MODUL PERKULIAHAN DASAR-DASAR JURNALISTIK TV MEMBUAT PAKET BERITA Fakultas Program Studi Komunikasi Program Studi Broadcasting Tatap Muka 14 Kode MK Disusun Oleh MK10230 Drs.H.Syafei.Sikumbang,M.IKom Abstract Kompetensi Pokok bahasan untuk mengetahui tentang Setelah mengikuti pokok bahasan ini Prinsip Prinsip membuat paket berita yang setidaknya terdiri atas menyusun membuat narasi berita. paket mahasiswa mengetahui berita, Prinsip membuat paket berita yang terdiri atas menyusun paket berita, membuat narasi berita. MEMBUAT PAKET BERITA I. MEMBUAT PAKET BERITA Berita televisi yang ditayangkan dalam suatu program berita, kebanyakan dikemas dalam bentuk paket. Biasanya berita televisi memiliki durasi antara satu setengah hingga dua setengah menit, namun demikian berita-berita tertentu yang dipersiapkan secara khusus bias bergantung lebih lama lagi. Sebuah paket akan dimulai dengan intro yang dibacakan oleh presenter atau penyiar berita televisi distudio yang kemudian diikuti oleh paket itu sendiri yang biasanya terdiri dari bagian-bagian seperti voice over dari reporter yang direkam pada kaset yang sudah diedit, gambar suara alami, soundbite, grafik, dan stand-up reporter. Tidak semua paket akan persis sama mengandung bagian-bagian seperti yang disebut diatas, karena semuanya sangat bergantung kepada materi berita yang disampaikan. Contoh : paket berita mengenai kebakaran sebaiknya memiliki stand-up untuk menunjukkan reporter ada pada lokasi kejadian, sedangkan berita mengenai perkembangan ekonomi tidak selalu memerlukan stand-up, tapi lebih menampilkan grafis untuk menunjukkan secara detil dan akurat perkembangan ekonomi yang terjadi. Membuat paket memerlukan persiapan yang baik pula. Biasanya reporter yang ditugaskan meliput satu peristiwa diharapkan kembali kekantor untuk membuat sebuah paket. Membuat sebuah paket memerlukan perencanaan sejak awal. Kebanyakan reporter pemula yang ditugaskan meliput suatu peristiwa tidak memiliki perencanaan yang baik dikepalanya. II. MENYUSUN PAKET BERITA Bagian terpenting dari sebuah paket adalah pembukaan, yaitu gambar pertama yang dimunculkan dalam paketdan suara alamiyang menyertainya. Sepanjang 15 atau 20 detik pertama gambar dan suara alami yang ditampilkan harus dapat membangun cerita. Jika sekuen pembukaan ini benar, maka penonton akan dapat mengerti sebagian isi berita, bahkan sebelum mendengarkan narasinya. Orang tuli yang tidak dapat mendengar akan mengerti arah cerita suatu paket berita yang hanya melihat gambar pembukaannya. Gambar pembuatan paket yang baik adalah yang menamplkan aktivitas manusia. Hindari menampilkan objek-objek mati pada pembukaan paket seperti bangunan, taman atau tempat lainnya yang berdiri sendiri tanpa aktivitas manusia didalamnya. Pengambilan gambar dalam konferensi pers juga tidak tergolong sebagai gambar yang ‘13 2 DASAR-DASAR JURNALISTIK TV Drs.H.SYAFEI.SIKUMBANG M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id menarik dan tidak akan mendorong penonton untuk memberikan perhatian lebih jauh kedalam paket berita yang disampaikan. Bagaimanapun juga sebagian besar gambar pada paket berita televise harus berisi sekuen aktivitas manusia dan sedikit saja menampilkan gambar-gambar semacam konferensi pers dan gambar suasana rapatatau pertemuan pejabat atau politisi. Pada berita-berita bencana, seperti tabrakan kereta api atau gempa bumi, maka