NUTRISI USIA LANJUT DAN MENOPAUSE

advertisement
NUTRISI USIA LANJUT
Oleh :
Dr. dr. Dina Keumala Sari, MG, SpGK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI....................................................................................................
ii
Pendahuluan.................................................................................................
1
Spektrum dari proses penuaan (gerontology dan geriatri)......................
2
Nutrisi dalam promosi kesehatan dan pencegahan penyakit...................
2
Teori tentang proses penuaan.....................................................................
3
Skrining gizi dan penilaian..........................................................................
3
Kebutuhan gizi..............................................................................................
4
Rekomendasi nutrisi....................................................................................
5
Kesimpulan...................................................................................................
6
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
7
ii
NUTRISI USIA LANJUT
Oleh : Dr. dr. Dina Keumala Sari, MG, SpGK
Pendahuluan
Orang dewasa di amerika serikat hidup lebih lama, lebih sehat, dan lebih
fungsional kehidupannya daripada sebelumnya. Harapan hidup meningkat dari 30
tahun pada abad kedua puluh. Mereka yang lahir hari ini bisa berharap untuk hidup
rata-rata 77,9 tahun. Wanita yang mencapai usia 65 memiliki harapan hidup
tambahan 19,9 tahun, dan laki-laki 17,2 tahun. Pada tahun 2020 populasi yang lebih
tua dari usia 65 tahun akan bertambah sekitar 40.000.000-55.000.000, meningkat dari
13% menjadi 20% dari populasi. Segmen dengan pertumbuhan paling cepat adalah
mereka yang lebih tua dari usia 85 tahun, dimana saat ini hampir 6 juta dan
meningkat menjadi hampir 7 juta pada 2020. Anggota kelompok minoritas juga akan
meningkat dari 20% sampai 24% dari populasi dengan usia yang lebih tua (U. S.
Administration on Aging [USAoA], 2010).
Pada tahun 2030 jumlah orang dewasa dengan usia tua akan melebihi jumlah
anak usia sekolah di 10 negara - Florida, Pennsylvania, Vermont Wyoming, North
Dakota, Delaware, New Mexico, Montana, Massachusetts, dan Virginia Barat.
Beberapa tahun yang lalu beberapa negara memiliki lebih banyak orang berusia lebih
dari 65 tahun daripada mereka yang lebih muda dari 18 tahun. Dua puluh enam
negara akan melipat gandakan mereka yang berusi lebih dari 65 tahun dari populasi,
yang diperkirakan sama dengan 3,5 kali pertumbuhan ekonomi AS secara
keseluruhan. Pergeseran demografis ini memiliki implikasi sosial, ekonomi, dan
politik yang sangat besar (He, 2005).
Wanita hidup lebih lama daripada pria. Dengan usia lebih dari 65 tahun
perempuan / laki-laki memiliki rasio 136: 100; meningkat menjadi 216: 100 di antara
mereka dengan usia lebih dari 85 tahun. Lebih dari 72% pria berusia tua sudah
menikah, sedangkan hanya 42% dari wanita berusia tua sudah menikah. Sebagian dari
wanita di atas usia 75 tahun hidup sendiri; sehingga lebih banyak laki-laki meninggal
1
dalam keadaan menikah dan kebanyakan wanita meninggal sebelum menikah
(Wellman, 2010).
Spektrum dari proses penuaan (gerontology dan geriatri)
Gerontology adalah studi tentang penuaan normal, termasuk faktor biologi,
psikologi dan sosiologi. Geriatri adalah studi tentang penyakit kronis yang sering
dikaitkan dengan penuaan, termasuk tentang diagnosis dan pengobatan. Meskipun
pelayanan gizi medis tidak hanya dilakukan di rumah sakit tetapi juga ke rumahrumah dan masyarakat, tetap fokusnya adalah pada promosi kesehatan, pengurangan
risiko, dan pencegahan penyakit (Wellman, 2010).
Nutrisi dalam Promosi Kesehatan dan Pencegahan Penyakit
Pada penuaan perawatan tentang gizi tidak hanya manajemen penyakit atau
terapi nutrisi medis; hal ini telah diperluas dengan fokus utama pada gaya hidup sehat
dan pencegahan penyakit. Tanpa peningkatan pola diet yang lebih baik dan aktivitas
fisik yang lebih banyak pada semua umur, hasilnya kesehatanpun akan meningkat.
