Gambaran Karakteristik dan Adaptasi Perubahan Psikologi Pada Ibu Nifas Di Wilayah Kerja Candiroto Kabupaten Temanggung The Characteristics And Adaptation Of Psychological Postpartum In The Working Area Of Candiroto Health Center, Temanggung Regency. Kiky Pransiska Hariwati, Anggun Trisnasari, S. SiT., M. Kes, Luvi Dian Afriyani, S. SiT., M. Kes [email protected] Program Studi Diploma III Kebidanan, STIKES Ngudi Waluyo ABSTRAK Adaptasi psikologi masa nifas merupakan suatu proses adaptasi seorang ibu postpartum. Di Indonesia sendiri sekitar 10%-15% ibu postpartum mengalami depresi postpartum, Di Puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung pada bulan april 2014 menunjukan data ibu postpartum 46 orang, dimana yang mengalami baby blues yaitu 9 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik dan adaptasi perubahan psikologi pada ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan melakukan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah ibu nifas Diwilayah Kerja Puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung Pada Bulan Juni 2014 sebanyak 31 responden. Tehnik pengambilan sampel dengan Total sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner yang terdiri dari 30 pernyataan masing-masing fase 10 pernyataan. Analisa data dilakukan menggunakan distribusi frekuensi dan presentase. Hasil karakteristik sebagian besar pada umur 20-35 tahun sebanyak 20 orang (64,5%), pendidikan SMA sebanyak 13 orang (41,9%), ibu bekerja sebanyak 20 orang (64,5%) dan ibu multipara sebanyak 17 orang (54,8%). Gambaran adaptasi perubahan psikologis ibu nifas pada fase taking in kategori cukup baik (75,0%), fase taking hold kategori baik (50,0%), fase letting go kategori Baik (71,4%). Ibu nifas diharapkan mencari informasi tentang menghadapi peran barunya sebagai ibudan mencari informasi tentang adaptasi perubahan psikologi semenjak kehamilan dari tenaga kesehatan terutama bidan. Kata kunci Kepustakaan : Karakteristik, addaptasi psikologi, ibu nifas. : 25 (2004-2013) ABSTRACT Psychological adaptation during childbirth is a process of adaptation of a postpartum mother. Indonesia has approximately 10% -15% of postpartum mothers experience postpartum depression. At Candiroto temanggung regency in Adaptasi Perubahan Psikologis Ibu Nifas 1 april 2014 who were 46 people has baby blues is 9 people. This study aims to describe the characteristics and adaptation of psychological changes in postpartum mothers in the working area of candiroto health center, temanggung regency. This research was descriptive quantitative using cross-sectional approach. The population was postpartum mothers in Candiroto Temanggung in June 2014 who were 40 respondents. Sampling technique used a total sampling. The method of data collecting used questionnaires consisting of 30 statements, with 10 statement namely. Data analysis was performed using frequency by distributions and percentages. The results of the characteristic psychological changes in postpartum mothers were mostly in the age of 20-35 years as many as 20 people (64.5%), high school education as many as 13 people (41.9%), mothers worked as many as 20 people (64.5%) and multiparous mothers as many as 17 people (54.8%). The adaptation of psychological postpartum was mostly in taking in phase of category good enought (75.0%), taking hold phase of good (50.0%), letting go phase of good (71.4%). Postpartum mothers are expected to look for information about their new role as a mother and to search for information about adaptation of psychological changes since pregnancy to health workers, especially midwives. Keywords References : The Characteristic, Adaptation Of Pyschological, Postpartum. : 25 (2004-2013). Adaptasi Perubahan Psikologis Ibu Nifas 2 PENDAHULUAN Latar Belakang Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil). Selama masa nifas berlangsung, ibu akan mengalami banyak perubahan fisik maupun psikologis yang juga