BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian SD Muhammadiyah 4 Limboto didirikan pada tahun 1961. Pada awalnya sekolah ini bernama SD Swasta Bongohulawa, namun pada tahun 1988 sekolah ini diubah menjadi SD Muhammadiyah Bongohulawa. Pada tahun 2012 akhirnya berubah menjadi SD Muhammadiyah 4 Limboto yang dipimpin oleh Ibu Kardina Polamolo. Adapun letak sekolah ini berada di Jalan Hasan Dangkua no. 64 Kelurahan Bongohulawa Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo dengan NSS 102290201029. Penelitian ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah 4 Limboto Kabupaten Gorontalo di kelas IV dengan jumlah siswa 13 orang. Adapun penelitian ini mengenai kemampuan siswa menyampaikan pesan menggunakan media telepon. Pengumpulan data dimulai pada hari kamis, 2 Mei 2013, saat siswa mulai datang ke sekolah dan telah berada di dalam kelas mengikuti proses pembelajaran seperti biasa. Siswa diminta agar memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi meyampaikan pesan menggunakan media telepon, kemudian peneliti mulai mengamati siswa dan guru dari membuka pelajaran sampai menutup pelajaran. Adapun peneliti mengamati proses belajar mengajar sesuai dengan pedoman observasi kegiatan siswa dan guru, peneliti mengamati kegiatan belajar mengajar guru di mulai dari memberi salam, kemudian guru melakukan apersepsi, dan mengaitkan topik pembelajaran dengan tujuan pembelajaran. Setelah membagi kelompok secara heterogen, guru menjelaskan materi menyampaikan pesan secara singkat. Agar materi yang diajarkan lebih menarik minat belajar siswa, maka guru menggunakan media nyata yaitu dua buah telepon yang sebelumnya telah dipersiapkan guru. Guru memberi contoh dengan cara memperagakan dihadapan siswa tentang cara menyampaikan pesan menggunakan telepon dan siswa memperhatikan guru yang sedang mengajar. Adapun cara menyampaikan pesan menggunakan media telepon yang dijelaskan guru adalah sebagai berikut: 1) Ketika bercakap-cakap melalui telepon, kamu harus menunjukkan sikap santun. Misalnya, ketika akan mengawali dan mengakhiri pembicaraan dengan seseorang dalam telepon, terlebih dahulu kamu mengucapkan salam, seperti halo, selamat pagi, atau assalamualaikum. Begitu pula ketika bertelepon, sebaiknya kamu menyebutkan identitas terlebih dahulu, baru kemudian menyampaikan maksud dan tujuan menelpon; 2) Ketika menerima telepon kamu harus memberikan perhatian sepenuhnya dalam keadaan apapun dan berbicara dengan sopan serta ramah, menyediakan alat untuk mencatat seandainya ada yang harus dicatat, menyebutkan identitas diri, menyebutkan nama penelpon yang teleh menyebutkan identitasnya, menanyakan maksud penelpon dengan sopan, menjawab setiap pertanyaan dengan santun, dan mengusahakan tidak menutup pembicaraan terlebih dahulu sebelum penelpon menyudahi pembicaraan. Kalau terpaksa menutup pembicaraan lebih dahulu, gunakan kalimat yang sopan; 3) Persiapan sebelum menelpon yang harus kamu perhatikan adalah siapkan dan yakinkan kebenaran nomor telepon yang akan dihubungi supaya tidak salah sambung, siapkan pokok pembicaraan yang akan disampaikan agar tidak berbicara melantur, dan lakukanlah pembicaraan sesingkat dan sejelas mungkin. Dengan demikian, kamu tidak mengganggu kesempatan orang lain menerima panggilan telepon lainnya; Perhatikan baik-baik percakapan dalam telepon berikut ini, ibu akan memperagakannya. Adapun