Tata Kalimat/Sintaksis

advertisement
Tata Kalimat/Sintaksis
Sintaksis adalah:
 Pengaturan dan hubungan antara
kata dengan kata, atau dengan
satuan-satuan yang lebih besar,
atau antara satuan-satuan yang
lebih besar itu dalam bahasa.
Satuan terkecil dalam bidang ini
adalah kata;
Apa Lingkup Kajian Sintaksis?

Kata

Frasa
Klausa
Kalimat
Kata
adalah
satuan gramatik
bebas terkecil
yang bermakna.
Jenis
- Kata penuh
- Kata tugas
Nomina,
pronomina,
verba,
ajektiva,
numeralia,
preposisi,
konjungsi,
adverbia


Kata penuh adalah kata yang secara leksikal memiliki
makna, mempunyai kemungkinan untuk mengalami
proses morfologis, merupakan kata terbuka, dan dapat
berdiri sendiri sebagai sebuah tuturan.
Yang termasuk kata penuh: nomina, verba, ajektiva, dan
numeralia, pronomina.
Kata tugas adalah kata yang secara leksikal tidak
memiliki makna, tidak mengalami proses morfologis,
merupakan kata tertutup, dan tidak dapat berdiri sendiri
sebagai sebuah tuturan.
Yang termasuk kata tugas: preposisi, adverbia,
konjungsi.
Frase
 Frase
adalah satuan
gramatik yang terdiri
atas dua kata atau lebih
yang tidak melampaui
batas fungsi (Ramelan,
1986: 142).
lanjutan
Jenis Frase
(Berdasarkan distribusi unsurnya)
 Frase
endosentrik
FE atributif
FE koordinatif
FE apositif
Frase eksosentrik
lanjutan
Frasa Endosentrik
Frase endosentrik adalah frase yang mempunyai
distribusi yang sama dengan unsurnya, baik semua
unsurnya maupun salah satu dari unsurnya.
dua orang mahasiswa sedang membaca buku baru di perpustakaan
dua orang mahasiswa / sedang membaca / buku baru ---------------------F. ENDOSENTRIK
F.ENDOSENTRIK
F. ENDOSENTRIK
FE Koordinatif : ayah dan ibu, bekerja atau belajar, suami istri
FE Atrbutif
: buku baru, sedang membaca, malam ini,
sangat bangga
FE Apositif
: Yogya kota pelajar.
Lanjutan
Frase Eksosentrik

Frase eksosentrik adalah
frase yang tidak
mempunyai unsur yang
sama dengan unsurnya.
Contoh: di perpustakaan,
ke sekolah,
dari rumah
lanjutan
Jenis Frase
(Berdasarkan kategori inti frase)

Frasa Nomina
: mahasiswa baru, dosen muda

Frasa Verba
: sedang makan, tidak belajar

Frasa Adjektiva : kemarin pagi, amat cantik

Frasa Numeralia : lima botol, hanya satu, sebelas saja

Frasa Preposisi : di kampus, dari desa, ke kota
Klausa
Klausa adalah satuan gramatik yang
terdiri atas S P baik disertai O, PEL, dan
KET ataupun tidak (Ramlan,1987: 89)
Klausa
S P (O) (PEL) (KET)
Setiap konstruksi sintaksis yang terdiri
atas S dan P (tanpa memperhatikan
intonasi atau tanda baca akhir) dan
merupakan bagian dari konstruksi yang
lebih besar (TBBBI).
Penggolongan Klausa

Berdasarkan unsur internnya:

Klausa lengkap (terdiri atas S+P atau P+S)
Klausa tak lengkap (P disertai O. PEL, KET)


Berdasarkan ada-tidaknya kata negatif yang secara
gramatik menegatifkan P:

Klausa positif (tidak memiliki kata negatif yang secara gramatik
menegatifkan P)
Klausa negatif (memiliki kata negatif yang secara gramatik
menegatifkan P): belum, tidak, tak, tiada, bukan,jangan


Berdasarkan kategori kata atau frasa yang
menduduki fungsi P:
Klausa nominal,
klausa verbal,
klausa numeralia,
klausa preposisi,
klausa ajektif




