BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1

advertisement
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian
SD Muhammadiyah 4 Limboto didirikan pada tahun 1961. Pada
awalnya sekolah ini bernama SD Swasta Bongohulawa, namun pada tahun
1988 sekolah ini diubah menjadi SD Muhammadiyah Bongohulawa. Pada
tahun 2012 akhirnya berubah menjadi SD Muhammadiyah 4 Limboto yang
dipimpin oleh Ibu Kardina Polamolo. Adapun letak sekolah ini berada di
Jalan Hasan Dangkua no. 64 Kelurahan Bongohulawa Kecamatan Limboto
Kabupaten Gorontalo dengan NSS 102290201029.
Penelitian ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah 4 Limboto
Kabupaten Gorontalo di kelas IV dengan jumlah siswa 13 orang. Adapun
penelitian
ini
mengenai
kemampuan
siswa
menyampaikan
pesan
menggunakan media telepon.
Pengumpulan data dimulai pada hari kamis, 2 Mei 2013, saat siswa
mulai datang ke sekolah dan telah berada di dalam kelas mengikuti proses
pembelajaran seperti biasa. Siswa diminta agar memperhatikan guru yang
sedang menjelaskan materi meyampaikan pesan menggunakan media telepon,
kemudian peneliti mulai mengamati siswa dan guru dari membuka pelajaran
sampai menutup pelajaran. Adapun peneliti mengamati proses belajar
mengajar sesuai dengan pedoman observasi kegiatan siswa dan guru, peneliti
mengamati kegiatan belajar mengajar guru di mulai dari memberi salam,
kemudian guru melakukan apersepsi, dan mengaitkan topik pembelajaran
dengan tujuan pembelajaran. Setelah membagi kelompok secara heterogen,
guru menjelaskan materi menyampaikan pesan secara singkat. Agar materi
yang diajarkan lebih menarik minat belajar siswa, maka guru menggunakan
media nyata yaitu dua buah telepon yang sebelumnya telah dipersiapkan guru.
Guru memberi contoh dengan cara memperagakan dihadapan siswa tentang
cara menyampaikan pesan menggunakan telepon dan siswa memperhatikan
guru yang sedang mengajar.
Adapun cara menyampaikan pesan menggunakan media telepon yang
dijelaskan guru adalah sebagai berikut:
1) Ketika bercakap-cakap melalui telepon, kamu harus menunjukkan sikap
santun. Misalnya, ketika akan mengawali dan mengakhiri pembicaraan
dengan seseorang dalam telepon, terlebih dahulu kamu mengucapkan
salam, seperti halo, selamat pagi, atau assalamualaikum. Begitu pula
ketika bertelepon, sebaiknya kamu menyebutkan identitas terlebih dahulu,
baru kemudian menyampaikan maksud dan tujuan menelpon;
2) Ketika menerima telepon kamu harus memberikan perhatian sepenuhnya
dalam keadaan apapun dan berbicara dengan sopan serta ramah,
menyediakan alat untuk mencatat seandainya ada yang harus dicatat,
menyebutkan identitas diri, menyebutkan nama penelpon yang teleh
menyebutkan identitasnya, menanyakan maksud penelpon dengan sopan,
menjawab setiap pertanyaan dengan santun, dan mengusahakan tidak
menutup pembicaraan terlebih dahulu sebelum penelpon menyudahi
pembicaraan. Kalau terpaksa menutup pembicaraan lebih dahulu, gunakan
kalimat yang sopan;
3) Persiapan sebelum menelpon yang harus kamu perhatikan adalah siapkan
dan yakinkan kebenaran nomor telepon yang akan dihubungi supaya tidak
salah sambung, siapkan pokok pembicaraan yang akan disampaikan agar
tidak berbicara melantur, dan lakukanlah pembicaraan sesingkat dan
sejelas mungkin. Dengan demikian, kamu tidak mengganggu kesempatan
orang lain menerima panggilan telepon lainnya;
Perhatikan baik-baik percakapan dalam telepon berikut ini, ibu akan
memperagakannya. Adapun temanya adalah komunikasi
: “Halo, selamat pagi. Apakah benar ini rumah Andri?”
