Kesenian Romawi Kuno - UIGM | Login Student

advertisement
Minggu ke 3
Yunani Kuno
Mukhsin Patriansyah. S.Sn.,M.Sn
Yunani Kuno
Tidak dapat dipungkiri bahwa Kebudayaan Yunani kuno
merupakan salah satu dasar dari kebudayaan Eropa dewasa
ini, tentu saja melalui proses yang cukup panjang.
Kesenian dizaman ini tidak terlepas dari spritualitas.
Kepercayaan mereka terhadap dewa sangat kuat. Pada
awalnya pemujaan tadi ditujukan kepada empat unsur yang
berbeda yaitu air, tanah, api, dan udara. Kepercayaan tadi
disebut dengan Religi alam. Dewa-dewa orang Yunani masih
bersifat samar-samar artinya bisa berbentuk figur manusia
dan binatang yang terpenting harus mengandung empat
unsur tadi.
Geografik / Wilayah
Wilayah Yunani
Negara Yunani dikelilingi oleh Laut Aegea dan Laut Ionea. Yunani terdiri dari dua bagian, yaitu
Yunani Daratan dan Yunani Kepulauan.
1. Yunani daratan, meliputi beberapa pegunungan. Daerahnya terpecah-pecah. Pantainya
berlekuk-lekuk dan airnya tenang. Oleh kaena itu, sangat cocok untuk pelabuhan.
2. Yunani Kepulauan berada di Laut Aegea. Daerah ini terdiri dari pulau-pulau. Diantara pulau
tersebut terdapat pulau Kreta. Pulau Kreta adalah awal perkembangan kebudayaan di Yunani.
Penduduk Yunani
Bangsa Yunani yang asli adalah bangsa teger, yang berbadan langsing
dengan kulit berwarna putih. Tinggalnya dilaut teger pulau kreta, mata
pencahariannya adalah berlayar ke Mesir sampai ke daerah timur Babylonia
dan Mesopotamia
Menurut sejarah bangsa yunani merupakan campuran dari bangsa Kerman
yang sering disebut bangsa Takhae yang menduduki jazirah Peloponesos.
Akhirnya terjadilah pencampuran darah bangsa Teger, periode Yunani awal
terjadi pada masa ini.
Suku Bangsa di Yunani
Dalam kurun waktu 1100 SM bangsa-bangsa dari Utara menguasai Yunani yaitu
bangsa doria dan ionia, sehingga di Yunani terdapat 4 suku bangsa, yang akhirnya
merupakan nenek moyang orang Yunani yaitu :
1. suku bangsa doria, didaerah jazirah Peloponesos dan
pulau
Kreta.
2. suku bangsa Ionia dijazirah Afrika Utara
3. suku bangsa Theolia di Hellas Tengah
4. bangsa pelasgen (teger), namun bangsa ini lenyap karena
serangan dari bangsa Doria dan ionia.
Agama dan kepercayaan di Yunani
Kepercayaan dan pemujaan kepada para dewa diyunani sangat Kuat. Pada
mulanya pemujaan tadi ditujukan kepada 4 unsur alam yaitu, air api, udara dan
tanah.
Dewa-dewa mereka adalah dewa Zeus, Demender, Hephaestos, dan Poseidon.
Di setiap rumah penduduk memiliki tempat pemujaan sendiri, sedangkan pusat
pemujaannya terletak di Perapian Hestia. Kemudian wujud Dewa-dewa yang pada
mulaya masih samar-samar dkemudian diwujudkan dalam bentuk manusia utuh.
Halini tercantum dalam tulisan dalam buku Humelos.
Wujud dewa menurut mereka memiliki ciri-ciri sbr;
1. Diwujudkan seperti manusia
2. Lebih berkesan gagah berani, berkuasa, dan lebih besar
3. Tetap muda dan tak pernah mati atau tua
Setiap dea-dewi yang dipercayainya memiliki karakter dasn sifat masing-masing.