Klausa Lengkap, contoh:
- anak itu sangat cerdas
Klausa tak lengkap, contoh:
- membantah dirinya terlibat
Klausa positif, contoh:
- mereka diliputi oleh perasaan senang
Klausa negatif, contoh:
- mereka tidak malas




Klausa nominal, contoh:
- dia karyawan suatu perusahaan
Klausa verbal, contoh:
- Ahmad sedang membaca novel
Klausa ajektival, contoh:
- ia benar-benar anak yang jenius
Klausa preposisi, contoh:
- orang tuanya di rumah
Kalimat



Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud
lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang
utuh (Alwi, 2003: 311).
Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara
naik turun dan keras lembut,disela jeda, dan diakhiri
dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang
mencegah terjadinya perpaduan ataupun asimilasi bunyi
ataupun proses fonologislainnya.
Dalam wujud tulisan berhuruf Latin, kalimat dimulai
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.),
tanda tanya (?), atau tanda seru (!); sementara itu, di
dalamnya disertakan pula berbagai tanda baca seperti
koma (,), titik dua (:), tanda pidah (-), dan spasi.
Struktur Kalimat Dasar


Kalimat dasar adalah kalimat yang (i) terdiri atas satu klausa,
(ii) unsur-unsurnya lengkap, (iii) susunan unsur-unsurnya
menurut urutan yang paling umum, dan (iv) tidak mengandung
pertanyaan atau pengingkaran.
Pola kalimat dasar:
1. berdasarkan kategori katanya
FN + FN, FN + FV, FN + FA, FN + Fnum, FN + FPrep
2. berdasarkan kategori struktur fungsinya
S-P, S-P-O, S-P-Pel, S-P-Ket, S-P-O-Pel, S-P-O-Ket.
Fungsi Sintaksis Unsur-Unsur Kalimat

Fungsi Predikat: merupakan konstituen pokok yang disertai konstituen
subjek di sebelah kiri dan, jika ada, konstituen objek,pelengkap, dan/atau
keterangan wajibdi sebelah kanan.

Fungsi Subjek: merupakan fungsi sintaksis terpenting yang kedua setelah
predikat yang pada umumnya berupa nomina, frasa nominal, atau klausa.

Fungsi Objek: merupakan konstituen kalimat yang kehadirannya dituntut
oleh predikat yang berupa verba transitif pada kalimat aktif.

Fungsi Pelengkap: sering dikacaukan dengan objek karena keduanya sering
menduduki tempat yang sama, yakni di belakang verba.

Fungsi Keterangan: merupakan fungsi sintaksis yang paling beragam dan
paling mudah berpindah letaknya, kehadirannya bersifat manasuka, biasanya
berupa frasa nominal, frasa adverbial.
Jenis Kalimat



Berdasarkan jumlah klausa:
kalimat tunggal dan kalimat majemuk
Berdasarkan bentuk sintaksisnya:
kalimat deklaratif (kalimat berita), kalimat imperatif
(kalimat perintah), kalimat interogatif (kalimat
tanya), kalimat eksklamatif (kalimat seruan)
Berdasarkan kelengkapan unsurnya:
kalimat lengkap dan kalimat taklengkap
Lanjutan …



Berdasarkan susunan subjek dan predikat:
kalimat biasa dan kalimat inversi
Berdasarkan peran fungsi sintaksis (terutama S):
kalimat aktif dan kalimat pasif
Berdasarkan cara pengungkapan:
kalimat langsung dan kalimat taklangsung
Kalimat Tunggal





Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu
klausa.
Contoh:
Kakak belajar.
S
P
Ia memberi saya.
S
P
O
Ia memberi saya hadiah ulang tahun.
S
P
O
Pel
Kalimat Majemuk







Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih.
Kalimat majemuk dapat dibedakan atas kalimat majemuk setara (sederat dan
berlawanan), kalimat majemuk bertingkat, dan kalimat majemuk campuran.
Contoh:
Kakak belajar dan adik bermain.
S / P
// S / P (KMSS)
Kakak belajar, sedangkan adik bermain.
S / P
//
S / P (KMSB)
Ketika kakak belajar, adik bermain.
S / P // S / P (KMBt)
K
Ketika kakak belajar, adik bermain, dan ketika ibu memasak, adik tidur.(KMC)
S / P // S / P
///
S / P
// S / P
K
K
Analisislah kalimat berikut!


