Mata Kuliah : Sistem Akuntansi Pemerintahan SIA-BLUD Sistem Informasi AkuntansiBadan Layanan Umum Daerah Presented by : Elisa, Ratna, Hendy Starbatch V Unair 1 Pokok Bahasan : I. KONSEP BLUD a. Pengertian BLUD b. Dasar Hukum BLUD c. Fungsi BLUD bagi RSUD d. Pengertian SIA-BLUD e. Bagan Akun Standar BLUD II. BAGAN ALIR BLUD a. Siklus Pendapatan BLUD b. Siklus Belanja BLUD III. SISTEM PELAPORAN BLUD a. Standar Akuntansi BLUD b. Laporan Keuangan BLUD 2 Pokok Bahasan Pertama : KONSEP BLUD 3 A. Pengertian BLUD BLUD adalah SKPD atau Unit Kerja pada SKPD di lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. (Permendagri 61/2007) BLUD merupakan bagian dari perangkat pemda, dengan status hukum tidak terpisah dari pemda. Berbeda dg SKPD pada umumnya, pola pengelolaan keuangan BLUD memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan menerapkan praktik bisnis yg sehat untuk meningkatkan pelayanan masyarakat. Contoh BLUD adalah RSUD. 4 B. Dasar Hukum BLUD UU No.17/2003 tentang Keuangan Negara UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara UU No. 15/2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan & Tanggung Jawab KN UU No. 32/2004 tentang Pemerintah Daerah PP 23/2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum PP 74/2012 tentang Perubahan Atas PP 23/2005 PP 71/2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) PP 58/2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah PP 8/2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah PMK 76/2008 tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan BLU PMK 238/2011 tentang Pedoman Umum Sistem Akuntansi Pemerintahan Permendagri 61/2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan BLUD Permendagri 64/2013 tentang Penerapan SAP Berbasis Akrual pada Pemda 5 Dasar Hukum Pelaporan Keuangan BLUD-RSUD UU 36/2009 tentang Kesehatan UU No. 44/2009 tentang Rumah Sakit Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1981/MENKES/SK/XII/2010 tentang Pedoman Akuntansi BLU-Rumah Sakit Kebijakan Akuntansi dari Gubernur/Bupati/Walikota terkait BLUD-RSUD Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDPPLK), Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) Tidak Ada PSAK Khusus yang mengatur standar akuntansi untuk RSUDBLUD, PSAK yang paling cocok untuk sementara waktu digunakan adalah PSAK 45 tentang organisasi nirlaba. Dalam Praktik akuntansinya sebagai entitas bisnis yang mandiri, RSUDBLUD menyajikan LK sesuai dengan SAK dari IAI Dalam Praktik akuntansinya sebagai bagian dari pemda, RSUD-BLUD menyajikan LK sesuai SAP (PP 71/2010) dan Permendagri 64/2013 6 UU No. 44/2009 Tentang Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif) yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. RSUD adalah Rumah Sakit Umum yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah. RSUD-BLUD adalah Rumah Sakit Umum yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah yang berstatus BLUD yang ditetapkan oleh SK Gubernur/Bupati/ Walikota yang menjalankan aktivitas pola pengelolaan keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang BLUD. 7 C. Fungsi BLUD Bagi RSUD • BLUD bagi RS bermanfaat sebagai alat untuk membantu mencapai tujuan RS, yaitu meningkatkan kinerja pelayanan, kinerja keuangan dan kinerja manfaat (3K). Untuk mewujudkan 3K ini salah satu instrumen yang penting untuk dikembangkan atau digunakan adalah SIA. • Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan komponen vital dalam sistem informasi manajemen. SIA menjadi pendukung semua aktivitas pelayanan dengan mengedepankan tiga fungsi utama, yaitu: a. pengumpulan, pemrosesan, dan penyimpanan seluruh data transaksi rumah sakit b. transformasi data menjadi informasi yang dipakai oleh manajemen untuk pengambilan keputusan dan melakukan pengendalian c. kontrol internal terhadap aset-aset rumah sakit sehingga data yang disimpan menjadi akurat dan terpercaya (reliable). 