BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Penelitian Observasi Awal Siklus I Pertemuan I Pelaksanaan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan meningkatkan hasil belajar adaptasi hewan pada siswa kelas V SDN 7 Limboto tahun pelajaran 2012/2013 telah berlangsung dalam 1 siklus dua kali pertemuan. Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 14 November 2012, alokasi waktu 2 jam pelajaran. Pelaksanaan pertemuan I mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran sebagaiman terlampir pada lampiran 1 halaman 66. Pada pelaksanaan pertemuan I peneliti didampingi guru mitra sebagai pengamat. Pengambilan data pertemuan I dilakukan secara bersama-sama oleh peneliti dan guru mitra. Hasil kegiatan pembelajaran oleh guru, kegiatan belajar siswa, dan hasil belajar siswa pada pertemuan sebagai berikut: 1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Kegiatan guru dalam proses pembelajaran diamati dan dinilai dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun bersama oleh peneliti dan guru mitra. Aspek kegiatan guru yang diamati dan dinilai terdiri atas 6 butir. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru pengamat, diperoleh data kegiatan guru dalam pembelajaran sebagaimana diuraikan pada tabel 3 berikut. Tabel 1 Hasil Observasi Kegiatan Guru pada Pembelajaran Pertemuan I Persentase Kriteria Aspek Jumlah Aspek (%) Sangat baik 0 0 Baik 3 50 Cukup 1 16,7 Kurang 2 33,3 6 100 Memperhatikan hasil analisis data pada tabel 1 dapat diketahui bahwa dari 6 aspek kegiatan guru yang diamati dan dinilai, 3 aspek atau 50% memperoleh nilai pengamatan dengan kriteria baik (B), 1 aspek atau 16,7% memperoleh nilai pengamatan dengan kriteria cukup (C), dan 2 aspek atau 33,3 memperoleh nilai pengamatan dengan kriteria kurang (K). Uraian lengkap mengenai data hasil observasi kegiatan guru pada pembelajaran pertemuan I dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 75. 2. Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa Pertemuan I Pengamatan terhadap kegiatan belajar siswa dilakukan secara individual selama pembelajaran berlangsung oleh seorang pengamat. Aspek-aspek kegiatan siswa yang diamati dan dinilai terdiri dari 6 aspek. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru pengamat, diperoleh data kegiatan belajar siswa pada pertemuan I sebagaimana diuraikan pada tabel 4 berikut. Tabel 2: Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Adaptasi Hewan pada Pertemuan I Kriteria Aspek Jumlah Aspek Persentase (%) Sangat Baik 0 0 Baik 2 33,3 Cukup 3 50 Kurang 1 16,7 6 100 Jumlah Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa dari 6 aspek kegiatan siswa yang diamati 2 aspek atau 33,3% mencapai kriteria baik (B), 3 aspek atau 50% mencapai kriteria cukup (C) dan 1 aspek atau 16,7% mencapai kriteria kurang. Uraian lengkap mengenai hasil pengamatan kegiatan belajar siswa pada pertemuan I dapat dilihat pada lampiran 4 halaman 76. 3. Hasil Belajar Siswa Untuk mengetahui tingkat hasil belajar adaptasi hewan pada siswa kelas V SDN 7 Limboto tahun pelajaran 2012/2013 diadakan penilaian berupa evaluasi. Evaluasi tersebut dilaksanakan setelah pembelajaran dan guru mitra sebagai pengamat. Adapun soal evaluasi yang dinilai pada materi adaptasi hewan pada pertemuan I terdiri 4 soal meliputi: 1) menjelaskan tujuan mahluk hidup beradaptasi, 2) meyebutkan bentuk-bentuk adaptasi burung elang untuk memperoleh makanannya, 3) menjelaskan cara unta beradaptasi dengan lingkungannya, 4) menyebutkan contoh hewan yang melindungi diri dengan cara mimikri. Adapun data hasil keempat aspek yang dinilai dalam materi adaptasi hewan