Tuti
Ayah Andri : “Selamat pagi. Benar, ini siapa?”
Tuti
: “Saya Tuti, teman sekolah Andri. Apa Andri ada, pak?”
Ayah Andri : “Oh, Tuti. Andri ke toko kue. Ada yang dapat bapak
bantu?”
Tuti
: “Terima kasih, pak. Kalau begitu, titip pesan buat Andri.
Andri ditunggu di rumah Kiki pada pukul 11 siang., akan
ada latihan main drama.”
Ayah Andri : “Baiklah, nanti bapak sampaikan pesannya.”
: “Terima kasih, pak. Selamat pagi.”
Tuti
Setelah
selesai
memberi
contoh
cara
menyampaikan
pesan
menggunakan telepon, guru bertanya kepada siswa siapa yang ingin
memperagakan cara menyampaikan pesan menggunakan telepon di depan
kelas. Hampir semua siswa mengangkat jari telunjuknya, tetapi guru hanya
mengundang beberapa siswa untuk memperagakan cara menyampaikan pesan
menggunakan telepon secara berpasangan. Setelah siswa memperagakan cara
menyampaikan pesan menggunakan telepon, guru menanyakan kembali
kepada siswa tentang materi yang belum jelas dan mereka menjawab sudah
mengerti tentang materi yang diajarkan.
Setelah itu, guru memberikan tugas kepada setiap kelompok melalui
Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk mempresentasikan di depan kelas
bagaimana cara menyampaikan pesan menggunakan media telepon. Sebelum
mengerjakan tugas yang diberikan, setiap kelompok berdiskusi untuk
menentukan
siapa
yang
akan
mewakili
kelompoknya
untuk
mempresentasikan cara menyampaikan pesan menggunakan media telepon
secara berpasangan di depan kelas. Setelah didiskusikan atau ditentukan
pasangan yang akan mewakili kelompoknya, merekapun berlatih cara
menyampaikan pesan menggunakan media telepon agar ketika tampil nanti
tidak akan mengecewakan kelompoknya. Kemudian guru mengundang
masing-masing
perwakilan
kelompok
untuk
mempresentasikan
atau
memperagakan cara menyampaikan pesan menggunakan media telepon di
depan kelas. Dan setiap kelompok yang tampil di depan kelas, guru meminta
agar kelompok yang lain memperhatikan dan memberi tanggapan tentang
tugas yang mereka kerjakan. Setelah selesai presentasi, guru memberi
penilaian kepada masing-masing kelompok. Dan kelompok yang tertinggi
nilainya diberikan penghargaan oleh guru.
Untuk mengukur tingkat kemampuan siswa, pada akhir pembelajaran
guru memberikan evaluasi atau penilaian. Dari tugas yang diberikan guru
rata-rata siswa bisa menjawab setiap pertanyan. Dari jumlah siswa 13 orang
yang termasuk kategori mampu ada 10 orang atau 77%, kurang mampu 2
orang atau 15% , dan yang tidak mampu 1 orang atau 8%.
Dalam memberikan tugas, guru menyesuaikan dengan tingkat
pemahaman siswa, karena tingkat pemahaman siswa berbeda, maka guru
harus menggunakan, metode, model maupun media yang tepat untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal.
Dari uraian di atas dapat simpulkan bahwa sudah sebagian besar siswa
memahami materi menyampaikan pesan menggunakan media telepon
khusunya siswa kelas IV
SD Muhammadiyah 4 Limboto Kabupaten
Gorontalo. Keberhasilan siswa tersebut tidak lepas dari peran guru dalam
proses pembelajaran, penggunaan metode dan media pembelajaran yang
digunakan tepat sehingga tujuan pembelajaran tercapai dengan baik.
Berdasarkan hasil penelitian di kelas IV SD Muhammadiyah 4 Limboto
Kabupaten Gorontalo, kemampuan siswa secara keseluruhan dari jumlah
siswa 13 orang yang termasuk kategori mampu ada 10 orang atau 77%,
kurang mampu 2 orang atau 15% , dan yang tidak mampu 1 orang atau 8%.