Dewa-dewi bisa menjalin cinta dengan manusia dan menghasilkan anak. Anak
tersebut merupakan manusia setengah dewa. Anak-anak itulah yang kemudian
dikenal sebagai pahlawan bagi bangsa mereka.
Hasil Karya Seni Yunani Kuno
Karya-karya seni yang dibuatnya memiliki
prinsip yang mendasar yaitu :
Simplycity (Kesederhanaan)
Clarity
(Kejelasan)
Rhytmn
(Irama)
Unity (kesatuan)
Harmony (Keselarasan)
Kesenian di zaman Yunani Kuno terdiri dari
4 periode yaitu :
1. Periode Archaic
2. Periode Klasik Puncak
3. Periodde Klasik Akhir
4. Periode Hellenistic dan Greco Roman
1. Periode Archaic
Seni Patung
Patung Kouros (Lelaki)
Patung Kore (Perempuan)
Pematung-pematung Yunani banyak menciptakan Patung-patung berupa figur manusia yang sempurna, karena dianggap mereka sebagai
dewa, Orang Yunani belajar cara membuat patung batu besar dari orang Mesir. Salah satu ciri patung jenis ini adalah kedua kaki yang dibuat
tidak sejajar, satu kaki diposisikan lebih ke depan sedangkan kaki lainnya lebih ke belakang. Ini dilakukan supaya patung dapat berdiri kokoh.
Patung Yunani memiliki ciri tersendiri. biasanya Patung Mesir ditampilkan lengkap dengan pakaian, sedangkan patung pria Yunani ditampikan
telanjang. Ini karena orang Yunani menganggap bahwa tubuh pria itu suci dan dewa senang melihat tubuh pria telanjang. Sementara patung
perempuan tetap ditambahi pakaian yang mereka sebut dengan Kore .Di periode Archaic ini kesenian lebih bersifat naturalisme.
Arsitektur periode Archaic dan Transisional
istana Minoan Phaistos di Crete yang saat ini tinggal
reruntuhannya saja.
Sumber : Www.Blogspot.Com/04/April/2015/11.30wib
istana Knossos
Sumber : Www.Blogspot.Com/04/April/2015/11.30wib
Di pilau Crete terdapat sebuah bangunan istana phaistos dan Knossos, yang merupakan prototype bangunan yang ada di Eropa. Istana-istana
yang besar (terutama di Knossos dan Faistos) dibangun pada periode istana purba. Pada masa ini, kehidupan perkotaan mulai tumbuh dan
politik mulai menjadi terpusat. Menurut sejarah istana ini dibangun oleh Raja Minos tahun 1600 SM. Sekarang banyak istana besar yang
hancur, kemungkinan karena bencana alam, seperti gempa bumi, atau mungkin karena serangan dari Anatolia.
2. Periode Klasik Puncak
Seni Patung
Dewa Zeus
Sumber:www.blogspot/wikipedia.com,0
3/April/2015/10.30
Dewi Athena
Sumber:www.blogspot/wikipedia.com,0
3/April/2015/10.30
Athena mendominasi Kebudayaan Yunani dalam periode ini, karena Yunani Merayakan kemenangan atas bangsa Persia yang dipimpin oleh raja
Pericles. Dan dewi Athena dianggap sebagai dewi yang membawa berkah berupa kemenangan bagi bangsa Yunani. Pada periode ini seni
Patung mengalami masa Puncak dengan karya-karya patung dari seniman yang bernama Phidias dari Athena. Selama periode ini patung tidak
lagi bersifat frontal dan dibuat sangat naturalistik, ukuran dan proporsi yang tepat menjadi hal yang paling utama untuk diperhatikan dalam
menciptakan karya seni patung di periode ini. Seniman secara tajam mengamati ukuran dan proporsi anatomi manusia secara realistis.
