Minggu ke 3 Yunani Kuno Mukhsin Patriansyah. S.Sn.,M.Sn Yunani Kuno Tidak dapat dipungkiri bahwa Kebudayaan Yunani kuno merupakan salah satu dasar dari kebudayaan Eropa dewasa ini, tentu saja melalui proses yang cukup panjang. Kesenian dizaman ini tidak terlepas dari spritualitas. Kepercayaan mereka terhadap dewa sangat kuat. Pada awalnya pemujaan tadi ditujukan kepada empat unsur yang berbeda yaitu air, tanah, api, dan udara. Kepercayaan tadi disebut dengan Religi alam. Dewa-dewa orang Yunani masih bersifat samar-samar artinya bisa berbentuk figur manusia dan binatang.yang terpenting harus mengandung empat unrur tadi. Geografik dan Penduduk Bangsa Yunani yang asli adalah bangsa teger, yang berbadan langsing dengan kulit berwarna. Tinggalnya dilaut teger pulau kreta, mata pencahariannya adalah berlayar ke Mesir sampai ke daerah timur Babylonia dan Mesopotamia Menurut sejarah bangsa yunani merupakan campuran dari bangsa Kerman yang sering disebut bangsa Takhae yang menduduki jazirah Peloponesos. Akhirnya terjadilah pencampuran darah bangsa Teger, periode Yunani awal terjadi pada masa ini. Periode Yunani awal pada dasarnya dibagi menjadi 3 bagian yaitu : 1. Periode pra Helin, 2. Periode pra Helles, dan 3. Periode pra Helladic Suku Bangsa di Yunani Dalam kurun waktu 1100 SM bangsa-bangsa dari Utara menguasai Yunani yaitu bangsa doria dan ionia, sehingga di Yunani terdapat 4 suku bangsa, yang akhirnya merupakan nenek moyang orang Yunani yaitu : 1. suku bangsa doria, didaerah jazirah Peloponesos dan pulau Kreta. 2. suku bangsa Ionia dijazirah Afrika Utara 3. suku bangsa Theolia di Hellas Tengah 4. bangsa pelasgen (teger), namun bangsa ini lenyap karena serangan dari bangsa Doria dan ionia. Agama dan kepercayaan di Yunani Kepercayaan dan pemujaan kepada para dewa diyunani sangat Kuat. Pada mulanya pemujaan tadi ditujukan kepada 4 unsur alam yaitu, air api, udara dan tanah. Dewa-dewa mereka adalah dewa Zeus, Demender, Hephaestos, dan Poseidon. Di setiap rumah penduduk memiliki tempat pemujaan sendiri, sedangkan pusat pemujaannya terletak di Perapian Hestia. Kemudian wujud Dewa-dewa yang pada mulaya masih samar-samar dkemudian diwujudkan dalam bentuk manusia utuh. Halini tercantum dalam tulisan dalam buku Humelos. Wujud dewa menurut mereka memiliki ciri-ciri sbr; 1. Diwujudkan seperti manusia 2. Lebih berkesan gagah berani, berkuasa, dan lebih besar 3. Tetap muda dan tak pernah mati atau tua Setiap dea-dewi yang dipercayainya memiliki karakter dasn sifat masing-masing. Dewa-dewi bisa menjalin cinta dengan manusia dan menghasilkan anak. Anak tersebut merupakan manusia setengah dewa. Anak-anak itulah yang kemudian dikenal sebagai pahlawan bagi bangsa mereka. Hasil Karya Seni Yunani Kuno Karya-karya seni yang dibuatnya memiliki prinsip yang mendasar yaitu : Simplycity (Kesederhanaan) Clarity (Kejelasan) Rhytmn (Irama) Unity (kesatuan) Harmony (Keselarasan) Kesenian di zaman Yunani Kuno terdiri dari 4 periode yaitu : 1. Periode Archaic 2. Periode Klasik Puncak 3. Periodde Klasik Akhir 4. Periode Hellenistic dan Greco Roman 1. Periode Archaic Seni Patung Patung Kouros (Lelaki) Patung Kore (Perempuan) Pematung-pematung Yunani banyak menciptakan Patung-patung berupa figur manusia yang sempurna, karena dianggap mereka sebagai dewa, Orang Yunani belajar cara membuat patung batu besar dari orang Mesir. Salah satu ciri patung jenis ini adalah kedua kaki yang dibuat tidak sejajar, satu kaki diposisikan lebih ke depan sedangkan kaki lainnya lebih ke belakang. Ini dilakukan supaya patung