paket yang dibuat harus menampilkan gambar yang paling dramatis pada pembukaannya dan diirngi suara-suara alami yang cukup kuat. Dalam berita mengenai pemogokan guru, pembukaan paket dapat dimulai dengan menampilkan gambar-gambar guru yang sedang mengdakan aksi protes didepan gedung DPR, ruang kelas yang kosong atau murid-murid yang duduk-duduk bermalasmalasan didepan kelas. Pada jenis berita yang terus berkembang (running story), paket akan selalu dimulai dengan gambar yang terbaru. Misalnya dalam musibah kecelakaan pesawat terbang. Pada hari pertama musibah, stasiun televise tentu saja akan menampilkan gambar yang paling dramatis, yaitu gambar reruntuhan pesawat dan para korban yang tengah dievakuasi. Pada hari selanjutnya berita kecelakaan itu masih akan terus berkembang, misalnya dengan berbagai reaksi dari keluarga korban, pemerintah dan politisi. Dengan demikkian pada hari-hari berikutnya focus berita akan bergeser, misalnya kerumah sakit, keluarga korban, dan proses penyelidikan mengenai sebab-sebab terjadi kecelakaan tersebut. Dalam berita yang terus berkembang seperti kecelakaan ini gambar pembuatan paket tentu saja akan terus berubah sesuai dengan titik berat isu yang berkembang. Namun tetap saja gambar yang terbaik dari reruntuhan pesawat akan tetap dipergunakan dalam paket berita, namun tempatnya tidak diawal lagi. Kunci dari pembuatan paket yang baik adalah bagaimana mengkombinasikan antara narasi, natural sound, dan soundbite (SOT). Narasi yang dibacakan reporter penting untuk mengungkapkan fakta-fakta dasar kepada penonton, namun narasi ini harus diselang-selingi dengan suara alami dan soundbite dari orang-orang atau narasumber. Penempatan natural sound dan soundbite dari orang-orang atau narasumber. Penempatan natural sound dan soundbite yang tepat akan membuat paket berita terlihat dinamis dan menarik. Jika reporter membuat paket berita mengenai pendidikan sekolah dasar atau pelestarian burung-burung langka dihutan, maka pembukaan paket sebaiknya dimulai beberapa detik dengan suara anak-anak yang sedang bermain dihalaman sekolah atau suara burung-burung ditengah kesunyian huta. Hanya dengan cara ini pemirsa/penonton akan benar-benar mendapatkan kesan sesungguhnya kedalam lingkungan sekolah dan ‘13 3 DASAR-DASAR JURNALISTIK TV Drs.H.SYAFEI.SIKUMBANG M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id habitat burung dihutan. Jadi perlu disediakan jeda untuk memasukkan suara-suara alami sebelum narasi dibacakan. Hal penting lainnya dalam satu paket berita adalah penempatan SOT disepanjang paket berita. Paling sedikit diperlukan dua SOT dalam sebuah paket berita, yaitu SOT yang mewakili mereka yang terkena dampak suatu pristiwa atau keputusan dari mereka yang bertanggungjawab. Biasanya lebih baik memiliki sejumlah SOT pendek dari pada satu SOT yang panjang. Biasanya ada hubungan antara SOT dengan gambar yang mendahului, untuk itu harus dipastikan adanya gambar pendahulu atau gambar pembangun (establishing shot) sebelum munculnya SOT. Contoh : MENKO POLKAM SUSILO BAMBANG YUDHOYONO MENGATAN PEMERINTAH AKAN TERUS MENGUPAYAKAN PERDAMAIAN DIACEH// NAMUN DEMIKIAN KEMUNGKINAN PEMERINTAH TERMASUK AKAN PENGGUNAAN MEMPERSIAPKAN KEKUATAN SEGALA MILITER JIKA KESEPAKATAN DAMAI TIDAK TERCAPAI// (ROLL SOT MENKO POLKAM.) III. NARASI PAKET BERITA Pada umumnya reporter akan menulis narasi atau skrip terlebih