temanya adalah komunikasi : “Halo, selamat pagi. Apakah benar ini rumah Andri?” Tuti Ayah Andri : “Selamat pagi. Benar, ini siapa?” Tuti : “Saya Tuti, teman sekolah Andri. Apa Andri ada, pak?” Ayah Andri : “Oh, Tuti. Andri ke toko kue. Ada yang dapat bapak bantu?” Tuti : “Terima kasih, pak. Kalau begitu, titip pesan buat Andri. Andri ditunggu di rumah Kiki pada pukul 11 siang., akan ada latihan main drama.” Ayah Andri : “Baiklah, nanti bapak sampaikan pesannya.” : “Terima kasih, pak. Selamat pagi.” Tuti Setelah selesai memberi contoh cara menyampaikan pesan menggunakan telepon, guru bertanya kepada siswa siapa yang ingin memperagakan cara menyampaikan pesan menggunakan telepon di depan kelas. Hampir semua siswa mengangkat jari telunjuknya, tetapi guru hanya mengundang beberapa siswa untuk memperagakan cara menyampaikan pesan menggunakan telepon secara berpasangan. Setelah siswa memperagakan cara menyampaikan pesan menggunakan telepon, guru menanyakan kembali kepada siswa tentang materi yang belum jelas dan mereka menjawab sudah mengerti tentang materi yang diajarkan. Setelah itu, guru memberikan tugas kepada setiap kelompok melalui Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk mempresentasikan di depan kelas bagaimana cara menyampaikan pesan menggunakan media telepon. Sebelum mengerjakan tugas yang diberikan, setiap kelompok berdiskusi untuk menentukan siapa yang akan mewakili kelompoknya untuk mempresentasikan cara menyampaikan pesan menggunakan media telepon secara berpasangan di depan kelas. Setelah didiskusikan atau ditentukan pasangan yang akan mewakili kelompoknya, merekapun berlatih cara menyampaikan pesan menggunakan media telepon agar ketika tampil nanti tidak akan mengecewakan kelompoknya. Kemudian guru mengundang masing-masing perwakilan kelompok untuk mempresentasikan atau memperagakan cara menyampaikan pesan menggunakan media telepon di depan kelas. Dan setiap kelompok yang tampil di depan kelas, guru meminta agar kelompok yang lain memperhatikan dan memberi tanggapan tentang tugas yang mereka kerjakan. Setelah selesai presentasi, guru memberi penilaian kepada masing-masing kelompok. Dan kelompok yang tertinggi nilainya diberikan penghargaan oleh guru. Untuk mengukur tingkat kemampuan siswa, pada akhir pembelajaran guru memberikan evaluasi atau penilaian. Dari tugas yang diberikan guru rata-rata siswa bisa menjawab setiap pertanyan. Dari jumlah siswa 13 orang yang termasuk kategori mampu ada 10 orang atau 77%, kurang mampu 2 orang atau 15% , dan yang tidak mampu 1 orang atau 8%. Dalam memberikan tugas, guru menyesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa, karena tingkat pemahaman siswa berbeda, maka guru harus menggunakan, metode, model maupun media yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal. Dari uraian di atas dapat simpulkan bahwa sudah sebagian besar siswa memahami materi menyampaikan pesan menggunakan media telepon khusunya siswa kelas IV SD Muhammadiyah 4 Limboto Kabupaten Gorontalo. Keberhasilan siswa tersebut tidak lepas dari peran guru dalam proses pembelajaran, penggunaan metode dan media pembelajaran yang digunakan tepat sehingga tujuan pembelajaran tercapai dengan baik. Berdasarkan hasil penelitian di kelas IV SD Muhammadiyah 4 Limboto Kabupaten Gorontalo, kemampuan siswa secara keseluruhan dari jumlah siswa 13 orang yang termasuk kategori