yang dicapai siswa kelas V SDN 7 Limboto tahun pelajaran 2012/2013 pertemuan I dapat dilihat pada tabel 5 berikut. Tabel 3 Data Hasil Belajar Adaptasi Hewan Siklus 1 pada Pertemuan I BUTIR SOAL YANG DINILAI No Nama Siswa 1 1 2 2 3 1 2 71 3 1 2 80 3 75 75 80 301 75 80 274 68 3 Fahrizal Moha 4 Indra Cahya S. Ali 5 Fahri Katili 6 Moh. Faiqzain Indi 7 Moh. Saputra Abuya 8 Taufik Pilomonu 9 Moh. Azhar Hasan 10 Moh. Ilham Widodo 71 11 Ayatullah Ahmad 71 80 12 Alfiranti Moha 71 80 13 Sri Oktaviani Katili 14 Sri Dewanti Kuke 71 80 75 15 Tarisa Amalia Gafar 71 80 75 16 Zein Biga 71 63 86 71 86 57 80 88 80 334 83 80 75 75 301 75 80 88 80 334 83 227 57 60 50 71 86 57 60 80 75 75 301 75 80 88 80 334 83 80 274 68 75 75 301 75 75 75 301 75 227 57 75 301 75 75 301 75 80 274 68 60 63 60 50 60 60 63 Tdk 3 301 Fadlan Biga 60 2 ya 75 2 71 1 Nilai 75 Adrios Ntobuo 60 JML 4 1 86 Ketuntasan 3 Jumlah 2 10 4 5 1 10 5 0 11 2 0 14 4686 1167 11 5 Persentasi 12 63 25 31 6 63 31 0 69 12 0 88 234 73 69 31 Daya Serap 75 73 72 75 Keterangan 2 = 75 – 100 1 = 65 – 74 1 = 0 – 64 Berdasarkan hasil analisis dan table dari hasil penilaian evaluasi terhadap hasil belajar siswa pada materi adaptasi hewan yang dicapai siswa kelas V SDN 7 Limboto tahun pelajaran 2012/2013 pertemuan I dapat dijelaskan bahwa: 1. Untuk butir soal (1) dari 16 siswa hanya 4 siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas atau 25% dan memperoleh daya serap 75%. 2. Untuk butir soal (2) dari 16 siswa hanya 10 siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas atau 63% dan memperoleh daya serap 73%. 3. Untuk butir soal (3) dari 16 siswa hanya 11 siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas atau 69% dan memperoleh daya serap 72%. 4. Untuk butir soal (4) dari 20 siswa hanya 14 siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas atau 88% dan memperoleh daya serap 75%. Persentase data hasil belajar tentang adaptasi hewan yang dicapai siswa kelas V SDN 7 Limboto tahun pelajaran 2012/2013 pertemuan I dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4. Data Persentase Hasil Belajar Adaptasi Hewan pertemuan I Kriteria Baik Rentang Nilai 75 – 100 Jumlah siswa 11 Prosentase 68,75 Cukup 65 – 74 3 18,75 Kurang 0 – 64 2 12,5 16 100 JUMLAH Dari tabel 6 nampak bahwa 16 orang siswa yang dikenakan tindakan, 11 siswa atau 68,75% memperoleh kriteria baik (B), 3 orang siswa atau 18,75% memperoleh kriteria cukup (C), dan 2 orang siswa atau 12,5% memperoleh kriteria kurang (K). Memperhatikan tabel 6, empat hal yang dinilai pada pertemuan I yaitu, 1) menjelaskan tujuan mahluk hidup beradaptasi, 2) meyebutkan bentuk-bentuk adaptasi burung elang untuk memperoleh makanannya, 3) menjelaskan cara unta beradaptasi dengan lingkungannya, 4) menyebutkan contoh hewan yang melindungi diri dengan cara mimikri, hanya 11 orang siswa atau 68,75% yang memperoleh hasil belajar kriteria baik. Hal ini berarti jumlah siswa yang hasil belajar tentang adaptasi hewan yang mencapai kriteria baik belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. a. Tahap Analisis dan Refleksi Kegiatan refleksi dilakukan melalui diskusi dengan guru mitra. Hal ini dilakukan agar memperoleh gambaran tentang perubahan yang terjadi pada kegiatan guru dalam proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw kegiatan belajar siswa dalam pembelajaran serta hasil belajar. Berdasarkan hasil refleksi tersebut peneliti mencoba untuk mengatasi kekurangan serta kelemahan akibat tindakan yang sudah dilakukan. 