dapat berdiri kokoh. Patung Yunani memiliki ciri tersendiri. biasanya Patung Mesir ditampilkan lengkap dengan pakaian, sedangkan patung pria Yunani ditampikan telanjang. Ini karena orang Yunani menganggap bahwa tubuh pria itu suci dan dewa senang melihat tubuh pria telanjang. Sementara patung perempuan tetap ditambahi pakaian yang mereka sebut dengan Kore .Di periode Archaic ini kesenian lebih bersifat naturalisme. Arsitektur periode Archaic dan Transisional istana Minoan Phaistos di Crete yang saat ini tinggal reruntuhannya saja. Sumber : Www.Blogspot.Com/04/April/2015/11.30wib istana Knossos Sumber : Www.Blogspot.Com/04/April/2015/11.30wib Di pilau Crete terdapat sebuah bangunan istana phaistos dan Knossos, yang merupakan prototype bangunan yang ada di Eropa. Istana-istana yang besar (terutama di Knossos dan Faistos) dibangun pada periode istana purba. Pada masa ini, kehidupan perkotaan mulai tumbuh dan politik mulai menjadi terpusat. Sekitar tahun 1700 SM, banyak istana besar yang hancur, kemungkinan karena bencana alam, seperti gempa bumi, atau mungkin karena serangan dari Anatolia. 2. Periode Klasik Puncak Seni Patung Dewa Zeus Sumber:www.blogspot/wikipedia.com,0 3/April/2015/10.30 Dewi Athena Sumber:www.blogspot/wikipedia.com,0 3/April/2015/10.30 Athena mendominasi Kebudayaan Yunani dalam periode ini, karena Yunani Merayakan kemenangan atas bangsa Persia yang dipimpin oleh raja Pericles. Dan dewi Athena dianggap sebagai dewi yang membawa berkah berupa kemenangan bagi bangsa Yunani. Pada periode ini seni Patung mengalami masa Puncak dengan karya-karya patung dari seniman yang bernama Phidias dari Athena. Selama periode ini patung tidak lagi bersifat frontal dan dibuat sangat naturalistik, ukuran dan proporsi yang tepat menjadi hal yang paling utama untuk diperhatikan dalam menciptakan karya seni patung di periode ini. Seniman secara tajam mengamati ukuran dan proporsi anatomi manusia secara realistis. 3. Periode Klasik Akhir Seni Patung Patung Venus (Cinta dan kecantikann) Patung Hermes (dewa penyampai pesan dewa-dewa) dengan bayi Dyonisius (dewa anggur/ arak) Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Venus_/ 28mitologi/29.com,02/April/2015/10.30 Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Venus_/ 28mitologi/29.com,02/April/2015/10.30 Suatu tahap Transisi dari periode Klasik Puncak ke periode Hellenistic di kenal dengan periode Klasik Akhir yang terjadi di abad ke 4 S.M. Sebelum perkembangan periode Hellenistik. Gagasan visual dari periode klasik digantikan periode yang lebih sensual serta ekspresif. Misalnya patung Hermes yang dibuat oleh Praxiteles, merupakan peninggal seni patung di periode klasik akhir, ciri khasnya figur dibuat lebih ramping, dan kepala lebih kecil dibandingkan dengan tubuh. Bentuk otot yang lebih kekar di periode kalsik puncak digantikan dengan otot yang lebih lembut dan sensual yaitu pengamatan secara alami. Periode ini perkembangan arsitektur tidak mengalami perubahan 4. Periode Hellenistic dan Greco Roman Periode ini dimulai pada akhir abad ke IV SM, pada saat Alxander Agung memimpin bangsa Yunani, wilayah kekuasaannya meliputi Mesir, Mesopotomia dan Persia. Peradaban Yunani menjadi peradaban yang sangat maju karenaa dipengaruhi oleh kebudayaan dari wilayah kekuasaan mereka. Karya-karya seni rupa menjadi terabadikan hal ini di beri istilah Helenistik yang berarti “seperti Yunani” karenaa daerah-daerah kekuasaan mereka harus mengikuti perdaban bangsa Yunani. Saat itu juga suatu zaman yang ditandai dengan minat yang lebih