Jadi, tidak ada kata terlambat untuk menekankan nutrisi untuk promosi kesehatan dan
pencegahan penyakit. Warga Amerika dengan kelompok usia tua, lebih banyak dari
kelompok usia lainnya, mereka mencari informasi gizi dan mau membuat perubahan
untuk menjaga independensi dan kualitas hidup mereka. Dengan mencari tau tentang
makanan sehat, olahraga dengan aman, dan tetap bersemangat (Kamp, 2010).
Nutrisi dapat mencakup tiga jenis cara pencegahan. Pada pencegahan awal,
hal utama adalah pada nutrisi yaitu dalam promosi kesehatan dan pencegahan
Penyakit. mengkombinasikn makanan sehat dengan aktivitas fisik adalah yang utama
(Wellman, 2010).
Pencegahan kedua melibatkan pengurangan risiko dan memperlambat
perkembangan penyakit gizi kronis yang berhubungan dengan mempertahankan
fungsi dan kualitas hidup. Fungsi dan kualitas hidup yang baik dianggap sebagai hal
yang positif untuk melakukan kegiatan kebugaran dibandingkan dengan orang
penyandang cacat, karena orahraga ini membuat tidak nyaman bagi penyandang
2
cacat. Banyak tempat makan masyarakat yang didanai oleh Older Americans Act
(OAA) Program Nutrisi untuk menarik peserta melalui pusat kebugaran (Kamp,
2010).
Pada pencegahan ketiga, manajemen kasus dan perencanaan sering
melibatkan masalah nafsu makan, diet dimodifikasi, dan keterbatasan fungsional.
Kasus yang rumit sering dipengaruhi oleh isu-isu gizi; sehingga pasien bisa
mendapatkan keuntungan dari konsultasi dengan ahli gizi (Kamp, 2010).
Teori Tentang Proses Penuaan
Gerontologists mempelajari tentang penuaan dan memiliki beragam teori
tentang usia tubuh. Tidak ada teori tunggal yang sepenuhnya dapat menjelaskan
proses kompleks dari penuaan. Sebuah teori yang baik harus mengintegrasikan
pengetahuan dan menceritakan bagaimana dan mengapa fenomena yang terkait.
Secara umum, teori dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu yang telah
ditetapkan sebelumya dan akumulasi dari kerusakan yang terjadi. Hilangnya efisiensi
yang kadang timbul disebut sebagai aturan satu persen; kebanyakan sistem organ
kehilangan sekitar 1% dari fungsi mereka setiap tahun, dimulai pada usia 30 tahun.
Sebuah teori baru-baru ini mengatakan bahwa penyebab penurunan kesehatan yang
berkaitan dengan usia adalah gangguan fungsi telomeres. Sejauh ini penelitian sedang
diuji pada seekor tikus. Kemungkinan besar beberapa teori menjelaskan heterogenitas
terjadi pada populasi yang lebih tua (Wellman, 2010).
Skrining Gizi dan Penilaian
The mini nutritional assessment (MNA) (Bauer, 2008) meliputi dua bagian:
penyaringan dan penilaian. Metode singkatnya adalah metode skrining yang paling
banyak digunakan untuk mengidentifikasi kekurangan gizi pada orang dewasa dengan
usi tua. Termasuk enam pertanyaan dan evaluasi indeks massa tubuh (BMI), atau
lingkar betis, jika BMI tidak mencukupi. Bentuk singkat dari MNA telah divalidasi
(Kaiser, 2009). Untuk melakukan penilaian nutrisi lengkap, maka digunakan
3
pemeriksaan MNA lengkap. Ini adalah alat penilaian yang paling umum digunakan
dalam perawatan jangka panjang.
Beberapa langkah penilaian belum tentu akurat atau layak untuk digunakan
pada orang dewasa dengan usia tua (Morley, 2009). Perubahan fisik dan metabolik
penuaan dapat menghasilkan hasil yang tidak akurat. Sebuah ilustrasi menunjukkan
pengukuran antropometri seperti tinggi, berat badan, dan BMI. Dengan proses
penuaan, meningkatkan massa lemak yang tinggi mengalami penurunan, hal ini
merupakan akibat dari kompresi vertebral (Villarreal, 2005). Pengukuran ketinggian
yang akurat mungkin sulit dilakukan pada orang yang tidak dapat berdiri tegak,
terbaring di tempat tidur, orang-orang dengan cacat tulang belakang seperti punuk
janda, dan orang-orang dengan osteoporosis. Dengan mengukur tinggi lutut dapat
memberikan pengukuran yang lebih akurat karena untuk melakukan penilaian klinis
diperlukan data yang akurat.