1) Refleksi Kegiatan Guru Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh guru mitra yang dituangkan dalam lembar observasi kegiatan guru, maka dapat diketahui bahwa ada beberapa aspek kegiatan guru yang belum dilaksanakan secara optimal. Kegiatan itu meliputi hal-hal berikut ini. a) Membimbing siswa dalam diskusi kelompok . Bimbingan terhadap siswa untuk diskusi kelompok sehingga siswa mengetahui jelas materi tentang adaptasi hewan. Kebiasaan guru yang sering memperhatikan siswa yang pintar masih terjadi. b) Membimbing siswa bekerjasama dalam kelompok. Bimbingan terhadap siswa untuk bekerjasama dalam kelompok belum optimal. Kemampuan guru membimbing masih kurang sehingga siswa masih banyak yang pasif, siswa masih banyak yang bermain tidak serius melaksanakan tugas yang diberikan guru sehingga materi yang didskusikan tidak dipahami. c) Membimbing siswa menyimpulkan materi pembelajaran. Dalam proses pembelajaran guru kurang membimbing siswa menyimpulkan materi pembelajaran. Pada kegiatan ini siswa mendengarkan langsung dari guru kesimpulan materi pembelajaran. Hal ini mengakibatkan siswa kurang mengetahui apa kesimpulan dari materi adaptasi hewan. 2) Refleksi Kegiatan Belajar Siswa Ada beberapa aspek kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar yang belum terlaksananya secara optimal. Aspek-aspek tersebut meliputi: a) kerjasama dalam diskusi kelompok, b) keberanian menjawab dengan baik pertanyaan guru, c) kemampuan menginformasikan materi adaptasi hewan kepada teman, d) menyimpulkan isi materi pembelajaran. Hasil refleksi menunjukan pelaksanaan kegiatan baik oleh guru maupun siswa belum maksimal. Ini sangat berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa. 3) Refleksi Hasil Belajar Memperhatikan hasil belajar tentang adaptasi hewan sebagian besar yaitu 11 orang siswa atau 68,75% yang mencapai nilai 75 ke atas atau nilai pada kriteria baik. Hal ini erat kaitannya dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada materi adaptasi hewan. Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada materi adaptasi hewan siswa termotivasi untuk belajar lebih serius. Keseriusan dalam belajar mengakibatkan hasil belajar menjadi baik. Namum masih ada 5 siswa atau 31,25% yang mendapat nilai di bawah 75. Memperhatikan hasil belajar adaptasi hewan dapat diketahui bahwa capaian pada pembelajaran pertemuan I belum sesuai indikator keberhasilan yang ditetapkan. Oleh karena itu, melalui kegiatan refleksi, maka peneliti dan pengamat sepakat untuk melakukan siklus berikutnya (pertemuan II) untuk memperbaiki dan menyempurnakan kegiatan pembelajaran yang belum tercapai pada pertemuan I. 4.1.3 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus 1 Pertemuan II Tindakan pertemuan II lebih diarahkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan tindakan yang belum maksimal dilaksanakan pada pertemuan I. Berdasarkan hasil refleksi pada pertemuan I, maka tindakan pada pertemuan II dimulai dengan kegiatan guru membuat perencanaan kegiatan pembelajaran, baik kegiatan guru maupun kegiatan siswa yang belum terlaksana pada pertemuan I. Kegiatan guru yang direncanakan untuk disempurnakan pada pertemuan II, meliputi: a) Membimbing siswa dalam diskusi kelompok . Dalam hal ini guru perlu membimbing siswa secara maksimal dalam diskusi kelompok agar materi yang dipelajari lebih jelas dan dipahami. b) Membimbing siswa bekerjasama dalam kelompok. Bimbingan terhadap siswa untuk bekerjasama dalam kelompok lebih dioptimalkan. Hal ini dilakukan agar antar siswa saling bekerjasama dalam menyelesaikan tugas yang diberikan sehingga masing-masing siswa dapat memahami tugas yang diberikan. Disamping itu tidak ada siswa yang fasif, dan bermain. c) Membimbing siswa menyimpulkan materi