Diabetes Mellitus (DM) Oleh Dr. Sri Utami, B.R. MS Penyakit DM Kelainan kronik mengenai metabolisme karbohidrat, lemak dan protein Gambaran khas DM: Gangguan atau kekurangan respon sekresi insulin, merupakan gangguan penggunaan karbohidrat (glukosa), yang akhirnya akan menimbulkan Hiperglikemia Klasifikasi DM (dari National Institute of Health) I. Diabetes Mellitus A. Tipe bergantung insulin/IDDM/Tipe I D.M. pada usia muda Cenderung jadi ketosis Diabetes rapuh B. Tipe tidak bergantung pada insulin/ NIDDM/ tipe II Pada usia dewasa Diabetes maturitas Diabetes kebal ketosis Ada 2 macam: 1. NIDDM dengan obesitas 2. NIDDM tanpa obesitas II. Toleransi glukosa terganggu : Diabetes tanpa gejala Diabetes kimia Diabetes laten III. Diabetes Gestasi : Intoleransi glukose selama kehamilan terjadi resistensi insulin dan faktor kompleks metabolisme juga hormon terlibat 5-10 tahun setelah melahirkan wanita tersebut bisa menderita D.M. Faktor Diabetogenik (faktor lingkungan) Obesitas 80% penderita NIDDM adalah obesitas 60% yang cenderung mempunyai B.B lebih mempunyai beberapa bentuk intolernasi karbohidrat Dengan menurunkan B.B. akan memperbaiki metabolisme karbohidrat Kehamilan Keadaan ini dihubungkan dengan peningkatan resistensi insulin Keadaan ini akan kembali normal setelah persalinan Semakin sering hamil kecenderungan menderita D.M. lebih tinggi Semua bentuk stress: Penyebab stress: Trauma Infeksi Hipoksi Hipertermi Keadaan tersebut akan mencetuskan D.M. bersifat herediter Fenoma klinik: kebutuhan insulin meningkat pada saat stress, terutama pada infeksi Pada keadaan ini pelepasan katekolamin mengakibatkan glikogenolisis dan liposis yang menyebabkan beban sel beta pankreas. Asam lemak bebas bersifat antagonis insulin PATOGENESIS Metabolisme insulin normal : Insulin disintesis sel beta pankreas, kadar glukose yang naik dalam darah, menimbulkan pelepasan insulin Jika rangsang ekskresi tetap ada, terjadi reaksi lambat terus menerus, sehingga sintesa insulin tetap aktif Fungsi insulin, sebagai hormon anabolik utama Transpor trans membran glukosa dan asam amino Pembentukan glikogen dalam hati dan otot skelet Perubahan glukose menjadi trigliserida Sintesis asam nukleat Sintesis protein Kekacauan metabolisme pada diabetes mellitus Timbulnya penyakit disebabkan kekurangan insulin secara relatif atau absolut, atau fungsi insulin tidak memadai Sehingga mereka menderita sebagai ketidakmampuan memanfaatkan glukosa secara cukup, karena pengiriman glukosa darah ke jaringan otot dan jaringan lemak, tergantung insulin Timbul perangsangan glikogenolisis, yaitu dilepasnya glukosa dari hati sebagai simpanan yang pada keadaan normal dihambat oleh insulin Sehingga terjadi penumpukan glukosa darah (hiperglikemia), sampai suatu titik dimana ambang reabsorbsi glukosa oleh ginjal dilampaui, berakibat glikosuri Sumber utama energi dialihkan : Asam lemak, dalam hati dioksidasi jadi benda keton Protein dari makanan dan jaringan dipakai untuk glikoneogenesis, disimpan dulu di hati, lalu dikeluarkan sebagai glukose Penyebab Diabetes Mellitus Kelainan sel beta pankreas Kelainan plasma, beredarnya antibodi anti insulin Kelainan kerja insulin pada sel sasaran, menurunkan kadar reseptor insulin atau kegagalan pengikatan insulin Kelainan Morfologi Perubahan morfologi pada D.M. merupakan dasar diagnosis, ditentukan oleh : Lama penyakit diderita Beratnya penyakit Lama dan berat penyakit mempengaruhi perubahan anatomi D.M. yang sudah berlangsung 10 sampai 15 tahun akan menimbulkan angiopati (penebalan pembuluh darah) di ginjal dan retina. Juga timbul aterosklerosis lebih berat Perubahan anatomis yang terjadi adalah : Penebalan membran basal dan angiopati disini terjadi penebalan mikrovaskular pada : Vaskuler - kulit - retina - otot skelet - glomerulus/medula ginjal Nonvaskuler - Tubulus ginjal - kapsula Bowman - saraf perifer - plasenta (pd wanita hamil) Lapisan basal tiap jaringan bertambah lebar dan diganti dengan lapisan hialin yang komposisi jaringan kolagen Lapisan basal akan menebal dan menyempitkan lumen kapiler pembuluh darah Keadaan ini disebut mikro-angiopati Organ pankreas Tidak banyak berubah Jarang memiliki nilai-nilai diagnostik Perubahan khusus sering berhubungan dengan IDDM dibanding NIDD Perubahan pankreas Ukuran dan jumlah pulau Langerhans berkurang Peningkatan jumlah dan ukuran pulau Langerhans Degranulasi sel beta pankreas Penumpukan glikogen dalam sel beta Penggantian bahan amiloid pada pulau Langerhans Infiltrasi sel limfosit pada pulau-pulau Langerhans suatu reaksi imunologis Peningkatan jumlah & ukuran pulau-pulau Langerhans terjadi pada bayi yang dilahirkan oleh ibu diabetes melitus merupakan reaksi hiperplasi bayi terhadap ibu diabetes mellitus Sistem