanggal 1 Juli 1944 selama
United Nations Monetary and Financial Conference
yang berlangsung di Bretton Woods, New Hampshire,
AS.
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
You are here: Home / Sosbud / Politik / Apa itu Bank Dunia? Fakta, Sejarah & Informasi Lainnya
Apa itu Bank Dunia? Fakta, Sejarah & Informasi Lainnya
Amazine.co - Online Popular Knowledge
Baca juga
Apa itu IMF? Fakta, Sejarah & Informasi Lainnya
Apa itu Laissez-Faire? Fakta, Sejarah & Informasi Lainnya
Apa itu Neoliberalisme? Fakta, Sejarah & Informasi Lainnya
Bank Dunia (World Bank) adalah lembaga internasional yang memberikan bantuan pembiayaan dan nasihat
keuangan kepada negara yang membutuhkan.
Tujuan Bank Dunia adalah membantu negara-negara berkembang menyusun rencana untuk membangun
infrastruktur dan ekonomi sebagai cara mengurangi kemiskinan dan meningkatkan taraf hidup warganya.
Lembaga ini juga membantu memfasilitasi investasi internasional agar berjalan lebih lancar dan terkoordinasi.
Bank Dunia didirikan pada tanggal 1 Juli 1944 selama United Nations Monetary and Financial Conference yang
berlangsung di Bretton Woods, New Hampshire, AS.
Pinjaman pertama Bank Dunia diberikan kepada Perancis untuk rekonstruksi pasca-perang dengan jumlah 250 juta
dolar AS.
Lembaga ini berkantor pusat di Washington, DC dan memiliki kantor di lebih dari 100 negara serta memiliki 184
negara anggota.
Bank Dunia terdiri dari dua lembaga utama yaitu International Bank for Reconstruction and Development (IBRD)
dan International Development Association (IDA).
• Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) didirikan
pada 19 Desember 1966 berpusat di Manila, Filipina. Tujuan utama
berdirinya ADB adalah untuk membantu negara-negara Asia yang sedang
membangun dengan cara memberikan pinjaman lunak dengan masa
pembayaran dalam jangka panjang serta bunga yang rendah. Asian
Development Bank adalah lembaga pembangunan internasional yang
dibentuk oleh konfrensi kerja sama ekonomi Asia yang merupakan
konfrensi tingkat menteri yang pertama di Manila pada Desember 1963
dalam rangka memberikan bantuan kepada negara-negara di wilayah Asia.
Tujuan Asian Development Bank atau Bank Pembangunan Asia :
a) memberikan pinjaman berupa dana kepada negara-negara yang sedang
membangun
b) memberi bantuan teknik kepada negara-negara yang sedang
membangun
c) meningkatkan penanaman modal
d) mengadakan atau meningkatkan pertumbuhan ekonomi di negaranegara Asia Timur termasuk Pasifik Selatan
Download