Pengukuran tubuh mungkin tidak efektif. Ketebalan lipatan kulit dan lingkar
lengan pertengahan yang digunakan untuk mendeteksi perubahan lemak tubuh yang
terbatas dalam kemampuan mereka untuk membedakan antara perubahan lemak dan
massa otot, karena penurunan elastisitas dan meningkatkan kompresibilitas kulit pada
orang dengan usia tua. Ukuran lingkar otot lengan mungkin lebih tepat dan sensitif
terhadap perubahan berat dari keseluruhan pengukuran komposisi tubuh (Kamp,
2010).
Kebutuhan Gizi
Banyak orang dewasa dengan usia tua memiliki kebutuhan gizi khusus karena
proses penuaan yang mempengaruhi penyerapan, penggunaan, dan ekskresi nutrisi
(Kuczmarski dan Weddle, 2005). Dietary Reference Intakes (DRIs) memisahkan
kelompok orang usia 50 dan lebih dari 50 tahun menjadi dua kelompok, yaitu usia
50-70 tahun dan 71 dan lebih dari 71 tahun. Berdasarkan Healthy Eating Index, orang
Amerika dengan usia tua perlu meningkatkan asupan makanan mereka berupa bijibijian, sayuran hijau gelap dan oranye, kacang-kacangan, dan susu; memilih bentuk
padat nutrisi dengan lebih banyak mengkonsumsi makanan, yaitu, makanan rendah
4
lemak dan bebas dari gula yang ditambahkan; dan menurunkan asupan sodium dan
lemak jenuh (Juan, 2008). Studi lain menunjukkan bahwa orang tua memiliki asupan
rendah kalori, lemak total, serat, kalsium, magnesium, seng, tembaga, folat, dan
vitamin B12, C, E, dan D.
Persamaan Mifflin-St. Jeor menunjukkan energi dapat digunakan untuk
menilai kebutuhan kalori pada orang dewasa dengan usia tua. Dimana Tabel DRI juga
dapat digunakan. DRIs untuk energi menyarankan 3067 kkal/ hari untuk pria dan
2.403/ hari untuk wanita dengan usia 18 tahun; sebaliknya kurangi 10 kkal / hari
untuk pria dan 7 kkal / hari untuk wanita dengan usia yang lebih tua dari 19 tahun
(Wellman, 2010).
DRIs tidak spesifik untuk melihat kebutuhan protein pada orang dewasa
dengan usia tua. Setelah usia 65 tahun, kebutuhan protein minimal adalah 1 g protein/
kg berat badan (Chernoff, 2004). Didukungan dengan bukti baru dimana 1 g/ kg,
bahkan sampai 1,2 gm/ kg pada individu. Individu dengan gangguan fungsi ginjal
atau diabetes membutuhkan 8 g/ kg sampai 1,0/ kg. Distribusi protein sepanjang hari
tidak melebihi 30 g menjadi tujuan utama (Symons et al, 2009).
Rekomendasi asupan nutrisi (USAoA, 2010)

Menjaga keseimbangan kalori seumur hidup untuk mendapatkan dan
mempertahankan berat badan yang sehat. Pola makan yang sehat
membatasi asupan sodium, lemak padat, gula tambahan, dan biji-bijian olahan
dan melakukan aktivitas fisik.

Mengkonsumsi makanan dan minuman padat nutrisi. Pola makan yang
sehat dengan mengkonsumsi makanan dan minuman padat gizi. Pilih susu
bebas lemak atau rendah lemak dan produk susu, dan kacang-kacangan dan
biji-bijian. Pilih sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan produk susu agar
mendapatkan lebih banyak kalium, serat, kalsium, dan vitamin D sebagai
nutrisi yang dibutuhkan. Makan berbagai sayuran, terutama sayuran hijau tua,
merah, dan oranye, buncis dan kacang polong. Konsumsi setidaknya setengah
dari semua biji-bijian sebagai biji-bijian.
5

Kebutuhan gizi harus dipenuhi terutama melalui mengkonsumsi
makanan. Jika diperlukan, makanan yang diperkaya dan suplemen diet
mungkin berguna dalam memberikan satu atau lebih zat gizi yang mungkin
dikonsumsi dalam waktu kurang dari jumlah yang direkomendasikan.