mengakibatkan adanya beberapa perubahan dari psikisnya. Masa nifas ini sangat cukup penting karena jika tidak dilakukan pemantauan dan pelaksanaan yang baik akan menyebabkan beberapa gangguan psikologi pada ibu nifas (Sulistyawati, 2009). Terdapat tiga jenis gangguan pada perempuan pada masa nifas yaitu maternity blues, depresi pasca salin dan psikologis pasca persalinan. Sebagian wanita ada yang berhasil menghadapi masa tersebut dan sebagian wanita ada pula yang tidak bisa menyesuaikan diri, bahkan bagi mereka yang tidak dapat menyesuaikan diri akan mengalami gangguan-gangguan psikologis (Marshall, 2006). Sebagian ibu primipara berhasil menyesuaikan diri, namun ada sebagian lainnya yang tidak berhasil menyesuaikan diri dan mengalami post partum blues dan depresi (Mansur, 2009). Adaptasi psikologi masa nifas ada 3 tahap yaitu fase taking in yang berlangsung selama 1-2 hari dimana ibu masih ketergantungan kepada orang lain, Taking Hold yang berlangsung selama 3-10 hari dimana ibu selalu merasa khawatir akan ketidakmampuannya dan tanggung jawab merawat anak. Fase letting go yang berlangsung Adaptasi Perubahan Psikologis Ibu Nifas 10 hari dimana ibu dapat menerima tanggung jawab akan peran barunya dan Ibu sudah mampu menyesuaikan diri dengan ketergantungannya (Pieter dan Lubis, 2010). Sekitar 10%-15% ibu postpartum pada tahun pertama mengalami depresi postpartum. Ibu dengan usia muda lebih rentan mengalami hal ini. Berdasarkan hasil dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) prevalensi depresi postpartum di Indonesia berkisar antara 11,7% sampai 20,4% pada tahun 20112012 (Barclay, 2013). Jika kondisi ini tidak ditangani dengan baik, maka dapat berkembang menjadi psikosis postpartum dengan prevalensi 0,1-0,2% (Joy, 2013). Berdasarkan studi pendahulaun yang telah dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung pada 3 Juni 2014 diperoleh data ibu post partum sebanyak 46 orang dalam bulan April 2014, dimana yang mengalami baby blues sebanyak 9 orang dengan menunjukkan gejala seperti dipenuhi rasa sedih yang disertai dengan menangis, mengalami perubahan perasaan, cemas, kesepian dan khawatir mengenai bayinya. Hasil studi pendahuluan terhadap 16 ibu bersalin didapatkan sejumlah 8 ibu yang baru saja melahirkan sekitar 1 hari post partum diantaranya 3 ibu primipara sudah ingin memegang bayinya sendiri dan 5 ibu multipara masih belum ingin memegang bayinya karena masih merasa lelah dan butuh istirahat. Sejumlah 8 ibu nifas primipara diantaranya 3 ibu 3 nifas hari ke-4 menyatakan bahwa masih takut untuk merawat bayinya sendiri, 5 ibu nifas pada minggu ke2 menyatakan bahwa belum bisa menyesuaikan diri dan kurang mandiri. Berdasarkan survey diatas memberikan gambaran bahwa masih ada ibu nifas yang belum dapat menyesuaikan diri terhadap peran barunya sebagai ibu sebagai ibu rumah tangga dan masih kurangnya perhatian terhadap bayi. Berdasarkan fenomena di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul, “Gambaran Karakteristik dan Adaptasi Psikologis pada Ibu Nifas Berdasarkan Karakteristik di Wilayah Kerja Puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung”. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui bagaimanakah gambaran karakteristik dan adaptasi perubahan psikologis pada ibu nifas di Wilayah Kerja puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui adaptasi psikologi ibu dalam masa nifas fase taking in. b. Mengetahui adaptasi psikologi ibu dalam masa nifas fase taking hold. c. Mengetahui adaptasi psikologi ibu dalam masa nifas fase letting go. Manfaat Penelitian 1. Bagi Masyarakat Dapat dijadikan bahan informasi yang diharapkan dapat meningkatkan wawasan masyarakat sehubungan dengan Adaptasi Perubahan Psikologis Ibu Nifas 2. 3. 4. 