3. Periode Klasik Akhir
Seni Patung
Patung Venus
(Cinta dan kecantikann)
Patung Hermes
(dewa penyampai pesan dewa-dewa)
dengan bayi Dyonisius
(dewa anggur/ arak)
Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Venus_/
28mitologi/29.com,02/April/2015/10.30
Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Venus_/
28mitologi/29.com,02/April/2015/10.30
Suatu tahap Transisi dari periode Klasik Puncak ke periode Hellenistic di kenal dengan periode Klasik Akhir yang terjadi di abad ke 4 S.M.
Sebelum perkembangan periode Hellenistik. Gagasan visual dari periode klasik digantikan periode yang lebih sensual serta ekspresif.
Misalnya patung Hermes yang dibuat oleh Praxiteles, merupakan peninggal seni patung di periode klasik akhir, ciri khasnya figur dibuat
lebih ramping, dan kepala lebih kecil dibandingkan dengan tubuh. Bentuk otot yang lebih kekar di periode kalsik puncak digantikan dengan
otot yang lebih lembut dan sensual yaitu pengamatan secara alami. Periode ini perkembangan arsitektur tidak mengalami perubahan
4. Periode Hellenistic dan Greco Roman
Periode ini dimulai pada akhir abad ke IV SM, pada saat Alxander Agung memimpin bangsa
Yunani, wilayah kekuasaannya meliputi Mesir, Mesopotomia dan Persia. Peradaban Yunani
menjadi peradaban yang sangat maju karenaa dipengaruhi oleh kebudayaan dari wilayah
kekuasaan mereka. Karya-karya seni rupa menjadi terabadikan hal ini di beri istilah Helenistik
yang berarti “seperti Yunani” karenaa daerah-daerah kekuasaan mereka harus mengikuti
perdaban bangsa Yunani.
Saat itu juga suatu zaman yang ditandai dengan minat yang lebih besar tehadap prinsip
Naturalisme dengan aksi dramatis dan emosional yang kuat.
Seni Patung
The Laocoon Group
Patung ini merupakan penggambaran Laocoon, yang memperingakan bangsa Trojan untuk tidak menerima Kuda sebagai hadiah yang membawa
kejatuhan mereka di dalam perang, dan kedua putranya, dihukum oleh ular besar yang melilit. Hal ini menandai dewa yang sedang marah.ekspresi
emosional disini tampak ekstrim, gaya karya ini sangat berbeda dengan konsepsi ideal dan ketenangan yang diungkapkan pada patung periode klasik.
Patung Apoximenos (sebuah patung jago gulat)
Sama seperti patung sebelumnya patung ini menampilkan aksi dramatis, Pathetic (menyedihkan) dan emosional. Karya ini sangat berbeda
dengan periode archaic yang bersifat kaku, dan periode Klasik Puncak yang menampilkan otot tubuh yang kekar. Pada periode ini
berakhirlah kekuasaan Yunani oleh bangsa Romawi sekitar tahun 146 SM.
Arsitektur di zaman Yunani Kuno
Kuil Partheon di kota Acropolis Yunani
Sumber: www.wikipedia.blogspot.com/05/04/2015/20.40wib
.
Seiring perkembangan di bidang seni Patung, arsitektur juga mengalami kemajuan, hasil peninggalan nya berupa kuil Partheon di kota
Acropolis atau kota tinggi adalah jantung kota Athena di Yunani. Acropolis kerap dianggap sebagai wilayah suci yang penuh dengan kuil.. Kuil
ini didirikan untuk menempatkan Patung Dewi Athena. Seperti hal nya kuil-kuil lainnya, kuil ini hanya bisa dimasuki oleh pendeta.
Arsitektur / bangunan
Teater Herodes Atticus, Athena.
Sumber: www.wikipedia.blogspot.com/05/04/2015/20.10wib.