8 D. Pengertian SIA-BLUD • SIA-BLUD adalah sistem komputerisasi yang terintegrasi untuk pengelolaan keuangan RSUP/RSUD/Puskesmas yang telah berstatus BLUD Penuh atau Bertahap. • SIA – BLUD adalah sistem informasi pengelolaan keuangan yang diperuntukkan bagi BLUD karena SKPD/Unit Kerja yang masuk dalam kategori BLUD memiliki pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya, maka tidak bisa menggunakan Simda Keuangan Daerah seperti SKPD/Unit lainnya. SIA BLUD sebagaimana Simda Keuangan Daerah juga dibuat oleh BPKP. 9 • Launching SIA BLUD dilakukan oleh Deputi Bidang Akuntan Negara BPKP, Gatot Darmasto, pada tahun 2014 yang dibuat untuk memudahkan RSUD dalam mengelola keuangan dan menyusun laporan keuangan, baik yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Keuangan maupun sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintahan. • Penggunaan SIA-BLUD dimulai sejak tahun 2014 dengan ruang lingkup : Sosialisasi, Workshop, Survei Pendahuluan, Install Aplikasi, Implementasi dan Pendampingan SIA BLUD. • Kabupaten Sleman merupakan kabupaten yang pertama menerapkan SIA-BLUD di Indonesia. (Tytut Ratih Kusumo, Kepala Perwakilan BPKP DIY). 10 • Pertimbangan dibangunnya SIA-BLUD adalah kewajiban untuk menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan sesuai dengan standar akuntansi keuangan (SAK) dan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) selaku satuan kerja. SIA inilah yang dapat mengintegrasikan kedua standar tersebut untuk memudahkan pengelola keuangan BLU. Terlebih, masih banyaknya BLU yang belum memiliki personil yang kompeten di bidang akuntansi. Dengan aplikasi tersebut, akan memudahkan pengelola keuangan BLUD dalam melaksanakan tugasnya. 11 E. Bagan Akun Standar BLUD Badan Akun Standar BLUD diatur dalam : a. Permendagri 64/2013 tentang Penerapan SAP Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah yaitu pada pasal 7 dan lampiran III BAS PEMDA yang terdiri dari 9 akun dalam 5 level b. KMK 1981/MENKES/SK/XII/2010 tentang Pedoman Akuntansi BLU Rumah Sakit yaitu pada bagian VIII B Bagan Perkiraan Standar-Sistematika Penomoran Kode yang terdiri dari 5 akun maksimal 10 digit 12 b. KMK 1981/MENKES/SK/XII/2010 tentang Pedoman Akuntansi BLU Rumah Sakit yaitu pada bagian VIII B Bagan Perkiraan Standar-Sistematika Penomoran Kode yang terdiri dari 5 akun maksimal 10 digit Rincian Digit : Digit 1 = Unsur LK Digit 2 = Kelompok Pos LK Digit 3 dan 4 = Pos LK Digit 5 dan 6 = Akun LK Digit 7 dan 8 = Sub Akun LK Digit 9 dan 10 = Sub-Sub Akun LK Selengkapnya bisa dilihat di Daftar Kode Perkiraan Rumah Sakit.pdf 13 Pokok Bahasan Kedua : BAGAN ALIR SIA-BLUD Contoh : 1. Bagan Alir Siklus Pendapatan BLUD-RSUD “X” 2. Bagan Alir Siklus Belanja BLUD-RSUD “X” 14 A. Siklus Pendapatan BLUD Pendapatan BLUD dapat bersumber dari: a. jasa layanan; b. hibah; c. hasil kerjasama dengan pihak lain; d. APBD; e. APBN; dan f. lain-lain pendapatan BLUD yang sah. Note : Siklus pendapatan yang dimaksudkan untuk dibahas dalam presentasi ini adalah siklus pendapatan dari jasa layanan. 