Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Gambaran Adaptasi Psikologi Ibu

advertisement
Gambaran Karakteristik dan Adaptasi Perubahan Psikologi Pada Ibu Nifas
Di Wilayah Kerja Candiroto Kabupaten Temanggung
The Characteristics And Adaptation Of Psychological Postpartum In The
Working Area Of Candiroto Health Center, Temanggung Regency.
Kiky Pransiska Hariwati, Anggun Trisnasari, S. SiT., M. Kes, Luvi Dian
Afriyani, S. SiT., M. Kes
[email protected] Program Studi Diploma III Kebidanan,
STIKES Ngudi Waluyo
ABSTRAK
Adaptasi psikologi masa nifas merupakan suatu proses adaptasi seorang ibu
postpartum. Di Indonesia sendiri sekitar 10%-15% ibu postpartum mengalami
depresi postpartum, Di Puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung pada bulan
april 2014 menunjukan data ibu postpartum 46 orang, dimana yang mengalami
baby blues yaitu 9 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
karakteristik dan adaptasi perubahan psikologi pada ibu nifas di Wilayah Kerja
Puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan melakukan
pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah ibu nifas Diwilayah
Kerja Puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung Pada Bulan Juni 2014
sebanyak 31 responden. Tehnik pengambilan sampel dengan Total sampling.
Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yang terdiri dari 30
pernyataan masing-masing fase 10 pernyataan. Analisa data dilakukan
menggunakan distribusi frekuensi dan presentase.
Hasil karakteristik sebagian besar pada umur 20-35 tahun sebanyak 20
orang (64,5%), pendidikan SMA sebanyak 13 orang (41,9%), ibu bekerja
sebanyak 20 orang (64,5%) dan ibu multipara sebanyak 17 orang (54,8%).
Gambaran adaptasi perubahan psikologis ibu nifas pada fase taking in kategori
cukup baik (75,0%), fase taking hold kategori baik (50,0%), fase letting go
kategori Baik (71,4%).
Ibu nifas diharapkan mencari informasi tentang menghadapi peran barunya
sebagai ibudan mencari informasi tentang adaptasi perubahan psikologi semenjak
kehamilan dari tenaga kesehatan terutama bidan.
Kata kunci
Kepustakaan
: Karakteristik, addaptasi psikologi, ibu nifas.
: 25 (2004-2013)
ABSTRACT
Psychological adaptation during childbirth is a process of adaptation of a
postpartum mother. Indonesia has approximately 10% -15% of postpartum
mothers experience postpartum depression. At Candiroto temanggung regency in
Adaptasi Perubahan Psikologis Ibu Nifas
1
april 2014 who were 46 people has baby blues is 9 people. This study aims to
describe the characteristics and adaptation of psychological changes in postpartum
mothers in the working area of candiroto health center, temanggung regency.
This research was descriptive quantitative using cross-sectional
approach. The population was postpartum mothers in Candiroto Temanggung in
June 2014 who were 40 respondents. Sampling technique used a total sampling.
The method of data collecting used questionnaires consisting of 30 statements,
with 10 statement namely. Data analysis was performed using frequency by
distributions and percentages.
The results of the characteristic psychological changes in postpartum
mothers were mostly in the age of 20-35 years as many as 20 people (64.5%),
high school education as many as 13 people (41.9%), mothers worked as many
as 20 people (64.5%) and multiparous mothers as many as 17 people (54.8%). The
adaptation of psychological postpartum was mostly in taking in phase of category
good enought (75.0%), taking hold phase of good (50.0%), letting go phase of
good (71.4%).
Postpartum mothers are expected to look for information about their new
role as a mother and to search for information about adaptation of psychological
changes since pregnancy to health workers, especially midwives.
Keywords
References
: The Characteristic, Adaptation Of Pyschological, Postpartum.
: 25 (2004-2013).
Adaptasi Perubahan Psikologis Ibu Nifas
2
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masa
nifas
(puerperium)
adalah masa yang dimulai setelah
plasenta keluar dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti
keadaan semula (sebelum hamil).
Selama masa nifas berlangsung, ibu
akan mengalami banyak perubahan
fisik maupun psikologis yang juga
mengakibatkan adanya beberapa
perubahan dari psikisnya. Masa
nifas ini sangat cukup penting
karena jika tidak dilakukan
pemantauan dan pelaksanaan yang
baik akan menyebabkan beberapa
gangguan psikologi pada ibu nifas
(Sulistyawati, 2009).