Ada tiga gaya utama dalam Arsitektur Yunani, yaitu Doric, Ionik dan Corinthian. Nama ini digunakan hanya
untuk bangsa Yunani sendiri. gaya Doric digunakan di tanah daratan Yunani dan tersebar dari sana pada
wilayah jajahan Yunani di Italia. gaya Yang bersifat ionik digunakan di kota besar Ionia ( sekarang pantai
barat Turki) dan sebagian dari pulau Aegean. Gaya Doric jadi lebih keras dan formal, ionik yang bersifat
lebih longgar dan dekoratif. Gaya Corinthian yang mempunyai banyak hiasan adalah perkembangan akhir
dari gaya ionik.
Seni arsitektur Yunani terdiri dari 3 gaya atau corak yang sangat berbeda yaitu
1. Gaya Dorik
Kuil Partheon di kota Acropolis Yunani yang menggunakan gaya Dorik
Sumber: www.wikipedia.blogspot.com/05/04/2015/20.10wib.
Kuil-kuil tua di Yunani di bangun dengan Gaya Doria, Kuil Parthenon di atas merupakan salah satu
bangunan dengan gaya dorik. gaya Dorik merupakan representasi dari suku bangsa Doria. Tampilan dari
gaya dorik sangat sederhana dan terlihat kuat. Umumnya tiang-tiang yang ada di kuil Doria tidak langsung
dipasang dengan pondasi, jadi tiang tersebut langsung di tegakkan di atas lantai. Dibagian atas tiang
terdapat kapital (Kepala Tiang) batu yang mirip bantal dan di atasnya adalah balok batu berbentuk segi
empat. (Wardoyo Sugianto,2002:14)
2. Gaya Ionik
Kuil Arthemis yang menggunakan gaya Ionik
Sumber: www.wikipedia.blogspot.com/05/04/2015/20.10wib.
Gaya Ionik ini berkembang bersamaan dengan gaya Dorik, namun banyak dipengaruhi oleh Kebudayaan
Mesir, mengingat Mesir merupakan daerah Kekuasaannya. Gaya ini dibagi menjadi dua bagian yaitu Atisch
Ionish (gaya Ionia yang dipengaruhi seni Mesir/Afrika) dan Asiatisch Ionish (Gaya yang dipengaruhi oleh
seni Asia). Kuil yang menggunakan gaya Ionik ini terlihat lebih mewah dan rumit dengan gaya Dorik. Pada
bagian Tiang dipasang langsung dengan pondasi. Tiang yang digunakan lebih banyak hiasan dari pada
tiang gaya Dorik. ((Wardoyo Sugianto,2002:15)
3. Gaya Corinthia
Kuil Zeus di Olympia yang merupakan peninggalan gaya Corinthia.
Sumber:www.wikipedia.blogspot.com/05/04/2015/20.00wib.
Gaya ini memiliki kesamaan dengan gaya Ionik. Perbedaannya hanya terletak pada bentuk Kapitelnya
(Kepala tiang). Gaya Corinthian yang mempunyai banyak hiasan adalah perkembangan akhir dari gaya
ionik. Di Yunani gaya ini tidak digemari dan jarang digunakan, tetapi di Romawi sangat digemari karena
sesuai dengan kesenangan orang Romawi yang suka akan hiasan-hiasan dan pahatan-pahatan. Gaya
Corinthian ini berasal dari daerah Corinthis dan menjadi cikal bakal perkembangan arsitektur bangunan di
zaman Romawi, setelah Romawi menguasai Yunani banyak kebudayaan Yunani yang diambil untuk
dikembangkan di Kota Romawi. (Wardoyo Sugianto,2002:15)
Seni Lukis & Kerajinan zaman Yunani Kuno
Tembikar dari Knossos.
Lompat banten adalah suatu ritual keagamaan di Kreta.