pembelajaran. Bimbingan terhadap siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran lebih dioptimalkan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah siswa memahami materi yang diberikan. Selanjutnya kegiatan siswa yang perlu disempurnakan serta dimaksimalkan hasil belajar adaptasi hewan pada pertemuan II meliputi: a) Kerjasama dalam diskusi kelompok Kerjasama dalam diskusi kelompok lebih dioptimalkan agar diskusi dapat berjalan dengan baik b) Keberanian menjawab dengan baik pertanyaan guru Keberanian untuk menjawab dengan baik pertanyaan dilakukan dengan memberikan motivasi kepada siswa. c) Kemampuan menginformasikan materi adaptasi hewan kepada teman Dilakukan pembimbingan terhadap siswa untuk menguasai tugas yang berkaitan dengan adaptasi hewan agar dapat memiliki kemampuan menginformasikan tugas tersebut kepada teman d) Menyimpulkan isi materi pembelajaran. Kemampuan menyimpulkan isi materi pembelajaran lebih dioptimalkan agar siswa mengetahui jelas materi adaptasi hewan. 4.1.4 a) Hasil Penelitian Siklus Pertemuan II Tahap Perencanaan Adapun yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah: b) 1. Menyiapkan/menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2. Menyusun Skenario pembelajaran 3. Menyiapkan media dan Lembar Kerja Siswa (LKS) 4. Menyiapkan pedoman observasi 5. Menyusun tes evaluasi Tahap Pelaksanaan Penelitian tindakan kelas pertemuan II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 21 November 2012, dengan materi adaptasi hewan. Pembelajaran dilaksanakan dengan mengacu pada RPP sebagai mana terlampir pada lampiran 6 halaman 79. Siswa yang hadir pada saat tindakan pertemuan II sebanyak 16 orang siswa. Adapun tahap pelaksanaan yang dilakukan guru adalah mula-mula guru menggali pengetahuan awal siswa dengan melakukan tanya jawab tentang hal-hal yang belum dikuasai pada pertemuan I. Selanjutnya guru mengonformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa, guru menjelaskan materi secara singkat, guru membagi siswa dalam 4 kelompok yang heterogen, guru membagi LKS untuk setiap siswa dengan tugas yang berbeda. Selanjutnya siswa yang memiliki tugas yang sama membentuk kelompok ahli dan membahas tugas tersebut. Sealnjutnya siswa kembali ke kelompok asal dan menginformasikan bagian-bagian tugas yang telah didiskusikan kepada teman lain dalam kelompok secara bergantian. Salah seorang siswa sebagai perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok. Selanjutnya dengan bimbingan guru siswa menyimpulkan materi pembelajaran adaptasi hewan dan pada akhir pembelajaran siswa diberi evaluasi. c) Tahap Pemantauan dan Evaluasi Pada tahap ini dilakukan pemantauan terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru, kegiatan belajar siswa, serta hasil belajar siswa pada materi adaptasi hewan. Pengamatan terhadap pembelajaran tersebut diamati menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Adapun kegiatan pembelajara pertemuan II diperoleh data sebagai berikut. 1. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Pertemuan II Kegiatan guru dalam proses pembelajaran diamati dan dinilai dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun oleh peneliti dan guru mitra sebagai pengamat. Aspek kegiatan guru yang diamati dan dinilai terdiri atas 6 butir. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh guru pengamat, diperoleh data sebagaimana yang akan diuraikan pada tabel 7 berikut. Tabel 5. Hasil Obsevasi Kegiatan Guru pada Pembelajaran Pertemuan II Persentase Kriteria Aspek Jumlah Aspek (%) Sangat baik 3 50 Baik 3 50 Cukup 0 0 Kurang 0 0 Jumlah 6 100 Ket Memperhatikan hasil analisis data pada tabel 7 dapat diketahui bahwa dari 6 aspek kegiatan guru yang diamati dan dinilai, 3 aspek atau 50% memperoleh nilai pengamatan dengan kriteria sangat baik (B), dan 3 aspek atau 50% mencapai kriteria baik (B). Uraian lengkap mengenai data hasil observasi kegiatan guru pada pembelajaran pertemuan II dapat dilihat pada lampiran 8 halaman 87. 2. Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa pada Pertemuan II Pengamatan terhadap kegiatan belajar siswa dilakukan secara individual selama pembelajaran berlangsung oleh seorang pengamat. Aspek-aspek kegiatan siswa yang diamati dan dinilai terdiri dari 6 aspek. Pada tabel 8 berikut ini diuraikan dan digambarkan hasil pengamatan kegiatan belajar siswa pada pertemuan II. Tabel 6. Hasil Pengamatan Kegiatan Belajar Siswa pada Pertemuan II Persentase Kriteria Aspek Jumlah Aspek (%) Sangat Baik 2 33,3 Baik 4 66,7 Cukup 0 0 Kurang 0 0 Jumlah 6 100 Dari tabel 6 atas dapat diketahui bahwa dari 6 aspek kegiatan siswa yang diamati 2 aspek atau 33,3% mencapai kriteria sangat baik (SB), dan 4 aspek atau 66,7% mencapai kriteria baik (B). Uraian lengkap mengenai hasil pengamatan kegiatan siswa pada pembelajaran pertemuan II dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 88. 3. Hasil Belajar Adaptasi Hewan Pertemuan II Untuk mengetahui hasil belajar adaptasi hewan maka dilakukan dengan menggunakan post tes. Adapun aspek yang dinilai meliputi menjelaskan tujuan hewan melakukan adaptasi, menjelaskan ciri adaptasi hewan, memberikan contoh cara hewan melakukan adaptasi. Data siswa mengenai hasil penilaian hasil belajar dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini. Tabel 7. Data Hasil Belajar Adaptasi Hewan pada Pertemuan II BUTIR SOAL YANG DINILAI No Nama Siswa 1 1 2 2 3 1 2 Ketuntasan 3 3 1 2 JML 4 3 1 2 Nilai ya 100 86 86 100 372 93 Fadlan Biga 90 79 83 83 335 84 3 Fahrizal Moha 90 79 83 83 335 84 4 Indra Cahya S. Ali 86 80 88 80 334 92 5 Fahri Katili 90 79 83 83 335 84 6 Moh. Faiqzain Indi 86 80 88 80 334 92 7 Moh. Saputra Abuya 75 79 75 300 75 8 Taufik Pilomonu 100 86 86 100 372 93 9 Moh. Azhar Hasan 100 86 86 100 372 93 10 Moh. Ilham Widodo 277 69 11 Ayatullah Ahmad 100 86 86 100 372 93 12 Alfiranti Moha 100 86 86 100 372 93 13 Sri Oktaviani Katili 269 67 14 Sri Dewanti Kuke 100 86 86 100 372 93 15 Tarisa Amalia Gafar 100 86 86 100 372 93 16 Zein Biga 75 79 75 300 75 1 Adrios Ntobuo 2 60 71 71 60 71 71 75 71 67 71 Tdk 3 Jumlah 0 2 14 0 2 14 0 4 12 0 2 14 1361 14 2 Persentasi 0 12 88 0 12 88 0 25 75 0 12 88 85,06 87,5 12,5 Daya Serap 88 81 82 88 Keterangan 5 = 75 – 100 6 = 65 – 74 1 = 0 – 64 Berdasarkan hasil analisis dan table dari hasil penilaian evaluasi terhadap hasil belajar siswa pada materi adaptasi hewan yang dicapai siswa kelas V SDN 7 Limboto tahun pelajaran 2012/2013 pertemuan II dapat dijelaskan bahwa: 1. Untuk butir soal (1) dari 16 siswa 14 siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas atau 88% dan memperoleh daya serap 88%. 2. Untuk butir soal (2) dari 14 siswa 10 siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas atau 88% dan memperoleh daya serap 81%. 3. Untuk butir soal (3) dari 16 siswa 12 siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas atau 75% dan memperoleh daya serap 82%. 