Terdapat tiga jenis gangguan
pada perempuan pada masa nifas
yaitu maternity blues, depresi pasca
salin
dan
psikologis
pasca
persalinan. Sebagian wanita ada
yang berhasil menghadapi masa
tersebut dan sebagian wanita ada
pula yang tidak bisa menyesuaikan
diri, bahkan bagi mereka yang tidak
dapat menyesuaikan diri akan
mengalami
gangguan-gangguan
psikologis
(Marshall,
2006).
Sebagian ibu primipara berhasil
menyesuaikan diri, namun ada
sebagian lainnya yang tidak
berhasil menyesuaikan diri dan
mengalami post partum blues dan
depresi (Mansur, 2009).
Adaptasi psikologi masa nifas
ada 3 tahap yaitu fase taking in
yang berlangsung selama 1-2 hari
dimana ibu masih ketergantungan
kepada orang lain, Taking Hold
yang berlangsung selama 3-10 hari
dimana ibu selalu merasa khawatir
akan ketidakmampuannya dan
tanggung jawab merawat anak.
Fase letting go yang berlangsung
Adaptasi Perubahan Psikologis Ibu Nifas
10 hari dimana ibu dapat menerima
tanggung jawab akan peran barunya
dan
Ibu
sudah
mampu
menyesuaikan
diri
dengan
ketergantungannya (Pieter dan
Lubis, 2010).
Sekitar
10%-15%
ibu
postpartum pada tahun pertama
mengalami depresi postpartum. Ibu
dengan usia muda lebih rentan
mengalami hal ini. Berdasarkan
hasil dari Centers for Disease
Control and Prevention (CDC)
prevalensi depresi postpartum di
Indonesia berkisar antara 11,7%
sampai 20,4% pada tahun 20112012 (Barclay, 2013). Jika kondisi
ini tidak ditangani dengan baik,
maka dapat berkembang menjadi
psikosis
postpartum
dengan
prevalensi 0,1-0,2% (Joy, 2013).
Berdasarkan studi pendahulaun
yang telah dilakukan di Wilayah
Kerja
Puskesmas
Candiroto
Kabupaten Temanggung pada 3
Juni 2014 diperoleh data ibu post
partum sebanyak 46 orang dalam
bulan April 2014, dimana yang
mengalami baby blues sebanyak 9
orang dengan menunjukkan gejala
seperti dipenuhi rasa sedih yang
disertai
dengan
menangis,
mengalami perubahan perasaan,
cemas, kesepian dan khawatir
mengenai bayinya.
Hasil
studi
pendahuluan
terhadap 16 ibu bersalin didapatkan
sejumlah 8 ibu yang baru saja
melahirkan sekitar 1 hari post
partum diantaranya 3 ibu primipara
sudah ingin memegang bayinya
sendiri dan 5 ibu multipara masih
belum ingin memegang bayinya
karena masih merasa lelah dan
butuh istirahat. Sejumlah 8 ibu
nifas primipara diantaranya 3 ibu
3
nifas hari ke-4 menyatakan bahwa
masih takut untuk merawat bayinya
sendiri, 5 ibu nifas pada minggu ke2 menyatakan bahwa belum bisa
menyesuaikan diri dan kurang
mandiri. Berdasarkan survey diatas
memberikan gambaran bahwa
masih ada ibu nifas yang belum
dapat menyesuaikan diri terhadap
peran barunya sebagai ibu sebagai
ibu rumah tangga dan masih
kurangnya perhatian terhadap bayi.
Berdasarkan fenomena di atas
penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan mengambil judul,
“Gambaran
Karakteristik
dan
Adaptasi Psikologis pada Ibu Nifas
Berdasarkan
Karakteristik
di
Wilayah
Kerja
Puskesmas
Candiroto
Kabupaten
Temanggung”.
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui
bagaimanakah
gambaran
karakteristik
dan
adaptasi perubahan psikologis
pada ibu nifas di Wilayah Kerja
puskesmas Candiroto Kabupaten
Temanggung.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui adaptasi psikologi
ibu dalam masa nifas fase
taking in.
b. Mengetahui adaptasi psikologi
ibu dalam masa nifas fase
taking hold.
c. Mengetahui adaptasi psikologi
ibu dalam masa nifas fase
letting go.
Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
Dapat dijadikan bahan informasi
yang
diharapkan
dapat
meningkatkan
wawasan
masyarakat sehubungan dengan
Adaptasi Perubahan Psikologis Ibu Nifas
2.
3.
4.
5.
adaptasi perubahan psikologis
pada ibu nifas.
Bagi Keluarga
Dapat dijadikan fakta bahwa
pentingnya dukungan keluarga
terhadap psikologis pada ibu
nifas.
Bagi Ibu Nifas
Sebagai salah satu bentuk
kepedulian terhadap ibu post
partum
(setelah
melahirkan)
sehingga diharapkan ibu post
partum (ibu setelah melahirkan)
tidak
mengalami
perubahan
psikologi.
Bagi Peneliti
Penelitian
ini
akan
dapat
menambah pengalaman serta
pengetahuan
peneliti
dalam
melaksanakan penelitian tentang
metodologi penelitian, khususnya
tentang
gambaran
adaptasi
perubahan psikologis pada ibu
nifas.
Bagi Tenaga Kesehatan
Sebagai masukan agar tenaga
kesehatan lebih memperhatikan
ibu postpartum secara optimal
dalam perubahan psikologis ibu
nifas.
METODE PENELITIAN
penelitian ini menggunakan
deskriptif dengan pendekatan cross
sectional dilakukan di Wilayah Kerja
Puskesmas Candiroto Kabupaten
Temanggung pada tanggal 21-23
Agustus 2014. Populasi dalam
penelitian ini adalah ibu nifas hari 210 sebanyak 31 responden. Teknik
pengambilan sampel menggunakan
teknik total sampling. Data yang
dikumpulkan adalah data primer dan
data sekunder. Data primer yaitu
diperoleh dari pengumpulan data
4
yang dilakukan peneliti dengan
membagikan kuesioner pada ibu
nifas, sedangkan data sekunder
diperoleh dari data Puskesmas
Candiroto Kabupaten Temanggung.
Alat
pengumpulan
data
menggunakan kuesioner yang mana
dilakukan uji validitas menggunakan
kolerasi product moment dan uji
rehabilitas menggunakan crobach
alfa>0,60. Analisa yang digunakan
adalah analisa univariat dengan
distribusi frekuensi dan proposinya.
HASIL PENELITIAN
1. Gambaran Karakteristik Ibu
Nifas
di
Wilayah
Kerja
puskesmas Candiroto Kabupaten
Temanggung
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi
Gambara Umur Ibu
Nifas di Wilayah
Kerja
Puskesmas
Candiroto
Kabupaten
Temanggung
Umur
Frekuen Persenta
si
se (%)
7
22,6
<20
tahun
20-35
20
64,5
tahun
>35
4
12,9
tahun
Jumlah 31
100,0
Berdasarkan tabel 4.1 di
atas dapat diketahui bahwa
umuribu nifas di Wilayah Kerja
puskesmas Candiroto Kabupaten
Temanggung sebagian besar
berumur 20-35 tahun yaitu
sebanyak 20 orang (64,5%).
Adaptasi Perubahan Psikologis Ibu Nifas
Tabel 4.2 Distribusi
Frekuensi
Gambaran
Pendidikan
Ibu
Nifas di Wilayah
Kerja Puskesmas
Candiroto
Kabupaten
Temanggung
Pendidikan
Frekuensi
Persentase
(%)
SD
7
22,6
SMP
11
35,5
SMA
13
41,9
Jumlah
31
100,0
Berdasarkan tabel 4.2 di
atas dapat diketahui bahwa
pendidikan ibu nifas di Wilayah
Kerja puskesmas Candiroto
Kabupaten
Temanggung
sebagian
besar
Sekolah
Menegah Atas (SMA) yaitu
sebanyak 13 orang (41,9%).
Tabel 4.3 Distribusi
Frekuensi
Gambaran
Pekerjaan
Ibu
Nifas di Wilayah
Kerja Puskesmas
Candiroto
Kabupaten
Temanggung
Pekerjaan Frekuensi Persentase
(%)
Bekerja
20
64,5
Tidak
bekerja
11
35,5
Jumlah
31
100,0
Berdasarkan tabel 4.3 di
atas dapat diketahui bahwa ibu
nifas
di
Wilayah
Kerja
puskesmas Candiroto Kabupaten
Temanggung sebagian besar
5
bekerja yaitu sebanyak 20 orang
(64,5%).