mampu ada 10 orang atau 77%, kurang mampu 2 orang atau 15% , dan yang tidak mampu 1 orang atau 8%. Kemudian pada hari Jumat tanggal 31 Mei 2013, peneliti mengadakan wawancara dengan guru dan siswa. Adapun tujuan dari wawancara ini dilakukan yaitu untuk melengkapi data-data yang ada. Adapun hasil wawancara dengan guru kelas IV Ibu Risnawaty Bumulo, S.Pd adalah sebagai berikut: 1) Apakah ibu berperan secara langsung dalam pembelajaran di kelas? ya, untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar, guru harus berperan langsung dalam proses pembelajaran; 2) Bagaimana ibu menciptakan suasana kelas yang kondusif sehingga siswa dapat belajar dengan baik? dengan cara menegur siswa apabila sudah mulai ribut, kemudian memberikan kata sapaan seperti halo, atau hay; 3) Apakah siswa-siswa antusias dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar? tidak semua karena dipengaruhi oleh individu itu sendiri ; 4) Bagaimana pengelolaan kelas yang ibu lakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, sehingga siswa tidak merasa bosan? dibuat dengan cara pendekatan dan metode sesuai dengan materi pembelajaran; 5) Apakah ibu membelajarkan materi menyampaikan pesan menggunakan media telepon? ya, karena kalau tidak menggunakan media siswa tidak akan mengerti dan siswa tidak bergairah dalam menerima materi; 6) Apakah dengan cara pembelajaran seperti itu, dapat meningkatkan kemampuan siswa? ya, sebagian besar siswa sudah mampu memahami materi ini khususnya materi menyampaikan pesan menggunakan media telepon. Bisa dilakukan dengan kerja kelompok dan bisa juga dilakukan dengan individuali sesuai dengan tingkat kemampuan anak; 7) Apakah ibu mengalami kendala dalam mengajarkan materi tersebut? ya, kendalanya pada tingkat kemampuan siswa dan pemahaman yang berbeda pada masing-masing anak; 8) Bagaimanakah ibu mengatasi kendala tersebut? dilakukan dengan cara berbagai macam metode dan model pembelajaran serta menggunakan media pembelajaran, melalui kerja kelompok maupun personal; 9) Bagaimana ibu mengatasi siswa yang sulit dalam menyampaikan pesan menggunakan media telepon? memberikan contoh cara menyampaikan pesan dengan menggunakan telepon dengan beberapa kali dan bisa juga dibimbing secara mandiri. Selanjutnya peneliti mewawancarai salah satu siswa yaitu Abdul Rizal Yusuf pertanyaan dan jawabannya yaitu: 1) Apakah adik merasa senang dengan guru yang sedang mengajar di kelas? ya karena guru dalam memberikan materi tidak membosankan; 2) Apakah adik mengerti penjelasan materi yang guru berikan pada saat kegiatan proses pembelajaran berlangsung? mengerti, karena pada proses pembelajaran berlangsung, media dan metode yang digunakan menunjang dan tepat; 3) Apakah pada materi menyampaikan pesan menggunakan media telepon adik-adik diberikan contoh oleh guru? ya, karena tidak diberikan contoh maka siswa tidak akan mengerti dan mengetahui bagaiman cara menyampaikan pesan menggunakan media telepon; 4) Kesulitan apa yang adik-adik alami ketika menyampaikan pesan menggunakan media telepon? pada saat menyampaikan pesan menggunakan bahasa yang baku; 5) Apakah dengan membagikan LKS secara individu/perseorangan adik-adik paham ? ya, karena dengan teks yang diberikan pada masing-masing siswa, maka setiap siswa akan fokus pada tugas yang akan diberikan dari pada diberikan pada kelompok diskusi; 6) Apakah dalam menyampaikan pesan adik