Kemudian pada hari Jumat tanggal 31 Mei 2013, peneliti mengadakan
wawancara dengan guru dan siswa. Adapun tujuan dari wawancara ini
dilakukan yaitu untuk melengkapi data-data yang ada.
Adapun hasil wawancara dengan guru kelas IV Ibu Risnawaty Bumulo,
S.Pd adalah sebagai berikut:
1) Apakah ibu berperan secara langsung dalam pembelajaran di kelas? ya,
untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar,
guru harus berperan langsung dalam proses pembelajaran;
2) Bagaimana ibu menciptakan suasana kelas yang kondusif sehingga siswa
dapat belajar dengan baik? dengan cara menegur siswa apabila sudah
mulai ribut, kemudian memberikan kata sapaan seperti halo, atau hay;
3) Apakah siswa-siswa antusias dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar?
tidak semua karena dipengaruhi oleh individu itu sendiri ;
4) Bagaimana pengelolaan kelas yang ibu lakukan pada saat kegiatan
pembelajaran berlangsung, sehingga siswa tidak merasa bosan? dibuat
dengan cara pendekatan dan metode sesuai dengan materi pembelajaran;
5) Apakah ibu membelajarkan materi menyampaikan pesan menggunakan
media telepon? ya, karena kalau tidak menggunakan media siswa tidak
akan mengerti dan siswa tidak bergairah dalam menerima materi;
6) Apakah dengan cara pembelajaran seperti itu, dapat meningkatkan
kemampuan siswa? ya, sebagian besar siswa sudah mampu memahami
materi ini khususnya materi menyampaikan pesan menggunakan media
telepon. Bisa dilakukan dengan kerja kelompok dan bisa juga dilakukan
dengan individuali sesuai dengan tingkat kemampuan anak;
7) Apakah ibu mengalami kendala dalam mengajarkan materi tersebut? ya,
kendalanya pada tingkat kemampuan siswa dan pemahaman yang
berbeda pada masing-masing anak;
8) Bagaimanakah ibu mengatasi kendala tersebut? dilakukan dengan cara
berbagai macam metode dan model pembelajaran serta menggunakan
media pembelajaran, melalui kerja kelompok maupun personal;
9) Bagaimana ibu mengatasi siswa yang sulit dalam menyampaikan pesan
menggunakan media telepon? memberikan contoh cara menyampaikan
pesan dengan menggunakan telepon dengan beberapa kali dan bisa juga
dibimbing secara mandiri.
Selanjutnya peneliti mewawancarai salah satu siswa yaitu Abdul Rizal
Yusuf pertanyaan dan jawabannya yaitu:
1) Apakah adik merasa senang dengan guru yang sedang mengajar di kelas?
ya karena guru dalam memberikan materi tidak membosankan;
2) Apakah adik mengerti penjelasan materi yang guru berikan pada saat
kegiatan proses pembelajaran berlangsung? mengerti, karena pada proses
pembelajaran
berlangsung,
media
dan
metode
yang
digunakan
menunjang dan tepat;
3) Apakah pada materi menyampaikan pesan menggunakan media telepon
adik-adik diberikan contoh oleh guru? ya, karena tidak diberikan contoh
maka siswa tidak akan mengerti dan mengetahui bagaiman cara
menyampaikan pesan menggunakan media telepon;
4) Kesulitan apa yang adik-adik alami ketika menyampaikan pesan
menggunakan media telepon? pada saat
menyampaikan pesan
menggunakan bahasa yang baku;
5) Apakah dengan membagikan LKS secara individu/perseorangan adik-adik
paham ? ya, karena dengan teks yang diberikan pada masing-masing
siswa, maka setiap siswa akan fokus pada tugas yang akan diberikan dari
pada diberikan pada kelompok diskusi;
6) Apakah dalam menyampaikan pesan adik mengalami kesulitan? Sedikit
sulit, karena ada kalimat-kalimat yang susah untuk dimengerti;
7) Bagaimana adik mengatasi kesulitan tersebut? berfikir, bertanya, dan
melihat contoh yang dijelaskan;
8) Apakah soal yang diberikan guru pada akhir pembelajaran bisa dijawab
oleh adik dengan baik?ya, karena soal yang diberikan telah dijelaskan
oleh ibu guru.