4. Untuk butir soal (4) dari 20 siswa hanya 14 siswa yang memperoleh nilai 75 ke atas atau 88% dan memperoleh daya serap 82%. Persentase data hasil belajar tentang adaptasi hewan yang dicapai siswa kelas V SDN 7 Limboto tahun pelajaran 2012/2013 pertemuan II dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 8. Data Persentase Hasil Belajar Adaptasi Hewan pertemuan II Kriteria Rentang Nilai Jumlah siswa Prosentase Baik 75 – 100 14 87,5 Cukup 65 – 74 2 12,5 Kurang 0 – 64 0 0 16 100 JUMLAH Dari tabel 8 nampak bahwa 16 orang siswa yang dikenakan tindakan, 14 orang siswa atau 87,5% memperoleh kriteria baik (B), dan 2 orang siswa atau 12,5% memperoleh kriteria cukup (C). Memperhatikan tabel 10, empat aspek yang dinilai pada pertemuan II yaitu, 1) menyebutkan 5 cara hewan untuk beradaptasi dengan lingkungannya, 2) menjelaskan cara nyamuk beradaptasi dengan lingkungannya untuk memperoleh makanannya, 3) menjelaskan bentuk-bentuk adaptasi burung bangau dengan lingkungannya, 4) menjelaskan 3 perubahan hewan untuk beradaptasi, 14 orang siswa atau 87,5% yang mencapai nilai baik. Hal ini berarti bahwa jumlah siswa yang hasil belajar materi adaptasi hewan yang mencapai baik sudah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. a) Tahap Analisis dan Refeksi Pertemuan II Hasil pengamatan tindakan dianalisis dan direfleksi untuk mengetahui tindakan yang dilaksanakan telah sesuai rencana. Dari hasil analisis data pengamatan kegiatan pembelajaran baik mengenai pengamatan aktivitas guru dan siswa, kedua aktivitas tersebut terlaksana dengan baik dan mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat pada persentasi keberhasilan pada setiap aspek yang dinilai. Dari hasil pengamatan mengenai kegiatan guru dalam pembelajaran pertemuan II, dari 6 aspek yang diamati dan dinilai, 2 aspek atau 33,3% kegiatan pembelajaran guru mencapai kategori sangat baik (SB), 4 aspek atau 66,7% mencapai kategori baik (B). Jika dibandingkan dengan pertemuan I, dari 6 aspek yang diamati dan dinilai maka pengamatan terhadap kegiatan guru kategori sangat baik (SB) 0%, kategori baik (B) 50%, kategori cukup (C) 16,7%, kategori kurang (K) 33,3%, dan kategori kurang sekali mencapai 0%. Perbandingan peningkatan aktivitas guru pada pertemuan I dan pertemuan II berdasarkan hasil pengamatan guru mitra dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 9. Perbandingan Pengamatan Aktivitas Guru pada Pertemuan I dan Pertemuan II Rata-rata KeterRata-rata KeterSiklus I (%) capaian Siklus II capaian Kategori % (%) % Sangat Baik 0 Baik 50 Cukup 16,7 Kurang 33,3 Kurang Sekali 0 50 50 50 50 0 100 0 0 0 0 0 Dari tabel 9 menunjukan bahwa ketercapaian aktivitas guru pada pertemuan I untuk kategori baik dan baik sebesar 50% dan ketercapaian pada pertemuan II untuk kategori baik dan baik sekali sebesar 100%. Sesuai dengan indikator yang ditetapkan oleh peneliti dan guru mitra bahwa penelitian ini dianggap telah selesai bila pengamatan terhadap aktivitas guru mencapai 85%. Dan hal ini telah tercapai pada pertemuan II dengan capaian hasil pengamatan aktivitas guru untuk kategori baik sekali dan baik telah mencapai 100%. Sementara itu, pengamatan terhadap kegiatan belajar siswa pada pertemuan II mengalami peningkatan. Untuk kategori sangat baik (SB) rata-rata 33,3%, kategori baik (B) mencapai rata-rata 66,7%. Perbandingan pengamatan terhadap aktivitas siswa pada pertemuan I dan pertemuan II dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 10. Perbandingan Kegiatan Belajar Siswa pada Pertemuan I dan Pertemuan II Rata-rata Rata-rata Ketercapaian Ketercapaian Kategori Siklus I Siklus II % % (%) (%) Sangat Baik 0 Baik 33,3 Cukup 50 Kurang 16,7 Kurang Sekali 0 33,3 33,3 100 66,7 0 66,7 0 0 0 0 Dari tabel 10 mengenai perbandingan rata-rata kegiatan belajar siswa pada pertemuan I dan pertemuan II diperoleh data sebagai berikut. Pada pertemuan I kegiatan belajar siswa untuk ketegori sangat baik (SB) dan baik (B) mencapai 33,3% dan pada pertemuan II untuk kategori sangat baik (SB) dan