Tabel 4.4 Distribusi
Frekuensi
Gambaran Paritas
Ibu
Nifas
di
Wilayah
Kerja
Puskesmas
Candiroto
Kabupaten
Temanggung
Paritas
Frekuensi
Primipara
Multipara
Grandem
ultipara
Jumlah
13
17
1
Persent
ase (%)
41,9
54,8
3,2
31
100,0
Berdasarkan tabel 4.4 di
atas dapat diketahui bahwa ibu
nifas
di
Wilayah
Kerja
puskesmas Candiroto Kabupaten
Temanggung sebagian besar
multipara yaitu sebanyak 17
orang (54,5%).
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi
Gambaran Adaptasi
Psikologi Ibu dalam
Masa Nifas Fase
Taking In
In
Fase Taking
nsi
Kurang baik
Cukup baik
Jumlah
Frekue
(%)
1
3
4
Persentase
25,0
75,0
100,0
Berdasarkan tabel 4.5 di
atas dapat diketahui bahwa
adaptasi perubahan psikologis
pada ibu nifas fase taking in di
Wilayah
Kerja
Puskesmas
Candiroto
Kabupaten
Temanggungsebagian
besar
dalam kategori cukup baik yaitu
3 orang (75%).
Adaptasi Perubahan Psikologis Ibu Nifas
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi
Gambaran Adaptasi
Psikologi Ibu dalam
Masa Nifas Fase
Taking Hold
Fase
Freku
Taking Hold
ensi
Kurang baik
1
Cukup baik
2
Baik
3
Jumlah
31
Persen
tase(%)
16,7
33,3
50,0
100,0
Berdasarkan tabel 4.7 di
atas dapat diketahui bahwa
adaptasi perubahan psikologis
pada ibu nifas fase taking hold di
Wilayah
Kerja
Puskesmas
Candiroto
Kabupaten
Temanggung sebagian besar
dalam kategori baik yaitu 3
orang (50,0%).
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi
Gambaran Adaptasi
Psikologi Ibu dalam
Masa Nifas Fase
Letting Go
Fase Letting Freku
Go
ensi
Kurang baik
Cukup baik
Baik
Jumlah
2
4
15
31
Perse
ntase
(%)
9,5
19,0
71,4
100,0
Berdasarkan tabel 4.9 di
atas dapat diketahui bahwa
adaptasi perubahan psikologis
pada ibu nifas fase letting go di
Wilayah
Kerja
Puskesmas
Candiroto
Kabupaten
Temanggung sebagian besar
dalam kategori baik yaitu 15
orang (71,4%).
6
PEMBAHASAN
A. Gambaran
Adaptasi
Perubahan Psikologis ibu
dalam Masa Nifas Fase Taking
In (hari ke 1-2) di Wilayah
Kerja Puskesmas Candiroto
Kabupaten Temanggung
Adaptasi
perubahan
psikologis ibu nifas di Wilayah
Kerja Puskesmas Candiroto
Kabupaten
Temanggung
kategori cukup baik 3 orang
(75,0%) ditunjukkan dengan
responden
menjawab
“ya”
dengan pernyataan ibu kurang
bergantung kepada orang lain
(100,0%) dan ibu cenderung
aktif
terhadap
lingkungan
(100,0%). Hal tersebut ditandai
dengan ibu yang sudah cukup
berpengalaman
sebelumnya
seperti pernah melahirkan atau
ibu mendapatkan pengalaman
dari orang lain, sehingga ibu
menunjukkan
ketertarikkan
untuk merawat bayinya sendiri
tanpa bantuan dari orang lain.
Ibu
multipara
mempunyai
pengalaman bersalin pada anak
sebelumnya sehingga mereka
lebih cepat beradaptasi dengan
persalinan yang dihadapinya
termasuk adaptasi psikologi.
Tetapi, masih ada ibu yang baru
saja memasuki peran barunya
sebagai seorang ibu yang belum
mempunyai pengalaman setelah
melahirkan dan belum dapat
menyesuaikan
diri
pada
perubahan
fisiknya,
serta
adapula
yang
berhasil
menghadapi peran barunya
sebagai ibu, hal tersebut
diantaranya di dorong oleh
paritas.