dahulu sebelum masuk keruang edit. Tulislah kalimat pembuka (intro) yang singkat guna menceritakan kepada pemirsa berita yang disajikan, kalimat intro ini merupakan ringkasan atau inti dari suatu berita. Penulisan kalimat intro membantu reporter untuk focus pada isi berita sesungguhnya, dan bagaimana berita tersebut dapat dikembangkan atau ditampilkan. Unsur yang paling penting atau angle terbaru dari suatu berita. Sebuah intro biasanya terdiri dari tiga hingga lima kalimat pendek. Jangan mengulangi apa yang sudah diungkapkan diintro kedalam paket berita. Reporter atau penulis pemula cenderung untuk melakukan duplikasi intro kedalam paket. Cobalah untuk mengerjakan intro terlebih dahulu, dan bukan sebaliknya. Dengan menulis intro terlebih dahulu, maka reporter akan memberikan kesempatan kepada produser program untuk mendapatkan gambaran awal mengenai isi paket tersebut dan memperkirakan penempatannya didalam rundown program beritanya. Hal yang sangat penting ketika menulis skrip adalah pertanyaan tentang gambar apa yang akan ditampilkan dari setiap paragraph yang ditulis berdasarkan gambar yang tersedia. Struktur paket berita harus dirancang dengan merujuk pada rangkaian gambar dan bukan pada teks. Jadi, seorang reporter seharusnya mencari tahu terlebih dahulu ‘13 4 DASAR-DASAR JURNALISTIK TV Drs.H.SYAFEI.SIKUMBANG M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id gambar apa saja yang tersedia.dan kemudian barulah menulis dan bukan sebakliknya, menulis dulu baru baru kemudian mencari gambar yang sesuai dengan tulisan diskripika cara terakhir ini yang dipakai, maka reporter akan kerepotan ketika mengetahui tidak ada gambar yang tersedia. Panjang dari setiap paragraph akan ditentukan dari panjangnya gambar yang dimiliki. Pada prinsipnya, ketika menulis skrip yang harus dipikirkan adalah:” Apa yang akan disaksikan penonton televisi?” Sebelum menulis narasi, langkah pertama yang harus dilakukan reporter adalah memeriksa gambar-gambar yang akan diambil dari materi yang telah diperoleh. Pekerjaan ini dilakukan diruang previewdimana tersedia TV Monitor dan alat pemutar gambar. Melihat dan membuat catatan dari materi mentah tidak butuh waktu yang lama. Hasil pengambilan gambar yang terbikakan tampak jelas. Reporter perlu mencatat time code bagian-bagian gambar yang akan diambil. Time code ini terdiri dari dua bagian, yaitu time in, yakni batas awal mulainya gambar dan time out, batas akhir pengambilan gambar. Catat pula time code dari wawancara yang akan digunakan. Lewatkan rangkaian gambar-gambar yang lemah atau gambar-gambar yang tidak dibutuhkan. Salah satu cara reporter untuk mempercepayai kerja editor dalam mengerjakan suatu paket adalah dengan memberi time code gambar dan nomor kaset dari setiap kalimat atau paragraph pada skrip paket berita. Hal ini dapat dilakukan jika reporter telah memeriksa gambar-gambar dan mencatat time codenya. Skrip seperti ini merupakan sebuah daftar yang menunjukkan urutan pengambilan gambar dan soundbite serta perkiraan durasinya. Ini adalah petunjuk yang sangat berguna bagi editor ketika mengedit paket berita. Diskusikan struktur paket yang hendak dibuat bersama-sama dengan editor yang memiliki ide yang lebih bagus dalam menempatkan gambar secara berurutan. Diskusikan pula urutan dari SOT yang diinginkan. Catatlah kode waktu untuk semua wawancara dan gambar yang ingin