Sumber: www.wikibuku..com
/05/04/2015/19.00wib
Sumber: www.wikibuku..com
/05/04/2015/19.00wib
Bangsa Yunani terkenal atas kemampuan seni mereka. Penggalian telah menunjukkan adanya lukisan dinding, patung, dan
tembikar. Tembikar adalah bentuk seni yang dominan pada bangsa Yunani di pulau Kreta hingga periode Klasik Puncak, Lukisan
dinding kemudian bangkit sebagai seni utama, dan sangat berfokus pada tema-tema natural dan keagamaan. Banteng dan ular
banyak muncul dalam karya seni bangsa Yunani. Umumnya dewa-dewa diwujudkan dalam karya seni patung sedangkan lukisan
hanya sebagai bahasa simbol tentang ritual keagamaan mereka.seni lukis menggunakan material tanah liat yang memiliki warna
hitam, merah, dan kuning
Minggu ke 4
Romawi Kuno
Romawi merupakan sebuah kerajaan yang ada di Roma Italia, periode dari
kerajaan Romawi Kuno dimulai dari abad ke 510 SM – 480 M. bila ditelusuri
kebudayaan Romawi kuno banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Mesir dan
Yunani. Kekuasaan Romawi meliputi daerah Mesir, Babylonia, Afrika hingga
ke Asia. (Wardoyo Sugianto,2002:19)
Peradaban Romawi dikembangkan oleh suku latia yang menetap dilembah
sungai Tiber. Suku Latia hidup dan berkembang dengan peradaban yang
memiliki nilai tinggi. Kota Roma menjadi pusat kebudayaan mereka yang
terletak di lembah sungai Tiber. Romawi Kuno merupakan perpaduan antara
dua bangsa yang berbeda yaitu Etrusia dan Yunani. Awal nya bangsa
Romawi dikuasai oleh bangsa Etrusia, namun bangsa Latia memberontak
dan berhasil mendirikan negara baru yaitu kerajaan Romawi.
Kesenian Romawi Kuno
Kesenian Romawi Kuno merupakan kesenian yang berkembang di romawi dan
daerah Kekuasaannya. Kesenian Romawi pada umumnya banyak dipengaruhi
oleh Kesenian Yunani, hal ini disebabkan oleh para seniman di masa Yunani
kuno banyak dijadikan pekerja (Budak) di kerajaan Romawi dan mengabdi
kepada mereka setelah kerajaan Yunani takluk di tangan Romawi.
Kesenian yang paling besar pengaruhnya dalam proses pembentukan kesenian
Romawi kuno adalah seni Hellenistic dari zaman Yunani Kuno, bahkan sering
dikatakan bahwa seni Romawi merupakan imitasi dari seni Hellenistic Yunani.
(Wardoyo Sugianto,2002:19)
Kepercayaan dan Agama
Orang-orang Romawi memiliki Kepercayaan terhadap dewa-dewa,
seperti halnya bangsa Yunani Kuno. Hanya saja dewa yang mereka
percayai berbeda dengan dewa bangsa Yunani. Dewa-dewa yang
dipercayai antara lain
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Jupiter (Raja Dewa-dewa)
Juno (Dewi Rumah Tangga)
Minerus (Dewi Pengetahuan)
Venus (Dewi Kecantikan)
Mars (Dewa Perang)
Neptenus (Dewa laut)
Diana (Dewi Perburuan)
Bacchus (Dewa Anggur)
Jenis-jenis kesenian yang ada di zaman Romawi Kuno
1. Seni Patung
Karya Seni Patung Romawi Kuno yang berada di museum Romawi sekarang
Sumber: www.Artworld.senipatungromawikuno.com/-5/-4/2015/19.05.wib
Dalam perkembangannya seni patung Romawi Kuno banyak menghasilkan patung-patung Potret para tokoh dalam
ukuran dada ataupun satu figur penuh. Seni patung romawi bersifat realistik dan ekspresif, walaupun kemudian pada
akhir abad ke I M pembuatan patung-patung potret para kaisar yang memerintah Romawi ikut menetukan
pembuatan Patung-patung potret Harus idealistik serta digayakan. (Wardoyo Sugianto,2002)
2. Seni Relief
Relief yang menggambarkan seorang
tokoh penting dari bangsa Romawi
Relief perjuangan Tentara Romawi
Sumber: Wardoyo Sugianto, 2002
Sumber: www.Artworld.senipatungromawikuno.com/-5/-4/2015/19.05.wib