besar tehadap prinsip Naturalisme dengan aksi dramatis dan emosional yang kuat. Seni Patung The Laocoon Group Patung ini merupakan penggambaran Laocoon, yang memperingakan bangsa Trojan untuk tidak menerima Kuda sebagai hadiah yang membawa kejatuhan mereka di dalam perang, dan kedua putranya, dihukum oleh ular besar yang melilit. Hal ini menandai dewa yang sedang marah.ekspresi emosional disini tampak ekstrim, gaya karya ini sangat berbeda dengan konsepsi ideal dan ketenangan yang diungkapkan pada patung periode klasik. Patung Apoximenos (sebuah patung jago gulat) Sama seperti patung sebelumnya patung ini menampilkan aksi dramatis, Pathetic (menyedihkan) dan emosional. Karya ini sangat berbeda dengan periode archaic yang bersifat kaku, dan periode Klasik Puncak yang menampilkan otot tubuh yang kekar. Pada periode ini berakhirlah kekuasaan Yunani oleh bangsa Romawi sekitar tahun 146 SM. Arsitektur di zaman Yunani Kuno Kuil Partheon di kota Acropolis Yunani Sumber: www.wikipedia.blogspot.com/05/04/2015/20.40wib . Seiring perkembangan di bidang seni Patung, arsitektur juga mengalami kemajuan, hasil peninggalan nya berupa kuil Partheon di kota Acropolis atau kota tinggi adalah jantung kota Athena di Yunani. Acropolis kerap dianggap sebagai wilayah suci yang penuh dengan kuil.. Kuil ini didirikan untuk menempatkan Patung Dewi Athena. Seperti hal nya kuil-kuil lainnya, kuil ini hanya bisa dimasuki oleh pendeta. Arsitektur / bangunan Teater Herodes Atticus, Athena. Sumber: www.wikipedia.blogspot.com/05/04/2015/20.10wib. Ada tiga gaya utama dalam Arsitektur Yunani, yaitu Doric, Ionik dan Corinthian. Nama ini digunakan hanya untuk bangsa Yunani sendiri. gaya Doric digunakan di tanah daratan Yunani dan tersebar dari sana pada wilayah jajahan Yunani di Italia. gaya Yang bersifat ionik digunakan di kota besar Ionia ( sekarang pantai barat Turki) dan sebagian dari pulau Aegean. Gaya Doric jadi lebih keras dan formal, ionik yang bersifat lebih longgar dan dekoratif. Gaya Corinthian yang mempunyai banyak hiasan adalah perkembangan akhir dari gaya ionik. Seni arsitektur Yunani terdiri dari 3 gaya atau corak yang sangat berbeda yaitu 1. Gaya Dorik Kuil Partheon di kota Acropolis Yunani yang menggunakan gaya Dorik Sumber: www.wikipedia.blogspot.com/05/04/2015/20.10wib. Kuil-kuil tua di Yunani di bangun dengan Gaya Doria, Kuil Parthenon di atas merupakan salah satu bangunan dengan gaya dorik. gaya Dorik merupakan representasi dari suku bangsa Doria. Tampilan dari gaya dorik sangat sederhana dan terlihat kuat. Umumnya tiang-tiang yang ada di kuil Doria tidak langsung dipasang dengan pondasi, jadi tiang tersebut langsung di tegakkan di atas lantai. Dibagian atas tiang terdapat kapital (Kepala Tiang) batu yang mirip bantal dan di atasnya adalah balok batu berbentuk segi empat. (Wardoyo Sugianto,2002:14) 2. Gaya Ionik Kuil Arthemis yang menggunakan gaya Ionik Sumber: www.wikipedia.blogspot.com/05/04/2015/20.10wib. Gaya Ionik ini berkembang bersamaan dengan gaya Dorik, namun banyak dipengaruhi oleh Kebudayaan Mesir, mengingat Mesir merupakan daerah Kekuasaannya. Gaya ini dibagi menjadi dua bagian yaitu Atisch Ionish (gaya Ionia yang dipengaruhi seni Mesir/Afrika) dan Asiatisch Ionish (Gaya yang dipengaruhi oleh seni Asia). Kuil yang menggunakan gaya Ionik ini terlihat lebih mewah dan rumit dengan gaya Dorik. Pada bagian Tiang dipasang langsung dengan pondasi. Tiang yang digunakan lebih banyak hiasan dari pada tiang gaya Dorik. ((Wardoyo Sugianto,2002:15) 3. Gaya Corinthia Kuil Zeus di Olympia