digunakan sehingga tidak perlu membuang waktu didalam yang ingin digunakan sehingga tidak perlu membuang waktu didalam ruang edit. Periksa pula gambar-gambar dari perpustakaan untukmenemukan gambar-gambar penunjang yang tepat. Hal pertama yang biasanya dilakukan ketika masuk keruang editing adalah merekam voice over reporter atau pengisi suara kedalam pita kaset, istilah ini dikenal dengan pengisian suara (dubbing). Banyak reporter yang merekam suara mereka sebelum editor mengedit gambar. Editor kemudian menaruh gambar pada voice over yang telah dipersiapkan. Cara lain adalah mengedit gambar dengan sound bite terlebih dahulu, dan setelah itu baru merekam voice over. Mereka yang melakukan cara terakhir ini akan bias memberikan sebuah perkawinan yang lebih baik antara gambar dan kata-kata. Dalam ‘13 5 DASAR-DASAR JURNALISTIK TV Drs.H.SYAFEI.SIKUMBANG M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id hal ini tidak ada yang salah dan benar. Ini berdasarkan kepada pilihan pribadi dan desakan waktu. IV.NATURAL SOUND Disebut juga natsound atau natsot (natural sound on tape) adalah suara alami sebuah kejadian (natural sound of events), misalnya bunyi ledakan, tangisan, teriakan, yel-yel, gemuruh banjir, tanah longsor, sirene mobil pemadam kebakaran, gelora api kebakaran, kicau burung atau bunyi gamelan. Natsot merupakan elemen penting untuk membuat atmosfir, warna atau nuansa sesungguhnya bagi sebuah berita televisi. Bagi televisi, natsot juga berarti gambar-gambar alami ( natural pictures) tanpa narasi. Pemirsa misalnya dapat mengerti sendiri gambar petani memetik anggur tanpa perlu diceritakan oleh reporter atau presenter. Pemirasa juga bias dengan jelas menyaksikan runtuhnya gedung atau orang mengerang kesakitan tanpa perlu dijelaskan oleh presenter atau reporter. Penjelasan presenter atau reporter terhadap gambar semacam ini menjadi berlebihan (redundant). Bahkan bias menganggu pemirsa menghayati atau meresapi apa yang disaksikannya. Selai memberikan nuansa, natsot juga memberikan kedalaman bagi sebuah laporan tanpa perlu berpanjang-panjang dengan narasi. Natsot yang dramatis dan ekpresif sangat baik digunakan untuk memulai sebuah VO atau paket untuk memikat pemirsa mengikuti berita tersebut. Para reporter juru kamera dan editor gambar harus benar-benar bias mengeeksploitasi natsot sebagai laporannya. Natsot harus ada pada laporan budaya, pertunjukan music, demo, kerusuhan, perang, bencana alam, atau kejadian-kejadian yang punya bunyi spesifik. Berikut contoh paket yang mengeksploitasi natsot. Presenter in vision (LEAD IN PKG) SEBUAH PABRIK DITANGGERANG BANTEN/MENCOBA SUATU CARA MENGATASI MASALAH PENGASUHAN ANAK BAGI BURUHNYA//SAAT BURUH MASUK PABRIK/ANAKANAK MEREKA TINGGAL DILUAR BERSAMA BEBERAPA PENGASUH// (ROLL PKG Gambar suasana depan INI PABRIK BENANG JAHIT GOLDEN THREADS DITIGA Pabrik, buruh sedang be RAKSA/TANGGERANG//SEBAGIAN BESAR BURUH PABRIK kerja ADALAH PEREMPUAN/DAN BANYAK DIANTARA MEREKA ANAK KECIL// (NATSOT : suasana anak-anak bermain) ‘13 6 DASAR-DASAR JURNALISTIK TV Drs.H.SYAFEI.SIKUMBANG M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Anak-anak bermain ANAK-ANAK INI BUKAN MURID TAMAN KANAK-KANAK// MEREKA ADALAH ANAK-ANAK DARI BURUH PABRIK // MEREKA BERADA DITEMPAT INI SAMPAI IBU-IBU MEREKA SELESAI BEKERJA// (-NATSOT : suasana dalam pabrik) Gambar buruh bekerja IBU MUDA YANG BEKERJA DIPABRIK