5. adaptasi perubahan psikologis pada ibu nifas. Bagi Keluarga Dapat dijadikan fakta bahwa pentingnya dukungan keluarga terhadap psikologis pada ibu nifas. Bagi Ibu Nifas Sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap ibu post partum (setelah melahirkan) sehingga diharapkan ibu post partum (ibu setelah melahirkan) tidak mengalami perubahan psikologi. Bagi Peneliti Penelitian ini akan dapat menambah pengalaman serta pengetahuan peneliti dalam melaksanakan penelitian tentang metodologi penelitian, khususnya tentang gambaran adaptasi perubahan psikologis pada ibu nifas. Bagi Tenaga Kesehatan Sebagai masukan agar tenaga kesehatan lebih memperhatikan ibu postpartum secara optimal dalam perubahan psikologis ibu nifas. METODE PENELITIAN penelitian ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan cross sectional dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung pada tanggal 21-23 Agustus 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas hari 210 sebanyak 31 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer yaitu diperoleh dari pengumpulan data 4 yang dilakukan peneliti dengan membagikan kuesioner pada ibu nifas, sedangkan data sekunder diperoleh dari data Puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner yang mana dilakukan uji validitas menggunakan kolerasi product moment dan uji rehabilitas menggunakan crobach alfa>0,60. Analisa yang digunakan adalah analisa univariat dengan distribusi frekuensi dan proposinya. HASIL PENELITIAN 1. Gambaran Karakteristik Ibu Nifas di Wilayah Kerja puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Gambara Umur Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung Umur Frekuen Persenta si se (%) 7 22,6 <20 tahun 20-35 20 64,5 tahun >35 4 12,9 tahun Jumlah 31 100,0 Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa umuribu nifas di Wilayah Kerja puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung sebagian besar berumur 20-35 tahun yaitu sebanyak 20 orang (64,5%). Adaptasi Perubahan Psikologis Ibu Nifas Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Gambaran Pendidikan Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung Pendidikan Frekuensi Persentase (%) SD 7 22,6 SMP 11 35,5 SMA 13 41,9 Jumlah 31 100,0 Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa pendidikan ibu nifas di Wilayah Kerja puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung sebagian besar Sekolah Menegah Atas (SMA) yaitu sebanyak 13 orang (41,9%). Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Gambaran Pekerjaan Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung Pekerjaan Frekuensi Persentase (%) Bekerja 20 64,5 Tidak bekerja 11 35,5 Jumlah 31 100,0 Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa ibu nifas di Wilayah Kerja puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung sebagian besar 5 bekerja yaitu sebanyak 20 orang (64,5%). Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Gambaran Paritas Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung Paritas Frekuensi Primipara Multipara Grandem ultipara Jumlah 13 17 1 Persent ase (%) 41,9 54,8 3,2 31 100,0 Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa ibu nifas di Wilayah Kerja puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung sebagian besar multipara yaitu sebanyak 17 orang (54,5%). Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Gambaran Adaptasi Psikologi Ibu dalam Masa Nifas Fase Taking In In Fase Taking nsi Kurang baik Cukup baik Jumlah Frekue (%) 1 3 4 Persentase 25,0 75,0 100,0 Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa adaptasi perubahan psikologis pada ibu nifas fase taking in di Wilayah Kerja Puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggungsebagian besar dalam kategori cukup baik yaitu 3 orang (75%). Adaptasi Perubahan Psikologis Ibu Nifas Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Gambaran Adaptasi Psikologi Ibu dalam Masa Nifas Fase Taking Hold Fase Freku Taking Hold ensi Kurang baik 1 Cukup baik 2 Baik 3 Jumlah 31 Persen tase(%) 16,7 33,3 50,0 100,0 Berdasarkan tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa adaptasi perubahan psikologis pada ibu nifas fase taking hold di Wilayah Kerja Puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung sebagian besar dalam kategori baik yaitu 3 orang (50,0%). Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Gambaran Adaptasi Psikologi Ibu dalam Masa Nifas Fase Letting Go Fase Letting Freku Go ensi Kurang baik Cukup baik Baik Jumlah 2 4 15 31 Perse ntase (%) 9,5 19,0 71,4 100,0 Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa adaptasi perubahan psikologis pada ibu nifas fase letting go di Wilayah Kerja Puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung sebagian besar dalam kategori baik yaitu 15 orang (71,4%). 6 PEMBAHASAN A. Gambaran Adaptasi Perubahan Psikologis ibu dalam Masa Nifas Fase Taking In (hari ke 1-2) di Wilayah Kerja Puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung Adaptasi perubahan psikologis ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung kategori cukup baik 3 orang (75,0%) ditunjukkan dengan responden menjawab “ya” dengan pernyataan ibu kurang bergantung kepada orang lain (100,0%) dan ibu cenderung aktif terhadap lingkungan (100,0%). Hal tersebut ditandai dengan ibu yang sudah cukup berpengalaman sebelumnya seperti pernah melahirkan atau ibu mendapatkan pengalaman dari orang lain, sehingga ibu menunjukkan ketertarikkan untuk merawat bayinya sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Ibu multipara mempunyai pengalaman bersalin pada anak sebelumnya sehingga mereka lebih cepat beradaptasi dengan persalinan yang dihadapinya termasuk adaptasi psikologi. Tetapi, masih ada ibu yang baru saja memasuki peran barunya sebagai seorang ibu yang belum mempunyai pengalaman setelah melahirkan dan belum dapat menyesuaikan diri pada perubahan fisiknya, serta adapula yang berhasil menghadapi peran barunya sebagai ibu, hal tersebut diantaranya di dorong oleh paritas. Adaptasi Perubahan Psikologis Ibu Nifas Gangguan psikologi berkaitan dengan status paritas adalah riwayat obstetri pasien yang meliputi riwayat hamil sampai bersalin serta apakah ada komplikasi dari kehamilan dan persalinan sebelumnya dan terjadi lebih banyak pada wanita primipara. Wanita primipara lebih umum menderita gangguan psikologi karena setelah melahirkan wanita primipara berada dalam proses adaptasi, kalau dulu hanya memikirkan diri sendiri begitu bayi lahir jika ibu tidak paham perannya ia akan menjadi bingung sementara bayinya harus tetap dirawat (Regina dkk, 2007). Adaptasi perubahan psikologis ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung kategori kategori kurang baik 1 orang (25,0%) ditunjukkan dengan responden menjawab “tidak” dengan pernyataan ketergantungan ibu hanya berlangsung setelah melahirkan, ibu terkadang menggabungkan proses persalinan dan kelahiran ke dalam pengalaman hidupnya dan ibu terkadang ingin membicarakan tentang persalinan dan kelahiran yang dialaminya (75,0%). Hal tersebut ditandai dengan ibu yang masih ingin menceritakan segala hal yang baru saja dialaminya dan ibu ingin bercerita atau bertukar cerita kepada orang lain seperti tetangga maupun keluarga yang lain. Ibu juga masih bergantung kepada orang lain yang berlangsung setelah melahirkan 7 karena ibu terkadang masih merasa kelelahan, merasakan sakit setelah melahirkan, terkadang masih ada ibu yang merasa ingin lebih diperhatikan dalam segala hal dan ibu masih membutuhkan istirahat untuk menjaga kondisi fisiknya dan belum dapat menerima keadaan bayinya yang nyata. Hal tersebut dimungkinkan karena faktor umur mereka yang masih muda. Adaptasi psikologi kurang baik sebagian besar berusia kurang dari 20 tahun yaitu sebanyak 1 orang (25,0%). Hal tersebut menunjukkan usia yang masih muda menyebabkan adaptasi psikologi kurang baik. Sebagian besar masyarakat percaya bahwa saat yang tepat bagi seorang perempuan untuk melahirkan pada usia antara 2030 tahun, dan hal ini mendukung masalah periode yang optimal bagi perawatan bayi oleh seorang ibu. Faktor usia perempuan yang bersangkutan saat