mengalami kesulitan? Sedikit sulit, karena ada kalimat-kalimat yang susah untuk dimengerti; 7) Bagaimana adik mengatasi kesulitan tersebut? berfikir, bertanya, dan melihat contoh yang dijelaskan; 8) Apakah soal yang diberikan guru pada akhir pembelajaran bisa dijawab oleh adik dengan baik?ya, karena soal yang diberikan telah dijelaskan oleh ibu guru. Berdasarkan pedoman observasi dan wawancara yang digunakan dalam penelitian, dari 13 orang siswa kelas IV SD Muhammadiyah 4 Limboto Kabupaten Gorontalo Tahun Pelajaran 2012/2013 diperoleh data hasil observasi dan wawancara. Dari hasil tersebut peneliti menemukan dua temuan yaitu temuan umum dan temuan khusus, adapun gambaran dari kedua temuan diuraikan sebagai berikut: 4.1.1 Temuan Umum Secara umum peneliti menemukan gambaran bahwa kemampuan siswa menggunakan pesan menggunakan media telepon di SD Muhammadiah 4 Limboto Kabupaten Gorontalo, sebagian besar siswa sudah memahami bagaimana cara menyampaikan pesan menggunakan media telepon tersebut, karena cara yang digunakan guru untuk membelajarkan materi pada siswa disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa itu sendiri. Meskipun masih ada beberapa siswa yang sulit memahami materi menyampaikan pesan menggunakan media telepon, namun dengan memberikan contoh yang lebih mudah dan membimbing mereka secara mandiri sehingga siswa tersebut bisa seperti teman-temannya yang lain. Dalam menyampaikan pesan menggunakan media telepon, diperlukan konsentrasi yang baik karena mereka harus memahami maksud dari isi pesan yang disampaikan atau dibicarakan.. Karena berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata secara lisan untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan untuk menyampaikan pesan 4.1.2 Temuan Khusus Adapun temuan khusus yang ditemukan oleh peneliti dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada siswa kelas IV SD Muhammadiyah 4 Limboto Kabupaten Gorontalo, ternyata sebagian besar dari 13 siswa sudah dapat memahami materi menyampaikan pesan menggunakan media telepon, namun masih ada beberapa siswa dalam menyampaikan pesan menggunakan media telepon masih kurang memahami bagaimana cara mengerjakannya. Berikut ini adalah tabel nilai dari masingmasing siswa yaitu sebagai berikut: Tabel 2 Hasil Pengamatan Kemampuan Menyampaikan Pesan Menggunakan Media Telepon Aspek Yang Dinilai Kelancaran No. Kejelasan Isi Menyam- Pesan paikan Pesan Nama Siswa M KM T M KM Skor 1 Abdul Rizal Yusuf 2 Aditya Kadir 3 David Djafar 4 Deni Nusi 5 Fadhlan Pilomonu √ 6 Julkifli Moha √ 7 Moh. Rival Djakfar √ 8 Tri Gunawan Musa √ 9 Tri Rahmat Teman √ 10 Wahid Tsalju Bumulo √ 11 Indah Hasan 12 Rasni Bila √ 13 Sintia Moridu √ 2 1 (%) 3 2 1 √ 4 67 KM 2 33 TM √ 6 100 M √ 5 83 M √ 6 100 M 5 83 M √ 6 100 M √ 6 100 M 5 83 M 6 100 M 3 50 KM 6 100 M 5 83 M √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Jumlah 9 3 1 7 4 2 65 1082 Presentasi (%) 69 23 8 54 31 15 83 83 Keterangan: Mampu (M) Kurang Mampu (KM) Tidak Mampu (TM) Kriteria tase TM M 3 Prosen : 10 orang = 77% : 2 orang = 15% : 1 orang = 8% Dari tabel di atas kemampuan siswa menyampaikan pesan menggunakan media telepon dapat diuraikan yaitu sebagai berikut: 1. Abdul Rizal Yusuf pada aspek kejelasan isi pesan kurang mampu, dan aspek kedua kelancaran menyampaikan pesan kurang mampu, jadi dari pencapaian kriteria dari siswa tersebut adalah kurang mampu; 