Berdasarkan pedoman observasi dan wawancara yang digunakan
dalam penelitian, dari 13 orang siswa kelas IV SD Muhammadiyah 4
Limboto Kabupaten Gorontalo Tahun Pelajaran 2012/2013 diperoleh data
hasil observasi dan wawancara. Dari hasil tersebut peneliti menemukan dua
temuan yaitu temuan umum dan temuan khusus, adapun gambaran dari kedua
temuan diuraikan sebagai berikut:
4.1.1 Temuan Umum
Secara umum peneliti menemukan gambaran bahwa kemampuan
siswa
menggunakan
pesan
menggunakan
media
telepon
di
SD
Muhammadiah 4 Limboto Kabupaten Gorontalo, sebagian besar siswa sudah
memahami bagaimana cara menyampaikan pesan menggunakan media
telepon tersebut, karena cara yang digunakan guru untuk membelajarkan
materi pada siswa disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa itu sendiri.
Meskipun masih ada beberapa siswa yang sulit memahami materi
menyampaikan pesan menggunakan media telepon,
namun dengan
memberikan contoh yang lebih mudah dan membimbing mereka secara
mandiri sehingga siswa tersebut bisa seperti teman-temannya yang lain.
Dalam menyampaikan pesan menggunakan media telepon, diperlukan
konsentrasi yang baik karena mereka harus memahami maksud dari isi pesan
yang disampaikan atau dibicarakan.. Karena berbicara adalah kemampuan
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata secara lisan untuk
mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan
perasaan untuk menyampaikan pesan
4.1.2 Temuan Khusus
Adapun
temuan khusus yang ditemukan oleh peneliti dari hasil
observasi dan wawancara yang dilakukan pada siswa kelas IV SD
Muhammadiyah 4 Limboto Kabupaten Gorontalo, ternyata sebagian besar
dari 13 siswa sudah dapat memahami materi menyampaikan pesan
menggunakan media telepon, namun masih ada beberapa siswa dalam
menyampaikan pesan menggunakan media telepon masih kurang memahami
bagaimana cara mengerjakannya. Berikut ini adalah tabel nilai dari masingmasing siswa yaitu sebagai berikut:
Tabel 2 Hasil Pengamatan Kemampuan Menyampaikan Pesan
Menggunakan Media Telepon
Aspek Yang Dinilai
Kelancaran
No.
Kejelasan Isi
Menyam-
Pesan
paikan Pesan
Nama Siswa
M
KM
T
M
KM
Skor
1
Abdul Rizal Yusuf
2
Aditya Kadir
3
David Djafar
4
Deni Nusi
5
Fadhlan Pilomonu
√
6
Julkifli Moha
√
7
Moh. Rival Djakfar
√
8
Tri Gunawan Musa
√
9
Tri Rahmat Teman
√
10
Wahid Tsalju Bumulo
√
11
Indah Hasan
12
Rasni Bila
√
13
Sintia Moridu
√
2
1
(%)
3
2
1
√
4
67
KM
2
33
TM
√
6
100
M
√
5
83
M
√
6
100
M
5
83
M
√
6
100
M
√
6
100
M
5
83
M
6
100
M
3
50
KM
6
100
M
5
83
M
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Jumlah
9
3
1
7
4
2
65
1082
Presentasi (%)
69
23
8
54
31
15
83
83
Keterangan:
Mampu (M)
Kurang Mampu (KM)
Tidak Mampu (TM)
Kriteria
tase
TM
M
3
Prosen
: 10 orang = 77%
: 2 orang = 15%
: 1 orang = 8%
Dari tabel di atas kemampuan siswa menyampaikan pesan
menggunakan media telepon dapat diuraikan yaitu sebagai berikut:
1.
Abdul Rizal Yusuf pada aspek kejelasan isi pesan kurang mampu, dan
aspek kedua kelancaran menyampaikan pesan kurang mampu, jadi
dari pencapaian kriteria dari siswa tersebut adalah kurang mampu;
2.