baik (B) mencapai 100%. Perbandingan peningkatan hasil belajar pada pertemuan I dan pertemuan II berdasarkan hasil penilaian dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 11. Perbandingan Hasil Belajar pada Pertemuan I dan Pertemuan II Rata-rata KeterRata-rata KeterRentangan Kategori Siklus I capaian Siklus II capaian Nilai (%) % (%) % Baik 75 – 100 68,75 68,75 87,5 87,5 Cukup 65 – 74 18,75 12,5 31,25 Kurang 0 – 64 12,5 0 12,5 Dari tabel 11 menunjukan bahwa hasil belajar adaptasi hewan pada pertemuan I untuk kategori baik sebesar 68,75% dan ketercapaian pada pertemuan II untuk kategori baik sebesar 87,5%. Sesuai dengan indikator yang ditetapkan oleh peneliti dan guru mitra bahwa penelitian ini dianggap telah selesai bila 13 orang siswa atau 81% yang mencapai nilai 75 ke atas atau pada kategori penilaian baik. Indikator keberhasilan telah tercapai pada pertemuan II dengan capaian 14 orang atau 87,5% yang mencapai hasil belajar pada kategori penilaian baik. Selanjutnya gambaran umum tentang peningkatan hasil belajar adaptasi hewan pada siswa kelas V SDN 7 Limboto tahun pelajaran 2012/2013 dideskripsikan sebagai berikut: 1. Hasil observasi awal dari 16 siswa hanya 5 siswa atau 31% yang mencapai nilai 75 ke atas atau pada kategori penilaian baik. 2. Hasil siklus I dari 16 siswa , 11 siswa atau 68,75% yang mencapai nilai 75 ke atas atau pada kategori penilaian baik. 3. Hasil siklus II dari 16 siswa sudah 14 siswa atau 87,5% yang mencapai nilai 75 ke atas atau pada kategori penilaian baik dan sangat baik. Lebih lanjut peningkatan hasil belajar adaptasi hewan pada siswa kelas V SDN 7 Limboto tahun pelajaran 2012/2013 tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 12 Perbandingan Hasil Belajar Kegiatan Jumlah Siswa Pertemuan I 11 Persentase (%) 68,75 Pertemuan II 14 87,5 Sesuai tabel 12 cukup memberikan gambaran tentang hasil belajar adaptasi hewan pada siswa kelas V SDN 7 Limboto tahun pelajaran 2012/2013 pada pertemuan II mengalami peningkatan. 4.2 Pembahasan Pelaksanaan dan hasil penelitian, baik pada pembelajaran pertemuan I maupun pertemuan II menunjukan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar adaptasi hewan pada siswa kelas V SDN 7 Limboto tahun pelajaran 2012/2013. Peningkatan hasil belajar tersebut sangat erat hubungannya dengan kemampuan guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Meskipun kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan dan telah berdampak pada peningkatan hasil belajar, masih perlu pengembangan lebih lanjut. Hal ini sesuai dengan analisis data hasil penilaian, ada bagian materi yang tidak dapat dituntaskan pada pertemuan I, sehingga harus diperbaiki dan disempurnakan pada pertemuan berikutnya (pertemuan II). Dengan kata lain, bahwa dalam pembelajaran materimateri selanjutnya diusahakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih dioptimalkan terutama tahap-tahap pelaksanaannya agar dapat menuntaskan materi adaptasi hewan pada pertemuan I tanpa dilakukan pengulangan pertemuan II. 1. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Secara umum, aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran pada pertemuan I sudah tergolong cukup baik. Namun, masih ada beberapa aspek yang belum tercapai, yang mendapatkan kategori kurang baik. Penyebabnya adalah interaksi antar siswa belum maksimal. Kekurangan lain yang terdapat pada aktivitas guru adalah guru belum mengawasi kegiatan siswa secara maksimal. Akibatnya, siswa mengerjakan tugas tidak terbimbing dengan baik. Semestinya pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, seorang guru dalam melaksanakan pembelajaran