2. Aditya Kadir pada aspek pertama yaitu tidak mampu sedangkan aspek kelancaran isi pesan kurang mampu, jadi kriteria yang dicapai siswa tersebut tidak mampu; 3. David Djafar pada aspek kejelasan isi pesan yaitu mampu, kelancaran menyampaikan pesan kriteri mampu, jadi kriteria dari siswa mampu memnyampaikan pesan menggunakan media telepon; 4. Deni Nusi pada aspek kejelasan isi pesan yaitu kurang mampu dan aspek kelancaran menyampaikan isi pesan mampu. Jadi termasuk dalam kriteria mampu; 5. Fadhlan Pilomonu pada aspek kelancaran isi pesan adalah mampu, sedangkan pada kelancaran menyampaikan pesan kriterianya mampu.menentukan. Jadi kriteria mampu dalam menyampaikan pesan menggunakan media telepon; 6. Julkifli Moha pada kejelasan isi pesan mampu dan kelancaran menyampaikan pesan kurang mampu. Jadi kriteria mampu dalam menyampaikan pesan menggunakan media telepon; 7. Mohammad Rival Djakfar pada kejelasan isi pesan mampu, kelancaran menyampaikan pesan mampu. Jadi kriteria mampu dalam menyampaikan pesan menggunakan media telepon; 8. Tri Gunawan Musa kejelasan isi pesan mampu dan kelancaran menyampaikan pesan mampu. Jadi kriteria mampu dalam menyampaikan pesan menggunakan media telepon; 9. Tri Rahmat Teman pada aspek kejelasan isi pesan mampu sedangkan aspek kelancaran menyampaikn pesan kurang mampu. Jadi kriteria mampu dalam menyampaikan pesan menggunakan media telepon; 10. Wahid Tsalju Bumulo kriteria mampu pada aspek kejelasan isi pesan dan pada kelancaran mengucapkan pesan juga mampu. Jadi dalam menyampaikan pesan menggunakan media telepon termasuk kriteria mampu; 11. Indah Hasan kejelasan isi pesan termasuk kurang mampu dan aspek kelancaran menyampaikan pesan termasuk tidak mampu. Jadi dalam menyampaikan pesan menggunakan media telepon termasuk kriteria kurang mampu; 12. Rasni Bila kriteria mampu pada kejelasan isi pesan dan kriteria mampu pada kelancaran menyampaikan pesan. Jadi dalam menyampaikan pesan menggunakan media telepon termasuk kriteria mampu; 13. Sintia Moridu pada aspek kejelasan isi pesan mampu sedangkan pada aspek kelancaran menyampaikan pesan kurang mampu. Jadi termasuk kriteria mampu dalam menyampaikan pesan menggunakan media telepon. Dari tabel di atas dapat simpulkan bahwa data yang diperoleh siswa dari masing-masing aspek penilaian dilihat cukup baik. Di mana dari jumlah siswa 13 orang terdapat dalam aspek kejelasan isi pesan persentase yang diperoleh siswa mampu sebanyak 9 orang atau 69%, siswa yang kurang mampu sebanyak 3 orang atau 23% serta siswa yang tidak mampu 1 orang atau 8%. Pada aspek kelancaran menyampaikan pesan dari 13 orang siswa hanya 7 orang siswa atau 54% yang termasuk kriteria mampu, 4 orang siswa atau 31% termasuk kriteria kurang mampu, dan 2 orang siswa atau 15% termasuk kriteria tidak mampu. Cara yang digunakan guru seperti menggunakan media telepon yang mudah serta memiliki gambar-gambar yang menarik sehingga lebih mudah meyampaikan pesan tersebut. Dalam menyampaikan pesan menggunakan media telepon tersebut siswa dapat memahami kejelasan isi pesan dan kelancaran menyampaikan pesan karena metode dan model pembelajaran yang digunakan guru dalam dapat menarik perhatian siswa oleh karena itu apa yang dijelaskan guru cepat diserap, walaupun masih terdapat beberapa siswa yang harus dipandu secara khusus. 