kehamilan dan persalinan sering kali dikaitkan dengan kesiapan mental perempuan tersebut untuk menjadi seorang ibu. Usia diartikan dengan lamanya keberadaan seseorang diukur dalam satuan waktu di pandang dari segi kronologik, individu normal yang memperlihatkan derajat perkembangan anatomis dan fisiologik sama. Seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaannya. Pada umur kurang dari 20 tahun merupakan usia yang kurang baik untuk Adaptasi Perubahan Psikologis Ibu Nifas terjadinya kehamilan dan persalinan. Umur seseorang mempengaruhi pola pikir dari masing-masing responden, karena semakin muda usia ibu maka semakin banyak pola pengetahuan dan pengalaman yang telah diperoleh sebelumnya sehingga dapat mengatasi masalah psikologi yang dihadapi (Nuswantari, 2008). B. Gambaran Adaptasi Perubahan Psikologis Ibu dalam Masa Nifas Fase Taking Hold (hari ke 3-10) di Wilayah Kerja Puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung Adaptasi perubahan psikologis pada ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung adaptasi perubahan psikologis fase taking hold (hari ke 3-10) kategori baik yaitu 3 orang (50,0%) ditunjukkan dengan perasaan ibu lebih nyaman sehingga lebih bijaksana dan mampu merawat bayinya (83,3%). Ibu merasa lebih nyaman dan fokus dalam merawat bayinya dibandingkan diriya sendiri. Meskipun tindakkan ibu menunjukkan kemandirian yang kuat, seorang ibu yang baru saja melahirkan masih sering kali merasakan hal yang tidak aman tentang kemampuannya merawat bayi sendiri, sehingga ibu masih membutuhkan dukungan dari orang lain seperti suami dan keluarganya, serta membutuhkan sumber informasi dari tenaga kesehatan tentang menyusui, menyendawakan, dan merawat 8 bayi dengan benar. Hal tersebut dimungkinkan karena didukung oleh faktor pendidikan ibu yang baik. Penduduk di Kecamatan Candiroto sebagian besar berpendidikan SMA sehingga tingkat pendidikan tersebut sudah dapat dikatakan cukup tinggi. Ibu yang berpendidikan tinggi lebih bijaksana dan dapat melakukan adaptasi dalam menghadapi tekanan termasuk di dalamnya adaptasi setelah persalinan. Hal tersebut didukung oleh pemahaman mereka yang baik tentang apa yang harus diketahui termasuk di dalamnya adaptasi psikologi setelah persalinan. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Ketidaktahuan dapat disebabkan karena pendidikan yang rendah, seseorang dengan tingkat pendidikan yang terlalu rendah akan sulit menerima pesan, mencerna pesan dan informasi yang disampaikan. Pendidikan yang tinggi menyebabkan seseorang peduli terhadap program kesehatan sehingga mereka mengenal bahaya yang mungkin terjadi. Selain itu, makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka makin mudah dalam memperoleh menerima informasi, sehingga kemampuan ibu dalam berpikir lebih rasional. Ibu yang mempunyai pendidikan tinggi akan lebih berpikir rasional tentang Adaptasi Perubahan Psikologis Ibu Nifas adaptasi psikologi setelah persalinan (Notoatmodjo, 2007). C. Gambaran Adaptasi Perubahan Psikologis Ibu dalam Masa Nifas Fase Letting Go (hari ke-10) di Wilayah Kerja Puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung Adaptasi perubahan psikologis pada ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung adaptasi perubahan psikologis fase letting go (hari ke 10) kategori baik yaitu 15 orang (71,4%). ditunjukkan dengan Ibu merasa percaya diri akan peran barunya (90,5%), ibu lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan dirinya dan bayinya(85,7%) dan ibu dapat menghilangkan khayalan tentang bayinya (81,0%). Pada dasarnya hal yang paling dikhawatirkan seorang ibu jika bayi yang dilahirkan terlahir tidak normal atau cacat baik fisik maupun psikis. Khayalan lainnnya adalah ketakutan jika bayi yang dilahirkan mengalami kematian karena kegagalan persalinan. Terdapat pula ibu yang merasa khawatir jika mereka tidak dapat memberikan asupan gizi yang baik kepada bayinya. Hal tersebut didukung oleh faktor