Perkembangan seni Relief cukup maju di zaman Romawi Kuno yang ditandai dengan penemuan-penemuan barunya yaitu dengan
pengungkapan-pengungkapan cerita-ceritaadegan sejarah dalam bentuk relief. Relief-relief narative muncul pada gapura-gapura
kemenangan, tiang-tiang dan altar-altar monumental. Relief ini dipajang dengan memperhitungkan kontras keruangan dengan akurat dan
kecermatan tinggi pada figur-figurnya. Dilain pihak muncul panel-panel relief yang dikerjakan secara naturalistik dengan pemandangan
yang indah menjadi Backroundnya. Proses pengerjaanya juga cuku cermat, serius dan detail. (Wardoyo Sugianto,2002: 20)
3. Seni lukis
Seni Lukis Romawi Kuno yang terdapat di daerah Pompei
Sumber: www.Artworld.senipatungRomawiKuno.com/05/04.2015/19.45
Bangsa Romawi memang gemar akan Hiasan-hiasan sehingga rumah mereka juga dihiasi dengan
lukisan. Awalnya seni lukis Romawi menggunakan teknik visualisasi dari bentuk-bentuk datar, seiring
dengan perkembangan di bidang yang lain seni lukis pun mengalami perubahan dari bentuk-bentuk
yang datar ke bentuk-bentuk yang memiliki perspektif arsitektural, dan mampu memberikan kesan ilusiilusi kedalaman dari visual yang ditampilkan.
4. Arsitektur / bangunan
Walnya bangunan Romawi banyak dipengaruhi oleh bangsa Etrusia sejak abad
ke 7 Sm. Dalam perkembangannya seni arsitektur Romawi sedikit banyak
dipengaruhi oleh zaman Yunani ketika bangsa Romawi menguasai hampi
seluruh wilayah eropa, dan banyak para seniman dari bangsa Yunani dibawa
ke kota Romawi untuk membuat berbagai macam bangunan, dalam
perkembangannya arsitektur zaman romawi memiliki ciri khasnya tersendiri
antara lain :
1. Banyak menggunakan beranda yang digunakan sebagai tempat berhenti sementara
sebelum memasuki ruangan utama dan
dikombinasikan dengan bentuk
lengkung (arkade) dan terowongan
lengkung (Tunnel Vauilt) yang di adaptasi dari
Mesopotomia
2. Bangunan-bangunan monumental dibuat sebaik mungkin dan menggunakan
Material yang cukup kuat dengan Konstruksi yang
kokoh.
Orang-orang
Romawi sangat piawai dan perfect dalam
menciptakan bangunan tersebut,
sehingga masih bertahan hingga
sekarang misalnya bangunan Pantheon di kota
Roma yang buat pada abad ke II M.
Dua segi yang paling menonjol dalam perkembangan seni arsitektur di zaman Romawi:
1. Yang pertama adalah dalam bidang teknologi rekayasa bangunan, terutama
dalam pengembangan beton dan campurannya, yaitu dalam pembuatan
lengkungan pintu atau jendela dari susunan batu bata, serta menggunakan
material beton untuk mengembangkan bentuk-bentuk lengkung yang baru.
Kemudian muncullah bentuk-bentuk seperti : cross vault (terowongan silang),
domical vault terowongan kubah silang. Orang-orang Romawi juga piawai
dalam membuat bangunan-bangunan dengan atap kubah (hemispherical
dome) seperti yang digunakan dalam bangunan Pantheon yang badannya
berbentuk silendris dengan atap kubah, yang kemudian dikembangkan lebih
lanjut ke dalam bentuk-bentuk struktural polygonal (struktur segi banyak)
2. Yang kedua adalah dalam bidang perintisan disain tata kota yang sudah maju.
Kota Roama sendiri dirancang dengan sistem blok yang kemudian dipisahkan
dengan jalan besar (avenue) yang lurus, serta layout (tata letak) dengan balans
(keseimbangan) yang jitu bagi kompleks bangunan pemerintahan (civic centre)
yang disebut Forum Romanum. Tidak hanya planologi (perancangan) kota saja
yang dikembangkan, namun juga interior-interior bangunan pun digarap
dengan rapi dan terencana.