Aditya Kadir pada aspek pertama yaitu tidak mampu sedangkan aspek
kelancaran isi pesan kurang mampu, jadi kriteria yang dicapai siswa
tersebut tidak mampu;
3.
David Djafar pada aspek kejelasan isi pesan yaitu mampu, kelancaran
menyampaikan pesan kriteri mampu, jadi kriteria dari siswa mampu
memnyampaikan pesan menggunakan media telepon;
4.
Deni Nusi pada aspek kejelasan isi pesan yaitu kurang mampu dan
aspek kelancaran menyampaikan isi pesan mampu. Jadi termasuk
dalam kriteria mampu;
5.
Fadhlan Pilomonu pada aspek kelancaran isi pesan adalah mampu,
sedangkan
pada
kelancaran
menyampaikan
pesan
kriterianya
mampu.menentukan. Jadi kriteria mampu dalam menyampaikan pesan
menggunakan media telepon;
6.
Julkifli Moha pada kejelasan isi pesan
mampu dan kelancaran
menyampaikan pesan kurang mampu. Jadi kriteria mampu dalam
menyampaikan pesan menggunakan media telepon;
7.
Mohammad Rival Djakfar pada kejelasan isi pesan mampu,
kelancaran menyampaikan pesan mampu. Jadi kriteria mampu dalam
menyampaikan pesan menggunakan media telepon;
8.
Tri Gunawan Musa kejelasan isi pesan mampu dan kelancaran
menyampaikan
pesan
mampu.
Jadi
kriteria
mampu
dalam
menyampaikan pesan menggunakan media telepon;
9.
Tri Rahmat Teman pada aspek kejelasan isi pesan mampu sedangkan
aspek kelancaran menyampaikn pesan kurang mampu. Jadi kriteria
mampu dalam menyampaikan pesan menggunakan media telepon;
10. Wahid Tsalju Bumulo kriteria mampu pada aspek kejelasan isi pesan
dan pada kelancaran mengucapkan pesan juga mampu. Jadi dalam
menyampaikan pesan menggunakan media telepon termasuk kriteria
mampu;
11. Indah Hasan kejelasan isi pesan termasuk kurang mampu dan aspek
kelancaran menyampaikan pesan termasuk tidak mampu. Jadi dalam
menyampaikan pesan menggunakan media telepon termasuk kriteria
kurang mampu;
12. Rasni Bila kriteria mampu pada kejelasan isi pesan dan kriteria
mampu
pada
kelancaran
menyampaikan
pesan.
Jadi
dalam
menyampaikan pesan menggunakan media telepon termasuk kriteria
mampu;
13. Sintia Moridu pada aspek kejelasan isi pesan mampu sedangkan pada
aspek kelancaran menyampaikan pesan kurang mampu. Jadi termasuk
kriteria mampu dalam menyampaikan pesan menggunakan media
telepon.
Dari tabel di atas dapat simpulkan bahwa data yang diperoleh
siswa dari masing-masing aspek penilaian dilihat cukup baik. Di mana dari
jumlah siswa 13 orang terdapat dalam aspek kejelasan isi pesan persentase
yang diperoleh siswa mampu sebanyak 9 orang atau 69%, siswa yang
kurang mampu sebanyak 3 orang atau 23% serta siswa yang tidak mampu
1 orang atau 8%. Pada aspek kelancaran menyampaikan pesan dari 13
orang siswa hanya 7 orang siswa atau 54% yang termasuk kriteria mampu,
4 orang siswa atau 31% termasuk kriteria kurang mampu, dan 2 orang
siswa atau 15% termasuk kriteria tidak mampu.
Cara yang digunakan guru seperti menggunakan media telepon
yang mudah serta memiliki gambar-gambar yang menarik sehingga lebih
mudah meyampaikan pesan tersebut. Dalam menyampaikan pesan
menggunakan media telepon tersebut siswa dapat memahami kejelasan isi
pesan dan kelancaran menyampaikan pesan karena metode dan model
pembelajaran yang digunakan guru dalam dapat menarik perhatian siswa
oleh karena itu apa yang dijelaskan guru cepat diserap, walaupun masih
terdapat beberapa siswa yang harus dipandu secara khusus.