Adaptasi Perubahan Psikologis Ibu Nifas
Gangguan
psikologi
berkaitan dengan status paritas
adalah riwayat obstetri pasien
yang meliputi riwayat hamil
sampai bersalin serta apakah ada
komplikasi dari kehamilan dan
persalinan sebelumnya dan
terjadi lebih banyak pada wanita
primipara. Wanita primipara
lebih umum menderita gangguan
psikologi
karena
setelah
melahirkan wanita primipara
berada dalam proses adaptasi,
kalau dulu hanya memikirkan
diri sendiri begitu bayi lahir jika
ibu tidak paham perannya ia
akan menjadi bingung sementara
bayinya harus tetap dirawat
(Regina dkk, 2007).
Adaptasi
perubahan
psikologis ibu nifas di Wilayah
Kerja Puskesmas Candiroto
Kabupaten
Temanggung
kategori kategori kurang baik 1
orang (25,0%) ditunjukkan
dengan responden menjawab
“tidak”
dengan
pernyataan
ketergantungan
ibu
hanya
berlangsung setelah melahirkan,
ibu terkadang menggabungkan
proses persalinan dan kelahiran
ke dalam pengalaman hidupnya
dan ibu terkadang
ingin
membicarakan
tentang
persalinan dan kelahiran yang
dialaminya
(75,0%).
Hal
tersebut ditandai dengan ibu
yang masih ingin menceritakan
segala hal yang baru saja
dialaminya dan ibu ingin
bercerita atau bertukar cerita
kepada orang lain seperti
tetangga maupun keluarga yang
lain. Ibu juga masih bergantung
kepada
orang
lain
yang
berlangsung setelah melahirkan
7
karena ibu terkadang masih
merasa kelelahan, merasakan
sakit
setelah
melahirkan,
terkadang masih ada ibu yang
merasa ingin lebih diperhatikan
dalam segala hal dan ibu masih
membutuhkan istirahat untuk
menjaga kondisi fisiknya dan
belum dapat menerima keadaan
bayinya yang nyata. Hal tersebut
dimungkinkan karena faktor
umur mereka yang masih muda.
Adaptasi psikologi kurang
baik sebagian besar berusia
kurang dari 20 tahun yaitu
sebanyak 1 orang (25,0%). Hal
tersebut menunjukkan usia yang
masih
muda
menyebabkan
adaptasi psikologi kurang baik.
Sebagian besar masyarakat
percaya bahwa saat yang tepat
bagi seorang perempuan untuk
melahirkan pada usia antara 2030 tahun, dan hal ini mendukung
masalah periode yang optimal
bagi perawatan bayi oleh
seorang ibu. Faktor usia
perempuan yang bersangkutan
saat kehamilan dan persalinan
sering kali dikaitkan dengan
kesiapan mental perempuan
tersebut untuk menjadi seorang
ibu.
Usia diartikan dengan
lamanya keberadaan seseorang
diukur dalam satuan waktu di
pandang dari segi kronologik,
individu
normal
yang
memperlihatkan
derajat
perkembangan anatomis dan
fisiologik sama. Seseorang yang
lebih dewasa dipercaya dari
orang yang belum tinggi
kedewasaannya. Pada umur
kurang dari 20 tahun merupakan
usia yang kurang baik untuk
Adaptasi Perubahan Psikologis Ibu Nifas
terjadinya
kehamilan
dan
persalinan. Umur seseorang
mempengaruhi pola pikir dari
masing-masing
responden,
karena semakin muda usia ibu
maka semakin banyak pola
pengetahuan dan pengalaman
yang telah diperoleh sebelumnya
sehingga
dapat
mengatasi
masalah psikologi yang dihadapi
(Nuswantari, 2008).
B. Gambaran
Adaptasi
Perubahan Psikologis Ibu
dalam Masa Nifas Fase Taking
Hold (hari ke 3-10) di Wilayah
Kerja Puskesmas Candiroto
Kabupaten Temanggung
Adaptasi
perubahan
psikologis pada ibu nifas di
Wilayah
Kerja
Puskesmas
Candiroto
Kabupaten
Temanggung adaptasi perubahan
psikologis fase taking hold (hari
ke 3-10) kategori baik yaitu 3
orang (50,0%) ditunjukkan
dengan perasaan ibu lebih
nyaman sehingga lebih bijaksana
dan mampu merawat bayinya
(83,3%). Ibu merasa lebih
nyaman dan fokus dalam
merawat bayinya dibandingkan
diriya
sendiri.