yang merupakan peninggalan gaya Corinthia. Sumber:www.wikipedia.blogspot.com/05/04/2015/20.00wib. Gaya ini memiliki kesamaan dengan gaya Ionik. Perbedaannya hanya terletak pada bentuk Kapitelnya (Kepala tiang). Gaya Corinthian yang mempunyai banyak hiasan adalah perkembangan akhir dari gaya ionik. Di Yunani gaya ini tidak digemari dan jarang digunakan, tetapi di Romawi sangat digemari karena sesuai dengan kesenangan orang Romawi yang suka akan hiasan-hiasan dan pahatan-pahatan. Gaya Corinthian ini berasal dari daerah Corinthis dan menjadi cikal bakal perkembangan arsitektur bangunan di zaman Romawi, setelah Romawi menguasai Yunani banyak kebudayaan Yunani yang diambil untuk dikembangkan di Kota Romawi. (Wardoyo Sugianto,2002:15) Seni Lukis & Kerajinan zaman Yunani Kuno Tembikar dari Knossos. Lompat banten adalah suatu ritual keagamaan di Kreta. Sumber: www.wikibuku..com /05/04/2015/19.00wib Sumber: www.wikibuku..com /05/04/2015/19.00wib Bangsa Yunani terkenal atas kemampuan seni mereka. Penggalian telah menunjukkan adanya lukisan dinding, patung, dan tembikar. Tembikar adalah bentuk seni yang dominan pada bangsa Yunani di pulau Kreta hingga periode Klasik Puncak, Lukisan dinding kemudian bangkit sebagai seni utama, dan sangat berfokus pada tema-tema natural dan keagamaan. Banteng dan ular banyak muncul dalam karya seni bangsa Yunani. Umumnya dewa-dewa diwujudkan dalam karya seni patung sedangkan lukisan hanya sebagai bahasa simbol tentang ritual keagamaan mereka.seni lukis menggunakan material tanah liat yang memiliki warna hitam, merah, dan kuning Minggu ke 4 Romawi Kuno Romawi merupakan sebuah kerajaan yang ada di Roma Italia, periode dari kerajaan Romawi Kuno dimulai dari abad ke 510 SM – 480 M. bila ditelusuri kebudayaan Romawi kuno banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Mesir dan Yunani. Kekuasaan Romawi meliputi daerah Mesir, Babylonia, Afrika hingga ke Asia. (Wardoyo Sugianto,2002:19) Peradaban Romawi dikembangkan oleh suku latia yang menetap dilembah sungai Tiber. Suku Latia hidup dan berkembang dengan peradaban yang memiliki nilai tinggi. Kota Roma menjadi pusat kebudayaan mereka yang terletak di lembah sungai Tiber. Romawi Kuno merupakan perpaduan antara dua bangsa yang berbeda yaitu Etrusia dan Yunani. Awal nya bangsa Romawi dikuasai oleh bangsa Etrusia, namun bangsa Latia memberontak dan berhasil mendirikan negara baru yaitu kerajaan Romawi. Kesenian Romawi Kuno Kesenian Romawi Kuno merupakan kesenian yang berkembang di romawi dan daerah Kekuasaannya. Kesenian Romawi pada umumnya banyak dipengaruhi oleh Kesenian Yunani, hal ini disebabkan oleh para seniman di masa Yunani kuno banyak dijadikan pekerja (Budak) di kerajaan Romawi dan mengabdi kepada mereka setelah kerajaan Yunani takluk di tangan Romawi. Kesenian yang paling besar pengaruhnya dalam proses pembentukan kesenian Romawi kuno adalah seni Hellenistic dari zaman Yunani Kuno, bahkan sering dikatakan bahwa seni Romawi merupakan imitasi dari seni Hellenistic Yunani. (Wardoyo Sugianto,2002:19) Kepercayaan dan Agama Orang-orang Romawi memiliki Kepercayaan terhadap dewa-dewa, seperti halnya bangsa Yunani Kuno. Hanya saja dewa yang mereka percayai berbeda dengan dewa bangsa Yunani. Dewa-dewa yang dipercayai antara lain 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Jupiter (Raja Dewa-dewa) Juno (Dewi Rumah Tangga) Minerus (Dewi Pengetahuan) Venus (Dewi Kecantikan) Mars (Dewa Perang) Neptenus (Dewa laut) Diana (Dewi Perburuan) Bacchus (Dewa Anggur) Jenis-jenis kesenian yang ada di zaman