harus mampu menguasai keadaan siswa, dengan cara tidak selamanya hanya membimbing siswa–siswa tertentu, melainkan membimbing siswa baik secara individu maupun kelompok pada proses melaksanakan tugas yang diberikan guru. Dengan memperhatikan penjelasan-penjelasan di atas, perlu diambil langkah-langkah untuk meminimalkan kelemahan tersebut. Kelemahan- kelemahan yang disebutkan di atas, pada pertemuan II diperbaiki dengan cara meningkatkan penguasaan keadaan siswa sehingga terjadi pembimbingan yang optimal terhadap pelaksanaan tugas yang diberikan guru, untuk meningkatkan hasil belajar materi adaptasi hewan. 2. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada pelaksanaan pertemuan I, ada tiga aspek pengamatan terhadap aktivitas siswa yang tergolong kategori cukup yaitu 1) kerjasama dalam diskusi kelompok, 2) keberanian menjawab dengan baik pertanyaan guru, 3) menyimpulkan isi materi pembelajaran, serta satu aspek pengamatan terhadap aktivitas siswa yang tergolong kategori kurang yaitu kemampuan menginformasikan materi adaptasi hewan terhadap teman. Penyebab dari keempat aspek di atas adalah, belum terbentuknya ikatan emosional antara guru dan siswa dengan baik, para siswa terkesan kaku ketika mau bertanya atau ingin mengungkapkan gagasan saat diberikan tugas. Pada pelaksanaan pertemuan II, semua kekurangan dan kelemahan tersebut diperbaiki. Kalau pada siklus sebelumnya hubungan emosional antara siswa dan guru belum terbangun dengan baik, maka pada siklus ini hubungan diperbaiki dengan lebih banyak memahami karakter mereka. Cara lain adalah memperbanyak penguatan atau motivasi-motivasi pada siswa. Kegiatan ini pada dasarnya mengoptimalkan keunggulan dari pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan meminimalkan kelemahan-kelamahan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Hasilnya pada pertemuan II ini, siswa yang diberi tindakan dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. 3. Penilaian Hasil Belajar Hasil belajar adaptasi hewan pada pertemuan I rata-rata hanya mencapai 68,75%. Dari ketiga aspek yang dinilai pada materi adaptasi hewan, yaitu menjawab menjelaskan tujuan hewan melakukan adaptasi, menjelaskan ciri-ciri adaptasi hewan, memberikan contoh cara hewan melakukan adaptasi, sebagian siswa masih mendapat nilai kategori cukup dan kategori kurang. Rendahnya hasil belajar pada pertemuan I, disebabkan sebagian siswa belum memperhatikan dan melaksanakan tugas yang diberikan dengan baik. Selain itu, siswa belum optimal dalam melaksanakan tugas sehingga tanggung jawabnya dalam menguasai setiap tugas untuk diinformasikan kepada teman dalam kelompok tidak dikuasai. Berdasarkan hasil analisis, maka guru mengadakan perbaikan dan penyempurnaan pada proses selanjutnya, yaitu pada pertemuan II. Tindakan yang dilakukan adalah mengorganisir kembali siswa dalam kelompok berdasarkan ketuntasan siswa yang sudah memahami materi menjadi tutor pada kelompok tersebut. Selain itu guru berusaha menyediakan media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa, sehingga masing-masing siswa dapat terbimbing dalam melaksanakan tugas dalam pembelajaran dengan model pembelajaran yang diterapkan masih sama yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Setelah diadakan penilaian kembali, hasilnya adalah dari 16 orang siswa yang dikenai tindakan 14 orang siswa atau 87,5% hasil belajarnya 75 ke atas atau mencapai kategori penilaian baik dan sangat baik. Dengan demikian, penelitian ini membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar adaptasi hewan pada siswa kelas V SDN 7 Limboto tahun pelajaran 2012/2013. (terbukti).