4.2 Pembahasan Dari hasil penelitian yang dilakukan di SD Muhammadiyah 4 limboto kabupaten Gorontalo tepatnya pada siswa kelas IV, peneliti menemukan temuan umum dan khusus bahwa kemampuan siswa menyampaikan pesan menggunakan media telepon, sebagian siswa sudah memahami bagaimana kejelasan isi pesan dan kelancaran menyampaikan pesan, meskipun masih ada beberapa siswa yang masih kurang memahami materi tersebut. Sebagian besar siswa sudah memahami materi ini dan guru tidak perlu memberikan remedial tetapi beberapa siswa yang lambat dalam memahami materi ini maka guru lebih khusus memperhatikan mereka (dibimbing secara mandiri), tanpa mengurangi sedikit perhatian pada siswa yang lain. Menyampaikan pesan menggunakan media telepon merupakan salah satu materi yang cukup sulit untuk dikerjakan, karena siswa harus memahami terlebih dahulu kejelasan dari isi pesan yang akan disampaikan dan kelancaran menyampaikan pesan menggunakan media telepon kemudian siswa harus menentukan dua aspek yang dinilai dari materi tersebut. Dalam menyampaikan pesan menggunakan media telepon siswa harus memiliki keterampilan berbicara yang baik, karena dengan berbicara siswa dapat memahami makna dari isi pesan yang akan disampaikan tersebut. 1.2.1 Kemampuan Siswa Menyampaikan Pesan Menggunakan Media Telepon Gerlach dan Ely ( dalam Arsyad Azhar, 2011:3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau ferbal. Sugono Dendy dkk (2011:167) mengungkapkan bahwa telepon merupakan sarana baru untuk berkomunikasi. Cara menelpon yang menyenangkan dan efisien berpengaruh terhadap orang lain. Oleh karena itu, sikap ramah dan hormat dalam bertelepon perlu diperhatikan. Jika berbicara dalam telepon sebaiknya menggunakan tutur kata dan nada suara yang sopan serta ramah sebagaimana halnya kita bertamu atau menerima tamu. Kita harus tulus dan mau mendengarkan apa saja yang dikatakan lawan bicara kita. Ketika bercakap-cakap melalui telepon, kita harus menunjukkan sikap santun. Misalnya, ketika akan mengawali dan mengakhiri pembicaraan dengan seseorang dalam telepon, terlebih dahulu kita harus mengucapkan salam, seperti assalamu „alaikum, halo, atau selamat pagi. Begitu pula ketika bertelepon, sebaiknya kita menyebutkan identitas terlebih dahulu, baru kemudian menyampaikan maksud dan tujuan menelepon. Menurut Artati Budi (2008:92) dalam menyampaikan pesan melalui telepon ada beberapa langkah yang harus kita perhatikan yaitu: 1) Angkatlah gagang telepon, tekan nomor dengan tangan. Jangan menekan dengan pensil atau benda tajam; 2) Ucapkan salam dan perkenalkan diri saat teleponmu diterima; 3) Setelah selesai, ucapkan salam yang tepat; 4) Letakkan kembali gagang telepon pada tempatnya setelah selesai memakainya; 5) Baik angka pada telepon rumah, telepon umum, maupun handphone digunakan dengan cara ditekan. Maka dari itu, hati-hati menekan nomor; 6) Gunakan bahasa yang sesuai. Kalau kita bertelepon dengan orang yang lebih tua, pakailah kalimat yang sopan dan kalau bertelepon dengan teman sebaya, kita boleh menggunakan percakapan yang tidak baku. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas IV SD Muhammadiyah 4 Limboto Kabupaten Gorontalo, maka kemampuan secara keseluruhan siswa kelas IV yaitu dari 13 orang siswa terdapat dalam aspek kejelasan isi pesan persentase yang diperoleh siswa mampu sebanyak 69%, atau 9 orang siswa, siswa yang kurang mampu sebanyak 3 orang atau 23% dan siswa yang tidak mampu 1 orang atau 8%.