Romawi Kuno 1. Seni Patung Karya Seni Patung Romawi Kuno yang berada di museum Romawi sekarang Sumber: www.Artworld.senipatungromawikuno.com/-5/-4/2015/19.05.wib Dalam perkembangannya seni patung Romawi Kuno banyak menghasilkan patung-patung Potret para tokoh dalam ukuran dada ataupun satu figur penuh. Seni patung romawi bersifat realistik dan ekspresif, walaupun kemudian pada akhir abad ke I M pembuatan patung-patung potret para kaisar yang memerintah Romawi ikut menetukan pembuatan Patung-patung potret Harus idealistik serta digayakan. (Wardoyo Sugianto,2002) 2. Seni Relief Relief yang menggambarkan seorang tokoh penting dari bangsa Romawi Relief perjuangan Tentara Romawi Sumber: Wardoyo Sugianto, 2002 Sumber: www.Artworld.senipatungromawikuno.com/-5/-4/2015/19.05.wib Perkembangan seni Relief cukup maju di zaman Romawi Kuno yang ditandai dengan penemuan-penemuan barunya yaitu dengan pengungkapan-pengungkapan cerita-ceritaadegan sejarah dalam bentuk relief. Relief-relief narative muncul pada gapura-gapura kemenangan, tiang-tiang dan altar-altar monumental. Relief ini dipajang dengan memperhitungkan kontras keruangan dengan akurat dan kecermatan tinggi pada figur-figurnya. Dilain pihak muncul panel-panel relief yang dikerjakan secara naturalistik dengan pemandangan yang indah menjadi Backroundnya. Proses pengerjaanya juga cuku cermat, serius dan detail. (Wardoyo Sugianto,2002: 20) 3. Seni lukis Seni Lukis Romawi Kuno yang terdapat di daerah Pompei Sumber: www.Artworld.senipatungRomawiKuno.com/05/04.2015/19.45 Bangsa Romawi memang gemar akan Hiasan-hiasan sehingga rumah mereka juga dihiasi dengan lukisan. Awalnya seni lukis Romawi menggunakan teknik visualisasi dari bentuk-bentuk datar, seiring dengan perkembangan di bidang yang lain seni lukis pun mengalami perubahan dari bentuk-bentuk yang datar ke bentuk-bentuk yang memiliki perspektif arsitektural, dan mampu memberikan kesan ilusiilusi kedalaman dari visual yang ditampilkan. 4. Arsitektur / bangunan Walnya bangunan Romawi banyak dipengaruhi oleh bangsa Etrusia sejak abad ke 7 Sm. Dalam perkembangannya seni arsitektur Romawi sedikit banyak dipengaruhi oleh zaman Yunani ketika bangsa Romawi menguasai hampi seluruh wilayah eropa, dan banyak para seniman dari bangsa Yunani dibawa ke kota Romawi untuk membuat berbagai macam bangunan, dalam perkembangannya arsitektur zaman romawi memiliki ciri khasnya tersendiri antara lain : 1. Banyak menggunakan beranda yang digunakan sebagai tempat berhenti sementara sebelum memasuki ruangan utama dan dikombinasikan dengan bentuk lengkung (arkade) dan terowongan lengkung (Tunnel Vauilt) yang di adaptasi dari Mesopotomia 2. Bangunan-bangunan monumental dibuat sebaik mungkin dan menggunakan Material yang cukup kuat dengan Konstruksi yang kokoh. Orang-orang Romawi sangat piawai dan perfect dalam menciptakan bangunan tersebut, sehingga masih bertahan hingga sekarang misalnya bangunan Pantheon di kota Roma yang buat pada abad ke II M. Dua segi yang paling menonjol dalam perkembangan seni arsitektur di zaman Romawi: 1. Yang pertama adalah dalam bidang teknologi rekayasa bangunan, terutama dalam pengembangan beton dan campurannya, yaitu dalam pembuatan lengkungan pintu atau jendela dari susunan batu bata, serta menggunakan material beton untuk mengembangkan bentuk-bentuk lengkung yang baru. Kemudian muncullah bentuk-bentuk seperti : cross vault (terowongan silang), domical vault terowongan kubah silang. Orang-orang Romawi juga piawai dalam membuat bangunan-bangunan dengan atap kubah (hemispherical dome) seperti yang digunakan dalam bangunan Pantheon yang badannya berbentuk silendris dengan atap kubah, yang kemudian dikembangkan lebih lanjut ke dalam bentuk-bentuk struktural polygonal (struktur segi banyak) 2. Yang kedua adalah dalam bidang perintisan disain tata kota yang sudah maju. Kota Roama sendiri dirancang dengan sistem blok yang kemudian dipisahkan dengan jalan besar (avenue) yang lurus, serta layout (tata letak) dengan balans (keseimbangan) yang jitu bagi kompleks bangunan pemerintahan (civic centre) yang disebut Forum Romanum. Tidak hanya planologi (perancangan) kota saja yang dikembangkan, namun juga interior-interior bangunan pun digarap dengan rapi dan terencana. Kuil ini terletak di Roma kuil ini berbentuk bulat yang digunakan sebagai tempat pemujaan bagi dewa mereka. Bentuk kuil yang melingkar merupakan ciri khas kuil dari bangsa Etrusia yang menguasai romawi sejak abad ke 7 SM. Kuil Vesta dari bangsa Etrusia Abad ke 7 SM Sumber: Wardoyo Sugianto, 2002 Kesamaan Kuil Juno (265 SM) Kuil Partheon dari bangsa Yunani Sumber: Wardoyo Sugianto, 2002 Sumber: www.wikipedia.blogspot.com/05/04/2015/20.40wib . Bentuk kuil ini persegi empat dan merupakan bangunan monumental. Struktur kuil juno ini dipengaruhi oleh kebudayaan Yunani Kuno, hal ini dapat di lihat dari penempatan Tiang pada kuil yang memiliki kesamaan dengan kuil Partheon di kota Acropolis Yunani Colosseum Sumber: www.wikipedia.blogspot.com/06/04/2015/19.30wib Colosseum merupakan peninggalan bersejarah bangsa Romawi yang difungsikan sebgai pertunjukan para gladiator (julukan bagi para petarung) bangunan ini berbetuk elips yang disebut amfiteater atau dengan nama aslinya Flavian Amphitheatre. Terletak di ibu kota Roma. Bangunan ini didirikan oleh raja Vespasian pada masa kekaisaran Romawi dan diselesaikan oleh anaknya yang bernama Titus. Bangunan ini dirancang untuk menampung 50.000 penonton. Desain Tata kota bangsa Romawi yang mengalami kemajuan pesat di zamannya Sumber: Wardoyo Sugianto, 2002 Gambar di atas merupakan gambar dari desain tata kota Romawi yang disebut Forum Romanum yaitu bangunan monumental sebagai pusat bagi pemerintah republik Romawi waktu itu. Forum ini dibangun di Roma selama satu setengah abad, (antara 46 SM – 113M). Disamping sebgai pusat pemerintahan forum ini juga merupakan pusat politik, agama, dan ekonomi. Penggambaran Forum Romawi, dibagian depan merupakan bangunan kuil sebagai tempat pemujaan kepada dewa yang mereka percayai. Sedangkan bangunan yang berada di belakngnya merupakan gedung pertemuan bagi para petinggi kerajaan Romawi. Sumber: www.Romawikuno/Arsitektur.com/06/04/2015/19.33wib 5. Seni Kerajinan zaman Romawi Kuno Berbagai macam Tembikar dari zaman Yunani Kuno Sumber: www.Artworld. RomawiKuno./seni/wikibuku.com/05/04.2015/19.15 Tembikar Romawi awalnya meniru gaya dari bangsa Yunani, namun kemudian mereka menemukan pola dan gaya mereka sendiri. Tembikar Romawi cendrung menggunakan warna Hitam dan dan kebanyakan dekorasi tembikar dilukis, setelah Romawi menaklukan bangsa dari Asia barat mereka banyak belajar dari mereka cara membuat Tembikar, dan akhirnya mereka menemukan gaya mereka sendir dengan menggabungkan antara gaya Yunani dan asia barat. Awalnya tembikar Romawi berwarna hitam, kini beralih menggunakan warna merah. Bangsa Romawi juga belajar cara mendekorasi tembikar dari Bangsa Asia Barat dengan menggunakan sistem cetak. Ternyata sistem ini lebih cepat dan mudah dari pada menggunakan cara dilukis. Tembikar jenis ini disebut tembikar Galia Selatan.