15 • Siklus pendapatan terkait dengan pemberian jasa pelayanan rumah sakit kepada pasien atau pihak lain dan penerimaan pembayaran pasien atau tagihan dari pihak lain. • Siklus pendapatan (revenue cycle) di RSUD “X” terdiri dari beberapa fungsi seperti pemberian jasa pelayanan rumah sakit kepada pasien, penerimaan kas, dan pengelolaan piutang. 16 • Pendapatan RSUD Dr. “X” berasal dari aktivitas pelayanan jasa Instalasi Gawat Darurat (IGD), Instalasi Rawat Jalan (IRJ), Instalasi Rawat Inap (IRI). Pada masing-masing instalasi tersebut ada dua kelompok pasien, yaitu pasien umum dan pasien BPJS. • Kebijakan Akuntansi Siklus Pendapatan RSUD Dr. “X” RSUD Dr. “X” merupakan Rumah Sakit yang berstatus sebagai BLUD. Kebijakan akuntansi RSUD Dr. “X” menggunakan basis kas dalam melakukan pencatatan transaksi dan pengakuan pendapatan. Basis kas ini merupakan suatu kejadian akuntansi yang diakui dan dicatat pada saat terjadinya penerimaan atau pengeluaran kas. 17 Perlakuan Pendapatan 1. Pengakuan Klaim BPJS RSUD Dr. “X” yang menggunakan akuntansi basis kas, ketika belum menerima pembayaran klaim BPJS maka belum bisa diakui sebagai pendapatan. Pengakuan pendapatan tersebut diakui ketika Rumah Sakit menerima pembayaran dari pihak BPJS. Berikut ini merupakan jurnalnya: Kas xxx Pendapatan xxx 18 • Piutang pasien BPJS diakui sebesar tarif rumah sakit. Misalnya pembayaran pasien tarif BPJS sebesar 100.000 sedangkan tarif rumah sakit sebesar 50.000, maka jurnal yang dibuat saat pasien pulang adalah sebagai berikut: Piutang Pasien PBJS Pendapatan 50.000 50.000 Maka didapatkan selisihnya sebesar 50.000. Selisih tersebut diakui sebagai selisih lebih/ kurang. 19 2. Uang titipan Pasien Berdasarkan hasil wawancara, ketika pasien akan menjalani rawat inap maka diwajibkan untuk membayar uang muka. Uang muka tersebut biasanya disebut uang titipan pasien. • saat pasien masuk, pasien membayar uang muka sebesar 1 juta, dijurnal Kas 1.000.000 Pendapatan diterima di muka 1.000.000 • saat terjadi tindakan membayar uang 500 ribu, dijurnal : Pendapatan diterima di muka 500.000 Pendapatan 500.000 • Pada saat pasien pulang, pasien dikenakan biaya sebesar 3 juta, di jurnal : Piutang pasien 3.000.000 Pendapatan 3.000.000 20 21 22 Pembedaan Perlakuan Pendapatan pada Pasien Umum dan Pasien BPJS 23 24 25 26 B. Siklus Belanja BLUD Sumber : PMK 76/2008 27 Siklus pengeluaran terkait dengan pengadaan barang dan/atau jasa dari pihak lain yang digunakan oleh RSUD dalam menjalankan usahanya dan pelunasan utang dan kewajibannya a. Siklus Pengadaan Barang/Jasa RSUD b. Siklus Pengelolaan utang c. Siklus Penggajian d. Siklus Aktiva Tetap 28 Siklus Pengadaan Barang/Jasa BLUD-RSUD Dasar Hukum : • Perpres Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah • Perpres Nomor 35 Tahun 2011 Tentang Perubahan Pertama Perpres 54/2010 • Perpres Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Perpres 54/2010 • Perpres Nomor 172 Tahun 2014 Tentang Perubahan Ketiga Perpres 54/2010 • Perpres Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Perubahan Keempat Perpres 54/2010 • Peraturan Kepala Daerah (Gubernur/Bupati/Walikota) terkait pengadaan barang dan jasa BLUD RSUD selengkapnya di file berikut ini : PENGADAAN BARANG DAN JASA RSUD-BLUD.doc 29 Pokok Bahasan Ketiga : SISTEM PELAPORAN BLUD 30 A. Standar