Meskipun
tindakkan ibu menunjukkan
kemandirian yang kuat, seorang
ibu yang baru saja melahirkan
masih sering kali merasakan hal
yang tidak aman tentang
kemampuannya merawat bayi
sendiri, sehingga ibu masih
membutuhkan dukungan dari
orang lain seperti suami dan
keluarganya, serta membutuhkan
sumber informasi dari tenaga
kesehatan tentang menyusui,
menyendawakan, dan merawat
8
bayi dengan benar. Hal tersebut
dimungkinkan karena didukung
oleh faktor pendidikan ibu yang
baik.
Penduduk di Kecamatan
Candiroto
sebagian
besar
berpendidikan SMA sehingga
tingkat pendidikan tersebut
sudah dapat dikatakan cukup
tinggi. Ibu yang berpendidikan
tinggi lebih bijaksana dan dapat
melakukan
adaptasi
dalam
menghadapi tekanan termasuk di
dalamnya
adaptasi
setelah
persalinan.
Hal
tersebut
didukung oleh pemahaman
mereka yang baik tentang apa
yang harus diketahui termasuk di
dalamnya adaptasi psikologi
setelah persalinan.
Pendidikan mempengaruhi
proses belajar, makin tinggi
pendidikan seseorang makin
mudah orang tersebut untuk
menerima
informasi.
Ketidaktahuan dapat disebabkan
karena pendidikan yang rendah,
seseorang
dengan
tingkat
pendidikan yang terlalu rendah
akan sulit menerima pesan,
mencerna pesan dan informasi
yang disampaikan. Pendidikan
yang
tinggi
menyebabkan
seseorang
peduli
terhadap
program kesehatan sehingga
mereka mengenal bahaya yang
mungkin terjadi. Selain itu,
makin tinggi tingkat pendidikan
seseorang, maka makin mudah
dalam memperoleh menerima
informasi, sehingga kemampuan
ibu dalam berpikir lebih
rasional. Ibu yang mempunyai
pendidikan tinggi akan lebih
berpikir
rasional
tentang
Adaptasi Perubahan Psikologis Ibu Nifas
adaptasi
psikologi
setelah
persalinan (Notoatmodjo, 2007).
C. Gambaran
Adaptasi
Perubahan Psikologis Ibu
dalam Masa Nifas Fase Letting
Go (hari ke-10) di Wilayah
Kerja Puskesmas Candiroto
Kabupaten Temanggung
Adaptasi
perubahan
psikologis pada ibu nifas di
Wilayah
Kerja
Puskesmas
Candiroto
Kabupaten
Temanggung adaptasi perubahan
psikologis fase letting go (hari
ke 10) kategori baik yaitu 15
orang (71,4%). ditunjukkan
dengan Ibu merasa percaya diri
akan peran barunya (90,5%), ibu
lebih mandiri dalam memenuhi
kebutuhan
dirinya
dan
bayinya(85,7%) dan ibu dapat
menghilangkan khayalan tentang
bayinya (81,0%). Pada dasarnya
hal yang paling dikhawatirkan
seorang ibu jika bayi yang
dilahirkan terlahir tidak normal
atau cacat baik fisik maupun
psikis. Khayalan lainnnya adalah
ketakutan jika bayi yang
dilahirkan mengalami kematian
karena kegagalan persalinan.
Terdapat pula ibu yang merasa
khawatir jika mereka tidak dapat
memberikan asupan gizi yang
baik kepada bayinya. Hal
tersebut didukung oleh faktor
pekerjaan
dan
dukungan
keluarga yang baik.
Ibu atau wanita bekerja
biasanya
cukup
mendapat
informasi
yang
terbaru
khususnya tentang kesehatan
karena ibu tersebut dapat
berinteraksi dengan orang di
lingkungan
rumah
ataupun
9
tempat ia bekerja. Hal ini dapat
berpengaruh terhadap kondisi
psikologis ibu, sebagai mana
bermula
dari
berinteraksi
seseorang
bisa
menambah
pengetahuan dijadikan sebagai
pembelajaran untuk menghadapi
kondisi ibu yang membutuhkan
kesiapan dalam menjalaninya,
yaitu kesiapan ibu dalam
memasuki fase baru menjadi
seorang ibu. Seseorang yang
sering berinteraksi dengan orang
di lingkungan kerjanya yang
lebih mendapatkan informasi
yang lebih luas dan dapat
bertukar
pikiran,
pengetahuannya akan bertambah
banyak.