Di halaman Istana Negara pada tanggal 17
Agustus 2008 Presiden memberi dia
penghargaan Bintang Gerilya.
Yang berbaju merah itu belajar, sedangkan
yang berbaju hijau itu bermain.
Kalimat Deklaratif (Kalimat Berita)







Kalimat deklaratif adalah kalimat yang isinya berupa suatu pernyataan
atau pemberitaan dan tidak memerlukan reaksi orang lain, baik fisik
maupun verbal.
Dalam bahasa tulisan, kalimat deklaratif diakhiri dengan tanda titik (.),
sedangkan dalam bahasa lisan, kalimat deklaratif diakhiri dengan nada
turun.
Kalimat deklaratif dapat berwujud:
kalimat aktif atau pasif (dilihat dari peran S-nya);
kalimat verbal, kalimat nominal, kalimat adjektival, kalimat numeral, dsb
(dilihat dari jenis kata pada P-nya);
kalimat biasa atau kalimat inversi (dilihat dari susunan S dan P-nya.
Kalimat deklaratif memiliki bentuk pengingkaran tidak pada P verba,
adjektiva, dan numeralia taktentu; bukan pada P nomina dan numeralia
tentu; dan belum pada P verba dan adjektiva.
Contoh







Berita itu disiarkan oleh TVRI kemarin. (KP)
Dia makan. (KV)
Adiknya dua. (KNum)
Gadis itu cantik. (KA)
Bapakku guru. (KN)
Sudah pergi dia. (KI)
Dia tidak mencuri. (pengingkaran)
Kalimat Imperatif (Kalimat Perintah)


Kalimat imperatif adalah kalimat yang menyatakan
ujaran yang memerlukan reaksi orang lain (pembaca
atau pendengar) yang umumnya berupa tindakan
secara fisik untuk melakukan sesuatu.
Dalam bahasa tulisan, kalimat ini sering sekali
diakhiri dengan tanda seru (untuk kadar suruhan
yang tinggi) atau tanda titik (untuk kadar suruhan
yang biasa atau rendah); sedangkan dalam bahasa
lisan, kalimat imperatif diakhiri dengan nada turun
(untuk kadar suruhan yang tinggi) atau nada turun
kemudian sedikit naik pada akhir kalimat (untuk
kadar suruhan yang biasa atau rendah).
Contoh






Mari, kita pergi sekarang.
Kalian pergi sekarang.
Coba, jangan pergi sekarang.
Pergilah sekarang!
Janganlah pergi sekarang!
Pergi kamu!
Kalimat Interogatif (Kalimat Tanya)




Kalimat interogatif adalah kalimat yang menyatakan ujaran
yang memerlukan reaksi orang lain dalam bentuk jawaban
verbal.
Kalimat interogatif biasanya menggunakan kata tanya apa,
siapa, bagaimana, kapan, berapa, atau mengapa; dan dapat
menggunakan partikel penghalus –kah.
Kalimat interogatif juga memiliki bentuk ingkar tidak, bukan,
dan belum seperti kalimat deklaratif.
Dalam bahasa tulisan, kalimat interogatif diakhiri dengan
tanda tanya, sedangkan dalam bahasa lisan kalimat interogatif
diakhiri dengan nada naik (terutama bila tidak ada kata
tanya) atau turun (bila ada kata tanya bukan pada posisi akhir
kalimat).
Kalimat Eksklamatif (Kalimat Seruan)



Kalimat ekslamatif adalah kalimat yang
digunakan untuk menyatakan perasaan kagum
dan tidak memerlukan reaksi orang lain, baik
fisik maupun verbal.
Kalimat eksklamatif biasanya ditandai dengan
kata-kata alangkah, betapa, atau bukan main.
Kalimat eksklamatif hanya memiliki bentuk
ingkar tidak.
Download