Makanan yang dikonsumsi diperkaya dengan vitamin B12, seperti sereal, atau
suplemen diet. Dua pola makan yang bermanfaat adalah adaptasi vegetarian
dan DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) Eating Plan.

Pola makan sehat akan mencegah keracunan makanan. Empat prinsip
dasar keamanan pangan (Clean, Separate, Cook and Chill) semua harus
dilakukan untuk mengurangi risiko keracunan makanan. Selain itu, beberapa
makanan seperti susu, keju, dan jus yang belum dipasteurisasi, memiliki
bawaan yag menyebabkan keracunan makanan dan harus dihindari.

Konsumsi alkohol. Alkohol dikonsumsi dalam jumlah sedang, satu gelas per
hari untuk wanita dan dua gelas per hari untuk pria dan hanya boleh untuk
orang dewasa dengan usia yang diperbolehkan oleh pemerintah.
Kesimpulan
Asupan nutrisi pada usia lanjut adalah makanan yang sehat dengan mengkonsumsi
makanan dan minuman padat gizi. Sebagai sumber protein dan kalsium adalah susu
bebas lemak atau rendah lemak dan produk susu, dan kacang-kacangan dan bijibijian. Pilihan sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan produk susu agar mendapatkan
lebih banyak kalium, serat, kalsium, dan vitamin D sebagai nutrisi yang dibutuhkan.
Usulan untuk mengkonsumsi makanan yang berasal dari berbagai sayuran, terutama
sayuran hijau tua, merah, dan oranye, buncis dan kacang polong.
6
DAFTAR PUSTAKA
Bauer JM, et al: The Mini Nutritional Assessment – its history, today’s practice, and
future perspective, Nutr Clin Pract 23: 388, 2008.
Chernoff R: Protein and older adults, J Am Coll Nutr 23:627S-630S, 2004.
He W, et al: U.S. Census Bureau, Current Population Report, P23-203, 65+ in the
United States: 2005, Washington, DC, 2005, U.S. Government Printing
Office.
Accessed
1
June
2010
from
http://www.census.gov/prod/2006pubs/p23-209.pdf.
Juan WY, et al: Diet Quality of older Americans in 1994-96 and 2001-02 as
measured by the healthy eating index-2005, Nutrition Insight 41, Washington,
DC, 2008, U.S. Department of Agriculture, Center for Nutrition Policy and
Promotion.
Accessed
1
June
2010
from
http://www.cnpp.usda.gov/Publication/NutritionInsight/Insight41.pdf.
Kamp B, et al: Position statement of the American Dietetic Association, American
Society for Nutrition programs for community residing older adult, J Am Diet
Assoc 110: 463, 2010.
Kaiser MJ, et al: Validation of the mini nutritional assessment short-form (MNA®SF): a practical tool for identification of nutritional status, J Nutr Health
Aging 13:782, 2009.
Kuczmarski MF, Weddle DO: American Dietetic Association position statement:
nutrition across the spectrum of aging, J Am Diet Assoc 105:616, 2005.
Accesed
1
june
2010
from
http://www.eatright.org/About/Content.aspx?id=8374.
Morley JE: Update on nutritional assessment strategies. In Bales CW, Riccihie CS,
editors: Handbook of Clinical Nutrition and Aging, ed 2, Totowa, N.J, 2009,
Human Press.
7
Symons TB, et al: A moderate serving of high-quality protein maximally stimulates
skeletal muscle protein synthesis in young and elderly subjects, J Am Diet
Assoc 109:1582, 2009.
U. S. Administration on Aging (USAA): Profile of older Americans 2010. Accesed 1
June
2010
from
http://www.aoa.gov/AoARoot/Aging_Statistics/Profile/index.aspx.
U. S. Departement of Health and Human Services, U. S. Department of Agriculture:
Dietary Guidelines for Americans, 2010, ed 7, Washington, DC, 2010, U. S.
Government Printing Office.
Villareal DT, et al: Obesity in older Adults: position statement of the American
Society for Nutrition and The Obesity Society, Am J Clin Nutr 82: 923, 2005.
Wellman NS: Aging at Home: more research on nutrition and independence, plese,
Am J Clin Nutr 91: 1151, 2010.
8
Download