Seorang yang memiliki
pekerjaan dengan informasi
yang lebih luas
terdapat
kecenderungan
mempunyai
pengetahuan yang lebih baik dan
dengan bekerja seseorang dapat
berbuat sesuatu yang bernilai,
bermanfaat, dan memperoleh
berbagai pengalaman yang lebih
luas sehingga informasi yang di
peroleh
lebih
banyak
(Notoadmodjo, 2007).
Ibu nifas fase letting go
(hari
ke-10)
masih
membutuhkan dukungan suami
dan keluarga dalam membantu
merawat
bayi.
Mereka
membutuhkan
dukungan
instrumental
terutama
perlengkapan untuk kepentingan
bayi. Ketersediaan fasilitas yang
dibutuhkan
oleh
bayi
meningkatkan rasa tenang dari
ibu karena kebutuhan bayi sudah
tersedia.
Mereka
juga
membutuhkan
dukungan
emosional terutama motivasi
Adaptasi Perubahan Psikologis Ibu Nifas
untuk
tetap
memberikan
perawatan kepada bayi dengan
cara yang benar dan tepat
(Marmi, 2012).
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis
data yang telah dilakukan, maka
kesimpulan dari penelitian ini
adalah :
1. Ibu nifas di Wilayah Kerja
Puskesmas
Candiroto
Kabupaten
Temanggung
sebagian besar berumur 2035 tahun yaitu 20 orang
(64,5%),
berpendidikan
SMA yaitu 13 orang
(41,9%), multipara yaitu 17
orang (54,8%), dan bekerja
yaitu 20 orang (64,5%).
2. Adaptasi psikologi ibu dalam
masa nifas fase taking in di
Wilayah Kerja Puskesmas
Candiroto
Kabupaten
Temanggung sebagian besar
dalam kategori cukup baik
yaitu 3 orang (75,0%).
3. Adaptasi psikologi ibu dalam
masa nifas fase taking hold
di Wilayah Kerja Puskesmas
Candiroto
Kabupaten
Temanggung sebagian besar
dalam kategori baik yaitu 3
orang (50,0%).
4. Adaptasi psikologi ibu dalam
masa nifas fase letting go di
Wilayah Kerja Puskesmas
Candiroto
Kabupaten
Temanggung sebagian besar
dalam kategori baik yaitu 15
orang (71,4%).
10
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas,
maka saran yang peneliti dapat
berikan antara lain :
1. Bagi Keluarga
Diharapkan keluarga dapat
memberikan motivasi dan
dukungan mental kepada ibu
nifas dengan ikut terlibat
dalam perawatan ibu dan
bayi.
2. Bagi Ibu Nifas
Ibu nifas diharapkan mencari
informasi
tentang
menghadapi peran barunya
sebagai ibu dan mencari
informasi tentang adaptasi
perubahan
psikologi
semenjak kehamilan dari
tenaga kesehatan terutama
bidan.
3. Bagi Bidan di Puskesmas
Candiroto
Diharapkan bidan atau tenaga
kesehatan
lebih
memperhatikan ibu nifas
secara
optimal
dalam
perubahan psikologis dan
dapat memberikan informasi
tentang adaptasi perubahan
psikologis masa nifas pada
saat ibu masih hamil.
Adaptasi Perubahan Psikologis Ibu Nifas
DAFTAR PUSTAKA
Joy, 2013. Postpartum Depression.
Available
from:
www.medscape.com
[Accesed April 2014].
Mansur, 2009. Psikologi Ibu dan
Anak
Untuk
Kebidanan.
Jakarta : salemba Medika
Marmi, 2012. Asuhan Kebidanan
Pada Masa Nifas. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar
Notoatmodjo, 2007. Promosi
Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmodjo, 2010. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Penerbit PT. Rineka Cipta.
Nuswantari, 2008. Kamus saku
kedokteran dorland , edisi 28.
Jakarta : EGC
Pieter dan Lubis 2010. Pengantar
Psikologi untuk Kebidanan.
Jakarta : Kencana
Regina dkk, 2007, Asuhan
Keperawatan Maternitas.
Jakarta : Ghalia Indonesia
Sulistyawati, 2009. Buku Ajar
Asuhan Kebidanan pada ibu
nifas. Jogjakarta: Andi Offset
11
Download