pekerjaan dan dukungan keluarga yang baik. Ibu atau wanita bekerja biasanya cukup mendapat informasi yang terbaru khususnya tentang kesehatan karena ibu tersebut dapat berinteraksi dengan orang di lingkungan rumah ataupun 9 tempat ia bekerja. Hal ini dapat berpengaruh terhadap kondisi psikologis ibu, sebagai mana bermula dari berinteraksi seseorang bisa menambah pengetahuan dijadikan sebagai pembelajaran untuk menghadapi kondisi ibu yang membutuhkan kesiapan dalam menjalaninya, yaitu kesiapan ibu dalam memasuki fase baru menjadi seorang ibu. Seseorang yang sering berinteraksi dengan orang di lingkungan kerjanya yang lebih mendapatkan informasi yang lebih luas dan dapat bertukar pikiran, pengetahuannya akan bertambah banyak. Seorang yang memiliki pekerjaan dengan informasi yang lebih luas terdapat kecenderungan mempunyai pengetahuan yang lebih baik dan dengan bekerja seseorang dapat berbuat sesuatu yang bernilai, bermanfaat, dan memperoleh berbagai pengalaman yang lebih luas sehingga informasi yang di peroleh lebih banyak (Notoadmodjo, 2007). Ibu nifas fase letting go (hari ke-10) masih membutuhkan dukungan suami dan keluarga dalam membantu merawat bayi. Mereka membutuhkan dukungan instrumental terutama perlengkapan untuk kepentingan bayi. Ketersediaan fasilitas yang dibutuhkan oleh bayi meningkatkan rasa tenang dari ibu karena kebutuhan bayi sudah tersedia. Mereka juga membutuhkan dukungan emosional terutama motivasi Adaptasi Perubahan Psikologis Ibu Nifas untuk tetap memberikan perawatan kepada bayi dengan cara yang benar dan tepat (Marmi, 2012). PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah : 1. Ibu nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung sebagian besar berumur 2035 tahun yaitu 20 orang (64,5%), berpendidikan SMA yaitu 13 orang (41,9%), multipara yaitu 17 orang (54,8%), dan bekerja yaitu 20 orang (64,5%). 2. Adaptasi psikologi ibu dalam masa nifas fase taking in di Wilayah Kerja Puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung sebagian besar dalam kategori cukup baik yaitu 3 orang (75,0%). 3. Adaptasi psikologi ibu dalam masa nifas fase taking hold di Wilayah Kerja Puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung sebagian besar dalam kategori baik yaitu 3 orang (50,0%). 4. Adaptasi psikologi ibu dalam masa nifas fase letting go di Wilayah Kerja Puskesmas Candiroto Kabupaten Temanggung sebagian besar dalam kategori baik yaitu 15 orang (71,4%). 10 B. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang peneliti dapat berikan antara lain : 1. Bagi Keluarga Diharapkan keluarga dapat memberikan motivasi dan dukungan mental kepada ibu nifas dengan ikut terlibat dalam perawatan ibu dan bayi. 2. Bagi Ibu Nifas Ibu nifas diharapkan mencari informasi tentang menghadapi peran barunya sebagai ibu dan mencari informasi tentang adaptasi perubahan psikologi semenjak kehamilan dari tenaga kesehatan terutama bidan. 3. Bagi Bidan di Puskesmas Candiroto Diharapkan bidan atau tenaga kesehatan lebih memperhatikan ibu nifas secara optimal dalam perubahan psikologis dan dapat memberikan informasi tentang adaptasi perubahan psikologis masa nifas pada saat ibu masih hamil. Adaptasi Perubahan Psikologis Ibu Nifas DAFTAR PUSTAKA Joy, 2013. Postpartum Depression. Available from: www.medscape.com [Accesed April 2014]. Mansur, 2009. Psikologi Ibu dan Anak Untuk Kebidanan. Jakarta : salemba Medika Marmi, 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Notoatmodjo, 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta Notoatmodjo, 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Penerbit PT. Rineka Cipta. Nuswantari, 2008. Kamus saku kedokteran dorland , edisi 28. Jakarta : EGC Pieter dan Lubis 2010. Pengantar Psikologi untuk Kebidanan. Jakarta : Kencana Regina dkk, 2007, Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Ghalia Indonesia Sulistyawati, 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada ibu nifas. Jogjakarta: Andi Offset 11