MENGATAKAN SELALU MERASA KHAWATIR SELAMA BEKERJA//MEREKA TERPAKSA MENINGGALKAN ANAK DIRUMAH TANPA PENGASUH YANG LAYAK// SOT : Anita “Sungguh sulit. Tidak punya orang yang bisa menjaga anak saya (buruh pabrik) dirumah. Suami juga bekerja. Anak terpaksa dititipkan tetangga Tapi tetangga juga sibuk dengan anak dan kerjanya. Jadi enggak Tenang.” (NATSOT : anak-anak ditempat pengasuhan) SOT: Anne Rooswati, “Program pengasuhan ini kita buka sebulan yang lalu. Tujuannya, (Kepala Program Peng Ya untuk membantu para karyawan yang punya anak kecil. Asuhan) Mereka masuk kerja, anak ditinggal sama pengasuh ditempat ini. Dengan begitu diharapkan para karyawan bias tenang bekerja. Untuk tahap percobaan baru 18 anak dan enam bayi diasuh disini.” Tempat pengasuhan ANNE ROOSWATI MENJELASKAN TENAGA PENGASUHNYA Anak ADA LIMA ORANG//SEMUANYA TELAH MENDAPAT PELATIHAN KHUSUS// SOT : AINULITA Kalau tidak ada tempat ini , enggak tahulah bagaimana saya selanjut (BURUH PABRIK) nya. Suami baru berlayar. Kini, setiap jam istirahat bias lihat anak. Ini anak pertama saya lho mbak. Ainulita membawa AINULITA SATU DARI 24 BURUH YANG MENITIPKAN ANAKNYA Pulang anaknya. PADA FASILITAS PENGASUHAN ANAK/ MENGATAKAN FASILI TAS ITU SANGAT MEMBANTU DIRINYA//END (Sumber litbang Metro TV) ‘13 7 DASAR-DASAR JURNALISTIK TV Drs.H.SYAFEI.SIKUMBANG M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id V.GRAFIK Fungsi grafik pada dasrnya adalah untuk menggantikan video atau gambar yang belum tersedia pada saat berita diturnkan.Bentuk grafik yang ditayangkan ditelevisi sangat beragam sekali bentuknya, tergantung pada berita yang disiarkan.Bentuk grafik juga sangat tergantung kepada yang membuatnya. Grafik yang sederhan berbentuk kertas polosatau papan tulis yang diisi dengan tilisantulisan yang menjelaskan suatu berita. Kemajuan teknologi saat ini sangat memungkinkan ahli grafis membuat bentuk grafik tiga dimensi yang membuat gambar bisa bergerak seperti sebuah film. Grafik semacam ini membantu penonton memahami peristiwa-peristiwa, pertempuran disuatu wilayah, serangan teroris dibeberapa titik pusat kota, atau menjelaskan cara kerja suatu operasi militer, dan sebagainya. Grafik sangat membantu menjelaskan data-data rumit, seperti jumlah, daftar, perbandingan naik turun, nomor-nomor, fasal-fsal undang-undang atau data lokasi. Untuk berita yang terkait dengan ekonomi, misalnya indeks bursa saham atau nilai tukar mata uang perlu dibuat grafik permanen karena akan dipergunakan hamper setiap hari. Pernyataan penting pejabat atau politisi dapat dibuatkan grafiknya, yaitu dengan menampilkan pengalan kalimat yang paling menarik atau yang dramatis dari pejabat atau politisi itu, disertai dengan foto orang yang bersangkuta. Namun harus diingat, jangan terlalu banyak menjejali kata-kata didalam grafik karena hal itu akan mengurangi kenymanan penonton.( Morissan, 2005 : 146-154) ‘13 8 DASAR-DASAR JURNALISTIK TV Drs.H.SYAFEI.SIKUMBANG M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Baksin Askurifai, 2006. Jurnalistk Televisi, Teori dan Praktek, Simbiosa Rekatama Media, Bandung Harahap, Arifin, 2006. Jurnalistik Televisi, Teknik memburu dan Menulis Berita, PT Gramedia Jakarta. Morissan, 2005. Jurnalistik Televisi Mutakhir, Ramdina Prakarsa, Tanggerang ‘13 9 DASAR-DASAR JURNALISTIK TV Drs.H.SYAFEI.SIKUMBANG M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id