4.2 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang dilakukan di SD Muhammadiyah 4 limboto
kabupaten Gorontalo tepatnya pada siswa kelas IV, peneliti menemukan
temuan umum dan khusus bahwa kemampuan siswa menyampaikan pesan
menggunakan media telepon, sebagian siswa sudah memahami bagaimana
kejelasan isi pesan dan kelancaran menyampaikan pesan, meskipun masih ada
beberapa siswa yang masih kurang memahami materi tersebut. Sebagian
besar siswa sudah memahami materi ini dan guru tidak perlu memberikan
remedial tetapi beberapa siswa yang lambat dalam memahami materi ini
maka guru lebih khusus memperhatikan mereka (dibimbing secara mandiri),
tanpa mengurangi sedikit perhatian pada siswa yang lain.
Menyampaikan pesan menggunakan media telepon merupakan salah
satu materi yang cukup sulit untuk dikerjakan, karena siswa harus memahami
terlebih dahulu kejelasan dari isi pesan yang akan disampaikan dan
kelancaran menyampaikan pesan menggunakan media telepon kemudian
siswa harus menentukan dua aspek yang dinilai dari materi tersebut. Dalam
menyampaikan pesan menggunakan media telepon siswa harus memiliki
keterampilan berbicara yang baik, karena dengan berbicara siswa dapat
memahami makna dari isi pesan yang akan disampaikan tersebut.
1.2.1 Kemampuan Siswa Menyampaikan Pesan Menggunakan Media
Telepon
Gerlach dan Ely ( dalam Arsyad Azhar, 2011:3) mengatakan bahwa
media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau
kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks,
dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian
media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat
grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan
menyusun kembali informasi visual atau ferbal.
Sugono Dendy dkk (2011:167) mengungkapkan bahwa telepon
merupakan sarana baru untuk berkomunikasi. Cara menelpon yang
menyenangkan dan efisien berpengaruh terhadap orang lain. Oleh karena itu,
sikap ramah dan hormat dalam bertelepon perlu diperhatikan. Jika berbicara
dalam telepon sebaiknya menggunakan tutur kata dan nada suara yang sopan
serta ramah sebagaimana halnya kita bertamu atau menerima tamu. Kita harus
tulus dan mau mendengarkan apa saja yang dikatakan lawan bicara kita.
Ketika bercakap-cakap melalui telepon, kita harus menunjukkan sikap
santun. Misalnya, ketika akan mengawali dan mengakhiri pembicaraan
dengan seseorang dalam telepon, terlebih dahulu kita harus mengucapkan
salam, seperti assalamu „alaikum, halo, atau selamat pagi. Begitu pula ketika
bertelepon, sebaiknya kita menyebutkan identitas terlebih dahulu, baru
kemudian menyampaikan maksud dan tujuan menelepon. Menurut Artati
Budi (2008:92) dalam menyampaikan pesan melalui telepon ada beberapa
langkah yang harus kita perhatikan yaitu:
1) Angkatlah gagang telepon, tekan nomor dengan tangan. Jangan menekan
dengan pensil atau benda tajam;
2) Ucapkan salam dan perkenalkan diri saat teleponmu diterima;
3)
Setelah selesai, ucapkan salam yang tepat;
4)
Letakkan kembali gagang telepon pada tempatnya setelah selesai
memakainya;
5) Baik angka pada telepon rumah, telepon umum, maupun handphone
digunakan dengan cara ditekan. Maka dari itu, hati-hati menekan nomor;
6) Gunakan bahasa yang sesuai. Kalau kita bertelepon dengan orang yang
lebih tua, pakailah kalimat yang sopan dan kalau bertelepon dengan
teman sebaya, kita boleh menggunakan percakapan yang tidak baku.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas IV SD
Muhammadiyah 4 Limboto Kabupaten Gorontalo, maka kemampuan secara
keseluruhan siswa kelas IV yaitu dari 13 orang siswa terdapat dalam aspek
kejelasan isi pesan persentase yang diperoleh siswa mampu sebanyak 69%,
atau 9 orang siswa, siswa yang kurang mampu sebanyak 3 orang atau 23%
dan siswa yang tidak mampu 1 orang atau 8%.
Download