pembuluh darah pada Diabetes Mellitus Penyakit Diabetes Mellitus 10 sampai 15 tahun, kebanyakan telah menimbulkan kelainan vaskular secara nyata 80% penderita diabetes mellitus meninggal akibat penyakit kardiovaskular, termasuk pembuluh darah ginjal Semua jenis pembuluh darah terkena dari aorta sampai arteriol dan kapiler Aorta dan arteri ukuran besar, menengah mengalami percepatan arteriosklerosis berat Infark miokardium disebabkan oleh arterosklerosis arteri-coroner, menyebabkan kematian tersering pada diabetes mellitus laki-laki dan wanita Gangren pada tungkai bawah akibat gangguan vaskular lanjut, kira-kira 100 kali dari non diabetes mellitus Kerusakan pembuluh darah arteri paling berat pada glomerulos dan sirkulasi mikro Dasar Percepatan Arterio Sklerosis Diduga: 1/3 penderita NIDDM dan ½ penderita IDDM, terdapat kadar lemak darah me kadar HDL lebih tinggi Hialin juga meningkat dan menebalkan dinding arteri arteriosklerosis Sering dihubungkan dengan hipertensi Ginjal Merupakan sasaran utama diabetes mellitus kegagalan ginjal penyebab kematian nomor 2 setelah infark miokard Jejas pada Ginjal akibat diabetes mellitus: Lesi glomerulus Arteriosklerosis Pielonefritis Perubahan perlemakan dan glikogen epitel tubuli ginjal Lesi mikrosklerosis pada glomerulus merusak fungsi ginjal yang memungkinkan penyebab kematian pada nefropati diabetik Bentuk glomerulosklerosis, dijumpai pada penderita lebih dari 10 tahun, terjadi 10 sampai 35% penderita Disini terjadi penebalan membran basalis kapiler glomerulus disebut sebagai mikroangiopati diabetik Gejala: proteinuria parah + hipoalbuminuria + Odem Gangguan Mata Terjadi pada penderita diabetes mellitus lama Menyebabkan kebutaan Di USA: 25% kebutaan karena diabetes mellitus lama Penyakit mata karena diabetes mellitus: Retinopati: Perdarahan intraretina Penebalan kapiler Mikroneurisma kapiler Eksudasi retina lunak Katarak Glaukoma Odem Diabetes tidak bergantung insulin (Tipe II) Sekresi insulin lambat Jaringan primer perifer tidak mampu memberi respon terhadap insulin (resisten terhadap insulin) Kekurangan insulin tidak parah Sering terjadi pada obesitas, dimana terdapat defisiensi insulin relatif 80% Akibat resistensi terhadap insulin, sel beta pankreas berkurang melepas insulin Gangguan Sistem Saraf pada Diabetes Mellitus Akibat mikro-angiopati vaskular sekitar saraf Terkena pada sistem saraf sentral dan perifer Bentuk kelainan adalah: neuropati perifer simetrik tungkai bawah, mengenai fungsi motorik dan sensorik, terutama fungsi sensorik Terdapat gangguan pencernaan, kencing dan impotensi Penderita DM terkontrol tidak separah DM tidak terkontrol Degenerasi saraf otak menyebabkan infark vaskular otak dan perdarahan otak Juga bisa disebabkan pada hipertensi karena DM Degenerasi juga ditemukan pada medula spinalis (sumsum tulang belakang) Organ Lain Perlemakan hati: pada DM lama Vakuol glikogen di hati: 10-20% kasus DM Degenerasi otot corak, karena mikro-angiopati dan degenerasi saraf motorik Infeksi kulit, kaerna insuffisiensi darah di kulit Xanthoma diabetikum: penumpukan lemak bawah kulit Necrobiosis Lipoidica Diabetikorum: nekrosis dalam jaringan kulit seluruh badan Komplikasi D.M.: Terjadi pada D.M. berlangsung lama Apalagi tidak terkontrol terapi dan makanan Ada dua segi utama: Gangguan metabolik Gangguan vaskular dan organ Gejala paling khas : 1. Poliurie 2. Polidipsif 3. Polifagia Hiperglikemi glikosurie haus polidipsis Polifagie: mekanisme belum diketahui Masalah timbul pada orang kurus, tetapi banyak makan Pada D.M. tipe II keluhan tersebut tidak sesering tipe I Tipe ini terjadi pada : > 40 tahun + obesitas Pada penderita D.M. lama akan terjadi: Arteriosklerosis menyebabkan : Miokard infark Pembuluh darah otak pecah Gangren tungkai bawah Gagal ginjal “Sindroma Kimmel Steel Wilson” Penyakit gabungan: D.M + hipertensi + Odem Gangguan penglihatan Semua bentuk gangguan saraf motorik dan sensorik Bahaya pada D.M.: Sangat rentan terhadap penyakit Infeksi (terutama kulit) TBC Pneumoni Pielonefritis Penyebabnya: Gangguan fungsi lekosit Perbekalan darah jelek Hati-hati bila ada infeksi tidak berarti di ujung jari kaki Karena bisa menyebabkan gangren yang dapat menyebabkan kematian Jangka waktu hidup penderita D.M. lebih pendek 7-9 tahun Penderita IDDM lebih pendek umurnya dari NIDDM Penyebab terpenting: Miokard infark Gagal ginjal Penyakit vaskular otak Penyakit infeksi Penyakit arteriosklerosis lain Pengobatan Praktis Transplantasi Pulau Langerhans Pankreas Pencegahan Pengobatan 1. BB. Diturunkan 2. Rendah glukosa 3. Pemeriksaan laboratorium 1. Terapi benar terkontrol 2. Makanan rendah/nonglukosa 3. Hindari komplikasi Sindrom Kimmel Steel Wilson Penyakit gabungan : D.M + hipertensi + odem