Kuil ini terletak di Roma
kuil ini berbentuk bulat
yang digunakan sebagai
tempat pemujaan bagi
dewa mereka. Bentuk kuil
yang
melingkar
merupakan ciri khas kuil
dari bangsa Etrusia yang
menguasai romawi sejak
abad ke 7 SM.
Kuil Vesta dari bangsa Etrusia
Abad ke 7 SM
Sumber: Wardoyo Sugianto, 2002
Kesamaan
Kuil Juno (265 SM)
Kuil Partheon dari bangsa Yunani
Sumber: Wardoyo Sugianto, 2002
Sumber: www.wikipedia.blogspot.com/05/04/2015/20.40wib
.
Bentuk kuil ini persegi empat dan merupakan bangunan monumental. Struktur kuil juno ini
dipengaruhi oleh kebudayaan Yunani Kuno, hal ini dapat di lihat dari penempatan Tiang
pada kuil yang memiliki kesamaan dengan kuil Partheon di kota Acropolis Yunani
Colosseum
Sumber: www.wikipedia.blogspot.com/06/04/2015/19.30wib
Colosseum merupakan peninggalan bersejarah bangsa Romawi yang difungsikan sebgai pertunjukan
para gladiator (julukan bagi para petarung) bangunan ini berbetuk elips yang disebut amfiteater atau
dengan nama aslinya Flavian Amphitheatre. Terletak di ibu kota Roma. Bangunan ini didirikan oleh raja
Vespasian pada masa kekaisaran Romawi dan diselesaikan oleh anaknya yang bernama Titus. Bangunan
ini dirancang untuk menampung 50.000 penonton.
Desain Tata kota bangsa Romawi yang mengalami kemajuan pesat di zamannya
Sumber: Wardoyo Sugianto, 2002
Gambar di atas merupakan gambar dari desain tata kota Romawi yang disebut Forum
Romanum yaitu bangunan monumental sebagai pusat bagi pemerintah republik Romawi
waktu itu. Forum ini dibangun di Roma selama satu setengah abad, (antara 46 SM – 113M).
Disamping sebgai pusat pemerintahan forum ini juga merupakan pusat politik, agama, dan
ekonomi.
Penggambaran Forum Romawi, dibagian depan merupakan bangunan kuil
sebagai tempat pemujaan kepada dewa yang mereka percayai. Sedangkan
bangunan yang berada di belakngnya merupakan gedung pertemuan bagi para
petinggi kerajaan Romawi.
Sumber: www.Romawikuno/Arsitektur.com/06/04/2015/19.33wib
5. Seni Kerajinan zaman Romawi Kuno
Berbagai macam Tembikar dari zaman Yunani Kuno
Sumber: www.Artworld. RomawiKuno./seni/wikibuku.com/05/04.2015/19.15
Tembikar Romawi awalnya meniru gaya dari bangsa Yunani, namun kemudian mereka menemukan pola dan gaya
mereka sendiri. Tembikar Romawi cendrung menggunakan warna Hitam dan dan kebanyakan dekorasi tembikar dilukis,
setelah Romawi menaklukan bangsa dari Asia barat mereka banyak belajar dari mereka cara membuat Tembikar, dan
akhirnya mereka menemukan gaya mereka sendir dengan menggabungkan antara gaya Yunani dan asia barat. Awalnya
tembikar Romawi berwarna hitam, kini beralih menggunakan warna merah. Bangsa Romawi juga belajar cara
mendekorasi tembikar dari Bangsa Asia Barat dengan menggunakan sistem cetak. Ternyata sistem ini lebih cepat dan
mudah dari pada menggunakan cara dilukis. Tembikar jenis ini disebut tembikar Galia Selatan.
Download