Akuntansi BLUD Sistem Pelaporan BLUD menggunakan 2 sistem pencatatan akuntansi, yaitu : a. Sistem Akuntansi Pemerintahan Sebagai bagian dari SKPD, BLUD wajib menyajikan laporan keuangan sesuai dengan : • PP 71/2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan • Permendagri 64/2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah b. Sistem Akuntansi Keuangan Sebagai entitas bisnis yang mandiri, BLUD wajib menyajikan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh IAI 31 B. Laporan Keuangan BLUD Sumber : KMK No. 1981/2010 Catatan : • LK untuk pihak eksternal disertai dengan Laporan Kinerja • LK untuk pihak eksternal dibuat dua versi, versi SAP (diaudit oleh BPK) dan Versi SAK (diaudit oleh KAP) 32 Pelaporan RSUD-BLUD 1. RSUD-BLUD harus harus membuat Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus kas, Laporan Realisasi Anggaran dan Catatan Atas Laporan Keuangan. 2. Dari segi frekuensi, ada yang harus dibuat : • triwulanan (laporan operasional dan laporan arus kas) paling lambat 15 hari setelah periode pelaporan berakhir. • semesteran (semua laporan keuangan minus laporan realisasi anggaran disertai laporan kinerja) paling lambat 2 bulan setelah periode pelaporan berakhir. • tahunan (semua jenis laporan keuangan disertai laporan kinerja). Paling lambat 2 bulan setelah periode pelaporan berakhir. 3. RSUD-BLUD juga menyajikan laporan pendapatan tiap bulan dan laporan daftar SPM Pengesahan triwulanan 33 Kelemahan SIA-BLUD Kelemahan sistem informasi akuntansi RSUD Dr. “X” antara lain : 1. Pendapatan, yaitu adanya keuntungan/kerugian selisih klaim pasien BPJS yang pengakuannya belum konsisten. Piutang pasien BPJS diakui sebesar tarif rumah sakit padahal pembayarannya menggunakan tarif BPJS yang nantinya akan membuat rumah sakit mengalami keuntungan/kerugian. Terdapat uang titipan pasien yang diakui sebagai piutang padahal seharusnya tidak boleh diakui sebagi piutang, 34 2. Adanya dua standar akuntansi (SAP dan SAK) membutuhkan SDM Akuntansi yang handal. Namun faktanya kebanyakan SDM rumah sakit berlatar belakang kesehatan. Hanya sedikit RSUD yang memiliki SDM murni dari akuntansi. Kalaupun RSUD merekrut tenaga honorer untuk mengisi pos akuntansi ini, kebanyakan mereka adalah fresh graduate yang masih perlu belajar banyak tentang kedua standar akuntansi ini, terutama SAP mengingat porsi kurikulum pembelajaran untuk mata kuliah SAP minim sekali dibanding dengan akuntansi komersial yang berbasis SAK. Solusi : Diklat, Pelatihan, Bimtek, Beasiswa dan penambahan kurikulum akuntansi pemerintahan atau akuntansi sektor publik 35 Jurnal dan Publikasi Ilmiah 1. Disertasi “Pengelolaan Keuangan BLUD, Studi Kasus pada RSUD Pandan Arang Kab. Boyolali” Peneliti : dr. Nurul Fauziati Kartika Sumber Data : LK RSUD 2006-2011 Metode : wawancara dan dokumentasi Hasil Penelitian : a. RSUD Pandan Arang menggunakan 2 sistem pencatatan akuntansi, yaitu SAP dan SAK b. LK RSUD Pandan Arang menunjukkan bahwa selama tahun 2006 – 2011 target pendapatan selalu terpenuhi c. LK RSUD Pandan Arang selalu mampu untuk membiayai belanjanya selama periode 2006 - 2011 36 2. Jurnal “Analisis Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan (Studi Kasus pada RSUD dr. X)” Peneliti : Arieta WK dan Helmy Adam Hasil : a. Ada kelemahan dalam siklus pendapatan RSUD (seperti yang disebutkan dislide sebelumnya) b. Rekomendasi atas kelemahan siklus pendapatan RSUD 37 SEKIAN 38